Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM RANGKAIAN ELEKTRIK


MODUL : 2

RANGKAIAN DC
NAMA

: Kurniawan Saputra , Lutfi Naufal

NIM

: 1157070041 , 1157070042

KELAS

: 3B

KELOMPOK

: B1

WAKTU

: 14.20-16.00

HARI, TANGGAL

: SELASA, 18 OKTOBER 2016

DOSEN/ASISTEN

: AZWAR MUDZAKIR RIDWAN, ST

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2016

RANGKAIAN DC
Kurniawan Saputra (1157070041), Lutfi Naufal (1157070042) Jumat, 21 Oktober 2016
Email : kurniawansaputraa4@gmail.com, lutfinauval@gmail.com
Dosen/Asisten : Azwar Muzakir Ridwan, S.T
Abstract
Telah dilakukan percobaan mengenai rangkaian DC yang
mempelajari tentang arus elektron yang mempunyai
gelombang arus searah. Biasanya tegangan DC digunakan
dalam komponen-komponen elektronik yang biasa digunakan
sehari-hari sedangkan resistor adalah komponen elektrik yang
berfungsi sebagai penghambat atau menurunkan suatu arus.
Index : Arus, Tegangan, resistor
.
I

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Arus searah (bahasa Inggris direct current atau DC) adalah


aliran elektron dari suatu titik yang energi potensialnya tinggi
ke titik lain yang energi potensialnya lebih rendah. Sumber
arus listrik searah biasanya
adalah baterai (termasuk aki dan Elemen Volta) dan panel
surya. Arus searah biasanya mengalir pada sebuah konduktor,
walaupun mungkin saja arus searah mengalir pada semikonduktor,isolator, dan ruang hampa udara
Arus searah dulu dianggap sebagai arus positif yang mengalir
dari ujung positif sumber arus listrik ke ujung negatifnya.
Pengamatan-pengamatan yang lebih baru menemukan bahwa
sebenarnya arus searah merupakan arus negatif (elektron)
yang mengalir dari kutub negatif ke kutub positif. Aliran
elektron ini menyebabkan terjadinya lubang-lubang
bermuatan positif, yang "tampak" mengalir dari kutub positif
ke kutub negatif.
Penyaluran tenaga listrik komersil yang pertama (yang dibuat
oleh Thomas Edison di akhir abad ke 19) menggunakan
listrik arus searah. Karena listrik arus bolak-balik lebih
mudah digunakan dibandingkan dengan listrik arus searah
untuk transmisi (penyaluran) dan pembagian tenaga listrik,
pada zaman sekarang hampir semua transmisi tenaga listrik
menggunakan listrik arus bolak-balik.

TUJUAN

Mempelajari hukum ohm


Mempelajari penyederhanaan rangkaian

II

TEORI DASAR

Arus listrik DC (Direct current) merupakan arus listrik


searah. Pada awalnya aliran arus pada listrik DC dikatakan
mengalir dari ujung positif menuju ujung negatif. Semakin
kesini pengamatan-pengamatan yang dilakukan oleh para ahli
menunjukkan bahwa pada arus searah merupakan arus yang
alirannya dari negatif (elektron) menuju kutub positif. Nah
aliran-aliran ini menyebabkan timbulnya lubang-lubang
bermuatan positif yang terlihat mengalir dari positif ke
negatif. Listrik DC (direct current) biasanya digunakan oleh
perangkat lektronika. Meskipun ada sebagian beban selain
perangkat elektronika yang menggunakan arus DC
(contohnya; Motor listrik DC) namun kebanyakan arus DC
digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa
beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC
diantaranya: Lampu LED (Light Emiting Diode), Komputer,
Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi. Selain itu listrik
DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja
baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding,
mainan mobil-mobilan dan masih banyak lagi. Intinya
kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik DC
merupakan beban perangkat elektronika.

III
1.
2.
3.
4.
5.

METODOLOGI

ALAT DAN BAHAN


Power supply
Multimeter analog
Project board
Resistor
Kabel jumper

LANGKAH PERCOBAAN

Pada praktikum kali ini kami mengukur arus dan


tegangan DC :
A. Alat dan bahan : AVO meter, Power supply, Project
board, Resistor, dan Kabel penghubung.
B. Prosedur percobaan
percobaan 1:
1) Menyusun rangkaian pada project board dengan
tegangan sumber Vs=5 volt
2) Mengukur besarnya arus I dengan multimeter
3) Mengukur tegangan VR1,VR2,VR3, dan VR4
dengan multimeter.

percobaan 2:
1) Mencari nilai RA dengan men-serikan R3 dan
R4 dan mintalah resistor sebesar 320 pada
instruktur
2) Ukur besarnya arus I dengan multimeter
3) Mengukur tegangan VR1,VR2,dan VRA dengan
multimeter
1.

2.
3.

Percobaan 3:
Mencari nilai RB dengan mem-paralelkan RA
dengan R2 dan mintalah resistor yang didapat
pada instruktur
Ukur besarnya arus I dengan multimeter
Ukur tegangan VR 1 dan VRB dengan
multimeter

Pada percobaan 1 ini, mengukur tegangan di setiap


resistor
Tegangan
Vs
VR1
VR2
VR3
VR4
Total tegangan

PERCOBAAN 4:

1. Mencari nilai RTotal dengan men2.


3.

serikan R1 dan RB dan mintalah nilai


resistor yang didapat pada instruktur
Mengukur besarnya arus I dengan
multimeter
Meng-analisis berdasarkan percobaan
diatas

Multimeter Analog
5V
4,2 V
0.9 V
0.7 V
0.8 V
4.89 V

Analisis percobaan 1 : pada percobaan 1 ini, tegangan


pada R1 yaitu 4,2V, R2(0.9V),R3(0.7V),R4(0.8V) dan
total tegangan jika R1-R4 dijumlahkan, yaitu 4.89V
sedangkan Power Supply yang kita gunakan, yaitu sebesar
5V. jika dibandingkan total tegangan yang dihasilkan

IV

HASIL DAN ANALISIS

dengan input yang kita gunakan sedikit kurang dengan


output 4.89V. ini dikarenakan ketelitian yang kurang.

Percobaan 1

1
2
3

Percobaan 2

Hunter,dave(september 2013) whats the big deal about


tube rectification
Malvino, A.P. 2003. Prinsip-Prinsip Elektronika, Buku 1.
Jakarta : Salemba Teknika.
H.P.Westmen et al,(ed),Reference Data for Radio
Engineers, fifth edision, 1998
Nama saya Kurniawan Saputra Lahir di
jakarta sedang berkuliah di UIN SGD
Bandung
dengan
jurusan
tekhnik
elektro ingin sukses di teknik elektro
dan menjadi sarjana yang ahli di bidang
Multimeter Analog
power.

DAFTAR PUSTAKA

Tegangan
Vs
VR1
VR2
VR34
Tegangan total
Analisis percobaan 2:

5v
4,2v
0.9v
0.9v
5.4v

Dari percobaan 2 ini, kita menggabungkan atau menserikan R3 dan R4 m3njadi R34 dengan menggunakan
resistor 320. Kemudian kita ukur masing-masing

Percobaan 4

tegangan pada resistor, dengan VR1(4,2V),VR2(0.9V)


dan VR34(0.9V) dengan tegangan total yang dihasilkan
sebesar 5.4V dan input yang kita pakai sebesar 5V, jika
dibandingkan tidak mungkin jika input 5V tetapi output
yang dikeluarkan sebesar 5.1V, ini kemungkinan ketelitian
yang menjadi alasannya.

Percobaan 3

Tegangan
Vs
VRtotal
Analisis percobaan 4:

Multimeter Analog
5v
5V

Pada percobaan ke-4 ini, kita menggunakan Rtotal atau


dari ke-4 resistor kita hiitung Rtotalnya dengan
menggunakan resistor 820. Tegangan pada Rtotal ini,
setelah diukur dengan multimeter analog, diperoleh
sebesar 5V. sedangkan input yang kita pakai, yaitu
sebesar 5V. Jadi memiliki hasil yang sama.
Tegangan
Vs
VR1
VR234
Tegangan total
Analisis percobaan 3 :

Multimeter Analog
5v
4,2V
0.9V
4.9V

Pada percobaan ke-3 ini, kita men-paralelkan antara R34


dengan R2 menjadi R234, kemudian kita ukur tegangan pada
masing-masing resistor dan diperoleh VR1(4,2V) dan
VR234(0.9V). dengan hasil tegangan total atau output 4.9V
sedangkan inputnya 5V. jika dibandingkan antara input dan

KESIMPULAN

Dari hasil percobaan kali Ini dapat disimpulkan


bahwasannya input yang digunakan harus sama
dengan output yang di keluarkan. Baik
menggunakan penyederhanaan resistor maupun
tidak. Fungsi penyederhanaan resistor digunakan
dikala kita membutuhkan ukuran resistor namun
tidak ada atau habis.

outpu hanya berbeda selisih 0.1V, ini dikarenakan ketelitian


yang kurang pada praktikum ini.
Nama saya Lutfi Naufal lahir di depok
sedang berkuliah di Jurusan Teknik
Elektro Fakultas Sains dan Teknologi UIN
Sunan Gunung Djati
Bandung..ingin
sukses menggeluti di jurusan ini,music
is my soul musik mendarah daging

Anda mungkin juga menyukai