Referat Ujang de Quervain
Referat Ujang de Quervain
Disusun oleh :
Ujang Kadir, S.Ked
110.2011.287
Pembimbing :
Kol. CKM. (Purn). Dr. H. Abidin, Sp.OT
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Anatomi
Tendon adalah penghubung antara tulang dan otot. Tendon ada yang
dibungkus dengan pembungkus tendon (tendon sheath), ada pula yang tidak dan
langsung melekat pada tulang. Pergelangan tangan bagian dorsal yang terdiri dari
otot-otot ekstensor dibungkus oleh sebuah retinakulum ekstensor yang berjalan
melalui tulang-tulang karpal. Retinakulum ini terdiri dari jaringan fibrosa. Bagian
medial dari retinakulum ini melekat pada os pisiform dan os hamate sementara
bagian lateralnya melekat pada bagian distal dari os radius. Ada enam
kompartemen jaringan fibrosa yang melalui otot-otot ekstensor ini. Kompartemen
ini dipisahkan satu sama lain oleh jaringan fibrosa. Setiap kompartemen
dibungkus oleh tendon sheath yang berisi cairan sinovial dan semuanya
dibungkus oleh retinakulum tadi.
Definisi
De Quervain's syndrome merupakan peradangan pada tendon dan pada
penutup tendon otot abductor pollicis longus (APL) dan extensor pollicis brevis
(EPB). Kedua tendon otot ini membentuk segitiga sama sisi di metacarpal I.
Dalam perjalanannya ke ibu jari, tendon APL dan EPB ini saling beriringan dan
bersampingan ke sisi tepi pergelangan tangan.
Epidemiologi
Angka kejadian di USA untuk penyakit ini relatif, terutama di antara
orang-orang yang menunjukkan aktivitas yang menggunakan tangan berulangulang, seperti pekerjaan pemasangan bagian-bagian mesin dan sekretaris.
Mortalitas tidak berhubungan dengan kondisi penyakit ini. Beberapa morbiditas
yang dilaporkan mungkin terjadi pada pasien dengan riwayat nyeri progresif di
mana berhubungan dengan aktivitas yang memerlukan penggunaan tangan yang
terkena. De Quervains syndrome lebih banyak diderita orang dewasa dibanding
pada anak-anak.
Hingga saat ini belum ditemukan adanya korelasi nyata antara insidensi de
Quervains syndrome denga sejumlah ras tertentu. Meskipun penyakit ini sering
dijumpai pasa pria dan wanita, tetapi de Quervains syndrome menunjukkan
jumlah yang signifikan di mana lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan
pada pria. Keadaan ini paling biasa pada wanita yang berumur 30-50 tahun.
Beberapa sumber bahkan memperhatikan rasio yang sangat tinggi pada wanita
dibandingkan pada pria yaitu 8:1. Menariknya, banyak wanita yang menderita de
Quervains syndrome selama kehamilannya atau selama periode postpartum.
2.4.
Etiologi
Penyebab yang pasti tidak diketahui, tetapi inflamasi tendon yang terjadi
Patofisiologi
Kompartemen dorsal pertama pada pergelangan tangan termasuk
pembungkus tendon yang menutupi tendon otot abduktor polisis longus dan
tendon otot ekstensor polisis brevis pada tepi lateral. Inflamasi pada daerah ini
umumnya terlihat pada pasien yang menggunakan tangan dan ibu jarinya untuk
kegiatan-kegiatan yang repetitif atau berulang. Karena itu, de Quervains
syndrome dapat terjadi sebagai hasil dari mikrotrauma kumulatif (repetitif).
sheath yang memproduksi cairan sinovial mulai menurun produksi dan kualitas
cairannya. Akibatnya, pada penggunaan jari-jari selanjutnya terjadi pergesekan
otot dengan tendon sheath karena cairan sinovial yang berkurang tadi berfungsi
sebagai lubrikasi. Sehingga terjadi proliferasi jaringan ikat fibrosa yang tampak
sebagai inflamasi dari tendon sheath.
Proliferasi ini menyebabkan pergerakan tendon menjadi terbatas karena
jaringan ikat ini memenuhi hampir seluruh tendon sheath. Terjadilah stenosis atau
penyempitan pada tendon sheath tersebut dan hal ini akan mempengaruhi
pergerakan dari kedua otot tadi. Pada kasus-kasus lanjut akan terjadi perlengketan
tendon dengan tendon sheath. Pergesekan otot-otot ini merangsang nervus yang
ada pada kedua otot tadi sehingga terjadi perangsangan nyeri pada ibu jari bila
digerakkan yang sering merupakan keluhan utama pada penderita penyakit ini.
Pembungkus fibrosa dari tendon abduktor polisis longus dan ekstensor polisis
brevis menebal dan melewati puncak dari prosesus stiloideus radius.
2.6.
Manifestasi Klinis
Keadaan ini paling biasa terjadi pada wanita berusia 30-50 tahun, yang
mengeluh nyeri pada sisi radius pergelangan tangan. Kadang - kadang tampak
adanya pembengkakan pada ujung stiloid radial.
Penegakkan Diagnosa
Kelainan ini sering ditemukan pada wanita umur pertengahan. Gejala yang
timbul berupa nyeri bila menggunakan tangan dan menggerakkan kedua otot
tersebut yaitu bila menggerakkan ibu jari, khususnya tendon otot abduktor polisis
longus dan otot ekstensor polisis brevis. Perlu ditanyakan juga kepada pasien
riwayat terjadinya nyeri. Sebagian pasien akan mengungkapkan riwayat terjadinya
nyeri dengan trauma akut pada ibu jari mereka dan sebagian lainnya tidak
menyadari keluhan ini sampai terjadi nyeri yang lambat laun makin menghebat.
Untuk itu perlu ditanyakan kepada pasien apa pekerjaan mereka karena hal
tersebut akan memberikan kontribusi sebagai onset dari gejala tersebut khususnya
pada pekerjaan yang menggunakan jari-jari tangan. Riwayat penyakit lain seperti
pada rheumatoid arthritis dapat menyebabkan pula deformitas dan kesulitan
menggerakkan ibu jari. Pada kasus-kasus dini, nyeri ini belum disertai edema
yang tampak secara nyata (inspeksi), tapi pada kasus-kasus lanjut tampak edema
terutama pada sisi radial dari polluks.
Pada pemeriksaan fisik, terdapat nyeri tekan pada daerah prosesus
stiloideus radius, kadang-kadang dapat dilihat atau dapat teraba nodul akibat
Diagnosis Banding
Diagnosis banding yang harus disingkirkan untuk menegakkan diagnosis
Pada umumnya nyeri yang terjadi pada OA CMCJ I berlokasi pada sisi
volar pergelangan tangan. Pada pemeriksaan tes finkelstein, OA CMCJ I dapat
positif, oleh karena itu perlu dilakukan pemeriksaan lainnya yaitu Grind Test. Tes
ini dilakukan dengan mendorong ibu jari dengan kuat ke arah sendi CMC sambil
melakukan gerakan sedikit memutar sehingga tampak seperti gerakan menggiling.
Tes ini negatif pada sindroma de Quervain dan positif pada OA CMCJ I.
Selain itu dapat dilakukan pemeriksaan tambahan berupa foto roentgen
untuk menyingkirkan diagnosis OA CMCJ I. Pada OA akan tampak tanda-tanda
khas berupa penyempitan spatium kartilago, peningkatan densitas tulang
subchondral, dan adanyaosteofit. Sedangkan pada sindroma de Quervain
pembengkakan disebabkan oleh pembengkakan tenosynovium sehingga tidak
akan tampak apa-apa pada pemeriksaan roentgen.
b) Sindroma Intersection
Sindroma intersection adalah peradangan tenosinovium dari tendontendon ekstensor yang terdapat pada pergelangan tangan yaitu musculus extensor
carpi radialis longus dan musculus extensor carpi radialis brevis. Kondisi ini juga
dapat melibatkan musculus abductor pollicis longus dan musculus extensor
pollicis brevis. Sindroma ini pada umumnya terjadi pada aktivitas yang
memerlukan gerakan repetitif fleksi maupun ekstensi pergelangan tangan,
contohnya pada olahragaolahraga yang menggunakan raket, dayung, atau
pengangkat beban.
12
2.9.
Penatalaksanaan
Tujuan tatalaksana tenosinovitis de Quervain adalah untuk meringankan
rasa sakit yang disebabkan oleh iritasi dan pembengkakan. Tatalaksana yang
dilakukan adalah dengan terapi konservatif dan intervensi bedah. Pada terapi
konservatif kasus-kasus dini, sebaiknya penderita menghindari pekerjaan yang
menggunakan jari-jari mereka. Hal ini dapat membantu penderita dengan
mengistirahatkan (immobilisasi) kompartemen dorsal pertama pada ibu jari
(polluks) agar edema lebih lanjut dapat dicegah. Idealnya, immobilisasi ini
dilakukan sekitar 4-6 minggu. Kompres dingin pada daerah edema dapat
membantu menurunkan edema (cryotherapy).
Pada tahap awal diberikan analgetik atau injeksi lokal kortikosteroid serta
mengistirahatkan pergelangan tangan, tetapi kadang-kadang penyembuhan hanya
bersifat sementara. Pembedahan dilakukan pada penderita yang resisten atau ingin
meredakan nyeri secara permanen dengan membuka bagian sarung tendon yang
sempit.
a) Terapi Konservatif
Splints dapat digunakan untuk mengimobilisasi ibu jari dan pergelangan
tangan (thumb-spica splint) untuk mengistirahatkan keduanya.
13
14
potensial untuk terjadinya ruptur. Penyuntikan campuran obat ini juga hendaknya
dicegah jangan sampai terlalu superfisial dari jaringan subkutan karena dapat
menyebabkan depigmentasi pada kulit. Untuk pasien-pasien yang menderita
diabetes melitus sebaiknya dilakukan pengontrolan glukosa darah karena
pemberian kortikosteroid lokal dapat menyebabkan peningkatan glukosa darah
sementara.
Kinesioterapi yaitu dengan melakukan terapi stretching atau peregangan
pada ibu jari. Pasien diajarkan berbagai cara untuk melakukan latihan peregangan
pada ibu jari, seperti gerak aktif pada jari-jari dan ibu jari. Pasien duduk senyaman
mungkin dengan tangan kiri disuport bantal. Posisi terapis berada didepan pasien.
Tangan kiri terapis memfiksasi sendi pergelangan tangan pasien dan tangan kanan
terapis menggenggam ibu jari kiri pasien di persendian carpometacarpal.
15
Gambar 15. Berbagai jenis latihan peregangan ibu jari untuk pasien De Quervain
Selain itu, pasien juga dianjurkan untuk mengurangi aktifitas pada ibu jari
seperti tidak mengepel, tidak mencuci dan tidak melakukan aktivitas yang dapat
memperberat keadaan ibu jari pasien menjadi bertambah parah.
Ultrasound diatermi yaitu terapi dengan memanfaatkan gelombang panas
radiofrekuensi pada lesi dengan tujuan melonggarkan jepitan. Sebelum prosedur
dilakukan, pasien diposisikan senyaman mungkin, rileks, dan tanpa adanya rasa
sakit yaitu posisi dengan duduk kemudian tangan pronasi diletakan di atas bantal.
Tangan yang akan diterapi harus terbebas dari pakaian dan segala asesoris.
Sebelum pemberian terapi dilakukan tes sensibilitas di daerah tangan bagian
pergelangan tangan.
16
17
Prognosis
Prognosis penyakit ini umumnya baik. Pada kasus-kasus dini, biasanya
berespon dengan baik pada terapi konservatif. Sedangkan pada kasus-kasus lanjut
dan tidak memberikan respon yang baik dengan terapi konservatif, dilakukan
tindakan bedah untuk dekompresi pada kompartemen dorsal pertama dari
pergelangan tangan.
Umumnya berlangsung dengan baik, morbiditas dapat terjadi jika terjadi
komplikasi pasca operasi misalnya adhesi tendo atau subluksasi volar tendon.
Pasien dengan de Quervains syndrome perlu untuk menghindari aktivitasaktivitas repetitif tertentu dari pergelangan tangan atau dari ibu jari hingga
pengobatan yang adekuat tercapai.
18
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
19