MODUL
Oleh:
Bambang Sancoko, SE., M.Si.
Widyaiswara Madya
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penyusunan modul Sistem Penerimaan dan
Pengeluaran Negara untuk DTSS Bendahara Pengeluaran.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Kepala Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan.
2. Rekan-rekan Widyaiswara Pusdiklat Anggaran.
3. Seluruh staf pada Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan.
4. Para pihak yang membantu penulisan modul ini.
Atas segala bantuan yang diberikan selama penulisan modul ini. Penulis
menyadari bahwa tulisan ini masih perlu penyempurnaan, oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik, saran, maupun usulan yang bersifat membangun.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi
penulis sendiri.
Bambang Sancoko
Daftar Isi
DAFTAR ISI
ii
iii
Daftar Isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
iv
vii
ix
PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1. Deskripsi Singkat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2. Prasyarat Kompetisi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Relevansi Modul . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.1
1.1.1
Dasar Hukum . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
1.1.2
1.1.3
1.1.4
1.1.5
21
1.1.6
28
1.1.7
36
1.2
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
36
1.3
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
37
1.4
Tes Formatif 1 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
38
1.5
Umpan Balik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
41
Daftar Isi
42
2.1
42
2.1.1
42
2.1.2
45
2.1.3
47
2.1.4
48
2.1.5
52
2.1.6
52
2.2
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
54
2.3
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
55
2.4
Tes Formatif 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
56
2.5
Umpan Balik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
58
59
3.1
59
3.1.1
59
3.1.2
60
3.1.3
62
3.1.4
67
3.1.5
69
3.1.6
78
3.1.7
80
80
3.1.9
82
3.2
Latihan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
83
3.3
Rangkuman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
84
3.4
Tes Formatif 3 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
85
3.5
Umpan Balik . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
88
Daftar Isi
PENUTUP . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
89
DAFTAR PUSTAKA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
90
TES SUMATIF . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
92
KUNCI JAWABAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
98
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
99
Petunjuk Penggunaan Modul ini memuat cara penggunaan modul dan tata cara
belajar yang tepat agar peserta diklat dapat mencapai Kompetensi yang
diharapkan :
1. Langkah-langkah belajar yang perlu dilakukan.
Pelajari setiap kegiatan belajar (KB) dengan seksama, tanyakan kepada
widyaiswara/tenaga pengajar jika ada bagian yang kurang jelas dan langkah
terakhir
adalah
reviu
semua
materi
tiap
kegiatan
belajar
dengan
Pokok Bahasan
Estimasi
Ket
Waktu
1
2 Jamlat
3 Jamlat
3 Jamlat
modul dan cocokan dengan kunci jawaban yang tersedia untuk mengatahui
tingkat pemahaman atas keseluruhan materi yang ada pada modul.
4. Prosedur peningkatan kompetensi materi.
Peserta dapat menambah bahan bacaan dari berbagai sumber untuk
menambah pengetahuan dan lebih dapat meng-update pengetahuan yang
dimiliki sehingga dapat menunjang tugas sehari-hari dikantor.
5. Peran widyaiswara/tenaga pengajar dalam proses pembelajaran.
Widyaiswara/tenaga pengajar dapat memberi bimbingan dan motivasi serta
pengalaman praktik dalam pekerjaan sehari-hari dalam mempelajari materi
ini.
6. Buatlah coretan/catatan pada bagian kosong yang memungkinkan di tiap
halaman, jika diperlukan.
Sistem
Penerimaan
Negara
- Pengertian
Konsepsi Dasar
Keuangan
Negara
(KB.2)
- Mekanisme
(KB.1)
Sistem
Pengeluaran
Negara
- Pengertian
(KB.3)
- Mekanisme
- Dokumen
- Pihak Terkait
- Dokumen
- Pihak Terkait
Pendahuluan
PENDAHULUAN
1. DESKRIPSI SINGKAT
A. Standar Kompetensi
Standar kompetensi merupakan
merupakan kecakapan untuk hidup dan belajar
sepanjang hayat yang dicapai oleh peserta melalui pengalaman belajar.
Modul ini bermanfaat bagi peserta dalam memahami tugas-tugas
Bendahara Pengeluaran.
Pengeluaran. Oleh karena itu,
Pendahuluan
4. RELEVANSI MODUL
Modul ini bermanfaat bagi peserta dalam tugas Bendahara
Pengeluaran
yang
merupakan
bagian
dari
kegiatan
Pengelolaan
KEGIATAN BELAJAR 1
KONSEPSI DASAR
KEUANGAN NEGARA
Dasar Hukum
Undang-Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Indonesia Tahun 1945.
b.
Undang-Undang
Undang Nomor 17
1 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.
c.
Undang-Undang
Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan
Negara.
d.
Undang-Undang
Undang
Nomor
1
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan
Undang-Undang
Undang Nomor 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara
Bukan Pajak.
f.
Peraturan Pemerintah
Pemerintah Nomor 22 Tahun 1997 tentang Jenis dan
Penyetoran Penerimaan Negara Bukan Pajak.
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA |
g.
h.
Keputusan
Presiden
Nomor
42
Tahun
2002
tentang
Pedoman
1.1.2
a. Keuangan Negara
Keuangan Negara adalah semua hak dan kewajiban negara yang
dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun
berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan
pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut.
dikuasai
oleh
Pemerintah
Pusat,
Pemerintah
Daerah,
UUD
1945
Prinsip dasar
pengelolaan
keuangan negara
UU No. 17
Tahun 2003
Prinsip-prinsip umum
pengelolaan keuangan negara
(Hukum Tata Negara)
UU No. 1
Tahun 2004
Kaidah administratif
pengelolaan keu. negara
(Hukum Administrasi Keu. Negara)
UU No. 15
Tahun 2004
Prinsip-prinsip umum
pemeriksaan
keuangan negara 2
b. Perbendaharaan Negara
Perbendaharaan Negara tidak dapat dipisahkan dari Keuangan
Negara karena merupakan bagiannya. Pengertian Perbendaharaan Negara
adalah pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara, termasuk
investasi dan kekayaan yang dipisahkan, yang ditetapkan dalam APBN dan
APBD.
Tahun 2004
1.1.3
pejabat
pengeluaran
dilarang
atas
beban
melakukan
tindakan
APBN/APBD
jika
yang
berakibat
anggaran
untuk
1.1.4
pengelolaan
keuangan
pemerintahan.
Negara
sebagai
bagian
dari
kekuasaan
Wakil
Pemerintah
dalam
kepemilikan
kekayaan
negara
yang
Barang
kementerian
negara/lembaga
yang
peningkatan
profesionalisme
dalam
penyelenggaraan
tugas
pemerintahan.
Menteri Keuangan dalam pelaksanaan kewenangan pengelolaan
keuangan Negara adalah pengelola fiskal. Sub bidang pengelolaan fiskal
meliputi fungsi-fungsi pengelolaan kebijakan fiskal dan kerangka ekonomi
makro, penganggaran, administrasi perpajakan, administrasi kepabeanan,
perbendaharaan, dan pengawasan keuangan.
Konsekuensi pembagian tugas antara Menteri Keuangan dan para
menteri
lainnya
tercermin
dalam
pelaksanaan
anggaran.
Untuk
Gambar 1.2
Pendelegasian Wewenang Pengelolaan Keuangan Negara
PENDELEGASIAN KEWENANGAN
(Undang-Undang No 17 Tahun 2003 : Pasal 6)
PRESIDEN
(CEO)
MENTERI (COO)
PENGGUNA
ANGGARAN
SATKER
SATKER
KPPN
KPPN
Kuasa Pengguna
Anggaran
Kuasa Pengguna
Anggaran
Kuasa Bendahara
Umum Negara
Kuasa Bendahara
Umum Negara
kementerian
negara/lembaga
sehubungan
dengan
realisasi
dan
mengatur
dana
yang
diperlukan
dalam
uang
negara
dan
mengelola/menatausahakan
investasi;
10) melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat Pengguna
Anggaran atas beban rekening kas umum negara;
11) melakukan
pinjaman
dan
memberikan
jaminan
atas
nama
pemerintah;
12) memberikan pinjaman atas nama pemerintah;
13) melakukan pengelolaan utang dan piutang negara;
14) mengajukan rancangan peraturan pemerintah tentang standar
akuntansi pemerintahan;
15) melakukan penagihan piutang negara;
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA |
10
kebijakan
dan
pedoman
pengelolaan
serta
tugas
kebendaharaan
dalam
rangka
pelaksanaan
Tugas
atau
menyerahkan,
menatausahakan,
dan
BUN
di
daerah
yaitu
Kepala
Kantor
Pelayanan
lembaga
adalah
Pengguna
Anggaran/
11
3) menetapkan
pejabat
yang
bertugas
melakukan
pemungutan
penerimaan negara;
4) menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan utang
dan piutang;
5) melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran
belanja;
6) menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian dan
perintah pembayaran;
7) menggunakan barang milik negara;
8) menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan barang
milik negara;
9) mengawasi pelaksanaan anggaran;
10) menyusun dan menyampaikan laporan keuangan kementerian
negara/lembaga yang dipimpinnya.
Menteri/Pimpinan
Lembaga
selaku
penyelenggara
urusan
bertindak
selaku
PA
atas
Bagian
Anggaran
yang
tidak
PA menunjuk
12
persetujuan
Menteri
Keuangan
c.q
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan.
Dalam hal terdapat keterbatasan jumlah pejabat/pegawai yang
memenuhi syarat untuk ditetapkan sebagai Pejabat Perbendaharaan
Negara, dimungkinkan perangkapan fungsi Pejabat Perbendaharaan
Negara dengan memperhatikan pelaksanaan prinsip saling uji (check
and balance).
berakhir
bertanggungjawab
untuk
menyelesaikan
13
Penunjukan
KPA
atas
pelaksanaan
dana
Dekonsentrasi
dilakukan
oleh
Gubernur/Bupati/Walikota.
Menteri/Pimpinan
Lembaga
atas
usul
Dalam
Menteri/Pimpinan
Lembaga
dapat
mendelegasikan
panitia/pejabat
yang
terlibat
dalam
pelaksanaan
14
sesuai
dengan
ketentuan
tentang
pengadaan
barang/jasa pemerintah.
3) menyusun sistem pengawasan dan pengendalian agar proses
penyelesaian tagihan atas beban APBN dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
4) melakukan pengawasan agar pelaksanaan kegiatan dan pengadaan
barang/jasa sesuai dengan keluaran (output) yang ditetapkan dalam
DIPA.
5) melakukan
monitoring
dan
evaluasi
agar
pembuatan
pengawasan,
pertanggungjawaban
monitoring,
pelaksanaan
dan
anggaran
evaluasi
dalam
atas
rangka
melakukan
tindakan
yang
dapat
mengakibatkan
15
PPSPM melaksanakan
16
SPM.
Dalam
melakukan
pengujian
tagihan
dan
Gambar 1.3
Pemisahan Kewenangan Pengelolaan Keuangan Negara
PEMISAHAN KEWENANGAN
Menteri Teknis
Selaku Pengguna Anggaran
Menteri Keuangan
Selaku Bendahara Umum Negara
KUASA BUN
PPK
PEMBUATAN
KOMITMEN
PENGUJIAN &
PEMBEBANAN
PERINTAH
PEMBAYARAN
SPP
PENELITIAN &
PENGUJIAN
SPM
Pengurusan Administrasi
administratief beheer
f.
KPPN
PPSPM
PERINTAH
PENCAIRAN
DANA
SP2D
Pengurusan Komtabel
Comptabel beheer
Bendahara Penerimaan/Pengeluaran
Menteri/pimpinan lembaga/gubernur/bupati/walikota mengangkat
Bendahara
Penerimaan
dan/atau
Bendahara
Pengeluaran
untuk
17
melaksanakan
tugas
kebendaharaan
dalam
rangka
pelaksanaan
menyimpan,menyetorkan,
menatausahakan,
dan
pelaksanaan
APBN/APBD
pada
kementerian
negara/lembaga/pemerintah
Penerimaan
diangkat
apabila
pada
kantor/satuan
daerah.
kerja
Bendahara
kantor/satker
terdapat
2) Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima,
menyimpan,
membayarkan,
menatausahakan,
dan
pelaksanaan
APBN
pada
kantor/Satker
Kementerian
18
sebagai
Bendahara
Pengeluaran,
Menteri/Pimpinan
Pengeluaran
melaksanakan
tugas
tugas
kebendaharaan
Bendahara
Pengeluaran
meliputi:
1) menerima, menyimpan, menatausahakan, dan membukukan
uang/surat berharga dalam pengelolaannya.
2) melakukan pengujian dan pembayaran berdasarkan perintah
PPK;
3) menolak
perintah
pembayaran
apabila
tidak
memenuhi
pemotongan/pemungutan
kewajiban
kepada
19
Pengeluaran
Pembantu
yang
selanjutnya
perintah
pembayaran
apabila
tidak
memenuhi
menyetorkan
pemotongan/pemungutan
kewajiban
kepada
Pengelolaan Administrasi
Belanja
Pegawai
yang
20
PPABP
untuk
membantu
PPK
dalam
mengelola
Layanan
Pengadaan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
(ULP)
adalah
Daerah/Institusi
unit
organisasi
yang
berfungsi
Pemilihan
1.1.5
a. Pengertian APBN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, selanjutnya disebut
APBN, adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan negara yang
disetujui oleh Dewan Perwakilan Rakyat.
pengelolaan keuangan negara yang ditetapkan tiap tahun dengan undangundang. Tahun Anggaran meliputi masa satu tahun, mulai dari tanggal 1
Januari sampai dengan tanggal 31 Desember. APBN, perubahan APBN,
dan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN setiap tahun ditetapkan
dengan undang-undang.
21
b. Klasifikasi Anggaran
APBN terdiri atas anggaran pendapatan, anggaran belanja, dan
pembiayaan.
Pendapatan
negara
terdiri
atas
penerimaan
pajak,
dengan
pemerintahan pusat.
susunan
kementerian
negara/lembaga
Anggaran
adalah
kelompok
anggaran
menurut
Daerah
yang
melaksanakan
kegiatan
Kementerian
Negara/Lembaga
Kementerian
Negara/Lembaga.
22
Negara
berdasarkan
jenis
belanja
pada
Kementerian
penyusunan
anggaran,
pertangungjawaban/pelaporan
pelaksanan
anggaran.
anggaran,
Ketentuan
jenis
dan
belanja
tentang
Penambahan
dan
Perubahan
Akun
23
dimaksudkan
untuk
diserahkan
atau
dijual
kepada
dan
Non-Operasional),
Belanja
Jasa,
Belanja
serta
Belanja
Barang
Untuk
Diserahkan
Kepada
Masyarakat/Pemda.
digunakan dalam
rangka
pelaksanaan
hingga
asset
tersebut
siap
untuk
dipergunakan
untuk
digunakan.
Aset
tetap/asset
operasional
kegiatan
lainnya
tersebut
sehari-hari
suatu
satuan
kerja
atau
terkait
dan
bukan
untuk
dijual/diserahkan
kepada
24
atau
alokasi
anggaran
yang
diberikan
f)
hibah
kepada
pemerintah
negara
lain,
organisasi
25
kemampuan
ekonomi
dan/atau
kesejahteraan
masyarakat.
c. Siklus Anggaran
1) Penyusunan dan Penetapan APBN
APBN disusun sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan
pemerintahan negara dan kemampuan dalam menghimpun pendapatan
negara. Penyusunan Rancangan APBN berpedoman kepada rencana
kerja Pemerintah dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan
bernegara.
Dalam hal anggaran diperkirakan defisit, ditetapkan sumbersumber pembiayaan untuk menutup defisit tersebut dalam Undangundang tentang APBN.
26
2) Pelaksanaan APBN
Setelah
APBN
ditetapkan
dengan
UU,
pelaksanaannya
Menteri
Keuangan
memberitahukan
Setelah APBN
kepada
semua
Setiap
yang
menjadi
wewenang
dan
tanggung
jawabnya.
Pengguna
Anggaran
melaksanakan
kegiatan
dalam
Anggaran/Kuasa
dokumen
Pengguna
pelaksanaan
Anggaran
anggaran,
berwenang
Pengguna
mengadakan
27
1.1.6
1) DIPA Induk
DIPA Induk merupakan akumulasi dari DIPA per Satker yang disusun
oleh PA menurut Unit Eselon I Kementerian Negara/Lembaga.
DIPA Induk terdiri atas:
a) Lembar Surat Pengesahan DIPA Induk (SP DIPA Induk).
Lembar SP DIPA Induk memuat:
Halaman I, halaman II, dan halaman III DIPA Induk dilengkapi dengan:
a) tanda tangan sekretaris jenderal/sekretaris utama/sekretaris/pejabat
eselon I selaku penanggung jawab program; dan
b) kode pengaman berupa digital stamp.
28
Rencana
Penarikan
Dana
dan
Perkiraan
Penerimaan
yang
2) DIPA Petikan
DIPA Petikan merupakan DIPA per Satker yang dicetak secara otomatis
melalui sistem.
29
Dana
Dekonsentrasi
(DK)
yaitu
DIPA
dalam
rangka
Tugas
pelaksanaan
Pembantuan
Tugas
(TP)
Pembantuan,
Provinsi/Kabupaten/Kota
yang
yaitu
DIPA
yang
dikelola
ditunjuk
oleh
dalam
oleh
rangka
SKPD
Menteri/Pimpinan
30
(Nama
Program,
Unit
Organisasi,
dan
Kementerian
Negara/Lembaga);
b) DIPA Petikan dicetak secara otomatis melalui sistem yang dilengkapi
dengan kode pengaman berupa digital stamp sebagai pengganti
tanda tangan pengesahan (otentifikasi);
c) DIPA Petikan berfungsi sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Satker
dan
pencairan
dana/pengesahan
bagi
Bendahara
Umum
Penarikan
Dana
dan
Perkiraan
Penerimaan
yang
31
b. Fungsi DIPA :
1) Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan bagi satker.
2) Sebagai dasar pencairan dana/pegesahan bagi Bendahara Umum
Negara/Kuasa Bendahara Umum Negara.
3) Sebagai alat pengendali, pelaksanaan, pelaporan, pengawasan
APBN, dan perangkat akuntansi pemerintah.
4) Sebagai sarana penuangan anggaran terkait
empat
strategi
pembangunan nasional (four track strategy) yang meliputi progrowth, pro-job, pro-poor, dan pro-environment.
32
pejabat
perbendaharaan
(KPA,
Bendahara
yang
dilaksanakan
instansi
atau
masyarakat
dalam
33
pelaksanaan
sebuah
program
atau
mencerminkan
terukur
pada
suatu
Program
yang
terdiri
dari
5) Pejabat Perbendaharaan
Pejabat Perbendaharaan yang dicantumkan dalam DIPA ada tiga
yaitu :
a) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
b) Pejabat Penandatangan SPM (PPSPM)
c) Bendahara Pengeluaran
6) Rincian Penggunaan Anggaran
Tujuan pencantuman rincian penggunaan anggaran adalah dalam
rangka pelaksanaan rencana kerja satker untuk mencapai keluaran
(output) yang ditetapkan dan anggaran yang disediakan dapat
dibayarkan/dicairkan melalui mekanisme APBN.
34
Negara
(KPPN)
yang
ditunjuk
untuk
Cara penarikan
8) Pengisian Catatan
Pengisian catatan aalah pencantuman penjelasan tentang rincian
belanja yang memerlukan perlakuan khusus dan/atau persyaratan
tertentu pada saat proses pencairan dana, yang memuat :
a) Besaran alokasi dana yang diblokir pada akun.
b) Tunggakan tahun anggaran yang lalu.
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA |
35
1.1.7
sebagai
Bendahara
Pengeluaran
apabil
apabila
Bendahara
Pengeluaran:
a. Dipindahtugaskan
ipindahtugaskan
b. Pensiun
c. Diberhentikan
iberhentikan dari jabatannya
d. Berhalangan
erhalangan sementara
Bendahara
Pengeluaran
yang
dipindahtugaskan/pensiun/
1.2 LATIHAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, padat, dan jelas !
a) Jelaskan
kan pendekatan dalam merumuskan pengertian Keuangan
Negara!
36
c)
1.3 RANGKUMAN
b. Presiden
selaku
Kepala
Pemerintahan
memegang
kekuasaan
kepada
Menteri/Pimpinan
Anggaran/Pengguna
Barang
Lembaga
kementerian
selaku
Pengguna
negara/lem
negara/lembaga
yang
dipimpinnya.
37
PA
A
menyusun
DIPA
menurut
bagian
anggaran
yang
dikuasainya.
Pengeluaran
setelah
berakhirnya
tahun
anggaran
anggaran,
BS
umum
termasuk
dalam
ruang
lingkup
Keuangan Negara.
Negara
2.
BS
Menurut asas
a
kesatuan Kementerian Negara/Lembaga
Negara
di
diwajibkan
agar menyusun kredit anggaran yang disediakan
dengan terinci secara jelas peruntukannya.
3.
BS
pelaksanaan
APBN
dapat
mengakibatkan
BS
5.
BS
38
b) PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1.
2.
3.
(check
and balance)
dalam
proses
pelaksanaan
Keuangan,
sementara
penyelenggaraan
39
4.
5.
6.
dan/atau
tindakan
yang
dapat
mengakibatkan
8.
9.
Dalam
meningkatkan
efektivitas
dan
efisiensi
pelaksanaan
40
kebutuhan.
BPP
harus
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban kepada :
A. Bendahara Pengeluaran
B. KPA
C. PPK
D. BUN
10. Rincian belanja negara yang terdiri dari belanja pegawai, belanja
barang, belanja modal, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, dan
belanja lain-lain
lain
merupakan rincian menurut:
A. Organisasi
B. Jenis
enis belanja (sifat ekonomi)
C. Fungsi
D. Peruntukannya
100%
Jumlah Soal
Arti tingkat penguasaan materi yang dicapai :
91 % - 100 % = baik sekali;
81 % - 90 % = baik;
71 % - 80 % = sedang;
61 % - 70 % = kurang;
0 % - 60 % = sangat kurang.
Bila hasil perhitungan dari rumus tersebut mencapai 81 % atau lebih,
maka Anda telah menguasai materi kegiatan belajar 1 dengan baik.
Selanjutnya Anda dapat mempelajari kegiatan belajar berikutnya.
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA |
41
KEGIATAN BELAJAR 2
SISTEM PENERIMAAN NEGARA
42
penghasilan (PPh), pajak pertambahan nilai (PPN) barang dan jasa, dan
pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pajak bumi dan
bangunan (PBB), bea perolehan hak atas tanah dan bangunan
(BPHTB), cukai, dan pajak lainnya. Pajak Perdagangan Internasional
adalah semua penerimaan negara yang berasal dari bea masuk dan
pajak/pungutan ekspor.
Negara
Bukan
Pajak
adalah
seluruh
penerimaan
43
Penerimaan
denda
keterlambatan
penyelesaian
pekerjaan
pemerintah.
g) Penerimaan dari hasil penjualan dokumen lelang.
2) PNBP
Fungsional,
yaitu
PNBP
yang
berlaku
hanya
pada
c. Penerimaan Hibah
Penerimaan Hibah adalah semua penerimaan negara yang berasal dari
sumbangan swasta dalam negeri serta sumbangan lembaga swasta dan
pemerintah luar negeri yang menjadi hak pemerintah.
44
subsidi
dan
iuran
Pemerintah
Daerah
dalam
rangka
2.1.2
45
e. Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan Pajak Pertambahan
Nilai (PPN) Hasil Tembakau Buatan Dalam Negeri (SSCP)
SSCP digunakan untuk setoran atas penerimaan negara atas Barang
Kena Cukai Buatan Dalam Negeri berupa cukai hasil tembakau, cukai
etil alkohol, cukai minuman mengandung etil alkohol, denda administrasi
penerimaan cukai lainnya, jasa pekerjaan, dan PPN Hasil Tembakau
Buatan Dalam Negeri.
f.
pelabuhan/bandar
udara,
layanan
masuk
tempat
46
2.1.3
badan
(subjek
pajak)
yang
menurut
ketentuan
peraturan
Petugas Pungut
Bendahara
Bendahara
Pengeluaran
berperan
dalam
memungut
yang
dilakukan.
Misalnya
potongan
pajak
atas
47
meupakan
atasan
langsung
Bendahara
Penerimaan
yang
Unit Terkait
Unit terkait adalah instansi yang bertugas menatausahakan penerimaan
negara, antara lain :
Kantor
Pelayanan
Perbendaharaan
Negara
(KPPN)
2.1.4
Pajak/Wajib
Bayar
dapat
menyetorkan/menunaikan
Penerimaan/Bendahara
Pengeluaran/Petugas
Pungut.
48
49
secara berkala.
50
Gambar 2.1
Proses Penyetoran Penerimaan Negara
PROSES PENERIMAAN MELALUI MPN
KPP
DJP
NTPN
BANK
PUSAT
MPN
DJBC
KPP
KPBC
KPBC
NTPN
NTB
DJA
KPPN
DJPBN
BANK CABANG
SSP
SSPCP
KPPN
KPPN
SSBP
WP / WS / WB
51
Selain
penyetoran
oleh
Wajib
Pajak/Wajib
Bayar/Wajib
2.1.5
Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) yaitu nomor yang tertera pada bukti
penerimaan negara yang diterbitkan melalui MPN.
yang
disetor
oleh
Wajib
Pajak/Wajib
Penerimaan negara
Bayar/Wajib
Setor/Bendahara
NPP adalah
2.1.6
menampung
penerimaan
negara
setiap
hari
pada
Bank
52
Pemerintah
Daerah
Bagian
Pemda
Bagian Pusat
Bank Indonesia
(RKUN)
Rekonsiliasi
Pelimpahan Penerimaan
Setiap Hari
DJPBN
Laporan
BO III
Bank Persepsi
PBB/BPHTB
Wajib Bayar
PBB/BPHTB
KPPN
Laporan
Laporan
Bank
Persepsi
Wajib Pajak/
Bayar
Bank
Persepsi
Bank
Persepsi
Wajib Pajak/
Bayar
Wajib Pajak/
Bayar
bersangkutan.
Anggaran
Menteri/Pimpinan
mengangkat/menetapkan
Lembaga
Bendahara
selaku
Pengguna
Penerimaan
untuk
Menteri/Pimpinan
Lembaga
dapat
membuka
Rekening
53
Persepsi/Pos
Persepsi
untuk
menerima
setoran
penerimaan Negara.
Negara Penunjukan Bank Umum/Kantor
antor Pos sebagai
s
Bank
Persepsi/Devisa Persepsi/Pos Persepsi berlaku untuk
ntuk Kantor Pusat maupun
seluruh cabang Bank vang bersangkutan/Unit Pelaksana Teknis Kantor Pos
di daerah.
Satuan
kerja
menyampaikan
selaku
Kuasa
Pengguna
pertanggungjawaban
Pertanggungjawaban
Penerimaan
Negara
Anggaran
Penerimaan
tersebut
berupa
wajib
Negara.
Laporan
2.2 LATIHAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, padat, dan jelas !
54
2.3 RANGKUMAN
pengesahan,
Menteri
Keuangan
selaku
Bendahara
Umum
Negara,
dalam
55
2.4
TES FORMATIF
a) Soal Benar-Salah
Benar
Pilihlah B bila pernyataan benar atau
atau S bila pernyataan salah!
1.
BS
2.
BS
3.
BS
4.
BS
Wajib
Pajak/Wajib
Bayar
hanya
dapat
5.
BS
b. Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1. Uang
ang yang masuk ke kas Negara merupakan :
A. Penerimaan Negara
B. Pendapatan Negara
C. Belanja Negara
D. Setoran PNBP
2. Penerimaan hasil penyewaan barang/kekayaan negara merupakan
56
C. SSBP
D. SPP
4. Bendahara Penerimaan hanya ditunjuk apabila pada satker yang
melakukan
pembayaran
melalui
electronic
banking
pada
sistem
registrasi
pembayaran
via
internet
di
sudah mendapatkan :
A. NTPN dan NTB
B. NTPN dan NTP
C. NTPN dan NTT
D. NTPN dan NRP
8. Penerimaan negara yang disetor oleh Wajib Pajak/Wajib Bayar/Wajib
57
9. Kondisi saldo
saldo Rekening Penerimaan pada Bank Persepsi/Devisa
100%
Jumlah Soal
Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda sudah mencapai
>90% s.d. 100%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
0 % s d 60 %
Sangat Kurang
Bila hasil perhitungan dari rumus tersebut mencapai 81 % atau lebih, maka
Anda telah menguasai
men
materi kegiatan belajar 2 dengan baik. Selanjutnya
Anda dapat mempelajari kegiatan belajar berikutnya.
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA |
58
KEGIATAN BELAJAR 3
SISTEM PENGELUARAN NEGARA
Dalam terminologi
terminolog pengeluaran Negara ada istilah Belanja Negara. Belanja
negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai pengurang
nilai kekayaan bersih.
59
3.1.2
pembayaran
yang
dilakukan
langsung
kepada
Bendahara
Besaran UP yang
60
dipergunakan paling sedikit 50% (lima puluh persen). Dalam hal Bendahara
Pengeluaran dibantu BPP, setiap BPP mengajukan penggantian UP melalui
Bendahara Pengeluaran, apabila UP yang dikelolanya telah dipergunakan
paling sedikit 50% (lima puluh persen).
Kepala KPPN menyampaikan surat pemberitahuan kepada KPA,
dalam hal 2 (dua) bulan sejak SP2D-UP diterbitkan belum dilakukan
pengajuan penggantian UP.
61
3.1.3
Isian
Pelaksanaan
Anggaran
(DIPA)
adalah
dokumen
ke
KPPN
dalam
pelaksanaan
pembayaran
dan
pertanggungjawabannya.
c. Dokumen terkait keputusan kepegawaian
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA |
62
1) Surat
Keputusan
Pengangkatan/pemberhentian
sebagai
calon
pegawai negeri;
2) Surat Keputusan Pengangkatan/pemberhentian sebagai pegawai
negeri;
3) Surat Keputusan Kenaikan/penurunan pangkat;
4) Surat Keputusan Kenaikan/penurunan gaji berkala;
5) Surat Keputusan Pengangkatan/pemberhentian dalam jabatan;
6) Surat Keputusan Mutasi Pindah ke Satker lain;
7) Perubahan data keluarga;
8) Data utang kepada negara;
9) Surat Keputusan pengenaan sanksi kepegawaian.
10) Surat Keterangan Kematian/Visum dari Camat atau Rumah Sakit
11) SK Pemberian Uang Duka Wafat/Tewas dari pejabat yang
berwenang
d. daftar pembayaran
1) daftar pembayaran gaji
2) daftar pembayaran perhitungan lembur
3) daftar pembayaran uang makan
4) daftar pembayaran honorarium
e. Dokumen terkait pembayaran uang lembur
1) Surat Perintah Kerja Lembur;
2) Daftar Hadir Kerja selama 1 (satu) bulan;
3) Daftar Hadir Lembur
f.
63
menyatakan
bahwa
rekening
Pengadilan
Negeri
yang
Perintah
Kerja
(SPK),digunakan
untuk
Pengadaan
64
65
3) Surat Permintaan Pembayaran Tambahan Uang Persediaan (SPPTUP) adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi
permintaan pembayaran TUP.
4) Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan (SPPGUP) adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi
pertanggungjawaban dan permintaan kembali pembayaran UP.
5) Surat Permintaan Pembayaran Penggantian Uang Persediaan Nihil
(SPP-GUP Nihil) adalah dokumen yang diterbitkan oleh PPK, yang
berisi pertanggungjawaban UP.
6) Surat Permintaan Pembayaran Pertanggungjawaban Tambahan
Uang Persediaan (SPPPTUP) adalah dokumen yang diterbitkan oleh
PPK, yang berisi permintaan pertanggungjawaban atas TUP.
l.
66
oleh
KPPN
selaku
Kuasa
BUN
untuk
pelaksanaan
3.1.4
a. Pegawai
Pegawai terkait pebayaran dalam hal belanja pegawai, belanja
honorarium, dan belanja perjalanan dinas.
b. Penyedia Barang/Jasa
Penyedia
Barang/Jasa
adalah
badan
usaha
atau
orang
mengambil
keputusan
dan/atau
tindakan
yang
dapat
melakukan
pengujian
atas
permintaan
pembayaran
dan
Bendahara Pengeluaran
Bendahara Pengeluaran adalah orang yang ditunjuk untuk
menerima, menyimpan, membayarkan, menatausahakan, dan mempertanggungjawabkan uang untuk keperluan Belanja Negara dalam
pelaksanaan APBN pada kantor/Satker Kementerian Negara/Lembaga.
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA |
67
Pengelolaan Administrasi
Belanja
Pegawai
yang
PPABP
untuk
membantu
PPK
dalam
mengelola
Layanan
Pengadaan
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
(ULP)
adalah
Daerah/Institusi
unit
organisasi
yang
berfungsi
Pemilihan
68
n. Pos Pengeluaran
PT.
Pos
Indonesia
yang
ditunjuk
sebagai
pihak
yang
3.1.5
a. Pembuatan Komitmen
Pelaksanaan kegiatan dan penggunaan anggaran pada DIPA yang
mengakibatkan
pengeluaran
negara,
dilakukan
melalui
pembuatan
Negara/Lembaga
pelelangan/pemilihan/seleksi
dalam
dapat
rangka
memulai
pengadaan
proses
barang/jasa
69
DIPA
tahun
anggaran
berkenaan.
Perjanjian/kontrak
yang
suatu
sistem
Perbendaharaan.
paling
lambat
yang
disediakan
oleh
Direktorat
Jenderal
(lima)
hari
kerja
setelah
ditandatanganinya
suatu
sistem
yang
disediakan
oleh
Direktorat
Jenderal
70
Perbendaharaan.
c. Pengajuan Tagihan
Penerima hak mengajukan tagihan kepada negara atas komitmen
berdasarkan bukti-bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.
dasar tagihan, PPK melakukan pengujian.
Atas
Pelaksanaan pembayaran
atas
pengadaan
barang/jasa
dan/atau
pelaksanaan
71
dengan
UP
yang
dapat
dilakukan
oleh
Bendahara
No
Uraian
Pihak Ketiga/
Penerima Uang
Muka Kerja
PPK
Bendahara
Pengeluaran/
BPP
1 a.
Tagihan Pihak
Ketiga / Uang
Muka Kerja
Uji
3 Bendahara Pengeluaran/BPP
melakukan pengujian.
4 Setelah memenuhi syarat SPBy
dibayar oleh Bendahara
Uji
Bayar
terdapat
72
SPP-UP
Dalam hal
Pencairan
73
Gambar 3.1
Alur Penyelesaian GUP
No
Uraian
PPSPM
PPK
1 Bendahara Pengeluaran
menyampaikan bukti pengeluran
kepada PPK
Bukti
Pengeluaran
Bendahara
Pengeluaran/
BPP
Uji
SPP-GUP dan
Bukti
Pendukung
Uji
SPM-GUP
Pencairan
74
Untuk mengesahkan/mempertanggungjawabkan
memenuhi
ketentuan,
PPSPM
menerbitkan/
75
menandatangani SPM-TUP paling lambat 2 (dua) hari kerja dan SPMPTUP paling lambat 3 (tiga) hari kerja.
PPSPM menyampaikan SPM-TUP/SPM-PTUP dalam rangkap 2
(dua) beserta ADK SPM kepada KPPN. PPSPM menyampaikan SPMTUP/SPM-PTUP kepada KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
SPM-TUP/SPM-PTUP diterbitkan.
KPPN melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-TUP/SPMPTUP yang disampaikan oleh PPSPM. Selanjutnya KPPN menerbitkan
SP2D setelah penelitian dan pengujian telah memenuhi syarat.
Pencairan dana TUP berdasarkan SP2D dilakukan melalui transfer dana
dari Kas Negara pada Bank Operasional I (BO I) kepada Rekening
Bendahara Pengeluaran.
76
Gambar 3.1
Alur Penyelesaian Tagihan melalui Mekanisme Pembayaran LS
No
Uraian
1 Mengajukan tagihan atas
penyelesaian Pekerjaan,
disertai dengan bukti
pendukung
Penyedia
Barang/Jasa
PPK
PPSPM
Kontrak/Bukti
Pendukung
Uji
SPP/Bukti
Pendukung
Uji
SPM
77
c) Penerbitan SP2D
SP-LSM yang diajukan ke KPPN digunakan sebagai dasar
penerbitan SP2D-LS. Dalam pencairan anggaran belanja negara, KPPN
melakukan penelitian dan pengujian atas SPM-LS yang disampaikan oleh
PPSPM.
3.1.6
78
SPM
dan
ADK
SPM
hanya
dapat
dilakukan
secara
tertulis
dari
PPK
sepanjang
tidak
mengubah
SPM.
penerima lebih dari satu rekening hanya dapat dilakukan oleh Kepala KPPN
berdasarkan permintaan KPA.
79
3.1.7
beban APBN dapat dilakukan sebelum tanggal terakhir pada akhir tahun.
Penetapan
batas
terakhir
pembayaran
dilakukan
dengan
3.1.8
negara/lembaga
disampaikan
oleh
Menteri/Pimpinan
80
Umum/Kantor Pos.
Penyelenggaraan rekening
yang terintegrasi dalam sistem TNP ini akan mendukung pengelolaan kas
Negara yang efektif dan efisien.
Dalam
rangka
pengelolaan
kas,
BUN/Kuasa
BUN
dapat
Penutupan dan/atau
81
Gambar 3.1
Mekanisme TNP
Treasury Notional Pooling pada Bank A
Saldo: x + y + z
Rek bend A
Saldo: x
Rek Bend B
Saldo: y
Rek Bend C
Saldo: z
08.00 15.00.
3.1.9
penyusunan
laporan
pertanggungjawaban
pelaksanaan
APBN diperlukan data realisasi APBN, arus kas, neraca, dan catatan atas
laporan keuangan. Untuk keperluan tersebut, Kepala kantor/Satker selaku
SISTEM PENERIMAAN DAN PENGELUARAN NEGARA |
82
3.2 LATIHAN
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat, padat, dan jelas !
1. Jelaskan jenis metode pembayaran tagihan kepada Negara !
2. Sebutkan
Negara!
83
Negara!
4. Gambarkan dan jelaskan alur pembayaran melaui mekanisme LS!
5. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Treasury Notional Pooling (TNP)
dan
bagaimana
bendahara
pengeluaran
membuka
rekening
bendahara pengeluaran !
3.3 RANGKUMAN
a) Pengeluaran negara adalah uang yang keluar dari kas negara. Dalam
terminologi pengeluaran Negara ada istilah Belanja Negara. Belanja
negara adalah kewajiban pemerintah pusat yang diakui sebagai
pengurang nilai kekayaan bersih.
b) Pengeluaran Negara harus didukung oleh dokumen-dokumen
dokumen
yang
dapat mendukung kelengkapan dan keabsahan pengeluaran.
c) Pengeluaran Negara melibatkan beberapa pihak di antaranya
pegawai,
penyedia
Pengeluaran/BPP,
barang/jasa,
KPA,
KPPN,
PPK,
Bank
PPSPM,
bendahara
Operasional,
dan
Pos
Pengeluaran
Pengeluaran.
d) Penerima hak mengajukan tagihan kepada negara atas komitmen
berdasarkan bukti-bukti
bukti bukti yang sah untuk memperoleh pembayaran.
Atas dasar
asar tagihan,
tagihan PPK melakukan pengujian.
Pelaksanaan
pembayaran
ran tagihan,
tagihan, dilakukan dengan Pembayaran LS kepada
penyedia barang/jasa atau melalui Bendahara Pengeluaran.
Pengeluaran
e) Koreksi/ralat
si/ralat SPP, SPM, dan SP2D hanya dapat dilakukan sepanjang
tidak mengakibatkan perubahan jumlah uang pada SPP, SPM dan
SP2D, sisa pagu anggaran pada DIPA/POK menjadi minus, atau
perubahan kode Bagian Anggaran, eselon I, dan Satker.
84
f)
3.4
TES FORMATIF
a) Soal Benar-Salah
Benar
Pilihlah B bila pernyataan benar atau S bila pernyataan salah!
1.
BS
2.
BS
3.
BS
4.
BS
85
sesuai kebutuhan.
5.
BS
b) Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1) Pembayaran LS ditujukan kepada:
A. Penyedia barang/jasa atas dasar perjanjian/kontrak.
B. Bendahara Pengeluaran/pihak lainnya untuk keperluan belanja
pegawai non gaji induk, pembayaran honorarium, dan perjalanan
dinas atas dasar surat keputusan.
C. Benar semua
D. Salah semua
2) Dokumen yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan kegiatan Satker
dan pencairan dana/pengesahan bagi Bendahara Umum Negara/Kuasa
Bendahara Umum Negara adalah :
A. DIPA
B. Kuitansi
C. Kontrak
D. SP2D
3) Dokumen yang tidak terkait perjalanan dinas adalah :
A. Surat Keputusan
B. Surat Tugas/Surat Perjalanan Dinas
C. Daftar penerima pembayaran
D. Berita Acara Pembayaran
4) Penyedia Barang/Jasa adalah:
A. badan usaha yang menyediakan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa
Konsultansi/Jasa Lainnya
B. orang
perseorangan
yang
menyediakan
Barang/Pekerjaan
86
C. badan
usaha
atau
orang
perseorangan
yang
menyediakan
87
100%
Jumlah Soal
Apabila tingkat pemahaman (TP) Anda sudah mencapai
>90% s.d. 100%
Sangat Baik
Baik
Cukup
Kurang
0%
Sangal Kurang
s d 60 %
88
PENDAHULUAN
PENUTUP
Sistem
Penerimaan
dan
Pengeluaran
Negara
merupakan
kepada
pembaca/peserta
diklat
dalam
melaksanakan
tugas
Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
a.
b.
c.
d.
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan
f.
g.
h.
Keputusan
Presiden
Nomor
42
Tahun
2002
tentang
Pedoman
i.
Negara
jo.
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
37/PMK.05/2007.
j.
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
57/PMK.05/2007
tentang
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
61/PMK.05/2009
tentang
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
126/PMK.05/2009
tentang
Daftar Pustaka
m. Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
112/PMK.02/2012
tentang
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
160/PMK.02/2012
tentang
p.
q.
r.
Persepsi
pada
Kantor
Cabang
Pembantu/Kantor
Tes Sumatif
TES SUMATIF
umum
termasuk
dalam
ruang
lingkup
Keuangan Negara.
2.
pelaksanaan
APBN
dapat
mengakibatkan
4.
B S Semua
Penerimaan
Negara
merupakan
Pendapatan
Negara.
5.
6.
B S Wajib
Pajak/Wajib
Bayar
hanya
dapat
kepada
penyedia
barang/jasa
atas
dasar
perjanjian kerja/kontrak/komitmen.
8.
Tes Sumatif
9.
B. PILIHAN GANDA
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar!
1.
2.
Tes Sumatif
3.
4.
dan/atau
tindakan
yang
dapat
mengakibatkan
6.
7.
Dalam
meningkatkan
efektivitas
dan
efisiensi
pelaksanaan
BPP
harus
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban kepada :
Tes Sumatif
A. Bendahara Pengeluaran
B. KPA
C. PPK
D. BUN
8.
9.
melakukan
pembayaran
melalui
electronic
banking
Tes Sumatif
12. Penerimaan
negara
yang
disetor
oleh
Wajib
Pajak/Wajib
Tes Sumatif
17. Bank operasional (BO) mitra kerja Kuasa BUN di daerah yang
menyalurkan dana APBN untuk pengeluaran non-gaji( termasuk
kekurangan gaji dan gaji susulan) dan Uang Persediaan adalah:
A. BO I
B. BO II
C. BO III
D. BO IV
18. Tagihan atas pengadaan barang/jasa dan/atau pelaksanaan
kegiatan yang membebani APBN diajukan dengan surat tagihan
oleh penerima hak kepada PPK paling lambat:
A. 3 (tiga) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada Negara.
B. 3 (tiga) hari kerja setelah penyerahan barang/jasa.
C. 5 (lima) hari kerja setelah timbulnya hak tagih kepada Negara.
D. 5 (lima) hari kerja setelah penyerahan barang/jasa.
19. Pembayaran dengan UP yang dapat dilakukan oleh Bendahara
Pengeluaran/BPP kepada 1 (satu) penerima/penyedia barang/jasa
paling banyak sebesar :
A. Rp20.000.000,- (dua puluh juta rupiah).
B. Rp20.000.000,-
(dua
puluh
juta
rupiah)
kecuali
untuk
kecuali
untuk
(lima
puluh
juta
rupiah)
Kunci Jawaban
KUNCI JAWABAN
Tes Formatif 1
Benar Salah
Pilihan Ganda
1. B
1. D
6. B
2. S
2. B
7. C
3. B
3. A
8. D
4. B
4. B
9. A
5. B
5. D
10. B
Tes Formatif 2
Benar Salah
Pilihan Ganda
1. B
1. A
6. A
2. S
2. B
7. B
3. B
3. C
8. B
4. S
4. D
9. A
5. S
5. C
10. B
Kunci Jawaban
Tes Formatif 3
Benar Salah
Pilihan Ganda
1. B
1. C
6. A
2. S
2. A
7. B
3. S
3. D
8. C
4. B
4. C
9. D
5. B
5. B
10. A
Tes Sumatif
A. Soal Benar - Salah
1. B
6. S
2. B
7. S
3. B
8. S
4. S
9. B
5. B
10. B
6. D
11. A
16. B
2. B
7. A
12. B
17. A
3. D
8. B
13. B
18. C
4. B
9. C
14. A
19. C
5. A
10. D
15. D
20. D
LAMPIRAN