Pada masa ini, remaja sudah dapat menunjukan kemampuan berdiskusi atau
berdebat dan sudah mulai berfikir secara konseptual, pola pikir remaja sudah mulai
menunjukan kearah yang lebih positif. Oleh karena itu pada saat anak mengalami
ketegangan, mereka mencari rasa aman yang biasa didapatkan pada masa kanakkanak. Orang tua ataupun orang yang terdekat dengan remaja harus menghindari
sikap menilai atau menghakimi terhadap apa yang dilakukan.
Remaja harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya. remaja
butuh diskusi dalam menangani masalahnya sehingga penjelasan tentang persepsi
yang kurang tepat sangat penting dilakukan. Komunikasi yang dapat dilakukan pada
usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya, hindari
beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan
dalam komunikasi,.
Dalam berkomunikasi, remaja sering menggunakan bahasa yang telah berkembang,
ia telah banyak belajar dari lingkungan dan dengan demikian bahasa remaja
terbentuk dari kondisi lingkungan, karena kekayaan lingkungan merupakan
pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan
proses meniru. lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan
khususnya pergaulan teman sebaya dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang
dimiliki adalah bahasa yang berkembang didalam keluarga atau bahasa itu.
Dengan demikian remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan
berbeda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya, sehingga pembentukan
kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan akan memberi ciri khusus dalam
perilaku bahasa.
Apabila remaja bicara disertai emosional maka cara terbaik yang dilakukan adalah
memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela (interupsi) dan hindari
komentar/ekspresi yang menimbulkan kesan terkejut/mencela.
Batas usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15
tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21
tahun = masa remaja akhir.
Tugas perkembangan pada masa remaja menurut Garison:
Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari
kedua jenis kelamin
Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar hidup sesuai
dengan keadaan ibu
lain
2.2.
Memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang
selanjutnya digunakan dalam menentukan masalah keperawatan.
Remaja merasa nyaman saat memberikan informasi dan mengungkapkan
perasaannya serta saat menerima informasi dari perawat.
Memahami dengan baik tentang cara pandang remaja dalam menyikapi pesan yang
disampaikan.
remaja menjalin sikap terbuka dan menumbuhkan kepercayaan pada.
f. Bisa menguasai dan mengendalikan emosi pada remaja saat penyampaian pesan
g. Menjalin keakraban dengan remaja.
2.3.
Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potter & Perry, 1993):
1.
Perkembangan
Persepsi
Nilai
Nilai adalah bandar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat
untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha untuk mengetahui dan
mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat
Komunikator Feedback Pesan Komunikan Media dengan klien. Dalam hubungan
profesionalnya diharapkan perawat tidak terpengaruh oleh nilai pribadinya.
4.
Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya
juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi seseorang.
5.
Emosi
Jenis Kelamin
Pengetahuan
Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang
berkomunikasi. Cara komunikasi seseorang perawat dengan koleganya, dengan
cara komunikasi seorang perawat pada klien akan berbeda tergantung perannya.
9.
Lingkungan
Jarak
Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu menyediakan rasa aman dan
kontrol. Dapat dimisalkan dengan individu yang merasa terancam ketika seseorang
tidak dikenal tiba-tiba berada pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Hal itu
juga yang dialami oleh klien pada saat pertama kali berinteraksi dengan perawat.
Untuk itu perawat perlu memperhitungkan jarak yang tepat pada saat melakukan
hubungan dengan klien.
2.4
1.
Bercerita
Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada remaja dapat mudah diterima
tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan.
3.
Memfasilitasi
Melalui ini ekspresi atau respon remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam
memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh
dominan dengarkan dg penuh perhatian jgn menunjukkan respon negative
4.
Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan perasaan &
pikiran remaja dg mengajukan situasi yg menunjukkan pilihan yg positif & negatif
yang sesuai dg pendapat remaja.
6.
Penggunaan skala
Menulis
Cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih,
marah dan biasanya banyak dilakukan pada remaja yg jengkel, marah diam/tidak
mau bicara.