Anda di halaman 1dari 3

Stimulasi kecerdasan multiple

Kecerdasan multipel (multiple inteligensia) adalah berbagai jenis kecerdasan yang dapat
dikembangkan pada anak, antara lain: verbal-linguistic (kemampuan menguraikan pikiran dalam
kalimat-kalimat,

presentasi,

pidato,

diskusi,

tulisan),

logicalmathematical

(kemampuan

menggunakan logika-matematik dalam memecahkan berbagai masalah), visual spatial (kemampuan


berpikir tiga dimensi), bodily-kinesthetic (ketrampilan gerak, menari, olahraga), musical (kepekaan
dan kemampuan berekspresi dengan bunyi, nada, melodi, irama), intrapersonal (kemampuan
memahami dan mengendalikan diri sendiri), interpersonal (kemampuan memahami dan menyesuaikan
diri dengan orang lain), naturalist (kemampuan memahami dan memanfaatkan lingkungan).
1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kecerdasan
Kecerdasan multipel dipengaruhi 2 faktor utama yang saling terkait yaitu faktor
keturunan (bawaan, genetik) dan faktor lingkungan.
a. Keturunan
Seorang anak dapat mengembangkan berbagai kecerdasan jika mempunyai faktor
keturunan dan dirangsang oleh lingkungan terus menerus. Orangtua yang cerdas
anaknya cenderung akan cerdas pula jika faktor lingkungan mendukung
pengembangan kecerdasaannnya sejak didalam kandungan, masa bayi dan balita.
b. Lingkungan
Walaupun kedua orangtuanya cerdas tetapi jika lingkungannya tidak menyediakan
kebutuhan pokok untuk pengembangan kecerdasannya, maka potensi kecerdasan
anak tidak akan berkembang optimal. Sedangkan orangtua yang kebetulan tidak
berkesempatan mengikuti pendidikan tinggi (belum tentu mereka tidak cerdas,
mungkin karena tidak ada kesempatan atau hambatan ekonomi) anaknya bisa cerdas
jika dicukupi kebutuhan untuk pengembangan kecerdasan sejak di dalam kandungan
sampai usia sekolah dan remaja.

2. Cara Intervensi Kecerdasan Multipel Pada Bayi


a. Kecerdasan berbahasa verbal
Intervensi dan stimulasi dengan mengajak bernyanyi atau bercakap-cakap, bacakan cerita
berulang-ulang, rangsang untuk berbicara dan bercerita, menyanyikan lagu anak-anak dll.
Pada umur 3 6 bulan ditambah dengan bermain cilukba, melihat wajah bayi dan
pengasuh di cermin, dirangsang untuk tengkurap, telentang bolak-balik, duduk. Pada usia
6 9 bulan distimulasi dengan memanggil namanya, mengajak bersalaman, tepuk tangan,
membacakan dongeng. Umur 9 12 bulan ditambah dengan mengulang-ulang
menyebutkan mama-papa, kakak, memasukkan mainan ke dalam wadah, minum dari
gelas, menggelindingkan bola.
b. Kecerdasan emosi inter- personal

Intervensi dan stimulasi dengan bermain bersama dengan anak yang lebih tua dan lebih
muda, saling berbagi kue, meminjamkan mainan, belajar bersalaman dengan orang lain
(saat usia 9-12 bulan), mengenalkan orang baru dll.
c. Kecerdasan emosi itra-personal
Intervensi dan stimulasi dengan menceritakan perasaan, keinginan, cita-cita, pengalaman,
berkhayal, mengarang ceritera dll. Stimulasi anak anda dengan mengajak selalu
tersenyum dan tertawa. jkauhkan kata kasar, sikap emosional, bertengkar atau adu mulut
di depan atau dapat di dengar dan dilihat bayi.
d. Kecerdasan naturalis
Dapat dilakukan dengan bercerita dengan gambar, benda, alam dan kegiatan
sekelilingnya. Ajaklah bayi tertawa dan bersenang-senang dengan kejadian dan peritiwa
di sekitarnya. Setiap benda yang ada dilingkungan dapat dijadikan sumber interaksi bayi
untuk belajar mengenal lingkungan dan belajar berkomunikasi
e. Kecerdasan logika-matematik
Intervensi dan stimulasi dengan bernyanyi dan bercerita dengan angka, terumatama angka
satuan 1-10. Seperti menghitung benda-benda disekitarnya, bernyayi satu-satu aku sayang
f.

ibu dll.
Kecerdasan visual-spatial
Intervensi dan stimulasi dengan mengamati gambar atau foto terutama bentuk wajah
orang atau kartun yang lucu. Berceritalah dengan kata-kata atau kalimat panjang dengan
gambar yang cukup besar dilihat atau benda atau lingkungan dan peristiwa alam.
Menggantung dan menggerakkan benda berwarna mencolok seperti lingkaran atau kotak-

kotak hitam-putih, benda-benda berbunyi.


g. Kecerdasan gerak tubuh
Intervensi dan stimulasi (motorik kasar) pada sia 6-8 bulan merangsang duduk, dilatih
berdiri berpegangan. Usia 9 -12 bulan ditambah stimulasi memasukkan mainan ke dalam
wadah, minum dari gelas, menggelindingkan bola, dilatih berdiri, berjalan dengan
berpegangan. Bila terjadi keterlambatan tidak bolak balik atau tidak duduk merangkak
sesuai usia 6-8 bulan, menunjukkan minimal keterlambatan ringan. Dapat dilakukan
stimulasi keseimbangan dan vestibularis dengan berenang, terapi bola dan bermain
ayunan.
h. Kecerdasan musikal
Intervensi dan stimulasi dengan mendengarkan musik, bernyanyi, memainkan alat musik,
mengikuti irama dan nada. Biasakanlah saat berkomunikasi atau kontak dengan anak
seperti

saat

ganti

popok,

mandi

atau

menyuap

makan

selalu

bernyayi.

Anda mungkin juga menyukai