Anda di halaman 1dari 8

2.

Jenis Cacat Las Inklusi

Cacat ini disebabkan oleh pengotor atau inklusi baik berupa produk karena
reaksi gas atau berupa unsur-unsur yang berasal dari luar. Seperti terak. Oksida,
logam wolfram atau lainnya. Cacat las ini umumnya terjadi pada daerah bagian
logam las (weld metal)
3. Jenis Cacat Las Voids

Porositas merupakan cacat las berupa lubang-lubang halus atau pori-pori yang
biasanya terbentuk di dalam logam las akibat terperangkapnya gas yang terkadi
ketika proses pengelasan. Di samping itu, porositas dapat pula terjadi karena
kekurangan logam cair karena penyusutan ketika logam membeku. Porositas
seperti itu disebut : shrinkage porosity.
Jenis porositas las dapat dibedakan berdasarkan pori-pori yang terjadi yaitu :
Porositas terdistribusi merata
Porositas teraalokakisasi
Porositas linier
4. Kurang Fusi Atau Penetrasi (Lack Of Fusion Of Penetration)

A. Kurangnya Fusi
cacat ini merupakan cacat akibat terjadinya discontinuity yaitu ada bagian
yang tidak menyatu antara logam induk dengan logam pengisi. Di samping itu
cacat jenis ini dapat pua terjadi pengelasan berlapis (multipass welding) yaitu
terjadi antara lapisan las yang satu dan lapisan yang lainnya.
B. Kurangnya Penetrasi
cacat jenis ini terjadi bila logam las tidak menebus mencapai sampai ke dasar
dari sambungan.
5. Jenis Cacat Las Bentuk Yang Tidak Sempurna (Imperfect Shape)

Jenis cacat ini memberikan geometri


sambungan las yang tidak baik atau tidak sempurna sepertu undercut, underfill,
overlap, excessive reinforcement dan lain-lain. Morfologi geometri dari cacat
ini biasanya bervariasi.
Mencegah Cacat Las
Pencegahan cacat las dapat dilakukan dengan :

posisi pengelasan yang benar sesuai dengan mentor las


jenis kawat las. Menggunakan kawat las Ezona akan mengurangi
kemungkinan terjadi cacat las
AWS kawat las yang sesuai dengan bahan kerja sambungan las
[/vc_column_text][/vc_column][/vc_row]

CACAT-CACAT PENGELASAN
Jenis- Jenis Kesalahan Las Dan Penyebabnya
Bagian yang terpenting dan uraian ini adalah hal-hal yang terpenting
didalam bab ini. Karena bagi seorang pemeriksa Ias yang terpenting adalah ada
atau

tidaknya

kesalahan

didalam

suatu

sambungan

Ias.

Cara

mendeteksi/menemukannya.
Cara mengatasi dan memperbaikinya dan cara mencegah jangan sampai terjadi
kesalahan atau terulangnya kesalahan yang serupa Adapun kesalahan-kesalahan
Ias dapat dibagi sebagai berikut:
a. Kesalahan yang supervisial (dapat dilihat dengan mata)
b. Kesalahan yang tidak dapat dilihat dengan mata (internal defect)
1. Kesalahan Yang Supervisial
Jenis-jenis kesalahan ini adalah:
a. Undercutting
Sisi-sisi Ins mencair dan masuk kedalam alur las, sehingga terjadi parit
dikanan kiri alur las yang mengurangi ketebalan bahan. Hal ini disebabkan oleh
terlalu tingginya temperatur sewaktu mengelas yang diakibatkan karena
pemakaian arus yang terlalu besar dan ayunan elektroda yang terlalu pendek

b. Weaving Fault
Bentuk alur bergelombang sehingga ketebalannya tidak merata. Hal ini
disebabkan karena cara pengelasan terlalu digoyang (gerakan elektroda terlalu
besar)
c. Surface Porosity
Berupa lubang-lubang pada permukaan lasan yang biasanya disebabkan
oleh:
1. Elektroda Basah
2. Kampuh kotor
3. Udara sewaktu mengelas terlalu basah
4. Gas yang berasal dari galvanisasi
d. Fault of elektrode change (kesalahan penggantian elektroda)
Bentuk alur las menebal pada jarak tertentu yang diakibatkan oleh
pergantian elektroda. Tukang las yang belum ahli pada permulaan pengelasan,
umumnya pada setiap mulai mengelas, gerakan elektroda terlalu pelan.
e. Percikan-percikan Las
Alur las kasar dan penuh dengan percikan-percikan slag/las. Hal ini
disebabkan oleh:
1. arus terlalu besar
2. salah jenis arus
3 salah polarisasi

f. Alur Las Terlalu Tinggi


Biasanya bentuknya sempit dan menonjol keatas. Hal ini disebabkan
oleh:
1. Arus terlalu rendah
2. Elektroda terlalu dekat dengan bahan
g. Jalur las terlalu Lebar
Jika dibanding dengan tebal plat, alur las terlalu lebar Hal ini disebabkan
oleh kecepatan mengelasnya terlalu tinggi.
h. Alur Las tidak Beraturan
Disebabkan oleh orang yang mencoba mengelas tanpa dasar
keterampilan dan pengetahuan tentang las, sehingga letak elektroda kadangkadang terlalu tinggi, kadang-kadang terlalu menempel bahan
I. Alur las Terlalu tipis (cekung)
Akibat kecepatan mengelas terlalu tinggi
J. Retak Longtudinal Permukaan
Ketertakan biasanya terletak disumbu alur dan memanjang sumbu.
Keretakan disebabkan oleh:
1. Perbedaan material yang menyebabkan pertumbuhan kristal dalam bahan las
atau karena terjadinya air hardening sewaktu las mendingin (kerapuhan)
2. Disebabkan oleh besamya tegangan didalam bahan akibat jenis bahan atau
sisa tegangan sebelum pengelasan, serta tegangan akibat pengkerutan.
k. Retak Tranversal (melintang sumbu)
Disebabkan oleh hal serupa pada j hanya arah tegangan yang berbeda,
juga karena stress corrosin (korosi tegangan).

l. Dasar Concave (cekung)


Pada pertama terjadi pencekungan. Hal ini disebabkan karena arus terlalu besar,
sehingga sebagian bahan jatuh kebawah, atau juga karena kecepatan las terlalu
tinggi pada pengelasan pertama.
m. Dasar berlubang-lubang
Pada pengelasan pertama Hal ini disebahkan karena posisi elektroda terlalu
dalam sewaktu mengelas pertama dan arus terlalu besar.
n. Dasar Berjanggut
Pada dasar las tampak bahan las overhead dapat terjadi hal yang sama
Untuk hal yang terdahulu disebabkan oleh letak elektroda yang terlalu dalam
pada pengelasan pertama sementara weld travel terlalu lamban. Untuk hal yang
kedua disebabkan karena pergerakan elektroda yang salah dan Iravel lamban.
o. Incomplete Penetration
Adalah pengelasan pertama yang tidak tembus kebawah. Hal ini disebabkan
oleh beberapa hal yakni:
1. Letak elektroda sewaktu pengelasan pertama terlalu tinggi
2. Sewaktu pengelasan pertama, arus yang dipakai terlalu lemah
3. Jarak sisi-sisi kampuh terlalu rapat.
p. High Low (tinggi rendah)
Berupa pengelasan yang sisi-sisi kampuh tidak dalam satu bidang datar.
Hal ini disebabkan karena dua hal yakni:
1. Letak bahan yang tidak sama rata
2. Tebal atau ukuran bahan yang berbeda

q. Retak kaki burung (bird claw crack)


Berupa keretakan yang menyerupai bentuk jari-jari pada kaki burung
Hal ini biasa terjadi pada pengelasan plat tipis, disini akhir elektroda (sewaktu
pengelasan dihentikan) tidak dipertebal lagi/ditambah bahan. Akibatnya
sewaktu mendingin terjadi pengerutan yang mengakibatkan bentuk retak
tersebut.
- untuk jenis-jenis kesalahan pada dasar las-lasan pada umumnya hanya dapat
dilihat setelah las-lasan dibalik (untuk pekerjaan plat) atau pada ujung-ujung
sambungan pipa.
Untuk tempat-tempat lain yang tidak dapat Iangsung dilihat dengan mata
terpaksa dipakai alat bantu misalnya introscope atau alat-alat non destructive
test (seperti halnya jenis kesalahan yang tidak dapat dilihat dengan mata).
Jenis kesalahan tersebut tertera pada item l,m,n,dan o yang semuanya
adalah kesalahan dasar las-lasan atau las pertama.
2. Kesalahan Yang Tidak Dapat Dilihat Dengan Mata (Internal Deffect)
Jenis-jenis kesalahan pengelasan yang tidak dapat dilihat dengan mata,
hanya dapat dideteksi dengan mempergunakan radiography dan ultrasonik Caracara. mendeteksi kesalahan las secara terinci akan dijelaskan pada jilid
berikutnya. Adapun jenis-jenis kesalahan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Slag inclusion
2. Slag lines
3. Inernal longitudinal
4. Internal tranverse crack
5. Incomplete fusion
6. Internal porosity

7. Blow hole
8. Root coneaving
9. Worm hole/piping
10. Fault ofjunction
11. Kombinaal berbagai defect

Anda mungkin juga menyukai

  • Soal Dan Jawaban Test GAT PLN PDF
    Soal Dan Jawaban Test GAT PLN PDF
    Dokumen9 halaman
    Soal Dan Jawaban Test GAT PLN PDF
    Rahmatullah Hidayathi
    50% (2)
  • Cover Mingguan
    Cover Mingguan
    Dokumen1 halaman
    Cover Mingguan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Mingguan
    Cover Mingguan
    Dokumen1 halaman
    Cover Mingguan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Hafidz
    Cover Hafidz
    Dokumen1 halaman
    Cover Hafidz
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Pelumasan Mesin Bubut
    Pelumasan Mesin Bubut
    Dokumen8 halaman
    Pelumasan Mesin Bubut
    Sapto Adi Winarta
    100% (1)
  • Cover Mingguan
    Cover Mingguan
    Dokumen1 halaman
    Cover Mingguan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Mingguan
    Cover Mingguan
    Dokumen1 halaman
    Cover Mingguan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Akhir
    Cover Akhir
    Dokumen1 halaman
    Cover Akhir
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Tabel Bubut Handle
    Tabel Bubut Handle
    Dokumen2 halaman
    Tabel Bubut Handle
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Pendahuluan
    Cover Pendahuluan
    Dokumen1 halaman
    Cover Pendahuluan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen6 halaman
    Kata Pengantar
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan
    Cover Laporan
    Dokumen2 halaman
    Cover Laporan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cacat Las
    Cacat Las
    Dokumen8 halaman
    Cacat Las
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cacat Las
    Cacat Las
    Dokumen8 halaman
    Cacat Las
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Makalah Nkri
    Makalah Nkri
    Dokumen11 halaman
    Makalah Nkri
    Freddy Then
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan
    Cover Laporan
    Dokumen2 halaman
    Cover Laporan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan 1
    Cover Laporan 1
    Dokumen2 halaman
    Cover Laporan 1
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan
    Cover Laporan
    Dokumen2 halaman
    Cover Laporan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat
  • Cover Laporan
    Cover Laporan
    Dokumen2 halaman
    Cover Laporan
    Sapto Adi Winarta
    Belum ada peringkat