Deret Fourier

DERET FOURIER

A. Sejarah Deret Fourier

Jean Baptiste Joseph Fourier (21 Maret 1768 - 16 Mei 1830) adalah seorang
Perancis matematikawan dan fisikawan terkenal untuk memulai penyelidikan deret
Fourier dan aplikasi mereka untuk masalah perpindahan panas dan getaran. The
Transformasi Fourier dan Teman-Hukum Fourier juga dinamai untuk menghormatinya.
Fourier juga biasanya dikreditkan dengan penemuan efek rumah kaca.
Dalam matematika, Deret Fourier merupakan penguraian fungsi periodik menjadi
jumlahan fungsi-fungsi berosilasi, yaitu fungsi sinus dan kosinus, ataupun eksponensial
kompleks. Studi deret Fourier merupakan cabang analisis Fourier. Deret Fourier
diperkenalkan oleh Joseph Fourier (1768-1830) untuk memecahkan masalah persamaan
panas di lempeng logam.
Persamaan panas merupakan persamaan diferensial parsial. Sebelum Fourier,
pemecahan persamaan panas ini tidak diketahui secara umum, meskipun solusi khusus
diketahui bila sumber panas berperilaku dalam cara sederhana, terutama bila sumber
panas merupakan gelombang sinus atau kosinus. Solusi sederhana ini saat ini kadangkadang disebut sebagai solusi eigen. Gagasan Fourier adalah memodelkan sumber panas
ini sebagai superposisi (atau kombinasi linear) gelombang sinus dan kosinus sederhana,
dan menuliskan pemecahannya sebagai superposisi solusi eigen terkait. Superposisi
kombinasi linear ini disebut sebagai deret Fourier.
Meskipun motivasi awal adalah untuk memecahkan persamaan panas, kemudian
terlihat jelas bahwa teknik serupa dapat diterapkan untuk sejumlah besar permasalahan
fisika dan matematika. Deret Fourier saat ini memiliki banyak penerapan di bidang
teknik elektro, analisis vibrasi, akustika, optika, pengolahan citra, mekanika kuantum,
dan lain-lain.

B. Fungsi Periodik
Fungsi f(x) dikatakan periodik apabila nilai fungsi tersebut berulang pada interval
reguler. Interval reguler antara pengulangan adalah periode dari osilasi.

Hijra Hidayatullah-H11112006

Deret Fourier

1. GRAFIK Y= A sin nx
y = sin x
Contoh nyata dari fungsi periodik adalah y = sin x. Periodenya 3600 atau 2 dengan
amplituda maksimum = 1

y = 5 sin 2x
Amplitudanya adalah 5. Periodanya adalah 1800 dan ada 2 gelombang penuh dalam
3600.

y = A sin nx
Dari dua contoh sebelumnya, maka bisa disimpulkan bahwa fungsi y =0. A sin nx
mempunyai amplituda A dan periode = 360 /n dan ada n buah gelombang penuh
dalam 3600

Hijra Hidayatullah-H11112006

Deret Fourier

2. Fungsi Periode Bukan Sinus

Contoh
Pada kasus berikut, sumbu x memuat skala dari t dalam mili detik.

a)

Period= 8 ms

b)

Period= 6 ms

3. Deskripsi Analitik Fungsi Periodik

Contoh

Antara x = 0 dan x=4, y= 3, berarti f(x) = 3

0<x<4

Antara x = 4 dan x= 6, y= 0, berarti f(x)= 0

4<x<6

Jadi kita bisa mendefinisikan fungsi sebagai berikut

=

3
0

0<<4
4<<6

+ 6 = ()
-

Baris terakhir menandakan bahwa fungsi adalah periodik dengan periode 6

satuan.

Hijra Hidayatullah-H11112006

Deret Fourier

4. Integral Fungsi Periodik

a.

b.

cos = 0

c.

sin = 0

d.

cos cos

e.

sin sin =

f.

cos sin = 0

= 2

1 =
0

C. Deret Fourier
Bila f(x) = f(x+T)=f(x+2T)= ...
Maka f(x) dinamakan fungsi periodik dengan periode T.

Contoh:
sin = sin + 2
sin = sin( + 4)
sin = sin( + 6)
Sin x adalah fungsi periodik dengan periode 2
Y

-T

f(x) = f(x + T)
Bila f(x) merupakan fungsi periodik dalam interval (-L, L) yaitu periode 2L, maka f(x) dapat
dinyatakan dalam bentuk deret yang disebut Deret Fourier:
0
= +
2
Hijra Hidayatullah-H11112006

( cos
=1

+ sin
)

Deret Fourier

Dimana

cos

n= 0, 1, 2, ........

1
=

sin

Bila f(x) periodik dalam interval (c, 2L), maka koefisien an dan bn dapat ditulisa dalam bentuk
=

+2

cos

n= 0, 1, 2, ........

+2

sin

D. Syarat Dirichlet
Bila f(x) ditentukan dalam interval (-L , L)
a. Bernilai tunggal
b. Terbatas (bounded)
c. Merupakan fungsi periodik diluar (-L, L) dengan periode 2L
d. Kontinu kecuali pada beberapa titik diskontinu
e. Mempunyai maksimum dan minimum yang berhingga

Maka deret Fourier konvergen ke:

1. f(x) di x dimana f(x) continu
2. {f(x+0)+f(x-0)} untuk x dimana f(x) tidak kontinu.

E. Yang Sering Digunakan Pada Deret Fourier

1.

=
= 1 2 + 3 .
u= turunan pertama
v1=

dan seterusnya

Hijra Hidayatullah-H11112006

Deret Fourier

2. sin 0 = 0, cos 0 = 1, sin = 0

sin

cos

= 0

2
2

= 0

cos = (1)
cos 2 = 1
CONTOH SOAL
1. Perderetan =

0
3

2< <0
0<<2

Menurut deret fourier. (periode 4, L=2)

Penyelesaian:

3
X
-2

0
0
2

0 2
2

0 = 2
= 2

1 3.2

= 2
1

= 2

1 3.2

= 2

0 2
2

1 3.2

= 2

+2

2
3
0

2
=3
0
1

+ 2

3 2
0

2
= 0,
0

= 1, 2, (sin = 0)

+ 2

2
0

3 sin

3
2
= (1 cos ) ,
0
3
2
= (1 cos ),
0

Jadi, = 2 + (sin

Hijra Hidayatullah-H11112006

+ 3 sin

3
2

= 1,2,
= 0

+ 5 sin

5
2

+ 7 sin

7
2

+)

Deret Fourier

:
3 6
= +
2

=1

1
2 1
sin
2 1
2

2. Perderetan =

0<<
< < 2

Menurut deret fourier. (periode 2 , L= )

Y
2

2
0

0 =

0 =

1 +

2 =

+ 2

+ 4 2) = 1 + 2 = 3
2
0

cos +

sin

2
0

1.
2

Hijra Hidayatullah-H11112006

2.

=0

2.

2. sin

+ cos
1

2 cos
2
2

sin

1. sin +

1.

= cos
=

cos

(cos 0 = cos 2)

Deret Fourier
1

= cos 1 ,
=

= 1,2, , + 0

2
2 1

: = 2 (sin + 3 sin 3 + 5 sin 5 + 7 sin 7 +

3

sin 2 1

=1
2 1

: = 2
3. Perderetan:

< < 2

2 <<

(periode 2, = )

<<

0 =

0 =

cos

0. +
1

0. +

1.

+2 =0

-/2

1.

0. cos

21.cos

1. cos +

Hijra Hidayatullah-H11112006

1. cos

Deret Fourier
1

= sin
=

cos

/2

1 sin 2

sin

(cos

(cos

2
2

=0

(sin n = 0)

=
cos

1. sin

1. sin

cos )

(cos cos

cos )

1 = , 2 = , 3 = 3 , 4 = 5 dst

Jadi, = (2 sin 2 sin 2 + 3 sin 3 5 sin 5 +

4. Perderetkan:
0
= 1
0

0<<2
2<<4
4<<6

(periode 6, L=3)

Y
1
-4

0 = 3 = 3 (
1

0 = 3 2

4
2

2
0.
0

-2

4
2.
2

6
0.
4

= 3 (8 4)

=3

Hijra Hidayatullah-H11112006

Deret Fourier
1

= 3

6
0

cos

= 3 2 sin
4

= (sin
1

= 3
=

cos

= (sin

),

4
3

= 3 (

0. cos 3
0

4
3

= 3 (

sin

4
2

sin

(cos

2 4
: =
3

5. Perderetkan: =

0. sin 3
0

2
3

= sin

4
2

0. cos 3
4

cos

=1

2. cos

4
2

2. sin

2
3

) = 0,

(cos

0. sin 3
4
4
3

= cos

2
3

1
2

(sin
cos
)

3
3

2 0
0<<2

4, = 2

2
X
-6

0 = 2

= 2 2
1

= 2
1

=2
1

1 2 2
2 2 0

cos

2. cos 2
2
4

= 2 ( sin
=

2 22

0
2
2

= 2

0
2

-2

-4

. cos 2
0
1

+ 2 ( 2/ 2 ( sin sin 2 ( sin

( 1)

Hijra Hidayatullah-H11112006

+ 2
0
2

= 2 4+2 = 3

+ 2

+ 2 2 cos

)] 20

(n=0 untuk n genap)

10

Deret Fourier
4

= (2 1)2 2
1

= 2
1

= 2

sin

sin

= cos
2

2
2

0
2

+ 2 ( cos

+ 2 2 sin

)] 20

= + cos + cos
2

: = 2 2

=1 2 1 2
3

2 1

cos
4

= 2 2 (12 cos
2 1

+ 32 cos

( sin 2 + 2 sin

6. Perderetkan = 2 ,

1
=1

2
2

sin

3
2
1

2
1

+ 52 cos

+ 3 sin

0 < < 2

3
2

5
2

+)

+ )

( 2, = )

Penyelesaian:
Y

X
-2

0 =

() =

1 2 2
.
0

1
3

2
0

= 3 (83 )
=

8 2
3
1

=
1

2
0

cos

2
0

2 . cos

Hijra Hidayatullah-H11112006

2
0

2 . cos

11

Deret Fourier
1 2

= ( sin + 2 cos 3 sin )] 2

0
1

= 4 (0 + 2 + 0)
4

= 2
4 2
2
= =
+
3

(
=1

4
4
cos
sin )
2

- < <

7. Perderetkan f(x) = x cos x,

0 =

cos = ( sin + cos )

= (0 + cos 0 cos ) = 0

cos . cos
(rumus cos x cos nx={cos((n+1)x)+cos((n-1)x)}/2
cos x sin nx=(sin((n+1)x)+sin((n-1)x))/2)

cos + 1 +

cos 1

cos + 1 +

cos
( 1)

= 2
= 2
= 2

sin +1

sin +1

+1

= 2

+1
1

1
+1 2

sin +1

+ 2

+1

cos + 1

cos + 1

1
1 2

1
1

sin +1

cos + 1

+1

1
1 2

sin +1

+1 2

cos
( + 1)

1
1 2

cos
( 1)

cos
( 1)

=0
1

= 2

cos . sin

cos . sin
1
+1

+ 1 +

1
+1 2

sin + 1

1
1

1 +

1 12sin1
1

= 2
+

1
2

cos +1

+1

cos +1
+1

Hijra Hidayatullah-H11112006

1
+1 2

sin + 1

1
+1

cos 1

sin + 1

cos 1
1

1
1 2

sin
( 1)

1
1 2

sin
( 1)
12

Deret Fourier
1

= 2
2

= 2
=

2 cos +1
+1
cos +1
+1

cos +1
+1

1
+1 2

2 cos 1
1

2
1 2

sin
( 1)

cos 1
1 2

cos 1
1

cos +1

=1
+1

sin + 1

= 2 sin + 1

cos 1
1

sin

sin 2 2.4 3 + 3.5 4 4.6 sin 5 +

1.3

F. FUNGSI GENAP DAN FUNGSI GANJIL

Fungsi f(x) dikatakan fungsi genap (symmetric) bila: f(-x)=f(x)

Perderetan fungsi genap tidak memuat suku-suku sinus, jadi bn=0.

Teorema 1
0
= +
2
0 =

1

1

2
0

cos
=1

cos =

() cos

Sedangkan suku sinus bernilai nol; genap x ganjil = ganjil.

1

sin

= 0

Hijra Hidayatullah-H11112006

13

Deret Fourier
Contoh 1

y=f(x)=x2 adalah fungsi genap karena

f(-2) = 4=f(2)
f(-3) = 9 =f(3) dst...

y=f(x)=cos x adalah fungsi genap karena

cos(-x)=cos x
f(-a)=cos a=f(a)

contoh 2
Tentukanlah deret fourier dari fungsi berikut
y

3
2

3
2

Penyelesaian
Karena grafik diatas adalah fungsi genap, maka deret fouriernya adalah
0
= +
2
Hijra Hidayatullah-H11112006

cos
=1

14

Deret Fourier

cos =

cos =

0 =

=
=

But sin

Bt sin

2
2

=0

Bt sin

=1

sin

=
2

sin

4 = 4

=4

cos

4 cos

= 1,5,9,

= 1

= 3,7,9,

=2+

8
1
1
1
cos cos 3 + cos 5 cos 7 +

3
5
7

Fungsi f(x) dikatakan ganjil (skew symmetric) bila: f(-x)= -f(x)

Perderetan fungsi ganjil hanya memuat suku-suku sinus, jadi a0 dan an=0
1

sin =

sin

Teorema 2
Jika suatu fungsi adalah ganjil, maka deret fourier fungsi tersebut hanya
mengandung komponen sinus

sin
=1

2
=

sin
0

Suku awal dan suku cosinus bernilai nol;

Hijra Hidayatullah-H11112006

15

Deret Fourier

cos

cos =

0 =

f(x) ganjil

0 = 0
=
=

= 0

= 0

Contoh
y=f(x)= x3adalah fungsi ganjil karena
f(-2)=-8= - f(2)
f(-5)=-125= - f(5)

dst.

y=f(x0=sin x adalah fungsi ganjil karena

sin (-x)= - sin x
f( -a) = - f(a)

CONTOH
1. Tentukan deret fourier dari fungsi berikut:
f(x) = -6 < < 0
f(x) = 6

0<<

f(x+2 )=f(x)

Hijra Hidayatullah-H11112006

16

Deret Fourier
penyelesaian :
karena grafik diatas adalah grafik fungsi ganjil, maka deret fouriernya adalah

sin
=1

6 sin =

24

12

12

= (1 cos )

sin + 3 sin 3 + 5 sin 5 +

a)

b)

c)

d)

X
X
-

e)

f)

g)

h)
g)

X
-

Hijra Hidayatullah-H11112006

17

Deret Fourier

a,b,c dan h merupakan fungsi genap,d,e,dan f fungsi ganjil sedang g bukan fungsi
genap dan juga bukan fungsi ganjil.
Soal dan Penyelesaian
1. Perderetkan f(x)= x2,

Fungsi ini adalah fungsi genap, jadi bn=0

0 =

2 = 3 3

x2

cos nx

2x

-1/n sin nx

-1/n2 cos nx

-1/n3 sin nx

= 3 ( 3 )
=

2 2
3

cos

2 . cos

sin + 2 cos 3 sin

= (0 +

+ 0)

= 2 (1)

Jadi = 2 =
Atau =

3
3

3
3

=1 2

+4

4(cos 12

2
23

2. Perderetkan = 3 ,

3
32

cos
4

cos 4 2 +

< < , (periode 2 )

= 3 , adalah fungsi ganjil, jadi cukup dicari saja.

=
=

2 3

2 3

cos +
cos +

= 2(1)3

3 2
2

2
0

sin +

3 cos

4 sin

6 cos
3

2 6
+
3

Hijra Hidayatullah-H11112006

18

Deret Fourier

3. Perderetkan = ,

2 < < 2,

-6

-4

-2

(Periode 4, L=2)

fungsi ini fungsi ganjil, jadi cukup mencari bn saja karena a0, dan an akan sama dengan nol
1

= 2

2
2

= cos

2
0

= 2
4

+ 2 2

= cos + 0
=

4
4
cos =
(1)

1
0

Jadi :

Hijra Hidayatullah-H11112006

19

Deret Fourier
4.

Perderetkan =

0<<
<<0

Periode 2c, L=c

-2c

-c

2c

-a

Fungsi adalah fungsi ganjil, jadi cukup yang dicari :

=

4
=

5.

cos

2
=

cos 1 ,

= 0

1
(2 1)

(2 1)

4 1
1
3 1
5 1
7

+
+
+
+
1

Perderetkan =

1,

0<<2

dalam deret Fourier.

<<

2
0 =

2
=

1 +

2
0

(1) =

2
2
1
+

2
0

Hijra Hidayatullah-H11112006

2
0

(1)

= 11 = 0

20

Deret Fourier
2
2
=
sin
2

2
0

1
1
1
sin +
sin
sin 2 = 0

2
=

2
0

2
2
1
+

2
2
=
cos
2

=
=

1
2

sin

(1)

2
2
cos
2

1
1
(cos 1) +
(cos 2 cos )

2
(cos 1)

Atau langsung =

(cos 1) ( )

G. SINUS DAN COSINUS FOURIER -JANGKAUAN

Sinus fourier atau cosinus fourier jangkauan adalah suatu deret yang hanya memuat
suku-suku dari sinus atau cosinus. Pada sinus jangkauan atau cosinus, fungsi hanya
didefinisikan dalam setengah interval yaitu (0,L).
Sinus jangkauan, dalam interval (-L, L) merupakan fungsi ganjil n. demikian juga
1

cosinus 2 jangkauan, merupakan fungsi genap dalam (-L, L).

1

Jadi pada sinus 2 jangkauan yang dicari hanya , demikian juga pada cosinus 2 jangkauan
yang dicari hanya 0 dan .

Hijra Hidayatullah-H11112006

21

Deret Fourier
1

Untuk sinus 2 jangkauan (dalam deret sinus)

=

, 0 = 0

Untuk sinus 2 jangkauan (dalam deret cosinus)

0 =

2
=

, = 0

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN

Perderetkan = ,

1.

2 < < 2,

Dalam sinus 2 jangkauan, atau biasa disebut perderetkan dalam deret sinus.
Penyelesaian : (disini yang dicari hanya )
2
=

2
2

0
2

2 2
2

2

2

2
0

4
cos

Jadi :

2.

Perderetkan = ,

0 < < 2,

Dalam sinus 2 jangkauan, atau biasa disebut perderetkan dalam deret sinus.
Penyelesaian : (disini yang dicari hanya 0 dan )
0 =

Hijra Hidayatullah-H11112006

22

Deret Fourier
2

=2

2
=
2
=

2

0

1
2

0
2
0

2
0

=2

2 2
2

2

2

4
2 2

2
0

(cos 1)

Jadi :

3.

Perderetkan = untuk 0 < < , dalam deret sinus.

Penyelesaian:
=

2
=

2
sin =

1
1
1
cos + 2 sin 2

2 2
1
1
=
cos + 2 sin
2
+1

sin
0

2 2
(1 cos )
2 + 1

Hijra Hidayatullah-H11112006

23

Deret Fourier
4. Perderetkan = 2 1, 0 < < 1 dalam deret cosinus
Penyelesaian :

0 =

2
1

(2 1) = 2( 2 )
0

1
0

= 2 11 = 0

= 2

(2 1) cos
0

2 1
2
=2
sin + 2 2 cos

2 2

= 22

(cos 1)

(n ganjil)

Jadi :

5.

Perderetkan = cos , 0 < < ke dalam deret sinus

Penyelesaian :
=

cos
0

2
=

cos nx

sin

cos sin
0

2 cos cos sin sin 1

+ 2

cos sin
0

2 2 cos cos sin sin

=

2 1

2
=

2x-1

cos 2 2

2 2 cos + 1
2
=
cos( + 1)
2
1

2 1
8
(2 2 1)

= 1,2,3,

Hijra Hidayatullah-H11112006

24

Deret Fourier
Jadi :

Hijra Hidayatullah-H11112006

25