LPM Bab 2 Kelompok 5
LPM Bab 2 Kelompok 5
2.1.
44
orientasi
masalah
yang
ingin
45
lebih obyektif. Pada metode ini harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan
bobot yang akan digunakan.
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu
dengan yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot
yang lebih tinggi. Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang
mempunyai nilai bobot yang lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai
lima, dimana nilai yang tertinggi adalah kriteria yang mempunyai bobot lima.
Bobot 5: paling penting.
Bobot 4: sangat penting sekali.
Bobot 3: sangat penting.
Bobot 2: penting.
Bobot 1: cukup penting.
2.1.1. Emergency
Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh
masalah. Ini ditujukan dengan case fatality rate (CFR) masing-masing
penyakit. Sedangkan untuk masalah-masalah yang tidak berhubungan
dengan penyakit digunakan proxy. Nilai proxy didapatkan dari berbagai
sumber, sedangkan sistem scoring proxy CFR ditentukan berdasarkan hasil
diskusi, argumentasi, serta justifikasi.
Pada permasalahan ini, pengaruh jangka panjang KB adalah untuk
menurunkan angka kematian ibu (AKI), sehingga kelompok kami
memakai angka kematian ibu sebagai proxy. Angka Kematian Ibu adalah
359 orang per 100.000 jumlah kelahiran hidup, menjadi 0,359 % (sumber:
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2022.5).
Tabel 2.1. Penentuan Nilai Emergency berdasarkan Proxy AKI
Range (%)
Nilai
1659-6439
6440-11220
46
11221-16001
16002-20782
20783-25563
25564-30344
30345-35125
15126-39996
39997-44776
44777-54559
10
DAFTAR MASALAH
CAKUPAN(%)
TARGET
PROXY
AKI/100.000
NILAI
PROXY
SKOR
71,6
17.5
359
54459
10
47
18.8
22.5
359
4059
21.2
22.5
359
1659
19.7
22.5
359
3159
19
22.5
359
3859
9.8
22.5
359
13059
9.2
22.5
359
13659
NO
DAFTAR MASALAH
CAKUPAN(%)
TARGET
PROXY
AKI/100.000
SELISIH
PROXY
SKOR
Cakupan peserta KB
aktif dengan Suntik di
wilayah Kelurahan
Cideng pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 19%
19
22.5
359
3859
48
Cakupan peserta Kb
aktif dengan kondom di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 5,8%
5.8
22.5
359
17059
10
Cakupan peserta KB
aktif dengan MOP di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 0,1%
0.1
3.75
359
4009
11
Cakupan peserta KB
aktif dengan MOW di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 1%
3.75
359
3109
12
Cakupan peserta KB
baru dengan IUD di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 0,2%
0.2
22.5
359
22659
13
Cakupan peserta KB
baru dengan implant di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 0,04%
0.04
22.5
359
22819
NO
DAFTAR MASALAH
CAKUPAN(%)
TARGET
PROXY
AKI/100.000
SELISIH
PROXY
SKOR
0.3
22.5
359
22559
14
Cakupan peserta KB
baru dengan Pil di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 0,3%
49
15
Cakupan peserta KB
baru dengan suntik di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 0,4%
0.4
22.5
359
22459
16
Cakupan peserta KB
baru dengan kondom di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 0,04%
0.04
22.5
359
22819
17
Cakupan peserta KB
baru dengan MOP di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 0%
3.75
359
4109
18
Cakupan peserta KB
baru dengan MOW di
wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 0,01%
0.01
3.75
359
4099
Nilai
50
1.00-6.00
6.01-11.01
11.02-16.02
16.03-21.03
21.04-26.04
26.05-31.05
31.06-36.06
36.07-41.07
41.08-46.08
46.09-55.09
5
6
7
8
9
10
DAFTAR MASALAH
CAKUPAN(%)
TARGET
SELISIH
SKOR
71.6
17.5
54.1
10
18.8
22.5
3.7
21.2
22.5
1.3
51
19.7
22.5
2.8
19
22.5
3.5
9.8
22.5
12.7
9.2
22.5
13.3
NO
DAFTAR MASALAH
CAKUPAN(%)
TARGET
SELISIH
SKOR
19
22.5
3.5
5.8
22.5
16.7
0.1
3.75
3.65
3.75
2.75
10
11
52
12
0.2
22.5
22.3
0.04
22.5
22.46
0.3
22.5
22.2
0.4
22.5
22.1
CAKUPAN(%)
TARGET
SELISIH
SKOR
0.04
22.5
22.46
17
3.75
3.75
18
0.01
3.75
3.74
13
14
15
NO
16
53
Nilai
1
2
Nilai
1
2
Nilai
1
2
54
DAFTAR MASALAH
Jumlah
PUS
Luas
Wilayah
Lintas
Sektor
SKOR
55
NO
DAFTAR MASALAH
Jumlah
PUS
Luas
Wilayah
Lintas
Sektor
SKOR
10
11
12
13
14
56
NO
DAFTAR MASALAH
Jumlah
PUS
Luas
Wilayah
Lintas
Sektor
SKOR
15
16
17
18
2.1.4. Feasibility
Feasibility menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja
yang terdapat di puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai
hal tersebut digunakan sistem scoring dilihat dari ketersediaan sumber
daya manusia, program kerja, material, serta transportasi yang efektif serta
efisien untuk mengatasi masalah tersebut.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu
masalah dapat diselesaikan meliputi:
1. Rasio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah penduduk (Sumber
Daya Manusia/ SDM). Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan
terhadap jumlah penduduk, maka kemungkinan suatu permasalahan
57
Perbandinga
Skor
Kerja
Kec. Gambir 73
Kel. Cideng
6
Kel.
K. 5
3466
14710
13119
n
1 : 47
1 : 2451
1 : 2623
1
5
5
Kelapa
Kel.
P. 7
18116
1 : 2588
Selatan
Kel. P. Utara 8
Kel.
Duri 8
21190
21884
1 : 2648
1 : 2735
5
5
Pulo
Tabel 2.10. Penentuan Nilai Feasibility
Range
Nilai
1:45 - 1:582
1:583 - 1:1120
1:1121 - 1:1658
1:1659 - 1:2196
1:2197 - 1:2735
58
Kategori
Ketersediaan
Nilai
Tempat
Tersedia
Alat/obat
Tidak tersedia
Tersedia
Tidak tersedia
1
0
1
59
DAFTAR MASALAH
FASILITAS
ALAT /
OBAT
TENAGA
KERJA
PUSKES
SKOR
60
NO
DAFTAR MASALAH
FASILITAS
ALAT /
OBAT
61
TENAGA
KERJA
PUSKESMAS
SKOR
11
12
13
NO
DAFTAR MASALAH
FASILITAS
ALAT /
OBAT
TENAGA
KERJA
PUSKESMAS
10
62
SKOR
14
15
16
17
18
2.1.5 Policy
Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus
dipertimbangkan dari suatu masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat
dan pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat
oleh pemerintah terhadap masalah tersebut. Parameter yang digunakan
sebagai hasil justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal tersebut
dilihat dari seberapa seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai
media.
Parameter tersebut diberikan nilai berdasarkan parameter yang paling
mungkin sampai ke masyarakat. Publikasi suatu informasi kesehatan di
63
Nomor
31
tahun
2013
tentang
Scor
e
Penyuluhan:
Ada
Tidak ada
Media (Cetak dan/atau Elektronik)
Elektronik dan Cetak
Elektronik atau Cetak
64
1
0
2
1
2
1
Tabel. 2.14. Skoring Policy terhadap Program KB di Wilayah Puskesmas seKecamatan Gambir Periode Januari Maret 2016
NO
DAFTAR
MASALAH
Cakupan
peserta KB aktif
di se-kecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 71,6%
Cakupan
Peserta KB
aktif dengan
IUD di
Kelurahan
Cideng pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 18,8%
NO
DAFTAR
MASALAH
Cakupan
Peserta KB
aktif dengan
IUD di
Kecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 21,2%
65
Cakupan
Peserta KB
aktif dengan
IUD di
Kelurahan
Petojo Utara
pada periode
Januari Maret
2016 sebesar
19,7%
Cakupan
Peserta KB
aktif dengan
IUD di
Kelurahan Duri
Pulo pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 19%
Cakupan
peserta KB aktif
dengan Implant
di wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 9,8%
NO
DAFTAR
MASALAH
Cakupan
Peserta KB
aktif dengan Pil
di wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 9,2%
66
SKOR
Cakupan
peserta KB aktif
dengan Suntik
di wilayah
Kelurahan
Cideng pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 19%
Cakupan
peserta Kb aktif
dengan kondom
di wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 5,8%
10
Cakupan
peserta KB aktif
dengan MOP di
wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 0,1%
NO
DAFTAR
MASALAH
11
Cakupan
peserta KB aktif
dengan MOW
di wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 1%
67
12
Cakupan
peserta KB baru
dengan IUD di
wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 0,2%
13
Cakupan
peserta KB baru
dengan implant
di wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 0,04%
14
Cakupan
peserta KB baru
dengan Pil di
wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 0,3%
NO
DAFTAR
MASALAH
15
Cakupan
peserta KB baru
dengan suntik
di wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 0,4%
68
16
Cakupan
peserta KB baru
dengan kondom
di wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 0,04%
17
Cakupan
peserta KB baru
dengan MOP di
wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 0%
18
Cakupan
peserta KB baru
dengan MOW
di wilayah sekecamatan
Gambir pada
periode Januari
Maret 2016
sebesar 0,01%
2.1.6
69
Tabel 2.15. Penentuan Prioritas Masalah Menurut Metode MCUA di Wilayah Puskesmas se-Kecamatan Gambir
Periode Januari Maret Tahun 2016
NO
PARAMETER
BOBOT
EMERGENCY
GREATEST
MEMBER
EXPANDING
SCOPE
FEASIBILITY
POLICY
2
3
4
5
JUMLAH
NO
1
2
3
4
5
JUMLAH
PARAMETER
EMERGENCY
GREATEST
MEMBER
EXPANDING
SCOPE
FEASIBILITY
POLICY
MS-1
N
BN
10
50
MS-2
N
BN
1
5
MS-3
N
BN
1
5
MS-4
N BN
1
5
MS-5
N
BN
1
5
MS-6
N
BN
6
30
MS-7
N
BN
3
15
10
40
12
12
15
18
15
18
15
15
15
2
1
1
5
2
5
112
3
5
6
5
38
3
5
6
5
35
3
5
6
5
38
3
5
6
5
35
3
5
6
5
68
3
5
6
2
50
BOBOT
MS-9
N
BN
4
20
MS-10
N
BN
1
5
MS-11
N BN
1
5
MS-12
N
BN
5
25
BN
BN
BN
MS-8
N
BN
1
5
MS-13
MS-14
MS-15
25
25
25
16
20
20
20
20
18
15
15
15
15
15
15
15
2
1
7
5
14
2
43
2
5
4
2
57
1
5
2
1
27
1
5
2
1
27
3
5
6
5
71
2
5
4
5
70
3
5
6
2
68
3
5
6
2
68
71
NO
PARAMETER
BOBOT
EMERGENCY
GREATEST
MEMBER
EXPANDING
SCOPE
FEASIBILITY
POLICY
2
3
4
5
JUMLAH
MS-16
N
BN
5
25
MS-17
N
BN
1
5
MS-18
N
BN
1
5
20
15
15
15
2
1
2
5
4
2
66
1
5
2
1
27
1
5
2
1
27
72
Keterangan :
1. MS-1 : Cakupan peserta KB aktif di se-kecamatan Gambir pada periode
Januari Maret 2016 sebesar 71,6%
2. MS-2: Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Cideng pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 18,8%
3. MS-3: Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kecamatan Gambir pada
periode Januari Maret 2016 sebesar 21,2%
4. MS-4: Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Petojo Utara
pada periode Januari Maret 2016 sebesar 19,7%
5. MS-5: Cakupan Peserta KB aktif dengan IUD di Kelurahan Duri Pulo
pada periode Januari Maret 2016 sebesar 19%
6. MS-6: Cakupan peserta KB aktif dengan Implant di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 9,8%
7. MS-7: Cakupan Peserta KB aktif dengan Pil di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 9,2%
8. MS-8: Cakupan peserta KB aktif dengan Suntik di wilayah Kelurahan
Cideng pada periode Januari Maret 2016 sebesar 19%
9. MS-9: Cakupan peserta Kb aktif dengan kondom di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 5,8%
10. MS-10: Cakupan peserta KB aktif dengan MOP di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 0,1%
11. MS-11: Cakupan peserta KB aktif dengan MOW di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 1%
12. MS-12: Cakupan peserta KB baru dengan IUD di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 0,2%
13. MS-13: Cakupan peserta KB baru dengan implant di wilayah sekecamatan Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 0,04%
14. MS-14: Cakupan peserta KB baru dengan Pil di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 0,3%
15. MS-15: Cakupan peserta KB baru dengan suntik di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 0,4%
16. MS-16: Cakupan peserta KB baru dengan kondom di wilayah sekecamatan Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 0,04%
17. MS-17: Cakupan peserta KB baru dengan MOP di wilayah se-kecamatan
Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 0%
73
2.2
74
tahapan
proses
tersebut
terjadi
dalam
suatu
lingkungan
75
Gambar 2.1. Fishbone Cakupan Peserta KB Aktif di Puskesmas Kecamatan Gambir pada Januari Maret 2016
Money
Material
Metho
d
Ingin mensukseskan
program keluarga
berencana
Meningkatnya jumlah
PUS di wilayah
tersebut
Kurangnya
pengetahuan
tentang
menikah di usia
dini
Environme
nt
Kader melakukan
penyuluhan
Kurangnya
kedisiplinan
petugas KB
Controllin
g
Gencarnya
program KB pada
masyarakat
Membatasi angka
kelahiran
Actuating
Organizin
g
76
Merencanakan
semua PUS
untuk mengikuti
Membantu
program
KB
mewujudkan program
KB
Mengejar target
KB
Banyaknya penyuluhan
yang diberikan kepada
masyrakat
Menginginkan PUS
memakai KB
Kurangnya evaluasi
dalam pelaksanaan
program KB
Kurangnya
bimbingan
kepada
petugas KB
mengenai
pendataan
peserta KB
dana
yang tidak merata pada
setiap program
Proses pendataan
yang tidak tepat
Petugas KB kurang
berkompeten dalam
Petugas KB
yang kurang
memahami
pendataan
cakupan
peserta
bagaimana pendataan cakupan
peserta KB aktif
Penggunaan alat
kontrasepsi harganya
terjangkau oleh
masyarakkat dan gratis
Program
KB mempunyai
untuk
masyarakat
yang
anggaran besar baik dari
dana sendiri maupun
pemerintah
Pengalokasian
Banyak penduduk
yang menikah di
usia dini
Man
Mengatasi
masalah ledakan
penduduk
Planning
Cakupan peserta KB
aktif di se-kecamatan
Gambir pada periode
Januari Maret 2016
sebesar 71.6% berada
di atas target dari
target yaitu 17.5%.
Gambar 2.2. Fishbone Cakupan Peserta KB Baru dengan IUD di Puskesmas se-Kecamatan Gambir pada Januari
Maret 2016
Money
Material
Metho
d
Man
Program KB tersebut
tidak berjalan
sebagaimana
mestinya
di
MOW harus
dilakukan
di
Fasilitas pelayanan KB
sempurna (RS)
Masyarakat lebih
memilih
menggunakan KB
jangka pendek
Stigma
IUD tida
masyarakat
terkait KB
jangka
panjang
sering gagal.
Kurangnya evaluasi
dari petugas
kesehatan
Banyak peserta KB
yang sudah tidak
dibujuk untuk IUD
Environme
Suami
Angka target IUD
mengeluhkan
terlalu tinggi
sakit saat
berhubungan
Jumlah PUS semakin
seksual
bertambah
Actuating
Cakupan peserta KB
baru dengan IUD di
wilayah sekecamatan Gambir
pada periode Januari
Maret 2016 sebesar
0,2% berada di atas
target yaitu 22.5%
Kurang kordinasi
Kurang ketatnya
petugas
peraturanantar
dalam
kesehatan
pelaksanaan
program.
Petugas
kesehatan
mengejar target
KB secara
Controllin
g
Organizin
g
Planning
77
2.3
2.3.1
78
MS-12: Cakupan peserta KB baru dengan IUD di wilayah sekecamatan Gambir pada periode Januari Maret 2016 sebesar 0,2%
berada di bawah target yaitu 22.5%
Berdasarkan data yang ditemukan dari MS-12: Cakupan peserta KB baru
dengan IUD di wilayah se-kecamatan Gambir pada periode Januari
Maret 2016 sebesar 0,2% berada di bawah target yaitu 22.5%. Hal
demikian dapat terjadi karena beberapa hal, seperti:
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada input adalah:
79
program
(Organizing).
3. Puskesmas kurang merekrut petugas kesehatan daerah (Actuating).
4. Petugas kesehatan mengejar target KB secara menyeluruh
(Controlling).
Akar penyebab masalah yang ditemukan pada lingkungan (Environtment)
adalah:
1. Stigma masyarakat terkait KB jangka panjang sering gagal.
(Environment).
80