Anda di halaman 1dari 5

2.1.

Perkembangan Komunikasi Remaja

Pada masa ini, remaja sudah dapat menunjukan kemampuan berdiskusi atau
berdebat dan sudah mulai berfikir secara konseptual, pola pikir remaja sudah mulai
menunjukan kearah yang lebih positif. Oleh karena itu pada saat anak mengalami
ketegangan, mereka mencari rasa aman yang biasa didapatkan pada masa kanakkanak. Orang tua ataupun orang yang terdekat dengan remaja harus menghindari
sikap menilai atau menghakimi terhadap apa yang dilakukan.
Remaja harus diberi kesempatan untuk mengekspresikan perasaannya. remaja
butuh diskusi dalam menangani masalahnya sehingga penjelasan tentang persepsi
yang kurang tepat sangat penting dilakukan. Komunikasi yang dapat dilakukan pada
usia ini adalah berdiskusi atau curah pendapat pada teman sebaya, hindari
beberapa pertanyaan yang dapat menimbulkan rasa malu dan jaga kerahasiaan
dalam komunikasi,.
Dalam berkomunikasi, remaja sering menggunakan bahasa yang telah berkembang,
ia telah banyak belajar dari lingkungan dan dengan demikian bahasa remaja
terbentuk dari kondisi lingkungan, karena kekayaan lingkungan merupakan
pendukung bagi perkembangan peristilahan yang sebagian besar dicapai dengan
proses meniru. lingkungan remaja mencakup lingkungan keluarga, masyarakat dan
khususnya pergaulan teman sebaya dan lingkungan sekolah. Pola bahasa yang
dimiliki adalah bahasa yang berkembang didalam keluarga atau bahasa itu.
Dengan demikian remaja yang berasal dari lingkungan yang berbeda juga akan
berbeda pula kemampuan dan perkembangan bahasanya, sehingga pembentukan
kepribadian yang dihasilkan dari pergaulan akan memberi ciri khusus dalam
perilaku bahasa.
Apabila remaja bicara disertai emosional maka cara terbaik yang dilakukan adalah
memberi perhatian, mencoba untuk tidak menyela (interupsi) dan hindari
komentar/ekspresi yang menimbulkan kesan terkejut/mencela.
Batas usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21
tahun. Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15
tahun = masa remaja awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21
tahun = masa remaja akhir.
Tugas perkembangan pada masa remaja menurut Garison:

Menerima keadaan diri sendiri.

Mendapatkan hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebaya dari
kedua jenis kelamin


Menerima keberadaan sebagai pria atau wanita dan belajar hidup sesuai
dengan keadaan ibu

lain

Mendapatkan kebebasan emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa

Mendapatkan kemampuan untuk bertanggung jawab dalam masalah ekonomi


dan keuangan

Mendapatkan nilai hidup dan falsafah hidup.

2.2.

Tujuan Komunikasi Pada Remaja

Memudahkan mengambil berbagai data yang terdapat pada diri remaja yang
selanjutnya digunakan dalam menentukan masalah keperawatan.
Remaja merasa nyaman saat memberikan informasi dan mengungkapkan
perasaannya serta saat menerima informasi dari perawat.
Memahami dengan baik tentang cara pandang remaja dalam menyikapi pesan yang
disampaikan.
remaja menjalin sikap terbuka dan menumbuhkan kepercayaan pada.
f. Bisa menguasai dan mengendalikan emosi pada remaja saat penyampaian pesan
g. Menjalin keakraban dengan remaja.
2.3.

Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Remaja

Proses komunikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor (Potter & Perry, 1993):
1.

Perkembangan

Agar dapat berkomunikasi efektif dengan perawat harus mengerti pengaruh


perkembangan usia baik dari sisi bahasa, maupun proses berpikir dari orang
tersebut. Cara berkomunikasi pada usia remaja dengan usia balita tentunya
berbeda, pada usia remaja Anda barangkali perlu belajar bahasa gaul mereka
sehingga remaja yang kita ajak bicara akan merasa kita mengerti mereka dan
komunikasi diharapkan akan lancar.
2.

Persepsi

Persepsi adalah pandangan pribadi seseorang terhadap suatu kejadian atau


peristiwa. Persepsi ini. dibentuk oleh harapan atau pengalaman. Perbedaan persepsi
dapat mengakibatkan terhambatnya komunikasi.
3.

Nilai

Nilai adalah bandar yang mempengaruhi perilaku sehingga penting bagi perawat
untuk menyadari nilai seseorang. Perawat perlu berusaha untuk mengetahui dan
mengklarifikasi nilai sehingga dapat membuat keputusan dan interaksi yang tepat
Komunikator Feedback Pesan Komunikan Media dengan klien. Dalam hubungan
profesionalnya diharapkan perawat tidak terpengaruh oleh nilai pribadinya.
4.

Latar Belakang Sosial Budaya

Bahasa dan gaya komunikasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor budaya. Budaya
juga akan membatasi cara bertindak dan berkomunikasi seseorang.
5.

Emosi

Emosi merupakan perasaan subyektif terhadap suatu kejadian, seperti marah,


sedih, seriang akan dapat mempengaruhi perawat dalam berkomunikasi dengan
orang lain. Perawat perlu mengkaji emosi klien dan keluarganya sehingga perawat
mampumemberikan asuhan keperawatan dengan tepat. Selain itu perawat juga
perlu mengevaluasi emosi pada dirinya agar dalam memberikan asuhan
keperawatan tidak terpengaruh oleh emosi dibawah sadarnya.
6.

Jenis Kelamin

Setiap jenis kelamin mempunyai gaya komunikasi yang berbeda-beda. Tanned


(1990) menyebutkan bahwa wanita dan laki-laki mempunyai perbedaan gaya
komunikasi. Dari usia 3 tahun wanita ketika bermain dalam kelompoknya
menggunakan bahasa untuk mencari kejelasan, meminimalkan perbedaan, serta
membangun dan mendukung keintiman, sedangkan laki-laki menggunakan bahasa
untuk mendapat kemandirian diri aktivitas bermainnya, di mana jika mereka ingin
berteman maka mereka melakukannya dengan bermain.
7.

Pengetahuan

Tingkat pengetahuan akan mempengaruhi komunikasi yang dilakukan. Seseorang


yang tingkat pengetahuannya rendah akan sulit merespon pertanyaan yang
mengandung bahasa verbal dibanding dengan tingkat pengetahuan tinggi. Perawat
perlu mengetahui tingkat pengetahuan klien sehingga perawat dapat berinteraksi
dengan baik dari akhirnya dapat memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada
klien.
8.

Peran dan hubungan

Gaya komunikasi sesuai dengan peran dan hubungan antar orang yang
berkomunikasi. Cara komunikasi seseorang perawat dengan koleganya, dengan
cara komunikasi seorang perawat pada klien akan berbeda tergantung perannya.
9.

Lingkungan

Lingkungan interaksi akan mempengaruhi komunikasi yang efektif. Suasana bising,


tidak ada privacy yang tepat akan menimbulkan kerancuan, ketegangan dan
ketidaknyamanan.
10.

Jarak

Jarak dapat mempengaruhi komunikasi. Jarak tertentu menyediakan rasa aman dan
kontrol. Dapat dimisalkan dengan individu yang merasa terancam ketika seseorang
tidak dikenal tiba-tiba berada pada jarak yang sangat dekat dengan dirinya. Hal itu
juga yang dialami oleh klien pada saat pertama kali berinteraksi dengan perawat.
Untuk itu perawat perlu memperhitungkan jarak yang tepat pada saat melakukan
hubungan dengan klien.

2.4

Model Komunikasi Remaja

1.

Melalui orang lain atau pihak ketiga

Cara berkomunikasi ini pertama dilakukan utk menumbuhkan kepercayaan diri


remaja, yaitu dg menghindari komunikasi secara langsung (melibatkan orang tua
secara langsung yg sedang berada disamping remaja).
2.

Bercerita

Melalui cara ini pesan yang akan disampaikan kepada remaja dapat mudah diterima
tetapi cerita yang disampaikan hendaknya sesuai dengan pesan yang akan
disampaikan.
3.

Memfasilitasi

Melalui ini ekspresi atau respon remaja terhadap pesan dapat diterima, dalam
memfasilitasi kita harus mampu mengekspresikan perasaan dan tidak boleh
dominan dengarkan dg penuh perhatian jgn menunjukkan respon negative
4.

Berikan kesempatan mengungkapkan keinginan

Ungkapan ini penting dalam berkomunikasi dg remaja. Dg memintanya untuk


menyebutkan keinginan dapat diketahui berbagai keluhan yg dirasakan anak &
keinginan tersebut dapat menunjukan perasaan & pikiran anak pada saat itu.
5.

Pilihan pro dan kontra

Penggunaan teknik komunikasi ini sangat penting dalam menentukan perasaan &
pikiran remaja dg mengajukan situasi yg menunjukkan pilihan yg positif & negatif
yang sesuai dg pendapat remaja.
6.

Penggunaan skala

Pengunaan skala/peringkat ini digunakan dalam mengungkapkan perasaan sakit


seperti perasaan nyeri.
7.

Menulis

Cara ini remaja akan dapat mengekspresikan dirinya baik pada keadaan sedih,
marah dan biasanya banyak dilakukan pada remaja yg jengkel, marah diam/tidak
mau bicara.

Anda mungkin juga menyukai