Anda di halaman 1dari 3

Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Standar akuntansi berisikan pedoman penyusunan laporan keuangan. Standar akuntansi terdiri
atas kerangka konseptual penyusunan laporan keuangan dan pernyataan standar akuntansi.
Kerangka konseptual berisikan tujuan, komponen laporan, karekteristik kualitatif, dan asumsi
dalam penyusunan laporan keuangan. Sedangkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) berisikan pedoman untuk penyusunan laporan, pengaturan transaksi atau kejadian, dan
komponen tertentu dalam laporan keuangan.
Ada dua standar akuntansi yang banyak dijadikan referensi atau diadopsi di dunia yaitu :
1. International Financing Reporting Standard (IFRS), disusun oleh International Accounting
Standard Board (IASB)
2. US Generally Accepted Accounting Principles (US-GAAP), disusun oleh Financial
Accounting Standard Board (FASB)
Sedangkan di Indonesia sendiri ada empat standar akuntansi yang berlaku dan dikenal dengan
sebutan empat Pilar Standar Akuntansi yaitu Standar Akuntansi Keuangan (SAK), Standar
Akuntasi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP), Standar Akuntansi
Keuangan Syariah (SAK Syariah) dan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP).

1. Standar Akuntansi Keuangan


Standar Akuntansi Keuangan (SAK) digunakan untuk entitas yang memiliki akuntabilitas publik
yaitu entitas terdaftar atau dalam proses pendaftaran di pasar modal atau entitas fidusia yang
menggunakan dana masyarakat seperti asuransi, perbankan, dan dana pensiun. Standar ini
mengadopsi IFRS mengingat Indonesia, melalui IAI, telah menetapkan untuk melakukan adopsi
penuh IFRS mulai tahun 2012.
IFRS sebagai standar internasional memiliki 3 ciri utama yaitu :
a. Principles-Based
Standar yang menggunakan principles-based hanya mengatur hal-hal yang pokok dalam
standar sedangkan prosedur dan kebijakan detail diserahkan kepada pemakai. Sedangkan
standar yang rule based, memuat ketentuan pengakuan akuntasi secara detail.
Principles-based lebih menekankan interpretasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut. Standar ini membutuhkan penilaian atas
substansi transaksi dan evaluasi apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
Selain itu, principles-based juga membutuhkan professional judgement pada penerapan
standar akuntansi.
b. Nilai Wajar
Standar akuntansi banyak menggunakan konsep nilai wajar (fair value). Penggunaan nilai
wajar untuk meningkatkan relevansi informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan.
Informasi nilai wajar lebih relevan karena menunjukkan nilai terkini. Hal ini sangat bertolak

belakang dengan konsep harga perolehan yang mendasarkan penilaian pada nilai perolehan
pertama (historical cost).
c. Pengungkapan (Disclosure)
Ini diperlukan agar pengguna laporan keuangan dapt mempertimbangkan informasi yang
relevan dan perlu diketahui terkait dengan apa yang dicantumkan dalam laporan keuangan dan
kejadian penting yang terkait dengan item tersebut. Pengungkapan dapat berupa kebijakan
akuntansi, rincian detail, penjelasan penting, dan komitmen.

2. Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP)


Digunakanuntukentitasyangtidakmemilikiakuntabilitaspubliksignifikandalammenyusun
laporan keuangan untuk tujuan umum (general purpose financial statement). Standar ini
mengadopsiIFRS untuk Small Medium Enterprise (SME)denganbeberapapenyederhanaan.
ContohpenyederhanaandalamETAPadalah:
a.Tidak ada laporan laba rugi komprehensif. Pengaruh laba komprehensif disajikan dalam
laporanperubahanekuitasataukomponenekuitasdalamneraca.
b.Penilaianuntukasettetap,asettakberwujud,danpropertiinvestasisetelahtanggalperolehan
hanyamenggunakanhargaperolehan,tidakadapilihanmenggunakannilairevaluasiataunilai
wajar.
c.Tidakadapengakuanliabilitasdanasetpajaktagguhan,bebanpajakdiakuisebesarjumlah
pajakmenurutketentuanpajak.
EntitasyangmenggunakanSAKETAPdalamaporanauditnyamenyebutkanlaporankeuangan
entitastelahsesuaidenganSAKETAP.PenggunaanSAKETAPakanmemudahkanentitasyang
tidakmemilikiakuntabilitaspubliksignifikanmenyusunlaporankeuangankarenaSAKETAP
lebih mudah dan sederhana. Namun, beberapa pihak berpendapat penggunaan istilah ETAP
memberikan kesan bahwa entitas tidak memiliki akuntbilits. Padahal semua entitas pasti
memilikiakuntabilitaspadapubliknamuntingkatakuntabilitasnyayangberbeda.
Standariniefektifdapatdigunakanuntuklaporankeuangantahun2009.Entitasyangmemenuhi
kriteriamenggunakanETAPpadatahun2011harusmemilihmenggunakanSAKETAPatau
PSAK. Jika pada tahun 2011 tetap menggunakan PSAK maka pada tahun berikutnya harus
konsistenmenggunakanPSAKdantidakbolehberubahmenggunakanSAKETAP.

3. Standar Akuntansi Keuangan Syariah (SAK Syariah)


Adalah standar yang digunakan untuk entitas yang memiliki transaksi syariah atau entitas
berbasis syariah. Standar akuntansi syariah terdiri atas kerangka konseptual penyusunan dan
pengungkapan laporan. Standar penyajian laporan keuangan, dan standar khusus transaksi
syariah seperti mudharabah, murabahah, salam, ijarah dan istishna. Standar ini merupakan
standaryangdikembangkanolehDewanStandarAkuntansiKeuanganSyariah(DSAKSyariah).

Banksyariahmenggunakan2standardalammenyusunlaporankeuangan.Sebagaientitasyang
memilikiakuntabilitaspubliksignifikan,banksyariahmenggunakanPSAK,sedangkanuntuk
transaksisyariahnyamenggunakanPSAKsyariah.

4. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)


Adalah standar akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan instansi
pemerintahan baik pusat maupun daerah. SAP berbasis akrual ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010. Peraturan pemerrintah ini sudah berlaku namun instansi
pemerintahmasihdiperkenankanmenggunakanPeratutanPemerintahNo.24Tahun2005SAP
berbasiskasmenujuakrual,sampaidengantahunanggaran2014.

TujuanStandarAkuntansiKeuangan
a. Memberikan informasi tentang posisi keuangan, prestasi dan kegiatan perusahaan
b. Memberikan pedoman dan peraturan kerja bagi akuntan publik agar lebih independen dalam
menyusun laporan akuntansi.
c. Memberikan database pada pemerintah tentang berbagai informasi yang dianggap penting
dalam perhitungan pajak, peningkatan efisiensi ekonomi serta tujuan makro lainnya.
d. Menarik perhatian para ahli dan praktisi di bidang teori dan prinsip akuntansi.

PernyataanStandarAkuntansiKeuangan(PSAK)
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) merupakan buku petunjuk prosedur akuntansi
yang memiliki isi berupa peraturan mengenai pencatatan, penyusunan, penyajian dan perlakuan
laporan keuangan yang dibuat oleh IAI dengan mengacu pada kondisi yang terjadi dan sudah
disepakati, serta telah disahkan oleh institusi atau lembaga resmi.
BerdasarkanStandarAkuntansiKeuanganperefektif1Januari2015yangditerbitkanolehIkatan
AkuntanIndonesia(IAI)dapatdisimpulkanperubahanPSAKadalahsebagaiberikut:
a. PSAKyangtelahditerbitkanolehIAIadalahsebanyak67buahdenganurutanhinggaPSAK
68.
b. PSAKyangaktifsaatiniberjumlah42buah.Darijumlahtersebut,sebanyak39buahPSAK
efektifper1Januari2015sementara1buahefektifper1Januari2013,1buahefektifper1
Januari2012dan1buahefektifper11Desember2012.
c. PSAKyangsudahtidakdigunakanadalahsejumlah25buah.
d. PSAKyangtidakadayaituPSAK59.

Anda mungkin juga menyukai