Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN CRITICAL JURNAL

MANAJEMEN LEMBAGA KEUANGAN

DOSEN PENGAMPU : SULAIMAN LUBIS, SE, MM

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3
DELVI MARLINA

7151210004

ANUGRAH RIZKY PARAMITA

7153210002

HOLONG PP MUNTHE

7153210020

MANAJEMEN B 2015
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
T.A 2015/2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha Esa, yang memberikan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Laporan Critical Jurnal
Manajemen Lembaga Keuangan dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa Laporan Critical Jurnal ini tidak akan terwujud tanpa adanya
bantuan pihak-pihak yang terkait begitu juga mungkin dalam penyajiannya jauh dari
kesempurnaan karena masih banyak terdapat kekurangan serta kelemahan dalam penyusunan
makalah ini.
Dengan bantuan dan dukungan yang telah kami dapatkan, semoga dapat menjadi amal
baik dan mendapat imbalan yang baik pula dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kelompok kami dan pembaca

Medan, November 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Critical berarti kritis. Kritis bukan berarti harus mengkritik segi negatif dari suatu hal.
Namun hal ini kita harus bertanya tentang informasi dan opini. Kita harus paham banyak
perspektif untuk bisa memberikan evaluasi atau keputusan, sehingga kritik Anda bisa
dipertanggungjawabkan. Hal inilah yang melatar belakangi penulis dalam membuat Critical
Jurnal Review.
Industri perbankan di Indonesia sangat penting peranannya dalam perekonomian.
Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan penting di dalam
perekonomian suatu negara sebagai lembaga perantara keuangan. Hal ini dikarenakan
perbankan merupakan salah satu dari sistem keuangan yang berfungsi sebagai Financial
Intermediary, yaitu suatu lembaga yang mempunyai peran untuk mempertemukan antara
pemilik dan pengguna dana.

1.1 Tujuan Penulisan


Critical Review adalah tugas menulis yang menharuskan penulis untuk meringkas dan
mengevaluasi tulisan dan juga untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Manajemen Lembaga
Keuangan. Tugas critical review bisa berupa buku, bab, atau artikel. Dalam menulis critical
review penulis harus membaca secara seksama dan juga membaca tulisan lain yang serupa
agar penulis bisa memberikan tinjauan dan evaluasi yang lebih komprehensif, obyektif dan
faktual.

BAB II
ANALISIS JURNAL
2.1 Sajian Materi Topik
Identitas jurnal yang pertama sebagai berikut :
Judul : ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH
DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA
Penulis : Widya Wahyu Ningsih
REVIEW JURNAL

JUDUL : ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN BANK UMUM


SYARIAH DENGAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA
Judul
Journal
Tahun
Penulis
Reviewer
Tanggal
Tujuan Penelitian

Subjek Penelitian

Metode Penelitian

Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah


Dengan Bank Umum Konvensional Di Indonesia
Jurnal sosial
2012
Widya Wahyu Ningsi
Kelompok Manajeman Lembaga Kuangan
3 November
Tujuan utama dari penelian Aanalisis perbandingan kinerja
keungan bank syariah dengan bank umum konvensional di
Indonesia untuk menganalisa perbedaan kinerja keuangan
Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional
untuk masing-masing rasio keuangan
Data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari
Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum tahun 2006 hingga
2010 yang diterbitkan oleh masing-masing Bank yang
bersangkutan. Setelah melewati tahap purposive sample, maka
sampel yang layak digunakan sebanyak 4 sampel, 2 Bank
Umum Syariah (Bank Syariah Mandiri dan Bank Mega Syariah),
dan 2 Bank Umum Konvensional (Bank Mandiri dan Bank
Mega)
menguraikan secara detail tentang metode penelitian
yang digunakan. Penjelasan dimulai darimetode pengumpulan
data, dilanjutkan dengan metode analisis data. Metode penelitian
yang digunakan untuk melihat perbandingan kinerja
keuangan Bank Umum Syariah dengan Bank Umum
Konvensional adalah metode
Independent sample t-test

Definisi Operasional
Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pendapat para ahli


yaitu:
1. Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
taraf hidup orang banyak
(Kasmir, 2010).
2. Bank Konvensional adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya secara konvensional dan berdasarkan
jenisnya terdiri atas Bank Umum Konvensional dan
Bank Perkreditan Rakyat (Booklet Perbankan Indonesia,
2011).
3. Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan
kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syariah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. Prinsip
Syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan
perbankan berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh
lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang syariah (Booklet Perbankan Indonesia,
2011)
4. Batasan-batasan bank syariah yang harus menjalankan
kegiatannya berdasarpada syariat Islam, menyebabkan
bank syariah harus menerapkan prinsipprinsip yang
sejalan dan tidak bertentangan dengan syariat Islam
(SyafiI Antonio (2001) dalam Rindawati Ema
(2007)).

Cara & Alat Mengukur


Variabel Dependen

Cara dan alat yang digunakan untuk mengukur variabel dependen


yaitu:
Cara yang digunakan untuk mengukur variabel dependen yaitu
melakukan penentuan skor dilakukan oleh peneliti dengan
tujuan untuk mempermudah peneliti dalam menganalisis
perbangdingan kinerja keungan bank umum syariah dengan
bank umum konvensional di indonesia.
Penelitian ini mengumpulkan data dan teori yang relevan
terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan melakukan
studi pustaka terhadap literatur dan bahan pustaka lainnya
seperti artikel, jurnal, buku dan penelitian terdahulu
Pengumpulan data sekunder yang berupa laporan keuangan
tahunan masing masing Bank yang diperoleh dari website
masing-masing bank.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah person centered
approach.
1. Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa

Definisi Operasional
Variabel Independen

Langkah-Langkah
Terapi

Hasil Penelitian

Kelebihan Penelitian

hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis


penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi
komputer yang digunakan, persyaratan umum pembiayaan,
dan lain sebagainya.Perbedaan antara bank konvensional
dan bank syariah menyangkut aspek legal, struktur
organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja
(Dewi Gemala,2006)
Langkah-langkah yang digunakan dalam proses penelitian ini
adalah:
1. diperoleh jumlah sampel sebanyak 4 bank, 2 bank untuk
Bank Umum Syariah (PT Bank Syariah Mandiri Tbk.
Dan PT Bank Mega Syariah Tbk.), dan 2 bank untuk
Bank Umum Konvensional ( PT Bank Mandiri Tbk dan PT
Bank Mega Tbk.)
2. Penelitian ini mengumpulkan data dan teori yang
relevan terhadap permasalahan yang akan diteliti dengan
melakukan studi pustaka terhadap literatur dan bahan
pustaka lainnya seperti artikel, jurnal, buku dan penelitian
terdahulu.
1. Kinerja keuangan bank syariah pada tahun 2003-2007 lebih
baik dari kinerja
bank konvensional
2. Berdasarkan hasil analisis regresi berganda disimpulkan bahwa
rasio pinjaman terhadap tabungan tidak berpengaruh signifikan
terhadap pengembalian ekuitas, baik pada bank syariah maupun
bank konvensional.
3. Tidak terdapat perbedaaan kinerja yang signifikan antara bank
syariah dengan bank konvensional.
Penelitian ini memaparkan Perbandingan Kinerja Keuangan Bank
Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di Indonesia.
Sehingga memberikan manfaat buat masyarakat.

Kelemahan Penelitian

Kurang efektif dan lebih lama melakukan penelitian.

REVIEW JURNAL

JUDUL : FENOMENA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM PERSPEKTIF


PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN
Judul
Journal
Volume & Halaman
Tahun
Penulis
Reviewer
Tanggal

Tujuan Penelitian
Subjek Penelitian

Fenomena lembaga keuangan mikro dalam perspektif


pembangunan ekonomi pedesaan
lembaga keuangan
Volume 3 Nomor 3, Desember 2015, 1-12
2015
Rachmat Hendayana dan Sjahrul Bustaman
Holong p.p munthe, Anugrah Rizky, Delvi marlina
04 november 2016

untuk mengetahui kinerja LKM dalam perspektif pembangunan


ekonomi pedesaan
Subjek penelitian adalah LKM diakui masyarakat memiliki peran
strategis sebagai intermediasi aktivitas perekonomian yang selama
ini tidak terjangkau jasa pelayanan lembaga perbankan umum/bank
konvensional, Secara faktual pelayanan LKM telah menunjukkan
keberhasilan,Faktor kritis dalam pengembangan LKM sektor
pertanian terletak pada aspek legalitas kelembagaan, kapabilitas
pengurus, dukungan seed capital, kelayakan ekonomi usaha tani,
karakteristik usahatani dan bimbingan teknis nasabah/pengguna
jasa layanan LKMUntuk memprakarsasi penumbuhan dan
pengembangan LKM pertanian diperlukan adanya pembinaan
peningkatan kapabilitas bagi SDM calon pengelola LKM,
dukungan penguatan modal dan pendampingan teknis kepada
nasabah pengguna kredit.

Metode Penelitian

Metode penelitiannya adalah metode group interview


dan
individual indepth interview melibatkan pengurus dan pengguna
LKM. Dengan menggunakan pendekatan analisis deskriptif
kualitatif terhadap LKM.

Definisi Operasional
Variabel Dependen

Dalam penelitian ini variabel dependen adalah: organisasi dan


manajemen (O & M), skim kredit, faktor-faktor pendukung,
kendala dan peluang pengembangan LKM.
Cara untuk mengukur variabel dependen digunakan teknik
pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif melalui wawancara,
kuesioner.

Cara & Alat Mengukur


Variabel Dependen
Definisi Operasional
Variabel Independen

Dalam penelitian ini variable independen yang digunakan adalah

Hasil Penelitian

Kekuatan Penelitian

penelusuran
informasi
berbagai
dokumen
laporan
kegiatan/program dan kebijakan pengembangan kelembagaan
keuangan mikro, geografi, sosial ekonomi, dan review skim kredit
Lembaga Keuangan Mikro (LKM).
Penganalisisan data secara garis besar dilakukan secara deskriptif
kualitatif,
dipertajam dengan analisis Structure Conduct
Performance (SCP). Untuk mengungkap perspektif LKM dalam
pembangunan ekonomi pedesaan, dilakukan pendekatan pada
aspek kekuatan (= strengthen), kelemahan (= weaknesses), peluang
(= opportunity ) dan ancaman (= threat ) atau disingkat SWOT.
.
Hasil penelitian adalah aada tiga kategori bentuk LKM yang
berkembang yakni LKM Bank, LKM Koperasi dan LKM bukan
Bank bukan Koperasi. Masing-masing LKM menerapkan skema
perkreditan yang berbeda. Pola operasional LKM B ank mengikuti
pendekatan perbankan umum/ konvensional, LKM Koperasi
menerapkan pola simpan pinjam sedangkan LKM bukan Bank dan
Bukan Koperasi pola operasionalnya beragam.
Skema perkreditan LKM Bukan Bank Bukan Koperasi (B3K)
tersebut meliputi replikasi pola Grameen bank, Gabungan
Kelompok Tani dan Unit Permodalan Pengelola Permodalan
Kelompok Petani (UPPKP). Pengelolaan keuangan oleh Gabungan
Kelompok Tani dan UPPKP pada dasarnya merupakan wujud
pengelolaan keuangan dengan sistem bergulir. Capital yang
digunakan bersumber dari Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)
Penelitian ini dilakukan dengan cara wawancara, kuesioner. Ini
berarti informasi yang didapatkan berasal dari masyarakat dan juga
beberapa instansi pemerintahan, oleh sebab itu data yang
didapatkan oleh peneliti cukup akurat.

BAB III
KESIMPULAN ANALISIS JURNAL
Dalam kedua jurnal tersebut, terdapat kesimpulan yang berbeda dikarenakan jurnal
tersebut juga mengangkat topik yang berbeda. Jurnal pertama berjudul Analisis
Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah Dengan Bank Umum Konvensional Di
Indonesia dalam jurnal ini telah dijelaskan perbandingan dari Bank Umum dan Bank
Konvensional. Kedua bank tersebut merupakan salah satu Lembaga Keuangan yang masingmasing memiliki peran dan fungsi. Jurnal kedua berjudul Fenomena lembaga keuangan
mikro dalam perspektif pembangunan ekonomi pedesaan berbeda dengan jurnal pertama,
jurnal ini menjelaskan tentang bagaimana peran dari lembaga keuangan mikro dalam
perpspektif untuk membangun perekenomian sebuah pedesaan.

Anda mungkin juga menyukai