Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang...
BAB II PEMBAHASAN
II.1 Sistem Saraf Pusat......
II.2 Klasifikasi Sistem Saraf Pusat ...
BAB III PENUTUP
III. Kesimpulan.....

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah
Farmakologi Toksikologi II dengan judul Sistem Saraf Pusat ini dengan tepat
waktu.
Dalam makalah ini, kami mengkaji atau mengulas beberapa hal yaitu
tentang pengertian sistem saraf pusat.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pihak-pihak yang telah
mendukung dalam penyelesaian makalah ini.
Kami selaku penulis menyadari bahwa masih perlu adanya penyempurnaan
dalam makalah ini. Untuk itu kami mengharapkan saran, kritik, dan masukan yang
bersifat konstruktif dan membangun demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga tugas makalah Farmakologi dan Toksikologi dengan tema Sistem
Saraf Pusat ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca serta khususnya bagi
penulis sebagai penerapan dalam kehidupan sehari-hari serta penambah wawasan
dan pengetahuan.

Makassar, 11 November 2016


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sistem saraf merupakan salah satu bagian yang menyusun sistem
koordinasi yang bertugas menerima rangsangan, menghantarkan rangsangan
ke seluruh bagian tubuh, serta memberikan respons terhadap rangsangan
tersebut. Pengaturan penerima rangsangan dilakukan oleh alat indera.
Sistem saraf terdiri dari berjuta-juta sel saraf yang bentuknya
bervariasi. Sistem ini terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Sistem saraf adalah salah satu sistem koordinasi yang berfungsi untuk
menyampaikan rangsangan dari reseptor yang akan dideteksi dan direspon
oleh tubuh. Sistem saraf memungkinkan makhluk hidup dapat menanggapi
perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan luar maupun dalam secara
cepat.
Sistem saraf terdiri dari jutaan sel saraf yang sering disebut dengan
neuron, berfungsi dalam mengirimkan pesan (impuls) yang berupa
rangsangan ataupun tanggapan. Dalam menanggapi rangsangan tersebut, ada
3 komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu: reseptor, penghantar
impuls, dan efektor.

BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang
belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak,
dan sangat penting maka perlu perlindungan dengan tengkorak dan ruas-ruas
tulang belakang. Fungsi sistem saraf pusat adalah untuk memila-mila semua
informasi yang di terimanya. Sistem kemudian menempatkan bersamabersama informasi dalam rangka untuk mengendalikan tindakan dari tubuh
manusia (Tom Hoan, 2002).
a. Otak
Otak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh
bagian kanan, belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Otak juga
sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan, ingatan, kesadaran,
dan kemauan. Bagian dalamnya berwarna putih berisi serabut saraf, bagian
luarnya berwarna kelabu berisi badan sel saraf.
Otak terdiri dari 3 bagian, yaitu :
1) Otak depan (Prosoncephalon)
Otak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.
Telencephalon

berkembang

Diencephalon

berkembang

menjadi
menjadi

otak

besar

thalamus,

(Cerebrum).
hipotalamus.

- Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktivitas mental, yaitu


berkaitan

dengan

kepandaian

(intelegensi),

ingatan

(memori),

kesadaran, dan pertimbangan. Otak besar merupakan sumber dari

semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak,


walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak.
Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat
bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah
belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau
merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang
menghubungkan area motor dan sensorik. Area ini berperan dalam
proses belajar, menyimpan ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar
berbagai bahasa. Pusat penglihatan terdapat di bagian belakang.
Thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai
tempat penerimaan untuk sementara sensor data dan sinyal-sinyal
motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan telinga
menuju bagian yang tepat dalam korteks.
Hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat
dan mengatur kepentingan biologis lainnya.
2) Otak tengah (Mesencephalon)
Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di
depan otak tengah terdapat thalamus dan kelenjar hipofisis yang
mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Bagian atas (dorsal) otak
tengah merupakan lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti
penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Otak
tengah tidak berkembang dan tetap menjadi otak tengah.
3) Otak belakang (Rhombencephalon)
Otak

belakang

berkembang

menjadi

metencephalon

dan

mielencephalon. Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan


pons varolli, sedangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla

oblongata.
- Otak kecil (serebelum) mempunyai fungsi utama dalam koordinasi
gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.
Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan
sadar

yang

normal

tidak

mungkin

dilaksanakan.

- Sumsum sambung (medulla oblongata) berfungsi menghantar impuls


yang datang dari medula spinalis menuju ke otak. Sumsum sambung
juga mempengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,
tekanan darah, volume dan kecepatan respirasi, gerak alat pencernaan,
dan sekresi kelenjar pencernaan. Selain itu, sumsum sambung juga
mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin, batuk, dan berkedip.
-

Jembatan

varol

(pons

varoli)

berisi

serabut

saraf

yang

menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan


otak besar dan sumsum tulang belakang.
b. Sumsum tulang belakang (medula spinalis)
Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak
bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu
dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang
ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal
dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor
dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan
impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral
menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung
(asosiasi konektor) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan
akan menghantarkannya ke saraf motor (Butanda, 2008).
II.2 Klasifikasi Sistem Saraf Pusat
Obat obat yang bekerja terhadap susunan saraf pusat berdasarkan
efek farmakodinamiknya dibagi atas dua golongan besar yaitu :

Merangsang atau menstimulasi yang secara langsung maupun tidak


langsung merangsang aktivitas otak, sumsum tulang belakang beserta

syarafnya.
Menghambat atau mendepresi, yang secara langsung maupun tidak
lansung memblokir proses tertentu pada aktivitas otak, sumsum tulang
belakang dan saraf- sarafnya.
Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat memperlihatkan efek

yang sangat luas (merangsang atau menghambat secara spesifik atau secara
umum). Kelompok obat memperlihatkan selektifitas yang jelas misalnya
analgesik antipiretik khusus mempengaruhi pusat pengatur suhu pusat nyeri
tanpa pengaruh jelas.
Obat yang bekerja terhadap SSP dapat dibagi dalam beberapa
golongan besar, yaitu:
1. Psikofarmaka (psikotropika), yang meliputi Psikoleptika (menekan atau
menghambat fungsi-fungsi tertentu dari SSP seperti hipnotika, sedatif dan
tranquillizers, dan antipsikotika); Psiko-analeptika (menstimulasi seluruh
2.

SSP, yakni antidepresiva dan psikostimulansia (wekamin).


Untuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS (multiple

sclerosis), dan penyakit Parkinson.


3. Jenis yang memblokir perasaan sakit: analgetika, anestetika umum, dan
lokal.
4. Jenis obat vertigo dan obat migrain (Tjay, 2002).

BAB III
PENUTUP
III. Kesimpulan
Susunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan
sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang
belakang. Otak juga terbagi dalam beberapa bagian, yaitu otak bagian depan
di mana pada otak bagian depan ada otak besar, otak bagian tengah, otak
bagian belakang, otak kecil. Adapun obat yang bekerja terhadap sistem saraf
pusat ada yang menghambat dan merangsang aktivitas otak, serta terbagi
dalam beberapa golongan pada obat.

DAFTAR PUSTAKA
Bukanda.2008 sumsung tulang belakang. Penerbit Universitas Indonesia Jakarta
Pack, Phillip E. 2007. Anatomy and Physiology. Bandung: Pakar
Raya
Rian 2010. Sistem saraf untuk mahasiswa. Penerbit buku kedokteran Jakarta
Sloane,E.2004.Anatomi dan Fisiologi. Penerbit buku kedokteran Jakarta
Surtiretna, Nina. 2006. Mengenal Sistem Saraf. Bandung: PT
Kiblat Buku Utama
Tom Hoan 2002. Fungsi sistem saraf. Penerbit Universitas Indonesia Jakarta

Anda mungkin juga menyukai