Anda di halaman 1dari 28

Makalah Larutan dan

Konsentrasi
24 DESEMBER 2014EMILIAPAULA96MENINGGALKAN KOMENTAR

BAB 1
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG.
Pernahkah anda memperhatikan suatu larutan? Jika suatu zat
dilarutan dalam suatu pelarut, maka sifat larutan itu berbedah
dari sifat pelarutnya, misalnya larutan garam. Larutan garam di
buat dari garam yang di larutkan dalam air. Sifat larutan garam ini
akan berbedah sifatnya dengan pelarutnya yaitu air.Sifatsifat yang penting dalam larutan di antaranya tekanan uap,titik
didi,titik beku,dan tekanan osmosis.Sifat-sifat tersebut hanya
bergantung pada konsentrasi zat terlarut kecil sekali.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa itu larutan dan konsentrasi?
2.Metode apa saja yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi
zat terlarut?
3.Bagaimana hubungan fraksi mol,kemolalan dan kemolaran.!
C.TUJUAN
Untuk mengetahui jenis larutan apa saja yang termasuk dalam
larutan konsentrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Pengertian Larutan dan Konsentrasi


Dalam kimia larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari
dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit dan dalam
larutan disebut (zat) terlarut atau solut,sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak dari pada zat-zat lain dalam larutan
disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut
dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan,sedangkan
proses pencampura zat terlarut dan pelarut membentuk larutan
disebut pelarutan atau solvasi.
Pelarut tidak harus cairan, tetapi dapat berupa padatan atau gas
asal dapat melarutkan zat lain. Sistem semacam ini disebut
sistem dispersi. Untuk sistem dispersi, zat yang berfungsi seperti
pelarut disebut medium pendispersi, sementara zat yang
berperan seperti zat terlarut disebut dengan zat terdispersi
(dispersoid).
Konsentrasi larutan dapat dibedakan secara kualitatif dan
kuantitatif. Secara kualitatif, larutan dapat dibedakan menjadi
larutan pekat dan larutan encer. Dalam larutan encer, massa
larutan sama dengan massa pelarutnya karena massa jenis
larutan sama dengan massa jenis pelarutnya. Secara kuantitatif,
larutan dibedakan berdasarkan satuan konsentrasinya. Ada
beberapa proses melarut (prinsip kelarutan), yaitu:
a) Cairan- cairan
Kelarutan zat cair dalam zat cair sering dinyatakan Like dissolver
like maknanya zat- zat cair yang memiliki struktur serupa akan
saling melarutkan satu sama lain dalam segala perbandingan.
Contohnya: heksana dan pentana, air dan alkohol => H- OH
dengan C2H5- OH.

Perbedaan kepolaran antara zat terlarut dan zat pelarut


pengaruhnya tidak besar terhadap kelarutan. Contohnya: CH3Cl
(polar) dengan CCl4 (non- polar).Larutan ini terjadi karena
terjadinya gaya antar aksi, melalui gaya dispersi (peristiwa
menyebarnya zat terlarut di dalam zat pelarut) yang kuat. Di sini
terjadi peristiwa soluasi, yaitu peristiwa partikel- partikel pelarut
menyelimuti (mengurung) partikel terlarut. Untuk kelarutan
cairan- cairan dipengaruhi juga oleh ikatan Hydrogen.
b)Padat- cair
Padatan umumnya memiliki kelarutan terbatas di cairan hal ini
disebabkan gaya tarik antar molekul zat padat dengan zat padat
> zat padat dengan zat cair. Zat padat non- polar (sedikit polar)
besar kelarutannya dalam zat cair yang kepolarannya rendah.
Contohnya: DDT memiliki struktur mirip CCl4 sehingga DDT
mudah larut di dalam non- polar (contoh minyak kelapa), tidak
mudah larut dalam air (polar).
c) Gas- cairan
Ada 2 prinsip yang mempengaruhi kelarutan gas dalam cairan,
yaitu:
antar molekulnya. Gas dengan titik cair lebih tinggi, kelarutannya
lebih besar.Makin tinggi titik cair suatu gas, makin mendekati
zat cair gaya tarik
molekulnya sangat mirip dengan yang dimiliki oleh suatu
gas.Pelarut terbaik untuk suatu gas ialah pelarut yang gaya tarik
antar

Titik didih gas mulia dari atas ke bawah dalam suatu sistem
periodik, makin tinggi, dan kelarutannya makin besar.
Pengaruh temperatur (T) dan tekanan (P) terhadap kelarutan,
yaitu peningkatan temperatur menguntungkan proses
endotermis, sebaliknya penurunan temperatur menguntungkan
proses eksotermis. Proses kelarutan zat padat dalam zat cair
umumnya berlangsung endoterm akibatnya kenaikan temperatur
menaikkan kelarutan. Proses kelarutan gas dalam cair
berlangsung eksoterm akibatnya kenaikan temparatur
menurunkan kelarutan.
Proses melarut dianggap proses kesetimbangan,
Solute + Solvent Larutan H = (eksoterm)
H = + (endoterm)
Faktor tekanan sangat besar pengaruhnya pada kelarutan gas
dalam cair. Hubungan ini dijelaskan dengan Hukum Henry, yaitu
Cg = k . Pg (tekanan berbanding lurus dengan konsentrasi).
Panas pelarutan yaitu banyaknya energi/ panas yang diserap atau
dilepaskan jika suatu zat terlarut dilarutkan dalam pelarut. Ada
beberapa 3 tahap pada proses melarutkan suatu zat, yaitu:
Tahap 1, yaitu: Baik zat terlarut maupun zat pelarut masih tetap
molekul- molekulnya berikatan masing- masing.
Tahap 2,yaitu:Molekul- molekul yang terdapat pada zat terlarut
memisahkan diri sehingga hanya terdiri dari 1 molekul tanpa

adanya ikatan lagi dengan molekul- molekul yang terdapat di


dalamnya, begitu pula molekul- molekul yang terdapat pada zat
pelarut.
Tahap 3, yaitu: Antara molekul pada zat terlarut akan mengalami
ikatan dengan molekul pada zat pelarut.
Pada umumnya: Tahap 1 memerlukan panas.
Tahap 2 memerlukan panas.
Tahap 3 menghasilkan panas.
3 denganEksoterm: 1+2 H = + (endoterm)
B.Metode-metode yang di gunakan dalam menyatakan
Konsentrasi Larutan.
Untuk menyatakan jumlah atau banyak zat terlarut dalam suatu
larutan digunakan istilah konsentrasi, Berikut ini adalah beberapa
metode yang digunakan untuk menyatakan konsentrasi zat
terlarut di dalam larutan.
1.Persen massa.
%Massa=(massa komponen)/(massa campuran)100%
Contoh soal:
a.Berapa % gula dalam larutan yang di buat dengan melarutkan
20 g gula dalam 90 g air.!

Penyelesaian:
% massa=(massa kompnen)/(massa campuran) x 100%
%massa= 2o/(20+90) x 100%=18,1%
b. Berapa gram garam yang terdapat dalam 300 gram larutan
15% massa gula?
Penyelesaian:
15/100=(massa komponen)/300=45 gram.
2.Persen volume
% volume=(volume komponen)/(volume campuran)100%
Contoh soal:
Tentukanlah %volume alkohol dari suatu campuran 20ml alkohol
jika di campur 70 ml aseton!
Penyelesaian:
% volume=(volume komponen)/(volume campuran)100%
% volume alkohol=20/(20+70)100%=22,22%
3.Ppm dan ppb
Untuk larutan yang sangat encer untuk menyatakan konsentrasi
digunakan satuan parts per milion atau bagian
perjutaan(ppm),dan parts perbilion atau bagian per milion(ppb).

bpj=(massa komponen)/(total massa larutan)x1000.000


contoh soa;:
Larutan dengan konsentrasi 1 bpj artinya mengandung 1 gram zat
terlarut didalam tiap 1 juta gram larutan atau 1 mg zat terlarut
dalam tiap 1 kg larutan.
1bpj=(1 gram zat terlarut)/((10^6 ) gram laroalutan)=(1 miligram
zat terlarut )/(1 kg larutan)
Contoh soal:
Karena larutan yang sangat encer memiliki massa jenis
=1g/mL,maka 1 bpj diartikan sebagai miligram zat terlarut dalam
1 liter larutan.
1bpj=(1 miligram zat terlarut)/(1 liter larutan)
4.Molalitas(m)
Molalitas didefinisikan sebagai perbandingan jumlah mol zat
terlarut dengan massa pelarutnya.Kemolalan menyatakan jumlah
mol zat terlarut dalam 1 Kg pelarut.
molalitas=(mol zat terlarut)/(kg larutan)
Contoh soal:
Hitunglah molalitas suatu larutan A jika moll zat terlarutnya
diketahui adalah 36 mol dan massa pelarutnya adalah 4 kg.
Penyelesaian:
Dik: mol zat terlarut adalah:36 mol
Massa pelarutnya adalah :4 kg
Dit: molalitas?
Jwb:

molalitas=(mol zat terlarut)/(kg larutan)


molalitas=(36 mol)/(4 kg)=9mol/kg
Tentukanlah molalitas larutan E jika diketahui mol zat terlarutnya
adalah 49 mol,dan massa pelarutnya adalah 13 kg.
Penyelesaian:
Dik: mol zat terlarut adalah:49 mol
Massa pelarutnya adalah :13 kg
Dit: molalitas?
Jwb:
molalitas=(mol zat terlarut)/(kg larutan)
molalitas=(49 mol)/(13 kg)=13,77mol/kg
5.Molaritas(M)
Molaritas adalah suatu konsentrasi larutan yangmenyatakan
jumlah mol zat terlarut dibagi dengan volume larutan.
Molaritas=(mol zat terlarut)/(volume larutan)
Contoh soal:
Hitunglah molaritas larutan yang terlarut dalam zat yang
berjumlah 600 mol dengan volume larutan sebanyak 24mL!
Penyelesaian:
Dik:jumlah mol zat terlarut=600 mol
Volume larutan=24mL
Dit=M?
Jwb: Molaritas=(mol zat terlarut)/(volume larutan)
M=600mol/24mL=25mol/mL

6.Fraksi mol(X)
Fraksi mol menyatakan jumlah mol zat terlarut atau jumlah mol
pelarut dalam jumlah mol total larutan.Bila larutan terdiri dari dua
buah komponen yaitu komponen A sebagai pelarut dankomponen
B sebagai zat terlarutnya.
X zat terlarut=(mol zat terlarut)/(mol zat terlarut+mol zat pelarut)
X pelarut=(mol pelarut)/(mol zat terlarut+mol zat pelarut)
X zat terlarut+pelarut=1
Contoh soal:
Dalam suatu larutan 24% massa naftalena dalam
benzena,tentukanlah fraksi mol masing-masing zat,jika diketahui
Mr naftalen=346 dan Mr benzena= 46?
Misalkan larutan total=300g.
Penyelesaian:
*massa naftalena =24/100100=24g
*mol naftalena =24g/(346g/mol)=0,069mol
*massa benzena =(300-24)g=276g.
*mol benzena =276g/(46g/mol)=6mol
*Xnaftalena =(0,069)/(0,069+6)
=(0,069)/(6,069)=0,01136
*Xbenzena =6/(0,069+6)=0,9886
C.Hubungan Fraksi mol,kemolalan dan kemolaran.
Konsentrasi larutan dapat di konfersikan dari satuan yang lain.
Contohnya:
Suatu larutan 80%NaNO_3 dengan massa jenis 1,46g/mL
Hitunglah fraksi mol dan kemolalan dari NaNO_3?(Mr=120)
Jawab:
*massa larutan=1000Ml x massa jenis
=1000Ml x 1,46g/mL
=1460gram

*NaNO_3 yang terlarut dalam 1liter larutan


80/1001460=1168
*massa molar NaNO_3=120g/mol
=1168/120=9,73 mol
*jumlah air dalam larutan
=massa larutan-massa NaNO_3
=(1460-1168)gram
=312g
=312/18
=17,33 mol
*fraksi mol NaNO_3
=(mol NaNO_3 )/(mol NaNO_3+mol air)
=(9,73)/(9,73+17,33)
=0,356
*fraksi mol H_2 O
=(mol air)/(mol NaNO_3+mol air)
=(17,33)/(9,73+17,33)=0,64
*kemolalan
=(mol NaNO_3 )/(berat air)
=(9,73)/(0,616)=15,79.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari materi konsentrasi ini dapat di simpulkan bahwa konsentrasi
larutan sangat di tentukan oleh zat terlarut dalam zat pelarut itu

sendiri. Dalam kehidupan sehari hari kadang-kadang kita tidak


tauh, berapa banyak zat yang terlarut dalam sebuah
larutan,misalnya dalam membuat minuman seperti teh,susu dsb,
DAFTAR PUSTAKA
Aris purwadi,dkk.2007.Kimia SMA kelas X.Jakarta.Grasindo
Arwaty.2013. Materi kuliah Kimia dasar unuversitas Veterani
Republik Indonesia.makassar
Irvan Purnama.2007.Memahami Kimia SMA kelas
XII.Bandung.Armico
https://emiliapaula96.wordpress.com/2014/12/24/makalah-larutan-dan-konsentrasi/

KONSENTRASI LARUTAN

Posted by lischer on September 2, 2009 Leave a Comment

18 Votes
Konsentrasi suatu larutan merupakan ukuran yang digunakan untuk menyatakan kuantitas zat
terlarut dalam suatu pelarut atau larutan. Terdapat berbagai cara yan digunakan untuk
menyatakan konsentrasi larutan, dan masing-masing cara memilik berbagai kegunaan masingmasing.
Dibawah ini adalah berbagai cara untuk menyatakan konsentrasi larutan.
1. Persen massa, persen volum, dan persen massa/volum
Persen massa dan volum adalah cara paling sederhana untuk menyatakan konsentras suatu larutan dengan membandingkan massa atau
volum masing-masing bagian. Cara lain untuk menytakan konsentrasi adalah persen massa/volum. Contohnya, jikakita melarutkan 0,9
gram NaCl dalam 100 ml air, maka kita menuliskannya larutan 0,9% NaCl. Persen mass/volum banyak digunakan dalam bidang medi
dn farmasi.

2. Bagian per juta, bagian per miliar, dan bagian per triliun
Cara lain untuk menuliskan konsentrasi suatu larutan yang konsentrasinya sangat kecil adalah dengan bagian perjuta, miliar, atau
triliun. Prinsip yang digunakan pada dasarnya adalah persen massa dengan konsentrasi yang sangat kecil. Cara pernyataan
konsentrasi seperti ini banyak digunakan dalam ilmu lingkungan

3. Fraksi mol dan persen mol


Fraksi mol (i) merupakan perbandingan mol dari pelarut atau zat terlarut nilai total fraksi mol zat terlarut dan pelarut haruslah sama
dengan 1
Persen mol merupakan nilai mol yang dikalikan 100%

4. Molaritas
Molaritas larutan didefinisikan sebagai jumlah mol suatu solut (terlarut) dalam larutan dibagi dengan volume larutan yang ditentukan
dalam liter.

5. Molalitas
molalitas larutan didefinisikan sebagai jumlah mol solut per kilogram solven (pelarut).

About these ads


https://lischer.wordpress.com/2009/09/02/konsentrasi-larutan/
KESETIMBANGAN KELARUTAN
Kelarutan,

S adalah

jumlah

maksimal

dari

zat

terlarut

yang

bisa

larut

dalam

pelarut

(air).

Contoh
Percobaan kelarutan dari AgCl.

Wadah I: dilarutkan ke dalamnya 1 sendok AgCl dan semua AgCl larut (belum jenuh).
Wadah II: dilarutkan ke dalamnya 2 sendok AgCl dan diperoleh keadaan tepat jenuh.
Wadah III: dilarutkan ke dalamnya 3 sendok AgCl dan diperoleh endapan AgCl (lewat jenuh).
Pada keadaan tepat jenuh, jumlah zat terlarut pada wadah II (sebanyak 2 sendok) disebut dengan kelarutan (s). Jika zat terlarut
terus dilarutkan melebihi kelarutannya, maka zat tersebut akan mengendap seperti yang diperoleh keadaan di wadah III.

Ksp (Constant solubility product) adalah tetapan hasil kali kelarutan atau hasil kali dari kelarutan/konsentrasi ion-ion
senyawanya, masing-masing dipangkatkan koefisiennya.

Jadi, Ksp suatu zat ditentukan dari jumlahnya pada saat tepat jenuh, yaitu dari kelarutannya.
Misalnya: kelarutan/s AgCl adalah 10-5, maka dengan menggunakan rumus Ksp=Xx
Ksp AgCl=11

1 10
1

-5(1+1)

=10

YS
y

x+y

-10

Meramalkan pengendapan

Untuk menentukan apakah Fe(OH)3 yang terbentuk itu mengendap atau tidak, caranya adalah dengan menentukan nilai Q-nya
terlebih dahulu, lalu nilai Q-nya dibandingkan dengan Ksp-nya.

1.

Q<Ksp: larutan

2.

Q=Ksp: tepat jenuh

3.

Q>Ksp: endapan

Rumus:

Faktor

yang

1. Ion senama
Ion senama akan menyebabkan kelarutan zat turun.
Contoh cara menghitung kelarutan zat dalam ion senama.
Ke dalam 100 mL HCl 0,1M dimasukkan sejumlah AgCl

berapa kelarutan, s, AgCl dalam larutan HCl tersebut?

mempengaruhi

kelarutan

2. pH
pH

suatu

larutan

maka
Hal

basa

akan menyebabkan

ini

dan

senyawa

disebabkan

sejumlah

kelarutan

karena faktor

basa

dinaikkan,

yang

artinya

senyawa

ion

jumlah
basa

senama,

basa
tersebut

yaitu larutan

ditambahkan sama-sama

ditambah,
turun.

senyawa

mempunyai

basa

ion

senama

yaitu ion hidroksida.


3.

Pembentukan
Suatu
zat

zat

yang

tersebut

bertambah

besar.

kelarutannya
yaitu Ag(NH3)2Cl

sukar

ion
larut

membentuk

ion

Contohnya

AgCl

bertambah

besar

dilarutkan

ke

kompleks,
yang

dalam
maka

dilarutkan

karena

kompleks
suatu
kelarutan
ke

terbentuk

dalam
senyawa

larutan,
zat
larutan

lalu
tersebut
NH3,

kompleks,

4. Suhu
Suhu suatu larutan lewat jenuh dinaikkan terkadang dapat menyebabkan
kelarutan zat terebut bertambah besar.

http://aboutche-mistry.blogspot.co.id/2012/05/kesetimbangan-kelarutan.html

SKL 6 - KESETIMBANGAN LARUTAN


Kesetimbangan

larutan from kimia12ipa1213

KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN


Apabila suatu zat kita larutkan ke dalam suatu pelarut, ternyata ada yang mudah larut (kelarutannya besar), ada yang sukar
larut (kelarutannya kecil), dan ada yang tidak larut (kelarutannya dianggap nol). Sebenarnya, tidak ada zat yang tidak larut dalam pelarut.
Misalnya, dalam pelarut air semua zat (termasuk logam) dapat larut, hanya saja kelarutannya sangat kecil. Jika suatu zat terlarut dalam
pelarut sangat sedikit, misalnya kurang dan 0,1 gram zat terlarut dalam 1.000 gram pelarut, maka zat tersebut kita katakan tidak larut
(insoluble). Di sini, kita akan membicarakan zat padat yang sedikit kelarutannya dalam air.
Jika suatu zat padat, contohnya padatan PbI 2, kita larutkan ke dalam air maka molekul-molekul padatan PbI 2 akan terurai, selanjutnya
melarut dalam air. Untuk melarutkan PbI 2 ke dalam air akan ada dua proses yang berlawanan arah (proses bolak-balik), yaitu proses
pelarutan padatan PbI 2 dan proses pembentukan ulang padatan PbI 2 . Mula-mula, laju pelarutan padatan PbI 2 sangat cepat
dibandingkan dengan laju pembentukan ulang padatan tersebut. Makin lama, konsentrasi PbI 2 yang terlarut meningkat dengan teratur
dan laju pembentukan ulang padatan juga meningkat. Pada saat laju pelarutan padatan PbI 2 sama dengan pembentukan ulang padatan,
proses yang saling berlawanan arah tersebut kita katakan berada dalam kondisi kesetimbangan .
Pada kondisi kesetimbangan ini, larutan PbI 2 pada kondisi tepat jenuh. Jumlah PbI 2 yang dapat larut sampai dengan tercapainya
kondisi tepat jenuh dinamakan kelarutan PbI 2 . Secara umum, pengertian kelarutan suatu zat dalam air adalah batas maksimum dari
jumlah suatu zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu air.
PbI 2 melarut dalam air dalam bentuk ion Pb 2+ dan 2 ion I -, sehingga proses
kesetimbangan PbI 2 dalam air merupakan kesetimbangan ionisasi PbI 2 dalam air, yaitu sebagai berikut.
PbI 2 (s) --> Pb 2+ (aq) + 2 I - (aq)
Dalam larutan PbI 2 jenuh terdapat reaksi ionisasi PbI 2 dalam keadaan setimbang. Tetapan kesetimbangan ini kita namakan tetapan hasil
kali kelarutan (solubility product constant) dan disimbolkan dengan K sp .
Persamaan tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) adalah sebagai berikut.
Ksp = [Pb2+][I-]2
Dari persamaan K sp di atas dapat kita nyatakan pula bahwa nilai dari Ksp merupakan perkalian dari ion-ion yang melarut dipangkatkan
dengan koefisien masing-masing.
Besarnya nilai hasil kali kelarutan mencerminkan mudah atau tidaknya larutan elektrolit larut dalam air.

HUBUNGAN ANTARA KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN


Jika bentuk umum suatu zat yang sedikit larut dalam air adalah AxBy maka persamaan kesetimbangan larutan tersebut adalah sebagai
berikut.
AxBy --> xA y+ (aq) + yB x- (aq)
Persamaan tetapan kesetimbangan atau persamaan tetapan hasil kali kelarutan dari AxBy adalah sebagai berikut.
Ksp = [A y+ ] x [B x- ] y
Bila kelarutan zat AxBy adalah s (dalam satuan molar), secara stoikiometri [A y+ ] yang

terbentuk adalah x s dan [B x- ] yang terbentuk adalah y s. Oleh sebab itu persamaan Ksp menjadi:

HUBUNGAN HARGA KSP DENGAN PH


Kelarutan suatu zat dapat kita tentukan dari harga Ksp zat tersebut. Sebaliknya, harga Ksp suatu zat dapat kita peroleh dari
kelarutan zat tersebut. Jika kelarutan suatu zat kita ketahui, maka susunan konsentrasi ion-ion zat tersebut dalam larutan jenuhnya dapat
ditentukan. Berarti, dengan mengetahui harga Ksp dari suatu zat, susunan konsentrasi ion-ion zat tersebut dalam larutan jenuhnya dapat
kita tentukan. Dengan demikian, pH larutan jenuhnya dapat kita tentukan. Demikian juga sebaliknya, dengan mengetahui pH larutan
jenuh suatu zat maka harga Ksp zat tersebut dapat kita tentukan.
MEMPREDIKSI ADANYA PENGENDAPAN
Masing-masing zat memiliki

harga K sp yang berbeda. Selanjutnya, dengan mengetahui harga K sp dari suatu zat, kita dapan memperkirakan keadaan ion-ion suatu
zat dalam suatu larutan dengan ketentuan sebagai berikut. (Hasil kali konsentrasi ion=Qc)

a. Qc < Ksp = ion-ion tersebut masih larut.


b. Qc = Ksp = ion-ion tersebut tepat jenuh.
c. Qc > Ksp = ion-ion tersebut sudah membentuk endapan.

PENGARUH PENAMBAHAN ION SENAMA


Jika kita menambahkan ion senama ke dalam larutan jenuh yang berada pada kesetimbangannya, maka kesetimbangan akan
bergeser ke kiri membentuk endapan. Terbentuknya endapan ini menunjukkan penurunan kelarutan. Fenomena ini disebut efek ion
senama .
Jika larutan jenuh AgCl ditambahkan HCl, maka kesetimbangan AgCl akan terganggu.
HCl (aq) H + (aq) + Cl - (aq)
AgCl (s) D Ag + (aq) + Cl - (aq)
Kehadiran Cl - pada reaksi ionisasi HCl menyebabkan konsentrasi Cl - pada kesetimbangan bergeser ke kiri membentuk endapan AgCl.
Dengan demikian kelarutan menjadi berkurang.

http://chemistrypensador.blogspot.co.id/2013/03/skl-6-kesetimbangan-larutan.html

Senin, 15 Agustus 2011

Jenis-jenis Larutan

1.Larutan dapat diklasifikasikan misalnya berdasarkan fase zat terlarut dan pelarutnya. Tabel berikut menunjukkan contohcontoh
larutan
berdasarkan
fase
komponen-komponennya.

Contoh
larutan

Zat terlarut
Cairan

Gas
Udara(oksigen da
Uap
air
di
Gas n gas-gas lain
(kelembapan)
dalamnitrogen)

Padatan
Bau suatu zat padat yang
udara
timbul dari larutnya molekul
padatan tersebut di udara
Sukrosa (gula)
dalam
Air
Etanol dalam
air;
air;natrium
Pelaru
terkarbonasi(karb campuran
Cairan
klorida (garamdapur) dalam
t
on dioksidadalam berbagaihidrokarbon(min
air; amalgamemas dalam ra
air)
yak bumi)
ksa
Hidrogenlarut
Padata
Air dalam arang
aktif; Aloi logam
dalam
logam,
n
uap air dalamkayu
seperti baja danduralumin
misalnyaplatina
Berdasarkan kemampuannya menghantarkan listrik, larutan dapat dibedakan sebagai larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit. Larutan elektrolit mengandung zat elektrolit sehingga dapat menghantarkan listrik, sementara larutan nonelektrolit
tidak
dapat
menghantarkan
listrik.
1.1
Larutan
Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat elektrolit. Sedangkan zat elektrolit itu sendiri merupakan zatzat yang di dalam air terurai membentuk ion-ionnya. Zat elektrolit yang terurai sempurna di dalam air disebut Elektrolit
Kuat dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Kuat. Zat elektrolit yang hanya terurai sebagian membentuk
ion-ionnya di dalam air disebut Elektrolit Lemah dan larutan yang dibentuknya disebut Larutan Elektrolit Lemah.
1.2
Larutan
Non-Elektrolit
Larutan non elektrolit merupakan larutan yang dibentuk dari zat non elektrolit. Sedangkan zat non elektrolit itu sendiri
merupakan zat-zat yang di dalam air tidak terurai dalam bentuk ion-ionnya, tetapi terurai dalam bentuk molekuler.
1.3
Membedakan
Larutan
Elektrolit
dan
Larutan
Non
Elektrolit
Larutan elektolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu penghantaran Listrik.
a).
Larutan
elektrolit
dapat
menghantarkan
listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia.
Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom
yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama
dengan
muatan
negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion
yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat
diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
Contoh
larutan
elektrolit
kuat
:
HCl,
HBr,
HI,
HNO3,
dan
lain-lain
Contoh
larutan
elektrolit
lemah
:CH3COOH,
Al(OH)3
dan
Na2CO3
b).
Larutan
non
elektrolit
tidak
dapat
menghantarkan
listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (
tidak terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non
elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik
ini
dapat
diperlihatkan
melalui
eksperimen.
Contoh larutan non elektrolit : Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH)2), Glukosa (C6H12O6), dan
lain-lain
1.4
Kekuatan
Elektrolit
Kekuatan
suatu
elektrolit
ditandai
dengan
suatu
besaran
yang
disebut
derajat
ionisasi
()
Keterangan
:
Elektrolit kuat memiliki harga = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion.
Elektrolit
lemah
memiliki
harga
<1,
sebab
hanya
sebagian
yang
terurai
menjadi
ion.
Adapun non elektrolit memiliki harga = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.

Elektrolit
Elektrolit
Non

kuat
lemah
Elektrolit

:
:

<

<

1(terionisasi
(terionisasi
(tidak

sempurna)
sebagian)
terionisasi)

1.5
Reaksi
Ionisasi
Elektrolit
Kuat
= 1 (terurai senyawa), pada persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke
kanan.Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak, maka laurtan ini merupakan elektrolit
kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam. Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion
maka
Perlu
diketahui
pula
elektrolit
kuat
ada
beberapa
dari
asam
dan
basa.
Contoh
:
NaCl
(aq)
KI
(aq)
Ca(NO3)2(g)
Na+(aq)
+
Cl-(aq)
K+(aq)
+
I-(aq)
Ca2+(aq)
+
NO3-(aq)
Di
bawah
ini
diberikan
kation
dan
anion
yang
dapat
membentuk
elektrolit
kuat.
Kation
:
Na+,
L+,
K+,
Mg2+,
Ca2+,
Sr2+,
Ba2+,
NH4+
Anion
:
Cl-,
Br-,
I-,
SO42-,
NO3-,
ClO4-,
HSO4-,
CO32-,
HCO321.6
Reaksi
Ionisasi
Elektrolit
Lemah
Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada
elektrodanya maka larutan ini merupakan elekrtolit lemah. Daya hantarnya buruh dan memiliki (derajat ionisasi) kecil,
karena sedikit larutan yang terurai (terionisasi). Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam
persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul
terurai
(ionisasi
tidak
sempurna)
Contoh:
CH3COOH(aq)
NH4OH(g)
CH3COO-(aq)
+
H+(aq)
NH4+(aq)
+
OH-(aq)
2.
Cara
Larutan
Elektrolit
Menghantarkan
Arus
Listrik
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini
teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena
mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan
listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah
muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus
listrik.
Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang
menghantarkan
arus
listrik
melalui
larutan.
Larutan
yang
dapat
menghantarkan
arus
listrik
disebut
larutan
elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang
dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses
elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif
mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut.
HCl(aq)
H+(aq)
+
Cl-(aq)
Reaksi
reduksi
:
2H+(aq)
+
2e
H2(g)
Reaksi
oksidasi
:
2Cl-(aq)

Cl2(g)
+
2eLarutan elektrolit terdiri dari larutan elektrolit kuat contohnya HCl, H2SO4, dan larutan elektrolit lemah contohnya
CH3COOH,
NH3,
H2S.
Larutan elektrolit dapat bersumber dari senyawa ion (senyawa yang mempunyai ikatan ion) atau senyawa kovalen polar
(senyawa
yang
mempunyai
ikatan
kovalen
polar)
Zat
elektrolit
yang
terurai
dalam
air
menjadi
ion-ion
:
HaCl
(s)
Na+
(aq)
+
Cl(aq)
HCl
(g)
H+
(aq)
+
Cl(aq)
H2SO4
(aq)
2H+
(aq)
+
SO4
2(aq)
HaOH
(s)
Na+
(aq)
+
OH(aq)
CH3COOH
(l)
CH3COO(aq)
+
H+
(aq)
Zat
non
elektrolit
yang
tidak
terurai
menjadi
ion-ion,
tapi
tetap
berupa
molekul
C2H5OH
(l)
C2H5OH
(aq)
CO(NH2)2
(s)
CO(NH2)2
(aq)
Reaksi
peruraian
disebut
elektrolisis
Reaksi
reduksi
:
pada
katode,
electron
ditangkap
oleh
ion
Reaksi
oksidasi
:
pada
anode,
ion
akan
melepaskan
electron
Berdasarkan
pelepasan
dan
pengikatan
oksigen

Reaksi
Contoh
3S
Reaksi
Contoh
CuO

oksidasi
:
+
Reduksi
:
Fe2O3
+

:
C6H1206
2KClO3
+
H2

reaksi
CO2
2KCl
:Reaksi

3CO
Cu

pengikatan
+
+
pelepasan
2Fe2
+

oksigen
6H2O
3SO2
oksigen
3CO2
H2O

3.
Hubungan
Keelektrolitan
dengan
ikatan
kimia
3.1
Senyawa
Ion
Sebagai contoh dari kegiatan percobaan yang tergolong larutan elektrolit yang berikatan ion adalah garam dapur.
Dapatkah Anda membedakan daya hantar listrik untuk garam pada saat kristal, lelehan dan larutan?
Cobalah
perhatikan
uraian
berikut.
NaCl adalah senyawa ion, jika dalam keadaan kristal sudah sebagai ion-ion, tetapi ion-ion itu terikat satu sama lain dengan
rapat dan kuat, sehingga tidak bebas bergerak. Jadi dalam keadaan kristal (padatan) senyawa ion tidak dapat
menghantarkan listrik, tetapi jika garam yang berikatan ion tersebut dalam keadaan lelehan atau larutan, maka ion-ionnya
akan
bergerak
bebas,
sehingga
dapat
menghantarkan
listrik.
Pada saat senyawa NaCl dilarutkan dalam air, ion-ion yang tersusun rapat dan terikat akan tertarik oleh molekul-molekul air
dan air akan menyusup di sela-sela butir-butir ion tersebut (proses hidasi) yang akhirnya akan terlepas satu sama lain dan
bergerak
bebas
dalam
larutan.
Yang
termasuk
ke
dalam
senyawa
ion
adalah
senyawa
basa
dan
garam.
NaCl
(s)
+
air
Na+
(aq)
+
Cl-(aq)
3.2
Senyawa
Kovalen
Senyawa kovalen terbagi menjadi senyawa kovalen non polar misalnya : F2, Cl2, Br2, I2, CH4 dan kovalen polar misalnya :
HCl,
HBr,
HI,
NH3.
Dari hasil percobaan, hanya senyawa yang berikatan kovalen polarlah yang dapat menghantarkan arus listrik.
Bagaimanakah
hal
ini
dapat
dijelaskan?
Kalau kita perhatikan, bahwa HCl merupakan senyawa kovalen di atom bersifat polar, pasangan elektron ikatan tertarik ke
atom Cl yang lebih elektro negatif dibanding dengan atom H. Sehingga pada HCl, atom H lebih positif dan atom Cl lebih
negatif.
Struktur
lewis:
Reaksi
ionisasi
nya
adalah
sebagai
berikut
:
HCL(aq)
H+(aq)
+
Cl-(aq)
Jadi walaupun molekul HCl bukan senyawa ion, jika dilarutkan ke dalam air maka larutannya dapat menghantarkan arus
listrik
karena
menghasilkan
ion-ion
yang
bergerak
bebas.
HCl(g)
+
H2O(l)
HCl(g)
HCl(g)
H3O+(aq)
+
Cl-(aq)
H3O+
+
Cl-(g)
H+(aq)
+
Cl-(aq)
Apakah HCl dalam keadaan murni dapat menghantarkan arus listrik? Karena HCl dalam keadaan murni berupa molekulmolekul tidak mengandung ion-ion, maka cairan HCl murni tidak dapat menghantarkan arus listrik.
4.
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa suatu larutan akan dapat menghantarkan listrik apabila lrutan
tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas, tapi apabila ion-ion berbentuk rapat dan kuat, sehingga tidak dapat bergerak
bebas
maka
larutan
tersebut
tidak
dapat
menghantarkan
listrik.

http://zahidabdushshomad.blogspot.co.id/2011/08/jenis-jenis-larutan.html

Pengertian Larutan Elektrolit dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit


Larutan Elektrolit - Hai teman-teman kali ini tentang pelajaran Kimia yaitu larutan elektrolit seperti tema diatas yaitu
pengertian larutan elektrolit dan ciri-ciri larutan elektrolit. Sebelum membahas pengertian larutan elektrolit, pertama-tama
mari kita lihat Pengertian Elektrolit itu apa ?... Larutan Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai dalam bentuk ionion dimana ion-ion tersebut dapat menghantarkan arus listrik. Jadi, Pengertian Larutan Eletktrolit adalah larutan yang
dapat menghantarkan arus listrik. Elektrolit yang termasuk adalah asam, basa, dan garam. Elektrolit merupakan senyawa
yang berikatan ion dan kovalen polar. Pada umumnya senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit, seperti ikatan ion
NaCl, NaCl merupakan garam dapur dapat menjadi elektrolit dalam bentuk larutan dan lelehan. atau bentuk liquid dan
aqueous.
Dalam bentuk larutan Asam, basa dan garam akan terurai seperti Asam akan terurai menjadi Ion Hidrogen, dan ion sisa
asam akan bermuatan listrik negatif, lalu pada basa terurai menjadi ion logam yang bermuatan listrik positif dan ion hidroksil
bermuatan listrik negatif. Sedangkan pada garam terurai menjadi Ion logam bermuatan listrik positif dan ion sisa asam
bermuatan listrik negatif. Pada larutan elektrolit kuat memiliki komponen zat-zat terlarut dalam kandungan ion hasil
ionisasi. Jik ada dua macam larutan elektrolit yang direaksikan maka akan terjadi reaksi antara ion-ion didalamnya yang
disebut dengan reaksi ion.
Jenis-Jenis Larutan Elektrolit dan Ciri-Cirinya
Larutan elektrolit terbagi atas 3 yang memiliki ciri-ciri tersendiri seperti yang ada dibawah ini...
a. Larutan Elektrolit Kuat : Pengertian larutan elektrolit kuat adalah larutan yang menghantarkan arus listrik dengan baik
Contoh Larutan Elektrolit Kuat adalah Asam Kuat (HCl, HI, HBr, H2SO4 dan Fe (OH3), Basa Kuat (NaOH, Ca(OH2),
Mg(OH2), dan KOH), Garam Kuat (NaCl, KCl, CuSO4, dan KNO3).
Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Kuat

Penghantar arus listrik kuat atau baik

Terionisasi dengan sempurna

Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 1

Jika diuji, larutan elektrolit kuat memiliki nyala lampu yang terang dan muncul gelembung gas yang banyak

b. Larutan Elektrolit Lemah : Pengertian larutan elektrolit lemah adalah larutan yang kurang baik dalam menghantarkan
arus listrik. Contoh Larutan Elektrolit Lemah adalah Asam Lemah (HCN, H3PO4, CH3COOH, dan C2O3),Basa
Lemah (NH4OH, Al(OH3), dan Fe(OH)3).
Ciri-Ciri Larutan Elektrolit Lemah

Penghantar listrik yang kurang baik atau lemah

Terionisasi sebagian

Tetapan atau derajat ionisasi (a) 0< a <1

Jika diuji, larutan elektrolit lemah nyala lampunya lemah dan muncul gelembung gas yang sedikit.

c. Larutan Non Elektrolit : Pengertian larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak mampu menghantarkan arus listrik

Ciri-Ciri Larutan Non Elektrolit

Tidak dapat terionisasi

Tidak dapat menghantarkan arus listrik atau isolator

Tetapan atau derajat ionisasi (a) a = 0

Jika diuji, Larutan Non Elektrolit, tidak menyala dan tidak muncul gelembung gas.

"Pengertian Larutan Elektrolit dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit"

Demikianlah materi seputar Larutan Elektrolit, semoga teman-teman menerima point-point dari Larutan Elektrolit pada
pembahasan kali ini seperti pengertian elektrolit, pengertian larutan elektrolit, jenis-jenis larutan elektrolit, contoh dari jenisjenis larutan elektrolit dan dapat bermanfaat bagi teman-teman berdasarkan tema diatas yaitu Pengertian Larutan
Elektrolit dan Ciri-Ciri Larutan Elektrolit. Sekian dan Terima Kasih. "Salam Berbagi Teman-Teman".

http://www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-larutan-elektrolit-ciri-ciri-jeniscontoh.html

JENIS LARUTAN
Kebanyakan reaksi kimia berlangsung bukan antara padatan murni, cairan murni, atau gas murni, melainkan antara ion-ion
dan molekul-molekul yang terlarut dalm air atau pelarut lain. Pada postingan sebelumnya kita telah tahu kalau larutan adalah
campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Karena definisi ini tidak menyatakan batasan mengenai jenis zat yang terlibat,
maka kita dapat memedakan enam jenis larutan bergantung pada wujud asal (padatan, cairan, atau gas) komponen larutan. Enam
jenis larutan tersebut yaitu :

Fokus disini adalah pada larutan yang terdiri atas sedikitnya satu komponen cairan misalnya gas-cair, cair-cair, padat-cair.
Dan barangkali tidak terlalu mengherankan apabila pelarut cairan dalam kebanyakan larutan yang kita pelajari adalah air.
1.
Larutan yang mengandung jumlah maksimum zat terlarut di dalam pelarut pada suhu tertentu
disebut dengan
larutan jenuh (saturated solution).
2.
Larutan yang mengandung zat terlarut yang lebih sedikit daripada yang sebenarnya dapat
dilarutkan oleh
pelarut pada suhu tertentu disebut dengan larutan tak jenuh (unsaturated solution).
3.
Larutan yang mengandung zat terlarut lebih banyak daripada yang terdapat dalam larutan jenuh
pada suhu tertentu
disebut dengan larutan lewat jenuh (supersaturated solution).

Gambar 1. Perbedaan Jenis Larutan Jenuh, Belum Jenuh, dan Lewat Jenuh

Larutan lewat jenuh bukanlah larutan yang sangat stabil. Pada saatnya sebagian zat terlarut akan terpisah dari larutan lewat jenuh
sebagai kristal. Proses terpisahnya zat terlarut dari larutan membentukan kristal dinamakan kristalisasi (crystallization).
Pengendapan dan kristalisasi menjelaskan terpisahnya zat padat berlebih dari larutan lewat jenuh namun penampilannya berbeda
antara padatan dari pengendapan dengan padatan dari kristalisasi.

Gambar 2. Gambar berikut merupakan larutan asetat lewat jenuh, terlihat natrium asetat cepat mengkristal ketika ditambahkan sedikit benih sedikit

Gambar 3. Kristalisasi Suatu Larutan

Anda mungkin juga menyukai