Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Persiapan Media dan Sterilisasi

OLEH :
NAMA

: MUHAMMAD AL FICRHY FALIHI

NIM

: Q1A116024

KELAS

: TPG A

KELOMPOK

:2

JURUSAN ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2016

I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang biak dimana saja dengan


syarat cukup nutrien dan berkembang pada medium yang tepat. Medium dapat
berupa

medium

cair,

medium

padat

dan

medium

setengah

padat.

Mikroorganisme baik yang membentuk koloni atau tidak, saat berkembang pada
suatu medium dapat diketahui jumlahnya dengan beberapa metode salah satunya
adalah metode hitungan cawan. Mikroorganisme ada yang memiliki sifat
menguntungkan dan ada juga yang bersifat merugikan, untuk mengetahuinya
dapat dilakukan serangkaian pengujian melalui pewarnaan mikroorganisme.
Sterilisasi merupakan kondisi yang wajib terpenuhi saat bekerja di
laboratorium. Kegiatan sterilisasi diperlukan untuk meminimalisir dan
menghilangkan kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Kontaminan tersebut dapat berasal dari alat ataupun bahan yang
digunakan dalam percobaan bahkan dapat pula berasal dari lingkungan tempat
percobaan dilakukan. Kontaminan yang timbul dari mikroorganisme yang tidak
diharapkan dapat mengganggu aktivitas dari mikroorganisme yang sedang
ditumbuhkan atau dapat pula membahayakan keselamatan pekerja laboratorium.
Oleh karena itu, praktikan harus mengetahui teknik sterilisasi yang benar karena
sterilisasi yang dilakukan dengan teknik tidak benar tetap dapat menimbulkan
kontaminan yang tidak diinginkan.
Setelah mengetahui tentang sterilisasi, hal selanjutnya yang perlu diketahui
ketika hendak bekerja di laboratorium adalah pembuatan media. Untuk dapat

mengetahui

banyak

hal

tentang

mikroorganisme

tentunya

kita

harus

menumbuhkan mereka dalam suatu media. Media merupakan tempat tumbuh


dan sumber nutrisi bagi mikroorganisme. Setiap mikroorganisme memiliki
syarat yang berbeda-beda untuk tumbuh. Untuk itu, kita harus mengerti jenisjenis nutrien yang diinginkan oleh mikroorganisme dan juga jenis lingkungan
fisik yang menyediakan kondisi optimum bagi pertumbuhannya. Oleh karena itu,
praktikan pun harus mengetahui macam-macam media, cara pembuatan media,
sekaligus mengetahui bahan-bahan dan komposisi yang digunakan serta fungsi
dari masing-masing bahan dalam membantu pertumbuhan mikroorganisme
tersebut.
1.2. Tujuan
Tujuan dari praktikum persiapan media dan sterilisasi adalah untuk
membiasakan praktikan dengan proses persiapan media dan proses sterilisasi.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Jenis Medium sangat bervarisasi bergantung kepada apa yang dijadikan


dasar penanaman. Berdasarkan kepada bentuknya dikenal tiga macam medium,
yaitu medium cair, medium semi solid dan medium padat. Beda utama ketiga
macam medium, yaitu ada tidaknya bahan pemadat. Medium cair tidak
menggunakan bahan pemadat. Medium semi solid dan medium padat
menggunakan bahan pemadat. Agar-agar paling umum digunakan. jumlah bahan
pemadat pada medium semi solid setengahnya dari medium padat jumlah
agarnya 1.5%-18% (Amni, 2009).
Dalam suatu laboratorium, ada banyak jenis alat alat yang digunakan,
salah satu jenis alat yang sering digunakan dalam laboratorium mikrobiologi
adalah alat sterilisasi. Media biakan yang telah disterilkan harus diberi penutup
agar tidak dicemari oleh mikroorganisme yang terdapat disekelilingnya.
Pemanasan

basah bertekanan

tinggi

(autoklaf)

dapat

digunakan

untuk

mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap
pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan
pemanasan

kering

mikroorganisme

karena

tapi

juga

dengan

autoklaf

mematikan

tidak

sporanya.

hanya
Waktu

mematikan
sterilisasi

sangat bervariasi, tergantung dari ukuran obyek yang disterilkan. Lamanya


waktu sterilisasi bahan cair (air, media) tergantung pada volume cairan yang
disterilkan. Sterilisasi alat gelas dan metal dapat dilakukan dengan pemanasan
kering (Novilia, 2008).
Mikroorganisme yang ingin ditumbuhkan, yang pertama harus dilakukan
adalah memahami kebutuhan dasarnya kemudian memformulasikan suatu

medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme
bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya
nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air
sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada
medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air
sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium
fosfat (Hadioetomo, 2007).
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri. NA di buat dengan komposisi agaragar yang sudah
dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut sebagai nutrisi padat yang digunakan
untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi agaragar hanya sebagai pengental namun
bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu
tertentu. Medium Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki
komposisi yaitu agaragar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu
950C (Sandra, 2013).
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media yang sangat umum yang
digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.
Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan
jugaagar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk
jamur dan khami. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung
jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian
seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan
PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.Karena
fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga

banyak digunakan oleh pembudidayan jamur seperti jamur tiram. Untuk


memaksimalkan pertumbuhan bibit jamur, biasanya pembudidaya mengatur
kondisi pH yang rendah (sekitar 3,5) dan juga menambahkan asam atau
antibiotik untuk menghambat terjadinya pertumbuhan bakteri (Sugianto, 2012).

III. METEODOLOGI PRAKTIKUM

3.1.

Tempat Dan Waktu

Praktikum Pengenalan Alat-alat Laboratorium di laksanakan di


Laboratorium Agroteknologi Unit Fitopatologi Fakultas Pertanian Universitas
Halu Oleo pada hari Rabu, tanggal 5 Oktober 2016 Pukul 08.00-10.00 WITA.
3.2.

Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan dalam praktikum persiapan media dan sterilisasi ini

adalah Nutrient agar (NA), Kentang, Dextrose, Agar, Aquades, Kapas,


Aluminium foil,Cling wrap/selotip kertas. Adapun Alat yang digunakan dalam
praktikum persiapa media dan sterilisasi ini adalah Botol scott volume 250 ml,
Beaker glass ,Pengaduk magnetic, Cawan petri yang bersih dan kering (steril)
Tabung reaksi yang bersih dan kering (steril) , Hot plate, Otoklaf, Lampu
Bunsen.
3.3.

Prosedur kerja
Prosedur kerja pada praktikum persiapan media dan sterilisasi adalah

sebagai berikut :
A.
1.
2.
3.

Pembuatan media Nutrient Agar (NA) untuk bakteri


Menimbang 11,5 gram NA dan memasukkan aquades kedalam beaker glass.
Mencampurkan 500 ml aquades kedalam beaker glass.
Mencairkan larutan NA didalam beaker glass dalam rendaman air mendidih
selama kurang 15 menit atau hingga mendidih kemudian aduk secara terus
menerus. Sebagai alternatif, dapat juga dimasukkan pengaduk magnetic

4.
5.
B.
1.
2.
3.

(magnetic strirrer) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot plate.
Menuang sebanyak 200 ml NA ke dalam botol scott ukuran 250 ml.
Menutup dan memberi label pada botol scot dengan kertas selotip.
Pembuatan media potato dextrose agar (PDA) untuk cendawan
Menimbang 125 gram kentang, 10 gram dextrose,dan 10 gram agar.
Mengupas dan mencuci bersih kentang.
Memotong-motong kentang dengan bentuk dadu kecil.

4. Merebus potongan kentang dengan menggunakan aquadest secukupnya


hingga mendidih.
5. Menyaring sari kentang dengan menggunakan kain muslin dan memasukkan
kedalam beaker glass.
6. Mencampurkan sari kentang dengan dextrose dan agar,dan menambahkan
aquades hingga volume larutan mencapai 1000 ml.
7. Mencairkan larutan PDA didalam beaker glass dalam rendaman air
mendidih selama kurang dari lebih 15 menit atau hingga mendidih dan aduk
terus menerus. Sebagai alternatif lain, dapat juga dimasukkan pengaduk
maknetik (magnetic stirrer) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot
plate.
8. Menutup mulut Erlenmeyer dengan kapas padat.
9. Membungkus rapat dengan mlut Erlenmeyer dengan aluminium foil dan
cling wrap.
10. Beri label pada erlenmeyer dengan spidol.
C. Sterilisasi media (Simulasi)
1. Sebelum melakukan sentrilisasi, memeriksa terlebih dahulu banyaknya air
dalam autoklaf.
2. Memasukkan media yang akan disentrilisasikan, kemudian ditutup dengan
sekrup pegangan.
3. Menyalakan autoklaf dan membiarkan katup/udara terbuka sehingga semua
urdara di dalam autoklaf diganti dengan uap.
4. Pergantian udara dengan uap ini diikuti oleh peningkatan tekanan da suhu.
Pada saat tekanan mencapai 15 lbs dan suhu meningkat 1210 C, proses
sterilisasi dimulai. Waktu yang diperlukan untuk mensterilisasikan media
sekitar 15-20 menit.
5. Setelah proses sterilisasi , api dimatikan dan tekanan dibiarkan turun
sehingga mencapai 0. Autoklaf tidak boleh dibuka sebelum tekanan

mencapai 0, karena cairan dalam tabung atau erlen meyer dapat tumpah
keluar disebabkan penurunan suhu yang mendadak.
6. Membuka tutup autoklaf, kemudian mengambil erlenmeyer atau tabung
dengan penjepit. Memperhatikan bahwa peralatan dan cairan yang baru
dikeluarkan dari autoklaf bersuhu tinggi sehingga dapat menimbulkan luka
bakar.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengamatan

Hasil dari pengamatan pada praktikum persiapan dan media sterilisasi dapat
di lihat pada gambar sebagai berikut :

Gambar 1. Nutrient Agar (NA)

Gambar 2. Potato Dextrose Agar (PDA)

4.2. Pembahasan
Sterilisasi dan penyiapan media adalah salah satu proses yang sangat
penting dalam penelitian tentang mikroorganisme. Sebab kedua factor ini adalah

kunci utama kesuksesan dalam tahap pengamatan. Kita ketahui bahwa dialam
semesta ini banyak sekali bertebaran mikroorganisme, mereka hampir terdapat
disemua tempat. Tidak heran jika kita bisa terkontaminasi dimana saja,
meskipun kita menganggap tempat tersebut sudah steril.
Dalam proses praktikum sebelum kita menuju kepersiapan media, maka
yang harus kita lakukan lebih dahulu adalah sterilisasi. Sterilisasi ini berlaku
dimana saja terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan mikroorganisme..
Sehingga dalam hal hal ini akan memacu tingkat kegagalan dalam
pengamatan.Seperti yang telah diekmukakan diatas tadi bahwa sterilisasi yang
dipakai pada praktikum ini adalah sterilisasi panas basah, dengan menggunkaan
autoclave.
Media yang akan dibuat ada dua jenis yaitu media NA (Nutrient Agar), dan
PDA (Potato dextrokse Agar). Perbedaan kedua jenis media ini adalah terletak
pada bahan dasarnya. Jika media NA menggunakan ekstrak agar, maka PDA
menggunakan ekstrak kentang. Kedua media ini harus dipanaskan terebih
dahulu, selanjutnya disimpan didalam kulkas. Tujuan dari penyimpanan ini
adalah agar medianya tidak rusak.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam
sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.

Nutrien Agar

(NA) digunakan sebagai media pertumbuhan bakteri,

Pembuatan medium percobaan ini dengan menggunakan NA (Nutrien Agar), di


mana dalam pembuatanya adalah menimbang NA (Nutrien Agar) sebanyak
11,5gr ke dalam gelas beaker setelah menimbang selanjutnya mencampurkan
bahan kedalam gelas beaker berukuran 500 ml yang telah terisi air aquades
sebanyak 500 ml, kemudian aduk larutan dengan menggunakan magnetic stirrer
guna menghomogenkan bahan dan panaskan gelas beaker yang telah diisi oleh
larutan NA diatas hot plate selama 15 menit. Setelah bahan homogen dan panas
masukkan kedalam botol scott dan sterilisasi dengan menggunakan Autoclave.
Hasil yang didapatkan yaitu larutan agar tampak bening agak keemasan seperti
terlihat pada gambar1.
PDA (Potato Dextrose Agar) digunakan untuk menumbuhkan cendawan.
Pembuatan medium percobaan ini dengan menggunakan PDA (Potato Dextrose
Agar), di mana dalam pembuatanya adalah menimbang kentang sebanyak 11,5
gr, kemudian potong kentang dengan bentuk dadu-dadu kecil dan panaskan
kentang dengan menggunkan aquades secukupnya hingga mendidih. Setelah itu
sari kentang dimasukan didalam gelas beaker dengan menggunkan kain muslin,
campurkan 10 gr dextrose, dan 10 gr agar. Kemudian bahan dicampurkan
kedalam gelas beaker 500 ml yang telah berisi aquades sebanyak 500 ml
selanjutnya homogenkan kedua bahan dengan menggunakan magnetic stirrer
dan panaskan diatas hot plate selama 15 menit. Setelah itu masukan kedalam
botol scott dan sterilisasi dengan mengunakan Autoclave. Hasil yang didapatkan
yaitu larutan bening serta kuning kemerahan seperti pada gambar2.

Sterilisasi sangat penting karena pada saat inilah kita akan membunuh
mikroba kontaminan yang akan menghambat atau mengganggu mikroba yang
akan kita amati. Sedangkan persiapan media sangat penting, sebab media yang
tidak baik akan menghambat pertumbuhan mikroba yang akan kita amati.
Konsentrasi media yang akan kita buat harus kita sesuaikan dengan mikroba
yang akan kita tumbuhkan, karena tidak semua mikroba dapat tumbuh dalam
medium yang sama.
Antara satu mikroba dengan mikroba yang lain tentu saja membutuhkan
medium yang berbeda-beda, kalaupun sama mediumnya tapi konsentrasi yang
dibutuhkan belum tentu juga sama. Ada beberapa mikroba yang dapat tumbuh
dalam satu media dengan konsentrasi media yang sama, oleh karena itu dalam
pengamatan ini, kita berusaha untuk menumbuhkan beberapa jenis mikroba
dalam media yang sama.

V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum

adalah sterilisasi merupakan proses

pemusnahan kehidupan khususnya mikrobia dalam suatu wadah ataupun


peralatan laboratorium. Media adalah kumpulan zat-zat organik maupun
anorganik yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan mengembangbiakkan
mikroorganisme.

Nutrien Agar (NA) digunakan untuk media pertumbuhan

mikroorganisme bakteri, Potato Destroxe Agar (PDA) digunakan untuk media


pertumbuhan mikroorganisme seperti cendawan atau jamur/fungi.
5.2 Saran
Diharapkan alat yang akan digunakan untuk praktikum persiapan media dan
sterilisasi selanjtnya bisa lebih banyak lagi agar para praktikan tidak berdesakan
hanya untuk melihat alat yang hanya ada satu atau sedikit .

DAFTAR PUSTAKA
Amni, U. 2009. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti : Jakarta.
Hadioetomo, R. 2007. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi,
Gramedia: Jakarta.
Novilia, 2008. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi.
Gramedia: Jakarta.
Sandra, 2013. Mikrobiologi Umum. Erlangga : Jakarta.
Sugianto, 2012. Pembuatan Medium. UGM : Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai