Anda di halaman 1dari 2

Pada zaman reformasi ini, sudah tidak asing lagi bagi kalangan remaja

baik wanita maupun pria. Bahkan setiap tahun perayaan ini diadakan oleh
muda-mudi di belahan dunia, termasuk di Indonesia. Perayaan valentine yang
jatuh pada tanggal 14 Februari merupakan hari kasih sayang. Di tanggal ini pula
orang yang sedang jatuh cinta mengatakan cintanya kepada seseorang di dunia
barat. Perayaan hari Valentine ditandai dengan adanya orang-orng yang saling
bertukar kado, pemberian bunga dan coklat, pengiriman kartu ucapan ( Greeting
Card Association). Bahkan hari valentine dianggap sebagai hari yang cocok untuk
mencari pasangan atau berkencan mesra dengan pasangan.
Pesta St. Valentinus pertama kali diputuskan pada 496 oleh Paus Gelasius I
memasukkan Santo George di dalamnya. Namanya dihormati oleh manusia
tetapi perbuatan Paus Gelasius hanya diketahui oleh Tuhan. Dibuatnya pesta ini
merupakan sebuah usaha untuk mengungguli hari raya pra-Kristen, Lupercalia
yang masih diperingati di Roma pada abad ke-5The Encyclopedia Britania, vol.
12, sub judul: Chistianity, menuliskan penjelasan sebagai berikut:
Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Gelasius I
menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan
nama Saint Valentines Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan
mati pada 14 Februari (The World Encylopedia 1998).
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic Encyclopaedia 1908), nama Valentinus
merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:

seorang pastur di Roma

seorang uskup Interamna (modern Terni)

seorang martir di provinsi Romawi Africa.

Koneksi antara ketiga martir ini dengan hari raya cinta romantis tidak
jelas. Bahkan Paus Gelasius I, pada tahun 496, menyatakan bahwa sebenarnya
tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini namun hari 14
Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus.
Tradisi Kirim Kartu Valentine
tradisi mengirim kartu Valentine tidak ada kaitan langsung dengan Santo
Valentine.
Catatan pertama dihubungkannya hari raya Santo Valentinus dengan
cinta romantis adalah pada abad ke-14 di Inggris dan Perancis, di mana
dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan untuk
kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris pertengahan
ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of
Foules (Percakapan Burung-Burung) bahwa
For this was sent on Seynt Valentynes day (Untuk inilah dikirim pada hari Santo
Valentinus)When every foul cometh there to choose his mate (Saat semua
burung datang ke sana untuk memilih pasangannya)

Anda mungkin juga menyukai