Oleh :
Shinta Widya W.
13.521.080
13.521.104
13.521.107
13.521.109
Kelas : A
KATA PENGANTAR
Assalamualaykum Wr.Wb
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayahNya, saya
dapat menyelesaiakan makalah ini yang berjudul Etika dan Penerapan Teknologi dalam
Perspektif Agama Islam. Shalawat dan salam tercurahkan kepada Rasulullah SAW . Yang
telah memperjuangkan Islam dan umatnya menuju zaman yang penuh dengan kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi seperti saat ini.
Dalam makalah ini, saya berupaya menyajikan tulisan dengan semaksimal mungkin agar
dapat dengan mudah di pahami oleh pembaca. Namun saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca yang bersifat
membangun sangat di harapkan demi kemajuan dan kesempurnaan penulisan di masa yang
akan datang. Harapan saya, semoga makalah ini dapat di terima oleh bapak Sutarno selaku
dosen Etika Profesi. Selain itu, saya juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak pada umumnya. Aamiin.
Wassalamualaykum Wr. Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
1.2
1.3
Tujuan Penulisan................................................................................................................... 2
1.4
Manfaat Penulisan................................................................................................................. 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 3
2.1
2.2
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
Simpulan ................................................................................................................................ 7
3.2
Saran ....................................................................................................................................... 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dipimpin oleh orang Barat membuat orang-orang muslim meniru tanpa dapat memilah
dan memikirkan dampak negatifnya. Padahal kita manusia hidup di dunia semata-mata
untuk beribadah kepada Allah SWT.
1.2.2
1.2.3
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam kamus Wikipedia disebutkan bahwa etika berasal dari Bahasa yunani yaitu
"ethikos", berarti "timbul dari kebiasaan[3]. Makna etika sendiri berarti tentang tingkah laku
perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
[Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat]. Etika jika diterapkan atau dihubungkan dalam
agama maka saling berkaitan khususnya dalam agama Islam. Etika di agama Islam sangatlah
penting sebagai dasar bergaul dengan masyarakat pada umumnya.
Etika selain penting untuk diterapkan dalam masyarakat beragama, etika juga sangatlah
penting diterapkan pada hidup yang penuh dengan teknologi seperti saat ini. Apalagi era
modern ini banyak sekali teknologi yang banyak bermunculan. Misalnya alat komunikasi yang
zaman dahulu hanya dengan sebuah kentongan, surat, dll., sekarang sudah berubah menjadi alat
yang mudah digenggam bahkan dibawa kemana-mana. Menurut survey Nielsen yang dimuat
dalam tribun news pada tahun 2011 menyebutkan bahwa 53% penduduk di Indonesia
khususnya sudah mempunyai alat komunikasi berupa handphone yang dapat dibawa kemanamana. Ini menandakan bahwa nilai konsumen terhadap teknologi sudahlah besar bahkan
melebihi 50% penduduk Indonesia.[4]
Dari survey tersebut ternyata tidak semua bisa bermanfaat sesuai tujuannya untuk
berkomunikasi. Artinya masih banyak yang menyalah gunakan penggunaannya. Sebagai
contoh masih banyak remaja sekarang yang mempunyai alat komunikasi berupa handphone
akan tetapi disalah gunakan seperti menyimpan file yang berbau negative misalnya film porno
dll. Berdasarkan survey yang dilakukan lembaga hotline di Jawa Timur yang dimuat dalam
merdeka.com menyebutkan bahwa 90% dalam alat komunikasi remaja SMA berisi konten
berbau pornografi [5]. Hal ini menunjukkan minimnya etika serta pemahaman dalam beragama
Islam yang dimiliki masyarakat dalam menghadapi bermacam-macam teknologi yang semakin
lama semakin maju. Dari sini perlu adanya pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya
etika dalam penerapan teknologi sesuai perspektif agama Islam, sehingga manfaat dalam
berteknologi dapat terasa nyaman.
Pemahaman yang dibutuhkan yaitu diantaranya tentang
1. Hubungan etika dalam penerapan dan perkembangan teknologi
Dimulai sejak dini, dan dengan adanya etika kita sudah dapat membedakan antara
baik dan buruknya dalam menggunakan teknologi informasi.
Selalu melakukan kegiatan yang positif yang tidak membuat kita sendiri yang bisa
membuat pikiran kosong. [6]
Dalam Islam, prinsip etika merupakan hak eksklusif dan bahan komoditi yang
bersifat memikat, tetapi ia memiliki norma-norma dan moral imperatif yang bertujuan
sebagai service membangun kualitas manusia secara paripurna. Jadi Islam meletakkan
inspirasi tauhid sebagai parameter pengembangan teori komunikasi dan informasi.
Alquran menyediakan seperangkat aturan dalam prinsip dan tata berkomunikasi.
Etika dalam Islam adalah sebagai perangkat nilai yang tidak terhingga dan agung
yang bukan saja berisikan sikap, perilaku secara normative, yaitu dalam bentuk hubungan
manusia dengan Tuhan, melainkan wujud dari hubungan manusia terhadap Tuhan,
manusia dan alam semesta. Etika sebagai fitrah akan sangat bergantung pada pemahaman
dan pengalaman keberagamaan seseorang. Maka Islam menganjurkan kepada manusia
untuk menjunjung etika sebagai fitrah dengan menghadirkan kedamaian, kejujuran, dan
keadilan.
Etika dalam Islam melahirkan konsep ihsan, yaitu cara pandang dan perilaku
manusia dalam hubungan sosial hanya dan untuk mengabdi pada Tuhan, tanpa ada pamrih
di dalamnya.[7]
2.3.1
mempunyai keimanan serta keyakinan yang kukuh kepada Allah dan sentiasa memohon
bantuan daripadaNya. Mereka perlu sadar Allah sentiasa melihat segala pemikiran dan
perlakuan manusia. Allah merupakan Pencipta dan Pemilik alam yang menjadi bahan
kajian dan penggunaan sains dan teknologi. Sesungguhnya keimana kepada Allah akan
menyediakan asas yang kukuh kepada kelahiran generasi muslim yang bermoral.
2.3.2
peraturan dan ketentuan Allah dengan mengambil kira persoalan halal dan haram dalam
kerjayanya. Mauamalat yang murni dalam pembangunan dan penggunaan teknologi
seharusnya seiring dengan kaedah yang tidak melanggar batas-batas ajaran Islam.
Kepatuhan kepada peraturan Allah dijadikan asas penting kepada etika kerjanya
sekalipun berlawanan dengan tuntutan keinginan karena sains tidak boleh bersifat netral
dan bebas.
2.3.3
suatu yang tidak boleh diabaikan. Para saintis adalah khalifah Allah di bumi. Mereka
bertanggungjawab untuk membawa kemakmuran dan menjaga keharmonian. Mereka
perlu menghindari diri dari mengekskploitasi sewenang-wenangnya segala isi kandungan
alam semata-mata untuk kepentingan sanis, material dan kekayaan. Mereka perlu
melindungi alam sekitar, bersifat belas ihsan dan menghormati hak-hak manusia dan lainlain kehidupan untuk hidup dengan selesa.
Sebagai rumusannya, seseorang ahli sains atau teknokrat muslim yang ingin
melaksanakan sesuatu perbuatan atau amalan sainsnya, seharusnya bermula dengan
kepercayaan dan keimanan kepada Allah serta berpegang teguh kepada ajaran agama
dalam profesinya. Beliau juga perlu bertindak untuk memastikan adanya persiapan yang
cukup sama ada dari segi kuasa intelek atau pun kuasa emperik yang bercorak teknik.
Tindak tanduknya pula dibaluti dengan nilai-nilai etika dan moral yang suci murni
berdasarkan prinsip melakukan sesuatu yang baik dan menjauhi yang mungkar. Dengan
itu persoalan krisis etika dalam pelbagai amalan sains dapat dihindarkan dan sains
menjadi ilmu yang mampu memberi manfaat yang menyeluruh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa etika berarti
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang
dapat ditentukan oleh akal. [Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat]. Etika dan
penerapan teknologi sangatlah berhubungan. Karena orang berhadapan dengan teknologi
tanpa adanya etika tidaklah sempurna jika etika di abaikan bahkan dihiraukan. Selain itu
etika dan penerapan teknologi ini dalam perspektif agama Islam juga penting. Tidak ada
agama Islam khususnya, etika tidak bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Agama
Islam sendiri mengajarkan kepada umat Islam untuk beretika kepada siapapun, etika
disini dimaksudkan etika yang baik dalam pergaulan. Salah satunya juga dalam
penerapannya di bidang teknologi yang perkembangannya semakin pesat. Akan tetapi
tidak mudah untuk penerapannya, jadi ada poin-poin yang mungkin dapat melatih diri
kita untuk bisa mengaplikasikannya diantanya :
a. Dimulai sejak dini, dan dengan adanya etika kita sudah dapat membedakan antara
baik dan buruknya dalam menggunakan teknologi informasi.
b. Menghargai hasil karya orang.
c. Dengan mentaati aturan dan undang undang yang berlaku.
d. Selalu melakukan kegiatan yang positif yang tidak membuat kita sendiri yang bisa
membuat pikiran kosong.
Selain empat poin diatas bahwasannya juga ada konsep-konsep asas dalam etika
Islam yang mampu membimbing ahli sains maupun ahli teknologi dalam urusan peribadi
dan profesinya. Konsep asas tersebut terdiri daripada tiga unsur utama:
d. Keimanan kepada Allah s.w.t.
e. Kepatuhan kepada Syariah dan etika
f.
3.2 Saran
Dalam beretika sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan, apalagi jika kita sebagai
umat Islam yang berada dalam zaman sekarang yang penuh akan teknologi yang semakin
berkembang etika dibutuhkan sekali. Maka dari itu sebenarnya banyak yang dapat
menjadi saran buat para pemabaca khususnya remaja masa kini yang presentase
konsumsinya terhadap hal teknologi yang sangat besar akan tetapi hanya sedikit dan
paling penting yaitu diharapkan dapat memahami apa itu etika, bagaimana hubungannya
dengan teknologi serta pentingnya etika dalam perspektif Islam untuk menerapkan pada
hal teknologi yang semakin lama semakin berkembang.
DAFTAR PUSTAKA