Anda di halaman 1dari 2

Asfikisa

2.1

Asfiksia Neonatorum

2.1.1

Definisi
Asfiksia pada bayi baru lahir (BBL) menurut IDAI (Ikatatan Dokter Anak
Indonesia) adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur pada saat
lahir atau beberapa saat setelah lahir (Prambudi, 2013).
Menurut AAP asfiksia adalah suatu keadaan yang disebabkan oleh
kurangnya O2 pada udara respirasi, yang ditandai dengan:
1. Asidosis (pH <7,0) pada darah arteri umbilikalis
2. Nilai APGAR setelah menit ke-5 tetep 0-3
3. Menifestasi neurologis (kejang, hipotoni, koma atau hipoksik iskemia
ensefalopati)
4. Gangguan multiorgan sistem.
(Prambudi, 2013).
Keadaan ini disertai dengan hipoksia, hiperkapnia dan berakhir dengan
asidosis. Hipoksia yang terdapat pada penderita asfiksia merupakan faktor
terpenting yang dapat menghambat adaptasi bayi baru lahir (BBL)
terhadap kehidupan uterin (Grabiel Duc, 1971).

Asfiksia berarti hipoksia yang progresif, penimbunan CO2 dan asidosis.


Bila proses ini berlangsung terlalu jauh dapat mengakibatkan kerusakan otak
atau kematian. Asfiksia juga dapat mempengaruhi fungsi organ vital lainnya.
Pada bayi yang mengalami kekurangan oksigen akan terjadi pernapasan yang
cepat dalam periode yang singkat. Apabila asfiksia berlanjut, gerakan
pernafasan akan berhenti, denyut jantung juga mulai menurun, sedangkan
tonus neuromuscular berkurang secara berangsur- angsur dan bayi memasuki
periode apnea yang dikenal sebagai apnea primer. Perlu diketahui bahwa
kondisi pernafasan megap-megap dan tonus otot yang turun juga dapat terjadi
akibat obat-obat yang diberikan kepada ibunya.

Biasanya pemberian

perangsangan dan oksigen selama periode apnea primer dapat merangsang


terjadinya pernafasan spontan.

Apabila asfiksia berlanjut, bayi akan

menunjukkan pernafasan megap-megap yang dalam, denyut jantung terus


menurun, tekanan darah bayi juga mulai menurun dan bayi akan terlihat lemas
(flaccid). Pernafasan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode
apnea yang disebut apnea sekunder (Saifuddin, 2009).
Asfiksia adalah keadaan bayi tidak bernafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir. Seringkali bayi yang sebelumnya mengalami gawat janin akan
mengalami asfiksia sesudah persalinan. Masalah ini mungkin berkaitan dengan
keadaan ibu, tali pusat, atau masalah pada bayi selama atau sesudah persalinan
(Depkes RI, 2009).

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • SAP Mencuci Tangan
    SAP Mencuci Tangan
    Dokumen5 halaman
    SAP Mencuci Tangan
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Nganan Var
    Nganan Var
    Dokumen1 halaman
    Nganan Var
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Nganan
    Nganan
    Dokumen1 halaman
    Nganan
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Cambuang
    Cambuang
    Dokumen1 halaman
    Cambuang
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Nganan Var
    Nganan Var
    Dokumen1 halaman
    Nganan Var
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Intervensi Keperawatan Pada Masalah Nyeri Akut
    Intervensi Keperawatan Pada Masalah Nyeri Akut
    Dokumen3 halaman
    Intervensi Keperawatan Pada Masalah Nyeri Akut
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Penyebab Dari Varicella Adalah Virus Varicella
    Penyebab Dari Varicella Adalah Virus Varicella
    Dokumen1 halaman
    Penyebab Dari Varicella Adalah Virus Varicella
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Imunisasi Adalah Suatu Upaya Untuk Menimbulkan
    Imunisasi Adalah Suatu Upaya Untuk Menimbulkan
    Dokumen1 halaman
    Imunisasi Adalah Suatu Upaya Untuk Menimbulkan
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Varisela A4
    Varisela A4
    Dokumen1 halaman
    Varisela A4
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Part 1
    Part 1
    Dokumen1 halaman
    Part 1
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Varicela 3
    Varicela 3
    Dokumen1 halaman
    Varicela 3
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Ok
    Ok
    Dokumen1 halaman
    Ok
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Buang 3
    Buang 3
    Dokumen1 halaman
    Buang 3
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Buang 2
    Buang 2
    Dokumen1 halaman
    Buang 2
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Varicella 1
    Varicella 1
    Dokumen1 halaman
    Varicella 1
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Part 2
    Part 2
    Dokumen1 halaman
    Part 2
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Part 4
    Part 4
    Dokumen1 halaman
    Part 4
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Lang Kah
    Lang Kah
    Dokumen2 halaman
    Lang Kah
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Gejala Klinis
    Gejala Klinis
    Dokumen4 halaman
    Gejala Klinis
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • I.2 Klasifikasi
    I.2 Klasifikasi
    Dokumen1 halaman
    I.2 Klasifikasi
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Part 3
    Part 3
    Dokumen2 halaman
    Part 3
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Buang
    Buang
    Dokumen2 halaman
    Buang
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Nganan
    Nganan
    Dokumen1 halaman
    Nganan
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Pa To Genesis
    Pa To Genesis
    Dokumen1 halaman
    Pa To Genesis
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Ultra Filt Rasi
    Ultra Filt Rasi
    Dokumen1 halaman
    Ultra Filt Rasi
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Anatomi
    Anatomi
    Dokumen1 halaman
    Anatomi
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Ultra Filt Rasi
    Ultra Filt Rasi
    Dokumen1 halaman
    Ultra Filt Rasi
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat
  • Sebagai Tempat Budidaya Ikan Akuarium Harus Memiliki Beberapa Sayarat
    Sebagai Tempat Budidaya Ikan Akuarium Harus Memiliki Beberapa Sayarat
    Dokumen1 halaman
    Sebagai Tempat Budidaya Ikan Akuarium Harus Memiliki Beberapa Sayarat
    Septia Iga Sesep
    Belum ada peringkat