Anda di halaman 1dari 3

Moch . Surya R .

I ( 16 )
XI Mipa E-3

TUGAS INDIVIDU MATERI POKOK

Tugas 1

: Membaca teks Cerpen Juru Masak

Materi Pokok :
Pada tugas pertama kita ditugaskan untuk membedakan mana
tokoh utama dan mana tokoh tambahan , lalu menyebutkan sikap
kewirausahaan apa yang ditemukan didalam teks dan menjelaskan
apakah permasalahan yang di alami tokoh.
Tokoh utama ialah tokoh penting dalam peranan yang ada di dalam
cerita atau karya sastra.
Tokoh tambahan ialah tokoh yang mendukung tokoh utama atau
bisa disebut untuk melengkapi.
Tugas 2

: Membedah Struktur teks Cerpen Juru Masak

Materi Pokok :
Materi yang dipakai dalam tugas 2 yaitu struktur teks. Struktur teks
dibagi menjadi 6 bagian, yaitu : Abstrak , Orientasi , Komplikasi ,
Evaluasi , Resolusi , Koda.
1. Abstrak , ialah gambaran cerita yang akan terjadi. Abstrak pada
sebuah teks cerpen bersifat opsional. Artinya sebuah teks cerpen
bisa saja tidak melalui tahapn ini.
2. Orientasi , merupakan struktur yang berisi pengenalan latar cerita
berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa
dalam cerpen. Latar digunakan pengarang untuk menghidupkan
cerita dan meyakinkan pembaca.

Moch . Surya R . I ( 16 )
XI Mipa E-3

3. Komplikasi , berisi urutan kejadian, tetapi setiap kejadian itu hanya


dihubungkan secara sebab akibat. Peristiwa yang satu disebabkan
atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain.
4. Evaluasi , Untuk mencapai sebuah selesaian atau leraiankonflik
yang terjadi diarahkan pada pemecahannya sehingga mulai tampak
penyelesaiannya.
5. Resolusi , pengarang akan mengungkapkan solusi dari berbagai
konflik yang dialami tokoh.
6. Koda , koda dengan istilah reorientasi. Koda merupakan nilai-nilai
atau pelajaran yang dapat dipetik oleh pembaca dari sebuah teks.
Sama halnya dengan tahapan abstrak, koda ini bersifat opsional.
Tugas 3

: Memahami teks kaidah kebahasaan Juru Masak

Materi Pokok :
Pada tugas ini kita akan banyak membahas tentang gaya bahasa
yang dipakai dalam cerpen. Gaya bahasa ialah bahasa indah yang
digunakan untuk meningkatkan efek dengan jalan memperknalkan serta
membandingkan suatu benda atau hal tertentu yang lebih umum.
Gorys Keraf membaginya menjadi 4 kelompok, :
1. Gaya bahasa perbandingan ,seperti : metafora, personifikasi,
alegori, antitesis dsb.
2. Gaya bahasa pertentangan, seperti : hiperbola, litotes, ironi, satire,
paradoks, klimaks, anti klimaks, dsb.
3. Gaya bahasa pertautan, seperti : metonimis, sinekdoke, alusi,
eufemisme, elipsis, dsb.
4. Gaya bahasa perulangan, seperti ; aliterasi, asonansi, antanaklasis,
anafora, simploke, dsb.

Moch . Surya R . I ( 16 )
XI Mipa E-3

Anda mungkin juga menyukai