Beliau adalah seorang yang pertama-tama menemukan wabah dalam ketentaraan dan ada dua hal
yang penting :
o Rumah sakit yang penuh sesak adalah kesalahan besar, harus tersebar dan penyakit-penyakit
menular harus mempunyai ruangan besar dan bilik-bilik harus mendapat pergantian udara.
o Bahwa rumah sakit dimuka Fray State harus dipertahankan untuk keperluan penderita dari
kedua belah pihak dan harus mendapat perlindungan dari kedua belah pihak pula.
.
INDUSTRIALISASI DAN PERGERAKAN SANITASI (1830 - 1875)
Pada zaman ini timbul aliran positifisme oleh Von Scheling (Jerman) dari Agusteconte.
Kemajuan pesat dalam industri, perubahan kota dan masyarakat terutama kaum buruh.
Keadaaan Kesehatan Masyarakat di negeri Inggris :
EDWIN CHADURICH 1832 mengemukakan pokok pikiran antara lain:
Buruk baiknya kesehatan manusia tergantung dari keadaan sekeliling,oleh sebab itu
menganjurkan perbaikan-perbaikan :
o Air minum
o Pembuangan kotoran
o Perumahan
JOHN SIMON
o Terkenal tentang administrasi
o Menulis tentang bahaya phosphor (P), Pb, As, Hg, terhadap pekerja-pekerja buruh.
JOHN SNOW 1854 telah membuktikan bahwa pemindahan penyakit kolera dibawa oleh air
dan ini merupakan pendapat yang berharga dalam hal penyakit kolera.
Keadaan Kesehatan Masyarakat di Perancis.
Mulai 1830 industri di Perancis telah maju. Dikeluarkan peraturan-peraturan yang
berlaku untuk seluruh negara seperti pelarangan kerja bagi buruh untuk anak-anak. Kemajuan
dalam lapangan diagnose, pengobatan dan pemberantasan penyakit menular.
o Cacar
o Yellow fever
o Typhus exanthematicus
Pada tahun 1946 dibentuk W.H.O. dan merupakan bahagian dari PBB. Konprensi I WHO 1948
tanggal 7 April sehingga setiap tanggal 7 April merupakan hari Kesehatan sedunia, sedang hari
Kesehatan Nasional tanggal 12 Nopember.
Pelopor-pelopor Public Health pada abad ke 20 :
1. Katherina G. Clark
2. Prof. Winslow
3. Dr. Nyswander
USAHA-USAHA KESEHATAN DI INDONESIA :
A. Zaman Pemerintahan Belanda
Pada masa itu dijalankan oleh Jawatan masyarakat terutama sekali dalam bidang Rumah sakit
dan di Balai-balai pengobatan.
Dalam bidang Preventive dijalankan antara lain :
o Pencegahan routine
o Vaksinasi terhadap penyakit typhus dan pes
o Penerangan kesehatan dalam bidang kesehatan lingkungan
o Pemberantasan penyakit menular meliputi pemberantasan malaria dan pemberantasan penyakit
frambusia, dengan suntikan salvarsan.
o Pemberantasan penyakit cacing tambang, banyak dilakukan di perkebunan dengan obat oleum
chemopodii.
o Penyediaan air bersih dijalankan hanya di kota-kota besar.
Pada umumnya dapat dikatakan bahwa usahha-usaha Public Health dalam arti kata
sebenarnya belum banyak dijalankan.
B. Zaman Pemerintahan Jepang.
Usaha pada masa tersebut hampir tidak berjalan. Sehingga usaha sampai 1941 menjadi
hancur kembali. Usaha-usaha dibidang curative macet oleh karena tidak ada obat dan alat-alat
perawatan. Pencacaran tidak dapat dijalankan secara teratur lagi. Disana sini timbul malaria,
dysentri yang mengakibatkan banyak korban oleh karena tidak ada obat dan daya tahan tubuh
rakyat menurun atau berkurang oleh karena makanan berkurang
kehidupan yang layak bagi setiap anggo tanya sehingga dapat memelihara kesehatannya
dengan baik.
Kalau defenisi Winslow di atas diuraikan atau dianalisa lebih lanjut, dapat disusun sebagai
berikut
Public Health adalah suatu Ilmu dan Seni :
I. TUJUAN
1. Mencegah penyakit
II.
MELALUI
Dengan jalan Meng- 1.
organisir usaha-usaha
III. USAHA-USAHA
Memperbaiki kesehatan lingkungan
2.. Memperpanjang
masa kehidupan
berangsur-angsur
3. Mempertinggi taraf
4.
Kesehatan jasmani
obatan
dan
dan
usaha-usaha
peng-
perawatan
demi
Mengatur
pertolongan.
5.
.Memperkembangkan berbagai
usaha
masyarakat
untuk
dapat
dapat
memelihara
II. Ialah keterangan bahwa yang tercantum dalam bahagian I harus dijalankan melalui organisasi
masyarakat.
III. Terdapat keterangan tentang usaha-usaha untuk mencapai tujuan dari Public Health.
Justru bahagian I tadi ialah sesungguhnya defenisi Ilmu Kedokteran Pencegahan (Preventive
Medicine) yang bermaksud menghindarkan penyakit, memperpanjang masa hidup serta
mempertinggi taraf kesehatan jasmani dan kesehatan jiwa serta efisiensi kerja. Oleh karena itu
maka Public Health adalah Ilmu Kedokteran Pencegahan yang memenuhi syarat-syarat tersebut
dalam bahagian II, dimana dijalankan dengan ikut sertanya masyarakat (arti sebenarnya).
Seorang dokter yang menjalankan pengobatan terhadap seorang penderita harus menghadapi
penderita perorangan, tetapi seorang dokter yang bekerja dalam Public Health harus menghadapi
masyarakat, dalam perkataan lain dalam hal I dokter tadi membuat suatu diagnose mengenai
penyakit perorangan dan atas diagnose tersebut ia melakukan pengobatan. Sedang dalam hal II,
dokter tadi harus membuat analisis mengenai kesehatan dan penyakit yang ada di masyarakat
(berkaitan dengan epidemiology). Dengan demikian setiap warga negara diharapkan dapat
memperoleh derajat kesehatan yang setinggi-tingginya sesuai dengan hak sebagai manusia
untuk hidup sehat dan berumur panjang, yang hendak dicapai menurut Winslow ialah : Tahap
Kesehatan yang tersimpul dari defenisi WHO adalah sehat jasmani dan rohani dan sosial
ekonomi yang sempurna dan bukan hanya terhindar dari penyakit. Selain defenisi sehat dari
WHO adapula defenisi sehat antara lain
1.
Menurut WHO (1957) : Sehat adalah keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi
secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimilikinya. adapula defenisi
sehat antara lain :
2.
Menurut Undang-Undang Pokok Kesehatan no. 9 tahun 1960 pasal 2 BAB I : Kesehatan
ialah meliputi kesehatan badan rohani atau mental an sosial dan bukan hanya keadaan yang
bebas dari penyakit acat dan kelemahan.
3.
Menurut WHITE (1977) Sehat adalah keadaan dimana seseorang pada waktu diperiksa oleh
ahlinya tidak mempunyai keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda penyakit atau kelainan
4.
Menurut WEBSTER :
Sehat adalah suatu keadaan dimana jasmani, jiwa dan pikiran ehat, utamanya bebas dari
penyakit dan kesakitan.
5.
Menurut PERKINS :
Sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang relatif antara bentuk badan atau organ
badan dengan isinya, sebagai hasil dari penyesuaian dinamik dengan kekuatan yang akan
mengganggunya. Kekuatan badan akan memberikan reaksi yang aktif atau memberikan
perlawanan terhadap kekuatan yang akan mengganggu kesehatan. Defenisi ini menggambarkan
adanya suatu penyesuaian dari tubuh seseorang terhadap kekuatan yang mengganggunya, jika
penyesuaian ini memuaskan maka hasilnya adalah kesehatan.
6.
7.
8.
Namun jika Undang-undang ini semakin disempurnakan dalam kehidupan sehari hari maka
dikenallah Panca SEHAT yakni Suatu keadaan sejahtera a) Fisik, b) mental/rohani, c)sosial,
d) produiktif dan e) Hubungan yang transendental dengan sang pencipta.
Lima keadaan yang sejahtera serta sangat layak untuk dillaksanakan serta diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari maka manusia akan membawa rahmat bagi dirinya, lingkungannya
dan alam semesta sekaligus mengemban dirinya sebagai makhluk termulia dengan tugas
kekhalifaannya.
Perkembangan Usaha Kesehatanh Masyarakat seluruhnya mengenal tiga bentuk organisasi :
1.
Epidemic Disease
2.
3.
Rusia
Pembahasan
2.1. Pengertian Kesehatan Masyarakat dan Pilar Kesehatan Mayarakat
Definisi Kesehatan (WHO,1988 dalam Sampoerno, Does 2009 hal-58) menjelaskan adalah
keadaan sehat baik fisik, mental, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomi dengan kondisi yang terangkum dalam sektor
upaya kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan, kelompok tenaga
kesehatan.
Sedangkan Kesehatan Masyarakat (Winslow, 1920 dalam Notoatmodjo Soekidjo , 2003 hal -10)
menjelaskan Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni : mencegah penyakit,
Memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan melalui usaha-usaha pengorganisasian
Masyarakat
Dengan batasan. Perbaikan sanitasi lingkungan, pemberantasan
penyakit menular,
kemudian
menciptakan
sistem
rujukan
dan
mengevaluasi
efektifitas,
Pada
tanggal
Desember
2010
PERSAKMI
menulis
surat,
Nomor:
Tinjauan STR bagi SKM dari Segi PERMENKES, Nomor : 46 tahun 2013
Ketua MTKI menjelaskan tentang Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,
Nomor: 46 Tahun 2013 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, Pasal 10 disebutkan prosedur
untuk memperoleh STR sebagai berikut:
1. Untuk memperoleh STR:
- Tenaga Kesehatan mengajukan permohonan kepada MTKI melalui MTKP; atau
- Tenaga Kesehatan yang baru lulus Uji Kompetensi mengajukan permohonan secara
kolektif oleh Perguruan tinggi yang ditujukan kepada MTKI melalui MTKP.
2. Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilengkapi dengan: fotokopi
Sertifikat Kompetensi yang dilegalisasi; dan pas foto 4 x 6 dengan latar belakang merah.
3. Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilengkapi dengan: daftar
lulusan Uji Kompetensi dari perguruan tinggi yang bersangkutan; pas foto 4 x 6 dengan latar
belakang merah; dan surat keterangan dari perguruan tinggi tentang kebenaran seluruh data
yang diusulkan.
4. Kelengkapan berkas permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diproses oleh
MTKP dan dikirimkan ke MTKI dalam bentuk elektronik sesuai dengan format yang
ditetapkan oleh MTKI.
5. STR dikirimkan kepada pemohon melalui MTKP
Tanggal 23 November 2013, dilakukan diskusi dengan Ketua Umum IAKMI melalui diskusi
sms(Ketua Umum IAKMI sedang di Brunai) dan Ketua AIPTKMI (sedang di Shanghai).
Ketua Umum AIPTKMI menyarankan pelaksana tugas untuk berdiskusi lanjut dengan Setjen
AIPTKMI Ir. Suyatno, MKes dan Wakil Setjen.
Diskusi sudah dilaksanakan dengan wakil Setjen AIPTKMI (Bp. Ede Suryadharma).
Tanggal
21
November
2013,
PERSAKMI
mengirim
surat
Nomor:002/PP-
Tanggapan
dari
bidang
Standarisasi
dan
Profesi
PPSDM
Surat
Nomor:
Penutup
Kesimpulan
Profesi Kesehatan
masyarakat secara
pemahaman
dapat diartikan
sebagai
"kemampuan" yang diberikan kepada seseorang yang telah menempuh pendidikan akademik
formal di Institusi pendidikan kesehatan masyarakat (agent of truth), kemudian menempuh
pendidikan keprofesian (agent of change) sebagai tambahan keahlian sesuai dengan
kompetensi dan minat nya berkarier di masyarakat dan teregistrasi sebagai tenaga keprofesian kesehatan
masyarakat di Indonesia oleh lembaga otoritas keprofesian (IAKMI, PERSAKMI, AIPTKMI) serta
institusi resmi pemerintah lintas kementrian/departemen dan hukum, Secara terapan, profesi kesehatan
masyarakat merupakan salah satu penyedia jasa pelayanan publik dibidang kesehatan masyarakat
(preventif, promotif, capacity and caracter building dan pengembangan usaha jasa pelayanan public
dibidang health care dan konsultan kesehatan masyarakat), yang erat kaitannya memenuhi kebutuhan
sektor eksekutif, legislatif dan yudikatif (pemerintah), swasta, dan pendidikan. secara nilai, sangat
erat kaitannya dengan upaya penciptaan kondisi kesejahteraan masyarakat, dan kemanusiaan yang universal.
Saran
Dinamika dan transisi global amat menentukan kondisi sosial ekonomi masyarakat di
Indonesia, kprofesian kesehatan masyarakat yang erta dengan upaya rekayasa sosial di bidang
penciptaan kondisi sehat selayaknya menjadi prioritas lintas organisasi serumpun kesehatan
masyarakat baik ditingkat mahasiswa, tenaga ahli, pakar, akademisi, untuk menyatukan
langkah bersama dalam upaya perumusan standar kompetensi yang menjawab tuntutan
zaman, registrasi tenaga kesehatan masyarakat dan forum silaturahmi serumpun dalam
aktivitas akademik maupun non-akademik, baik bersifat profit atau non-profit oriented guna
menciptakan, persatuan, kesatuan, kebersamaan, kesolidan sehingga berdaya ungkit bagi
akslerasi pembangunan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Daftar Pustaka
Ahmad, Sjafii. Pembangunan Kesehatan Masa Depan (Masalah dan Tantangan ) Presentasi
disajikan pada: Dialog Akademis Politik Menyehatkan Bangsa. Jakarta: 28 Agustus 2008.
Assunta, Mary. Public Health Response Tobacco Epidemic Indonesia Jakarta: 2009.
Atmawikarta, Arum. Tanggapan: Pembangunan Kesehatan, Dialog Politik Menyehatkan
Bangsa Presentasi disajikan pada: Dialog Akademis Politik Menyehatkan Bangsa. Jakarta: 28
Agustus 2008.
Bachtiar, Adang. Tantangan Untuk Melangkah Kedepan Pentingnya Kemitraan IAKMI: 2009.
Hal. 19-21, 26-27.
Denny, Maher H. PERSAKMI, Pilar Kesehatan Masyarakat, Uji Kompetensi dan STR bagi
SKM, Presentasi Pengenalan Profesi 2013.
Gordis, Leon. Epidemiology. Professor of Epidemiology John Hopkins School of Hygiene
and Public Health. Professor of Pediatrics John Hopkinns School of Medicine Baltimore,
Maryland : U.S.A, 1996.
Lapau, Buchari. Kajian Ilmiah Profesi Epidemiologi. Journal IPHA vol.34 No.2.
IAKMI.2009.
Kodim, Nasrin. Mencegah dan Mengendalikan Petaka Kesehatan Masyarakat Dengan
Siklus Kebijakan yang Berbassis Evidens Epidemiologi Jakarta : Universitas Indonesia-Press,
2007.
http://kebunhadi.blogspot.com/2012/11/sejarah-singkat-kesehatan-masyarakat.html Dikutip
dari : Hadi, Suhadi. Sejarah Kesehatan Masyarakat. Sabtu, 17 November 2012.
PERSAKMI, Pilar Kesehatan Masyarakat, Uji Kompetensi dan STR bagi SKM, Presentasi Pengenalan
Profesi 2013.
https://osha.europa.eu/en/about/director_corner/blog/building-5-pillars-to-safety-and-healthat-work
Dikutip dari : Denny, Maher Hanifa. PERSAKMI, Pilar Kesehatan Masyarakat, Uji