Anda di halaman 1dari 8

BST ULKUS KORNEA

Disediakan oleh:
Robinee Panirchelvam

1301-1212-3547

Low Pui Yee

1301-1212-3524

Preceptor :
MAYA SARI WAHYU KUNTORINI ,dr.,SP.M(K).M.Kes

Bagian Ilmu Kesehatan Mata


Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran
Bandung
2013

KETERANGAN UMUM :
Nama

: Tn. Sutama

Umur

: 32 tahun

Agama

: Islam

Jenis Kelamin

: Lelaki

Pekerjaan

: Buruh

Alamat

: Bandung

Tanggal Pemeriksaan : 14 Augustus 2013


ANAMNESA
Keluhan Utama : Penglihatan mata kanan buram
Anamnesa Khusus :
Penderita datang dengan keluhan penglihatan yang buram sejak 1 minggu
sebelum masuk rumah sakit. Penglihatannya menjadi semakin kabur dari masa ke
masa.Penglihatan buram terdapat di mata kanan sahaja. Pasien menyatakan bahawa
mata kanannya mengeluarkan lendir yang berwarna putih pada setiap waktu.
Keluhan juga disertai dengan rasa nyeri yang berterus-terusan dan parah pada
waktu malam dan pasien tidak dapat tidur . Keluhan ini juga semakin memburuk
sehingga membawa pasien ke RS satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Pasien
diberikan obat tetes mata dari Rumah Sakit Mata Cicendo tetapi tidak ada
perbaikan.
Riwayat sebelumnya menyatakan bahawa pasien tidak pernah mempunyai
keluhan di mata sebelum ini .Riwayat menggunakan kacamata atau kontak lensa
disangkal oleh pasien.Riwayat penyakit seperti kencing manis,jantung dan lain-lain
disangkal oleh pasien .Riwayat alergi pernah dialami oleh pasien setelah minum
obat paracetamol .Riwayat pemakaian obat untuk jangka waktu yang lama juga
disangkal oleh penderita.Riwayat trauma disangkal oleh pasien.

Riwayat penyakit mata di keluarga disangkal oleh penderita. Riwayat


penyakit lain di keluarga juga disangkal oleh pasien.
PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
TD

: 120/80 mmHg

: 20 x/menit

: 80 x/menit

: Afebris

Pemeriksaan fisik lain dalam batas normal.


STATUS OFTAMOLOGIKUS
I. Pemeriksaan Subjektif
Visus
VOD

0
PH

Koreksi

Hand movement Persepsi cahaya +

VOS

1.00
PH

Koreksi

II. Pemeriksaan Objektif


a.) Inspeksi
OD
Ortotropia

OS
Ortotropia

Duksi:baik

Duksi:baik

Versi:baik
Tidak ada kelainan

Versi:baik

Muscle Balance

Pergerakan Bola Mata

Silia
Palpebra Superior
Palpebra Inferior
Konjungtiva tarsalis
superior
Konjungtiva tarsalis
inferior
Konjungtiva bulbi
Kornea
COA
Pupil
Iris
Lensa

Tetapi ada krusta


Edema
Edema

Tidak ada kelainan


Tenang
Tenang

Hyperemis

Tenang

Hyperemis

Tenang

Injeksi (+)
Keruh
dangkal
-

Injeksi(-)
Jernih
Sedang
Middilatasi
Sinekia (-)
Jernih

b.) Palpasi
Tekanan Intra Ocular
OD = Tidak Dinilai
OS = N

RESUME
Seorang lelaki berumur 32 tahun datang ke RS Cicendo dengan keluhan
penglihatan buram di kedua-dua mata sejak satu minggu yang lalu. Keluhan juga
disertai dengan rasa nyeri dan tidak dapat tidur pada waktu malam.
Riwayat keluhan mata sebelum ini (-).Riwayat memakai kacamata atau
kontak lensa (-).Riwayat trauma (-).Riwayat DM (-), Jantung (-). Riwayat alergi
(+) . Riwayat pengobatan lama (-).
Riwayat penyakit mata dan penyakit lain di keluarga disangkal oleh pasien.
Pada pemeriksaan visus didapatkan :
VOD

PH

Koreksi

Hand Movement Persepsi cahaya +


VOS
PH

1.00
-

Koreksi Pemeriksaan inspeksi terdapat beberapa abnormalitas iaitu di mata dextra sahaja.
Di mata dextra terdapat edema di palpebra superior dan inferior, hyperemis di
konjungtiva tarsalis superior dan inferior, hyperemis di konjungtiva bulbi, cilia ada
krusta, korneanya keruh,terdapat juga hipopion dengan plak. (COA,pupil, reflex
cahaya dan lensa tidak dapat dinilai)

Diagnosis Kerja :
Ulkus Kornea
Pemeriksaan Penunjang:
Fluoresin test
Kerokan Ulkus dengan pewarnaan gram/giemsa/KOH
Slit Lamp-Tes Fistal
TERAPI / MANAGEMENT :
Bersihkan mata dan sekitarnya dengan air hangat
Sulfas Atropin 1%
Antijamur
Antibiotik topikal(Tetes mata,salep mata) dan sistemik
PROGNOSA
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam

PEMBAHASAN KASUS
Pada anamnesis didapatkan penderita mengeluh nyeri mata kanan yang menyebabkan
tidak bisa tidur malam. Keluhan disertai dengan: keputihan pada mata, perasaan perih dan
buram, tidak dapat melihat dengan jelas. Penderita mengobati sendiri dengan obat tetes mata
(pasien lupa nama obat) yang dijual di warung tetapi tidak membaik. Keadaan tidak membaik
maka penderita berobat ke RSMC. Dari keluhan di atas dapat didiagnosis banding dengan : ulkus

kornea, keratitis, glaukoma akut, iritis, uveitis, dan endoftalmitis. Dari hasil anamnesis, dapat
disingkirkan:
-

glaukoma akut karena pasien tidak mengeluhkan keluhan yang disertai nyeri
kepala hebat dan mual,muntah.

Ulkus kornea, keratitis, iritis, uveitis, dan endoftalmitis belum dapat disingkirkan
melalui anamnesis.

Sedangkan berdasarkan hasil pemeriksaan objektif dengan inspeksi, pemeriksaan dengan


biomikroskop dan juga dengan funduskopi maka beberapa diagnosa banding dapat kita
singkirkan.
-

Keratitis karena pasien tidak punya riwayat trauma sedangkan pada keratitis
biasanya karena diakibatkan oleh trauma.

Iritis karena pada pasien ini keadaan iris sulit untuk dinilai, sedangkan pada irirtis
ditemukan warna iris yang berubah menjadi seperti lumpur (iris muddy).

Uveitis karena pada uveitis tidak terjadi kekeruhan kornea sehingga akan dapat
diperiksa dengan funduskopi, namun pada kenyataannya kornea menjadi keruh
sehingga pemeriksaan dengan funduskopi tidak dapat dilakukan.

Sedangkan untuk endoftalmitis kita tidak dapat menyingkirkannya hingga diperoleh hasil
pemeriksaan USG, yaitu dengan melihat sampai seberapa jauh luka ini menembus mata pasien,
sehingga diagnosa bisa dipastikan.
Untuk diagnosis kerja sampai sejauh ini yang bisa kita simpulkan adalah :
-

Ulkus kornea cum hipopion ec jamur OD

Ulkus kornea cum hipopion ec bacteria OD

Suspect Endophtalmitis OD

Pada kasus ini :


Untuk pemberian obat, karena belum diketahui jenis bakteri dan jamur yang terdapat
pada ulkus pasien ini, maka diberikan antibiotik dengan spektrum luas, serta 2 macam obat jamur
yang diperuntukan bagi 2 jenis jamur yang berbeda. Jika ada perbaikan klinis maka terapi bisa
diteruskan, sedangkan jika tidak ada perbaikan maka obat dihentikan dan diganti sesuai hasil
kultur kerokan ulkus (dimasukkan sebagai tambahan usulan pemeriksaan). Untuk pengobatan
ada baiknya juga ditambahkan pemberian vitamin C, untuk mempercepat proses penyembuhan
luka.
Untuk usulan pemeriksaan, selain mengusulkan USG, ada baiknya juga kita
mengusulkan untuk melakukan fistel test, gram staining, dan kultur terhadap kerokan kornea,
sehingga akan mendapatkan diagnosa yang lebih pasti.

Anda mungkin juga menyukai