Anda di halaman 1dari 2

Jenis jarum

jarum yang dipergunakan dalam penjaruman akupunktur- moksibasi terdapat berbagai jenis:
1. Jarum halus
Jenis jarum akupunktur yang paling popular. Bahan jarum adalah baja tahan karat. Ukuran
jarum dinilai dari panjang dan kehalusan.Panjang jarum dari Cun sampai 6 Cun.
Kehalusan jarum ditentukan dengan nomor, dari nomor kecil kenomor besar, makin besar
nomor jarum makin halus. No. 34 adalah yang terhalus. Jarum halus yang umum dipakai
adalah ukuran: No. 28, 30 dan 32. panjang : - 1 Cun.
2. Jarum emas jarum perak
Jenis jarum ini banyak digunakan dinegeri barat. Terutama diperancis. Bahan jarum
dibedakan dari emas dan perak. Emas bersifat tonifikasi dan perak bersifat sedatifikasi.
Ukuran jarum seluruhnya sama, panjang Cun dan garis tengan tebal jarum 2 mm. Jenis
jarum ini ditusukkan tidak dalam, hanya superficial atau intrakutan, paling dalam subkutan.
3. Jarum kulit
Jenis jarum ini dibagi dalam 2 jenis Mei Hua Jen dan ci Sing cen. Mei Hua cen atau jarum
Mei Hua terdiri dari lima jarum, sedangkan ci sing cen atau jarum bintang tujuh terdiri dari
tujuh jarum. Jarum-jarum itu ditanam mengumpul pada muka jarum kulit dan batang jarum
kulit merupakan tangkai yang panjang.
4. Jarum prisma
Jenis harum yang mempunyai badan berbentuk prisma, hanya bagian ujungnya yang
digunakan pada penusukan.
5. Jarum dalam kulit
Terdapat dua macam jenis jarum ini yaitu yang berbentuk paku payung dan yang berbentuk
jarum halus dalam ukuran kecil dan halus, jenis jarum yang membentuk paku payung banyak
digunakan dalam akupunktur telinga, karena itu disebut juga sebagai jarum telinga. Dan
karena penggunaannya dengan cara penekanan maka disebut juga sebagai pressneedle atau
jarum tekan.

Teknik penjaruman
Teknik penjaruman dibagi dalam dua jenis yaitu teknik penguatan (tonifikasi, pu) yang
menghasilkan rangsangan penguatan dan teknik pelemahan (sedatifikasi, Sie) yang menghasilkan

rangsangan pelemahan. Beraneka ragam teknik-teknik diungkapkan untuk masing- masing jenis
teknik penjaruman itu, secara garis besar dapat disimpulkan dan dapat dilihat dari gambar
dibawah ini :

1. Teknik pelemahan: penusukan dengan rangsangan/ tenaga yang kuat, kasar, teknik
penguatan: penusukan dengan rangsangan / tenaga yang lemah, lembut
2. Teknik penguatan: arah jarum penusukan mengikuti aliran Ci- meridian, seolah- olah
jarum menghantarkan kepergian Ci- meridian, teknik pelemahan: arah jarum. Penusukan
melawan aliran Ci- meridian, seolah- olah jarum menyambut kedatangan Ci- meridian.
3. Teknik pelemahan: jarum ditinggalkan untuk waktu yang lama, lebih dari 10 menit.
Kadang- kadang sampai setengah jam. Teknik penguatan: jarum tidak ditinggal atau
ditinggal kurang dari 10 menit (Kiswojo dan Kusuma, 1978:157-161).

Anda mungkin juga menyukai