( STATIS))
1. Tutup Kepala Silinder ( Cylinder Head Cover )
Fungsi :
Untuk melindungi mekanisme katup yang selalu bergerak
Untuk melindungi minyak pelumas agar tidak menyiprat keluar sewaktu melumasi
mekanisme katup
Bahan : paduan besi dan alumunium
Kontruksi
Blok silinder merupakan inti dari pada engine, yang terbuat dari besi tuang.
Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan alumunium. Seperti kita
ketahui, bahwa alumunium ringan dan meradiasikan panas yang lebih efesiens di bandingkan
dengan besi tuang. Blok silinder di lengkapi rangka pada bagian dinding luar untuk
memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri
dari beberapa lubang tabung silinder, yang di dalamnya terdapat torak yang bergerak Turunnaik. Silinder- silinder di tutup bagian atasnya oleh kepala silinder yang dijamin oleh gasket
kepala silinder yang letaknya antara blok silinder dan kepala silinder. Crankcase terpasang di
bagian bawah blok silinder dan poros enkol dan bak oil termasuk dalam crankcase. Poros
blok silinder juga diletakan dalam blok silinder, hanya pada tipe OHV ( over head valve ).
Pada engine yang moderen poros nok berada di dalam kepala silinder.
Silinder- silinder dikelilingi oleh mantel pendingin (water jacket ) untuk membentu
pendinginan. Perlengkapan lainnya seperi tester, alternator, pompa bensin, distri butor di
pasangkan pada bagian samping blok silinder.
Fungsi :
Kaku, pembebanan tekan tidak boleh mengakibatkan perubahan elatisitas pada bentuknya
Pemuaian panas harus sesuai dengan bagian-bagian yang terpasang pada blok tersebut (misal
poros engkol, kepala silinder).
a.
Keuntungan :
Kerugian
a.
Keuntungan
Kerugian :
Mudah memuai
Jika pengencangan baud tidak merata, akan terjadi kebengkokan
Mahal harganya
Silinder
Silinder adalah bagian yang mmindahkan tenaga panas ke tenaga mekanik dan untuk
tujuaan ini torak menunjukan naik memadatkan gas. Untuk memperoleh tenaga mesin sebesar
mungkin, di usahakan tidak terdapat kebocoran-kebocoran pada gas-gas yang terbakar
diantara torak dan silinder, juga gesekan dan keausan diushakan sekecil mungkin, dengan
adanya gerakan-gerakan meluncur
Bila engine digunakan dalam waktu yang cukup lama, dinding silinder akan menjadi
sesikit aus, ini dapat diperbaiki dengan mengebor kembali dinding-dinding silinder.
Pekerjaan ini disebut mengebor kembali ( reboring ). Silinder-silinder yang telah dibor
memerlukan pemakian torak dengan ukuran yang lebih besar ( oversize ), disebabkan
bertambah besarnya diameter silinder.
Silinder harus memenuhi persyaratan
Sifat luncur yang baik pada permukaan lurusnya dan tahan aus
Tidak boleh mengalami perubahan bentuk akibat waktu pemakaian yang lama
ini merupakan mantel pendingin, yang mana pelapis silinder ini menerimia pendinganan
langsung.
2.
Pelapis silinder ini dimasukan kedalam blok silinder, setelah terlebih dahulu diameter
di cocokan dengan diameter luar pelapis silinder, dan pelapis silinder ini tidak berhubungan
langsung dengan air pendingin. Tebal pelapis silinder 2 sampai 4.
Banyaknya Silinder
Engine ini dapat kita golongkan dari banyaknya silinder. Engine dengan silinder
tunggal dan engine dengan silinder banyak. Pada umumya engine mobil dilengkapi lebih dari
satu silindr, jumlah silinder ini dari 2 sampi 12. pada umumya jumlah silinder pada engine
adalah genap, tetapi ada juga engine-engine khusus yang mempunyai silinder berjumlah
ganjil.
Pada umumnya di bawah 1000 cc mempunyai 2 atu 4 silinder, dari 1000 cc sampai
1900 cc mempunyai 4 silinder, dari 2000 cc mempunyai 4 atau 6 silinder, dan dietas 2000 cc
mempunyai 6 atau 8 silinder.
Susunan Silinder-Silinder
Silinder-Silinder Tersusun Dalam Satu Garis Memanjang, Model V, Model Horizontal
berlawanan letak toraknya dan model horizontal. Selinder terbagi menjadi beberapa susunan
yaitu
Model Satu Garis ( In- Line Type )
Silinder silinder disusun lurus dalam satu garis pada suatu balok silinder, biasanya
pada mesin - masin 4 silinder atau 6 silinder, yang mana silinder kesatunya dihitung dari
bagian depan engine dan silinder berikutnya disebut silinder no.2. Mesi model ini adalah
yang paling sederhana kontruksinya.
Model V ( V Type )
Blok silinder dibuat dalam bentuk V dan pada blok ini silinder - silinder tersusun
lurus pada kedua bagua blok silinder. Silinder- silinder yang ada pada kedua belah pihak
menghadap kearah poros engkol. 8 silinder terdiri dari 4 silinder deri tiap sisinya ( bank ) .
Mesin model V mempunyai keuntungan antara laian putaran mesinnya rata ( balance )
dan mempunyai ukuran dan bentuk yang cukup kecil.
Model Horizontal Berlawanan Arah
Silinder- silinder disusun horizonal dan toraknya berlawana arah satu sama lain.
Model ini banyak digunakan pada mesin masin yang berpendinginan udara. Kebaikanya
pada modal mesin ini ialah rendah.
4.
pan ) dibaut pada bak engkol dengan diberi paking atau gasket. Bak oli dibuat dari baja yang
dicetak dengan dan dilengkapi dengan penyekat ( se parator ) untuk menjag agar permuakan
oli tetap rata ketika kendaraan pada posisi miring.
Selain itu dirancang sedemikian rupa agar oli mesin tidak akan berpindah ( berubah
posisi permukaanya ) pada saat kendaraan berhenti secara tiba-tiba dan menjamin bekerjanya
pompa oli tidak akan kekurangan oli pada setiap saat. Penyumbat oli ( drain plug ) letaknya
di bagiaan bawah bak oli dan fungsinya untuk mengeluarkan oli bekas.
Fungsi Penampung Minyak Pelumas ( Oil Pan )
Pada motor 4 langkah :
Tempat penampungan minyak pelumas
Sebagi pelindung lomponen bagian bawah motor yang bergerek
Pada motor 2 langkah :
Tempat sirkulasi campuran bahan bakar udara pada motor Otto
Tempat sirkulasi udara pada motor diesel, harus kedap bocor
Sebagai pelindung komponen bagian bawah motor yang bergerak
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest