Anda di halaman 1dari 4

24.

Problematika Umat
TUJUAN

Peserta mengetahui potensi-potensi yang dimiliki umat Islam

Peserta mengetahui sebab-sebab kemunduran Islam

Peserta mengetahui solusi dari problematika umat Islam

RINCIAN BAHASAN
Sesungguhnya umat Islam memiliki potensi besar yang pada umumnya tidak dimiliki oleh
sistem lain yang ada. Potensi-potensi tersebut diantaranya adalah potensi syari'ah/peraturan
yang lengkap, mencakup seluruh aspek kehidupan. Syari'ah ini tertuang dalam Al Qur'an dan
As Sunnah. Sabda Rasulullah SAW:
"Aku tinggalkan bagi kalian dua perkara. Kalian tak akan pernah tersesat selama kalian
berpegang teguh kepada keduanya, (yaitu) Kitabullah dan Sunnah Rasul-Nya." (Al Hadits)
Allah telah menjelaskan dalam firman-Nya bahwa al Qur'an adalah hudan (petunjuk) bagi
hamba-hambanya yang bertaqwa (QS. 2:2), bahkan untuk seluruh umat manusia (QS. 2:185).
Maka Allah pula yang menjaga kemurnian dan keaslian Al Qur'an dari waktu ke waktu.
Berbeda dengan kitab-kitab suci lain yang telah mengalami kontaminasi oleh sentuhan tangan
manusia sehingga sebagian isinya tidak asli lagi, Al Qur'an yang kita lihat saat ini adalah
sama persis dengan ketika wahyu itu diterima oleh Rasulullah SAW. Firman Allah:
"Sesungguhnya Kami-lah yang telah menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benarbenar memeliharanya." (QS. 15:9)
Potensi kedua yang dimiliki umat Islam adalah karunia Allah berupa kekayaan alam yang
hampir sebagian besar (65%) berada di negeri-negeri muslim. Tugas umat Islam pulalah
untuk mengoptimalkan pemanfaatannya bagi kemaslahatan umat manusia dan alam semesta.
Tentu saja hal ini membutuhkan perangkat teknologi dan keunggulan sumber daya manusia.
Cadangan minyak bumi pun sebanyak 65% berada di negeri-negeri muslim.
Selain itu umat Islam memiliki potensi dalam jumlah jiwanya. Sebagian besar penduduk
dunia adalah muslim. Tantangan bagi kita tentu saja umat Islam tidak hanya unggul dari segi
kuantitas,
namun
terlebih
penting
lagi
adalah
kualitasnya.
Umat Islam juga telah mendapatkan jaminan kemenangan dari Allah SWT sebagaimana
firman-Nya:
"Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar agar
Dia memenangkannya di atas segala agama, meskipun orang-orang musyrik benci." (QS.
61:9)
Pertolongan Allah pun amat dekat bagi orang-orang yang beriman (QS. 2:214), namun tentu
saja semua itu kembali kepada kita. Allah pasti akan memberikan kemenangan itu bila
memang
kita
telah
layak/pantas
untuk
memperolehnya.

Termasuk salah satu potensi yang dimiliki umat islam adalah sejarah islam yang penuh
dengan kejayaan, yaitu sejak masa Rasulullah bersama para sahabat, sampai berabad-abad
setelahnya. Hal ini seharusnya membangkitkan optimisme pada diri kita. Apa yang dahulu
mereka miliki, yaitu Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah, masih kita miliki sampai sekarang.
Namun sudahkah kita memiliki kedalaman pemahaman yang sama dengan mereka?
Kemunduran yang saat ini terjadi pada umat Islam tentu ada penyebabnya. Faktor-faktor
penyebab ini pada dasarnya dapat dibedakan atas faktor internal (dari dalam tubuh umat
Islam
sendiri)
dan
faktor
eksternal
(dari
luar
umat
Islam).
Faktor

internal diantaranya

adalah:

Jauhnya umat Islam dari Al Qur'an dan As Sunnah. Dalam QS. 25:30 Allah berfirman:
"Berkatalah Rasul: 'Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur'an ini suatu yang
tidak
diacuhkan."
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimakumullah menyatakan bahwa yang dimaksud dengan
orang-orang yang mengacuhkan Al Qur'an ini ada 3 kemungkinan:

Ia tidak membaca Al Qur'an.

Seorang muslim yang tidak membaca Al Qur'an padahal ia bisa membacanya dan jika ia
tidak bisa membaca Al Qur'an lantas ia tidak berusaha untuk menjadi bisa, maka ia
termasuk ke dalam golongan orang-orang yang acuh terhadap Al Qur'an.

Ia membaca Al Qur'an namun tidak mentadabburinya.

Seorang muslim yang membaca Al Qur'an seharusnya mengalami peningkatan keimanan,


yaitu bila ia tidak asal membaca saja. Firman Allah:
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama
Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Tuhanlah mereka bertawakkal." (QS.
8:2)

Ia membaca dan mentadabburi Al Qur'an namun tidak mengamalkannya.

Seorang muslim baru dikatakan benar keimanannya terhadap Al Qur'an bila ia


membacanya secara kontinyu, mentadabburinya sehingga bertambah pemahaman dan
keyakinannya akan kebenaran Al Qur'an dan mengamalkan dengan sekuat tenaga apa-apa
yang telah dibacanya.

Salah satu penyebab kemunduran umat Islam adalah akibat mereka mempelajari Islam hanya
karena mereka mengikuti. Sehingga pemahaman yang adapun sekedar pemahaman ikutikutan (taqlid buta), bukan pemahaman yang berlandaskan ilmu pengetahuan. Padahal firman
Allah:
"Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya."
(QS.17:36)
Terpecah belah karena ada perbedaan masalah furu' seperti masalah fiqh madzhab, masalah
jama'ah dan sebagainya, sampai merusak hubungan ukhuwah islamiyah. Tentu saja umat
yang terpecah belah akan lebih mudah dikalahkan oleh musuh-musuh Islam. Sudah saatnya
bagi umat Islam untuk memperkuat kesatuan hati dan tali ukhuwah. Firman Allah:
"dan yang mempersatukan hati mereka (orang-orang yang beriman). Walaupun kamu
membelanjakan semua(kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat
mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka.
Sesungguhnya
Dia
Maha
Perkasa
lagi
Maha
Bijaksana."
(QS.
8:63)
Adanya perasaan rendah diri dan tidak tsiqoh pada Islam. Di antara umat Islam saat ini
banyak yang tidak memiliki izzah Islam, merasa enggan untuk menunjukkan identitas
keislamannya. Perasaan ini timbul karena melihat kondisi faktual umat yang saat ini
cenderung berada "di bawah". Padahal perasaan semacam ini tidak boleh menghinggapi
seorang muslim, karena kondisi umat saat ini justru disebabkan karena umat Islam jauh dari
pemahaman Islam yamg benar. Bila kita belajar dari sejarah, maka akan tampak bahwa
masa-masa kegemilangan umat Islam terjadi pada masa dimana mereka benar-benar
menegakkan bangunan Islam pada dirinya dan masyarakat. Ketika itu Islam tampil sebagai
peradaban, tidak ada yang menutupi cahayanya, sesuai dengan sabda Rasulullah:
"Al-Islamu ya'lu wa laa yu'la 'alaihi." (Islam itu tinggi dan tidak ada yang menandingi
ketinggiannya). Izzah Islam harus bangkit pada diri tiap-tiap umat Islam, karena orang yang
paling derajatnya di muka bumi ini sesungguhnya adalah orang-orang yang beriman. Firman
Allah:
"Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah
orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman."
(QS.3:139)
Adanya gejala taqlid dengan semua yang datang dari barat. Ketika seorang muslim tak lagi
memiliki izzah dengan keislamannya, maka mudah saja baginya untuk berkiblat pada sesuatu
yang lain, yang datang dari luar Islam atau orang kafir sekalipun.
Tertinggal
dalam
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi.
Padahal Islam merupakan agama yang menjungjung tinggi ilmu pengetahuan. Bahkan Allah
SWT mengangkat derajat orang-orang yang berilmu dalam firman-Nya QS.58:11. Rasulullah
SAW
bersabda:

"Keutamaan seorang 'alim (ahli ilmu) atas seorang 'abid (ahli ibadah) seperti keutamaanku
atas
orang
yang
paling
rendah
derajatnya."
(HR.
At
Tirmidzi)
"Barangsiapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya
jalan menuju surga...." (HR. Muslim, Ibnu Hibban dan Al Hakim)
Islam telah pula melahirkan para ilmuwan besar dalam sejarah, seperti Ibnu Sina (Avicenna),
Ibnu
Rusyd
(Averroes),
Al
Khawarizmi
dan
lain-lain.
Disamping faktor internal, terdapat pula faktor eksternal yang menjadi sebab mundurnya
umat Islam, yaitu adanya ghazwul fikri (perang pemikiran) dan harakatul irtidad (gerakan
pemurtadan) dari musuh-musuh Islam untuk menghancurkan Islam dan umatnya. Maha
Benar
Allah
dengan
firman-Nya:
"Orang-orang Yahudi dan nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama
mereka..."
(QS.2:120)
Solusi apakah yang dapat diterapkan untuk menyelesaikan problematika umat Islam saat ini?
Diantaranya adalah:

Umat Islam harus menerapkan syari'at Islam dalam seluruh aspek kehidupan

Mendidik generasi Islam dengan manhaj pendidikan yang syamil (sempurna) dan
mutakamil (menyeluruh)

Menyiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi musuh (QS.8:60)

Dengan perjuangan dan pengorbanan total.

DISKUSI Cobalah kamu diskusikan dengan teman-teman, sampai sejauh manakah peranan
kamu sebagai siswa dalam menyelesaikan problematika umat Islam saat ini?

Anda mungkin juga menyukai