Abstract: The aim of this study is to detect the form of development from the application of Ki
Hajar Dewantaras education concept in early childhood. By using qualitative methods approach,
this research was conducted in two places, Taman Indria Ibu Pawiyatan Yogyakarta and Taman
Indria Jakarta. Research was carried out by observation, interview and documentation. Data were
analyzed using the Miles and Huberman technique, through the process of data reduction, data
display and research data verification. The results of data analysis indicate (1) that the concept of
education Ki Hajar Dewantara always applicable (2) forms of activities for early childhood
education is to develop the senses, such as playing, singing, dancing and storytelling (3) the
education process is done by cultural approach as playing traditional games, sing traditional
songs, storytelling, using surround natural materials as learning media is a unique of the concept
of education Ki Hajar ewantara, (4) factors that hinder and support the implementation of Ki
Hajar Dewantaras education concept from the school, external and internal factors.
Keyword: The concept of education Ki hajar Dewantara, early childhood
Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mendeteksi pengembangan penerapan konsep pendidikan Ki
Hajar Dewantara pada anak usia dini. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode kualitatif,
dilakukan didua tempat Taman Indria Ibu Pawiyatan Yogyakarta dan Taman Indria Jakarta.
Penelitian dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Data dianalisis
menggunakan teknik Miles dan Huberman, melalui proses reduksi data, display data dan verifikasi
data peneliti. Hasil analisis data menunjukkan (1) konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara selalu
berlaku; (2) bentuk kegiatan pendidikan anak usia dini adalah mengembangkan indra, seperti
bermain, bernyanyi, menari dan bercerita; (3) proses pendidikan dilakukan dengan pendekatan
budaya seperti permainan tradisional, menyanyikan lagu-lagu tradisional, bercerita, menggunakan
bahan alami sebagai media pembelajaran adalah keunikan dari konsep pendidikan Ki Hajar
ewantara, (4) factor internal dan eksternal yang menghambat dan mendukung pelaksanaan konsep
pendidikan Ki Hajar Dewantara di sekolah.
Kata kunci: Konsep pendidikan Ki hajar Dewantara, anak usia dini
Pendidikan
adalah
sesuatu
yang
pendidikan
itu
diselenggarakan
memanusiakan
manusia
melalui
221
sangat
bergantung
pada
orang
menjadikan
belajar
menulis,
tokoh
sampai
yang
pemberian
usia
dilakukan
enam
tahun
melalui
rangsangan
pendidikan
membantu
pertumbuhan
pendidikan
nasional
untuk
dan
terbukanya
Pernyataan
tersebut
menguatkan
jiwa
anak
menetap,
sangat
membutuhkan
pembina
untuk
seorang
tumbuh
dan
berkembang.
sehingga
sehingga
Kenyataannya
pendidikan
pendidikan
diselenggarakan
untuk
untuk
mengembangkan
kemampuan
pendidikan
selama
anak
mengancam.
situasi
mengelilinginya.
budaya
Hampir
yang
semua
yang
anak
pentingnya
tidak
Ki
usia
yang
ada
Hajar
diselenggarakan
dini
adalah
membebaskan
bahaya
yang
Dewantara
Konsep Pendidikan
Mutiara Magta
konsep
berkecimpung
dunia
wilayah
pendidikan
melalui
Indonesia
termasuk
di
pendidikan
Ki
Ki
Hajar
Hajar
Dewantara
namun
juga
dewasa
yang
jenjang
(SMP),
berikutnya
Taman
Madya
mempengaruhi
penerapan
dalam
(5)
sekolah
yang
disebut
Adakah
penyelenggaraan
khususnya
Jakarta?
di
perbedaan
Taman
Indria
Yogyakarta
dan
tujuan
menyusun
semboyan
bangsa
menyebutkan
menyusun
pendidikan
tanpa
mampu
penelitian
ini
informasi
informasi
tentang
tentang
relevansi
tersebut.
pertanyaan
konsep
adalah
pendidikan
Ki
peneliti,
pengetahuan
melalui
ini
serta
dan
proses
pemahaman
pengalaman
menyusun
informasi
tentang
beradaptasi
perbedaan
penerapan
konsep
Beberapa
ahli
pendidikan
lingkungan
perkembangannya
masing,
dengan
sehingga
membutuhkan
masing-
setiap
anak
perhatian
secara
(Montessori,
2008).
individual
belakangi
berkembangnya
Locke
menyatakan
bahwa
anak
berbeda
untuk
Locke
berbeda
Schopenheur
yang
dengan
teori
menyatakan
dimana
lingkungan
memunculkan
dan
dimilikinya.
dibantah
menurutnya
anak
Dipengaruhi
Stern,
dipengaruhi
oleh
dan
faktor bawaan.
membebaskan
oleh
pemikiran
pemikiran
Montessori
anak-anak
yang
seakan-
Piaget,
Hajar
menurutnya
anak
Dewantara
merumuskan
224
Konsep Pendidikan
Mutiara Magta
sebuah
semboyan
tutwuri
yakni
memberi
handayani
anak-anak,
menyebutnya
Ki
Hajar
Ing
Teori
pemikiran
Ngarsa
yang
Ki
Dewantara
Sung
mendukung
Hajar
Dewantara
asuh
memimpin,
dilaksanakan
artinya
dengan
memberi
yang
dan
untuk
(Sujiono,
2009).
sesuai
dengan
mengobservasi
Dukungan
mendorong
berkembang
Pemikiran
ini
anak
perilaku
orang
kuat
untuk
bermain
dan
teori
Bandura
perilaku,
diberikan
perkembangan.
Perilaku
dapat
sesungguhnya
mempengaruhi
individu
dan
kognitif
menyatakan
sosial
bahwa
pada
anak
usia
dini
memerlukan
sebagai
mempengaruhi
lingkungan,
bentuk
membutuhkan
perwujudan
dorongan
atau
225
Pendekatan
digunakan
secara alami
diminati anak.
nyanyian,
dilakukan
pembelajaran
Ki
Hajar
Hajar
yang
Proses
Ki
budaya
Dewantara
dongeng,
olaraga,
yang
Dewantara
teori
untuk
menyempurnakan
perkembangan
Bronfenbrenner
yang
budipekerti
anak-
dilupakan
dasar
yaitu
kebudayaan
anak
jangan
Bhinneka
Tunggal
Ika,
yang
dimasing-masing
baik-baik
daerah
kanak-
pemerintah)
dan
konteks
budaya,
melaksanakan
konvergensi
Indonesia
norma,
agama,
dan
dibesarkan.
secara
pengetahuan
pada
dan
untuk tumbuh.
kebudayaan
sendiri
akan
tetapi
baru
Konsep Pendidikan
Mutiara Magta
atas
tingkah
laku
lahir.
Jalan
dalam
pendidik
bersumber
pemikiran
kepada
pada
tersebut
anak
yang
kebudayaan
dan
memberi
menjadi
Montessori.
Frbel
kebebasannya
Frbel
barang-barang
menyenangkan
anak.
yang
Sedangkan
dongeng,
alam
sekitar
dan
sebagainya.
dengan memberikan
METODE PENELITIAN
keduanya,
pelajaran
dilakukan
menurutnya
Proses
pembelajaran
dengan
observasi,
pada
dianalisis
dengan
menggunakan
permainan
bahasa
pengamatan,
komunikasi.
meningkatkan
tradisional,
daerah
bernyanyi
sebagai
Pendekatan
alat
budaya
konsep
Dewantara.
permainan
2005).
(bernyanyi),
pendidikan
Ki
Hajar
Kegiatan
seperti
tradisional,
nembang
cerita-cerita
daerah
maka
temuan
hasil
di
pendidikan
juga
memuat
karakter
karena
penelitian
Yogyakarta
dan
bahasa
Jakarta
adalah
Taman
Indria
kegiatan
daerah
komunikasi
sebagai
adalah
cara
alat
untuk
bermain,
bernyanyi,
bercerita,
Pendekatan
merupakan
mengenalkan
kepada
seperti
Pengenalan
perkembangan
koginitif,
dengan
tersebut
menggunakan
langkah
budaya
awal
budaya
anak-anak
dalam
Indonesia
sejak
budaya
dini.
akan
sendiri.
Inilah
yang
Konsep Pendidikan
Mutiara Magta
anak
sendiri
rasa
anak.
rasa
bentuk
cita
yang
Indonesia
maupun
merupakan
percaya
Ki
diri
Hajar
menginginkan
merdeka
bentuk
serta
Dewantara
bangsa
secara
fisik
pemikiran.
Ini
bebicara
dilakukan
dan
saat
anak
Proses
dilakukan
untuk
pembelajaran
berdasarkan
yang
Tutwuri Handayani.
rumusan
menghambat
Hajar
pendidikan
Dewantara.
Guru
selalu
penerapan
Ki
Hajar
Dewantara
adalah
penerapan
selain
itu
memotivasi
guru
anak
juga
didik
selalu
sebagai
Hajar
kurang
konsep
maksimalnya
ajaran
Dewantara
Ki
dan
Hajar
keinginan
anaknya
membantu
tujuan
anak
didik
pembelajaran.
mencapai
Guru
juga
demikian,
belajar
masih
membaca
ada
dan
faktor
beberapa
guru
dan
pengurus
229
memahami
Hajar
untuk
Selain
ajaran
bersekolah
Ki
di
Perguruan
itu
melalui
pendekatan
Indria.
lapangan
menghasilkan
data
juga
ada,
sehingga
memupuk
yang
rasa
SIMPULAN
konsep
Dewantara
diterapkan,
budaya
budaya
disebutkan
pendekatan
permainan
karena
cerita-cerita
di
memang
atas,
tradisional,
khas
nembang,
Jawa,
dan
tanah
pendidikan
masih
Ki
Hajar
dapat
terus
namun
airnya
diperlukan
sehingga
mampu
kemajuan
budaya
belakang
masyarakat
budaya
bangsa.
yang
Pendekatan
dilakukan
guru
230
Konsep Pendidikan
Mutiara Magta
konsep
pendidikan
Dewantara
Ki
Hajar
berkaitan
dengan
pemberian
kegiatan-kegiatan
pembelajaran
yang
dapat
dan
Taman
Indria
pem-
Karsa
Handayani.
internal
Adanya
maupun
menghambat
dan
Tutwuri
faktor-faktor
ekstenal
pelaksanaan
yang
konsep
DAFTAR PUSTAKA
Bredekamp, Sue. Developmentally
Approriate Practice in
Early Education Program
Serving from Birth Through
Age
8.
Washington:
NAECY,1992.
Brewer, Jo Ann. Introduction to
Early Childhood Education:
Preschool Through Primary
Grades. United
States:
Pearson Education Inc.,2007.
232