Oleh:
Mustika
Sufiati
Purwanegara,
Nurrani
Kusumawati,
Fitri
Aprilianty,
dan
Peitra
Vilomina
Siregar
Perkembangan
yang
cepat
di
Tangerang
Selatan
menarik
lebih
banyak
lagi
orang
untuk
memiliki
rumah
hunian
di
kota
ini.
Hal
ini
juga
didukung
oleh
posisi
unik
dari
kota
Tangerag
Selatan,
fasilitas
umum
seperti
akses
jalan
tol
menuju
Jakarta,
dan
dengan
adanya
jalur
kereta
api
dari
Serpong
ke
Jakarta,
pusat
perbelanjan,
dan
pusat
pendidikan.
Pesatnya
perkembangan
Kota
Tangerang
Selatan
telah
menarik
para
pengembang
menengah
dan
kecil
(termasuk
pengembang
pribadi)
untuk
memanfaatkan
pasar
yang
besar
dari
bidang
ini
perumahan.
Para
pengembang
skala
kecil
(dengan
sumber
daya
terbatas)
juga
mengambil
bagian
dalam
pasar
besar
di
bidang
perumahan
dengan
mengembangkan
perumahan
yang
sesuai
dengan
kegiatan
bisnis
mereka,
yaitu
perumahan
skala
kecil
(Cluster),
yang
umumnya
memiliki
sistem
ONE
WAY
GATE
WAY
(satu
pintu
untuk
akses
masuk
dan
keluar).
Pesatnya
perkembangan
Cluster
ini
juga
dipengaruhi
oleh
faktor-faktor
seperti,
fasilitas
regulasi
perizinan
untuk
pembangunan
perumahan
skala
kecil,
persyaratan
perbankan
untuk
aplikasi
untuk
(
Kredit
Pemilikan
Rumah
)
KPR
yang
sekarang
lebih
mudah,
dan
juga
suku
bunga
kredit
yang
diberikan
oleh
bank
untuk
KPR
yang
semakin
baik
.
Selain
itu,
tampaknya
saat
ini
ada
lebih
banyak
pihak
yang
menginvestasikan
uang
mereka
dalam
bisnis
properti
.
Dengan
meningkatnya
jumlah
pengusaha
pembangunan
perumahan
memasuki
industri
perumahan
di
Tanggerang
Selatan,
persaingan
untuk
merebut
calon
pembeli
semakin
ketat.
Dalam
kompetisi
tersebut,
beberapa
pengembang
skala
kecil
menerapkan
strategi
pemasaran
melalui
pendekatan
emosional
dengan
menekankan
bahwa
rumah
yang
mereka
bangun
memiliki
konsep
rumah
modern
di
lokasi
strategis,
nyaman,
indah,
dan
aman
bagi
keluarga.
Banyak
faktor
yang
membuat
orang
tertarik
untuk
memiliki
tempat
tinggal
di
Tangerang
Selatan
antara
lain:
harga
terjangkau
,
akses
dan
sarana
transportasi,
lokasi
strategis,
Bebas
dari
daerah
banjir,
dan
ketersediaan
fasilitas
.
Green
View
Residence
adalah
salah
satu
Cluster
baru
yang
dikembangkan
oleh
pengembang
properti
skala
kecil.
Terletak
di
Kecamatan
Pamulang,
Kota
Tangerang
Selatan,
Provinsi
Banten.
Salah
satu
keunggulan
yang
ingin
ditonjolkan
oleh
Cluster
ini
adalah
lingkungan
penghijauan
dan
ruang
tata
letak
terpadu.
Selain
itu,
kluster
ini
memiliki
fasilitas
pendukung
berupa
akses
yang
dekat
dengan
perumahan
dibangun
di
dekat
stasiun
kereta
api
Pondok
Ranji
rute
Serpong-
Jakarta,
dan
dekat
dengan
perumahan
Bintaro
yang
memiliki
fasilitas
lengkap,
antara
lain
Rumah
Sakit
Internasional
Bintaro,
pusat
perbelanjaan
(Carrefour
dan
Giant),
sekolah
terkenal
dan
akses
ke
jalan
tol.
Ukuran
rumah
yang
ditawarkan
bervariasi,
yaitu
jenis
36
,
45
,
60
,
dan
80,
dan
umumnya
dibangun
di
atas
tanah
70
meter
persegi
-
120
meter
persegi
dengan
harga
berkisar
Rp
415
juta
hingga
Rp
700
juta.
Hal
ini
menjadi
kekuatan
Green
View
Residence
karena
menawarkan
harga
yang
rendah.
Pengembang
pribadi
ini
juga
membantu
calon
pembeli
untuk
mendapatkan
fasilitas
KPR
dari
Bank
BTN
jika
calon
pembeli
mengalami
kesulitan
dalam
membayar
tunai
saat
membeli
rumah.
A. Segmentasi
Berikut
merupakan
tabel
menunjukkan
segmentasi
yang
dilakukan
Green
View
Residence
:
Variabel
Green
View
Residence
Negara
Indonesia
Kerapatan
Urban,
Suburban
Usia
25-34;
35-44;
45-59,
>60
Gender
Laki-laki,
Perempuan
Pekerjaan
Pekerja,
Wirausaha,
Pensiunan
Pendidikan
Diploma,
S1,
S2
Pengeluaran
Tahunan
Rendah,
Rata-Rata
Gaya
Hidup
Mengikuti
trend,
Experience,
Sederhana,
Workaholic
Kepribadian
Mobile,
independen
Keuntungan
Pelayanan,
Ekonomi,
Keamanan
Status
Penggunaan
Pengguna
potensial,
Pengguna
pertama
Tingkat
Penggunaan
-
Status
Loyalitas
Medium,
Kuat
Sikap
terhadap
produk
Bersemaangat,
Positif
B.
Targeting
Target
market
yang
diharapkan
adalah
kelas
menegah
kebawah,
pekerja
muda
diantara
usia
25
sampai
45
tahun.
Mayoritas
pembeli
Green
View
Residence
adalah
karyawan
yang
sudah
menikah
muda
berusia
25-35
tahun.
Bagi
kebanyakan
pembeli,
rumah
yang
mereka
beli
adalah
rumah
sendiri
pertama
mereka
.
Tujuan
utama
dari
pembeli
untuk
membeli
rumah
adalah
untuk
memiliki
rumah
tinggal.
C.
Positioning
Positioning
yang
dilakukan
Green
View
Residence
adalah:
- Green
View
Residence
adalah
tempat
yang
tepat
untuk
keluarga
.
- Perumahan
memberikan
keamanan
bagi
keluarga
(
rasa
aman
)
.
- Green
View
Residence
memberikan
kemudahan
bagi
keluarga
.
- Perumahan
ini
terletak
di
lokasi
yang
strategis
dan
didukung
oleh
fasilitas.
Dengan
tagline:
Saat
yang
tepat
memiliki
Rumah
Ideal
Keluarga
di
Lingkungan
Nyaman
dan
Indah
,
terletak
di
daerah
yang
berkembang
pesat
".
Strategi
promosi
yang
telah
dilakukan
oleh
Green
View
Residence
terdiri
dari
promosi
Above
The
Line
melalui
iklan
di
media
massa
seperti
iklan
online.
Pengembang
telah
memasang
iklan
di
jualrumahonline.com
dan
RumahRaya.com
antara
Desember
2014
hingga
Mei
2016.
Sedangkan
promosi
Below
The
Line
yang
dilakukan
pengembang
adalah
penyebaran
informasi
dari
mulut
ke
mulut
(Word
of
Mouth)
yang
dilakukan
oleh
agen
pemasaran.
Para
agen
pemasaran
menyampaikan
surat
langsung,
handout,
dan
brosur
kepada
pembeli
potensial.
Selain
itu,
mereka
juga
memberikan
hadiah
sepeda
motor
baru
kepada
10
pembeli
pertama
Green
View
Residence.
Untuk
pembeli
yang
melakukan
transaksi
di
bulan
Mei
2016,
pengembang
memberikan
hadiah
Air
Conditioner
(AC)
dan
LCD
TV
25".
Pengembang
juga
memberikan
layanan
perubahan
nama
sertifikat
dan
perubahan
nama
PBB
(Pajak
Bumi
dan
Bangunan)
secara
gratis.
Selain
itu,
pengembang
memberikan
insentif
kepada
calon
pembeli
dalam
bentuk
subsidi
KPR,
dan
memungkinkan
pembeli
yang
memiliki
kesulitan
dalam
membayar
uang
muka
untuk
membeli
rumah
dan
membayar
uang
muka
dengan
cicilan
sampai
selesainya
pembangunan
rumah.
Pengembang
juga
memberikan
konsultasi
gratis
untuk
tata
letak
rumah
jika
calon
pembeli
ingin
memodifikasi
tata
letak
ruangan
di
dalam
rumah
atau
ingin
spesifikasi
tambahan
untuk
bangunan
sebelum
rumah
dibangun.
Melihat
dari
target
penjualan
Green
View
Residence,
total
unit
rumah
yang
terjual
tidak
sesuai
dengan
target
yang
diharapkan.
Pengembang
diharapkan
untuk
menjual
setidaknya
empat
unit
mulai
Desember
2014
hingga
Februari
2015.
Namun
,
mereka
tidak
menjual
apa-apa
sampai
April
2015.
Dari
Desember
2014
sampai
Mei
2016,
mereka
hanya
menjual
32
unit
dari
53
unit
yang
diharapkan.
Ini
berarti
bahwa
dalam
periode
18
bulan,
pengembang
hanya
dapat
menjual
60
%
dari
keseluruhan
unit
rumah.
Hal
ini
dapat
dilihat
sebagai
hal
kritis
mengingat
perumahan
lain
yang
mereka
bangun
sebelumnya,
secara
rata-
rata
terjual
habis
dalam
waktu
satu
setengah
tahun.
Namun
berdasarkan
hasil
analisis
di
lapangan,
tingkat
kesadaran
(awareness)
masyarakat
terhadap
keberadaan
Green
View
Residence
masih
rendah.
Meskipun
kegiatan
promosi
telah
dilakukan,
orang
belum
menyadari
keberadaan
perumahan
ini.
Tidak
semua
orang
yang
telah
megenal
perumahan
ini,
juga
tahu
mengenai
keunggulan
dan
fasilitas
dari
perumahan
ini.
Selain
itu
persaingan
dalam
meraih
pembeli
di
South
Tangerang
sangat
tinggi.
Dalam
beberapa
tahun
terakhir,
banyak
pengembang
skala
kecil
membuat
perumahan
baru
dengan
sistem
ONE
WAY
GATE
WAY,
setidaknya
terdapat
10
pengembang
yang
menjadi
kompetitor
utama
dari
Green
View
Residence
yaitu,
New
Paradiso,
Harmoni
Mas,
Grand
Akasia
Mansion,
Cluster
Ixora,
Crystal
Pamulang
Residence,
Permata
Sari
Pamulang,
Serpong
Green
Park
2,
Palm
Residence
2,
Pamulang
Regency,
and
Green
Bintaro
Terrace
yang
menawarkan
tingkat
harga,
jenis
fasilitas,
lokasi
strategis,
dan
kemudahan
akses
yang
hampir
serupa
dengan
apa
yang
ditawarkan
oleh
Green
View
Residence.
Berdasarkan
kondisi
tersebut
solusi
apa
yang
harus
dilakukan
oleh
Green
View
Residence
untuk
meningkatkan
penjualannya?