Anda di halaman 1dari 34

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA TN.

A
DI DUSUN III DESA TANJUNG PERING
INDRALAYA OGAN ILIR

PROGRAM PROFESI NERS


STASE KEPERAWATAN KELUARGA

PUTRI MAYANG SARI


04064881517003

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2016

PENGKAJIAN KELUARGA BINAAN


Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. A
Dusun III Desa Tanjung Pering
Kecamatan Indralaya Utara Kabupaten Ogan Ilir

A. Data Umum
1. Nama KK
2. Usia
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Alamat
6. Komposisi Keluarga

: Tn. A
: 54 Tahun
: SD
: Buruh bangunan
: Dusun III Desa Tanjung Pering
Hub

Jenis
Nama

dengan
Kelamin

1. Ny. D
2. An. E
3. An. N
4. An. P
5. An. H
Genogram

P
P
P
L
P

Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Serumah
7. Tipe Keluarga :

KK
Istri
Anak
Anak
Anak
Anak

Status

TTL/
Umur

Pendidikan

52 tahun
28 tahun
23 bulan
18 tahun
16 tahun

SD
SMP
SMP
SMP
SMK

Pekerjaan
Imunisasi
IRT
Wiraswasta
IRT
Wiraswasta
Pelajar

Keluarga Tn. A merupakan tipe keluarga inti (nucklear family) yang terdiri dari
suami, istri dan anaknya.
8. Suku :
Tn. A merupakan suku asli sumatera, kebudayaan yang dianut tidak
bertentangan dengan masalah kesehatan sedangkan bahasa sehari-hari yang
digunakan adalah bahasa Ogan Ilir.
9. Agama :
Seluruh anggota keluarga Tn. A beragama islam. Keluarga melakukan sholat 5
waktu dan kadang berjamaah di rumah.
10. Status Sosial & Ekonomi :
Penghasilan keluarga didapat dari hasil Tn. A dengan pendapatan kurang lebih
Rp 2.000.000,-/bulan. Uang ini digunakan setiap bulannya untuk kebutuhan
harian, kebutuhan bulanan, kebutuhan makan, bayar rekening listrik dan biaya
transportasi. Penghasilan keluarga sudah cukup memenuhi kebutuhan.
11. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Tn. A mengatakan jarang sekali bepergian ke tempat hiburan
dikarenakan sehari-harinya hanya pergi bekerja dan kemudian istirahat di
rumah. Keluarga Ny. D mengatakan biasa mengisi waktu luang dengan kegiatan
di rumah dengan cara menonton TV, bermain dengan cucunya, mengobrol
dengan anak dan tetangga disekitar tempat tinggalnya. Menurut keluarga hal ini
dapat menjadi hiburan disela kesibukan masing-masing.
B. Riwayat & Tahap Perkembangan Keluarga
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. A adalah tahap anak remaja.
Tugas Perkembangannya:
a. Memberikan keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab ketika
remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri.
b. Memfokuskan kembali hubungan intim perkawinan
c. Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak.
d. Mempersiapkan perubahan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh dan
kembang anggota keluarga
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tugas keluarga yang belum terpenuhi/terlaksana pada tahap
perkembangan.
3. Riwayat keluarga inti
Suami dan istri adalah pilihan sendiri, menikah atas dasar saling mencintai
dan disetujui oleh orang tua mereka, keduanya bertemu saat mereka sedang
melakukan transaksi jual beli dipasar. Tn.A menikah dengan Ny. D dan

mempunyai 4 orang anak. An E dan An. N sudah menikah dan tinggal bersama
suami mereka. An. P sudah bekerja dan tinggal di Jambi. An. H sekolah
menengah kejuruan. Di dalam keluarganya tinggal 3 orang yaitu suami, istri dan
anak terakhirnya.
Tn. A
Ny. D mengatakan Tn. A pernah menderita penyakit TBC 2 tahun yang lalu
akibat pekerjaan nya sebagai buruh bangunan, kemudian sudah minum obat
OAT selama 6 bulan dan sudah dicek kesehatan kembali dan didapatkan

bahwa kuman TB sudah benar-benar hilang.


Ny. D
Ny. D mengatakan sering mengalami sakit di kedua kaki. Nyeri terasa ketika
cuaca dingin dan pada pagi hari. Nyeri juga terasa apabila Ny. D berjalan

terlalu lama. Nyeri ini sudah dirasa sejak 3 bulan yang lalu.
An. H
Menurut Ny. D anaknya mengalami penyakit maag karena malas makan
sebelum pergi sekolah. Anaknya sering mengalami pusing dan pingsan
ketika upacara setiap senin di sekolah. Ny. D mengatakan hanya

membelikan obat di warung untuk anaknya.


4. Riwayat keluarga sebelumnya
Ny. D mengatakan bahwa ibunya meninggal karena penyakit susah berjalan
dan mempunyai riwayat rematik sedangkan ayahnya meninggal karena penyakit
jantung.
C. Lingkungan
1. Karakteristik rumah (termasuk denah rumah)
a. Jenis rumah permanen dengan luas bangunan 6x6 meter.
b. Rumah terdiri dari ruang tamu yang juga dijadikan ruang keluarga, 1 kamar
tidur, 1 dapur dan 1 kamar mandi. Terdapat 1 jendela di ruang tamu dan 1
jendela di kamar. Jendela dan pintu selalu dibuka jika pagi hari sehingga
c.
d.
e.
f.

cahaya matahari dan udara masuk kedalam rumah.


Penerangan di rumah menggunakan listrik.
Lantai di rumah menggunakan semen.
Kondisi rumah permanen dengan atap dari seng dan dinding dari batako.
Sumber air berasal dari sumur bor yang berada dibelakang rumah keluarga
untuk keperluan MCK. Untuk keperluan air minum keluarga Tn. A membeli
air minum yang sudah matang dan juga memasak nya.

g. Biasanya sampah-sampah rumah tangga dikumpulkan menjadi satu


kemudian dibakar.
Denah Rumah:

Keterangan:
A : Ruang tamu
B : Kamar tidur
C : WC
D : tempat cuci baju
2. Karakteristik tetangga dan komunitas
Dusun II Desa Tanjung Pering, sebagian warganya bekerja sebagai buruh
bangunan, pedagang dan petani. Jarak antara rumah berdekatan. Tetangga
keluarga Tn.A beragam suku, ada dari Jawa, Sunda dan Sumatera. Menurut
keterangan Ny. D kehidupan antara keluarga dan masyarakat terjalin akrab.
Hubungan silahturahmi berjalan baik, selain itu setiap satu bulan sekali terdapat
Puskesmas keliling. Jarak rumah dengan Puskesmas sekitar 5km dengan alat
transportasi menggunakan motor sendiri, ojek ataupun angkot. Ny D juga
mengatakan betah tinggal di lingkungan tempat tinggalnya.
3. Mobilitas geografis keluarga
Status kepemilikan rumah adalah mengkontrak dan keluarga Tn.A sudah
menempati rumah selama 16 tahun, tempat tinggalnya berdampingan dengan
anaknya yang kedua. Ny. D mengatakan bahwa rumahnya tidak pernah lagi
diurus oleh pemilik aslinya.

4. Perkumpulan keluarga & interaksi masyarakat


Keluarga Tn. A hanya sebagai warga biasa di lingkungannya dan tidak
mempunyai peran khusus seperti pengurus RT, namun ikut serta dalam kegiatan
warga di wilayah kampungnya. Ny. M mengatakan setiap hari jumat dan
minggu rutin mengikuti senam pagi. Keluarga juga mengikuti pengajian atau
selamatan bila ada yang mengadakan dan melayat apabila ada orang yang
meninggal. Apabila ada waktu luang Ny. D mengajak bermain cucunya ke
tetangga. Hubungan anggota keluarga terlihat rukun, tidak ada konflik antara
satu dengan yang lain (terlihat harmonis).
5. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. A rumahnya berdekatan dengan anaknya sehingga bila mana
ada anggota keluarga yang sakit semua saling memperhatikan dan membantu
untuk penyembuhan. Bila ada masalah dalam keluarga, keluarga lebih senang
menyelesaikan dengan anggota keluarga. Disamping itu adanya tabungan dana
kesehatan untuk membantu bila ada anggota keluarga lainnya yang sakit. Ny. D
juga mengatakan rumahnya dekat dengan sarana pendidikan seperti SMA.
D. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Bahasa yang digunakan oleh keluarga adalah bahasa ogan ilir atau bahasa
desa Tanjung Pering. Pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi
terbuka, setiap anggota keluarga bebas menyampaikan keluhan atau tanggapan
hal ini dapat terlihat saat perawat berkunjung. Komunikasi yang digunakan di
dalam keluarga adalah komunikasi dua arah.
2. Struktur peran
Dalam keluarga, Tn. A berperan sebagai kepala keluarga, Ny. D berperan
sebagai ibu rumah tangga, sedangkan An. H berperan sebagai anak.
3. Nilai dan norma budaya
Tn. A berperan sebagai kepala keluarga suami dan ayah. Saat ini Tn. A
bekerja sebagai buruh bangunan dengan penghasilan dapat dikatakan

cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


Ny. A berperan sebagai istri, ibu dan anak An. E, An N, An. P dan An. H
An. E berperan sebagai anak yang telah menikah, bekerja dan ikut

suaminya di Jambi.
An. N berperan sebagai anak yang telah menikah.
An. P berperan sebagai anak yang telah bekerja

An. H bereperan sebagai anak sekolah kejuruan.

E. Fungsi Keluarga
1. Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. A menggunakan penghasilannya untuk memenuhi kebutuhan
sangan, pangan dan papan setiap hari. Menurut pengakuan keluarga penghasilan
tiap bulan cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika ada sisa
keuangan, maka disimpan untuk keadaan yang mendadak bagi keluarga,
termasuk persiapan berobat dan persiapan pernikahan anaknya kelak.
2. Fungsi sosialisasi
Ny. D mengatakan pola pengasuhan yang dia terapkan kepada anak dan
cucunya adalah mendidik sopan santun, hormat kepada orang tua, bertanggung
jawab serta saling mengasihi. Keluarga berinteraksi dengan anggota keluarga
yang lain begitu juga dengan tetangga. Ny. D mengatakan bahwa cara
menanamkan hubungan interaksi sosial pada anaknya dengan tetangga dan
masyarakat yaitu dengan memberi kebebasan anak dan cucunya bergaul dengan
tetangga. Anak dan cucunya bermain dengan teman sebayanya di lingkungan
tempat tinggalnya serta selalu menyapa orang yang ditemuinya dengan sopan,
hal ini terbukti hampir semua warga mengenali keluarga Ny.D.
3. Fungsi Afektif
Menurut keterangan keluarga, dalam kehidupan sehari-harinya mereka
selalu damai dan saling menjaga kepentingan bersama. Anak dari Ny. D juga
sering mengingatkan dan membantu Ny. D dalam mengurus rumah. Mereka
saling menyayangi dan memberi perhatian.
4. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Saat dikaji Ny. D mengatakan sudah mengalami nyeri-nyeri pada kedua
kakinya dan susah untuk menggerakkan kaki dan kaku saat bangun tidur
sejak 3 bulan yang lalu. Ny. D juga mengatakan suaminya juga pernah
mengalami TBC kurang lebih 2 tahun yang lalu tetapi sudah minum obat
OAT 6 bulan. An. H juga menderita penyakit maag yang berulang. Keluarga
Ny. D tidak mengetahui tentang rematik, TBC, dan magh, keluarga juga
tidak mengetahui bagaimana cara perawatan terhadap orang yang terkena
rematik, TBC dan magh.
b. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Ny. D mengatakan tidak tahu bagaimana cara perawatan terhadap orang
yang terkena rematik dan magh.

c. Kemampuan keluarga memelihara/ momedifikasi lingkunagan rumah yang


sehat
Pada saat pengkajian, jendela ruang tamu dan pintu dibuka sehingga
cahaya matahari dan udara bisa masuk ke dalam rumah. Ruangan
menggunakan penerangan listrik. Lantai rumah terbuat dari semen. Halaman
rumah tampak rapi.
d. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga sudah menggunakan fasilitas kesehatan yang ada yaitu dokter
atau pelayanan kesehatan lain seperti Puskesmas.
5. Fungsi reproduksi
Tn. A saat ini berusia 54 tahun dan istrinya Ny. D berusia 49 tahun.
Memiliki 4 orang anak, anak pertama berumur 28 tahun dan sudah menikah,
anak kedua perempuan berumur 23 tahun dan sudah menikah, anak ketiga lakilaki berumur 18 tahun dan sudah bekerja di Jambi dan anak keempat perempuan
berumur 16 tahun.
F. Stress & Koping Keluarga
1. Stressor jangka pendek
Keluarga mengatakan saat ini memikirkan masalah kesehatan yang terjadi
pada keluarganya dan berharap tidak ada lagi penyakit yang timbul dan kambuh
pada anggota keluarganya.
2. Stressor jangka panjang
Ny. D mengatakan ingin semua kebutuhan hidupnya tercukupi dan ingin
segera merenovasi rumahnya.
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya didiskusikan dengan anggota
keluarga lainnya. Tn. A selalu mengambil keputusan, namun terkadang Ny. D
juga mengambil keputusan.
4. Strategi koping yang digunakan
Jika ada masalah dalam keluarga biasanya dibicarakan secara bersama-sama
untuk memecahkan masaahnya.
5. Strategi adaptasi disfungsional
Dari hasil pengkajian tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga dalam
mengatasi masalah secara maladaptive.

Pemeriksaan fisik: head to toe secara inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi dan tanda vital termasuk tinggi badan dan berat badan.
Pemeriksaan Fisik
Tekanan darah
Nadi
Suhu
TB
BB
RR
Rambut

Tn. A
120/80 mmHg
84 x/menit
36,50 C
168 cm
65 Kg
20 x/menit
Rambut hitam beruban, kulit

Ny. D
110/70 mmHg
80 x/menit
36,50 C
153 cm
55 Kg
18 x/menit
Rambut hitam, tampak sedikit

An. H
110/80 mmHg
78 x/menit
36,70 C
160 cm
50 Kg
20 x/menit
Rambut hitam kecoklatan,

kepala bersih, distribusi

uban, distribusi rambut

distribusi rambut merata, kulit

rambut merata, tidak ada

merata, kulit kepala bersih,

kepala bersih, tidak ada

benjolan, tidak ada lesi

rambut tipis, tidak ada bejolan benjolan dan tidak ada lesi

Kulit

Bersih, sawo matang, tidak

dan tidak ada lesi.


Bersih, sawo matang, tidak

Bersih, sawo matang, tidak ada

Mata

ada infeksi, tampak kering


Sklera tidak ikterik,

ada infeksi
Sklera tidak ikterik,

infeksi
Sklera tidak ikterik,

konjungtiva tidak anemis,

konjungtiva tidak anemis,

konjungtiva tidak anemis,

tidak ada radang, fungsi

tidak radang, fungsi

tidak radang, fungsi

Hidung

penglihatan baik
penglihatan baik
Bersih, tidak ada secret, tidak Bersih, tidak ada secret, tidak

penglihatan baik
Bersih, tidak ada secret, tidak

Mulut dan

ada tanda-tanda peradangan.


Bersih, lidah tidak kotor,

ada tanda-tanda peradangan.


Bersih, lidah tidak kotor,

ada tanda-tanda peradangan.


Bersih, lidah tidak kotor,

tenggorokan

kemampuan menelan baik,

kemampuan menelan baik,

kemampuan menelan baik, gigi

gigi berwarna kuning, gigi

gigi berwarna kuning, gigi

berwarna kuning, gigi tidak

tidak ada yang berlubang


Bersih, tidak ada serumen,

tidak ada yang berlubang


Bersih, tidak ada serumen,

ada yang berlubang


Bersih, tidak ada serumen,

tidak ada tanda-tanda

tidak ada tanda-tanda

tidak ada tanda-tanda

peradangan, fungsi

peradangan, fungsi

peradangan, fungsi

pendengaran baik.
Pengembangan dada

pendengaran baik.
Pengembangan dada simetris,

pendengaran baik.
Pengembangan dada simetris,

simetris, suara napas

suara napas vesikuler

suara napas vesikuler

vesikuler
Pergerakan normal, tidak ada

Bentuk simetris, pergerakan

ganggiianh, tidak ada luka

terbatas, nyeri pada sendi,

hanya ada bekas luka

skala nyeri 3 (nyeri ringan),

berwarna kehitaman di kaki

tidak ada edema.

Telinga

Dada

Ekstrimitas

kanan, telapak kaki mengeras

Ekstrimitas Atas
Tidak ada edema, rentang
gerak tidak ada hambatan,

ROM 5
Ekstrimitas Bawah
Tidak ada edema, rentang
gerak tidak ada hambatan,

dan tebal.
Perut

ROM 5

Tidak ada asites, tidak ada

Tidak ada asites, tidak ada

Tidak ada asites, tidak ada

nyeri tekan

nyeri tekan

nyeri tekan

G. Harapan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan Keluarga


Keluarga Tn. A berharap anggota keluarga dapat berperan masing-masing tanpa
ada yang mengalami gangguan kesehatan sehingga semua bisa berjalan lancer tanpa
hambatan.
H. Analisa Data
N
o
1

Data

Masalah Keperawatan

Data Subjektif
Gangguan rasa
Ny. D mengatakan nyaman (nyeri)
sering merasa nyeri keluarga Tn. A

dikedua kaki nya


terutama pada Ny. D
Ny. D mengatakan

nyeri hilang timbul.


Ny. D mengatakan
akhir-akhir ini sudah
mengkonsumsi jamu
yang

dibeli

warung

di
untuk

mengurangi nyeri
Ny. D mengatakan
sudah

bulan

merasakan sakit dan


kaku

pada

kakinya

kedua
terutama

ketika cuaca dingin


dan pagi hari
Data Objektif:
Skala nyeri 3
Ny.
D
tampak
memijat

ringan

kedua kakinya

Ny.

meringis
TD: 110/70 mmHg

tampak

Penyebab

Ketidakmampuan
keluarga
mengenal

masalah
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang mengalami
rematik

HR: 78 x/m
RR: 18 x/m
Suhu: 36,5OC
BB: 55 kg

Data subjektif:
Resiko magh berulang
Ny. D mengatakan pada keluarga Tn. A
bahwa An. H sering terutama pada An. H
mengalami

maag

mengambil
tepat terkait

An. A tidak pernah

keluarga
keputusan yang

yang berulang.
Ny. D mengatakan
sarapan

Ketidakmampuan

ketika

masalah
Ketidakmampuan
keluarga

berangkat sekolah
Ny. D mengatakan

mengenal
masalah

An. A sering makan-

kesehatan

makanan yang pedas


dan asam terutama
3.

rujak.
Data Subjektif:
Ny. D mengatakan
Tn. A pernah

Resiko TBC berulang

pada keluarga Tn. A

keluarga

terutama pada Tn. A

mengenal

menderita TBC

sekitar 2 tahun lalu


Ny. D mengatakan
Tn. A sudah makan
obat OAT yang
diberikan di
Puskesmas selama 6
bulan.

I.

Penilaian (Skoring)

Ketidakmampuan

masalah

kesehatan
Ketidakmampuan
keluarga merawat
anggota keluarga
yang mengalami
resiko TBC
berulang

Diagnosa keperawatan: Gangguan rasa nyaman (nyeri) keluarga Tn. A terutama pada
Ny. D berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah. Dan
merawat anggota keluarga yang mengalami rematik.
N
O
1.

2.

3.

Kriteria
Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
Potensial
Resiko
Aktual
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah

Skor

Bobo

Perhitunga

1
2
3

3/3x1=1

2
1
0

1/2x2=1

Pembenaran
Masalah telah terjadi.
Jika tidak segera
diberikan intervensi,
penyebaran penyakit
akan kembali terulang.
Masalah untuk diubah
adalah sebagian karena
dengan minum obat
nyeri dapat hilang

3
2
1

2/3x1=2/3

4.

Menonjolnya
masalah
Masalah berat harus
segera ditangani
Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani

1/2 x1=1/2

Masalah dapat
dicegah asalkan
keluarga memiliki
pengetahuan tentang
cara merawat
keluarga dengan
resiko hipertensi
Keluarga mau diajak
kerjasama dalam
pencegahan nyeri
pada resiko
hipertensi
Ny. D mengatakan
nyeri yang dirasakan
sering terjadi pada
bagian kedua kaki.
Nyeri dapat ditahan
dengan
mengistirahatkan
diri

Resiko maag berulang pada keluarga Tn. A terutama pada An. H berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dan merawat
anggota keluarga yang mengalami resiko maag berulang
N

Kriteria

Skor

O
1.

Sifat masalah :
Ancaman kesehatan
Potensial
Resiko
Aktual
2.
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
3.
Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
4.
Menonjolnya
masalah
Masalah berat
harus segera
ditangani
Ada masalah, tetapi
tidak perlu segera
ditangani

1
2
3

2
1
0

3
2
1

Bobo

Perhitunga

2/3x1=2/3

0/2x2=0

2/3x1=2/3

2/2 x1=1

Pembenaran
Ny. D mengatakan
bahwa An. H sering
mengalami maag yang
berulang.
Ny. D mengatakan An.
H malas sarapan
sebelum berangkat
sekolah.

Ny. D mengatakan An.


H tidak mau menjaga
pola makan nya.

Ny. D mengatakan An.


H memiliki riwayat
sakit magh, nyeri ulu
hati sering timbul jika
An. H terlambat makan
dan makan-makan yang
asam dan pedas.

Resiko TBC berulang pada keluarga Tn. A terutama pada Tn. A berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah kesehatan dan merawat anggota
keluarga yang mengalami resiko TBC berulang
N

Kriteria

O
1.

Sifat masalah :

Skor

Bobo

Perhitunga

Pembenaran
Ny. D mengatakan Tn.

Ancaman kesehatan
Potensial
Resiko
Aktual
2.
Kemungkinan
masalah dapat
diubah
Mudah
Sebagian
Tidak dapat
3.
Potensial masalah
dapat dicegah
Tinggi
Cukup
Rendah
4.
Menonjolnya
masalah
Masalah berat harus
segera ditangani
Ada masalah,
tetapi tidak perlu
segera ditangani

1
2
3

2
1
0

3
2
1

2/3x1=2/3

2/2x2=2

A pernah mengalami
TBC sekitar 2 tahun
yang lalu
Ny. D mengatakan jika
Tn. A sudah makan obat
OAT selama 6 bulan
secara teratur.

3/3x1=1

Ny. D mengatakan jika


Tn.A sudah
menerapkan pola hidup
sehat.

1/2 x1=1/2

Ny. D mengatakan Tn.


A hanya memiliki
riwayat sakit TBC 2
tahun yang lalu.

Prioritas Diagnosa Keperawatan


Prioritas
1

Diagnosa
Gangguan rasa nyaman (nyeri) keluarga Tn. A terutama

Skor
3 1/6

pada Ny. D berhubungan dengan ketidakmampuan


keluarga mengenal masalah dan merawat anggota
2

keluarga yang mengalami resiko rematik


Resiko maag berulang pada keluarga Tn. A terutama pada 2 1/3
An. H berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan dan merawat anggota
keluarga yang mengalami resiko maag berulang

Resiko TBC berulang pada keluarga Tn. A terutama pada


Tn. A berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal masalah kesehatan dan merawat anggota
keluarga yang mengalami resiko TBC berulang

4 1/6

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. A


N
O
1.

Diagnosa

Tujuan Umum

Tujuan Khusus

Kriteria

Standar

Intervensi

Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
keluarga Tn. A
terutama pada
Ny. D
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n keluarga
mengenal
masalah dan
merawat anggota
keluarga yang
mengalami
rematik

Setelah
dilakukan
intervensi
selama 5 kali
pertemuan
diharapkan
nyeri pada Ny.
D keluarga Tn.
A hilang

Setelah pertemuan ke 1
selama 45 menit diharapkan
keluarga mampu mengenal
rematik pada Ny. D

Respon
verbal

Menjelaskan
pengertian rematik
dengan benar
Menyebutkan
penyebab/ faktor
resiko rematik
dengan benar
Menyebutkan tanda
dan gejala rematik
dengan benar

Diskusikan
pengertian rematik
Anjurkan keluarga
mengungkapkan
kembali pengertian
rematik
Beri pujian atas
kemampuan
keluarga
Diskusikan dengan
keluarga penyebab
rematik
Bantu keluarga
mengidentifikasi
penyebab rematik
Dorong keluarga
untuk
menyebutkan
kembali penyebab
rematik
Beri pujian atas
kemampuan
keluarga

Setelah pertemuan ke 2
selama 45 menit diharapkan

Respon
Verbal

Menyebutkan
dengan benar akibat

lanjut tidak

menyebutkan
kembali penyebab
rematik
Diskusikan tanda
dan gejala rematik
Bantu keluarga
mengidentifikasi
tanda dan gejala
rematik
Dorong keluarga
untuk
menyebutkan
kembali tanda dan
gejala rematik
Beri pujian atas
kemampuan
keluarga
menyebutkan
kembali
tanda/gejala
rematik
Jelaskan akibat
lanjut bila rematik
tidak segera diatasi
Beri kesempatan
keluarga bertanya

keluarga mampu mengambil


keputusan mengatasi nyeri
akibat rematik pada Ny. D
keluarga Tn. A

Respon
afektif

dirawatnya rematik
atau dampak dari
rematik
Mengambil
keputusan untuk
mengatasi rematik
Menyatakan perlu
mengontrol tekanan
darah
Menyatakan
keinginan
mempelajari
mengontrol tekanan
darah

Setelah pertemuan ke 3
selama 45 menit diharapkan
keluarga mampu melakukan
kegiatan perawatan kesehatan
pengendalian rasa nyaman
(nyeri) akibat rematik pada
Ny. D keluarga Tn. A

Respon
verbal

Respon
Psikomotor

Menyebutkan
penatalaksanaan/
perawatan rematik
dengan benar

Mendemonstrasikan
teknik relaksasi
nafas dalam
Mendemonstrasikan
cara mengompres

Dorong keluarga
mengungkapkan
kembali akibat
lanjut bila rematik
tidak segera diatasi
Dorong keluarga
mengungkapkan
apa yang harus
dilakukan terhadap
rematik yang
dialami

Kaji kembali
kemampuan
keluarga dalam
merawat dengan
rematik
Jelaskan kepada
keluarga
pentingnya
istirahat yang
cukup dan
makanan apa saja

hangat
Mendemonstrasikan

cara merendam
daerah nyeri dengan
air hangat.
Mendemonstrasikan
cara mengurangi
nyeri dengan jahe

yang dapat
dikonsumsi
Ajarkan cara
mengatasi nyeri
kronik dengan
teknik relaksasi
nafas dalam,
penggunaan
kompres hangat,
kompres jahe, obat
yang diperlukan
Demostrasikan
cara mengatasi
nyeri dengan
teknik nafas
dalam, kompres
hangat dengan
garam dan jahe.
Beri pujian atas
keberhasilan
dalam merawat

Diskusikan bersama

Setelah pertemuan ke 4
selama 45 menit diharapkan
keluarga mampu melakukan
memodifikasi lingkungan
untuk mengatasi rasa nyaman
(nyeri) akibat rematik pada
Ny. D keluarga Tn. A

Respon
verbal

Respon
psikomotor

Setelah pertemuan ke 5

Menyebutkan
lingkungan yang
pengaturan lingkungan
dapat meringankan
yang tepat untuk
nyeri

Diskusikan
perlunya
mendukung
penataan barangpenyembuhan
barang yang sering
digunakan saling
Memodifikasi
berdekatan
lingkungan untuk
mengurangi rasa nyeri Ajarkan penggunaan
alat bantu yang
dapat mengurangi
Menanam jahe merah
rangsangan nyeri
di perkarangan rumah
saat mengerjakan
pekerjaan yang
memerlukan duduk
yang lama
Ajarkan cara
menanam jahe
merah di
perkarangan rumah

Mendiskusikan
tentang
pemanfaatan

selama 45 menit diharapkan


keluarga dapat memanfaatkan
fasilitas kesehatan untuk
mengatasi nyeri akut rematik

Respon
verbal

Respon
afektif

Respon
psikomotor

2.

Resiko magh
berulang pada

Setelah
dilakukan

Setelah dilakukan kunjungan


rumah 1x30 menit, keluarga

Menyebutkan alasan
fasilitas kesehatan
perlunya memanfaatkan
untuk mengatasi
fasilitas kesehatan
nyeri karena
Menyebutkan kapan
rematik

Mendiskusikan
harus memanfaatkan
pendapat dan
fasilitas kesehatan
kesediaan klien
memanfaatkan
Menyatakan keinginan
fasilitas kesehatan
untuk memanfaatkan
atau pelayanan
fasilitas kesehatan saat
tenaga medis
diperlukan
Mendorong klien
meminta
Mendapatkan
pertolongan dokter
pelayanan tenaga
atau perawat di
kesehatan untuk
poskedes atau
mengatasi nyeri akut
posyandu, atau
rematik.
puskesmas atau
Meminum obat yang
praktek swasta saat
diresepkan dengan
diperlukan
benar
Mengobservasi klien
minum obat dengan
benar
Dengan menggunakan
media leaflet
Diskusikan

keluarga Tn. A
terutama pada
An. H
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n keluarga
mengenal
masalah
kesehatan dan
merawat anggota
keluarga yang
mengalami
resiko magh
berulang

kunjungan
rumah 3x30
menit, resiko
gastritis
berulang tidak
terjadi.

mampu
1. Mengenal masalah
a. Menyebutkan
pengertian gastritis

b. Menyebutkan
penyebab gastritis
c. Menyebutkan tanda
dan gejala gastritis

Respon
verbal

Keluarga mampu
menyebutkan
pengertian gastritis

Respon
verbal

Menyebutkan penyebab
gastritis

Respon
verbal

Menyebutkan tanda dan

gejala gastritis

Respon
verbal
2. Mengambil keputusan
untuk merawat anggota
keluarga yang menderita

Respon
afektif

Menyebutkan akibat
tidak diobatinya
gastritis
Keputusan keluarga
untuk merawat dan

pengertian
gastritis
Diskusikan
tentang penyebab
gastritis
Diskusikan
tentang tanda dan
gejala gastritis
Motivasi untuk
mengungkapkan
kembali
pengertian,
penyebab serta
tanda dan gejala
penyakit gastritis
Beri pujian atas
kemampuan
keluarga

Jelaskan pada
keluarga akibat
lanjut apabila

gastritis dengan cara:


a. Menyebutkan akibat
lanjut tidak diobatinya
gastritis

mengatasi gastritis
(Nyeri)

b. Memutuskan untuk
merawat anggota
keluarga

Setelah dilakukan kunjungan


rumah 1x30 menit, keluarga
mampu
3. Merawat anggota keluarga

Respon
verbal

gastritis tidak
diatasi
Motivasi keluarga
untuk mengatasi
masalah yang
dihadapi
Motivasi keluarga
untuk
mengungkapkan
kembali akibat
lanjut apabila
gastritis tidak
diatasi
Beri pujian atas
kemampuan
keluarga untuk
jawaban dan
keinginan
merawat anggota
keluarga yang
sakit

Menyebutkan cara
perawatan gastritis

Keluarga
mendemonstrasikan
Psikomotor
cara mengatasi nyeri

Diskusikan
dengan keluarga

dengan gastritis
a. Menyebutkan cara
perawatan gastritis
b. Mendemostrasikan
cara mengatasi nyeri
akut akibat gastritis
dengan kompres
hangat

akut akibat gastritis

Respon
verbal

Jenis makanan yang


dapat dikonsumsi dan
harus dikurangi oleh
penderita

c. Menyebutkan jenis
makanan yang dapat
dikonsumsi oleh
penderita gastritis

cara perawatan
gastritis
Diskusikan
bersama keluarga
tentang jenis
makanan yang
dapat dikonsumsi
oleh penderita
gastritis
Motivasi keluarga
untuk
menyebutkan
kembali
perawatan gastritis
dan jenis makanan
yang dapat
dikonsumsi oleh
penderita gastritis
Motivasi keluarga
untuk
mendemosntrasika
n cara mengatasi
nyeri akut akibat
gastritis seperti
yang sudah
diajarkan

Setelah dilakukan kunjungan


rumah 1x30 menit, keluarga
mampu
4. Cara
memelihara/memodifikasi
lingkungan yang sehat

Respon
verbal

Berikan
reinforcement
positif atas usaha
keluarga

Menjelaskan
lingkungan yang
dapat mencegah
gastritis
Memotivasi
keluarga untuk
mengulangi
penjelasan
Beri pujian atas
usaha keluarga

Memodifikasi
lingkungan yang sehat

5. Memanfaatkan pelayanan
kesehatan dengan cara:
Menyebutkan
kembali manfaat
kunjungan ke fasilitas
kesehatan

Respon
verbal

Manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan:
Mendapatkan
pelayanan
kesehatan
pengobatan gastritis
Mendapatkan
pendidikan
kesehatan tentang
gastritis

Menginformasika
n mengenai
pengobatan dan
pendidikan

3.

Resiko TBC
berulang pada
keluarga Tn. A
terutama pada
Tn. A
berhubungan
dengan
ketidakmampua
n keluarga
mengenal
masalah
kesehatan dan
merawat anggota
keluarga yang
mengalami
resiko TBC

Setelah
dilakukan
kunjungan
rumah 5x45
menit, resiko
TBC berulang
tidak terjadi.

Setelah dilakukan pertemuan


1 x 45 menit diharapkan:

Keluarga dapat mengenal


tentang TB Paru
Menjelaskan pengertian
TBC Paru dengan bahasa
yang sederhana
Menyebutkan penyebab
TBC Paru
Menyebutkan tanda dan
gejala TBC Paru

Respon
Verbal

Menjelaskan
pengertian TBC
paru dengan benar
Menyebutkan
penyebab/ faktor
resiko TBC paru
dengan benar
Menyebutkan tanda
dan gejala TBC
paru dengan benar

kesehatan yang
dapat diperoleh
keluarga di
pelayanan
kesehatan
Motivasi keluarga
untuk mengulangi
penjelasan
Beri pujian atas
usaha keluarga
Jelaskan
pengertian,
penyebab serta
tanda dan gejala
dari penyakit TB
Paru
Tanyakan kembali
tentang
pengertian, tanda
dan gejala, serta
penyebab dari
penyakit TB Paru
Berikan
reinforcement
positif atas

berulang
Respon
Verbal

Setelah dilakukan pertemuan


145 menit keluarga
diharapkan :

kemampuan
keluarga

Respon
afektif

Menyebutkan akibat
lanjut tidak diobatinya
TBC paru
Memutuskan untuk
merawat anggota keluarga

Menyebutkan
dengan benar akibat
lanjut tidak
dirawatnya TBC
paru atau dampak
dari TBC paru
Mengambil
keputusan untuk
mengatasi TBC
paru

Respon
Verbal

Respon

Menyebutkan cara

Jelaskan pada
keluarga Tn. A
akibat dari
penyakit TBC
Paru
Tanyakan kembali
pada keluarga
akibat TBC Paru
Motivasi keluarga
untuk mengambil
keputusan dalam
mengatasi TBC
Paru Tn.A
Berikan
reinforcement
positif atas
keputusan yang
diambil keluarga
dalam mengatasi
TBC Paru

afektif
Setelah dilakukan pertemuan
1 x 45 menit keluarga mampu
melakukan perawatan pada
anggota keluarga yang
menderita penyakit TBC Paru
dengan cara :

Respon
psikomotor

Menjelaskan cara
perawatan dan
pencegahan penularan
TBC Paru
Mendemonstrasikan cara
batuk efektif dan
pembuangan dahak pada
pasien TBC Paru.

perawatan TBC
paru
Keluarga
mendemonstrasikan
cara mengatasi dan
mencegah
penularan TBC
paru

Jelaskan cara
perawatan,
pencegahan
penyakit TBC
Paru

Ajarkan klien cara


batuk efektif dan
membuang dahak
yang benar

Tanyakan kembali
cara perawatan,
pencegahan
penyakit TB Paru

Anjurkan keluarga
mempraktekkan
kembali cara
batuk efektif dan
membuang dahak
ke tempatnya

Berikan
reinforcement
positif atas hasil

Respon
Verbal

Respon
Afektif

Setelah dilakukan kunjungan


rumah 1x45 menit, keluarga
mampu
Cara
memelihara/memodifikasi
lingkungan yang sehat

Memodifikasi
lingkungan yang dapat
mendukung
penyembuhan penyakit
TBC Paru

yang dicapai.

Respon
Psikomotor

Mendiskusikan
dengan keluarga
tentang modifikasi
lingkungan yang
tepat untuk
meendukung
penyembuhan
TBC Paru
Mendorong
keluarga untuk
mengidentifikasi
lingkungan yang
tepat untuk
mencegah TBC
Paru
Memotivasi
keluarga untuk
mengungkapkan
kembali terhadap
bahasan yang
telah didiskusikan
Memberi
reinforcement

Respon
Verbal

Respon
Afektif

Manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan:
Mendapatkan
pelayanan
Respon
kesehatan
Psikomotor
pengobatan TBC
paru
Mendapatkan
pendidikan
kesehatan tentang
TBC paru
Setelah dilakukan kunjungan
rumah 1x45 menit diharapkan
keluarga mampu
memanfaatkan pelayanan
kesehatan dengan cara :
Menyebutkan kembali
manfaat kunjungan ke
fasilitas kesehatan

terhadap
kemampuan
keluarga
mengungkapkan
kembali apa yang
telah didiskusikan
Memberi
kesempatan
keluarga bertanya
tentang hal yang
belum jelas

Diskusikan
dengan keluarga
tentang fasilitas
kesehatan yang
tersedia

Diskusikan
dengan keluarga
untuk
menyebutkan
manfaat fasilitas

kesehatan

Dorong keluarga
untuk
memanfaatkan
fasilitas kesehatan
untuk mengatasi
TB Paru

Memberi
reinforcement
seperti pujian
terhadap
kemampuan
keluarga
menyebutkan
kembali manfaat
fasilitas kesehatan

Memberi
kesempatan
keluarga bertanya
tentang hal yang
belum jelas

Anda mungkin juga menyukai