Anda di halaman 1dari 16

Pemasaran Pendidikan dan Sekolah Umum

A. Latar Belakang
Bagi karyawan sekolah, pemasaran adalah segalanya yang sering kali menjadi
teman sejawat dengan kesenian cara menjual secara agresif, seperti praktek latihan
oleh Joe Izusu, Elmer Gantry, atau Prof. Howard Hill, tidak dapat di ingkari ini
merupakan cara berfikir penjualan yang ada tetapi ini adalah permainan pada sebuah
tugas atau peranan yang lebih kecil dalam panggung yang sangat luas.
Jika sekolah umum menghasilkan sebuah pertambahan warga negara
berpendidikan kemudian kepercayaan pemeliharaan dalam pendidikan paling penting
kita sendiri dalam menghadapi tugas di dalam sebuah organisasi, kepercayaan
konsumen tidak karena kebetulan dan juga tidak secara otomatis, tetapi benda yang di
hasilkan apakah itu akan menjadi rahasia sektor para konsumen, sektor langganan
umum, atau daerah orang tua.
Sekolah tidak dapat menerima mereka berhubungan, berkomunikasi sebuah
informasi kenyamanan bangunan umum, untuk itu suara dan hak pilih membuat
perbedaan (seperti pembuat undang-undang orang tua, kantor bisnis, memperhatikan
penduduk) oleh penjernian secara perlahan atau pengumuman ilham, secara istimewa,
politik dan ekonomi, penjernihan asal dan yakin penukaran informasi antar susunan
sekolah dan komunitas, dan nilai arah tujuan untuk perkembangan masa depan adalah
dengan keritik atau mencari kesalahan.
Sekolah umum tidak akan meminta maaf untuk penggunaan teknik pemasaran,
karna itu harus memutuskan banyak model yang sama pada permasalahan seperti
rahasia sektor organisasi seperti: reputasi pembangunan, sumber mobilisasi, persolin
jabatan pekerjaan, program perkembangan, kepuasan pembeli atau langganan,
masyarakat baik, dan pembantu politikumum. Bagaimanapun, karna sekolah-sekolah
dalam sektor umum mempunyai jaminan para langganan dan dengan demikian dapat
mengoperasikan seperti daerah monopoli, mereka tidak menghadapi kehidupan dan
kematian yang berarti pada pemasaran dalam membutuhkan bantuan keadaan
sekeliling. Konsekuensinya, resiko yang mereka dapat, sistem sekolah umum dan
sebagai ciri pengabaian proses pemasaran.
Sekolah sendiri atau rahasia, di atas tangan yang lain, harus secara aktif
membangun kelangsungan hidupnya dalam persaingan terhadap keadaan sekeliling.
Kelangsungan hidup membutuhkan pemasaran. Asosiasi nasional dalam rahasia
1

sekolah atau sendiri baru-baru ini mengadopsi selogan pemasaran dengan sebuah
pesan: sekolah sendiri kamu mendapatkan harapan atau kepercayaan.
B. Rumusan Masalah
Pada kenyataan judul ini memisah-misahkan konsep pemasaran dan
memberikan penjelasan bagaimana kita dapat untuk sistem sekolah umum. Dari
gambaran di atas judul ini menghubungkan pernyataan-pernyataan:
1. Apakah yang di maksud dengan pemasaran dan bagaimana cara membedakannya
dari humas (public relations) ?
2. Mengapa sekolah menerapkan tekhnik pemasaran ?
3. Kekuatan apa yang ada dalam pendidikan yang bisa menciptakan jembatan atau
hambatan antara sekolah dan masyarakat ?
4. Bagaimana setrategi sekolah yang dapat mengubah konfigurasi kekuatan pasar
saat ini?
5. Bagaimana hubungan penjual (pemasar) pada komunitas atau masyarakat ?
6. Bagaimana strategi pemasaran dilakukan dalam sistem pendidikan ?
C. Pembahasan
1. Pengertian marketing (pemasaran) dan perbedaan antara marketing dan
humas (Public relations)
a. Pengertian Pemasaran
Pemasaran berasal dari bahasa inggris yaitu marketing. Pemasaran tidak
hanya menawarkan barang akan tetapi juga menawarkan jasa. Didalam pemasaran
terdapat berbagai kegiatan seperti menjual, membeli, dengan segala macam cara,
mengangkut barang, menyimpan, mensortir, dan sebagainya, sehingga dikenal
sebagi fungsi-fungsi marketing. Berikut beberapa pendapat tentang pengertian
marketing:
1. Maynard dan Beckman dalam bukunya Principles of Marketing menyatakan
marketing berarti segala usaha yang meliputi penyaluran barang dan jasa dari
sektor produksi ke sektor konsumsi.
2. Paul D. Converse dan Fred M. jones (1958) dalam introduction to marketing
mengemukakan bahwa dunia business itu dibagi dua, yaitu production and
marketing. Production diartikan sebagai has to do with moving these goods in
the hand of consumers. Produksi diartikan sebagai pekerjaan menciptakan
2

barang, sedangkan marketing ialah pekerjaan memindahkan barang-barang ke


tangan konsumen.
3. Rayburn D Tousley, Ph. D., Eugene Clark, Ph. D., Fred E. Clark,Ph.D. (1962),
dalam bukunya Principles of marketing menyatakan: Marketing terdiri dari
usaha yang mempengaruhi pemindahan pemilikan barang dan jasa termasuk
distribusinya.
Dari ketiga teori diatas maka dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah
suatu proses dimana seseorang atau kelompok dapat memenuhi keinginan melalui
usaha mempengaruhi, menyalurkan,dan memindahkan kepemilikan dari satu
orang ke orang lain atau antar kelompok baik dalam masalah barang atau jasa.
Demikian halnya dengan pemasaran pendidikan, beberapa ahli
memberikan pengertian diantaranya adalah : Kotler (2003: 8) mengemukakan
bahwa pemasaran merupakan suatu proses sosial dan manajerial, baik oleh
individu atau kelompok, untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan
melalui penciptaan (cretion) penawaran, pertukaran produk yang bernilai dengan
pihak lain.
Khususnya dalam marketing pendidikan John R. Silber yang dikutip
Buchari Alma (2003: 53) mengutip (Silber, 1980: 7) menyatakan bahwa Dengan
kata lain bahwa etika marketing dalam dunia pendidikan adalah menawarkan
mutu layanan intelektual dan pembentukan watak secara menyeluruh. Hal itu
karena pendidikan sifatnya lebih kompleks, yang dilaksanakan dengan penuh
tanggungjawab, hasil pendidikannya mengacu jauh ke depan, membina kehidupan
warga Negara, generasi penerus ilmuwan di kemudian hari.
Dalam membangun lembaga pendidikan, Brubacher (1977: 107)
menyatakan ada dua landasan filosofi yaitu landasan epistemologis, dimana
lembaga pendidikan harus berusaha untuk mengerti dunia sekelilingnya,
memikirkan sedalam-dalamnya masalah yang ada di masyarakat, dimana tujuan
pendidikan tidak dapat dibelokan oleh berbagai pertimbangan dan kebijakan,
tetapi harus berpegang teguh pada kebenaran. Sedangkan landasan politik adalah
memikirkan kehidupan praktis untuk tujuan masa depan bangsa karena
masyarakat kita begitu kompleks sehingga banyak masalah pemerintahan,
industri, pertanian, perbankan, tenaga kerja, bahan buku, sumber daya alam dan
manusia, hubungan internasional, pendidikan, lingkungan, kesehatan dan
sebagainya yang perlu untuk di pecahkan oleh tenaga ahli yang dicetak oleh
3

lembaga pendidikan, dimana lulusan yang bermutu dihasilkan dalam black box
processing yang diolah oleh tenaga pendidik yang bermutu.
b. Perbedaan Humas/PR Dengan Pemasaran
Sangat sulit menarik benang merah perbedaan antara PR dan Pemasaran,
bahkan terkesan tidak jelas. Kedua bidang ini saling mempengaruhi dan sangat
penting dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi. PR dan Pemasaran
menentukan sukses atau tidaknya sebuah perusahaan. Sebagian Manager tidak begitu
memahami hakekat fungsi dan tujuan keberadaan PR dalam sebuah perusahaan.
Fungsi PR dipandang hanya merupakan sub-bagian dari fungsi marketing dan hanya
menjalankan fungsi publikasi. Pun demikian, jika kita kaji lebih dalam lagi, PR bukan
hanya sub-bagian dari fungsi marketing, namun juga menjalankan fungsi dalam
pengelolaan hubungan, baik internal maupun eksternal sebuah perusahaan demi hasil
yang dicapai secara maksimal.
Dengan pemahaman yang demikian, sangat sulit jika kita membedakaan antara
PR dan Pemasaran. Namun, yang menjadi dasar perbedaan dari keduanya adalah
pemasaran dimaksudkan untuk suatu strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan
dalam hal promosi produknya kepada masyarakat. Sedangkan PR adalah penunjang
keefektifan jalannya sebuah strategi marketing tersebut
Secara teoritis sering terjadi perdebatan makna antara Public Relations dan
Marketing. Meskipun kedua aktivitas ini bagian dari komunikasi yang mengandung
komponen komunikasi. Namun, kegiatan Public Relations dan Marketing memiliki
orientasi yang berbeda secara signifikan.
Perbedaan mendasar konsep public relations dan marketing. Pertama,
berkaitan dengan penggunaan pesan komunikasi. Aktivitas Public Relations dilakukan
untuk mendapatkan dukungan dari seluruh stakeholders, termasuk konsumen atau
calon konsumen.
Hal yang dikomunikasikan adalah pesan yang berkaitan dengan aktivitas
perusahaan yang mengandung image tertentu. Misalnya, Public Relations sebuah
hotel akan meyakinkan publik atau stakeholders berkaitan aktivitas yang mengandung
citra positif dari usaha jasa perhotelan.
Sedangkan Marketing menyajikan pesan dalam bentuk promosi atau
penawaran produk atau jasa yang disediakan hotel itu dan mendorong konsumen
untuk membeli produk yang ditawarkan.
4

Kedua, alat penyampaian pesan. Kegiatan Public Relations menggunakan alat


penyampaian pesan melalui berita di media massa. Praktisi Humas hanya
mengirimkan informasi pada media massa agar pesan tersebut dimuat menjadi berita
yang bisa dibaca oleh publik. Secara ekonomis, ongkos penyampaian pesan lebih
rendah namun tetap memiliki kredibilitas tinggi. Sementara Marketing, alat
penyampai pesan menggunakan media iklan.
Ketiga, penggunaan media bagi PR menjadi salah satu komponen
stakeholders yang penting untuk dijaga. Meski media ditempatkan sebagai relasi yang
harmonis Humas tidak bisa memaksa media untuk mempublikasikan semua hal yang
di-release oleh Humas.
Hal tersebut merupakan kewenangan redaksional masing-masing media. Di
sisi lain, Marketing memiliki kebebasan untuk menentukan tempat, waktu memasang
iklan, sesuai dengan tarif yang dibayarkan.
Keempat, dilihat dari jangka waktu kedua aktivitas ini berbeda. Aktivitas
Public Relations bersifat jangka panjang. Maksudnya, sebagai fungsi manajemen,
Public Relations harus merancang berbagai aktivitas agar citra organisasi atau
perusahaan bisa bertahan sepanjang waktu. Marketing sebaliknya, aktivitasnya
bersifat jangka pendek sesuai dengan usia produk atau jasa yang ditawarkan.
Kelima, target atau sasaran komunikasi. Sasaran aktivitas Public Relations
menyentuh publik, terutama yang memiliki kepentingan terhadap kehidupan
organisasi. Sedangkan sasaran Marketing lebih ditujukan kepada mereka yang
dianggap berpotensi membeli atau menggunakan jasa yang ditawarkan. Organisasi
yang bijak tentu akan menggunakan kedua strategi di atas. Sebab tujuannya sama
yaitu meyakinkan calon konsumen dan merangkul sebanyak-banyaknya publik. Agar
produk yang ditawarkan organisasi bisa diterima oleh konsumen.
2. Penerapan tekhnik pemasaran di sekolah
Ada banyak alasan mengapa sistem pendidikan dan masyarakat bisa mendapatkan
banyak keuntungan dalam menerapkan tekhnik pemasaran. Tiga alasan tersebut
sangat penting pada saat ini adalah:
1. Mengembangkan gambar yang lebih benar dari apa yang terjadi di sekolahsekolah
2. Memperoleh sumberdaya tambahan yang tersedia dengan melalui metode
peningkatan hasil sumberdaya
3. Meningkatkan potensi pembelajaran siswa
a. Penerapan Pemasaran Pendidikan
5

Pemasaran pendidikan mempunyai 7 elemen pokok, yaitu :


1. Product, merupakan hal yang paling mendasar yang akan menjadi pertimbangan
preferensi pilihan bagi customer, merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan
kepada customer yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya.
2. Price, merupakan elemen yang berjalan sejajar dengan mutu produk, dimana
apabila mutu produk baik, maka calon siswa berani membayar lebih tinggi apabila
dirasa dalam batas kejangkauan pelanggan pendidikan.
3. Place, adalah letak lokasi sekolah mempunyai peran yang sangat penting, karena
lingkungan dimana jasa disampaikan merupakan bagian dari nilai dan manfaat
jasa yang dipersepsikan cukup berperan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan pilihan.
4. Promotion, merupakan suatu bentuk komunikasi pemasaran yaitu aktivitas
pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk,
atau mengingaatkan pasar sasaran atas lembaga dan produknya agar bersedia
menerima, membeli danloyal pada produk yang di tawarkan oleh lembaga
tersebut.
5. People, ini menyangkut peran pemimpin dan civitas akademika dalam
meningkatkan citra lembaga, dalam arti semakin berkualitas unsur pemimpin dan
civitas akademika dalam melakukan pelayanan pendidikan maka akan meningkat
jumlah pelanggan.
6. Physical evidence, merupakan sarana dan prasarana yang mendukung proses
penyampaian jasa pendidikan sehingga akan membantu tercapainya janji lembaga
kepada pelanggannya.
7. Process, ini adalah penyampaaian jasa pendidikan merupakan inti dari seluruh
pendidikan, kualitas dari seluruh elemen yang menunjang proses pendidikan
menjadi hal yang sangat pentin untuk menentukan keberhasilan proses
pembelajaran sekaligus sebagai bahan evaluasi terhadap pengelolaan lembaga
pendidikan dan citra yang terbentuk akan membentuk circle dalam merekrut
pelanggan pendidikan.
b. Langkah-Langkah Strategis Pemasaran Pendidikan
Di dalam pemasaran pendidikan terdapat beberapa langkah strategis, yaitu
1. Identifikasi pasar, yaitu sebuah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
kondisi dan ekspektasi pasar termasuk atribut-atribut pendidikan yang menjadi
kepentingan konsumen pendidikan.
2. Segmentasi pasar dan positioning, yaitu membagi pasar menjadi kelompok

pembeli yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karaktristik, atau tingkah laku


yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda. Sedangkan positioning adalah
6

karakteristik dan pembedaan produk yang nyata yang memudahkan konsumen


untuk membedakan produk jasa antara satu lembaga dengan lembaga lainnya.
3. Diferensiasi produk, melakukan diferensiasi merupakan cara yang efektif dalam
mencari perhatian pasar. Strategi ini adalah strategi yang memberikan penawaran
yang berbeda dibandingkan penawaran yang diberikan oleh kompetitor.
4. Komunikasi pemasaran, yaitu publikasi prestasi oleh media independen, seperti
berita dalam media massa.
5. Pelayanan sekolah, hal ini terlihat sebagai apa yang diharapka konsumen.

Kesenjangan yang sering terjadi adalah adanya perbedaan persepsi kualitas dan
atribut jasa pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian terhadap organisasi jasa,
termasuk sekolah terdapat beberapa ciri organisasi jasa yang baik, yaitu memiliki :
a. Konsep strategis yang memiliki fokus pada konsumen.
b. Komitmen kualitas dari manajemen puncak.
c. Penetapan standar yang tinggi.
d. Sistem untuk memonitor kinerja jasa.
e. Sistem untuk memuaskan keluhan pelanggan.
f. Memuaskan karyawan sama dengan pelanggan.
Pendidikan merupakan produk jasa yang dihasilkan dari lembaga pendidikan
yang bersifat non profit, sehingga hasil dari proses pendidikan kasad mata. Untuk
mengenal lebih dalam dari pemasaran pendidikan kita maka harus mengenal lebih
dahulu pengertian dan karakteristik pendidikan ada pada posisi yang tepat sesuai
dengan nilai dan sifat dari pendidikan itu sendiri.
Oleh karena itu, pendidikan yang dapat laku dipasarkan ialah pendidikan seperti:
1.
2.
3.
4.
5.

Ada produk sebagai komoditas;


Produknya memiliki standar, spesifikasi dan kemasan;
Punya mangsa atau sasaran yang jelas;
Punya jaringan dan media; dan
Tenaga pemasar.

3. kekuatan pasar yang ada di pendidikan yang bisa menciptakan jembatan


atau hambatan antara sekolah dan masyarakat
a. permintaan konsumen sebagai kekuatan pasar
kekuatan pasar dalam produsen sektor perjalanan swasta dan konsumen
kedalam proses pertukaran yang saling bergantung untuk bertahan hidup, produsen
harus mencari klien dan menawarkan prodak yang responsif terhadap tuntutan
mereka, melalui permintaan konsumen, karna klien berhak menentukan permintaan
kepada produsen, klien yang membutuhkan barang dan jasa berhak memilih kwalitas
tinggi dengan harga yang wajar, hal itu dilakukan karna klien menginginkan hasil
7

yang terbaik tetapi dengan harga wajar, maka produsen harus mensinergikan antara
sekolah dan masyarakat.
Selain itu, argumen yang menyoroti masalah ini adalah hubungan anak dalam
keluarga dan hubungan siswa disekolah lebih dapat menghasilkan kekuatan yang baik
terhadap hubungan kerja antara keluarga dan sekolah.
Sebuah sekolah harus mendesain sekolahnya sesuai permintaan pasar, namun
tidak mengenyampingkan nilai-nilai pendidikan serta singkron antara pelayanan dan
harga atau bayaran jika itu sudah terpenuhi maka klien tidak akan berfikir panjang
lagi untuk memasukan anaknya ke sekolah tersebut.
b. Kompetisi sebagai kekuatan pasar
Apa yang kita pikirkan ketika kita berfikir tentang kompetisi? Kita mungkin
berfikir dari Darwin atau olahraga, kita mungkin berfikir tentang bisnis dan tidak juga
berfikir tentang perpustakaan, otoritas perumahan, atau panitia olimpiade America
Serikat atau mungkin tentang sekolah umum.
Richard carlson mengidentifikasikan organisasi sektor swasta sangat keras,
karena itu mereka harus bersaing untuk bertahan hidup, sementara sekolah menerima
hampir semua dana mereka rata-rata melalui kehadiran siswa sehari-hari. Carlson
menulis bahwa: mereka tidak bersaing dengan organisasi lain untukmendapatkan
klien kalaw pada kenyataannya kebutuhan klien tercukupi, tidak ada perjuangan untuk
bertahan hidup kecuali dengan organisasi yang baik, meskipun jenis organisasitidak
bersaing dalam area terbatas untuk dana, namun dana tidak berkaitan erat dengan
kualitas kinerja, organisasi ini di jamin dalam artian bahwa mereka dilindungi oleh
masyarakat yang mereka layani.
Jadi sebuah organisasi akan aman atau tercukupi apabila organisasi tersebut
dapat memuaskan kliennya serta melayani kliennya dengan baik,dikarenakan klien
merupakan sumber dana dalam sebuah organisasi.
4. Strategi sekolah yang dapat mengubah konfigurasi kekuatan pasar saat ini
administrasi semak america 2000 dan clinton administrasi 2000 kedua rencana
itu memberikan orang tua kebebasan untuk memilih sekolah di mana mereka ingin
mendaftarkan anak-anak mereka, ada banyak fersi dan inisiatif pilihan, seperti di
antaranya dengan menggunakan vocer baik di sekolah umum atau swasta, dengan
memperkenalkan ini kekuatan pasar bebas yang kuat dalam pendidikan public, dalam
teori sekolah yang baik akan mengusir sekolah yang buruk, dengan orang tua akan
membawa anak-anak mereka ke tempat-tempat di mana kualitas pendidikan yang
8

lebih baik dapat lebih maju daripada sekolah yang memiliki kualitas yang buruk, dan
sekolah yang memiliki kualitas buruk akan kehilangan siswa, maka mereka harus
merubah cara mereka atau sekolahnya akan tutup.
Jika versi ini dari kekuatan pasar bebas yang di perkenalkan besar-besaran ke
dalam sistem pendidikan, implikasinya akan sangat besar untuk praktek pemasaran
pendidikan, dalam teori sekolah harus terus meningkatkan kualitas produk mereka
untuk mempertahankan atau bahkan membangun pasar mereka.
Negatif potensial telah banyak berkembang, seperti di lembaga pendidikan
tinggi, proses pilihan akan memperkenalkan insentif bagi sekolah-sekolah serta
mahasiswa, untuk menjadi selektif sekolah dengan nilai tes yang baik pasti akan maju
dan berkembang. Jika sekolah berkualitas tinggi kemudian kehabisan ruang, maka
mereka tidak dapat memperluas dengan cepat, dan tidak dapat membangun fasilitas
baru, biasanya memakan waktu bertahun-tahun dan butuh dana yang banyak.
5. Bagaimana hubungan penjual (pemasar) pada komunitas atau masyarakat
Segmentasi pasar dan pemasaran target
Organisasi dapat menghadapi pasar mereka dengan dua cara:
a) Mengabaikan perbedaan kebutuhan dan preferensi konsumen .
b) Menggunakan pendekatan pemasaran masal atau beradaptasi dengan
segmentasi perbedaan dan penggunaan pasar di ikuti dengan target pemasaran.
Pendekatan pertama mengasumsikan pandangan homogen dari keluarga lebih
mudah daripada pemasaran masal. Kedua adalah nyaman ketika klien tidak perduli
seberapa berbeda selera dan kebutuhan mereka dan mereka punya tempat lain untuk
berpaling, sementara pemasaran masal adalah pasar pendidikan model dominan
segmentasi dan target pemasaran yang paling cocok untuk kelompok orang-orang
tertentu.
Kotler dan Andreasen menunjukkan bahwa proses segmentasi pasar
melibatkan tiga tugas:
1) Mengidentifikasi dasar untuk segmentasi pasar, yaitu karakter khusus pada
orang yang memiliki kepentingan khusus untuk sekolah, di keluarga, anak
yang luar biasa, ahli bahasa inggris, tokoh masyarakat, dan tinggi rendahnya
status sosial ekonomi keluarga.
2) Mengembangkan profil segmen yang di hasilkan adalah karekteristik dari
orang-orang yang jatuh dalam segmen pasar tertentu.
3) Mengembangkan langkah-langkah dari segmen itu adalah kebutuhan untuk
program khusus untuk kelompok tertentu dan yang mengakses adalah
kelompok.
9

Berikut segmentasi pasar dalam target pemasaran, tugas yang sangat penting
dalam pendidikan tidak seperti psikolog, pendidik tidak dapat menyesuaikan produk
mereka dengan kebutuhan pesifik dari masing-masing individu. Target pendidikan
yang konseptual sebagai orang tua siswa sebagai ekstensi dari orang tua atau anggota
segmen pasar lainnya, mereka juga menargetkan marketing datang dalam tiga tahap:
1) Memilih target pasar, oleh karna sumberdaya yang terbatas, pendidik harus
memilih di antara publik prioritas berdasarkan tujuan pemasaran tertentu.
2) Posisi program untuk setiap target pasar di prioritaskan, posisi panggilan
untuk membentuk program yang ada atau mengembangkan yang baru, untuk
memenuhi persyaratan target markets.
3) Mengembangkan wilayah pemasaran untuk setiap target pasar, marketing mix
melibatkan menu akhir yang akan di tawarkan, yang melibatkan program atau
proyek misalnya: laboraturium bahasa baru, pembelian tanah untuk sekolah
baru, biyaya misalnya: pengeluaran per item, Distribusi misalnya: melobi
pasar untuk mendapatkan simpati, dan promosi, misalnya: saluran komunikasi.
6. Strategi pemasaran dilakukan dalam sistem pendidikan
Pemasaran pengembangan strategi harus di pahami sebagai suatu sistem
dengan awal, tengah, dan akhir, sebagai sebuah sistem yang terdiri dari bagian-bagian
yang masuk ke dalam seluruh aspek, Morrow Stough berikut analisisnya tentang
sistem sekolah Sendiego menyimpulkan bahwa ada sedikit bukti bahwa sekolah pada
umumnya telah berusaha untuk mengatur sistem komunikasi sekolah ke tujuan
terkoordinasi.
Sebagai suatu sistem yang berkelanjutan dengan siklus tahunan tidak
beroperasi hanya ketika sesuatu yang istimewa yang diperlukan dari masyarakat pada
saat tertentu, seperti lewat obligasi dalam kondisi krisis, program pemasaran strategis
harus dikaitkan dengan program perencanaan strategis untuk memastikan bahwa
berbicara secara metafosis bagaikan kapal meninggalkan dermaga, perjalanan harus di
rencanakan terlebih dahulu, dan harus memperhitungkan sebanyak mungkin
permasalahan-permasalahan dalam pemasaran strategis proses ini melibatkan urutan
langkah-langkah penelitian terkoordinasi dan langkah-langkah operasional. Berikut
rencana pengembangan strategi pemasaran:
a. Analisis pasar
Analisis pasar hanya memperoleh pemahaman dari kebutuhan
masyarakat dan harapannya. Dewan sekolah dan administrator mungkin
berpikir mereka tahu bagaimana komunitas mereka terasa, tetapi jarang
mereka tahu, biasanya hanya dua segmen kecil commonity mengambil waktu
10

untuk membuat pikiran mereka dikenal di papan atau tingkat administrasi, ini
adalah kritik yang membuang sedikit waktu mengeluh tentang hampir semua
hal, dan backslappers, Senyum dan memuji Anda dan memberitahu Anda
bagaimana indah semuanya.
Analys pasar juga menggabungkan tugas understending gambar
persepsi saat ini segmen masyarakat terus dari sistem sekolah, cakupan, dan
kualitas program-programnya, gambar dapat berkisar dari keunggulan yang
dirasakan dalam program ilmu pengetahuan untuk program matematika yang
bisa mengajar albert einstein menambahkan. maka ada posisi membingungkan
dari kepala sekolah yang tiba-tiba menyadari bahwa sekolah mereka tidak
memiliki reputasi sama sekali, baik atau buruk, maka sekolah seperti ini harus
di analisis sehingga memiliki tujuan yang terarah.
b. Menetapkan tujuan organisasi
Setelah analisis pasar mengidentifikasi kebutuhan dan harapan dari
segmen masyarakat, sistem sekolah harus mengevaluasi mereka, dalam hal
penawaran-penawaran program saat ini, misalnya ilmu pengetahuan, siswa,
disiplin, bahasa, stu kesenjangan di identifikasi, dua pertanyaan harus di
benahi:
1. Sejauh mana gambar komunitas kebutuhan yang tidak terpenuhi nyata atau
di bayangkan?
2. Apa tujuan organisasi baru dapat di bentuk untuk mengubah kebutuhan rill
di nilai tidak terpenuhi?
Jika kebutuhan comonity dan harapan yang sudah terpenuhi, maka
program pemasaran pendidikan harus di letakkan di tempat untuk mengurangi
kesenjangan tersebut antara yang nyata dan membayangkan.
c. Mendefinisikan penawaran baru
berdasarkan pada tujuan yang baru didirikan langkah selanjutnya
dalam program pemasaran strategis, seperti digambarkan pada Gambar
panggilan untuk mengidentifikasi program-program atau kegiatan baru dalam
menanggapi

kebutuhan

commonity

baru

didefinisikan.

jika

anggota

masyarakat berpartisipasi secara luas dalam proses ini hasil dapat


berkontribusi besar terhadap program pemasaran. sistem pendidikan juga
harus mengevaluasi pemasar yang kekuatan dan kelemahan, peluang dan
ancaman, evaluasi ini diperlukan untuk menentukan sejauh mana mendapat
merespon
d. Mengembangkan program dan kebijakan
11

Sekali program dan program baru modifikasi diidentifikasi, kebijakan


baru dan pedoman kegiatan harus dibentuk untuk mengatur kerangka kerja
untuk tahap operasional. sementara perubahan program tersebut tidak mudah,
mereka adalah komponen penting dalam rencana strategis dan program
pemasaran strategis
e. Mendefinisikan misi pemasaran
Seperti kegiatan pendidikan baru dikembangkan didasarkan pada
tujuan pendidikan, misi pemasaran harus memiliki tujuan yang digariskan
dengan jelas. perencanaan pada tahap ini biasanya adalah luas dan terarah,
dengan taktik tertentu kiri ke tahap berikutnya.
Dalam rencana pemasaran strategis, lebih dari satu program pemasaran
pendidikan dapat dijalankan pada saat yang sama, masing-masing sekolah
serta kantor kecamatan dapat menjalankan berbagai program secara
bersamaan.
f. Mengatur struktur kepemimpinan kampanye
Sebuah program strategi pemasaran terbentuk dari sebuah rangkaian
yang terencana dengan baik, terkoordinasi dan terus-menerus di fungsikan,
karena hal itu telah difikirkan dan di persiapkan demi kemajuan, idealnya hal
itu hampir menjadi rutin di alam, daripada usaha menghadapi krisis oleh
orang-orang yang berada dalam tekanan yang hebat.
Kunci untuk membentuk program strategi, pemasaran adalah struktur
kepemimpinan untuk menjalankan fungsi tersendiri, seringkali sebuah tim
terpilih yang memasukkan kombinasi dari sistem suatu sekolah, anggota, dan
penguasa, dan anggota komunitas yang mencerminkan berbagai segmen, di
situ sebaiknya anggota dalam keahlian politik, keuangan, pemasaran,
kesukarelawanan, dan demokrasi. Sekali waktu tim menjalankan seluruh tugas
marketing dan dilain waktu panitia kecil langsung di bentuk untuk tugas yang
spesifik.
g. Merencanakan kampanye dan kawasan pemasaran
Setelah tujuan dari marketing, dan struktur kepemimpinan di bentuk,
sebuah program strategis pemasaran memerlukan kreasi perpaduan pemasaran,
Kotler dan Fox mendefinisikan perpaduan marketing adalah percampuran
tertentu dari variabel marketing terkontrol yang di gunakan institusi
untukmencapai tujuan pada sasaran pasar.
Sektor privat pemasar seringkali merusut, variabel terkontrolnya
menggunakan tema klasifikasi yang di sebut 4P yang d bentuk oleh E. Jerome
12

McCarthy: produk, harga, tempat, dan promosi dengan bertumpu pada produk,
dalam marketing terdapat kata penting yang di sebut keunggulan dari produk
tersebut seperti yang ditulis oleh Pfeiffer and Dunlap yaitu:
Terkait dengan harga atau nilai dasar dari apa saja yang sedang di
gambarkan pada masyarakat, meski tingginya promosi produk pada konsumen
seperti mobil atau odol tidak sukses di pasarkan kecuali barang-barang
tersebut pada hakekatnya adalah bagus, seperti mobil, benar-benar dapat di
kemudikan dengan mudah, jika iklannya mengatakan hal sama maka
kenyataannya pun harus sama, odolnya benar-benar mencegah lubang gigi,
jika iklannya mengatakan hal yang sama maka kenyataanya pun harus sama,
dan

sama

halnya

jika

sebuah

sistem

sekolah

di

gunakan

untuk

menggambarkan pada terminologi bersinar, maka sekolah harus memiliki sinar


yang lebih terang.
Dalam marketing strategis kependidikan, kejujuran dan integritas
dihitung karena pemasaran strategis adalah sebuah putaran proses, kembali
pada masyarakat. Terluka oleh sebuah pengalaman terdahulu demi alasanalasan nyata seringkali tidak produktif.
Harga diri, program baru seperti bangunan, tenaga pendidik, teknologi,
sebaiknya jelas, maupun pengaruh tiap anggota komunitas di mana akan
membutuhkan untuk berbagi pada beban finansial, juga harga dari hal yang
tidak mendukung permintaan dari program baru, harusnya dengan kata lain
seperti drop out yang semakin banyak, kemerosokan lingkungan, hilangnya
industri lokal, naiknya ukuran masyarakat.
Target marketing adalah suatu yang penting karena tiap segmen dari
masyarakat akan menilai tawaran dengan pemikiran di akalnya, sebagai
contoh pada suatu sekolah muncul isu masyarakat pensiunan mungkin
merespon tentang pesan menyangkut peningkatan keamanan, pemilik rumah
tentang nilai properti, dan komunitas bisnis tentang peningkatan tenaga kerja.
Pemasar yang stres atas pesan-pesan tersebut sebaiknya melakukan
pendekatan melalui minat tiap-tiap segmen pasar menggunakan rumus AIDA
1. A- (mendapat) perhatian
2. I-(menimbulkan) minat
3. D-(membangkitkan) keinginan
4. A-(bertanya tentang) tindakan
Menerapkan target pemasaran tidak melanggar prinsip dari keunggulan produk
bagaimanapun juga.
h. Fungsi percobaan
13

Hal itu selalu bijak dan perlu di hadirkan komponen fungsi ini pada
segmentasi pasar, percobaan ini menguji entitas yang mana seluruh fungsi
beralasan analisa pasar, mengusulkan penawaran, komposisi dan tinjauan,
masa depan tentang struktur kepemimpinan, fungsi saluran, bahan-bahan dsb,
sebagai sebuah kebiasaan jika suatu hal tidak berjalan sebagai wakil dari
sempel kecil, hal itu tidak berjalan pada populasi induk.
i. Menentukan taktik tertentu
Saat strategi marketing pada pendidikan tersebar, fokus jangka panjang pada
beberapa poin tugas spesifik terbentuk oleh individu dan secara spesifik,
perencanaan, oleh karena itu perubahan dari makro ke mikro level sebagai
taktik dan rincian dari apa yang di kerjakan dan bagaimana di tulis.
j. Melaksanakan kampanye
Koordinasi komponen dari perencanaan strategis telah dilaksanakan,
inisiatif menilai sebagai seluruh usaha tim dari koleksi tindakan yang terisolasi
individual.
k. Menentukan tolak ukur kinerja
Standar performa sangat penting karena mengindikasikan bagaimana
fungsi marketing terbentang, standar dalam berbagai titik fungsi, sebagai
contoh: banyaknya titik siaran media, distribusi brosur, di adakannya
pertemuan comoniti dsb. Standar juga penting dalam memandu beberapa
kegiatan, guna pencapaian tujuan dan pengoreksian.
l. Mengevaluasi rencana dan kampanye
Tahap evaluasi dalam pemasaran strategis harus melampaui memeriksa
hasil akhir dari setiap kampanye tertentu. baskin dan stres Aronoff bahwa
analisis dampak penting ini meliputi cakupan penonton, respon penonton,
dampak kampanye, dan mediasi lingkungan.
Cakupan penonton melibatkan pemahaman tentang sejauh mana
segmen masyarakat yang dimaksudkan itu exsposed ke pesan yang ditargetkan
untuk mereka, misalnya telah comunity pensiun exsposed untuk informasi
yang ditujukan untuk orang tua dengan anak-anak
Mengukur respon penonton yang penting karena mereka memberikan
pemasar wawasan tentang apakah kampanye tertarik atau dipahami oleh
khalayak dimaksudkan sehubungan dengan dampak kampanye tersebut.
Dengan demikian, pendidik yang tertarik dalam memperkenalkan
pemasaran strategis untuk sistem sekolah mereka mungkin memiliki banyak
kegiatan komponen sudah di tempat. tantangannya adalah untuk membentuk

14

mereka menjadi siklus yang berkelanjutan dari peristiwa di mana bagian yang
terpisah memperkuat fungsi keseluruhan.

D. Kesimpulan
Strategi pemasaran dalam pendidikan adalah sebuah ide yang dapat di gunakan
sewaktu-waktu, strategi dan peralatan pemasaran yang sudah maju terutama sektor rahasia
dapat di gunakan dalam sektor pendidikan, melalui ukuran penghasilan baru, komunitas
pendukung berkumpul untuk program latihan pekerjaan baru, mengenalkan dan mendukung
sekolah dengan gerakan strategi pemasaran.
Ini beberapa catatan penting jika bagian komponen pemasaran siap di gunakan dalam
sistem pendidikan maka seseorang di temani oleh sekolah umum, waktu yang panjang di
kenal dengan aktifitas strategi pemasaran seperti membutuhkan tindakan, menetapkan,
komunitas penelitian, pengaturan pertahanan, program perkembangan, rencana kampanye,
ukuran penampilan dan sebagainya bagi sebagian orang, tugas ini merupakan bentuk yang
telah membawanya pada kejadian yang jarang di jumpainya dengan menggunakan masa
pemasaran.
Dengan demikian, seorang pendidik yang telah menarik perhatian dalam mengenalkan
strategi pemasaran dalam sistem sekolah, mereka mungkin mempunyai beberapa komponen

15

aktifitas yang siap pada tempatnya, sebuah tantangan membentukmereka ke dalam putaran
kejadian di mana suatu bagian yang terpisah memperkuat fungsi pada bagian yang lainnya.

16

Anda mungkin juga menyukai