Makalah Material Teknik
Makalah Material Teknik
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Ilmu yang mempelajari karakteristik struktural dan susunan dari suatu
logam atau paduan logam dalam hubungan dengan suatu analisis kimia
dan metalografi dari suatu logam atau pun paduan logam. Biasanya tidak
melalui suatu keseluruhan potongan logam yang di sebabkan oleh
heterogen atau logam.
Dengan ini terdapat berbagai jenis bahan yang digunakan pada proses
manufaktur. Namun, sebelum diketahui atau di gunakan dalam industri atau
bagian lainnya, krakteristik struktur atau susunan dari logam atau
paduannya yang akan dipakai atau ditawarkan pada industri untuk
keperluan lainya dan dengan melakukan pengujian metalografi maka dapat
dilakukan berbagai jenis perubahan pada suatu material setelah
mengetahui karekteristiknya.
Dari hal inilah, orang mulai mencoba untuk melakukan uji
metalografipada suatu material. Sehingga dengan cara ini dapat diperoleh
bahan dengan sifat-sifat yang sesuai dengan tujuan tertentu untuk
memenuhi kebutuhan teknologi modern yang meningkat.
Untuk itu, pengujian metalografi sangat berguna dalam berbagai dunia
industri, terutama pada industri logam dan otomotif. Karena kebutuhan
akan logam ini semakin meningkat, maka banyak industri manufaktur
menyuplai bahan logam yang ada di pasaransan telah melalui berbagai
proses pengujian bahan. Maka tidak dapat dipungkiri bahwa pengujian
metalografi sangat berperan bagi dunia industri. Oleh karena itu kita harus
berusaha mencari material yang memiliki sifat dan karakteristik yang baik
B. Tujuan
bahan.
6) Mampu melakukan pengujian metalografi.
Bab 2
Pembahasan
2. Perbesaran mikroskopi
Perbesaran yang dilakukan tergantung sifat struktur yang akan diamati, dapat
dilakukan dengan mikroskop optik (1000x), SEM (hingga 50.000x), atau TEM
(hingga 500.000x).
Kebanyakan material yang kita gunakan adalah material logam. Logam dibagi
menjadi dua yaitu, ferrous dan non-ferrous. Material yang umum digunakan adalah
baja karena baja lebih tangguh dari pada besi biasa. Ini dikarenakan kandungan
karbon (C) dalam baja lebih sedikit dari besi. Pada teorinya baja mengandung kurang
dari 2,14% karbon namun pada prakteknya biasanya baja mengandung kurang dari
1% karbon.
Material yang banyak kita pergunakan pula adalah besi cor atau besi tuang.
Besi cor atau besi tuang mengandung karbon di atas 2,14% dan terdapat grafit atau
pengendapan karbon besi.
Berikut ini adalah macam-macam besi cor atau besi tuang:
1. Besi cor putih
Besi cor putih didapat dari besi cor yang dituang ke dalam cetakan dan melalui
proses pendinginan yang cepat.
2. Besi cor kelabu
Besi cor kelabu didapat dari besi cor yang dituang ke dalam cetakan dan melalui
proses pendinginan yang lambat.
3. Besi cor maleable
Besi cor maleable adalah besi cor putih yang dipanaskan kembali 700 derajat
celsius selama kurang lebih 30 menit.
4. Besi cor nodular
Besi cor nodular adalah besi cor yang ditambahkan Mg atau Ce dalam
pencampurannya sebelum dicetak.
Bab 3
Sampel uji metalografi
B. Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang akan digunakan antara lain :
Alat seperti :
Bahan seperti :
Zat Etsa
Alkohol
Alumina
Sampel (Besi Cor)
dengan besar partikel sekitar 5m, proses ini digunakan untuk menghilangkan
goresan yang masih tersisa dari proses amplas.
6. Poles halus, untuk menghilangkan goresan yang amat halus dengan
menggunakan partikel alumina atau intan dengan besar partikel kurang dari
1m (biasanya 0,5m). Hasil poles ini menunjukan permukanaan yang bebas
goresan da siap untuk dietsa.
7. Eta, dilakukan pada sampel yang telah dikeringkan setelah poles halus dengan
menggunakan zat kimia yang bersifat asam atau basa. Setelah proses ini
sampel siap diamati dengan mikroskop optik.
Bab 4
Skema uji metalografi
D. Tahap Pengujian Metalografi
Ada beberapa tahan pada pengujian metalografi :
1) Pemotongan spesimen
Pada tahap ini, di harapkan spesimen dalam keadan datar, sehingga
memudahkan dalam pengamatan. Penentuan Wilayah Kerja Sampel Dalam
pemotongan dan pengambilan sampel, perlu diperhatikan wilayah daerah kerja
sampel yang akan diamati yang biasanya disebut sebagai bidang orientasi
dasar, yaitu :
pemotongan abrasi