Cacat ini disebabkan oleh pengotor atau inklusi baik berupa produk karena
reaksi gas atau berupa unsur-unsur yang berasal dari luar. Seperti terak. Oksida,
logam wolfram atau lainnya. Cacat las ini umumnya terjadi pada daerah bagian
logam las (weld metal)
3. Jenis Cacat Las Voids
Porositas merupakan cacat las berupa lubang-lubang halus atau pori-pori yang
biasanya terbentuk di dalam logam las akibat terperangkapnya gas yang terkadi
ketika proses pengelasan. Di samping itu, porositas dapat pula terjadi karena
kekurangan logam cair karena penyusutan ketika logam membeku. Porositas
seperti itu disebut : shrinkage porosity.
Jenis porositas las dapat dibedakan berdasarkan pori-pori yang terjadi yaitu :
Porositas terdistribusi merata
Porositas teraalokakisasi
Porositas linier
4. Kurang Fusi Atau Penetrasi (Lack Of Fusion Of Penetration)
A. Kurangnya Fusi
cacat ini merupakan cacat akibat terjadinya discontinuity yaitu ada bagian
yang tidak menyatu antara logam induk dengan logam pengisi. Di samping itu
cacat jenis ini dapat pua terjadi pengelasan berlapis (multipass welding) yaitu
terjadi antara lapisan las yang satu dan lapisan yang lainnya.
B. Kurangnya Penetrasi
cacat jenis ini terjadi bila logam las tidak menebus mencapai sampai ke dasar
dari sambungan.
5. Jenis Cacat Las Bentuk Yang Tidak Sempurna (Imperfect Shape)
CACAT-CACAT PENGELASAN
Jenis- Jenis Kesalahan Las Dan Penyebabnya
Bagian yang terpenting dan uraian ini adalah hal-hal yang terpenting
didalam bab ini. Karena bagi seorang pemeriksa Ias yang terpenting adalah ada
atau
tidaknya
kesalahan
didalam
suatu
sambungan
Ias.
Cara
mendeteksi/menemukannya.
Cara mengatasi dan memperbaikinya dan cara mencegah jangan sampai terjadi
kesalahan atau terulangnya kesalahan yang serupa Adapun kesalahan-kesalahan
Ias dapat dibagi sebagai berikut:
a. Kesalahan yang supervisial (dapat dilihat dengan mata)
b. Kesalahan yang tidak dapat dilihat dengan mata (internal defect)
1. Kesalahan Yang Supervisial
Jenis-jenis kesalahan ini adalah:
a. Undercutting
Sisi-sisi Ins mencair dan masuk kedalam alur las, sehingga terjadi parit
dikanan kiri alur las yang mengurangi ketebalan bahan. Hal ini disebabkan oleh
terlalu tingginya temperatur sewaktu mengelas yang diakibatkan karena
pemakaian arus yang terlalu besar dan ayunan elektroda yang terlalu pendek
b. Weaving Fault
Bentuk alur bergelombang sehingga ketebalannya tidak merata. Hal ini
disebabkan karena cara pengelasan terlalu digoyang (gerakan elektroda terlalu
besar)
c. Surface Porosity
Berupa lubang-lubang pada permukaan lasan yang biasanya disebabkan
oleh:
1. Elektroda Basah
2. Kampuh kotor
3. Udara sewaktu mengelas terlalu basah
4. Gas yang berasal dari galvanisasi
d. Fault of elektrode change (kesalahan penggantian elektroda)
Bentuk alur las menebal pada jarak tertentu yang diakibatkan oleh
pergantian elektroda. Tukang las yang belum ahli pada permulaan pengelasan,
umumnya pada setiap mulai mengelas, gerakan elektroda terlalu pelan.
e. Percikan-percikan Las
Alur las kasar dan penuh dengan percikan-percikan slag/las. Hal ini
disebabkan oleh:
1. arus terlalu besar
2. salah jenis arus
3 salah polarisasi
7. Blow hole
8. Root coneaving
9. Worm hole/piping
10. Fault ofjunction
11. Kombinaal berbagai defect