untuk
10. Sub sistem transportasi Ruang untuk bergerak (jalan). Tempat awal /
akhir pergerakan (terminal). Yang bergerak (alat angkut/kenderaan dalam
bentuk apapun). Pengelolaan : yang mengkoordinasi ketiga unsur
sebelumnya.
11. Perkembangan kota
12. Pola hubungan antar kota
13. Contoh hubungan antar kota-kota di dunia
14. Contoh hubungan antar kota-kota di dunia (especially creative city)
(makro) dipecahkan menjadi sistem yang lebih kecil (mikro), yang masingmasing saling terkait dan saling mempengaruhi. Sistem Transportasi mikro
terdiri dari: a. Sistem kegiatan (tata guna tanah) b. Sistem jaringan (Dep
perhub, Bina Marga) c. Sistem pergerakan lalu lintas (DLLAJ, Organda,
Polantas, masyarakat)
3. SISTEM TRANSPORTASI MAKRO Sistem Kegiatan Sistem Pergerakan Sistem
Jaringan Sistem Kelambagaan Sumber : Tamin (2000)
4. Sistem Tata Guna Lahan - Transportasi Sasaran Perencanaan Transportasi :
membuat interaksi tata guna lahan dan transportasi menjadi semudah dan
seefesiensi mungkin Kebijakan yang diambil: Sistem Kegiatan : rencana tata
guna lahan yang baik dapat mengurangi kebutuhan perjalanan yang panjang
sehingga interaksi menjadi mudah Sistem Jaringan : meningkatkan kapasitas
pelayanan prasarana Sistem Pergerakan : mengatur teknik dan manajemen
lalu lintas
5. ANALISIS PERMINTAAN TRANSPORTASI Kebutuhan akan transportasi berasal
dari: Interaksi antara aktivitas sosial dan ekonomi yang tersebar di suatu
daerah. Keanekaragaman aktivitas dan pola interaksi yang kompleks
menghasilkan berbagai faktor yang menentukan kebutuhan akan transportasi.
Alasan orang untuk melakukan perjalanan: Berkisar antara pencarian untuk
makanan dan naungan untuk mobilitas kegiatan atau kebutuhan rekreasi.
6. Tata Guna Lahan Defenisi umum adalah: Pengaturan pemanfaatan lahan
yang masih kosong disuatu lingkup wilayah (nasional, regional, lokal) atau
sebaran ruang /pola geografis dari fungsi suatu kota (daerah hunian, perniagaan,
pertokoan, kantor pemerintahan, sekolahan, serta kegiatan-kegiatan tertentu)
7. Kebijakan tata ruang erat kaitannya dengan kebijakan transportasi, ruang
adalah merupakan kegiatan. Transportasi merupakan sistem jaringan yang
secara fisik menghubungkan suatu ruang kegiatan dengan kegiatan lainnya.
Dengan berkembangnya ruang kegiatan tersebut, meningkat pula kebutuhan
transportasi. Kebutuhan akan pergerakan selalu menimbulkan permasalahan ,
khususnya pada saat orang ingin bergerak untuk tujuan yang sama didalam
daerah tertentu dan saat yang bersamaan
8. Pengaturan Tata Guna Lahan Dalam pengaturannya, tidak diperkenankan
terjadinya campur aduk dalam hal tata guna lahan (mixed land-use). Hal ini
menyangkut antara lain : a. Kondisi fisik lahan (geografi suatu wilayah harga
tanah, faktor ekonomi dll) b. Kondisi transportasi (menghindari bercampurnya
lalu lintas seperti mobil pribadi dengan mobil truk, mobil tangki dll). Hal ini akan
menyebabkan lalu lintas macet dan mudah terjadi konflik lalu lintas
9. Hubungan Tata Guna Lahan Dengan Transportasi Tata guna lahan merupakan
salah satu faktor penentu dari pergerakan dan aktivitas. Aktivitas ini dikenal
sebagai pembangkit perjalanan dan akan menentukan jenis prasarana /sarana
transportasi yang dibutuhkan untuk memindahkan lalu lintas seperti angkutan
umum atau mobil pribadi.
28. untuk T dan A tertentu, pola aliran yang benar-benar akan terjadi dapat
ditemukan dengan solusi dari fungsi pelayanan dan fungsi permintaan:
29. Gambaran Prediksi Arus
30. Bibliografi M L Manheim. Fundamentals of transportation systems analysis
Vol.1. MIT Press, 1978.