A.
Definisi
Post partum adalah periode 6 minggu antara kelahiran sampai kembalinya
organ reproduksi pada kondisi normal seperti kondisi sebelum hamil. (Bobak :
2003).
Post partum (masa puerperium) juga disebut masa setelah partus selesai dan
berakhir setelah kira-kira 6 minggu, akan tetapi alat genetalia baru pulih kembali
seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan (Prawiroharjo : 1996).
B.
Waktu
Segera setelah
TFU
Pertengahan simpisis
lahir
dan umbilikus
1 jam setelah
Umbilikus
Konsistensi
After pain
Terjadi
Lembut
lahir
3.
12 jam setelah
1 cm di atas pusat
lahir
4.
setelah 2 hari
Turun 1 cm/hari
Berkurang
vasokonstriksi
vaskuler
dan
diikuti
e. Payudara
Sekresi dan ekskresi kolostrum berlangsung pada hari kedua dan ketiga
setelah persalinan. Payudara menjadi penuh, tegang, dan kadang nyeri,
tetapi setelah proses laktasi maka payudara akan terasa lebih nyaman.
f. Sistem kardiovaskuler
Tekanan darah perlu diukur setelah plasenta lahir, hasilnya perlu
dibandingkan dengan pengukuran sebelumnya. Perbedaan yang menyolok
dari perbandingan ini misalnya systole dari 100 menjadi 60 atau 50,
menunjukkan bahwa pekerjaan jantung kurang normal. Jika terlalu lambat
memompakan darah ke dalam arteri, dapat dianggap sebagai salah satu
gejala permulaan shock. Tanda-tanda vital setelah persalinan:
1) Suhu
Selama 24 jam pertama, mungkin meningkat sampai 100,4oF (38oC)
sebagai suatu akibat dari dehidrasi. Persalinan setelah 24 jam wanita
tidak boleh demam, bila demam berlangsung selama 2 hari
kemungkinan lain adalah mastitis, endometritis.
2) Nadi
Bradicardi pada 6 8 jam pertama setelah persalinan ini merupakan
suatu konsekwensi peningkatan cardiacoutput dan strok volume. Nadi
kembali normal setelah persalinan nadi 50 70 kali per menit
dianggap normal. Bila nadi cepat/bila lebih, mungkin indikasi
hipofalemia sekunder dan perdarahan.
3) Tekanan darah
TD sedikit berubah biasanya terjadi hipotensi yang diindikasikan
dengan perasaan pusing/pening setelah berdiri, berkembang dalam 24
jam pertama sebagai suatu akibat gangguan daerah persyarafan yang
mungkin terjadi setelah persalinan. Jika terjadi hipertensi pada periode
pertama post partum, evaluasi rutin tekanan darah bila diperlukan.
Analgetik diberikan jika tensi tinggi dan istirahat di tempat tidur.
4) Respirasi
involusi
terjadi
perubahan-perubahan
penting
lain
yakni
Psikologis
Kontraksi rahim
Episiotomi
( insisi )
Proses parenting
Terputusnya
inkontinyuitas
jaringan
mekanis
Luka jahitan
perinium
Kelemahan fisik
Intoleran aktivitas
E.
Nyeri akut
Resti infeksi
melancarkan
fungsi
alat
gastrointestinal
dan
alat
perkemihan,
tubuh bayi.
F.
Komplikasi
Menurut Bobak (2003) komplikasi postpartum adalah:
1. Perdarahan post pastum (keadaan kehilangan darah lebih dari 500 mL selama
24 jam pertama sesudah kelahiran bayi)
2. Infeksi
a. Endometritis (radang edometrium)
b. Miometritis atau metritis (radang otot-otot uterus)
c. Perimetritis (radang peritoneum disekitar uterus)
d. Caked breast / bendungan asi (payudara mengalami distensi, menjdi keras
dan berbenjol-benjol)
e. Mastitis (Mamae membesar dan nyeri dan pada suatu tempat, kulit merah,
membengkak sedikit, dan nyeri pada perabaan ;
Waktu pengkajian
12
NOC
NIC
Setelah dilakukan askep selama x 24 Pain Management
jam, diharapkan nyeri berkurang dengan
KH:
Pain
Level,
Pain
control,
dan
nyeri,
mampu
menggunakan
tehnik
nonfarmakologi
untuk
mengurangi
bantuan)
Melaporkan
nyeri,
bahwa
mencari
manajemen nyeri
Mampu mengenali nyeri (skala,
intensitas, frekuensi dan tanda
nyeri)
Menyatakan
rasa
nyaman
nyeri
termasuk
secara
lokasi,
ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi terapeutik
dari
pasien
Ajarkan
tentang
teknik
non
farmakologi
nyeri
pengkajian
komprehensif
Comfort level
Lakukan
Tingkatkan istirahat
Latih mobilisasi miring kanan miring
uteri.
Kolaborasi dokter tentang pemberian
13
Intoleran aktivitas
Tanda
vital
dalam
normal
Setelah dilakukan tindakan keperawatan
selama 3x24 jam pada klien diharapkan
tidak terjadi infeksi dengan KH:
Tolaransi aktivitas
Berpartisipasi dalam aktivitas
fisik tanpa disertai peningkatan
TD, nadi, RR, dan ECG normal
Self care: ADL
analgesik
rentang
Terapi aktivitas
Bantu pasien melakukan ambulasi
istirahat
Bantu dengan aktivitas fisik teratur
Minimalkan ancietas dan stress
Berikan istirahat yang adekuat
Kolaborasi dengan fisioterapi dalam
Resiko infeksi
meninjukkan kelelahan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Infection control
selamax24 jam pada klien diharapkan
tidak
terjadi
infeksi
dengan
Bersih
pasien lain
Pertahankan tekhnik isolasi
Cuci tangan sebelum dan sesudah
tindakan
Monitor tanda dan gejala infeksi
Ajarkan pasien dan keluarga untuk
KH:
lingkungan
setelah
dipakai
14
menghindari infeksi
Kolaborasi dengan ahli gizi diit TKTP
Kolaborasi dengan dokter untuk
pemberian obat antibiotik
15
4. Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dari proses keperawatan dengan
cara melakukan identifikasi sejauh mana tujuan dari rencana keperawatan
tercapai atau tidak. Jika tujuan tidak tercapai, maka perlu dikaji ulang letak
kesalahannya, dicari jalan keluarnya, kemudian catat apa yang ditemukan,
serta apakah perlu dilakukan perubahan intervensi.
Evaluasi dalam asuhan keperawatan pada post partum, sesuai dengan
diagnosa keperawatan yang muncul adalah:
a. Klien mengatakan nyeri berkurang
b. Klien dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri
c. Tidak ada tanda-tanda infeksi
DAFTAR PUSTAKA
16
17