Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN
1. Latar belakang
Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu
Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia
kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat
merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga
sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas. Adapun dari
penggolongan binatang ada dikenal dengan 10 golongan yang dinamakan phylum
diantaranya ada 2 phylum sangat berpengaruh terhadap kesehatan manusia yaitu
phylum anthropoda seperti nyamuk yang dapat bertindak sebagai perantara penularan
penyakit malaria, deman berdarah, dan Phyluml chodata yaitu tikus sebagai
pengganggu manusia, serta sekaligus sebagai tuan umah (hospes), pinjal Xenopsylla
cheopis yang menyebabkan penyakit pes. Sebenarnya disamping nyamuk sebagai
vektor dan tikus binatang pengganggu masih banyak binatang lain yang berfimgsi
sebagai vektor dan binatang pengganggu.
Nyamuk termasuk jenis serangga dalam ordo diptera, dari kelas insecta.
Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing dan enam kaki panjang.
Antar spesies berbeda-beda tetapi jarang sekali panjangnya melebihi 15 mm. (Levine,
1994)
Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus hidup yaitu telur, larva, pupa
dan dewasa. Nyamuk menghisap darah bukan untuk mendapatkan makanan
melainkan untuk mendapatkan protein yang terdapat dalam darah sebagai nutrisi
telurnya. Nyamuk jantan dan betina hanya memakan cairan nektar bunga, sedangkan
nyamuk menghisap darah demi kelangsungan spesiesnya. Pada nyamuk betina, bagian
mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit manusia maupun
binatang untuk menghisap darah. Nyamuk betina menghisap darah untuk
mendapatkan protein untuk pembentukan telur yang diperlukan (Spielman. 2001).
Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga dewasa sangat menakjubkan.
Telur nyamuk biasanya diletakan di atas daun lembab atau kolam kering selama
musim panas atau musim gugur. Sebelumnya si induk memeriksa permukaan tanah
secara menyeluruh dengan reseptor halus di bawah perutnya reseptor ini berfungsi
sebagai sensor suhu dan kelembaban. Setelah menemukan tempat yang cocok nyamuk
mulai bertelur. Telur-telur tersebut panjangnya kurang dari 1mm,tersusun dalam satu

baris secara berkelompok atau satu-satu. Beberapa spesies nyamuk meletakan


telurnya saling bergabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur
(Spielman. 2001). Waktu yang diperlukan nyamuk untuk pertumbuhan dari telur
sampai menjadi dewasa lebih pendek (1-2 minggu) tempat perindukan nyamuk dapat
di air jernih dan air keruh. Ada beberapa ntyamuk yang mempunyai kebiasaan
menggigit pada malam hari saja (culex) ada yang pada siang hari (Aedes) dan ada
yang pada siang dan malam hari (Mansonia). Umur nyamuk dapat bertahan selama
lebih dari dua minggu (Gandahusada,2001)
Universitas Negeri Malang memiliki luas area 453.860 m2 dan
memiliki delapan fakultas. Tidak dapat dipungkiri meskipun dalam area pendidikan
sekalipun,

lingkungan universitas dapat menjadi sarang vektor penyakit seperti

nyamuk dapat ada di dalam area universitas. Maka dari itu dilaksanakan perhitungan
indeks larva nyamuk di area Universitas Negeri Malang.
2. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah indeks larva nyamuk di area Universitas Negeri Malang?
3. Tujuan
1. Untuk mengetahui indeks larva nyamuk di area Universitas Negeri Malang.
Gandahusada S, dkk. 2006. Parasitologi Kedokteran. FKUI: Jakarta
Levine, D. Norman.1994. Pelajaran Parasitologi Veterniter Yogyakarta: UGM.
Spielman, A.,and M. DAntonino.2001. Mosquito: A Natural History of Our Most Persistent
and Deadly Foe. Hyperion Press: New York

Anda mungkin juga menyukai