Prakata
Prakata
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
Penyakit Alzheimer (AD) adalah demensia yang berkaitan dengan usia
paling umum dan ditandai oleh akumulasi protein amiloid- (A) plak serta
agregat tau hyperphosphorylated sebagai kusut neurofibrillary di otak. Proses
patofisiologi AD dimulai bertahun-tahun sebelum gangguan kognitif terdeteksi.
Fase transisi secara klinis diakui sebagai AD praklinis dan kerusakan kognitif
ringan (MCI). MCI memiliki beberapa etiologi dan dikategorikan ke dalam
amnestik dan non-amnestik subtipe. Amnestik MCI dianggap suatu kondisi erative
degen- yang bisa mewakili prodromal AD. Baru-baru ini, telah terjadi
pertumbuhan yang luar biasa di biomarker AD, termasuk cairan (CSF)
pengukuran cerebrospinal darilebih rendah A pencitraan amiloid42 tingkat,
tomografi emisi positron (PET), dan penilaian medial tem- poral lobus atrofi
melalui otak magnetic resonance imaging (MRI). Namun demikian, para peneliti
terus mencari yang baru, kurang invasif dan lebih hemat biaya penanda biologis
AD. Di Amerika, sekitar 4 juta orang menderita penyakit ini. Angka prevalansi
berhubungan erat dengan usia. Sekitar 10% populasi diatas 65 tahun menderita
penyakit ini. Bagi individu berusia diatas 85 tahun, angka ini meningkat sampai
47,2%. Dengan meningkatnya populasi lansia, maka penyakit alzheimer menjadi
penyakit yang semakin bertambah banyak. Insiden kasus alzheimer meningkat
pesat sehingga menjadi epidemi di Amerika dengan insiden alzheimer sebanyak
187 : 100.000 per tahun dan penderita alzheimer 123 : 100.000 per tahun.
Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali dibandingkan
laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan hidup wanita lebih lama
dibandingkan laki-laki. Penyakit Alzheimer atau demensia senil dari tipe
Alzheimer merupakan penyakit kronik, progresif, dan merupakan gangguan
degeneratif otak dan diketahui mempengaruhi memori, kognitif dan kemampuan
untuk merawat diri. Penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang paling
ditakutkan pada masa modern, karena penyakit ini merupakan bencana besar yang
terjadi pada pasien dan keluarganya, dimana pengalaman pasien yang
mengalaminya merupakan akhir yang tak ada habisnya sampai kematian tiba.
Beberapa
penyakit
(AD)
pasien
Alzheimer
mati
tanpa
pernah
perkembangan yang MCI dan AD. Namun, ada kurangnya studi longitudinal
menyelidiki hubungan antara ketebalan retina dan perkembangan AD dan MCI.
Kami berhipotesis bahwa ketebalan GCIPL di makula lebih kuat terkait dari
ketebalan RNFL dengan perkembangan AD dan MCI. Dalam studi ini, kami
meneliti hubungan dari GCIPL makula dan ketebalan RNFL dengan gangguan
kognitif dan perkembangan penyakit melalui analisis cross-sectional dan
longitudinal MCI dan pasien AD.
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan Jurnal
Jurnal ini membahas tentang proses awal patogen masuk hingga menjadi
penyakit Alzheimer muncul dan didukung dengan sampel penelitian terhadap
pasien penderita Alzheimer. Adanya sampel penelitian tersebut memperkuat isi
jurnal. Selain itu adanya sampel penelitian tersebut dapat menambah pemahaman
pembaca tentang bagaimana proses patogen awal masuk menjadi penyakit
Alzheimer. Jurnal ini juga dilengkapi data-data sampel penelitiannya.
3.2.2
Kekurangan Jurnal
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
daya
ingat,
kemampuan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Alzheimer adalah penyakit yang identik dengan orang yang sedikit demi
sedikit mulai lupa akan ingatannya. Hal tersebut terjadi secara perlahan-lahan,
ditandai dengan melemahnya daya ingat. Misalnya dimulai dengan sebatas lupa
soal isi percakapan yang baru saja dibincangkan atau lupa dengan nama objek
atau tempat. Penyakit Alzheimer merupakan penyakit degenerasi neuron
kolinergik yang merusak dan menimbulkan kelumpuhan, yang terutama
menyerang orang berusia 65 tahun ke ata. Penyebab degenerasi neuron koligenik
pada penyakit Alzheimer tidak diketahui. Sampai sekarang belum satupun
penyebab penyakit ini diketahui,Gejala awal penyakit Alzheimer disebut
Degenerasi Synaptic, yaitu peristiwa patogen sentral dalam penyakit Alzheimer
yang terjadi awal selama perjalanan penyakit dan berkorelasi dengan gejala
kognitif. Pra-sinaptik protein vesikel sinaptotagnin-1 penting untuk pemeliharaan
transmisi sinaptik utuh dan fungsi kognitif.
Penanganan Alzheimer ini dapat dilakukan menggunakan obat-obatan
kimia dan obat-obatan secara psikologi. Berikut obat-obatan kimia antara lain,
rivastigne, galantamine, donepezil dan memantine. Fungsinya meredakan gejala
demensia dengan cara meningkatkan kadar aktivitas kimia di dalam otak.
Sedangkan pengobatan secara psikologis dapat dilakukan dengan memberikan
stimulus kognitif yang bertujuan untuk meningkatkan daya ingat, kemampuan
berkomunikasi, serta kemampuan dalam memecahkan masalah. Selain itu juga
menggunakan terapi relaksasi dan terapi perilaku kognitif yang bertujuan
mengurangi halusinasi, delusi,agitasi, kecemasan, depresi yang dialami oleh
penderita Alzheimer. Selain kedua cara tersebut yang dapat dilakukan oleh
penderita penyakit Alzheimer yaitu membuat catatan yang harus dilakukan serta
mengkombinasi pola hidup sehat dan makan yang sehat supaya hasilnya lebih
maksimal.
4.2 Saran
Sebagai seorang perawat yang belajar mengenai ilmu keperawatan kita
harus mengetahui apa saja penyakit tidak menular dan bagaimana pengobatannya,
namun pada kenyataannya penyakit Alzheimer belum bisa disembuhkan akan
10
tetapi bisa dicegah dan menggunakan pengobatan kimia dan pengobatan terapi
psikologi. Praktik tersebut bisa dilakukan oleh penderita penyakit alzheimer dan
untuk pengobatan kimia dan terapi yang menggunakan alat khusus hanya bisa
dilakukan oleh dokter dan perawat.
DAFTAR PUSTAKA
11
Synaptotagmin
Is
A Novel
Biomarker
For
Alzheimers
Disease.https://docs.google.com/document/d/1c8LWM02bfppNAVyjqFnta
DZKvcVDhqsfMjg6uQSzUC8/edit [13 Oktober 2016]
Choi, Seong Hye., Park, Sang Jun dan Kim, Na Rae. 2016. Macular Ganglion
Cell-Inner Plexiform Layer Thickness Is Associated with Clinical
Progression in Mild Cognitive Impairment and Alzhheimers Disease.
https://docs.google.com/document/d/1k2kKAfXaCqiBWPjtGTUf9TNQ78
SeLLy7DrYNNKvRcQ4/edit [13 Oktober 2016]
Uddin, Md. Sahab., Al Mamun, Abdullah., Hossain, Md. Sarwar., Akter, Farjana.,
Iqbal, Mohammed Ashraful dan Asaduzzaman, Md. 2016. Exploring the
Effectof Phyllanthus emblica L. On Cognitive Performance, Brain
Antioxidant Markers and Acetylcholinesterase Activity in Rats: Promising
Natural
Gift
for
the
Mitigation
of
Alzheimers
Disease.
https://docs.google.com/document/d/10BuzD52_wcmukWJVGS2qsHwkNY
koheUpXtqFr6BfPIY/edit [13 Oktober 2016]
Muttaqin Arif. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan
Sistem. Jakarta : Salemba Medika https://books.google.co.id/books?
id=8UIIJRjz95AC&pg=PA364&source=gbs_toc_r&cad=4#v=onepage&q
&f=false [14 Oktober 2016]
LAMPIRAN
12
13