Anda di halaman 1dari 21

1.

Sifat sel normal yang tidak dimiliki oleh sel kanker ketika di tumbuhkan di media kultur adalah.

A. Contact inhibition
B. Anchorage independent
C. Bertumpuk
D. Mutasi
E. Immortal

Jawaban : A. Contact inhibition


Pembahasan

Berikut adalah karakteristik sel normal:

Reproduksi Sel
Reproduksi sel diperlukan untuk mengganti sel yang mati, rusak, atau hancur. Sel-sel normal
bereproduksi secara benar dan terkendali. Kecuali sel kelamin, semua sel tubuh berkembang biak
dengan mitosis. Sel kelamin mereproduksi melalui proses yang disebut meiosis.

Komunikasi Sel
Sel berkomunikasi dengan sel lain melalui sinyal kimia. Sinyal ini membantu sel-sel normal untuk
mengetahui kapan waktu harus bereproduksi dan kapan harus berhenti. Sinyal sel biasanya dihantarkan
ke sel melalui protein tertentu.

Adhesi Sel

Sel memiliki molekul adhesi pada permukaannya yang memungkinkan mereka menempel pada
membran sel lainnya. Adhesi membantu sel untuk berada di lokasi yang tepat serta membantu
menghantarkan sinyal antara sel-sel.

Spesialisasi Sel
Sel-sel normal memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi sel khusus. Sebagai contoh, sel dapat
berkembang menjadi sel jantung, sel otak, sel paru-paru, atau sel lain.

Kematian Sel
Sel-sel normal memiliki kemampuan untuk merusak diri sendiri ketika terinfeksi atau rusak.
Kemampuan bunuh diri ini disebut sebagai apoptosis. Sisa sel lantas dibuang oleh sel darah putih.

Karakteristik Sel Kanker

Reproduksi Sel
Sel-sel kanker dikenal memiliki kemampuan reproduksi tak terkendali. Sel-sel ini mungkin mengalami
mutasi gen atau mutasi kromosom yang mempengaruhi sifat-sifat reproduksi sel. Sel-sel kanker
berkembang biak tak terkendali serta tidak mengalami penuaan biologis serta terus bertumbuh.

Komunikasi Sel
Sel-sel kanker kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dengan sel lain melalui sinyal kimia.
Mereka juga kehilangan kepekaan terhadap sinyal anti-pertumbuhan dari sel-sel di sekitarnya yang
berfungsi membatasi pertumbuhan sel.

Adhesi (gaya tarik-menarik antar molekul yang tidak sejenis) Sel


Sel-sel kanker kehilangan molekul adhesi yang membuat mereka terikat pada sel berdekatan. Beberapa
jenis sel kanker memiliki kemampuan untuk bermetastasis atau menyebar ke area lain dari tubuh
melalui darah atau cairan getah bening. Setelah berada dalam aliran darah, sel-sel kanker melepaskan
pesan kimia yang disebut kemokin yang memungkinkan mereka untuk melewati pembuluh darah ke
dalam jaringan sekitarnya.

Spesialisasi Sel
Sel-sel kanker tidak terspesialisasi dan tidak mampu berkembang menjadi sel jenis tertentu.

Serupa dengan sel induk, sel-sel kanker berkembang biak atau mereplikasi berkali-kali dalam jangka
waktu lama. Penyebaran sel kanker berlangsung cepat dan mampu menyebar ke seluruh tubuh.

Kematian Sel
Ketika gen dalam sel normal rusak dan tidak bisa diperbaiki, DNA tertentu memeriksa sinyal untuk
memicu mekanisme kerusakan sel. Mutasi yang terjadi pada mekanisme pemeriksaan gen
memungkinkan kerusakan pada sel kanker tidak terdeteksi. Hal ini menyebabkan hilangnya kemampuan
sel kanker untuk menjalani kematian sel terprogram.
Untuk mengetahui sel kanker lebih dalam, di sini .
Sel kultur (cell line ) adalah sel yang digunakan dalam penelitian yang dikembangkan dan
ditumbuhkan/berploriferasi pada media kutur secara in vitro. Sel kultur dapat diambil dari jaringan
asal ataupun memperbanyak sel yang sudah ada. Dalam kultur sel selalu terkontrol dan terjaga
aseptiknya. Dalam penelitian tingkat in vitro banyak digunakan sel-sel kultur, seperti penelitian dalam
uji senyawa atau ekstrak obat baru, dilakukan penelitian tingkat kultur.

Contact Inhibition adalah mekanisme pertumbuhan yang berfungsi untuk menjaga sel-sel tumbuh
menjadi sel yang memiliki satu lapisan (monolayer). Jika sel memiliki banyak ruang bebas, ia
bereplikasi dengan cepat dan bergerak dengan bebas. Proses ini terus terjadi sampai sel yang terus
membelah tadi tidak mempunyai tempat lagi. Pada titik ini, sel-sel normal akan berhenti replikasi.
Anchorage independent adalah sebuah kondisi dimana pertumbuhan sel atau jaringan yang abnormal
dan tumbuh (berproliferasi) terus menerus. Hal ini yang ditandai dengan hilangnya fungsi kontrol pada
sel terhadap regulasi siklus sel, apoptosis, maupun fungsi homeostatis sel pada organisme multiseluler.
Anchorage independent ditandai dengan kemampuan sel untuk mengatur dirinya sendiri.

Bertumpuk. Antara sel kanker dengan sel normal sama-sama memiliki sifat bertumpuk untuk
membentuk jaringan yang utuh.

Mutasi adalah perubahan yang terjadi pada bahan genetik (DNA maupun RNA), baik pada taraf urutan
gen (disebut mutasi titik) maupun pada taraf kromosom. Kanker disebabkan oleh perubahan atau
mutasi DNA di dalam sel. DNA adalah seperti sebuah paket yang terdiri dari gen-gen dalam jumlah
besar. Tiap gen membawa instruksi yang mengatur fungsi tiap sel di dalam tubuh. Kesalahan

instruksi dapat menyebabkan sel tidak berfungsi secara normal sehingga menjadikannya bersifat
kanker.

Immortal adalah sel abadi karena mampu bertahan hidup, membelah dan memperbanyak diri dalam
jumlah tak terbatas dalam media kultur atau bisa disebut bahwa sel tersebut tidak akan menua.

Sebelumnya, Soal dan Pembahasan Soal OSN Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2015 No. 1

2. Berikut ini yang BUKAN bagian dari prosedur kerja untuk membuat DNA fingerprint
adalah.
A. DNA dipotong dengan enzim restriksi.
B. Potongan DNA diletakkan di gel untuk memisahkan berbagai fragmen berdasarkan
ukuran.
C. Gen yang mengkode pola fingerprint diklon ke dalam bakteri.
D. DNA dari darah, semen, cairan vagina, atau akar rambut digunakan untuk analisis.
E. Arus listrik digunakan untuk memisahkan fragmen DNA.

Jawaban : C

Pembahasan

Dalam biologi molekuler, restriction fragment length polymorphism, atau RFLP, adalah teknik yang
mengeksploitasi variasi urutan DNA homolog. Hal ini mengacu pada perbedaan antara sampel molekul
DNA homolog dari lokasi situs enzim restriksi yang berbeda, dan untuk teknik laboratorium terkait
dimana segmen ini dapat diilustrasikan. Dalam analisis RFLP, sampel DNA rusak menjadi potonganpotongan dan (dicerna) oleh enzim restriksi dan fragmen restriksi yang dihasilkan dipisahkan menurut
panjang mereka dengan gel elektroforesis. Meskipun sekarang sebagian besar usang karena munculnya
teknologi murah sekuensing DNA, analisis RFLP adalah teknik profiling DNA pertama cukup murah untuk
melihat aplikasi luas. Analisis RFLP adalah alat penting dalam pemetaan genom, lokalisasi gen untuk
gangguan genetik, penentuan risiko penyakit, dan pengujian paternitas.

Teknik dasar untuk RFLPs mendeteksi melibatkan memecah-belah sampel DNA oleh enzim restriksi,
yang dapat mengenali dan memotong DNA dimanapun urutan pendek tertentu terjadi, dalam proses
yang dikenal sebagai pembatasan digest. Fragmen DNA yang dihasilkan kemudian dipisahkan oleh
panjang melalui proses yang dikenal sebagai elektroforesis gel agarosa, dan ditransfer ke membran
melalui prosedur Southern blot. Hibridisasi membran untuk probe DNA berlabel kemudian menentukan
panjang fragmen yang saling melengkapi untuk probe. Sebuah RFLP terjadi ketika panjang fragmen
terdeteksi bervariasi antara individu. Setiap panjang fragmen dianggap sebagai alel, dan dapat
digunakan dalam analisis genetik.

Metoda standar yang digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi dan memurnikan fragmen DNA
adalah elektroforesis gel agorose. Teknik ini sederhana, cepat terbentuk, dan mampu memisahkan
campuran potongan DNA sesuai dengan ukurannya secara akurat, dibanding dengan densitas gradient
sentrifugasi. Selanjutnya, lokasi DNA dalam gel tersebut dapat diidentifikasi secara langsung dengan
menggunakan pewarna berfluorescen.

Gel Agarose

Voltase lebih rendah

Mempunyai laju pemisahan lebih cepat

Dapat memisahkan fragmen DNA antara 100bp 50kb tergantung dari konsentrasi gel agarose yang
digunakan

Medan gerak biasanya horisontal

Sebelumnya, Soal dan Pembahasan Soal OSN Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2015 No. 2.

3. Pernyataan berikut yang benar tentang RNA yang membedakannya dengan DNA adalah.
A.

RNA merupakan polinukleotida

B.

RNA membentuk untai ganda berbentuk heliks.

C.

RNA mampu membentuk pasangan basa melalui ikatan hidrogen.

D.

RNA membentuk pasangan basa yang menghasilkan struktur sekunder dan tersier.

E.

RNA mampu membentuk molekul untai ganda yang terpilin membentuk heliks dengan lekukan

mayor dan minor.

Jawaban : E

Pembahasan

CIRI-CIRI DNA:

DNA terdiri atas dua utas benang polinukleotida yang saling berpilin membentuk heliks ganda (double
helix).

Gula pentosa pada DNA itu adalah deoksiribosa. Deoksiribosa kurang memiliki satu atom oksigen pada
karbon 5 dari gula ribosa.

Seutas polinukleotida pada molekul DNA tersusun atas rangkaian nukleotida. Setiap nukleotida tersusun
atas :

Gugusan gula deoksiribosa (gula pentosa yang kehilangan satu atom oksigen)
Gugusan asam fosfat yang terikat pada atom C nomor 5 dari gula)
Gugusan basa nitrogen yang terikat pada atom C nomor 1 dari gula

Merupakan polinukleotida (polimer dari nukleotida yang masing-masing dihubungkan oleh ikatan
fosfodiester) Setiap nukleotida disusun oleh tiga komponen (lihat Gambar 2) yaitu gula pentosa, basa
nitrogen, dan gugus fosfat.

tersusun dari gula deoksi ribosa dihubungkan dengan asam fosfat

basa nitrogen piritmidin timin dan sitosin

pengendali sintesis protein dan pewarisan sifat

Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon menjadi bentukan yang disebut unit nukleosom.

terletak di nukleus

Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon menjadi bentukan yang disebut unit nukleosom.

terletak di nukleus

Dalam biologi molekuler, dua nukleotida dalam RNA atau DNA yang saling komplementer yang
terhubung oleh ikatan hidrogen disebut pasangan basa (bahasa Inggris: base pair sering disingkat bp).

Dalam pasangan basa Watson-Crick, adenin (A) membentuk pasangan basa dengan timin (T), sementara
guanin (G) dengan sitosin (C) dalam DNA. Pada RNA, timin (T) digantikan oleh uracil (U).

Memiliki basa nitrogen purin dan pirimidin. Basa purin ikatan hidrgen rangkap 2. Basa pirimidin ikatan
hidrogen rangkap 3.

Mempunyai fungsi yaitu :

mengintrol aktivitas hidup


perancang utama/pengndali sintesis protein
mencetak RNA
membawa informasi genetik dari induk kepada keturunannya

Ada tiga struktur DNA yang dikenal selama ini. Struktur-struktur DNA tersebut adalah sebagai berikut:
1.

Struktur primer
DNA tersusun dari monomer-monomer nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari satu basa nitrogen
berupa senyawa purin atau pirimidin, satu gula pentosa berupa 2-deoksi-D-ribosa dalam bentuk
furanosa, dan satu molekul fosfat. Penulisan urutan basa dimulai dari kiri yaitu ujung 5 bebas (tidak
terikat nukleotida lain) menuju ujung dengan gugus 3 hidroksil bebas atau dengan arah 53 (Darnell,
et al., dalam T. Milanda, 1994)

2.

Struktur Sekunder
Pada tahun 1953, James D. Watson dan Francis H.C. Crick berhasil menguraikan struktur sekunder DNA
yang berbentuk heliks ganda melalui analisis pola difraksi sinar X dan membangun model strukturnya
(Darnell, et al. Dalam T. Milanda, 1994). Heliks ganda tersebut tersusun dari dua untai polinukleotida
secara antiparalel (arah 53 saling berlawanan), berputar ke kanan dan melingkari suatu sumbu. Unit
gula fosfat berada di luar molekul DNA dengan basa-basa komplementer yang berpasangan di dalam
molekul. Ikatan hidrogen di antara pasangan basa memegangi kedua untai heliks ganda tersebut
(Willbraham and Matta dalam T. Milanda, 1994). Kedua untai melingkar sedemikian rupa sehingga
keduanya tidak dapat dipisahkan kembali bila putaran masing-masing untai dibuka. Jarak di antara
kedua untai hanya memungkinkan pemasangan basa purin (lebih besar) dengan basa pirimidin (lebih
kecil). Adenin berpasangan dengan timin membentuk dua ikatan hidrogen sedangkan guanin
berpasangan dengan sitosin membentuk tiga ikatan hidrogen. Dua ikatan glikosidik yang mengikat
pasangan basa pada cincin gula, tidak persis berhadapan. Akibatnya, jarak antara unit-unit gula fosfat
yang berhadapan sepanjang heliks ganda tidak sama dan membentuk celah antara yang berbeda, yaitu
celah mayor dan celah minor (Marks, et al., 1996 ; Robert K. Murray,
et al., 2000).

3.

Struktur tersier
Kebanyakan DNA virus dan DNA mitokondria merupakan molekul lingkar. Konformasi ini terjadi karena
kedua untai polinukleotida membentuk struktur tertutup yang tidak berujung. Molekul DNA lingkar
tertutup yang diisolasi dari bakteri, virus dan mitokondria seringkali berbentuk superkoil, selain itu DNA
dapat berbentuk molekul linier dengan ujung-ujung rantai yang bebas.

Ciri-ciri RNA adalah

RNA memiliki bentuk pita tunggal dan tidak berpilin.

RNA merupakan hasil transkripsi dari suatu fragmen DNA, sehingga RNA merupakan polimer yang jauh
lebih pendek dibanding DNA.

Tidak seperti DNA yang biasanya dijumpai di dalam inti sel, kebanyakan RNA ditemukan di dalam
sitoplasma, terutama di ribosom

Tiap pita RNA merupakan polinukleotida yang tersusun atas banyak ribonukleotida. Tiap ribonukleotida
tersusun atas gula ribosa, basa nitrogen, dan asam fosfat.

Tulang punggung RNA tersusun atas deretan ribosa dan fosfat. Ribonukleotida RNA terdapat secara
bebas dalam nukleoplasma dalam bentuk nukleosida trifosfat, seperti adenosin trifosfat (ATP), guanosin
trifosfat (GTP), sistidin trifosfat (CTP), dan uridin trifosfat (UTP). RNA disintesis oleh DNA di dalam inti
sel dengan menggunakan DNA sebagai cetakannya.

Merupakan polinukleotida (polimer dari nukleotida yang masing-masing dihubungkan oleh ikatan
fosfodiester) Setiap nukleotida disusun oleh tiga komponen (lihat Gambar 2) yaitu gula pentosa, basa
nitrogen, dan gugus fosfat.

Gulanya adalah ribose

Pirimidinnya terdiri dari sitosin dan urasil

Jumlahnya selalu berubah

RNA atau asam ribonukleat merupakan makromolekul yang berfungsi sebagai penyimpan dan penyalur
informasi genetic

RNA terdiri dari tiga tipe, yaitu mRNA,tRNA, dan rRNA

RNAd merupakan RNA yang urutan basanya komplementer dengan salah satu urutan basa rantai DNA

RNAr merupakan komponen structural yang utama di atas ribosom

RNAt merupakan RNA yang membawa asam amino satu per satu ke ribosom

Transkripsi merupakan sintesis RNA dari salah satu rantai DNA, yaitu rantai cetakan atau sense,
sedangkan rantai DNA yang di transkripsi disebut rantai antisense

Untai DNA dipintal pada suatu set protein, yaitu histon menjadi bentukan yang disebut unit
nukleosom.

terletak di nukleus

Dalam biologi molekuler, dua nukleotida dalam RNA atau DNA yang saling komplementer yang
terhubung oleh ikatan hidrogen disebut pasangan basa (bahasa Inggris: base pair sering disingkat bp).

Dalam pasangan basa Watson-Crick, adenin (A) membentuk pasangan basa dengan timin (T),
sementara guanin (G) dengan sitosin (C) dalam DNA. Pada RNA, timin (T) digantikan oleh uracil (U).

Struktur utama dari RNA biasanya terdiri untai tunggal nukleotida. Empat jenis nukleotida dapat
ditemukan di alur ini, yang disebut adenin (A), sitosin (C), guanin (G), dan urasil (U). Banyak nukleotida
yang dimodifikasi dengan RNA, menambah atau mengurangi atom ke atau dari nukleotida asli untuk
mengubah sifat mereka. Ada ratusan modifikasi nukleotida yang berbeda, dan efeknya bervariasi
tergantung pada jenis molekul RNA, spesies di mana modifikasi terjadi, dan lingkungan di mana
modifikasi dibuat. Sebagian besar modifikasi nukleotida memiliki kode deskriptif standar, seperti
nukleotida lakukan, tetapi mereka umumnya tidak dikenal.

Struktur sekunder RNA dan asam deoksiribonukleat (DNA) heliks ganda terbentuk dengan cara yang
sama, di mana nukleotida mengikat bersama menjadi pasangan basa, memberikan molekul struktur
keseluruhan. Ada perbedaan signifikan dalam cara struktur sekunder RNA terbentuk, dibandingkan DNA
heliks ganda. Dalam kedua RNA dan DNA, sitosin dengan guanin terikat, namun adenin mengikat urasil,
bukan timin, pada RNA. Struktur sekunder RNA jarang heliks ganda, melainkan membentuk berbagai
lilitan tertentu, tonjolan, dan jenis helix yang sejajar sangat berbeda dari apa yang dilihat dalam DNA.
Struktur sekunder RNA pada umumnya lebih rumit, meskipun tidak selalu kurang berurutan, dibanding
heliks ganda DNA.

Struktur tersier RNA memungkinkan molekul untuk melipat menjadi konformasi yang berfungsi penuh.
Molekul RNA tertentu, berdasarkan struktur tersier mereka, memiliki fungsi tertentu. Ini molekul noncoding RNA (ncRNA) dapat melayani berbagai tujuan, dan penemuan aplikasi biologis telah menjadi
subyek dari beberapa hadiah Nobel. Satu kelas ncRNA, disebut ribozim, adalah enzim RNA yang dapat
mengkatalisis reaksi biokimia seperti yang dilakukan enzim protein. Kelas lain, yang disebut
riboswitches, mengontrol ekspresi gen dengan beralih gen dan mematikan berdasarkan lingkungannya.

Struktur kuartener RNA berperan penting dalam makromolekul tertentu seperti ribosom, yang
membangun protein dalam sel. Ribosom terdiri dari rantai RNA ganda, dan interaksi antara rantai ini
harus tepat dan diatur secara ketat untuk ribosom berfungsi dengan baik. Agar rantai RNA memiliki
struktur kuartener, mereka harus datang bersamaan untuk membentuk struktur konglomerasi baru,
bukan hanya berinteraksi dan kemudian terpisah lagi. Struktur Kuarter bentuk paling lambat dari semua
tingkat struktur RNA, dan biasanya yang paling kompleks.

Sebelumnya Soal dan Pembahasan Soal OSN Biologi SMA Tingkat Kabupaten/Kota Tahun 2015 No. 3

4. Suatu bakteri tumbuh secara normal pada suhu 32 C namun pada suhu 42 C bakteri tersebut
mengakumulasikan fragmen-fragmen pendek dari DNA yang baru saja disintesis. Enzim manakah dari
pilihan berikut yang paling mungkin mengalami kerusakan pada suhu nonpermisif (suhu tertinggi) pada
mutan ini?
A. DNA primase
B. DNA polymerase
C. Eksonuklease
D. Helikase
E. DNA ligase

Jawaban : E

Pembahasan

DNA Primase adalah enzim yang mensintesis sekuens RNA pendek yang disebut primer. Primer ini
berfungsi sebagai titik awal untuk sintesis DNA. Sejak primase menghasilkan molekul RNA, enzim adalah
jenis RNA polimerase. Fungsi Primase oleh sintesis urutan RNA pendek yang saling melengkapi satu
bagian untai DNA, yang berfungsi sebagai template-nya. Sangat penting bahwa primer disintesis oleh
primase sebelum replikasi DNA dapat terjadi. Hal ini karena enzim yang mensintesis DNA, yang disebut
DNA polimerase, hanya dapat melampirkan nukleotida DNA baru ke untai ada nukleotida. Oleh karena
itu, primase berfungsi untuk prima dan meletakkan dasar untuk sintesis DNA.

Polimerase DNA adalah enzim-enzim yang menciptakan molekul DNA dengan merakit nukleotida, blok
bangunan DNA. Enzim ini sangat penting untuk replikasi DNA dan biasanya bekerja berpasangan untuk
membuat dua untai DNA yang identik dari satu molekul DNA asli. Selama proses ini, DNA polimerase
"membaca" untaian DNA yang ada untuk membuat dua helai baru yang sesuai dengan yang sudah ada.

Eksonuklease adalah eksonuklease yang mampu memotong molekul asam nukleat single strand atau
beberapa oligonukleotida pendek yang hanya mengenali salah satu ujung asam nukleat, yaitu ujung 5
atau ujung 3; Eksonuklease adalah enzim yang menghancurkan utas DNA atau RNA pada posisi ujung

Helikase adalah DNA helikase merupakan enzim yang memecah DNA helix ganda dengan ikatan
hidrogen antara basa komplementer. Sangat mudah untuk mengingat nama karena memiliki bagian dari
kata helix di dalamnya. Anda bisa membayangkan itu semacam sebagai potongan yang memaksa lepas
dua untai, seperti slider pada ritsleting menjadi dua baris irisan terpisah sepanjang gigi. DNA helikase
bertanggung jawab untuk membongkar DNA helix ganda.

DNA ligase merupakan enzim yang mengkatalisis pembentukan ikatan fosfodiester antara ujung 5fosfat dan 3-hidroksil pada DNA yang mengalami nick. Nick pada DNA dapat terjadi pada saat replikasi
DNA, rekombinasi dan kerusakan. Secara biologis, DNA ligase diperlukan untuk menggabungkan fragmen
Okazaki saat proses replikasi, menyambung potongan-potongan DNA yang baru disintesis, serta
berperan dalam proses reparasi DNA. Oleh karena pentingnya peranan DNA ligase, sekarang ini telah
dikembangkan obat antibakterial yang menginhibisi DNA ligase. Dengan diinhibisinya DNA ligase,
diharapkan kromosom menjadi terdegradasi dan sel akan mati. DNA ligase merupakan enzim yang
sangat berguna baik di dalam sel, maupun di luar sel. Untuk penggunaan di luar sel, penggabungan
dengan enzim restriksi telah membuat terobosan baru di bidang teknologi DNA rekombinan. Enzim
restriksi diibaratkan seperti gunting yang memungkinkan kita untuk memotong DNA di tempat yang
spesifik. Kemudian DNA ligase berperan sebagai lem yang menyambung DNA yang telah terpotong
sehingga menjadi DNA yang fungsional.

Fragmen Okazaki adalah DNA pendek berbentuk fragmen (bagian-bagian) dalam proses replikasi DNA
pada bagian untaian DNA lambat (bahasa inggris: lagging strand). Sintesis DNA akan selalu bergerak
dengan arah 5 3. Untai DNA awal (leading strand) dibaca dari ujung 5 ke 3 maka sintesisnya dapat
dilakukan secara kontinu, sedangkan untaian DNA lambat merupakan anti parallel dari untaian DNA
awal yang memiliki arah berkebalikan (ujung 3 ke 5) maka sintesis tidak dapat dilakukan secara
kontinu melainkan dibuat fragmen-fragmen agar sintesis DNA dapat terjadi serentak. Fragmen DNA
pendek yang terbentuk pada akhirnya akan disambung dengan enzim DNA ligase sehingga membentuk
unit yang utuh. Panjang fragmen Okazaki berkisar dari ratusan sampai ribuan nukleotida, tergantung
jenis selnya.

5. Operon bakteri yang dapat diinduksi menunjukkan sifat-sifat manakah dari tabel di bawah ini?

Jawaban : A

Pembahasan
Tahun 1961, Francois Jacob dan Jacque Monod dari Pasteur Institute di pAris mengajukan sebuah teori baru
mengenai gen prokariotik. Teori mereka menyatakan bahwa gen-gen pengkode enzim-enzim yang terkait secara
fungsional terletak berdekatan pada kromosom bakteri, diaktifkan atau dimatikan sebagai sautu unit. Unit tersebut
dikontrol oleh gen yang berfungsi seperti saklar, disebut operator. Operator dan gen-gen struktural yang
bersebelahan dengannya disebut sebagai operon. Dalam keadaan normal, operon tidak aktif karena gen pengontrol
tipe kedua, disebut gen regulator, menghasilkan protein kecil yang disebut represor. Represor berikatan dengan
operator untuk menjaga agar gen operator tetap berada dalam keadaan tidak aktif. Jika ada zat-zat tertentu dalam
lingkungan yang bereaksi dengan represor, zat-zat tersebut ecara efektif mencegah repreor berikatan dengan
operator. Akibatnya operon tidak lagi terepresi dan menjadi aktif; RNA polimerase, yang berikatan dengan
situs promotor, pun menjadi bebas dan memulia transkripsi. Zat yang berikatan dengan represor disebut induer
(inducer), sebab zat itu memengaruhi proses pengaktifan operon hingga mulai menghasilkan enzim.
Pada bakteri terdapat gen polisistronik yaitu kumpulan beberapa gen yang diatur oleh satu gen regulator. Hal ini
menyebabkan saat proses transkripsi akan langsung dihasilkan beberapa protein. Umumnya, kontrol ekspresi gen
pada prokariot diatur pada inisiasi transkripsi dan diatur oleh dua sekuen yaitu sekuen pada basa -35 yang sekuennya
TTGACA dan sekuen pada posisi basa -10 yang sekuennya TATAAT. Sekuen ini berperan sebagai promotor. Kontrol
ekspresi yang terjadi dapat berupa represi dan atenuasi. Sebagai contoh kontrol ekspresi gen yang terjadi dengan
represi pada operon lac pada Escherichia coli.Pada operon ini, gen lacI akan mengkodekan protein reseptor dan
menempel pada daerah operator sehingga transkripsi terhenti. Namun apabila terdapat inducer berupa laktosa dalam
jumlah banyak, laktosa mampu berikatan dengan represor sehingga represor terlepas dari daerah operator dan RNA
polimerase dapat melakukan transkripsi. Sedangkan contoh kontrol ekspresi gen dengan atenuasi pada operon
triptofan.Apabila triptofan banyak, maka translasi oleh ribosom akan terjadi dengan cepat sehingga terbentuk loop

yang akan menahan RNA polimerase untuk berhenti. Sedangkan ketika triptofan telah menjadi sedikit, ribosom akan
berjalan lambat dan RNA polimerase akan melakukan transkripsi dengan cepat sehingga banyak hasil transkripsi
dan triptofan.

6. Laju transkripsi gen dan level mRNA telah ditentukan untuk suatu enzim yang diinduksi oleh
glukokortikoid. Jika dibandingkan dengan level kontrol tanpa perlakuan, maka perlakuan dengan
glukokortikoid menyebabkan peningkatan laju transkripsi gen menjadi 10 kali dan level mRNA
dan aktivitas enzim meningkat 20 kali. Data ini menunjukkan bahwa pengaruh utama perlakuan
dengan glukokortikoid adalah untuk menurunkan salah satu dari pilihan berikut:
A. Aktivitas RNA polymerase II.
B. Laju translasi mRNA.
C. Kemampuan nuklease bekerja pada mRNA.
D. Laju pengikatan ribosom pada mRNA.
E. Laju inisiasi transkripsi oleh RNA.
Jawaban : C

7. Seorang pria muda berkulit hitam dibawa ke rumah sakit karena menderita nyeri yang parah di
seluruh tubuhnya. Pria ini sedang semangat berolahraga ketika nyeri ini mulai menyerang. Dia
telah mengalami nyeri ini sekitar 2 kali setahun selama 10 tahun. Analsis darah menunjukkan
penurunan jumlah sel darah (anemia), dan bentuk sel darah merah yang tidak lagi berbentuk
konkaf, namun berbentuk seperti bulan sabit. Apakah penyebab perubahan bentuk sel darah
merah ini?
A. Interaksi ion meningkat antara molekul hemoglobin pada keadaan teroksigenasi.
B. Interaksi ion meningkat antara molekul hemoglobin pada keadaan terdeoksigenasi.
C. Interaksi hidrofobik meningkat antara molekul hemoglobin pada keadaan teroksigenasi.
D. Interaksi hidrofobik meningkat antara molekul hemoglobin pada keadaan terdeoksigenasi.
E. Fosforilasi molekul hemoglobin meningkat pada keadaan teroksigenasi.

Jawaban : B
Pembahasan

Pada saat keadaan terdeoksigenasi (kekurangan oksigen), molekul dan ion mengalami peningkatan interaksi satu
sama lain sehingga menyebabkan molekul dan ion tersebut mengkristal menjadi serat. Karena berubah menjadi serat
dan saling berasosiasi, maka kemampuan angkut oksigennya sangat berkurang. Bisa dilihat penjelasannya di gambar
di atas.

Penyakit sel sabit hampir secara eksklusif menyerang orang kulit hitam.
Sekitar 10% orang kulit hitam di AS hanya memiliki 1 gen untuk penyakit ini (mereka memiliki
rantai sel sabit) dan tidak menderita penyakit sel sabit.
Sekitar 0,3% memiliki 2 gen dan menderita penyakit sel sabit.
GEJALA
Penderita selalu mengalami berbagai tingkat anemia dan sakit kuning (jaundice) yang ringan,
tetapi mereka hanya memiliki sedikit gejala lainnya.
Berbagai hal yang menyebabkan berkurangnya jumlah oksigen dalam darah, (misalnya olah raga
berat, mendaki gunung, terbang di ketinggian tanpa oksigen yang cukup atau penyakit) bisa
menyebabkan terjadinya krisis sel sabit,yang ditandai dengan:
- semakin memburuknya anemia secara tiba-tiba
- nyeri (seringkali dirasakan di perut atau tulang-tulang panjang)

- demam
- kadang sesak nafas.
Nyeri perut bisa sangat hebat dan bisa penderita bisa mengalami muntah; gejala ini mirip dengan
apendisitis atau suatu kista indung telur.

8. Mutasi yang diturunkan pada CFTR (Cystic fibrosis transmembrane conductance regulator),
pada keadaan homozigot, menyebabkan cystic fibrosis. Transport ion klorida dihambat pada
berbagai tipe sel, terutama pada organ paru-paru dan pankreas. Terhambatnya ion klorida pada
penyakit ini menyebabkan.
A. Ketidakmampuan mensekresi ion klorida dari sel, dan air yang akan menyertai ion klorida
untuk menyediakan keseimbangan osmotik.
B. Ketidakmampuan mensekresi ion klorida dari sel, dan air yang akan berlawanan dengan ion
klorida untuk menyediakan keseimbangan osmotik.
C. Ketidakmampuan mensekresi ion klorida dari sel, dan ion hidrogen yang menyertai ion
klorida untuk menyediakan keseimbangan osmotik.
D. Ketidakmampuan mensekresi ion klorida dari sel, dan ion hidrogen yang akan berlawanan
dengan ion klorida untuk menyediakan keseimbangan osmotik.
E. Ketidakmampuan mensekresi ion klorida dari sel, dan ion natrium yang mentertai ion klorida
untuk menyediakan keseimbangan osmotik.
Jawaban : A
Pembahasan
Kanal ion klorida (Cl-)
Kanal ion merupakan protein membran yang terdapat pada lapisan lipid membran sel, tersusun dari
beberapa sub-unit protein membentuk suatu pori-pori
Kanal Cl- dalam sel cukup berperan juga, terutama:
1. Regulasi volume dan homeostasis ionik
2. Transport transepithelial

3. Regulasi eksitabilitas elektrik


Pembukaan kanal ClCl- masuk ke dalam sel -> hiperpolarisasi (Cl kan minus)
Inaktivasi kanal ClHiperereksibilitas. misalnya pada mutasi kanal Cl- pada otot menyebabkan myotonia (kekejangan otot)
Transport Garam dan Air
salah satu kanal Cl- yang berperan untuk transport garam dan air adalah Cystic fibrosis transmembrane conductance
regulator (CFTR)
CFTR banyak terdapat di tubuh, antara lain usus, saluran nafas, kelenjar eksresi, empedu
Malfungsi dari CFTR menyebabkan penyakit Cystic fibrosis dikarakteristikkan adanya sekret-sekret pekat di tubuh,
misalnya keringat jadi pekat, dahak kental, infertilitas karena saluran reproduksi tersumbat mukus yg kental.
Obat-Obat yang beraksi di kanal ClObat2 yg beraksi di kanal ion Cl- masih sangat sedikit ditemukan.
Salah satunya adalah Lubiproston. Lubiproston membuka kanal Cl- tipe CLC-2 pada sel2 epitel usus, sehingga
meningkatkan pergerakan cairan ke usus, yang akan mengurangi konsistensi feses. atau sebagai obat konstipasi
idiopatik kronis.
Jadi untuk menyeimbangkan konsentrasi sekret-sekret agar menjadi isotonis, maka akan banyak air yang menyertai
ion klorida.

9. Sferositosis hereditary disebabkan oleh mutasi yang diturunkan pada sitoskeleton sel darah
merah. Kekurangan salah satu sitoskeleton ini menyebabkan menurunnya luas permukaan
eritorsit, dan karena sel telah mengalami perubahan bentuk, maka eritosit akan dengan cepat
dihilangkan dari sirkulasi oleh limpa, yang akibatnya akan mengarah ke anemia. Protein berikut
yang apabila termutasi menyebabkan keadaan di atas adalah.
A. Hemoglobin
B. Spektrin
C. Aktin

D. Filamen intermediet
E. Mikrotubul
Jawaban : B
Pembahasan
Hemoglobin berfungi untuk mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh dan berlanjut dengan
mengangkut karbon dioksida dari jaringan kembali ke paru-paru. Setiap sel darah merah mengandung sekitar 280
juta molekul hemoglobin.

Spektrin berfungsi untuk memelihara bentuk bikonkaf ertitrosit dan memungkinkan pertukaran
oksigen dengan karbondioksida
Aktin adalah filamen yang berfungsi dalam kontraksi otot.
Filamet Intermediet berfungsi untuk mempertahankan bentuk asli dan kerangka seluruh
sitoskeleton
Mikrotubul berfungsi untuk pergerakan sel

18. Manakah diantara pernyataan berikut ini yang benar tentang sistem rantai transfer elektron yang
ditemukan pada sel eukarya dan bakteri
A. Hanya digunakan untuk membantu proses sintesis ATP
B. Tidak ditemukan pada kloroplas
C. Ubiquinon yang ditemukan pada mitokondria, merupakan salah satu protein membran yang
membantu proses transfer elektron
D. Pada beberapa bakteri, nitrat dapat digunakan sebagai akseptor elektron akhir menggantikan
oksigen
E. Membantu membangkitkan gradien proton antara stroma dan ruang antar membran kloroplas
Jawaban : A

Pembahasan
Hanya digunakan untuk membantu proses sintesis ATP (BENAR)
Transfer elektron merupakan tahapan terakhir dari respirasi aerob yang nantinya akan menghasilkan
ATP dan H2 O sebagai hasil akhirnya. Dalam transfer elektron, oksigen berperan sebagai penerima
elektron terakhir yang nantinya akan membentuk H 2O yang akan dikeluarkan dari sel. Disebut dengan
transfer elektron karena dalam prosesnya terjadi transfer elektron dari satu protein ke protein yang
lain. Elektron yang ditransfer berasal dari NADH dan FADH 2 yang telah terbentuk sebelumnya. Elektron
akan ditransfer dari tingkat energi tinggi menuju tingkat energi yang lebih rendah sehingga akan
melepaskan energi yang akan digunakan untuk membentuk ATP.
Tidak ditemukan pada kloroplas (SALAH)
Pada proses fotosintesis memerlukan elektron untuk terjadi fotolisis air.
Ubiquinon yang ditemukan pada mitokondria, merupakan salah satu protein membran yang
membantu proses transfer elektron (SALAH)
Ubikuinon (bahasa Inggris: ubiquinone, ubidecarenone, coenzyme Q, CoQ, Q10, UQ10, Q, CoQ10)
adalah senyawa organik dari keluarga kuinon dengan gugus parakuinon dan 10 gugus isoprenil. CoQ10
merupakan substansi mirip vitamin yang larut di dalam lemak , yang terdapat pada membran plasma
hampir seluruh jenis sel eukariota dan pada badan Golgi, dan di dalam rantai transpor elektron pada
mitokondria, sebagai bagian dari sistem transpor elektron transmembran.
Pada beberapa bakteri, nitrat dapat digunakan sebagai akseptor elektron akhir menggantikan
oksigen (SALAH)
Pada semua jenis eurkariotik dan prokariotik, akseptor elektron akhir dipegang oleh oksigen.

20. Di bawah ini merupakan berbagai jenis struktur/molekul yang diketahui memiliki ribozyme,
Kecuali?
A. Viroid
C. Telomerase
D. Group I intron
E. Prion
Jawaban : C

Pembahasan
Ribozim merupakan kependekan dari ribonucleic acid enzyme yang dalam bahasa Indonesia artinya enzim asam
ribonukleat. Ribozim ini adalah molekul RNA yang mengatalisis reaksi kimia. Enzim asam ribonukleat juga dapat
disebut enzim RNA atau RNA katalitis. Ribozim alami mengatalisis hidrolisis ikatan fosfodiester mereka sendiri,
atau hidrolisis ikatan di RNA lain. Beberapa ribozim mengatalisis aktivitas aminotransferase pada ribosom. Ribozim
ini merupakan materi gentik pertamayang memainkan peran penting dalam sintesis protein dan dapat juga
melakukan fungsi katalik seperti enzim-enzim pada umumnya.

Viroid
Viroid adalah patogen yang menyerang tanaman yang memiliki potongan RNA pendek yang tersusun
secara komplementer, silkuler, dan beruntai tunggal. Ingat temans, viroid berbeda dengan virus. Viroid
ini tidak memiliki kapsid. Viroid ini hanya bisa hidup di dalam sel inang sebagai partikel RNA. Jika
ukuran viroid dibandingkan dengan ukurang virus, maka viroid ukurannya seper delapan puluhnya
ukuran virus. Dalam hidupnya, viroid tidak mengkode protein, tetapi dia mampu bereplikasi dengan
menggunakan enzim seluler. Molekul RNA yang terdapat di viroid akan mengganggu metabolisme sel dan
mengacaukan sistem pengendali pertumbuhan sehingga menghambat pertumbuhan tanaman.

Enzim Tolmerase
Enzim telomerase adalah enzim yang termasuk golongan reverse transcriptase enzim di mana ia
memiliki peran didalam pemendekan kromosom selama proliferasi sel. (Proliferasi adalah pertumbuhan
sel yang disebabkan oleh pembelahan sel yang cepat bukan berdasarkan pada bertambah besarnya sel
tersebut) Enzim ini juga berfungsi untuk menambahkan urutan DNA berulang yaitu TTAGGG pada semua
vertebrata pada ujung 3' utas DNA-nya. Enzim telomerase tersusun atas DNA yang rapat sehingga
menjaga kromosom tetap stabil. Cara kerja dari enzim telomerase adalah dengan cara membangun
kembali telomere yang menutupi setiap ujung kromosom yang bisa menghentikan proses terurainya
enzim. (Telomere adalah gen yang berada di ujung kromosom) Semakin panjang telomere pada suatu
sel, maka sel itu akan terlindungi dan proses penuaan sel akan berjalan lambat.

Aktivitas dari enzim telomerase pada kebanyakan sel eukariota banyak ditemukan pada jaringan
somatik dan diekspresikan pada sel yang mengalami pembelahan cepat atau proliferasinya cepat
seperti yang terjadi pada sel kanker atau tumor.

Group I intron
Group I intron ini memiliki ribozim sehingga mereka bisa melakukan sintesis protein sendiri.

Prion
Prion adalah pembawa penyakit menular yang hanya terdiri dari protein. Prion tidak dapat
dimusnahkan dengan panas, radiasi, atau formalin. Prion menyebabkan berbagai penyakit degenerasi
seperti kuru, scrapie, Creutzfeldt-Jakob disease (CJD), dan bovine spongiform encephalopathy (BSE
atau sapi gila). Semua penyakit ini menyerang otak atau sistem saraf lainnya, mematikan, dan belum
dapat disembuhkan. Tidak seperti viroid, prion merupakan protein yang tidak dapat bereplikasi namun
dapat mengubah protein inang menjadi protein versi prion. Secara hipotetis prion merupakan versi
"salah lipat" dari suatu protein yang umumnya terdapat pada sel otak. Jika prion melakukan kontak
dengan protein "kembarannya" (yang normal) prion dapat menginduksi protein normal menjadi bentuk
abnormal. Reaksi ini terus berlanjut hingga prion terakumulasi dalam jumlah yang membahayakan, lalu
menyebabkan malafungsi seluler dan akhirnya menyebabkan terjadinya degenerasi otak.[

Anda mungkin juga menyukai