Anda di halaman 1dari 8

KISTOMA OVARI

Disusun Oleh : kelompok 1


1
2
3
4
5
6
7
8
9

Ahmad Nur ngazis


Anisa N.S
Fajar Yunianto
Fita Rismawati
Herni Cahyanti
M.Anwar Nursalis
Noviana
Ririn Septiani
Widiyanto

AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


2016
SATUAN ACARA PENYULUHAN
CARA MENCUCI TANGAN YANG BAIK DAN BENAR

Waktu

: Kamis 14 April 2016

Sasaran

: masyarakat (ibu-ibu)

Tempat

: Balai Desa Sumberan

Lama

: 60 menit

A Pokok Bahasan
Kistoma Ovari
B Sub pokok bahasan
1

Pengertian

Etiologi

Tanda dan Gejala

Jenis-jenis

Komplikasi

Penanganan

C Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan siswa mampu mengetahui penyakit Kistoma Ovari.
D Tujuan Instruksional Khusus
1

Masyarakat mampu menjelaskan tentang pengertian kistoma ovari

Masyarakat mampu mengetahui etiologi kistoma ovari

Masyarakat mampu mengetahui Tanda dan Gejala kistoma ovari

Masyarakat mampu mengetahui jenis-jenis kistoma ovari

Masyarakat mampu mengetahui komplikasi kistoma ovari

Masyarakat mampu mengetahui penanganankistoma ovari

E Garis besar materi


1. Pengertian Kistoma Ovari
2. Etiologi Kistoma Ovari
3. Tanda dan Gejala Kistoma Ovari
4. Jenis-jenis Kistoma Ovari
5. Komplikasi Kistoma Ovari
6. Penanganan Kistoma Ovari

Alat Bantu/media :
Menggunakan alat bantu Laptop, LCD dan Leaflet.

G Metode
1. Ceramah dan tanya jawab.
2. Demonstrasi

H Kegiatan Penyuluhan(tabel)
No

Tahap

Kegiatan penyuluhan

Kegiatan

kegiatan
1. Pembukaan

1. Mengucapkan

sasaran
Menjawab

salam.

salam

2. Menjelaskan nama

dan akademi

Mendengarka

3. Menjelaskan tujuan

pendidikan kesehatan

4. Menyebutkan materi

Mendengarka

yang diberikan.

media

Waktu
5 menit

5. Menanyakan
kesiapan peserta
2

Isi

Penyampaian

1. peserta

Flip chart,

30 menit

materi

dapat

laptop

Pelaksa

a. Menjelaskan

menjawab

dan LCD

naan

tentang

pertanyaan

pengertian

dari penyaji

kistoma ovari

2. peserta

b. Menjelaskan

paham

tentang etiologi

dengan

kistoma uvari

materi yang

c. Menjelaskan

disampaikan

tentang tanda

3. peserta

dan gejala

dapat

kistoma ovari

memprakteka

d. Menjelaskan

n langkah

tentang jenis-

cuci tangan

jenis kistoma
ovari
e. Menjelaskan
tentang
komplikasi
kistoma ovari
f. Menjelaskan
tentang
penanganan
3

Penutup

kistoma ovari
1. Menutup pertemuan

Mendengarka

dengan menyimpulkan

10

materi yang telah


dibahas

Menjawab

2. Memberikan salam

salam

penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
4

Evaluasi

1. Klien
mampu
mengulangi
penjelasan
yang telah
disampaikan
oleh perawat
2. Klien
mampu
menjawab
pertanyaan
yang
diajukan
perawat

H. Pengorganisasian

15 menit

1. Penyaji

:rosi dewi rahayu

2. Moderator

: devi titik puspita

3. Fasilitator

:niko yudha

4. Notulen

: fita rismawati

5.demostrator

:herni cahyanti

5. Observer

: andi rambat

6. Pembimbing Lahan Praktek


7. Pembimbing Akademik

: bu mustaida

I. Kreteria Evaluasi
1. Masyarakat mampu menjelaskan tentang pengertian kistoma ovari
2. Masyarakat mampu mengetahui etiologi kistoma ovari
3. Masyarakat mampu mengetahui Tanda dan Gejala kistoma ovari
4. Masyarakat mampu mengetahui jenis-jenis kistoma ovari
5. Masyarakat mampu mengetahui komplikasi kistoma ovari
6. Masyarakat mampu mengetahui penanganankistoma ovari

LAMPIRAN MATERI
A. Pengertian

Kista ovarii adalah pertumbuhan abnormal berupa kantung yang tumbuh di bagian
ovarium seorang wanita
Sebagian besar kista ovarium disebabkan perubahan kadar hormon pada siklus
menstruasi dan pelepasan sel telur dari indung telur. Dalam diri seorang wanita
dapat bertumbuh satu atau beberapa kista.
kista ovarium sering dijumpai pada wanita usia reproduksi dan sebagian besar atau
95% jinak. Sebagian dari kista itu menetap atau bahkan menghilang tanpa
pengobatan atau operasi. Pada usia menopause, kegiatan ovarium menurun
sehingga diharapkan kista akan mengecil atau menghilang.

B. Etiologi
Penyebab kistoma ovari secara pasti belum diketahui , tetaoi karena kemungkinan
faktor resiko :
Faktor genetik : mempunyai keluarga dengan riwayat kanker ovarium dan

kanker payudara
Faktor lingkungan : sering kontak dengan zat radioaktif
Gaya hidup tidak sehat
Ktidakseimbangan hormon : misal penggunaan obat-obat yang merangsang

ovulasi
Kebiasaan menggunakan bedak tabur di daerah sekitar vagina.

C. Tanda dan Gejala


Kista umumnya tanpa gejala atau tanda. Bila kista terpelintir atau pecah akan
menimbulkan rasa sakit terutama pada perut bawah. Bila tumor besar, perut terasa
membesar dan perasaan penuh, kadang-kadang menstruasi sakit. Segera
konsultasikan ke dokter bila Anda :

Menstruasi terlambat atau tak teratur dan terasa sakit.

Rasa nyeri perut tidak menghilang.

Perut membesar dan terasa penuh.

Terasa bersisa setelah berkemih.

Nyeri pada saat sanggama.

Berat badan menurun, dan badan merasa letih dan lesu.

D. Jenis-jenis
1) Kista Fungsional
Terdiri dari kista folikel dan korpus luteum. Bila sel telur tidak bisa dilepaskan dari
folikel (kantung ovarium/, dia akan menjadi kista folikel. Bila misalnya sel telur itu

sudah dilepaskan, kista folikel yang tadinya bundar menjadi pecah, disebut korpus
luteum (badan kuning/. Ketika wanita hamil, korpus luteum itu juga menjadi kista
yang dinamakan kista lutein, ukurannya bisa besar 4-8 cm.
Kista lutein
itu akan tumbuh pada hamil bulan-bulan pertama, selanjutnya dia akan menghilang
karena fungsi hormonnya diambil alih oleh plasenta. Jadi, seandainya sewaktu
memeriksakan kehamilan muda, dokter mengatakan ada kista 6 cm, jangan kaget.
Mungkin itu kista yang berasal dari korpus Iuteum. Itu normal, bisa dipastikan nanti
akan hilang pada kehamilan 3 bulan.
2) Kista Dermoid
Kista dermoid ini agak seram. Di dalam kista itu mengandung unsur seperti ada
tulang, ada cairan seperti mentega, ada rambut, ada gigi geligi. Indung telur
mengandung secara matang organ manusia dalam bentuk sel sebagai cikal bakal
manusia. Kadang-kadang dijumpai pada kedua ovarium, bila kista ini besar akan
menimbulkan keluhan. Tumor ini sebenarnya jinak, tidak berbahaya sama sekali dan
mudah diatasi dengan operasi. Jadi, kalau seorang wanita dioperasi ada kista
dermoid, indung telur sisi lainnya harus diperiksa dengan teliti apakah ada kista yang
sama atau tidak.
Kista Adenoma (Cystadenoma)
Kista ini juga sering dijumpai dan perangainya jinak. Kista yang berasal dari lapisan
luar indung telur ini dapat tumbuh besar hingga mengisi rongga perut dan menekan
organ tubuh lainnya. Cairan ini ada yang jernih-encer (serosum), dan ada yang
kental.
3) Kista Endometrioma
Kista ini dihubungkan dengan penyakit endometriosis. Dinding kista ini mengandung
jaringan seperfi endometrium (selaput lendir rahim) yang tumbuh mengikuti
perubahan siklus hormon estrogen dan progesteron. Disebut juga kista coklat,
karena cairan kista yang warnanya coklat kehitaman, berasal dari darah yang
mengental dan membeku.
4) Endometriosis
adalah kelainan jaringan yang berasal dari selaput lendir rahim pada organ atau
jaringan di luar rahim. Jaringan rahim yang menyimpang ini tetap hidup, aktif dan
menunjukkan aktivitas seperfi endometrium di dalam rahim. Akibatnya timbul
perdarahan abnormal dan kram pada saat haid. Sel endometriosis yang aktif ini akan
mengeluarkan darah haid setiap daur haid dan menimbulkan rasa yang amat sakit.
5) Multi Kista
Kedua ovarium membesar dan mengandung beberapa kista kecil-kecil. Kista ini bisa
banyak 2, 3, atau 4. Kista ini biasanya berkaitan dengan masalah hormon. Ada
kaitannya dengan wanita ini tidak teratur haidnya atau kadang-kadang tidak mens
sama sekali 2 atau 3 bulan (amenorrhea).

6) Sindroma Ovarium Polokistik (Polycistic Ovarian Syndrome ATAU PCOS)


Kista jinak ini umumnya dialami 1 dari S wanita. Gejalanya adalah; obesitas,
kelebihan rambut di badan, jerawat, inferfilitas, mens tak teratur (amenorrhea).
PCOS disebabkan ketidakseimbangan hormon hiposis dan menyebabkan kegagalan
ovulasi. Akibatnya, terjadi peningkatan hormon testosteron yang diproduksi oleh
ovarium, sehingga seorang wanita cenderung menstruasinya terganggu kemudian
bulu-bulu rambutnya timbul.

E. Komplikasi

BB menurun akibat nafsu makan menurun


Perdarahan di daerah perut akibat torsi kista
Infeksi karena perdarahan

F. Penanganan
Penanganan kista ovari tergantung pada beberapa faktor yaitu umur,kista dan
tindakan.
Umur premenarke : ukuran kista lebih dari 2 cm dilakukan tindakan laparatomi
eksplorasi (operasi)
Umur reproduksi : Ukuran kista kurang dari 6 cm , diamati selama 6 minggu
dan diperiksa umur reproduksi : 6-8 cm diamati apakah unilokus (lovarium)
atau multilokuler (2 ovarium) lewat USG,jika masa padat nyeri multilokuler
maka dilakukan laparatomi eksplorasi (operasi)
Umur Reproduksi : Ukuran kista lebih dari 8 cm dilakukan laparatomi
eksplorasi.

Anda mungkin juga menyukai