Disediakan oleh:
Robinee Panirchelvam
1301-1212-3547
1301-1212-3524
Preceptor :
MAYA SARI WAHYU KUNTORINI ,dr.,SP.M(K).M.Kes
KETERANGAN UMUM :
Nama
: Tn. Sutama
Umur
: 32 tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Lelaki
Pekerjaan
: Buruh
Alamat
: Bandung
: 120/80 mmHg
: 20 x/menit
: 80 x/menit
: Afebris
0
PH
Koreksi
VOS
1.00
PH
Koreksi
OS
Ortotropia
Duksi:baik
Duksi:baik
Versi:baik
Tidak ada kelainan
Versi:baik
Muscle Balance
Silia
Palpebra Superior
Palpebra Inferior
Konjungtiva tarsalis
superior
Konjungtiva tarsalis
inferior
Konjungtiva bulbi
Kornea
COA
Pupil
Iris
Lensa
Hyperemis
Tenang
Hyperemis
Tenang
Injeksi (+)
Keruh
dangkal
-
Injeksi(-)
Jernih
Sedang
Middilatasi
Sinekia (-)
Jernih
b.) Palpasi
Tekanan Intra Ocular
OD = Tidak Dinilai
OS = N
RESUME
Seorang lelaki berumur 32 tahun datang ke RS Cicendo dengan keluhan
penglihatan buram di kedua-dua mata sejak satu minggu yang lalu. Keluhan juga
disertai dengan rasa nyeri dan tidak dapat tidur pada waktu malam.
Riwayat keluhan mata sebelum ini (-).Riwayat memakai kacamata atau
kontak lensa (-).Riwayat trauma (-).Riwayat DM (-), Jantung (-). Riwayat alergi
(+) . Riwayat pengobatan lama (-).
Riwayat penyakit mata dan penyakit lain di keluarga disangkal oleh pasien.
Pada pemeriksaan visus didapatkan :
VOD
PH
Koreksi
1.00
-
Koreksi Pemeriksaan inspeksi terdapat beberapa abnormalitas iaitu di mata dextra sahaja.
Di mata dextra terdapat edema di palpebra superior dan inferior, hyperemis di
konjungtiva tarsalis superior dan inferior, hyperemis di konjungtiva bulbi, cilia ada
krusta, korneanya keruh,terdapat juga hipopion dengan plak. (COA,pupil, reflex
cahaya dan lensa tidak dapat dinilai)
Diagnosis Kerja :
Ulkus Kornea
Pemeriksaan Penunjang:
Fluoresin test
Kerokan Ulkus dengan pewarnaan gram/giemsa/KOH
Slit Lamp-Tes Fistal
TERAPI / MANAGEMENT :
Bersihkan mata dan sekitarnya dengan air hangat
Sulfas Atropin 1%
Antijamur
Antibiotik topikal(Tetes mata,salep mata) dan sistemik
PROGNOSA
Quo ad vitam : ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
PEMBAHASAN KASUS
Pada anamnesis didapatkan penderita mengeluh nyeri mata kanan yang menyebabkan
tidak bisa tidur malam. Keluhan disertai dengan: keputihan pada mata, perasaan perih dan
buram, tidak dapat melihat dengan jelas. Penderita mengobati sendiri dengan obat tetes mata
(pasien lupa nama obat) yang dijual di warung tetapi tidak membaik. Keadaan tidak membaik
maka penderita berobat ke RSMC. Dari keluhan di atas dapat didiagnosis banding dengan : ulkus
kornea, keratitis, glaukoma akut, iritis, uveitis, dan endoftalmitis. Dari hasil anamnesis, dapat
disingkirkan:
-
glaukoma akut karena pasien tidak mengeluhkan keluhan yang disertai nyeri
kepala hebat dan mual,muntah.
Ulkus kornea, keratitis, iritis, uveitis, dan endoftalmitis belum dapat disingkirkan
melalui anamnesis.
Keratitis karena pasien tidak punya riwayat trauma sedangkan pada keratitis
biasanya karena diakibatkan oleh trauma.
Iritis karena pada pasien ini keadaan iris sulit untuk dinilai, sedangkan pada irirtis
ditemukan warna iris yang berubah menjadi seperti lumpur (iris muddy).
Uveitis karena pada uveitis tidak terjadi kekeruhan kornea sehingga akan dapat
diperiksa dengan funduskopi, namun pada kenyataannya kornea menjadi keruh
sehingga pemeriksaan dengan funduskopi tidak dapat dilakukan.
Sedangkan untuk endoftalmitis kita tidak dapat menyingkirkannya hingga diperoleh hasil
pemeriksaan USG, yaitu dengan melihat sampai seberapa jauh luka ini menembus mata pasien,
sehingga diagnosa bisa dipastikan.
Untuk diagnosis kerja sampai sejauh ini yang bisa kita simpulkan adalah :
-
Suspect Endophtalmitis OD