Anda di halaman 1dari 9

makalah populasi hubungannya dengan matematika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika sebagai ilmu eksakta sering


dikatakan sebagai Queen of Science atau Ratu dari Ilmu Eksakta. Ilmu
matematika hampir digunakan dan dimanfaatkan di semua aspek ilmu
pengetahuan. Setiap kehidupan manusia tidak dapat dilepaskan dari ilmu
perhitungan atau ilmu matematika. Mulai dari operasi penjumlahan,
pengurangan, pembagian, sampai pada operasi perkalian. Matematika
merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern.
Matematika mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu dan
memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi
informasi dan komunikasi dewasa ini tidak lepas dari hasil perkembangan
matematika. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan
penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Pembelajaran matematika
diharapkan dapat berperan dalam menyiapkan, meningkatkan dan membekali
individu dan masyarakat di era yang penuh perubahan. Matematika dapat
meningkatkan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif,
serta kemampuan bekerjasama. Mengingat peran matematika yang mendasari
ilmu-ilmu lain, maka dalam bidang-bidang ilmu lain tentunya menggunakan
semua atau beberapa metode dalam matematika. Baik di bidang biologi, fisika,
kimia, maupun geografi terdapat beberapa penerapan dari metode matematika.
Penerapan atau aplikasi matematika tersebar cukup banyak di bidang-bidang
ilmu alam, seperti fisika. Namun tidak hanya fisika, ilmu-ilmu alam lainnya pun
banyak mencakup matematika. Oleh karena itu, aplikasi-aplikasi matematika
banyak diterapkan dalam bidang ilmu-ilmu alam, seperti biologi, fisika, kimia,
dan geografi. Makalah ini memaparkan mengenai penerapan matematika
terhadap perkembangan ilmu biologi. Penggunaan konsep-konsep matematika
dalam memahami ilmu tersebut. Sehingga pembaca mampu mengetahui peran
matematika terhadap ilmu pengetahuan alam.
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis dapat
merumuskan masalah, yaitu: 1. Bagaimana hubungan matematika dengan ilmu
biologi khususnya populasi? 2. Apa yang dimakasud dengan populasi dan
pengaplikasiannya dalam ilmu matematika? C. Manfaat Penulisan Adapun
manfaat dalam penulisan makalah ini, yaitu: 1. Menjadi pengetahuan bagi
masyarakat mengenai matematika dan aplikasi matematika terhadap ilmu
pengetahuan alam. 2. Manjadi referensi bagi penulis lain yang ingin mengambil
topik yang serupa. 3. Menjadi latihan bagi penulis dalam penyusunan makalah
yang efektif.
BAB II PEMBAHASAN Hubungan Antara Matematika Dengan Biologi 1. Untuk
menghitung jumlah energi yang dibutuhkan/dihasilkan oleh makhluk hidup. 2.
Untuk menghitung kepadatan populasi dalam suatu ekosistem. 3. Untuk
menghitung jumlah filial dalam pembastaran. 4. Untuk menghitung kemungkinan
kelahiran dan kematian. 5. Untuk menghitung ukuran kesehatan seperti tinggi
badan dan berat badan. 6. Untuk menghitung jumlah udara pernapasan A.
Pengertian Polpulasi Dalam Kamus Bahasa Indonesia populasi dapat berarti
sekelompok orang, benda atau hal yang menjadi sumber pengambilan sampel;

sekumpulan yang menjadi syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah


penelitian. Sedangkan menurut para ahli adalah sebagai beriku: Anderson
Scarvia B mengemukakan: A population is a set (or collection) of all elements
possessing one or more atributes of interest. Menurut Sujana, populasi adalah
totalitas semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung maupun pengukuran,
kuantitatif maupun kualitatif, dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan
obyek yang lengkap dan jelas. Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri dari obyek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karasteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti. (Sugiyono) Populasi adalah berkenaan dengan
data. (Nazir) Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil
menghitung maupun hasil pengukuran kuantitatif atau kualitatif dan pada
karasteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap. (Nawawi)
Pengertian lain mengatakan bahwa populasi adalah sekelompok subyek, baik
manusia, gejala, nilai test, benda-benda ataupun peristiwa. Selanjutnya ia juga
mengemukakan bahwa populasi adalah individu untuk siapa kenyataankenyataan yang diperoleh dari sampel itu hendak digeneralisasikan. Sedangkan
sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data
sebenarnya dalam suatu penelitian. Dengan kata lain, sampel adalah sebagian
dari populasi untuk mewakili seluruh populasi. Sujana menyebutkan: sampel
adalah sebagian yang diambil dari populasi dengan menggunakan cara-cara
tertentu. Namun dalam ilmu matematika khususnya dalam bidang statistika,
populasi adalah sekumpulan data yang menjadi objek inferensi. Sedangkan
dalam biologi, populasi adalah sekumpulan individu dengan ciri-ciri yang sama
(spesies) yang hidup menempati ruang yang sama pada waktu tertentu.
Anggota-anggota populasi secara alamiah saling berinteraksi satu sama lain dan
bereproduksi di antara sesamanya. Konsep populasi banyak dipakai dalam
ekologi dan genetika. Ekologiwan memandang populasi sebagai unsur dari
sistem yang lebih luas. Populasi suatu spesies adalah bagian dari suatu
komunitas. Selain itu, evolusi juga bekerja melalui populasi. Ahli-ahli genetika, di
sisi lain, memandang populasi sebagai sarana atau wadah bagi pertukaran alelalel yang dimiliki oleh individu-individu anggotanya. Dinamika frekuensi alel
dalam suatu populasi menjadi perhatian utama dalam kajian genetika populasi.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dipahami bahwa populasi adalah
keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda,
hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai test atau peristiwa sebagai
sumber data yang memiliki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian. Dari
pengertian tersebut populasi cenderung pada penentuan jumlah sumber data
yang memiliki karakteristik yang dapat dibedakan kepada dua macam yaitu,
populasi terbatas atau populasi terhingga dan populasi tak terbatas atau
populasi tak terhingga. 1. Populasi terbatas, populasi yang mempunyai sumber
data yang jelas batasnya secara kuantitatif sehingga dapat dihutung jumlahnya.
Contoh : Jumlah Penduduk, jumlah mahasiswa yang mendapat bea siswa,
penduduk dunia, banyak kendaraan umum di Indonesia Dsb. 2. Populasi tak
terbatas, Sumber datanya tidak dapat ditentukan batas-batasnya sehingga
relative tidak dapat dinyatakan dalam bentuk jumlah. Contoh : Mencari logam
mulia (mendulang emas ), melakukan undian dengan sebuah mata uang logam
secara terus menerus. B. Sifat Populasi Di samping itu, jika populasi berdasarkan

sifatnya, maka dapat dibedakan antara pupolasi homogen dan heterogen. 1.


Populasi homogen, adalah sumber data yang unsurnya memiliki sifat yang sama
sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya secara kuantitatif. 2. Populasi
Heterogen, adalah sumber data yang umumnya memiliki sifat atau keadaan
yang berbeda (bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara
kualitatif maupun secara kuantitatif. Berkaitan dengan hal tersebut, persoalan
sampel akan timbul bilamana populasi bersifat heterogen dan jumlahnya cukup
besar. Populasi yang secara kuantitatif jumlahnya cukup besar, sering tidak
mungkin dijangkau seluruhnya, tidak saja karena biayanya akan sangat besar
dan waktunya akan lama, tetapi juga hasilnya belum tentu obyektif. Keadaan
seperti itu, terutama mengharuskan dari sejumlah populasi ditetapkan sejumlah
sampel yang menjadi sumber data sesungguhnya. Oleh karena itu, sampel harus
mewakili populasi dalam arti sampel yang bersifat refresentatif. Dengan
demikian, hasil penelitian terhadap sampel refresentatif tidak akan berbeda
dengan hasil penelitian lain, seandainya dilakukan terhadap seluruh populasi.
Kumpulan individu sejenis yang hidup padasuatu daerah dan waktu tertentu
disebut populasi Misalnya, populasi pohon kelapa dikelurahan Tegakan pada
tahun 1989 berjumlah 2552 batang. Ukuran populasi berubah sepanjang waktu.
Perubahan ukuran dalam populasi ini disebut dinamika populasi. Perubahan ini
dapat dihitung dengan menggunakan rumus perubahan jumlah dibagi waktu.
Hasilnya adalah kecepatan perubahan dalam populasi. Misalnya, tahun 1980
populasi Pinus di Tawangmangu ada 700 batang. Kemudian pada tahun 1990
dihitung lagi ada 500 batang pohon Pinus. Dari fakta tersebut kita lihat bahwa
selama 10 tahun terjadi pengurangan pohon pinus sebanyak 200 batang pohon.
Untuk mengetahui kecepatan perubahan maka kita membagi jumlah batang
pohon yangberkurang dengan lamanya waktu perubahan terjadi : 700 - 500 =
200batang 1990-1980 10 tahun = 20 batang/tahun Dari rumus hitungan di atas
kita dapatkan kesimpulan bahwa rata-rata berkurangnya pohon tiap tahun
adalah 20 batang. Akan tetapi, perlu diingat bahwa penyebab kecepatan ratarata dinamika populasi ada berbagai hal. Dari alam mungkin disebabkan oleh
bencana alam, kebakaran, serangan penyakit, sedangkan dari manusia misalnya
karena tebang pilih. Namun, pada dasarnya populasi mempunyai karakteristik
yang khas untuk kelompoknya yang tidak dimiliki oleh masing-masing individu
anggotanya. Karakteristik iniantara lain : kepadatan (densitas), laju kelahiran
(natalitas), laju kematian (mortalitas), potensi biotik, penyebaran umur, dan
bentuk pertumbuhan. Natalitas danmortalitas merupakan penentu utama
pertumbuhan populasi. Dinamika populasi dapat juga disebabkan imigrasi dan
emigrasi. Hal ini khusus untuk organisme yang dapat bergerak, misalnyahewan
dan manusia. Imigrasi adalahperpindahan satu atau lebih organisme kedaerah
lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah oleh satu atau lebih organisme;
didaerah yang didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya. Imigrasi ini akan
meningkatkan populasi. Emigrasi adalah peristiwa ditinggalkannya suatu daerah
oleh satu atau lebih organisme, sehingga populasi akan menurun. Secara garis
besar, imigrasi dan natalitas akan meningkatkan jumlah populasi, sedangkan
mortalitas dan emigrasi akan menurunkan jumlah populasi. Populasi hewan atau
tumbuhan dapat berubah, namun perubahan tidak selalu menyolok.
Pertambahan atau penurunan populasi dapat menyolok bila ada gangguan

drastis dari lingkungannya, misalnya adanya penyakit, bencana alam, dan wabah
hama.
DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988. Anderson Scarvia B et al., Encyclopedia
Educational Evaluation, London: Jossey Bass Publishers, 1976. Herman Wasito,
Pengantar Metodologi Penelitian, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1992. Noeng
Muhajir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yokyakarta: Rake Sarasin, 1998
http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2132965-pengertianpopulasi/#ixzz1Z5J4EvLT

BAB I
PENDAHULUAN

Untuk menunjang kemajuan dalam bidang biologi, maka di dalam


pengambilan data-data biologi tidak hanya diperlukan data yang kulitatif saja
namun juga diperlukan data yang bersifat kuantitatif. Untuk pengambilan data
secara kuantitatif, lebih mudahnya menggunakan suatu metode yang dapat
mempermudah pengolahan data tersebut. Data-data kuantitaif biasanya akan
diolah dengan menggunakan metode ilmiah . Salah satu metode yang dapat
digunakan adalah statistika. maka dari itu, penerapan statistika dalam
pengolahan atau menganalisis data kuantitatif dalam biologi merupakan salah
satu bagian dari metode imliah.
Statistika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang bagaimana
merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan dan juga

mempresentasikan suatu data untuk menentukan keputusan yang real.


Sebenarnya statistika dengan statistik berbeda, jika statistika merupakan ilmu
sedangkan statistik merupakan kumpulan data, informasi, ataupun hasil
perhitungan statistika pada suatu data. Walaupun banyak orang yang berpikiran
bahwa statistika merupakan cabang dari ilmu matematika, namun sebagian ada
yang berpikiran bahwa statistika adalah bidang yang banyak terkait dengan
matematika yang dilihat secara sejarah dan pengaplikasiaanya. Tetapi statistika
dapat diterapkan pada hampir seluruh ilmu pengetahuan, salah satunya adalah
ilmu biologi.

BAB II
ISI

Statistika merupakan ilmu yang mempelajari tentang merencanakan,


mengumpulkan, analisis, interpretasi dan mempresentasikan suatu data.
Perdedaan statistika dengan statistik dimana statistik adalah kumpulan data,
informasi, atau hasil perhitungan suatu data. Pada awalnya statistika digunakan
untuk mengolah data yang ada pada badan-badan administratif dan
pemerintahan. Kemudian berlanjut dalam penggunaan statistika untuk
mengumpulkan data khususnya secara sensus agar dapat mengetahui jumlah
peduduk yang berubah-ubah. Awal abad ke-19 dan abad ke-20, atatistika
banayak digunakan dalam bidang matematika, terutama dalam analisis peluang.
Namun sekarang cabang dari statistika sangat banyak dan mencangkup cukup
luas yang digunakan untuk mendukung metode ilmiah. Sehingga statistika
sekarang banyak digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan yang sekarang
banyak pula menghasilkan ilmu terapan dari statistika.
Ilmu statistika terapan yang biasanya digunakan dalam ilmu biologi
adalah biostatistika atau biometri. Biostatistika digunakan dalam biologi untuk
merancang percobaan biologi, mengoleksi data, mengumpulkan data, dan
menganalisis data. Penggunaan biometri sering digunakan untuk memecahkan
permasalah dalam biologi dengan menerapkan metode statistika. Dari
penerapan metode statistika tersebut membuat semakin majunya ilmu biologi,
cabang-cabang ilmu biologi dan ilmu terapan dari biologi sendiri. Sekarang
banyak cabang-cabang dari ilmu biologi menggunakan statistika, seperti
taksonomi yang dulu dipandang jauh dengan penerapan statistika namun
sekarang statistika juga digunakan oleh ilmu taksonomi untuk mengembangkan
penemuan-penemuan klasifikasi.
Dalam mendapatkan data pada penelitian biologi dapat menggunakan
metode-metode sebagai berikut:

Metode Observasi

Metode observasi juga disebut dengan metode non-eksperimen. Dalam metode


ini dilakukan adanya pengukuran oleh peneliti. Hasil yang didapat dari metode
ini berupa deskripsi dari variabel yang diamati sehingga metode observasi juga
disebut dengan metode deskriptif.

Metode Survei

Metode survei berbeda dengan metode observasi, karena metode survei hasilnya
berupa laporan yang didapat dari yang diteliti merupakan hal yang diinginkan
oleh peneliti. Proses laporan dapat berupa tes, wawancara maupun angket.
Sehingga metode ini sering disebut dengan metode eksperimen. Jadi metode
survei hanya akan digunakan jika yang diteliti adalah manusia. Oleh karena itu
bahan atau material penelitian tentang manusia dinamakan subjek penelitian.
Dengan adanya metode observasi dan metode survei yang menghasilkan
kesamaan hasil akan menyebabkan pembangunan konsep yang berdasarkan
fakta-fakta yang ada di alam sebenar-benarnya. Sehingga dari kesamaan
tersebut akan terbentuk suatu konseb yang lebih umum. Dari metode observasi
dan metode survei dapat dihasilkan berupa konsep perbandingan. Yang
dibandingkan dalam hal ini adalah perbedaan nilai variabel tergayut akibat dari
perbedaan nilai variabel bebas. Jika variabel bebasnya berupa variabel kuantitaif
jadi disebut taraf atau level. Sedangkan variabel bebasnya berupa variabel
kualitatif maka disebut dengan kategori.

Metode Eksperimen atau Percobaan

Dalam metode eksperimen terjadi adanya manipulasi pada variabel bebasnya.


Sehingga metode ini menggendalikan variabel bebasnya sesuai kehendak
peneliti dan keperluan penelitian. Hal ini dilakukan agar terlihat hubungan antara
variabel bebas dengan variabel tergayutnya.

Dari semua metode yang dilakukan tersebut di atas, maka akan


didapatkan hasil pengamatan yang berupa data. Agar data tersebut dapat
diinterpretasikan dan dipresentasikan maka harus dianilisis dan diolah oleh ilmu
statistika. Namun jenis data yang dapat diolah oleh statistika berupa data

kuantitatif. Dalam mengolah data secara statistika maka peneliti memerlukan


cara dengan:

Mencari hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain


Mencari deskripsi suatu variabel
Menentukan perbedaan respons yang diakibatkan dari perlakuan yang
diberikan

Peran statistika dalam alur pengambilan konsep biologi adalah untuk


menghubungkan antara fakta dan konsep yang didapat. Sehingga statistika
penting dalam penarikan konsep dengan menggunakan pendekatan induktif
melalui penggunaan metode observasi atau survei atau dengan menggunakan
pendekatan dedukto-verivikatif yang menggunakan metode eksperimen.
Untuk menganalisis data dengan menggunakan statistika, dapat
dilakukan dengan menggunakan metode statistika deskriptif maupun statistika
inferensial yang berdasarkan tujuan dari penelitian tersebut. Statistika inferensial
merupakan kumpulan dari berbagai cara maupun metode yang mampu
menggeneralisasikan atau membuat nilai-nilai sampel yang dikumpulkan
menjadi nilai populasi yang nantinya akan lebih bersifat umum. Dalam
penggunaan metode statistika inferensial dapat menciptakan suatu pengetahuan
baru dari data yang kita kumpulkan. Dalam menggunakan metode statistika
inferensial, sebenarnya metode statistika inferensial masih dibagi menjadi dua
yaitu statistika parametik atau statistika non-parametik. Jika seorang peneliti
menggunakan statistika inferensiasi maka akan menggunakan persamaan
matematika yang berlaku pada populasi yang diteliti. Dalam menggunakan
statistika inferensial terdapat 2 kemungkinan, yaitu saat melakukan analisis data
dan peneliti belum menemukan persamaan matematika yang akan digunakan.
Maka peneliti tersebut justru bertujuan untuk menemukan persamaan
matematika yang belum ada tersebut. Sehingga setelah peneliti menemukan
persamaan matematika yang diperlukan maka akan diperoleh konsep biologi
yang dicari. Untuk menginterpretasikan model matematika yang diperolah ke
dalam konsep biologi yang dicari tadi, maka memerlukan tahapan pertama
dengan menemukan model yang sesuai, kemudian mencari data secara biologi
yang nyata lalu dilanjutkan dengan merumuskan model. Setelah model tersebut
sudah dirumuskan, lalu metode tersebut diuji agar dapat mengetahui tepat atau
tidaknya metode tersebut digunakan. Lalu model yang tepat diinterpretasikan
yang hasilnya nanti berupa konsep biologi.
Kemungkinan kedua adalah sudah tersedia model matematika untuk
mengolah data. Jadi peneliti hanya butuh data, kemudian dianalisis dan setelah
mendapatkan akhirnya lalu diinterpretasikan. Namun permasalahannya, peneliti
harus menetukan model matematika mana yang sesuai dengan yang dimaksud.
Sehingga diperlukan rencana yang matang dalam menjalankan penelitian.

Metode statistika parametik dan non-parametik merupakan salah stau


bagian dari metode statistika inferensial. Metode statistika parametik merupakan
metode yang memerlukan data yang kuantitatif dengan menggunakan data
interval atau rasio. Rasio merepakan nilai yang dapat dibedakan, diurutkan, dan
mempunyai jarak tertentu sehingga bisa dibandingkan. Biasanya statistik
parametik dapat mengetahui suatu penyebaran normal atau tidak. Sedangkan
statistika non-parametik merupakn metode yang memerlukan data dengan data
ordinal dan nominal. Data ordinal adalah hasil pengukuran yang didapat dengan
menggunakan skala ordinal. Data nominal adalah pengukuran yang
menggunakan skala nominal. Statistika ini tidak mementingkan penyebaran
parameter suatu populasi.

BAB III
PENUTUP

Statistika sendiri adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang


bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan
dan juga mempresentasikan suatu data untuk menentukan keputusan yang real.
Statistika sekarang sangat berperan dengan ilmu biologi, sehingga ada ilmu
terapan antara statistika dengan biologi yang salah satunya adalah biostatistika
atau biometri. Sedangkan biostatistika digunakan dalam biologi untuk
merancang percobaan biologi, mengoleksi data, mengumpulkan data, dan
menganalisis data. Penggunaan biometri sering digunakan untuk memecahkan
permasalah dalam biologi dengan menerapkan metode statistika. metode yang
digunakan dalam biologi untuk mendapatkan data dengan statistika adalah
dengan metode observasi, metode survei dan metode eksperimen.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. id.wikipedia.org. (Diakses pada tanggal 10 Maret 2012).


Endista, Amiyella. 2008. www.berandakami.wordpress.com. (Diakses pada
tanggal 10 Maret 2012).
Subali,Bambang. 2010. Biometri: Aplikasi Statistika dalam Penelitian Biologi.
Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta.

Matematika adalah ilmu yang mempelajari tentang perhitungan, pengkajian dan


menggunakan nalar atau kemampuan berfikir seseorang secara logika dan
pikiran yang jernih.matematika itu mempelajari hal-hal yang ada, matematika
tidak akan sanggup mengkaji tentang hal-hal yang tidak pernah ada.tetapi perlu
diingat bahwa matematika dapat meramal yang akan terjadi, tapi maematika
tidak menggunakan ilmu gaib, melainkan matematika menggunakan
pengalaman yang pernah terjadi, kemudian merumuskannya ke dalam semua
formula dan akhirnya mateamtika bisa atau mampu meramal sesuatau yang
akan terjadi dengan pertimbangan logika yang dimiliki manusia, bukan meramal
dengan cara mistis yang tidak masuk akal dalam logika berfikir manusia.jadi,
matematika adalah ilmu logika yang dapat berhitung,menganalisa dan bahkan
meramal

Anda mungkin juga menyukai