Anda di halaman 1dari 10

RANCANG BANGUN MESIN PENGKOMPOS

DENGAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

DI SUSUN OLEH :
NAMA
: M. MURVIKO A. P.
KHAIRULLAH
RAHMAT GALIH S.
M. IMRON HAMZAH
MASRIANOR
JHONY REPPREKSI

NIM

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN OTOMOTIF


POLITEKNIK NEGERI TANAH LAUT
PELAIHARI
2016

: C1314015
C1314014
C1314023
C1314020
C1314017
C1314013

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam pembangunan jangka panjang hingga sekarang produk mesin industri
menunjukkan kemajuan yang sangat pesat, baik segi volume maupun keragaman jenis
produk yang di hasilkan. Perkembangan produk yang di hasilkan mengarah kepada
kepentingan masyarakat. Komoditas pertanian di Indonesia sangat melimpah. Indonesia
merupakan pengekspor terbanyak hasil pertanian. Hasil pertanian melimpah tak lepas
dari perawatan tanaman perkebunan untuk menghasilkan hasil yang maksimal. Dalam
proses perawatan menghasilkan dana yang besar agar mendapat kualitas dan hasil yang
maksimal. Diperhitungkan dana yang di keluarkan untuk perawatan dan hasil penjualan
didapat hasil akhir atau keuntungan yang sangat tipis. Dengan meluasnya perkebunan
banyak di temukan cara dalam mengurangi biaya perawatan perkebunan dengan
memanfaatkan kotoran ternak sebagai pupuk namun hasil kotoran ternak tidak
mencukupi disebabkan lahan pertanian yang sangat luas. Seiring kemajuan teknologi di
temukan alat untuk mengurangi biaya perawatan tanaman yaitu Mesin Penghumus.
Mesin Pengkompos adalah sebuah mesin yang di gunakan untuk membatu mempercepat
prosen daur ulang sampah organic menjadi kompos. Saat ini banyak petani banyak
menggunakan pupuk non organic yang di beli dari perusahaan untuk melakukan
perawatan sehingga mendapatkan untung yang sedikit karena modal yang di keluarkan
relatif besar. Mesin Pengkompos merupakan mesin yang menggunakan penggerak
motor listrik dan listrik sebagai sumber energy. Dengan di bangunnya mesin ini biaya
pembelian bahan perawatan perkebunan akan berkurang sehingga angka kemungkinan
mengalami kerugian akan semakin mengecil. Pada saat ini Msein Pengkompos masih
belum ada di pasaran sehingga dengan adanya mesin penghumus akan mengurangi biaya
pembelian bahan untuk perawatan perkebunan serta menambah income petani dari hasil
perkebunan.

1.2. Rumusan masalah


Adapun pemasalahan rancang bangun mesin pengkompos ini anata lain sebagai
berikut :
a. Bagaimana desain spesifikasi mesin pengkompos ?
b. Bagaimana merancang dan membangun setiap komponen utama mesin
pengkompos ?
1.1. Tujuan
a. Membuat alat yang bermanfaat untuk perkebunan
b. Terciptanya sebuah teknologi baru dalam penerapan mesin pengkompos yang di
gunakan untuk keperluan perkebunan di Indonesia
c. Memberikan manfaat ekonomis bagi petani Indonesia
1.2. Manfaat
Manfaat rancang bangun mesin penghumus ini antara lain sebagai berikut :
a. Mengurangi biaya perawatan perkebunan
b. Memberikan manfaat ekonomis dalam perawatan perkebunan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Analisis Dasar Perhitungan
2.2.1. Perhitungan poros

Apabila poros hanya menerima beban momen punter atau torsi, maka
diameter dari poros dapat diihitung dengan persamaan torsi, yaitu :
T
=
J r
Dimana
T = momen punter
J = momen inersia polar penampang poros
= tegangan geser
r=jari-jari poros
sedangkan momen inersia polar untuk poros pejal adalah :
d 4
J= 32

2.2.2.

sehingga di peroleh :

T
t

=
atau T = x t x d 3
4
16
d /32 d /2

Motor listrik
Dengan menggunakan torsi dan kecepatan yang bekerja maka daya motor
dapat di tentukan dengan rumus :
motor= 2 n. T motor
Pmotor =W . T motor atau P

Pmotor =daya motor (watt )


T motor=kecepatan yang bekerja (Nmm)
n

= putaran akibat motor listrik

2.1.4. perhitungan bantalan

Adapun analisa terhadap bantalan dilakukan untuk menghitung umur


bantalan berdasar beban yang di terima oleh bantalan. Perhitungan umur
bantalan setiap beban :
L=[

C
]
F

di mana L = dalam jutaan putaran

C=FLi /a
L 1 F2
=[ ]
L 2 F1

beban bantalan

; di mana a=3 untuk bantalan peluran, a = 10/3 untuk bantalan rol

Tegangan geser maksimum :


x
2

( kpsi )

max

2.1.5. kecepatan sabuk


Sabuk-V sebagai penerus daya dari motor listrik ke poros, dapat dihitung
dengan rumus :
V=

. d .n
(m/ s)
60.1000

Dimana :
V = kecepatan sabuk (m/s)
d = diameter puli motor (mm)
n = putaran motor listrik ( rpm )
2.1.6. pasak datar segi empat/benam
Pemasangan pasak yang benar membuat tegangan merata di seluruh
panjangnya pasak. Jika toleransi tidak di perhatikan maka akan menyebabkan posisi yang
tidak benar dan tegangan tidak dapat merata di seruh panjang pasak.
F=

Mt
2 Mt
=
Ds /2
Ds

(lb)

F = gaya yang timbul akibat tegangan

Mt = momen torsi (lb. in )


Ds = diameter poros

2.2.1. komponen-komponen alat/mesin


2.2.2. poros
Poros merupakan salah satu bagian yang terpenting dari setiap mesin.
Poros adalah suatu bagian stasioner yang berputar, dan berpenampang bulat
dimana terpasang elemen-elemen roda gigi, puli dan pemindah daya lainnya.
Poros bisa menerima beban-beban lentur, tarikan, tekan, atau puntiran, yang
bekerja sendiri-sendiri berupa gabungan satu dengan yang lainnya.

Gambar 2.1 Poros

2.2.2. Bantalan
Bantalan adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban,
sehingga putaran dan gerakan bolak-baliknya dapat berlangsungsecara halus,
aman, dan tahan lama. Pada bantalan terjadi gesekan gelinding antara bagian
yang berputar dengan yang diam melalui elemen gelinding seperti bola
( peluru ), rol jarum dan rol bulat. Bantalan gelinding pada umumnya cocok
untuk beban kecil daripada bantalan luncur, tergantung pada bentuk elemen
gelindingnya. Putaran pada bantalan ini dibatasi oleh gaya sentrifugal yang
timbul pada elemen gelinding tersebut.

Gambar 2.2 bantalan

2.2.3. motor listrik


Motor listrik merupakan alat yang mengkonversikan listrik menjadi
energy mekanik. Output dari alat ini berupa kopel atau putaran. Dibandingkan
dengan motor yang bersumber pada energi lain, motor listrik merupakan
motor yang mempunyai efesiensi yang paling tinggi.motor listrik yang di
gunakan dalam perencanaan poros dan system penggerak pada mesin perintis
minyak ini
bersumber dari motor arus bolak-balik ( AC ).

Gambar 2.3 motor lisrik

2.2.4. pulli
Jarak yang jauh anatar poros sering tidak memungkinkan tansmisi
langsung dengan roda gigi. Dalam hal demikian, cara transmisi putaran atau
daya yang lain dapat di teruskan, dimana sebuah sabuk dibelitkan sekeliling
pulli pada poros. Transmisi dengan elemen mesin dapat digolongkan atas
transmisi sabuk, transmisi rantai atau tali hanya di gunakan untuk maksud
yang khusus. Bentuk pulli adalah bulat pada umumnya di buat oleh besi cor
kelabu FC 20 atau FC 30, dan ada pula yang terbuat dari baja.

Gambar 2.4 pulli

2.2.5. sabuk
Sabuk atau belt terbuat dari karet yang mempunyai penampang
trapezium. Tenunan, teteron dan semacamnya digunakan sabagai inti sabuk
untuk membawa tarikan yang besar. Sabuk-v di belitkan pada alur pulli uang
berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit akan mengalami lengkungan
sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah karena pengaruh bentuk baji,
yang akan menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang
relative rendah. Hal ini merupakan salah satu keunggulan dari sabuk-V jika
di bandingkan dengan sabuk rata. Bagian puli : terpal, bagian penarik, karet
pembungkus, dan bantal karet.

2.2.6. mata pisau pemotong


Mata pisau pemotong terdiri dari :
1. Tiga pisau untuk penghancur pertama dan enam pisau untuk penghancur
kedua terbuat dari besi baja yang di tajamkan.
2. Satu buah poros sebagai dudukan dari pisau pemotong.

2.2.7

mur dan baut


mur dan baut merupakan alat pengikat yang sangat penting
dalam suatu rangkaian mesin. Untuk mencegah kecelakaan dan
kerusakan pada mesin, pemilihan bahan dan baut pengikat harus di
lakukan dengan teliti untuk mendapatkan ukuran yang sesuai dengan
beban yang diterimanya. Pada mesin ini, mur dan baut digunakan
untuk mengikat beberapa komponen, antara lain :
1. pengikat pada bantalan
2. pengikat pada dudukan motor listrik
3. pengikat pada pulli

Gambar 2.7 macam-macam mur dan baut


Untuk menentukan jenis dan ukuran mur dan baut, harus memperhatikan
berbagai faktor seperti sifat gaya yang bekerja pada baut, cara kerja mesin, kekuatan
bahan, dan lain sebagainya.

2.3.

prinsip kerja alat


Mesin penghumus ini mempunyai fungsi utama yaitu menghancurkan sampah
organik agar mempercepat proses pengkomposan. Mesin di buat sedemikian rupa
untuk melakukan proses penghancuran pada sampah organik dengan cepat dan dalam
volume yang banyak. Mesin ini mempunyai tenaga penggerak menggunakan motor
listrik untuk proses kerjanya.
Prinsip kerja mesin ini adalah dengan menghancurkan sampah organik dengan
pisau pemotong yang di gerakkan oleh motor listrik dengan transmisi pulli dan sabuk
serta poros sebagai penerus tenaga dari motor listrik. Dengan gerak putar yang
berbeda pada dua pisau sehingga akan menghasilkan cacahan dengan kehalusan
berbeda, sehingga dengan kehalusan maksimal dapat mempercepat proses
pengkomposan.

2.4.

rincian biaya
- faktor korosi

Anda mungkin juga menyukai