OLEH :
NAMA
NIM
: Q1A116024
KELAS
: TPG A
KELOMPOK
:2
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
medium
cair,
medium
padat
dan
medium
setengah
padat.
Mikroorganisme baik yang membentuk koloni atau tidak, saat berkembang pada
suatu medium dapat diketahui jumlahnya dengan beberapa metode salah satunya
adalah metode hitungan cawan. Mikroorganisme ada yang memiliki sifat
menguntungkan dan ada juga yang bersifat merugikan, untuk mengetahuinya
dapat dilakukan serangkaian pengujian melalui pewarnaan mikroorganisme.
Sterilisasi merupakan kondisi yang wajib terpenuhi saat bekerja di
laboratorium. Kegiatan sterilisasi diperlukan untuk meminimalisir dan
menghilangkan kemungkinan kontaminasi oleh mikroorganisme yang tidak
diinginkan. Kontaminan tersebut dapat berasal dari alat ataupun bahan yang
digunakan dalam percobaan bahkan dapat pula berasal dari lingkungan tempat
percobaan dilakukan. Kontaminan yang timbul dari mikroorganisme yang tidak
diharapkan dapat mengganggu aktivitas dari mikroorganisme yang sedang
ditumbuhkan atau dapat pula membahayakan keselamatan pekerja laboratorium.
Oleh karena itu, praktikan harus mengetahui teknik sterilisasi yang benar karena
sterilisasi yang dilakukan dengan teknik tidak benar tetap dapat menimbulkan
kontaminan yang tidak diinginkan.
Setelah mengetahui tentang sterilisasi, hal selanjutnya yang perlu diketahui
ketika hendak bekerja di laboratorium adalah pembuatan media. Untuk dapat
mengetahui
banyak
hal
tentang
mikroorganisme
tentunya
kita
harus
basah bertekanan
tinggi
(autoklaf)
dapat
digunakan
untuk
mensterilkan larutan komponen media, bahan dan alat-alat yang tahan terhadap
pemanasan tinggi. Sterilisasi ini lebih baik dibandingkan sterilisasi dengan
pemanasan
kering
mikroorganisme
karena
tapi
juga
dengan
autoklaf
mematikan
tidak
sporanya.
hanya
Waktu
mematikan
sterilisasi
medium atau bahan yang akan digunakan. Air sangat penting bagi organisme
bersel tunggal sebagai komponen utama protoplasmanya serta untuk masuknya
nutrien ke dalam sel. Pembuatan medium sebaiknya menggunakan air suling. Air
sadah umumnya mengandung ion kalsium dan magnesium yang tinggi. Pada
medium yang mengandung pepton dan ektrak daging, air dengan kualitas air
sadah sudah dapat menyebabkan terbentuknya endapan fosfat dan magnesium
fosfat (Hadioetomo, 2007).
NA (Nutrien Agar) adalah medium yang digunakan sebagai media
pertumbuhan bakteri. NA di buat dengan komposisi agaragar yang sudah
dipadatkan sehingga NA juga bisa disebut sebagai nutrisi padat yang digunakan
untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi agaragar hanya sebagai pengental namun
bukan zat makanan pada bakteri, agar dapat mudah menjadi padat pada suhu
tertentu. Medium Nutrient Agar adalah salah satu medium padat yang memiliki
komposisi yaitu agaragar yang telah di panaskan dan mencair dengan suhu
950C (Sandra, 2013).
PDA (Potato Dextrose Agar) merupakan media yang sangat umum yang
digunakan untuk mengembangbiakkan dan menumbuhkan jamur dan khamir.
Komposisi Potato Dextrose Agar ini terdiri dari bubuk kentang, dextrose dan
jugaagar. Bubuk kentang dan juga dextrose merupakan sumber makanan untuk
jamur dan khami. Potato Dextrose Agar juga bisa digunakan untuk menghitung
jumlah mikroorganisme menggunakan metode Total Plate Count. Perindustrian
seperti industri makanan, industri produk susu dan juga kosmetik menggunakan
PDA untuk menghitung jumlah mikroorganisme pada sample mereka.Karena
fungsinya yang dapat mengembangbiakkan jamur, sekarang ini PDA juga
3.1.
Prosedur kerja
Prosedur kerja pada praktikum persiapan media dan sterilisasi adalah
sebagai berikut :
A.
1.
2.
3.
4.
5.
B.
1.
2.
3.
(magnetic strirrer) kedalam beaker glass dan panaskan diatas hot plate.
Menuang sebanyak 200 ml NA ke dalam botol scott ukuran 250 ml.
Menutup dan memberi label pada botol scot dengan kertas selotip.
Pembuatan media potato dextrose agar (PDA) untuk cendawan
Menimbang 125 gram kentang, 10 gram dextrose,dan 10 gram agar.
Mengupas dan mencuci bersih kentang.
Memotong-motong kentang dengan bentuk dadu kecil.
mencapai 0, karena cairan dalam tabung atau erlen meyer dapat tumpah
keluar disebabkan penurunan suhu yang mendadak.
6. Membuka tutup autoklaf, kemudian mengambil erlenmeyer atau tabung
dengan penjepit. Memperhatikan bahwa peralatan dan cairan yang baru
dikeluarkan dari autoklaf bersuhu tinggi sehingga dapat menimbulkan luka
bakar.
Hasil dari pengamatan pada praktikum persiapan dan media sterilisasi dapat
di lihat pada gambar sebagai berikut :
4.2. Pembahasan
Sterilisasi dan penyiapan media adalah salah satu proses yang sangat
penting dalam penelitian tentang mikroorganisme. Sebab kedua factor ini adalah
kunci utama kesuksesan dalam tahap pengamatan. Kita ketahui bahwa dialam
semesta ini banyak sekali bertebaran mikroorganisme, mereka hampir terdapat
disemua tempat. Tidak heran jika kita bisa terkontaminasi dimana saja,
meskipun kita menganggap tempat tersebut sudah steril.
Dalam proses praktikum sebelum kita menuju kepersiapan media, maka
yang harus kita lakukan lebih dahulu adalah sterilisasi. Sterilisasi ini berlaku
dimana saja terutama yang berkaitan dengan kesehatan dan mikroorganisme..
Sehingga dalam hal hal ini akan memacu tingkat kegagalan dalam
pengamatan.Seperti yang telah diekmukakan diatas tadi bahwa sterilisasi yang
dipakai pada praktikum ini adalah sterilisasi panas basah, dengan menggunkaan
autoclave.
Media yang akan dibuat ada dua jenis yaitu media NA (Nutrient Agar), dan
PDA (Potato dextrokse Agar). Perbedaan kedua jenis media ini adalah terletak
pada bahan dasarnya. Jika media NA menggunakan ekstrak agar, maka PDA
menggunakan ekstrak kentang. Kedua media ini harus dipanaskan terebih
dahulu, selanjutnya disimpan didalam kulkas. Tujuan dari penyimpanan ini
adalah agar medianya tidak rusak.
Nutrient Agar (NA) merupakan suatu medium yang berbentuk padat, yang
merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA
dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar
sebagai pemadat. Dalam hal ini agar digunakan sebagai pemadat, karena sifatnya
yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam
sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme.
Nutrien Agar
Sterilisasi sangat penting karena pada saat inilah kita akan membunuh
mikroba kontaminan yang akan menghambat atau mengganggu mikroba yang
akan kita amati. Sedangkan persiapan media sangat penting, sebab media yang
tidak baik akan menghambat pertumbuhan mikroba yang akan kita amati.
Konsentrasi media yang akan kita buat harus kita sesuaikan dengan mikroba
yang akan kita tumbuhkan, karena tidak semua mikroba dapat tumbuh dalam
medium yang sama.
Antara satu mikroba dengan mikroba yang lain tentu saja membutuhkan
medium yang berbeda-beda, kalaupun sama mediumnya tapi konsentrasi yang
dibutuhkan belum tentu juga sama. Ada beberapa mikroba yang dapat tumbuh
dalam satu media dengan konsentrasi media yang sama, oleh karena itu dalam
pengamatan ini, kita berusaha untuk menumbuhkan beberapa jenis mikroba
dalam media yang sama.
V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Amni, U. 2009. Mikrobiologi Dasar. Papas Sinar Sinanti : Jakarta.
Hadioetomo, R. 2007. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi,
Gramedia: Jakarta.
Novilia, 2008. Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium Mikrobiologi.
Gramedia: Jakarta.
Sandra, 2013. Mikrobiologi Umum. Erlangga : Jakarta.
Sugianto, 2012. Pembuatan Medium. UGM : Yogyakarta.