KATA PENGANTAR
KATA PENCEGAHAN
PENGANTAR
DEPUTI
DEPUTI
PENCEGAHAN
BADAN
NARKOTIKA
NASIONAL
BADAN NARKOTIKA NASIONAL
Yappi Manafe
III
Daftar
Isi
Daftar
Isi Nasional .........................
Kata Sambutan Kepala Badan
Narkotika
DaftarBadan
Isi Narkotika
Kata Pengantar Deputi Pencegahan
Kata
Sambutan
Kepala
Badan
Narkotika
Nasional
.............................................................................................................
Kata Sambutan Kepala Badan Narkotika Nasional
Nasional .........................
.........................
IIIII
Kata
Narkotika
Direktur
DiseminasiBadan
Informasi
Deputi Bidang
Kata Pengantar
Pengantar Deputi
Deputi Pencegahan
Pencegahan
Badan
Narkotika
Nasional
.............................................................................................................
Pencegahan
Badan
Narkotika
Nasional
...............................................
Nasional .............................................................................................................
III
V
III
Kata
Pengantar
Direktur
Daftar
Isi ............................................................................................................
Kata
Pengantar
Direktur Diseminasi
Diseminasi Informasi
Informasi Deputi
Deputi Bidang
Bidang VII
Pencegahan
Badan
Narkotika
Nasional
...............................................
V
Pencegahan Badan Narkotika Nasional ...............................................
V
BAB I
Daftar
Isi
Pandangan
Islam Tentang Penyalahgunaan Narkotika ................. VII
1
Daftar
Isi ............................................................................................................
............................................................................................................
VII
II
BAB II
Pandangan
Tentang
Narkotika
.................
1
Pencegahan
Penyalahgunaan
Narkotika Melalui
Pendidikan
Pandangan Islam
Islam
Tentang Penyalahgunaan
Penyalahgunaan
Narkotika
.................
1
Agama Islam ..................................................................................................... 25
BAB
BAB II
II
Pencegahan
Penyalahgunaan
BAB
III
Pencegahan
Penyalahgunaan Narkotika
Narkotika Melalui
Melalui Pendidikan
Pendidikan
Agama
Islam
.....................................................................................................
25
Pandangan
Kristen
Tentang
Penyalahgunaan
Narkotika
............. 43
Agama Islam .....................................................................................................
25
III
BAB IV
III
Tentang
Penyalahgunaan
Narkotika
.............
Pandangan Kristen
Hindu Tentang
51
Kristen
TentangPenyalahgunaan
PenyalahgunaanNarkotika
Narkotika................
............. 43
43
IV
BAB V
IV
Pandangan
Hindu
51
Tentang Penyalahgunaan
Penyalahgunaan Narkotika
Narkotika ................
............... 59
Pandangan Budha
Hindu Tentang
Tentang
Penyalahgunaan
Narkotika
................
51
BAB
V
BAB VI
V
Pandangan
Budha
Tentang
Penyalahgunaan
Narkotika
...............
Cu Tentang
Penyalahgunaan
Narkotika
.... 59
81
Pandangan Kong
BudhaHu
Tentang
Penyalahgunaan
Narkotika
...............
59
BAB
VII
BAB VI
VI
Pandangan
Kong
Hu
Cu
Penyalahgunaan
Narkotika
Mendidik Anak
/ Remaja
.......................................................
85
Pandangan
KongUsia
Hu SLTA
Cu Tentang
Tentang
Penyalahgunaan
Narkotika ....
.... 81
81
BAB
BAB VII
VII
Mendidik
Mendidik Anak
Anak Usia
Usia SLTA
SLTA // Remaja
Remaja .......................................................
....................................................... 85
85
VII
VII
VII
BAB
PANDANGAN ISLAM
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB
PANDANGAN ISLAM
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
58
islam (QS. Ali Imran : 19)
Barang siapa mencari agama selain agama islam, maka sekalikali tidaklah akan diterima (agama itu) daripadanya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang rugi. (QS. Ali Imran : 19)
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Hai
yang beriman,
beriman Jika
Hai orang-orang
orang-orang yang
jika kamu
kamu bertaqwa
bertaqwa
kepada
Dia
akan memberikan
kepadamu
kepadaAllah,
Allah, Niscaya
kami akan
memberikan
kepada mu
Furqaan
furqan
(petunjuk yang dapat
membedakan
antaraantara
yang
(petunjuk/pertolongan
untuk dapat
membedakan
hak
dan
yang
bathil)
(QS.(QS.
Al Anfal:29)
yang
haq
dan yang
bathil).
Al Anfal : 29)
Bertaqwa dalam firman Allah tersebut bermakna
patuh dalam melaksanakan semua perintah dan
meninggalkan semua larangan Allah dan Rasul-Nya yang
telah ditetapkan dalam agama Islam.
2. Sebagai jalan bagi manusia untuk mencapai keselamatan,
kesejahteraan, kedamaian, dan kebahagiaan lahir bathin
dalam kehidupan dunia dan akhirat. Hal ini sebagaimana
ditegaskan dalam Al Qur'an :
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
10
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
menjaga
kesehatan
tersebut,
manusia
Firman-firman Allah :
11
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang
Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertawakallah
kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.(Q.S. Al
maidah : 88)
12
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Maka makanlah yang halal lagi baik dari rezeki yang telah
diberikan Allah kepadamu; dan syukurilah nikmat Allah,
jika kamu hanya kepada-Nya saja menyembah.(QS. An
Nahl : 114)
13
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
D. I S L A M M E N G H A R A M K A N P E N Y A L A H G U N A A N
NARKOTIKA
1.
Dalil-dalil
Dalam Al Qur'an dan Al Hadits tidak disebutkan
secara langsung masalah Narkotika. Akan tetapi
karena baik sifat maupun bahaya yang ditimbulkan
oleh penyalahgunaan Narkotika sama bahkan lebih
dahsyat dari minuman keras atau khamar, maka ayatayat Al Qur'an dan Hadits-hadits Rasulullah yang
melarang atau mengharamkan minuman keras atau
khamar dapat dijadikan dasar atau dalil terhadap
dilarang dan diharamkannya penyalahgunaan
Narkotika. Dalil-dalil tersebut antara lain :
15
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
a.
Ayat-ayat Al Qur'an
16
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
17
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
A l l a melaknat
h m e l a k(mengutuk)
n a t ( m e nkhamar,
g u t u k )peminumnya,
, k h a m a r,
Allah
pemi numnypembelinya,
a, peny aj i nya,
pedagangny
a,
penyajinya,
penjualnya,
pemeras
pembelinya,
pemeras
bahannya,
pemakan
atau
bahannya,
yang
meminta
memerasnya,
pembawa
penyimpannya,
pembawa dan penerimanya. (HR.
dan
yang minta dibawakannya.
Abu Daud,
Ibnuibnu
Majah
dan Ibnu
(HR.
Abu Daud,
Majah,
danUmar)
Ibnu Umar)
18
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Malaikat Jibril
ku lalu
Hai
Malaikat
Jibril datang
datang kepada
kepadaku
lalu berkata
berkata:: Hai
Muhammad, Allah
Allahmelaknat
melaknat
minuman
Muhammad,
minuman
keras,keras,
orang
pemerasnya
,
orang-orang
yang
membantu
yang meminta memerasnya, peminumnya, orang
p e m minta
e r a s adibawakannya,
n n y a , p e n e r ipenjualnya,
m a / p e n y i pembelinya,
mpannya,
yang
penjualnya, pembelinya,(HR.
penyuguhnya,
orangpenuangnya/penyajinya.
Ahmad bin Hambal
orang
yang
mau disuguhinya. (HR. Ahmad bin
dari
Ibnu
Abas)
Hambal dari Ibnu Abas)
Berdasarkan ayat-ayat Al Qur'an dan Haditshadits tersebut diatas, maka penyalahgunaan
Narkotika sama hukumnya dengan minuman keras
Berdasarkan ayat-ayat Al Qur'an dan Haditsatau khamar adalah haram.
hadits tersebut diatas, maka penyalahgunaan
Narkotika sama hukumnya dengan minuman keras
atau khamar adalah haram.
2. Fatwa-fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI)
a.
Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang
penyalahgunaan Narkotika tanggal 10 Shafar 1396
2. Fatwa-fatwa
Majelis Ulama
(MUI)
H/ 10 Februari
1976Indonesia
M, meyatakan
haram
penyalahgunaan
Narkotika,
karena
a. hukumnya
Fatwa Majelis
Ulama Indonesia
(MUI) tentang
membawa
kemudaratan
yang mengakibatkan
penyalahgunaan
Narkotika tanggal
10 Shafar 1396
mental
fisik 1976
seseorang
serta terancamnya
H/ 10 dan
Februari
M, meyatakan
haram
keselamatan
masyarakat dan Ketahanan
hukumnya penyalahgunaan
Narkotika,Nasional.
karena
membawa kemudaratan yang mengakibatkan
NARKOTIKA DALAM PANDANGAN AGAMA
19
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 1
BAB 1
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PANDANGAN ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN
mentalNARKOTIKA
dan fisik
PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
20
20
20
BAB 1 BAB 1
PANDANGAN
ISLAM TENTANG
PANDANGAN
ISLAM TENTANG
PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Hai orang-orang
yang beriman,
janganlah
Hai orang-orang
yang beriman,
janganlah
kamu kamu
saling memakan
harta sesamamu
saling memakan
harta sesamamu
dengan dengan
jalan jalan
yangkecuali
batil, dengan
kecuali dengan
jalan perniagaan
yang batil,
jalan perniagaan
yang yang
sukasuka
sama
suka diantara
berlaku berlaku
dengan dengan
suka sama
diantara
kamu. kamu.
Dan janganlah
kamu membunuh
:
Dan janganlah
kamu membunuh
dirimu dirimu
:
Sesungguhnya
Allah adalah
Maha Penyayang
Sesungguhnya
Allah adalah
Maha Penyayang
kepadamu.
Dan barang
siapa berbuat
demikian
kepadamu.
Dan barang
siapa berbuat
demikian
melanggar
dan aniaya,
maka kami
dengan dengan
melanggar
hak danhak
aniaya,
maka kami
kelak
akan memasukkannya
dalam neraka,
kelak akan
memasukkannya
ke dalamkeneraka,
yang yang
demikian
itu mudah
adalah bagi
mudah
bagiJika
Allah.
Jika kamu
demikian
itu adalah
Allah.
kamu
menjauhi
dosa-dosa
besar diantara
dosa-dosa
menjauhi
dosa-dosa
besar diantara
dosa-dosa
yang yang
kamu mengerjakannya,
dilarangdilarang
kamu mengerjakannya,
niscaya niscaya
kami kami
hapus kesalahan-kesalahanmu(dosa-dosamu
hapus kesalahan-kesalahanmu(dosa-dosamu
yang yang
kecil)
dan
kami memasukkan
mu ke tempat
kecil) dan
kami
memasukkan
mu ke tempat
yang yang
mulia (surga).
(QS. :An
Nisa : 29-31)
mulia (surga).
(QS. An Nisa
29-31)
NARKOTIKA
ALAM PANDANGAN
ARKOTIKA
DALAM PDANDANGAN
AGAMA AGAMA
21
21
BAB
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
BAB
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
25
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
27
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
29
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
31
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Rasulullah bersabda :
Kebersihan adalah sebagian dari Iman. (HR. Muslim)
Firman Allah tentang istirahat dan tidur yang cukup
antara lain :
Dan kami jadikan tidur mu untuk istirahat. (QS. An
Naba' : 9)
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
33
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
Barangsiapa yang mengerjakan amal sholeh bagi lakilaki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan kami berikan kepadanya kehidupan
yang baik, dan sesungguhnya akan kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan. (QS. An Nahl : 97)
4. Kedua orang tua supaya menjelaskan kepada anak-anak
tentang kewajiban bertaqwa, yaitu kewajiban untuk
melaksanakan semua perintah dan menjauhi serta
meninggalkan semua larangan Allah SWT dan Rasul-Nya
yang ditetapkan dalam ajaran-ajaran agama Islam. Hal
ini sangat penting di tanamkan kepada anak-anak
karena sikap hidup taqwa adalah merupakan inti dari
ajaran agama Islam dan sebagai kekuatan bagi kaum
muslimin untuk mencapai sukses dalam kehidupan
dunia dan akherat. Allah berfirman :
34
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
35
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
36
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
2)
3)
4)
37
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
5)
6)
KESIMPULAN
1. Penyalahgunaan Narkotika sangat berbahaya bagi
kesehatan dan keselamatan jiwa manusia.
2. Penyalahgunaan Narkotika harus dicegah dan
diberantas karena merusak generasi muda dan sangat
membahayakan bagi masa depan Bangsa Indonesia.
3. Agama Islam mengharamkan penyalahgunaan
Narkotika karena bahayanya lebih dahsyat dari
minuman keras atau khamar.
4. Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah
mengharakan penyalahgunaan Narkotika.
5. Seluruh Umat Islam bersama segenap warga
masyarakat harus bersatu padu untuk mencegah dan
memberantas penyalahgunaan Narkotika.
38
BAB 2
PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA MELALUI PENDIDIKAN
AGAMA ISLAM
SARAN
1. Seluruh penyuluh Agama Islam, Pimpinan dan Guru
Madrasah, Pimpinan
dan
Pengasuh
Pondok
39
BAB
PANDANGAN KRISTEN
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
BAB 3
PANDANGAN KRISTEN TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB
PANDANGAN KRISTEN
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
43
BAB 3
PANDANGAN KRISTEN TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 3
PANDANGAN KRISTEN TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
45
BAB 3
PANDANGAN KRISTEN TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
46
BAB 3
PANDANGAN KRISTEN TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
47
BAB 3
PANDANGAN KRISTEN TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
48
BAB
PANDANGAN HINDU
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
BAB 4
PANDANGAN HINDU TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB
PANDANGAN HINDU
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
51
BAB 4
PANDANGAN HINDU TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 4
PANDANGAN HINDU TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Tu h a n Y a n g M a h a E s a m e m i l i k i d a n
mengendalikan segala sesuatu yang ada di dalam
alam semesta, baik yang bergerak maupun yang
tidak bergerak. Karena itu hendaknya seseorang
hanya menerima benda-benda yang dibutuhkan
untuk dirinya dan telah disediakan sebagai
jatahnya, dan sebaiknya jangan menerima bendabenda yang lain yang bukan haknya.
53
BAB 4
PANDANGAN HINDU TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 4
PANDANGAN HINDU TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
55
BAB
PANDANGAN BUDHA
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB
A.
PANDANGAN BUDHA
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
59
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
61
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
62
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
63
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
B.
64
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
65
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
kesadaran, sering pikirannya teracuni oleh nafsunafsu jahat. Maka sudah sepantasnya orang tua
menuntun petera putrinya agar tetap melatih
batin/pikiran kepada hal-hal yang baik yang
terwujud dalam perbuatan yang baik pula.
3. Mereka melatih ia dalam suatu pekerjaan
Narkotika telah melakukan gempurangempuran yang sangat dahsyat untuk
melumpuhkan daya hidup manusia yang paling
potensial yakni jaringan syaraf dan otak manusia.
Kalau jaringan syaraf dan otak manusia telah
berhasil dilumpuhkan oleh racun Narkotika, maka
kesadaran manusia semakin menurun dan menjadi
sangat lemah. Kalau kesadaran telah lemah, maka
orang yang mengidap racun Narkotika yang
berbahaya itu tidak dapat beraktifitas secara baik.
Dengan lemahnya kesadaran, penyembuhan
kembali memakan waktu yang lama serta biaya yang
mahal, pendidikan mereka terbengkalai, masa
depan mereka tidak dapat diharapkan. Demikianlah
Narkotika telah mengecewakan para orang tua
yang mengharapkan anak-anaknya terlatih dan
memiliki keahlian dalam suatu pekerjaan.
4. Mereka melaksanakan perkawinan yang pantas
bagi anaknya. Setiap remaja atau generasi muda
67
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
68
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
69
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
70
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
pemuasan dari
71
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
72
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
73
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
D.
75
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
76
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
2.
77
BAB 5
PANDANGAN BUDHA TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
3.
4.
5.
profesi, termasuk
lembaga-
78
BAB
PANDANGAN KONG HU CU
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
BAB 6
PANDANGAN KONG HU CU TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
BAB
PANDANGAN KONG HU CU
TENTANG PENYALAHGUNAAN
NARKOTIKA
Xiao Jing I
1. Nabi bersabda, Sesungguhnya Laku Bakti itu ialah pokok
Kebajikan; daripadanya ajaran Agama berkembang. Duduklah
kembali, Aku akan bicara denganmu. Tubuh, anggota badan,
rambut dan kulit, diterima dari ayah dan bunda; (maka),
perbuatan tidak berani membiarkannya rusak dan luka, itulah
permulaan Laku Bakti.
2. Menegakkan diri hidup menempuh jalan suci, meninggalkan
nama baik di jalan kemudian sehingga memuliakan ayahbunda, itulah akhir Laku Bakti.
Xiao Jing VI
1. Menggunakan Jalan Suci TIAN, pandai-pandai
mengusahakan berkah bumi, hati-hati menjaga diri, hemat
dalam belanja sehingga mampu merawat ayah dan bunda.
Inilah bakti orang kebanyakan.
2. Maka, dari raja sampai kepada orang kebanyakan, yang laku
baktinya tidak dilaksanakan dari awal sampai akhir (di dalam
Jalan Suci), tetapi tidak mendatangkan kepedihan; itu belum
pernah ada.
81
BAB 6
PANDANGAN KONG HU CU TENTANG
PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA
Mengzi Jilid IV B Li Lo
30. 2. Mengzi menjawab, Yang dianggap tidak berbakti pada
jawab ini ada lima hal :
1. Malas ke-empat anggota tubuhnya dan tidak memperhatikan
pemeliharaan terhadap orang tua.
2. Suka berjudi dan mabuk-mabukan serta tidak memperhatikan
pemeliharaan terhadap orang tuanya.
3. Tamak akan harta benda, hanya tahu istri dan anak, sehingga
tidak memperhatikan pemeliharaan terhadap orang tuanya.
4. Hanya menuruti keinginan mata dan telinga, sehingga
memalukan orang tua; dan
5. Suka akan keberanian dan sering berkelahi, sehingga
membahayakan orang tua.
82
BAB
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
BAB
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
85
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
a.
86
BAB BAB
7
7
MENDIDIK
MENDIDIK
ANAK
ANAK
USIAUSIA
SLTA/REMAJA
SLTA/REMAJA
n. n.
Remaja/Puber
Remaja/Puber
mencari
mencari
nilai-nilai
nilai-nilai
barubaru
dengan
dengan
menguji
menguji
nilai-nilainilai,nilai,
lambang,
lambang,
dan dan
peraturan
peraturan
organisasi
organisasi
mereka,
mereka,
sertaserta
dengan
dengan
menentang
menentang
orang
orang
dewasa,
dewasa,
terutama
terutama
kalaukalau
kata-kata
kata-kata
orang
orang
dewasa
dewasa
itu tidak
itu tidak
sesuai
sesuai
dengan
dengan
perbuatan
perbuatan
sehari-hari.
sehari-hari.
o. o.
Remaja/Puber
Remaja/Puber
mulai
mulai
menyadari
menyadari
bahwa
bahwa
kemerdekaan/
kemerdekaan/
kebebasan
kebebasan
yangyang
dicarinya
dicarinya
itu membutuhkan
itu membutuhkan
pengetahuan
pengetahuan
dan dan
keterampilan.
keterampilan.
Hal ini
Haldiperlihatkan
ini diperlihatkan
dengan
dengan
hasrat
hasrat
yangyang
besarbesar
untuk
untuk
lebihlebih
mengenal
mengenal
kemampuan,
kemampuan,
keterampilan,
keterampilan,
Meski
Meski
begitu,
begitu,
minat,
minat,
dan dan
pengetahuannya
pengetahuannya
sendiri.
sendiri.
Remaja/Puber
Remaja/Puber
sering
sering
diganggu
diganggu
oleholeh
perasaan
perasaan
untuk
untuk
menahan
menahan
diri agar
diri agar
tidaktidak
jauhjauh
lebihlebih
menonjol
menonjol
dari dari
kelompok
kelompok
teman
teman
sebayanya.
sebayanya.
p. p.
Remaja/Puber
Remaja/Puber
sering
sering
berlaku
berlaku
sebagai
sebagai
budak
budak
untuk
untuk
menyesuaikan
menyesuaikan
tingkah
tingkah
lakunya
lakunya
dengan
dengan
keinginan
keinginan
kelompok
kelompok
karena
karena
ada ada
perasaan
perasaan
tidaktidak
terjamin
terjamin
mendapat
mendapat
pengakuan
pengakuan
dari dari
kelompoknya
kelompoknya
itu, juga
itu, juga
untuk
untuk
menghindarkan
menghindarkan
diri dari
diri dari
rasa rasa
malumalu
ketinggalan
ketinggalan
jaman.
jaman.
q. q.
Remaja/Puber
Remaja/Puber
melakukan
melakukan
perbuatan
perbuatan
menyimpang
menyimpang
untuk
untuk
sekedar
sekedar
dapat
dapat
diterima
diterima
di dalam
di dalam
kelompoknya
kelompoknya
, lebih
, lebih
banyak
banyak
teman-teman
teman-teman
sekelompoknya
sekelompoknya
dari dari
padapada
melihat
melihat
kepada
kepada
meniru
meniru
Orang
Orang
Tua, Tua,
Guru,Guru,
atauatau
orang
orang
dewasa
dewasa
lainnya
lainnya
untuk
untuk
memperoleh
memperoleh
penghargaan
penghargaan
atauatau
pengakuan
pengakuan
sosial.
sosial.
r. r.Remaja/Puber
Remaja/Puber
risaurisau
kalau-kalau
kalau-kalau
dianggap
dianggap
menyimpang
menyimpang
dari dari
kriteria
kriteria
norma
norma
yangyang
ditetapkan
ditetapkan
oleholeh
kelompoknya,
kelompoknya,
mempertahankan
mempertahankan
yangyang
berlaku
berlaku
dalam
dalam
dunia
dunia
mereka
mereka
sendiri,
sendiri,
tempat
tempat
mereka
mereka
sendiri
sendiri
hidup.
hidup.
PerluPerlu
kita kita
ketahui
ketahui
bahwa
bahwa
bagibagi
Remaja/Puber,
Remaja/Puber,
kelompok
kelompok
teman
teman
sebaya
sebaya
itu mempunyai
itu mempunyai
fungsi
fungsi
penting,
penting,
antara
antara
lain :lain :
tempat
tempat
pengganti
pengganti
Keluarga
Keluarga
a. a.
Sebagai
Sebagai
Sumber
untuk
mengembangkan
kepercayaan
kepada
b. b.
Sumber
untuk
mengembangkan
kepercayaan
kepada
diri diri
sendiri.
sendiri.
diri sendiri
Sumber
kekuasaan
melahirkan
standar
tingkah
c. c.
Sumber
kekuasaan
yangyang
melahirkan
standar
tingkah
laku.laku.
Perlindungan
dari paksaan
orang
dewasa.
d. d.
Perlindungan
dari paksaan
orang
dewasa.
NARKOTIKA
NARKOTIKA
DALAM
DALAM
PANDANGAN
PANDANGAN
AGAMA
AGAMA
87 87
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
e.
f.
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
f.
89
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
91
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
masuk kamar.
11. Berilah penghargaan atau ucapan selamat atas prestasi yang
dicapai oleh anak kita, meskipun dalam ukuran yang kecil.
Penghargaan dan ucapan selamat yang kita berikan akan
menjadi kebanggaan dan memberi kepuasan batin bagi anak
kita, sekaligus menjadi motivasi/dorongan untuk menggapai
prestasi berikutnya.
12. Yang menyangkut masalah pendidikan formal yang sedang
dia ikuti hendaknya kita dapat bertindak sebagai berikut :
a. Memberi penjelasan bahwa tujuan bersekolah itu bukan
untuk sekedar memperoleh Ijazah/Surat Tanda Tamat
Belajar (STTB), tetapi lebih jauh dari itu, yakni guna
membekali diri, menghimpun modal dasar dalam rangka
menyongsong hidup masa depan.
b. Menjelaskan kepada anak remaja kita bahwa kegagalan
dalam menempuh pendidikan formal di sekolah bukan
akhir dari segalanya. Ilmu pengetahuan dan keterampilan
bertebaran dimana-mana, tinggal yang paling penting
adalah semangat dan tekad membaja dalam mengarungi
kehidupan. Banyak sekali contoh dalam kehidupan nyata
dimana seseorang hanya bermodalkan ijazah atau STTB
SD saja, bahkan orang cacat sekalipun banyak yang tegar
dan sukses dalam hidup mereka.
13. Dalam hal Orang Tua merasa dan memang kenyataannya
sudah tidak mampu lagi membiayai pendidikan anak,
sebaiknya membicarakannya secara terbuka kepada anak
tanpa harus merasa gengsi atau takut. Dari sini kita mengajari
anak tentang sikap realistis dalam menghadapi kenyataan
hidup yang memang terkadang getir, yang tidak selalu
sejalan dengan harapan. Hal ini penting kita perkenalkan
agar anak kita tidak hidup dalam alam mimpi atau khayal,
semu, fatamorgana, yang tdak dapat dijalani secara benar.
Setelah itu, tentunya kita pun tidak boleh membiarkan anak
92
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
14.
15.
16.
17.
18.
93
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
95
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
UNGKAPAN BIJAK DARI BERBAGAI SUMBER
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
96
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
lemah.
19. Jadilah golongan tua yang mengasihani yang muda dan
jadilah golongan muda yang hormat kepada yang tua.
20. Hidup ini perjuangan, perjuangan butuh pengorbanan, dan
pengorbanan itu bisa dalam bentuk apa saja.
21. Rumah tanggaku surga ku.
22. Dimana ada kemauan, disitu ada jalan.
23. Bagi hamba yang bertaqwa, Tuhan berikan jalan keluar
berbagai problema.
24. Kesabaran bagian integral dari iman.
25. Tidak ada batas kesabaran bagi orang yang beriman.
26. Tuhan bersama orang-orang yang sabar.
27. Sabar itu salah satu perhiasan surga.
28. Jadilah orang-orang yang ikhlas, dengan begitu syetan tak
akan mampu memperdaya kita.
29. Akal yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat.
30. Jangan kau tanya harta apa yang kuwariskan, namun
gugatlah aku akan pendidikanmu.
31. Diam mati, berbuat mati.
32. Berfikir bergerak, tidak berfikir tidak bergerak.
33. Musuh satu terlalu banyak, teman seribu masih kurang.
34. Orang yang paling sempurna Imannya adalah orang yang
paling baik akhlaknya.
35. Pergaulilah manusia dengan akhlak yang mulia.
36. Terimalah nikmat dengan syukur dan jalani cobaan dengan
sabar.
37. Jangan berprasangka buruk kepada Tuhan jika anda
mengaku insan beriman.
38. Senyum mu dihadapan saudaramu adalah sedekah.
39. Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
sesama.
40. Jadilah manusia yang pandai, namun jangan menjadi
manusia yang merasa pandai.
MENDIDIK ANAK BERAKHLAK MULIA
97
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
MENDIDIK ANAK BERAKHLAK MULIA
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
tua dituntut untuk mau dan mampu mendidik anak-anak kita agar
menjadi anak yang berakhlak mulia, sehingga tidak akan
melakukan perbuatan-perbuatan buruk dan jahat sebagaimana
yang telah disebutkan tadi.
Dapatlah dikatakan bahwa orang-orang yang melakukan
perbuatan buruk atau jahat itu adalah mereka yang kehilangan
akhlak mulianya. Dengan begitu setiap individu manusia
hendaknya berjuang dengan sekuat tenaga agar selalu memiliki
akhlak yang mulia dalam menjalani kehidupannya. Akhlak mulia
sepatutnya dijadikan sebagai standar prilaku individual dan
prilaku sosial dalam keseharian, dimana saja, kapan saja, serta
dalam kondisi bagaimanapun juga. Akhlak mulia juga sepantasnya
dijadikan sebagai salah satu solusi dari berbagai masalah dan
kemelut kehidupan. Semoga !!
A.
99
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
101
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
h.
i.
j.
k.
l.
2.
102
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
pemeluknya.
Mendoakannya,
Menyelesaikan utang piutangnya,
Memenuhi wasiatnya dalam kebaikan dan kebenaran
serta taat kepada Tuhan Yang Maha Esa,
Menyambung tali silaturahmi dengan keluarga dan
sahabat orang tua
b. Menjaga nama baik orang tua dan keluarga.
c. Mau dan mampu memelihara serta menjalankan amanah
orang tua dengan ikhlas dan bertanggung jawab.
3.
4.
103
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
104
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
7.
105
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
106
8.
9.
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
107
BAB 7
MENDIDIK ANAK
USIA SLTA/REMAJA
108