Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK

KIMIA (OTK) - ALIRAN FLUIDA


KELOMPOK
: 5/ SENIN
ANGGOTA : ARSY NOVITASARI
SHELMA KARAMI
JOE EPRIDOENA SINULINGGA

RECIPROCATING PUMP
Reciprocating pump adalah suatu jenis dari Positive Displacement Pump dengan
menggunakan aksi displacement. Pompa digolongkan ke dalam jenis reciprocating, jika
perpindahan dilakukan oleh maju mundurnya jarum piston. Pompa reciprocating
merupakan pompa bolak-balik yang dirancang untuk menghasilkan kapasitas yang
cukup besar dan merupakan pompa yang mengubah energi mekanis penggeraknya
menjadi energi aliran fluida dengan menggunakan bagian pompa yang bergerak bolakbalik di dalam silinder. Umumnya menggunakan head yang rendah dan digunakan pada
perbedaaan ketinggian yang tidak terlalu besar antara suction dan discharge. Adanya
perpindahan zat cair disebabkan adanya perubahan volume ruang kerja pompa yang
diakibatkan oleh gerakan elemen pompa yaitu maju mundurnya piston. Dengan
perubahan tersebut, zat cair pada bagian luar ( katup buang memiliki tekanan yang lebih
tinggi dari pada tekanan pada katup isap), sehingga kapasitas yang dihasilkan sesuai
dengan volume yang dipindahkan. Semua pompa resiprokating memiliki bagian yang
berfungsi untuk menghandle fluida yang dinamakan liquid end, yang terdiri dari:
torak/plunger, silinder, katup isap, katup buang, sil antara silinder dan torak.

Gambar 1. Skema Pompa Resiprokating


Keterangan :
a. Motor
batan torak.
b. Gear
c. Seal
d. Piston
e. Solvent in
f. Check Valves
g. Solvent out

:bagian penggerak (power end) yang terdiri dari poros engkol dan
:Roda gigi
:Katup penyekat / katup penahan.
:Silinder berbentuk huruf T horisontal.
:Tempat fluida masuk.
:Katup isap pada bagian bawah dan katup buang pada bagian atas.
:Tempat fluida keluar.

Jenis-jenis dan cara kerja pompa resiprokating


1. Pompa Piston
Pompa piston memanfaatkan gerakan maju mundurnya piston sebagai penggerak
masuk keluarnya suatu fluida. Aplikasinya pada pompa air, pompa minyak socker,
dll.

Gambar 2. Pompa Piston

Cara Kerja :
Pompa piston mempunyai bagian utama berupa torak yang bergerak bolak- balik
didalam silinder. Fluida masuk melalui katup isap (suction valve) ke dalam silinder
dan kemudian ditekan oleh piston, sehingga tekanan statis fluida naik dan sanggup
mengalirkan fluida keluar melalui katup tekan (discharge valve).
2. Pompa Plunger

Plunger pump merupakan suatu silinder baja yang panjang, packingnya terletak
konstan (stationary) pada bagian dalam dari silindernya. Perbedaannya dengan
pompa piston yaitu bentuknya labih panjang dan pakingnya menempel pada silinder.
Sedangkan pada pompa piston, pakingnya menempel pada piston itu sendiri.

Gambar 3. Pompa Plunger


Prinsip kerja pompa ini hampir sama dengan pompa piston, hanya saja tidak
digunakan piston, melainkan digunakan silinder baja yang panjang atau biasa
disebut plunger. Fluidi masuk melalui dua arah yang berlawanan, yang pertama
masuk melalui katup isap pada bagian bawah, sedangkan yang kedua fluida masuk
ketika plunger tersebut ditekan. Plunger tersebut dihubungkan oleh sebuah batang
sehingga bergerak serempak dan fluida juga dapat masuk secara bersamaan dari arah
yang berlawanan. Kemudian karena tekanan pada bagian katup buang lebih tinggi
maka fluida akan terdorong ke atas dan keluar melalui katup buang tersebut.
Biasanya digunakan untuk memompakan air pada steam generator. Pompa ini
tidak cocok digunakan pada fluida kerja yang mengandung pasir, lumpur, dan semen
karena dapat mengakibatkan kebocoran pada packing dan plungernya.
3. Pompa Diafragma
Pompa ini digunakan untuk memindahkan fluida. Prinsip kerja pompa ini juga
hampir sama dengan pompa piston, namun pada pompa diafraghm memiliki dua

silinder, dan pada dasarnya cara kerjanya hampir sama dengan paru-paru manusia
yaitu berdasarkan pada mengembang dan mengempisnya diafraghm.

Gambar 4. Pompa Diafragma


Cara Kerja : Sisi-sisi diafraghm dihubungkan dengan baut pada satu sisi dari
flange. Ketika diafraghm mengempis, maka fluida akan terhisap masuk, sedangkan
ketika diafraghm mengembang, fluida akan terdorong ke luar melalu katup buang.
Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan tekanan antar katup buang dengan
katup isap. Katup buang memiliki tekanan yang lebih tinggi bila dibandingkan pada
katup isap. Pompa ini biasanya digunakan untuk memindahkan fluida yang bersifat
korosif.
Pompa resiprokating menghasilkan denyutan/aliran yang tidak kontinyu yang
dapat menyebabkan kerusakan pada pompa bila sistemnya tidak dirancang dengan
baik. Biasanya diperlukan peralatan tambahan seperti ketel angin, orifice, dll.
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan
1. Efisiensi lebih tinggi.
2. Dapat digunakan langsung tanpa memerlukan pancingan.
3. Bila bekerja pada kecepatan konstan, pompa ini akan mempunyai kapasitas dan
tekanan yang konstan pula.

4. Pompa ini cocok untuk penggunaan head yang tinggi dan kapasitas rendah.
5. Konstruksi dan operasi sederhana

Kekurangan
1. Dapat terjadi kerusakan pada pompa jika sistem tidak dirancang dengan baik.
2. Dapat terjadi kebocoran pada pompa.
3. Biaya perawatan tinggi.

Aplikasi Pompa Resiprokating


Digunakan pada industri proses, pada bidang minyak dan gas, pengeboran lumpur,
pemompaan cairan kental, sumur minyak, dan aplikasi umum lainnya. Pompa ini memiliki
kapasitas beban operasi yang cukup besar sehingga sangat cocok digunakan pada industriindustri yang menghasilkan produk hasil proses dalam jumlah yang tidak sedikit.

Anda mungkin juga menyukai