Anda di halaman 1dari 26

ASUHAN KEPERAWATAN

1. PENGKAJIAN
a. Identitas klien
Nama

: Ny. A

Umur

: 27 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMP

Pekerjaan

: Karyawan pabrik

Suku/Bangsa

: Sunda / Indonesia

Status

: Menikah

Tanggal masuk RS

: 27 Juli 2005

Tanggal pengkajian

: 08 Agustus 2005

Diagnosa medik

: Meningitis Tuberkulosis

Alamat

: sentani

b. Identitas penanggung jawab


Nama

: Tn. D

Umur

: 30 tahun

Agama

: Islam

Pendidikan

: SMA

Pekerjaan

: Tidak bekerja

Hubungan dengan klien : Suami


Alamat

: sentani

c. Keluhan utama : Klien mengatakan nyeri pada tangan sebelah kiri dan lemah tidak dapat
diangkat, nyeri bertambah jika digerakan dan berkurang jika diistirahatkan, nyeri terutama
dirasakan pada daerah siku dengan skala nyeri 3 (0-5), nyeri dirasakan terus menerus.
d. Riwayat penyakit sekarang : Klien mengatakan nyeri pada tangan sebelah kiri dan lemah
tidak dapat diangkat, nyeri bertambah jika digerakan dan berkurang jika diistirahatkan,

nyeri terutama dirasakan pada daerah siku dengan skala nyeri 3 (0-5), nyeri dirasakan terus
menerus.
e. Riwayat kesehatan dahulu : klien mengatakan riwayat batuk lama disangkal oleh klien,
berkeringat malam dirasakan sejak 2 tahun yang lalu, penurunan berat badan ada sejak 2
bulan sebelum masuk rumah sakit, penurunan berat badan mencapai 4 kg disertai nafsu
makan menurun dan mual, riwayat sakit paru-paru diakui klien sejak 1 bulan sebelum
masuk rumah sakit tetapi bukan TBC menurut keterangan dari dokter klinik, riwayat kontak
dengan penderita TBC disangkal oleh klien, riwayat infeksi telinga, hidung dan mata
disangkal oleh klien, riwayat nyeri kepala ada + 1 bulan sebelum masuk rumah sakit. Klien
juga mengatakan 6 bulan sebelum masuk rumah sakit mengeluh sakit pada sendi siku yang
diduga karena asam urat, klien mengobati sendiri dengan cara dipijat dan minum jamu anti
rheumatik.
f.

Riwayat kesehatan keluarga : klien mengatakan dikeluarganya tidak ada yang pernah
menderita penyakit yang sama, tidak ada yang mempunyai penyakit TBC, hanya saja
disekitar rumah klien ada yang menderita penyakit TBC.

g. Pola kesehatan
pola nutrisi dan metabolisme
No Jenis makanan/minuman

Sebelum MRS

Sesudah MRS

1.
2.
3.

3x/hari, 1/2porsi
Jarang dikonsumsi
10gelas/hari

3x/hari, 1/2 porsi


Jarang dikonsumsi
1 botol Aqua besar
(1500cc) dan 1 gelas susu
yang diberikan dari RS.

Sebelum MRS

Sesudah MRS

Nasi, lauk, sayur


Buah
Air putih

Pola eliminasi
No Jenis eliminasi
1.

BAK

6 kali/hari, warna kuning


jernih

2.

BAB

3x/hari, konsistensi lunak


berbentuk, bau khas

Klien terpasang kateter


jumlah urine 2000cc/hari,
warna kuning kemerahan
jernih.
2 x/hari dengan konsistensi
lembek. Bau khas

Pola aktivitas
No
Jenis aktivitas

Sebelum MRS

Sesudah MRS

1.

2x/hari, mandiri

2x/hari, mandiri

2.

mandiri

mandiri

Pola istirahat dan tidur


No
Jenis istirahat tidur

Sebelum MRS

Sesudah MRS

Mandi, berhias, berpakaian


Makan, minum

1.

Tidur siang

Tdk pernah tidur siang

1jam

2.

Tidur malam

7-8jam

6-7jam

Data Psikologis
a)

Status Emosi
Emosi klien stabil, klien tampak tenang saat dilakukan wawancara maupun pemeriksaan
fisik oleh perawat.

b)

Kecemasan
Klien tidak tampak tegang dan gelisah

c)

Pola Koping
Klien mengatakan jika dirinya mempunyai masalah selalu diceritakan kepada suaminya
untuk mencari pemecahannya.

d)

Gaya Komunikasi
Klien bicara selayaknya hubungan pasien dan perawat, tidak mendominasi percakapan,
apabila ditanya klien menjawab dengan spontan, tidak tampak sedang menyembunyikan
data.

e)

Konsep Diri

(1)

Gambaran Diri / Body Image


Klien menyukai seluruh bagian tubuhnya dan yang paling disukai dari tubuhnya
adalah betis.

(2)

Harga Diri
Klien mengungkapkan secara verbal dengan keadaan tubuh saat ini tidak merasa
rendah diri, dirinya merasa masih berharga didalam keluarganya baik bagi suami
maupun bagi anak-anaknya.

(3) Ideal Diri

Ideal diri klien saat ini adalah ingin segera sembuh dan dapat berkumpul lagi dengan
anak-anaknya.
(4) Peran Diri
Klien merasa kehilangan perannya selama sakit, terutama peran sebagai ibu rumah
tangga yaitu mengurus anak-anaknya, klien juga mengatakan sering menangis jika
teringat anak-anaknya.
(5) Identitas Diri
Klien merasa puas dengan jenis kelaminnya sebagai seorang perempuan, karenanya
naluri keibuannya untuk mengurus anak-anak dan suami tinggi.
Data Sosial
Hubungan klien dengan orang lain baik keluarga, kerabat maupun tetangga menurut klien
baik. Hubungan klien dengan klien dan keluarga klien lain di ruangan baik, klien juga
mengenal nama petugas dan suka berkomunikasi.
Data Spiritual
Klien meyakini setiap penyakit dapat disembuhkan jika mau berusaha, klien juga merasa
sakitnya itu merupakan cobaan dari Tuhan, klien di rumah sebelum sakit suka melaksanakan
ritual keagamaan seperti sholat 5 waktu, namun pada saat sakit klien tidak melakukannya
karena kelemahan fisik, klien beranggapan Tuhan pun akan memakluminya, saat ini kegiatan
spiritualnya hanya dengan cara berdoa kepada Allah SWT, sebagai Tuhan yang diyakininya.
Data Seksual
Klien mengatakan sejak mulai sakit sudah tidak melakukan hubungan badan dengan
suaminya, suami klien pun menyadari dan menerima keadaan klien saat ini, klien sudah
cukup puas dengan ditunggu, ditemani dan dilayani oleh suaminya.

PEMERIKSAAN FISIK
Status kesehatan umum
Keadaan/penampilan umum : tampak lemah
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 110/70 mmHg
- Nadi
: 96 kali/menit.
- Respirasi
: 24x/menit
- Suhu tubuh
: 36,7oc
Kepala
Rambut
Muka
Mata
Gigi
- Bibir
- Lidah
Hidung

: warna hitam, bersih


: tampak pucat
: konjungtiva(-)
: jumlah 32buah
: lembab
: kotor
: bentuk simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung(-)

Dada
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi

: simetris, benjolan(-)
: tidak ada nyeri tekan
: terdengar ronkhi halus pada lapang paru kiri dan kanan.
: sonor

Abdomen
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Perkusi

: pembesaran abdomen
: tidak teraba adanya massa(-)
: bising usus 12 kali/menit
: tympani

Genetalia
Tanda peradangan : jamur(-).
Uretra
: terpasang dower kateter.
Ekstremitas
Kekuatan otot :

1
5
5
- Ekstremitas atas:
Tangan kanan terpasang infus NaCl 0,9% 20 tetes/menit, terdapat keterbatasan gerak pada
tangan kiri, terdapat pembengkakan dan klien tampak meringis saat dilakukan penekanan
pada sendi siku yang bengkak.
-

Ekstremitas bawah :

Gaya berjalan klien tidak dapat dikaji, bentuk kaki kiri dan kanan simetris, tidak tampak
adanya atropi otot, tidak terdapat oedema, terdapat tahanan pada pergerakan fleksi sendi
panggul.

Hasil laboratorium

No
1.

2.

Tanggal
28 juli 2005

29 juli 2005

3.

1 agustus
2005

4.

5 agustus
2005

5.

6 agustus
2005

6.

8 agustus
2005

Jenis pemeriksaan
Glukosa sewaktu
Liquor/transudat/eksudat
Jumlah sel
Hitung jenis
PMN
MN
Nonne
Pandy
Gula liquor
Protein liquor
Warna
Kejernihan
Hematologi
HB
Leukosit
Trombosit
LED
Hitung jenis leukosit
Basofil
Eosinofil
Batang
Segmen
Lymfosit
monosit
SGOT
SGPT
Natrium
kalium
Mikrobiologi
Gram
BTA Liquor
SGOT
SGPT
Natrium
Kalium
Billirubin total
Billiribin direct
Billirubin indirect
SGPT

Hasil
105

Nilai normal
< 140

Satuan
mg/dL

273

<5

42
58
Positif
Positif
7
600
Bening
Jernih

/mm3
%
%

Negatif
Negatif
45-70
15-45

10
8100
264.000
35 60

12-16
3,8-10,6
150-440rb
0-20

0
0
1
81
7
1
163
133
138
3,0

0-1
1-6
3-5
40-70
30-45
2-40
s.d 31
s.d 31
135-145
3,6-5,5

Batang gram
(+)
BTA (+)
96
197
131
3,7
0,59
0,11
0,48
327

Negatif
Negatif
s.d 31
s.d 31
135-145
3,6-5,5
1,0
0,25
0,75
s.d 31

mg/dL
mg/dL

gr/dL
/mm3
/mm3
/mm3
%
%
%
%
%
%
U/L
U/L
mEq/L
mEq/L

U/L
U/L
mEq/L
mEq/L
mg/dL
mg/dL
mg/dL
U/L

b) Radiologi
Hasil pemeriksaan radiologi tanggal 29 Juli 2005
Thorax foto menunjukan gambaran TB millier
Artritis a/r elbow joint sinistra e.c suspek TB
c)

Therapi
Infus NaCl 0,9% 20 tetes / menit
INH 400 mg 1 x 1 tablet / oral, 1jam sebelum makan
Rifampicin 450 mg 1x 1 kaplet / oral, 1 jam sebelum makan
Pyrazinamid 500 mg 1x 2 tablet / oral 1 jam setelah makan
Ethambutol 500 mg 1 x 2 tablet / oral 1 jam setelah makan
Pyridoxin (vitamin B6 50 mg) 1 x 1 tablet / oral
Curcuma 2 x 1 tablet / oral
Rantin 2 x 1 ampul / iv
Dexametason 3 x 1 ampul / iv
KSR 1 x 1 tablet / oral

KLASIFIKASI DATA
Data subjektif

Data objektif

DS :
1.
Klien mengatakan porsi makan klien
biasanya habis tidak lebih dari porsi.
2.
Klien mengeluh mual dan nafsu
makan kurang.
3.
Klien mengatakan penurunan berat
badan ada sejak 2 bulan sebelum masuk rumah
sakit, penurunan berat badan mencapai 4 kg
disertai nafsu makan menurun dan mual
4. Klien mengatakan nyeri tangan sebelah kiri
dan tidak bisa diangkat, nyeri bertambah jika
digerakan dan berkurang jika di istirahatkan,
nyeri terutama pada daerah siku, nyeri
dirasakan terus menerus.
5. Klien mengatakan selama dirawat belum
pernah mencuci rambut/keramas.
6. Klien mengatakan selama dirawat
belum pernah menggosok gigi, hanya
dibersihkan menggunakan kapas lidi
oleh perawat.
7. Klien mengatakan memiliki riwayat
sakit paru-paru diakui klien sejak 1
bulan sebelum masuk rumah sakit
tetapi klien menyangkal sakit TBC
8. Klien juga mengatakan 6 bulan sebelum

1. Hasil rontgen thorax tanggal 28/7/05 :


TB Milier
LED : 35-60 mm3
2. Hasil analisa LCS tanggal 28/7/2005 :
Liquor/transudat/eksudat
Jumlah sel
273 /mm3
Hitung jenis
PMN
42 %
MN
58 %
Nonne
positif
Pandy
positif
Glukosa
7 mg/dL
Protein
600 mg/dL
Warna
bening
Kejernihan jernih
3. Mikrobiologi
tanggal 5/8/2005
Gram
batang positif
BTALiquor
positif
4. Tes iritasi meningen
Laseque positif
5. Hasil radiologi dan laboratorium menunjukan
klien terinfeksi TB
6. Klien mendapatkan therapi OAT
7. Skala nyeri 3 (0-5)

9.
10.

11.
12.

masuk rumah sakit mengeluh sakit pada sendi


sikut yang diduga karena asam urat.
Klien mengatakan ingin segera sembuh dan
bisa berkumpul lagi dengan anak-anaknya.
Klien mengatakan merasa
kehilangan
perannya selama sakit, terutama peran sebagai
ibu rumah tangga yaitu mengurus anakanaknya
Klien mengatakan ada keluhan nyeri dan
panas setelah BAK.
Klien mengatakan sering menangis jika ingat
anak-anaknya

8. Terdapat keterbatasan gerak pada tangan kiri,


terdapat pembengkakan dan klien tampak
meringis pada saat dilakukan penekanan pada
sendi siku yang bengkak.
9. Artritis a/r elbow joint sinistra e.c suspek TB
10. Klien tampak mau
muntah
saat
diberikan makan.
11. postur tubuh klien
tinggi kurus
12. Hb 10 gr/dL
13. Klien dirawat sejak tanggal 27 Juli 2005
14. Saat ini klien terpasang Dower kateter sejak
masuk RS, dengan jumlah urine rata-rata /
hari menurut keluarga 2000 cc, saat dimonitor
out put urine oleh perawat dari pukul 07.00
s.d 11.00 WIB jumlah urine 400 cc, warna
kuning kemerahan, jernih.
15. Rambut
tampak
kotor dan
teraba
lengket.
16. Lidah kotor, gigi
geligi kotor

ANALISA DATA
No

Data subjektif/Data objektif

1.

DS :
1. Klien mengatakan porsi makan
klien biasanya habis tidak
lebih dari porsi.2.
2. Klien mengeluh mual dan
nafsu makan kurang.
3. Klien mengatakan penurunan
berat badan ada sejak 2 bulan
sebelum masuk rumah sakit,
penurunan
berat
badan
mencapai 4 kg disertai nafsu
makan menurun dan mual

Masalah

Proses peradangan pada otak

Menghasilkan eksudat

Menambah volume intrakranial

Mendesak organ dibawahnya termasuk


hipotalamus

Menstimulasi hipotalamus

Menstimulasi N. Vagus

DO :
Menstimulasi pengeluaran HCL
1. Klien
tampak
mau

muntah saat diberikan Mual


Infeksi
makan.
TB
2. postur tubuh klien tinggi

Etiologi
Gangguan
asupan nutrisi:
kurang dari
kebutuhan

kurus
3. Hb 10 gr/dL

Pengobatan dengan OAT


Efek samping OAT

Anoreksia
2.

DS :
1. Klien mengatakan nyeri tangan
sebelah kiri dan tidak bisa
diangkat, nyeri bertambah jika
digerakan dan berkurang jika
di istirahatkan, nyeri terutama
pada daerah siku, nyeri
dirasakan terus menerus.
DO :
1. Skala nyeri 3 (0-5)
2. Terdapat keterbatasan gerak
pada tangan kiri, terdapat
pembengkakan
dan
klien
tampak meringis pada saat
dilakukan penekanan pada
sendi siku yang bengkak.
3. Artritis a/r elbow joint sinistra
e.c suspek TB

3.

DS :
1. Klien mengatakan selama
dirawat belum pernah mencuci
rambut/keramas.
2. Klien
mengatakan
selama dirawat belum
pernah
menggosok
gigi, hanya dibersihkan
menggunakan
kapas
lidi oleh perawat.
DO :
1. Rambut tampak kotor dan
teraba lengket.

Proses infeksi Tb primer

Penyebaran secara limfohematogen

Pembentukan tuberkel-tuberkel kecil pada


jaringan tulang

Tuberkel melunak dan pecah

Terjadi peradangan pada tulang

Menstimulasi pelepasan mediator nyeri


(histamin, prostaglandin, serotonin,
bradikinin dan substansi P)

Merangsang nosi reseptor

Dihantarkan oleh serabut syaraf C

Dialirkan dalam bentuk elektrokimia


impuls ganglion radiks menuju dorsal horn
dimedulaspinalis bagian posterior

Ditrasfer ke thalamus melalui traktus


spinotalamikus

Korteks serebri

Nyeri dipersepsikan
Proses peradangan pada tulang (siku
lengan kiri)

Nyeri pada ekstremitas atas

Keterbatasan aktifitas

Klien tidak mampu melakukan perawatan


diri secara mandiri

Pemenuhan kebutuhan ADL terganggu

Gangguan rasa
nyaman : nyeri

Gangguan
pemenuhan
ADL : personal
hygiene

2. Lidah kotor, gigi geligi


kotor

4.

DS :
Proses TB primer di paru-paru
DO:

1. Hasil rontgen thorax tanggal


Penyebaran secara limfohematogen
28/7/05 :

TB Milier
Pembentukan tuberkel-tuberkel kecil pada
LED : 35-60 mm3
selaput otak
2. Hasil analisa LCS tanggal

28/7/2005 :
Tuberkel melunak dan pecah
Liquor/transudat/eksudat

3
Jumlah sel
273 /mm
Kuman masuk ke ruang sub arakhnoid
Hitung jenis

PMN
42 %
Terjadi peradangan difus pada meningen
dan parenkim otak
MN
58 %

Nonne
positif
Penyebaran secara limfohematogen
Pandy
positif

Glukosa
7 mg/dL
Resiko penyebaran pada organ lain
Protein
600 mg/dL
Warna
bening
Kejernihan jernih
3. Mikrobiologi
tanggal 5/8/2005
Gram
batang positif
BTALiquor
positif
4. Tes iritasi meningen
Laseque positif
5. DS :
Klien menderita infeksi TB
1. Klien
mengatakan

memiliki riwayat sakit Membutuhkan pengobatan OAT dalam


paru-paru diakui klien waktu lama dengan efek samping yang
sejak 1 bulan sebelum
tidak menyenangkan
masuk rumah sakit tetapi

klien menyangkal sakit Mengurangi kepatuhan klien dalam minum


TBC
obat
2.
Klien juga mengatakan 6

bulan sebelum masuk rumah


Kegagalan program pengobatan
sakit mengeluh sakit pada
sendi sikut yang diduga karena
asam urat.
DO :
1. Hasil radiologi dan
laboratorium menunjukan
klien terinfeksi TB

Resiko tinggi
penyebaran
infeksi

Resiko drop out


pengobatan

2.

Klien mendapatkan
therapi OAT
6. DS :
1. Klien mengatakan
ada
keluhan nyeri dan panas
setelah BAK.

Pemasangan kateter yang lama

portal of entry bagi mikro organisme

DO :
1. Saat ini klien terpasang
Dower kateter sejak masuk
RS, dengan jumlah urine
rata-rata / hari menurut
keluarga 2000 cc, saat
dimonitor out put urine
oleh perawat dari pukul
07.00 s.d 11.00 WIB
jumlah urine
400 cc,
warna kuning kemerahan,
jernih.

Resiko infeksi
traktus urinarius

Resiko infeksi
traktus urinarius

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN


Nama

: Ny. A

Umur

:27 Tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

:Sentani

Tanggal pengkajian : 08 agustus 2005


No
1.

Diagnosa keperawatan

Tujuan kriteria hasil

Intervensi

Gangguan asupan nutrisi: kurang dari


Setelah dilakukan tindakan
1.
Berikan penjelasan
kebutuhan berhubungan dengan mual dan keperawatan 2 x 24jam diharapkan
tentang penyebab mual dan nafsu
anoreksia ditandai dengan:
Kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
makan
berkurang
serta
DS :
dengan kriteria hasil:
pentingnya asupan makanan yang
1. Klien mengatakan porsi makan klien Mual dan anoreksia berkurang
adekuat.
biasanya habis tidak lebih dari setelah diberikan asuhan keperawatan
porsi.
selama 4 hari dengan kriteria :
2. Klien mengeluh mual dan nafsu
klien mengatakan secara
makan kurang.
verbal mual berkurang dan nafsu
3. Klien mengatakan penurunan
2.
Sajikan
makanan
makan meningkat
berat badan ada sejak 2 bulan
dalam keadaan hangat dan
klien dapat menghabiskan
sebelum masuk rumah sakit,
menarik.
porsi makan yang diberikan dari
penurunan
berat
badan
RS
mencapai 4 kg disertai nafsu
klien tidak menunjukan
makan menurun dan mual
3.
Libatkan
klien
keinginan muntah saat makan
dalam
penyusunan
menu
DO :
makanan sesuai dengan selera.
1. Klien tampak mau muntah saat
4.
Lakukan
oral
diberikan makan.
hygiene secara teratur minimal 2

Rasional
1.

2.

Pemahaman
tentang
penyebab mual dan nafsu
makan
kurang
akan
meningkatkan
pengertian
klien, dan diharapkan klien
dapat mengatasi dengan
caranya sendiri.

Makanan
hangat
dengan
penyajian
yang
menarik diharapkan akan
meningkatkan selera makan.
3.
Menu
yang
sesuai
dengan selera klien akan
meningkatkan nafsu makan.
4.
Mulut yang bersih dapat
meningkatkan nafsu makan.
5.
Pemberian air hangat
sebelum
makan
akan

2. postur tubuh klien tinggi kurus


3. Hb 10 gr/dL

kali sehari.
5.

Berikan minum air


hangat sebelum makan.
6.

6.

Berikan
makan 7.
minimal 1 jam setelah minum
OAT.
7.
Lanjutkan
pemberian terapi anti emetik :
Ranitidin
8.

8.

Lanjutkan
pemberian terapi suplemen
Curcuma dan Vitamin B6.

:
9.

9.

2.

Gangguan
rasa
nyaman:
nyeri
berhubungan dengan adanya proses
peradangan pada tulang ditandai dengan :
DS :
1. Klien mengatakan nyeri tangan
sebelah kiri dan tidak bisa diangkat,

merangsang
pengeluaran
enzim pencernaan dimulut.
Efek samping OAT
dapat menimbulkan rasa
mual.
Ranitidin bekerja denga
melawan reseptor H2 sebagai
reseptor HCl sehingga tidak
mengaktifkan pengeluaran
asam
lambung
yang
berlebihan
yang
dapat
menimbulkan mual.
Curcuma dan vitamin
B6
disamping
dapat
menetralisis efek samping
OAT
sebagai
hepato
protektor
juga
dapat
meningkatkan nafsu makan
dan mengurangi mual.
Lingkungan
yang
kurang
nyaman
akan
menurunkan selera makan.

Modifikasi
lingkungan agar nyamanuntuk
makan
Setelah
dilakukan
tindakan 1.
Kaji ulang tingkat 1.
Dengan
mengetahui
keperawatan 1 x 24jam, diharapkan
nyeri
sebelum
melakukan
tingkat
nyeri
dapat
klien dapat beradaptasi dengan nyeri
tindakan.
menentukan tindakan yang
akibat proses peradangan dengan
tepat.
kriteria hasil :
2.
Ajarkan
klien 2.
Teknik-teknik ini dapat

Klien mengungkapkan secara


tentang teknik mengurangi nyeri
mengurangi nyeri secara

3.

nyeri bertambah jika digerakan dan


verbal dapat mengendalikan rasa
seperti : teknik relaksasi, distraksi
fisiologis
baik
dalam
berkurang jika di istirahatkan, nyeri
nyeri nya.
menghambat impuls nyeri
terutama pada daerah sikut, nyeri
Klien dapat memilih dan
maupun
dalam
dirasakan terus menerus.
mempersepsikan nyeri.
mendemonstrasikan salah satu
Anjurkan
klien 3.
Klien dapat merasakan
teknik manajemen nyeri non 3.
DO :
untuk
mendemonstrasikan
tekniklangsung
manfaat
dari
farmakologis
1. Skala nyeri 3 (0-5)
teknik di atas.
teknik-teknik
manajemen

Skala nyeri berkurang dari 3


2. Terdapat keterbatasan gerak pada
nyeri.
menjadi 2 (0-5)
tangan kiri, terdapat pembengkakan
dan klien tampak meringis pada saat
4.
Anjurkan
klien 4.
Meningkatkan toleransi
dilakukan penekanan pada sendi siku
untuk menggerakan tangannya
klien
terhadap
nyeri,
yang bengkak.
yang
sakit
sesuai
dengan
sehingga
klien
dapat
3. Artritis a/r elbow joint sinistra e.c
kemampuan klien.
beradaptasi dengan nyeri
suspek TB.
secara bertahap, dan dapat
mencegah
terjadinya
kontraktur pada sendi-sendi
yang tidak sakit (pergelangan
tangan dan jari-jari tangan
kiri)
5.
Jika
perlu 5.
Analgetik
dapat
kolaborasikan untuk pemberian
menurunkan ambang nyeri.
analgetik
Gangguan pemenuhan ADL : personal Setelah dilakukan tindakan
1. Kaji ulang tingkat ketergantungan 1.
Perawat
hanya
hygiene
berhubungan
dengan keperawatan 1 x 24jam diharapkan
klien terhadap orang lain.
membantu pada tingkat
keterbatasan aktifitas akibat nyeri dan Klien dapat memenuhi kebutuhan
dimana klien tidak dapat
kelemahan fisik ditandai dengan:
ADL: personal hygiene sesuai
melakukannya
sendiri
DS :
dengan kemampuannya , dengan
bertujuan
untuk
1. Klien mengatakan selama dirawat kriteria hasil :
2. Fasilitasi klien untuk melakukan
memandirikan klien.
belum
pernah
mencuci Klien dapat menggosok giginya
oral hygiene secara mandiri.
2.
Membantu
rambut/keramas.
mengembalikan fungsi klien
sendiri dengan bantuan minimal
2. Klien mengatakan selama dirawat
dalam
memenuhi
dari perawat

belum pernah menggosok gigi,


Gigi dan lidah klien tampak
3.
hanya dibersihkan menggunakan
bersih
kapas lidi oleh perawat.
Rambut klien bersih, rapih dan
DO :
tidak lengket
1. Rambut tampak kotor dan teraba Aktifitas klien meningkat seperti
lengket, Lidah kotor, gigi geligi makan, minum, menyisir rambutnya 4.
kotor
dengan bantuan minimal

Resiko tinggi penyebaran infeksi


berhubungan dengan masuk dan aktifnya
mikroorganisme dalam tubuh. Ditandai
dengan:
DS :
DO:
1. Hasil rontgen thorax tanggal 28/7/05 :
Tb Milier
2. Hasil analisa LCS tanggal 28/7/2005 :
Liquor/transudat/eksudat
Jumlah sel 273 /mm3
Hitung jenis
PMN
42 %
MN
58 %
Nonne
positif
Pandy
positif
Glukosa 7 mg/dL
rotein
600 mg/dL
Warna
bening

Setelah
dilakukan
tindakan
keperawatan 2 x 24jam di harapkan
klien tidak menunjukan tanda-tanda
penyebaran infeksi dengan kriteria
hasil :
Vital sign dalam batas normal
Kesadaran tetap alert/kompos
mentis
Tidak
terdapat
tanda-tanda
peningkatan tekanan intra kranial
Tanda iritasi meningen negatif
Nilai analisa LCS berangsur
normal
Tidak menunjukan adanya proses
infeksi tuberkulosis pada organ
lain seperti usus dan ginjal

Bantu klien dalam memenuhi


kebutuhan personal hygiene yang
tidak dapat dilakukan secara
mandiri.

kebutuhannya
secara
mandiri.
3.
Kelemahan
sebagian
anggota tubuh membuat
klien tidak dapat memenuhi
Berikan reward jika klien mampu
kebutuhannya secara mandiri
melakukan ADL sesuai dengan
total.
kemampuannya.
4.
Memberikan motivasi
bagi klien untuk terus
meningkatkan kemampuan
dirinya dalam melakukan
ADL.
1. Observasi tanda-tanda vital
1. Keadaan
infeksi
klien meliputi : tensi, nadi,
sistemik
dapat
suhu dan respirasi, setiap 8
mempengaruhi
nilai
jam.
normal
tanda-tanda
vital
seperti
peningkatan
suhu
tubuh,
peningkatan
denyut
nadi
dan
pertnafasan,
peningkatan
atau
penurunan
tekanan
darah.
2. Observasi tingkat kesadaran 2.
Peradangan
pada
klien setiap hari.
susunan syaraf pusat akan
mempengaruhi
tingkat
kesadaran.
Tingkat
kesadaran
yang
baik
merupakan indikator adanya
perbaikan.

Kejernihan jernih
3. Mikrobiologi
tanggal 5/8/2005
Gram batang positif
BTALiquor
positif
4. Tes iritasi meningen
Laseque positif

5.

3. Observasi
terhadap
adanya 3.
Tanda-tanda
tanda-tanda peningkatan TIK
peradangan seperti oedema,
seperti nyeri kepala.
adanya eksudat jika terjadi
pada SSP akan mendesak
kedalam
yang
akan
meningkatkan TIK.
4. Observasi tanda-tanda iritasi 4.
Menghilangnya tandameningen seperti : kaku kuduk,
tanda
iritasi
meningen
laseque, brudzinski I dan II,
merupakan
indikator
kernig sign.
perbaikan klinis pada klien
dengan meningitis.
5. Lanjutkan pemberian OAT sesuai 5.
OAT akan menghambat
dengan program therapi medik.
pertumbuhan
dan
membunuh mikobakterium
tuberkulosis sebagai agent
penyebab.

Resiko drop out pengobatan berhubungan Setelah


dilakukan
tindakan 1.
Kaji
ulang 1.
dengan kurangnya pengetahuan klien keperawatan 1 x 24jam diharapkan
pengetahuan
klien
tentang
tentang penyakit, perawatan dan aturan klien bertambah pengetahuannya
penyakitnya.
pengobatan
penyakitnya.
Ditandai tentang penyakit, perawatan dan
2.
dengan:
aturan
pengobatan
penyakitnya 2.
Berikan informasi
DS :
dengan kriteria :
tentang penyakit dan program
1. Klien
mengatakan
memiliki
Klien dapat menyebutkan
pengobatannya
dihubungkan
riwayat sakit paru-paru diakui
dengan perawatannya, meliputi :
nama penyakitnya
klien sejak 1 bulan sebelum

Pengertian
Klien dapat menyebutkan
masuk rumah sakit tetapi klien
Cara
cara perawatan penyakitnya serta
menyangkal sakit TBC
program pengobatannya.
perawatan dan diet
2. Klien juga mengatakan 6 bulan

Klien dapat menyebutkan


Program
sebelum masuk rumah sakit mengeluh
efek samping OAT
pengobatan
sakit pada sendi sikut yang diduga
3.

Mengkaji
kebutuhan
klien dan keluarga terhadap
informasi.
Peningkatan
pengetahuan
klien
dan
keluarga tentang penyakit,
program pengobatan dan
perawatannya
akan
meningkatkan motivasi klien
untuk berperan aktif dalam
perawatan dirinya.

Mengkaji pengetahuan

karena asam urat.


DO :
1. Hasil radiologi dan laboratorium
menunjukan klien terinfeksi Tb
2. Klien mendapatkan therapi OAT

6.

Klien dapat menyebutkan


dampak negatif jika pengobatan
tidak tuntas

Terbentuknya PMO

Resiko
infeksi
traktus
urinarius Setelah
dilakukan
tindakan
berhubungan dengan terpasangnya dower keperawatan 2 x 24jam diharapkan
kateter sebagai portal of entry bagi mikro tidak terdapat tanda-tanda infeksi
organisme. Ditandai dengan:
traktus urinarius dengan kriteria:
DS :

Klien tidak mengeluh nyeri


1. Klien mengatakan ada keluhan nyeri
dan panas pada saat BAK
dan panas setelah BAK.

Klien dapat mengontrol


DO :
keinginan miksinya
1. Saat ini klien terpasang Dauer catether
Klien dapat BAK tanpa
sejak masuk RS, dengan jumlah urine
kateter
rata-rata/hari menurut keluarga 2000
cc, saat dimonitor out put urine oleh
perawat dari pukul 07.00 s.d 11.00
WIB jumlah urine 400 cc, warna
kuning kemerahan, jernih

klien dan keluarga setelah


diberikan penkes.
samping obat
4.
Dengan adanya PMO

Dampak
diharapkan akan menjadi
jika pengobatan tidak tuntas
motivator bagi klien untuk
3.
Lakukan
evaluasi
tetap menjalankan program
terhadap klien dan keluarga
pengobatan hingga tuntas
setelah diberikan pendidikan
serta
menjami
klien
kesehatan.
meminum
obat
secara
4.
Bentuk pendamping
teratur.
minum obat (PMO)

1.

Efek

Kaji adanya tanda 1.


Mengetahui
adanya
dan gejala infeksi traktus
infeksi sedini mungkin
urinarius.
2.
Perawatan dauer kateter
2.
Lakukan perawatan
dengan
menggunakan
dower
kateter
dengan
antiseptik dapat mengurangi
menggunakan antiseptik
terjadinya resiko infeksi.
3.
Mengadaptasikan otototot blast untuk mengontrol
3.
Lakukan
blast
miksi setelah pemasangan
trainning.
kateter.
4.
Untuk memastikan ada
tidaknya infeksi traktus
4.
Kolaborasikan untuk
urinarius dengan melihat
pemeriksaan urine rutin.
karakteristik urine secara
makro dan mikroskopik.
5.
Menghilangkan faktor
resiko terjadinya infeksi
5.
Kolaborasikan
traktus urinarius.
untuk pelepasan dower kateter

TINDAKAN KEPERAWATAN
No

Tanggal

Implementasi

1.

O9 agustus 2005

1. Memberikan penjelasan tentang


penyebab mual dan nafsu makan
berkurang.
Hasil:
Klien memahami tentang penyebab
mual, klien mengatakan mual terutama
dirasakan setelah minum obat tablet
2. Menyajikan makanan dalam keadaan
hangat dengan menggunakan meja
makan klien
Hasil:
Porsi makan klien habis 1/4 porsi, klien
mengatakan tidak nafsu makan.
3. Melibatkan klien dalam penyusunan
menu makanan sesuai dengan selera.
Hasil:
Klien menanyakan selain makan
makanan yang diberikan dari RS klien
mau makanan dari luar seperti biskuit.
4. Melakukan oral hygiene secara mandiri
dengan bantuan minimal dari perawat.
Hasil:
Klien mampu melakukan oral hygiene
sendiri yang difasilitasi oleh perawat.

Evaluasi
S :
Klien mengatakan mual
berkurang, nafsu makan
mulai meningkat.
O:

Klien
menghabiskan lebih dari
3/4 porsi makanan dari RS,
klien tidak terlihat akan
muntah saat makan

A:
-

masalah teratasi

intervensi
dihentikan

P:

5.

6.

7.

8.

9.

2.

09 agustus 2005

klien mengatakan mulutnya terasa segar,


gigi dan mulut klien tampak bersih.
Memberikan minum air hangat sebelum
makan.
Hasil:
Klien minum air hangat habis 1/4 gelas,
klien mengatakan tidak nafsu makan.
Memberikan makan 1 jam setelah
minum OAT.
Hasil:
Klien makan dibantu perawat, hanya
habis porsi.
Memberikan injeksi anti emetik sesuai
dengan terapi : Ranitidin
Hasil:
Klien tidak mengeluh nyeri dan pusing
setelah disuntik.
Memberian OAT sesuai dengan program
therapi medik:
INH 400 mg / oral
Rifampisin 450 mg / oral
Vitamin B6 50 mg / oral
Curcuma 1 tablet / oral
Hasil :
Klien mau minum obat, klien masih
mengeluhkan adanya mual setelah
minum obat.
Memodifikasi lingkungan agar nyaman
untuk makan
1. Mengkaji ulang tingkat nyeri
sebelum melakukan tindakan.
Hasil :

S :

Klien
mengatakan nyeri masih ada

Klien tampak sudah dapat


beradaptasi dengan nyeri, skala nyeri
masih 3 (0-5)
2. Mengajarkan klien tentang teknik
mengurangi nyeri seperti: Relaksasi,
Distraksi, Guide Imagery.
Hasil:
Klien mengatakan akan mencobanya
nanti saja sendiri.
3. Anjurkan klien untuk menggerakan
tangannya yang sakit sesuai dengan
kemampuan klien.
Hasil:
Klien mau mencoba menggerakgerakan tangannya dengan dibantu
oleh perawat, klien mengatakan akan
mencobanya lagi dibantu dengan
tangan kanannya.
4. Kolaborasikan dalam pemberian
analgesik dengan dokter

terutama
jika sendi yang
bengkak ikut bergerak
klien
mengatakan sekarang
mampu menahan nyeri
klien
mengatakan jika nyeri
muncul klien menarik nafas
panjang dan ngobrol dengan
suaminya nyerinya
berkurang.

O:

Skala
nyeri 2 (0-5)

Klien
mau menggerakan tangan
yang sakit dibantu tangan
kanannya
klien
tampak menggerakan sendi
pergelangan tangan dan jarijari tangan kiri.
Klien
tampak lebih beradaptasi
dengan nyeri

A:

masalah
teratasi

p:

interven
si dihentikan

3.

10 agustus 2005

1. Mengkaji ulang tingkat


ketergantungan klien terhadap orang
lain.
Hasil :
Klien mengatakan mau mencoba
menggosok gigi nya sendiri.

S :

2. Melakukan oral hygiene secara


mandiri dengan bantuan minimal dari
perawat
Hasil :
Klien mampu melakukan oral
hygiene sendiri yang difasilitasi oleh
perawat. klien mengatakan mulutnya
terasa segar, gigi dan mulut klien
tampak bersih.

O:

3. Memberikan reward saat klien


mampu melakukan ADL sesuai
dengan kemampuannya.
Hasil :
Klien terlihat senang dan tersenyum
ketika diberikan pujian.

Klien
mengatakan lebih segar,
rambut tidak lengket, klien
sudah menggosok giginya
sendiri tadi pagi dibantu
suami.
Rambut
klien tampak bersih, rapi,
dan tidak lengket.
Gigi
dan mulut klien terlihat
bersih
Kulit
klien terlihat bersih dan
tidak lengket

A:

Masalah
teratasi

P:

Interven
si dihentikan

4. Mencuci rambut klien di atas tempat


tidur
Hasil :
Klien mengatakan segar, rambut
klien tampak bersih dan rapi.

4.

10 agustus 2005

1. Melakukan observasi tanda-tanda


vital klien meliputi : tensi, nadi,
suhu dan respirasi
Hasil:
TD
: 110/70 mmHg
Nadi
: 96 kali / menit
Suhu
: 36,7o C
Respirasi : 24 kali / menit
2. Melakukan observasi tingkat
kesadaran klien
Hasil :
Kesadaran kualitatif klien
Alert/kompos mentis
Kesadaran kuantitatif : GCS 15
Melakukan observasi terhadap
adanya tandatandapeningkatan TIK seperti nyeri
kepala.
Hasil :
Klien mengatakan saat ini tidak
terdapat nyeri kepala
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda
iritasi meningen
seperti : kaku
kuduk, lasegue, brudzinski I dan II,
kernig sign.
Hasil:
Kaku kuduk : negatif
Brudzinski : negatif
Kernig
: negatif

S :
-

Klien mengatakan
tidak terdapat nyeri
kepala, sendi pada
siku tangan kiri
masih bengkak dan
nyeri.

Kesadaran klien
kompos mentis
Tanda iritasi
meningen : lasegue
masih +
TD: 110/70, N: 88 x
/ mnt, S:37oC, R: 24
x / mnt
Sendi siku klien
tampak bengkak.

O:

A:
-

Masalah belum
teratasi

Intervensi
dilanjutkan

P:

Laseque
: positif
4. Memberikan OAT sesuai dengan
program therapi
medik:
INH 400 mg / oral
Rifampisin 450 mg / oral
Vitamin B6 50 mg / oral
Curcuma 1 tablet / oral
Hasil :
Klien mau minum obat, klien masih
mengeluhkan adanya mual setelah
minum obat.

5.

10 agustus 2005

1. Mengkaji ulang pengetahuan klien


tentangpenyakitnya.
Hasil :
Klien mengatakan penyakitnya saat
ini adalah infeksi syaraf, tapi tidak
tau nama penyakitnya dan tidak tahu
cara program perawatan dan
pengobatannya.

S :
-

2. Memberikan penkes pada klien


tentang penyakit dan program
pengobatannya dihubungkan dengan
perawatannya, meliputi :
Pengertian
Cara perawatan dan diet
Program pengobatan
Efek samping obat
Dampak jika pengobatan tidak
tuntas

Klien mengatakan
penyakit klien
adalah TBC yang
menyerang otak,
paru-paru dan
tulang dan bisa
menular.
Klien mengatakan
pengobatannya
harus rutin sampai
tuntas, karena
kumannya akan
kebal dan lebih
susah diobatinya
lagi.
Klien mengatakan
pengobatan

Hasil :
Klien mengatakan sekarang tahu jika
penyakitnya adalah TBC yang dapat
menular, dan mengatakan mau
berobat hingga tuntas, klien juga
mengatakan akan memaksakan
makan walaupun mual, takut
penyakitnya tidak sembuh.
3. Melakukan evaluasi terhadap klien
4. Melibatkan suami klien untuk
menjadi support sistem bagi klien
dan menjadi PMO
Hasil :
Suami mengatakan siap untuk
mendampingi klien berobat dan ikut
bertanggung jawab selama klien
minum obat.

penyakitnya tidak
hanya menggunakan
obat tapi harus
dengan daya tahan
tubuh yang kuat
dengan cara makan
yang banyak
mengandung protein
dan zat tenaga
seperti telur, ikan,
tempe, nasi. Klien
juga mengatakan
efek samping dari
obatnya bisa
membuat mual,
sakit kepala,
gangguan hati.
Suami klien
mengatakan siap
untuk mengantar
klien berobat dan
mendampingi
minum obat.

O:
-

Klien terlihat mau


minum obat yang
disiapkan oleh
suaminya.

Masalah teratasi

A:
P:

6.

10 agustus 2005

1. Melakukan pengkajian terhadap


adanya tanda dan gejala infeksi
traktus urinarius.
Hasil :
Klien mengatakan tidak terdapat
nyeri pinggang, nyeri dan panas
dirasakan setelah perasaan ingin
BAK. Warna urine kuning tua dan
jernih, kateter bersih.
2. melakukan perawatan dower kateter
dengan menggunakan antiseptik
3. Melakukan kolaborasi untuk
pelepasan dower kateter.
Hasil :
Kepala ruangan mengatakan klien
sudah layak dibuka kateternya tapi
sebelumnya harus dilakukan blast
training terlebih dahulu.

Intervensi
dihentikan

Klien mengatakan
nyeri dan panas
kencing masih ada
Klien mengatakan
selangnya ingin
dicabut

S :

O:
-

Dauer kateter masih


terpasang, urine
warna kuning,jernih.
Klien tampak
meringis jika kateter
digerakan.

Masalah belum
teratasi

Lanjutkan blast
trainning

A:

P:

Anda mungkin juga menyukai