Anda di halaman 1dari 2

Madrasah Dan Permasalahan Yang Dihadapi

Kemunculan
madrasah
merupakan
realisasi
upaya
pembaharuan sistem pendidikan islam yang telah ada, sehingga
keberadaannya dalam dunia pendidikan nasional harus benar-benar
diperhatiakn. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali
secara cermat berbagai permasalahan yang membelit madrasah
selama ini, sebagai upaya untuk memajukan dan menumbuhkan
kemandarian madrasah. Di antara permasalahan yang dihadapi
madrasah pada umumnya antara lain. 1
1. Ketidakjelasan struktur dan tata kerja
Di lapangan sering kali terjadi tumpang tindih antara
wewenang yayasan dan pengelola madrasah. Salah satu konflik
laten dalam pengelolaan madrasah adalah perbedaan kepentingan
antara pihak pengelola madrasah dan yayasan. Yayasan sebagai
pemilik biasanya memiliki posisi tawar (bargaining position) yang
lebih dan pada umumnya menggunakan kekuasaannya ini mengatur
segala hal. Sebaliknya pengelola madrasah cenderung tidak/kurang
memiliki posisi tawar, sehingga secara psikologis menjadikan
pengelola madrasah tersubordinasiakan.
Antara madrasah dengan pihak yayasan secara garis besar
telah dibagi bidang pekerjaannya, namun dalam realitasnya sering
terjadi silang pendapat. hal ini terjadi karena pihak kepala madrasah
lebih mengutamakan hal-hal yang bersangkut paut dengan
akademik dan kurang memperhatikan misi lembaga tersebut,
sedang pihak yayasan lebih memperhatikan status-Quonya.
2. Ketidakjelasan Misi, Visi Dan Tujuan
Setiap organisasi pasti memiliki target. Husni Rahim
menyatakan bahwa madrasah adalah sekolah berciri khas islam,
dan ini merupakan nilai jual utama, tetapi jika madrasah sudah tidak
lagi memperkuat pendidikan agamanya maka dia akan
ditinggalkan oleh masyarakatnya.
Sebagai upaya memberikan panduan kerja dan memperjelas
arah yang hendak dituju, sekaligus motivasi bagi seluruh komponen
madrasah, maka diperlukan pencanangan Misi dan Visi. Misi dan Visi
bisa menjadi sarana penyatuan persepsi dan cita-cita
sebuah
madrasah,
keduanya
merupakan
pengejawantahan
ide-ide
konstruktif dalam setiap aktivitas.
3. Lemahnya Manajemen
1Drs. Abdul Wahid, M.Ag, Dinamika Pesantren dan
Madrasah,Semarang;Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo dan Pustaka Pelajar,
2002, helm. 268

Kelemahan di bidang inilah yang menjangkiti sebagian besar


madrasah. Pengelola pendidikan madrasah yakni yayasan dan
pelaksana (kepala sekolah, guru, tenaga administrasi) merupakan
unsur yang menjadi penggerak dalam dinamika madrasah.
4. Kurangnya keterlibatan masyarakat
Sebagian dari madrasah berdiri atas prakarsa dan usaha
masyarakat di tempat di mana masyarakat perlu lembaga
pendidikan bagi anaknya, maka mereka secara antusias bergotong
oyong mendidrikan madrasah. Namun problem klasik yang sering
muncul adalah ketika madrasah susah bediri, maka keterlibatan
aktif masyarakat untuk memikirkan nasib, kelangsungan hidup
madrasah relatif kurang.
5. Lemahnya jejaring (Networking)
Dalam membangun jejaring ini tidaklah terbatas antar
madrasah atau yayasan saja, namun bisa dikembangan pada kala
yang lebih luas, membangun jejaring itu memerlukan kemampuan
dalam berkumonikasi karena harus mampu meyakinkan stake
holder yang mencakup banyak kalangan. Membangun jejaring
merupakan suatu keniscayaan yang terelakan agar madrasah
mampu berkembang mencapai kemajuan sehingga madrasah tidak
ketinggalan zaman.

Anda mungkin juga menyukai