Trigas
Badmianto,
tbadmianto@gmail.com
Penelaah :
Mohammad
Husni,
husnivedc@yahoo.com
S.T.,
S.Pd.,
M.T.,
+628563154194,
+628123266056;
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikandan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen yang
menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam
peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP)
merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan hal
tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi guru
(UKG) untuk kompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015. Hasil
UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam
penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan menjadi
10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG diwujudkan
dalam bentuk pelatihan guru pasca UKG melalui program Guru Pembelajar.
Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen perubahan dan
sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru Pembelajar dilaksanakan
melalui pola tatap muka, daring (online), dan campuran (blended) tatap muka
dengan online
.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikdan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LP2KS)
merupakan Unit Pelaksana Teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan
Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan perangkat
dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru sesuai bidangnya. Adapun
perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut adalah modul untuk program
Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP online untuk semua mata pelajaran dan
kelompok kompetensi. Dengan modul ini diharapkan program GP memberikan
sumbangan yang sangat besar dalam peningkatan kualitas kompetensi guru.
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena Karya.
Tenaga
ii
DAFTAR ISI
KATA SAMBUTAN ............................................................................ I
DAFTAR ISI ...................................................................................... III
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... VII
PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A.
B.
C.
D.
E.
Tujuan ...................................................................................................... 5
B.
C.
KEGIATAN
BELAJAR
DASAR
ELEKTRONIKA
PADA
KENDARAAN .................................................................................. 37
A.
Tujuan .................................................................................................... 37
B.
C.
D.
E.
iii
F.
Rangkuman ............................................................................................ 69
Tujuan ..................................................................................................... 71
B.
C.
D.
Aktifitas Pembelajaran........................................................................... 83
E.
F.
Rangkuman ............................................................................................ 83
Tujuan ..................................................................................................... 85
B.
C.
1.2.
E.
F.
iv
B.
C.
1.2.
2.2.
3.2.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5.
D.
E.
F.
B.
C.
2.2.
2.3.
2.4.
3.2.
Proses Gerakan Dorong Menyekrup Maju & Mundur Pinion ....... 145
3.3.
E.
F.
B.
C.
D.
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1atom (Nukleus Dan Elektron) ............................................................ 6
Gambar 1.2 Gerak Elektron Tak Beraturan ......................................................... 7
Gambar 1.3 Gerak Elektron Beraturan ................................................................ 8
Gambar 1.4 Tegangan Listrik Sebagai Akibat Dari Jumlah Elektron.................. 10
Gambar 1.5 Arah Arus Listrik Dan Arah Elektron .............................................. 11
Gambar 1.6ilustrasi Hubungan Antara Tegangan Dan Arus Listrik .................... 13
Gambar 1.7 Ketergantungan Hambatan Listrik Pada Penghantar ..................... 16
Gambar 1.8 Ilustrasi Hubungan Antara Hambatan Dan Arus Listrik .................. 19
Gambar 1.9 Ilustrasi Hubungan Antara Arus Dan Daya Listrik .......................... 20
Gambar 1.10 Rangkaian Seri ............................................................................ 21
Gambar 1.11rangkaian Paralel .......................................................................... 21
Gambar 1.12 Rangkaian Campuran .................................................................. 22
Gambar 1.13 Contoh Rangkaian Campuran.Lainnya ........................................ 23
Gambar 1.14 Magnet Alam Dalam Bentuk Batuan ............................................ 23
Gambar 1.15 Magnet Buatan ............................................................................ 24
Gambar 1.16 Magnet Listrik .............................................................................. 24
Gambar 1.17 Tolak Menolak Antara Magnet Dengan Kutub Yang Sama .......... 24
Gambar 1.18 Tarik Menarik Antara Magnet Dengan Kutub Yang Sama ............ 25
Gambar 1.19 Pengaruh Jika Kutub Yang Sama Saling Berhimpitan ................. 25
Gambar 1.20pengaruh Jika Kutub Yang Berbeda Saling Berhimpitan ............... 25
Gambar 1.21 Perlakuan Yang Tidak Diperbolehkan Pada Magnet .................... 26
Gambar 1.22 Medan Magnet Dari Magnet U ..................................................... 26
Gambar 1.23 Medan Magnet Dari Magnet Batang ............................................ 26
Gambar 1.24 Arah Garis Gaya Magnet ............................................................. 27
Gambar 1.25 Kaidah Tangan Kiri ...................................................................... 27
Gambar 1.26 Arah Elektron ............................................................................... 27
Gambar 1.27 Kaidah Tangan Kiri ...................................................................... 28
Gambar 1.28 Contoh Relay Yang Dijual Di Pasaran ......................................... 29
Gambar 1.29 Rangkaian Elektronika Yang Menggunakan Relay ...................... 29
Gambar 1.30 Prinsip Transformator .................................................................. 31
Gambar 1.31 Prinsip Coil Pengapian. ............................................................... 31
vii
viii
ix
xi
xii
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Modul Guru Pembelajar (GP) dengan topik Dasar Listrik dan Elektronika
pada Kendaraan inidigunakan oleh Guru Pembelajar sebagai peserta pada
pelatihan guru pasca UKG melalui program Guru Pembelajar SMK, Program
Keahlian TeknikMekatronika pada Kompetensi Kejuruan Ototronik.
Modul untuk GP terdiri dari 10 (sepuluh) kelompok kompetensi A sampai
dengan J, dimana modul ini berada pada Kelompok Kompetensi B. Modul ini
mendasari modul-modul setelahnya, yaitu modul Engine Management
System (EMS), modul Chasis Management System (CMS) dan utamanya
adalah modul ComfortSafety and Information Technology (CSIT).
Modul ini memberikan latihan kepada peserta untuk mempelajari bagaimana
memahami dasar listrik dan elektronika di kendaraan..
B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan dapat :
1.
thyristor, transistor, Op-Amp dan Integrated Circuit seperti IC Timer 555 dan
Mikrokontroler
3.
4.
5.
6.
8.
9.
C. Peta Kompetensi
D. Ruang Lingkup
Kegiatan Belajar 1 : (Dasar Listrik pada Kendaraan)
1. Atom dan Elektron
2. Besaran Listrik (Tegangan Listrik, Arus Listrik, Hambatan/Tahanan
Listrik, Daya Listrik)
3. Rangkaian Listrik (Seri, Paralel dan Pembagi tegangan & arus)
4. Kemagnetan (Magnet Listrik ,
Relay,
Transformator,
Motor
Listrik,
Generator / Alternator
Kegiatan Belajar 2 : (Dasar Elektronika pada Kendaraan)
1. Tahanan (Resistor)
2. Kondensator (Capasitor) (Electrostatic, Electrolytic dan Electrochemical)
3. Dioda
4. Thyristor (Diac, SCR dan Triac)
5. Transistor BJT (Bipolar Junction Transistor) dan Transistor FET (Field
Efect Transistor)
6. Operasional Amplifier (Penguat Inverting, Penguat Non Inverting,
Penguat Penjumlah, Penyangga Tegangan, Rangkaian Pengurang
)
7. Integrated Circuit (IC) lainnya (555, Mikrokontroler)
8. Sinyal (Analog dan Digital)
Kegiatan Belajar 3 : (Desain Pembuatan Printed Circuit Board(PCB))
1. Menginstal Software Eagle
2. Membuat Schematic Baru
3. Menyusun Layout Schematic dengan Editor
4. Routing PCB secara Otomatis
5. Routing PCB secara Manual
6. PrintOut PCB
Kegiatan Belajar 4 : Kelistrikan Body
1. Pendahuluan
2. Sistem lampu Kepala
3. Sistem Pengahpus Kaca
4. Sistem Tanda Belok dan klakson
Kegiatan Belajar 5 : Sistem Pengisian
1. Pengantar
2. Kontruksi Alternator
3. Macam Regulator
4. Perawatan dan Perbaikan Sistem Pengisian
Kegiatan Belajar 6 : Sistem Stater
1. Pendahuluan
2. Jenis Motor Stater
3. Stater Dorong Skrup
4. Perawatan dan Perbaikan Sistem Stater
tegangan, arus,
C. Uraian Materi
1. ATOM DAN ELEKTRON
Semua atom terdiri dari proton, neutron dan elektron. Proton mengandung
muatan listrik positif dan neutron tidak mengandung muatan sama sekali.
Proton dan neutron berada di dalam inti atom atau disebut nukleus. Di luar
nukleus tersebut, ada partikel yang bermuatan negatif, disebut elektron. Atom
dari setiap benda yang berlainan, berbeda dengan lainnya berdasarkan
perbedaan jumlah proton, neutron dan elektronnya. Jumlah proton dan
elektron yang sama terjadi di dalam suatu atom. Dan hal ini disebut terjadinya
keseimbangan secara elektris, dimana muatan positif dan negatif saling
menghilangkan satu sama lain. Ketika di dalam suatu atom terdiri dari lebih 2
elektron, maka elektron-elektron tersebut tersusun pada kulit atom dengan
jarak yang bervariasi. Semua atom terikat bersama-sama oleh kekuatan daya
tarik yang besar di antara nukleus (inti atom) dan elektron atom tersebut.
Elektron yang berada di kulit terluar dari suatu atom tertarik oleh nukleus (inti
atom) dengan daya tarik yang lebih kecil daripada elektron yang lebih dekat
dengan nukleus (inti atom).
Hal ini memungkinkan atom bisa kehilangan elektron, dimana atom pada
kondisi ini disebut sebagai ion, dimana sudah tidak terjadi keseimbangan
elektris lagi, tetapi bermuatan positif dan mampu menarik elektron dari atom
lain ke dalam dirinya. Elektron yang bisa berpindah dari satu atom ke atom
lainnya disebut sebagai elektron bebas seperti gerakan yang acak yang
terjadi secara terus-terusan dan tak terbatas. Elektron-elektron bebas ini
banyak sekali terdapat di dalam bahan-bahan konduktor. Kita dapat
membuktikan dengan cara memukul besi sekeras-kerasnya, maka akan
terlihat percikan-percikan api yang meloncat kesana-kemari. Misal pada rel
kereta api saatdirem akan tampak percikan-percikan bunga api. Percikanpercikan api ini tidak lain adalah elekron-elektron bebas yang sempat
meninggalkan daya tarik-menarik dari ikatan atom besi, dan meloncat keluar
bertumbukan dengan udara. Bagaimanapun, jika tekanan secara elektris atau
tegangan (voltage) diberikan pada material manapun, maka yang terjadi
adalah kecenderungan elektron untuk pindah dengan arah tertentu. Gerakan
elektron bebas ini diketahui sebagai aliran, yang mendasari sebuah aliran
arus listrik. Dengan begitu, arus merupakan banyak sedikitnya perpindahan
dari suatu muatan.
Konduktor adalah bahan yang berisi elektron yang terikat secara bebas oleh
nukleus (inti atom) dan dengan mudah bisa berpindah dari satu atom ke atom
lainnya di dalam bahan tersebut. Contoh yang termasuk bahan ini adalah
besi, tembaga, emas dan lain-lain.
Isolator adalah bahan, dimana berisi elektron yang terikat dengan kuatnya
oleh nukleusnya, sehingga dapat dipastikan bahwa bahan-bahan isolator
hampir-hampir tidak dapat dapat mengalirkan aliran listrik. Contoh yang
termasuk bahan ini adalahkertas, karet, plastik, gelas, lilin, aspal dan lain-lain.
maka
bahan-bahan
yang
termasuk
semikonduktor
dapat
Satuan yang dipakai untuk mengukur banyak sedikitnya muatan listrik (Q)
adalah Coulomb (dimana 1 Coulomb = 6.24 x 1011 elektron). Jika aliran
elektron pada suatu konduktor berlangsung sebanyak 1 Coulomb setiap 1
detik , maka arus yang dihasilkan ini disebut arus 1 Ampere.Dimana 1
Ampere = 1 Coulomb per detik atau 1 A = 1 C/s, maka 1 Coulomb = a
Ampere detik atau 1 C = 1 As. Secara umum, jika I adalah arus dalam
ampere dan t adalah waktu dalam detik selama terjadinya aliran arus, maka I
x t merepresentasikan jumlah muatan listrik dalam Coulomb.Dengan kata
lain, jumlah muatan listrik adalah jumlah muatan elektron yang berpindah dari
satu tempat ke tempat lain. Muatan listrik disimbolkan dengan huruf Qberasal
dari bahasa inggris Quantum yang artinya banyaknya, dan diukur dengan
satuan Coulomb.
Q = I x t coulombs
Dimana :
Q
1 Coulomb =
Permasalahan : Berapakah arus listrik harus dialirkan apabila 0.24 di pindahkan selama
15 mili detik ?
Diketahui bahwa Q It , maka
I
Q
t
3
0 . 2 4 0 . 2 4 x 12 04 0
3
1 5
1 5
1 5 x 1 0
16A
Permasalahan : Jika suatu arus listrik sebesar 10 A mengalir dalam 4 menit, tentukan
muatan listrik yang dipindahkan !
Jawab
Muatan
listrik,
maka
Q 1 0x2 4 0 2400 C
Pada bagian ini akan dipelajari tentang besaran listrik, pengukuran besaran
listrik, hukum ohm dan hukum daya, rangkaian listrik dan kemagnetan.
2. BESARAN LISTRIK
Untuk mempelajari tentang materi keteknikan khususnya listrik dan
elektronika, pertama harus didefinisikan besaran yang ada, menyangkut
standar satuan, lambang dan singkatan. Tentunya standar yang digunakan
merupakan sistem satuan internasional. Dalam suatu rekayasa, gejala fisis
harus dapat diungkap secara kuantitatif dan dimengerti secara sama oleh
setiap orang. Untuk itu diperlukan seperangkat satuan baku (standar) yang
konsisten dan berlaku dimanapun di dunia ini.Untuk teknik listrik dipakai
sistem SI (Sistem internasional) yang memakai meter sebagai satuan
panjang, kilogram sebagai satuan massa, second/detik sebagai satuan
waktu. Besaran dasar lainnya adalah suhu/temperature, yang dalam sistem
SI diukur dalam Kelvin. Untuk mendefinisikan besaran-besaran listrik,
diperlukan satuan tambahan dan ampere sebagai satuan arus listrik
memenuhi keperluan tersebut. Kandela diperlukan untuk menyatakan
besaran intensitas cahaya.Besaran listrik yang dipelajari pada bagian ini
menyangkut apa itu arus listrik (I), tegangan listrik (V), hambatan listrik (R),
daya listrik (P) dan energi listrik (E).
Tabel 1.1Besaran Dasar
yang
berarti
penyebab.
Tegangan
merupakan
penyebab
Kutub yang kekurangan elektron disebut kutub positf, sebaliknya kutub yang
kelebihan elektron disebut kutub negatif. Perbedaan potensial yang besar
antara kedua kutub tersebut dikatakan tegangan tinggi, dan perbedaan
potensial yang kecil dikatakan tegangan rendah. Contoh sumber tegangan
adalah aki, baterai, dinamo, generator dan lain sebagainya.
10
berubah,
ini
berarti
elektron-elektron
bebas
dari
atom
itu
Secara umum arus listrik di definisikan sebagai perubahan muatan listrik per
satuan waktu (dq/dt). Satuan arus adalah ampere (A), yang menyatakan
banyaknya muatan yang mengalir dengan laju 1C/s.Nama ampere diambil
dari nama A.M. Ampere, seorang ahli fisikaPerancis pada permulaan abad
ke sembilan belas. Sering juga arus tersebut dinamai 1amp, tetapi nama ini
tidak formal dan tidak resmi.Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah
bagaimana arah arus listrik ? Akan memudahkan kita untuk memikirkan arus
sebagai pergerakan muatan positif, meskipun diketahui bahwa aliran arus di
dalam suatu konduktor logam dihasilkan oleh elektron. Perlu kita sadari
bahwa
panah
arus
tidaklah
menunjukkan
arah
aliran
arus
yang
11
sesungguhnya,
tetapi
hanya
sekedar
perjanjian
(konvensi)
untuk
Arus listrik disimbolkan dengan huruf (I) berasal dari bahasa jerman, yaitu
Intensitaet yang berarti Intensitas atau disebut besar arus = kuat arus.Adanya
aliran elektron tentunya ada penyebabnya. Contoh pada Gambar di atas yaitu
aki, merupakan salah satu komponen yang bisa menimbulkan aliran elektron.
Aki merupakan salah satu dari sumber aliran. Contoh yang lainnya adalah
baterai, dinamo, generator, selalu terdapat 2 buah tempat penyambungan
kawat-kawat luar. Tempat-tempat penyambungan ini disebut juga kutub-kutub
dan diberi tanda positif (+) dan negatif (-). Tanda-tanda ini perlu karena pada
kutub-kutub tersebut terdapat muatan listrik yang tidak sama sifatnya. Lebih
jelasnya ada pada pembahasan mengenai apa itu tegangan (Volt). Pada
kutub positif (+) terdapat atom-atom yang sangat kekurangan elektron,
sehingga sudah jelas bahwa pada kutub ini tidak seimbang lagi muatannya.
Karena kekurangan jumlah elektron-elektron, maka kekuatan tenaga
penyimpanan listrik positif dari proton merasakan lebih kuat daripada muatan
tenaga penyimpanan listrik negatif dari elektron. Oleh sebab itu, pada kutub
tersebut muatannya jelas POSITIF. Demikian juga pada kutub negatif
(-),
Oleh
sebab
itu
maka
pasa
kutub
ini
muatannya
jelas
12
selalu
ingin
mengembalikan
keseimbangannya
lagi
bila
ada
sejumlah
elektron-elektron
pada
dirinya
(kutub
positif
13
yang
rendah
(disimbolkan
dengan
huruf
kecil).
Dari
tersebut
merupakan
logam-logam
campuran
A=
15
penampang
kawat
penghantar.
Artinya
semakin
besar
luas
R
dimana : R
l
16
.l
A
A
)
hambatan jenis (
mm2/m)
.l
r 2 , dimana
.l
A
2mm
= 1mm. Maka A =
2
penghantar
tersebut.Semakin
dipengaruhi
besar
suhunya,
oleh
maka
suhu
pada
semakin
penghantar
besar
pula
Logam mempunyai koefisien panas positif, sedangkan arang gas dan zat
cair mempunya nilai koefien panas negatif. Sebagai misal, jika suhu naik
sebesar 1o Celcius, maka tiap-tiap 1 Ohm hambatan yang berbahan
tembaga akan bertambah sebanyak 0.004 . Ini berarti bahwa koefisien
panas dari tembaga adalah 0.004. Umpamanya sepotong kawat tembaga
mempunyai hambatan sebesar 100 , dan suhu dinaikkan sebesar 1o C,
maka hambatan akan menjadi
Rt = R + (R x x t)
= 100 + (100 x 0.004 x 1)
= 100.4 C
Jika suhu dinaikkan sebesar 10o C, maka hambatan akan menjadi :
Rt = R + (R x x t)
= 100 + (100 x 0.004 x 10)
= 104 C
Rumus yang menyatakan bahwa hambatan dipengaruhi oleh suhu adalah
sebagai berikut
Rt = R(1 + . t)
17
Dimana : Rt
Sesuai tabel 1.3, koefisien panas ( ) untuk wolfram adalah 0.004 dan
= 0.055 mm2 pada suhu 15 oC. Maka t = 40 oC 15 oC = 25 oC.
.l
Sehingga R
= (0.055 mm2 /mx 100m) /2 mm2 = 2.75 . Sehingga
A
hambatan kawat wolfram tersebut pada suhu 40o C adalah :
Rt = R(1 + . t)
= 2.75(1 + 0.004 x 25)
18
2.7775
Hubungan antara arus listrik dan hambatan listrik dapat dilihat pada ilustrasi
gambar diatas, penampang pipa adalah hambatan dan air yang mengalir
adalah kuat arus. Semakin besar hambatan yang dilalui air maka semakin
sedikit air yang mengalir pada tinggi air yang sama. Dalam hal ini, jumlah
debit air diilustrasikan sebagai arus listrik. Dapat disimpulkan bahwa semakin
besar tahanan listrik, maka semakin kecil arus listrik yang mengalir.
Sebaliknya jika semakin kecil tahanan listrik, maka semakin besar arus listrik
yang dihasilkan, dengan kondisi pada tegangan yang sama pada suatu
beban
Hukum ohm didefinisikan dari hubungan antara tegangan dan arus dalam
konduktor padat dan cair. U = R x I. Konstanta kesebandingan R bisa disebut
ohmic resistansi dan terukur dalam satuan ohm (). Kebalikan dari resistansi
adalah konduktansi (G). G = 1/R
19
3. RANGKAIAN LISTRIK
Rangkaian listrik yang umum ada adalah rangkaian seri dan paralel ataupun
campuran keduanya berupa rangkaian campuran.
20
Pada hambatan yang dirangkai secara seri bila ditinjau dari hukum ohm
maka menjadi :
Rt = R1 + R2 + ... + Rn
Sehingga nilai hambatan total adalah penjumlahan dari semua nilai hambatan
yang ada.
3.2. RANGKAIAN PARALEL
Namum untuk rangkaian paralel bisa dilihat gambar dibawah :
1
1
1
...
R1 R 2
Rn
21
Vx
Rx
xVt
R1 R 2 ... Rn
Dimana Vx adalah tegangan yang dicari pada hambatan (Rx) yang ingin
diketahui tegangannya.Rumus pembagi arus :
Ix =
R1 R 2 ... Rn
xIt
R1 R 2 ... Rn Rn
Dimana Ix adalah arus yang dicari yang mengalis pada hambatan (Rx) yang ingin
diketahui arusnya.Dari kedua rangkaian tersebut dapat digabungkan menjadi
rangkaian campuran. Contoh rangkaian campuran seperti Gambar 2.15.
22
R12 =
1
1
R1 R 2
Rt = R12 + R3
Untuk menyederhanakan rangkaian campuran perlu disederhanakan terlebih
dahulu bisa di seri dahulu ataupun di parallel dulu.
4. KEMAGNETAN
Magnet alam adalah senyawa logam Fe3O4 yang dapat menarik beberapa
jenis logam lain yang mengandung logam besi. Sifat dari magnet tersebut
bersifat permanen.
Magnet jenis yang lainnya adalah magnet. Magnet buatan dibuat dari bahan
besi baja yang dibuat menjadi magnet, cara pembuatanya bisa dengan
menggunakan besi baja yang digosokan pada magnet alam sehingga besi
23
baja tersebut ikut memiliki daya kemagnetan yang tidak permanen atau bisa
hilang.
Magnet yang ketiga adalah magnet listrik yang mana dibuat dari besi baja
yang dililit dengan kawat tembaga dan diberi aliran listrik sehingga besi baja
tersebut memiliki daya kemagnetan yang tidak permanen atau bisa hilang.
Namun perlu diingat arus listrik yang diberikan harus arus listrik searah atau
DC (Direct Current) agar bisa terbentuk medan magnet yang memiliki dua
kutub. Kutub utara dan kutub selatan.
24
Gambar 1.18 Tarik Menarik antara Magnet dengan Kutub yang Sama
Sifat magnet adalah tarik menarik bila kutunya berlawanan dan tolak
menolat jika sama. Medan magnet akan semakin kuat jika kutub yang
sama disatukan dan sebaliknya saling meniadakan jika kutub berlawanan
disatukan.
Perlu diperhatikan magnet buatan dan magnet listrik daya magnetnya dapat
hilang. Hal-hal yang dapat merusak kemagnetan adalah :
Jika magnet batang dipanaskan, maka kemagnetannya berkurang atau
hilang
Jika magnet dipukul maka kemagnetannya akan menjadi rusak (hilang)
25
Pada magnet terdapat medan yang terkuat yaitu pada ujung-ujung dari magnet
tersebut.Garis-garis gaya menunjukkan arah kerja gaya magnet dan luas yang
digambarkan oleh garis-garis gaya menunjukkan medangaya magnet sehingga
makin kuat gaya kemagnetan, maka akan makin padat garis-garis gayanya.
4.1. MAGNET LISTRIK
Magnet listrik pada dasarnya logam yang dialiri arus listrik sehingga
membangkitkan medan magnet.
26
Arah dari garis gaya magnet dapat dijabarkan dengan kaidah tangan kiri
seperti gambar dibawah :
Pada aturan kaidah tangan kiri ibu jari menunjuk keatas dimana merupakan
arah arus listrik sedangkan keempat jari yang lainnya menunjukkan arah garis
gaya magnet.
Seperti dapat dilihat pada Gambar 1.29 garis-garis gaya magnet merupakan
lingkaran-lingkaran yang berpusat pada penghantar dan arahnya tergantung
pada arah arus listrik.
27
Ada beberapa cara untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan yaitu
penghantar yang digunakan digulung menjadi kumparan semakin banyak
kumparan maka semakin besar medan magnet yang dihasilkan semakin kuat,
memperbesar arus yang dialirkan pada kumparan atau dapat juga pada inti
atau pusat kumparanya diisi dengan besi.
28
peralatan
listrik4
ampere
AC
220
V)
dengan
memakai
Pada gambar diatas terlihat ada sebuah dioda sebagai pengaman tegangan
tinggi dan sebuah transistor sebagai penggerak relay.
4.3. TRANSFORMATOR
Transformator atau sering juga disebut trafo adalah komponen yang berfungsi
untuk mengubah (menaikkan/menurunkan/melewatkan) tegangan listrik
bolak-balik (AC) Bentuk dasar transformator adalah sepasang ujung pada
bagian primer dan sepasang ujung pada bagian sekunder. Bagian primer dan
sekunder adalah merupakan lilitan kawat email yang tidak berhubungan
secara elektris. Kedua lilitan kawat ini dililitkan pada sebuah inti yang
dinamakan inti trafo.Pada penggunaannya trafo juga digunakan untuk
29
U Np Is
Us Ns Ip
Prinsip trafo penurun tegangan adalah jumlah lilitan primernya lebih banyak
dari pada jumlah lilitan sekundernya. Sedangkan. Trafo penaik tegangan
memiliki jumlah lilitan primer lebih sedikit dari pada jumlah lilitan sekundernya.
Jika dilihat dari besarnya ukuran kawat email yang digunakan, trafo penurun
tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih kecil pada lilitan primernya.
Sebaliknya trafo penaik tegangan memiliki ukuran kawat yang lebih
besarpada lilitan primernya. Hal ini dikarenakan pada trafo penurun tegangan
output (keluaran) arus listriknya lebih besar, sedangkan trafo penaik tegangan
memiliki output arus yang lebih kecil.Sementara itu frekuensi tegangan pada
input dan outputnya tetap (tidak ada perubahan). Parameter lain adalah
efisiensi daya trafo. Dalam kinerjanya trafo yang bagus memiliki efisiensi
daya yang besar (sekitar 70-10%). Daya yang hilang biasanya keluar menjadi
kalor/panas yang timbul pada saat trafo bekerja. Trafo yang memiliki efisiensi
tinggi dibuat dengan teknik tertentu dengan memperhatikan bahan inti trafo,
kerapatan lilitannya serta faktor2 lainnya.
30
(hanya selama
31
perubahan tersebut). Karena tegangan induksi yang tinggi maka timbul bunga
api. Waktu bakar bunga api yang timbul hanya sekitar 2 ms (milli detik).
4.4. MOTOR LISTRIK
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energi listrik menjadi energi
mekanik. Alat yang berfungsi sebaliknya, mengubah energi mekanik menjadi
energi listrik disebut generator atau dinamo. Motor listrik dapat ditemukan
pada peralatan rumah tangga seperti kipas angin, mesin cuci, pompa air dan
penyedot debu.Motor listrik dibedakan menjadi dua kategori yang berbeda:
DC(Direct Current) dan AC(Alternatif Current).Motor listrik AC mempunyai
keuntungan desain yang simple, harga yang relatif murah, bentuk yang
bervariasi dan mudah dicari penggantinya sedangkan kerugiannya adalah
memerlukan alat yang rumit untuk melakukan pengendalian kecepatan,
sangat susah untuk bekerja pada kecepatan rendah dan sulit untuk
digunakan pada kebutuhan yang membutuhkan kepresisian tinggi.Sedangkan
motor DC sendiri mempunyai keuntungan yaitu desain yang simple, mudah
dikendalikanbaik kecepatan maupun torsinya namun kerugianya motor listrik
DC relatif lebih mahal dan secara fisik lebih besar bila dibandingkan dengan
motor listrik AC.Motor listrik sendiri ada bermacam macam jenisnya seperti
Motor DC Medan lilitan (Wound Field), Motor lilitan seri (Series Wound),
Motor lilitan parallel (Shunt Wound), Motor gabungan (Compound) Motor
dengan magnet permanen.Prinsip kerja motor listrik didasarkan pada prinsip
magnet listrik dimana apabila konduktor yang dialiri arus akan mendapatkan
gaya apabila berada didalam medan magnet. Arah arus, medan magnet dan
gaya yang dihasilkan adalah saling tegak lurus seperti ditunjukkan pada
Gambar 2.35
32
Panjang penghantar.
Pada Motor listrik terdapat juga parameter yang disebut torsi (T) atau gaya
putar yang dihasilkan oleh motor. Dari kesemua parameter tersebut didapat
kesebandingan yaitu:T F sedangkan F B dan F i
33
2.
3.
besar
34
Komutator
Sikat (brush)
Diode
35
36
Elektronika
pada
Kendaraan
A. Tujuan
Setelah mengikuti menyelesaikan materi Dasar Sistem Kontrol secara Umum ini,
peserta diharapkan dapat :
1. Menelaah Komponen elektronika meliputi: tahanan, kondensator, dioda,
thyristor, transistor, Op-Amp dan Integrated Circuit seperti IC Timer 555 dan
Mikrokontroler
2. Menafsirkan konsep sinyal analog dan digital
C. Uraian Materi
Dalam dunia elektronika komponen ada beraneka ragam dan jenis, namun
dari kesemuanya itu dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu komponen aktif
dan komponen pasif. Sebagai contoh untuk komponen pasif adalah : resistor,
induktor, kapasitor sedangkan untuk komponen aktif adalah : diode,
transistor, tyristor, opamp dan IC. Perbedaan yang mencolok antara
keduanya adalah pada komponen pasif tidak mengubah bentuk gelombang
sinyal ac yang diberikan kepadanya sedangkan komponen aktif dapat
menyearahkan, menguatkan, dan mengubah bentuk gelombang sinyal AC
yang diberikan kepadanya.
1. TAHANAN (RESISTOR)
Resistor dapat disebut juga sebagai tahanan atau hambatan dimana resistor
digunakan untuk menghambat aliran dari arus listrik yang diberikan. Resistor
memiliki nilai yang disebut resistansi dalam satuan ohm dengan lambang
omega ().
37
Variabel resistor atau dapat disebut juga resistor yang nilai resistansinya
dapat diubah-ubah sesuai spesifikasinya (Contohnya : potensiometer,
trimpot).
38
Tipe resistor yang umum adalah berbentuk tabung dengan dua kaki tembaga
di kiri dan kanan. Pada badannya terdapat lingkaran membentuk gelang kode
warna untuk memudahkan pemakai mengenali besar resistansi tanpa
mengukur besarnya dengan Ohmmeter. Kode warna tersebut adalah standar
Tabel 2.1Kode warna resistor
Biasanya warna gelang toleransi berada pada badan resistor yang paling
pojok atau juga dengan lebar yang lebih menonjol, sedangkan warna gelang
yang pertama agak sedikit ke dalam.
Jumlah gelang yang melingkar pada resistor umumnya sesuai dengan besar
toleransinya. Biasanya resistor dengan toleransi 5%, 10% atau 20% memiliki
3 gelang (tidak termasuk gelang toleransi). Tetapi resistor dengan toleransi
1% atau 2% (toleransi kecil) memiliki 4 gelang (tidak termasuk gelang
39
2. KONDENSATOR (CAPASITOR)
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan
listrik. Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang
dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik. Bahan-bahan dielektrik yang umum
dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-lain. Muatan positif
tidak dapat mengalir menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan
dielektrik yang non-konduktif.
40
Q=CxV
Q = muatan elektron dalam C (coulombs)
C = nilai kapasitansi dalam F (farads)
V = besar tegangan dalam V (volt)
Dalam praktek pembuatan kapasitor, kapasitansi dihitung dengan mengetahui
luas area plat metal (A), jarak (t) antara kedua plat metal (tebal dielektrik) dan
konstanta (k) bahan dielektrik. Dengan rumusan dapat ditulis sebagai berikut :
Untuk rangkaian elektronik praktis, satuan farads adalah sangat besar sekali.
Umumnya kapasitor yang ada di pasar memiliki satuan uF (10-6 F), nF (10-9
F) dan pF (10-12 F).
41
42
Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate) lalu
diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif
(katoda). Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik. Lapisan
metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dengan demikian dapat dibuat
kapasitor yang kapasitansinya cukup besar. Bahan yang paling banyak dan
murah adalah Aluminium. Untuk mendapatkan permukaan yang luas, bahan
plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat
diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar.
Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga
yang padat. Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan
electrolit yang menjadi elektroda negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu
manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor jenis ini bisa memiliki
kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil. Selain itu
karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan
lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat
dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk
kapasitor jenis ini adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan
accu adalah kapasitor yang sangat baik, karena memiliki kapasitansi yang
besar dan arus bocor (leakage current) yang sangat kecil. Tipe kapasitor jenis
ini juga masih dalam pengembangan untuk mendapatkan kapasitansi yang
besar namun kecil dan ringan.Pada kapasitor yang berukuran besar, nilai
43
kapasitansi umumnya ditulis dengan angka yang jelas. Lengkap dengan nilai
tegangan maksimum dan polaritasnya.Kapasitor yang ukuran fisiknya mungil
dan kecil biasanya hanya bertuliskan 2 (dua) atau 3 (tiga) angka saja. Jika
hanya ada dua angka satuannya adalah pF (pico farads). Jika ada 3 digit,
angka pertama dan kedua menunjukkan nilai nominal, sedangkan angka ke-3
adalah faktor pengali. Faktor pengali sesuai dengan angka nominalnya,
berturut-turut 1 = 10, 2 = 100, 3 = 1.000, 4 = 10.000 dan seterusnya. Pada
kapasitor terdapat yang dinamakan tegangan kerja atau tegangan maksimum
yang diijinkan sehingga kapasitor masih dapat bekerja dengan baik. Sehingga
tegangan yang diberikan pada kapasitor tidakboleh melebihi dari yang tertera
atau tercantum. Umumnya kapasitor-kapasitor polar bekerja pada tegangan
DC dan kapasitor non-polar bekerja pada tegangan AC.
3. DIODA
Dioda
termasuk
komponen
elektronika
yang
terbuat
dari
bahan
44
untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka
akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran
hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka
dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan
memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat
polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.
Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran
hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masingmasing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion
layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
45
Dengan demikian dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja. Pada
tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor. Hanya
diperlukan beberapa volt diatas nol saja pada diode bisa terjadi konduksi. Ini
disebabkan karena adanya dinding deplesi (deplesion layer). Untuk dioda
yang terbuat dari bahan Silikon tegangan konduksi adalah diatas 0.7 volt.
Kira-kira 0.2 volt batas minimum untuk dioda yang terbuat dari bahan
Germanium.
Sebaliknya untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun
memang ada batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru
terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron
yang terbentuk di lapisan deplesi. Fenomena tegangan breakdown dioda ini
mengilhami pembuatan komponen aktif lainnya yang dinamakan zener.
Sebenarnya tidak ada perbedaan sruktur dasar dari zener, melainkan mirip
46
dengan dioda. Tetapi dengan memberi jumlah doping yang lebih banyak pada
sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown dioda bisa makin cepat
tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan
ratusan volt, pada zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt.
Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias maju
maka zener biasanya berguna pada bias negatif (reverse bias). Jenis diode
yang lain adalah LED atau singkatan dari Light Emiting Dioda, merupakan
komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya. Struktur LED juga sama
dengan dioda, tetapi belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang
sambungan P-N juga melepaskan energi berupa energi panas dan energi
cahaya. LED dibuat agar lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk
mendapatkan emisi cahaya pada semikonduktor, doping yang pakai adalah
galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan
warna cahaya yang berbeda pula.
47
Pada saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna
merah, kuning, hijau dan biru. Pada dasarnya semua warna bisa dihasilkan,
namun akan menjadi sangat mahal dan tidak efisien. Dalam memilih LED
selain warna, perlu diperhatikan tegangan kerja, arus maksimum dan disipasi
daya-nya. Umumnya LED bisa bekerja pada tegangan 1,2 sampai 1,5 volt
namun saat ini ada juga yang dinamakan LED super bright dengan cahaya
yang lebih terang namun diperlukan juga tegangan kerja dan arus yang
lebihbesar juga. Bentuk LED juga bermacam-macam, ada yang persegi
empat, bulat dan lonjong.
4. THYRISTOR
Thyristor berakar kata dari bahasa Yunani yang berarti pintu'. Dinamakan
demikian barangkali karena sifat dari komponen ini yang mirip dengan pintu
yang dapat dibuka dan ditutup untuk melewatkan arus listrik. Ada beberapa
komponen yang termasuk thyristor antara lain adalah komponen-komponen
thyristor yang dikenal dengan sebutan SCR (silicon controlled rectifier),
TRIAC dan DIAC. Ciri-ciri utama dari sebuah thyristor adalah komponen yang
terbuat dari bahan semikonduktor silicon. Walaupun bahannya sama, tetapi
struktur P-N junction yang dimilikinya lebih kompleks dibanding transistor
bipolar atau MOS. Komponen thyristor lebih digunakan sebagai saklar
(switch) ketimbang sebagai penguat arus atau tegangan seperti halnya
transistor.
4.1. SCR
48
49
Pada Gambar 2.57. tertera tegangan breakover Vbo, yang jika tegangan
forward SCR mencapai titik ini, maka SCR akan ON. Lebih penting lagi
adalah arus Ig yang dapat menyebabkan tegangan Vbo turun menjadi lebih
kecil. Pada gambar ditunjukkan beberapa arus Ig dan korelasinya terhadap
tegangan breakover. Pada datasheet SCR, arus trigger gate ini sering ditulis
dengan notasi IGT (gate trigger current). Pada gambar ada ditunjukkan juga
arus Ih yaitu arus holding yang mempertahankan SCR tetap ON. Jadi agar
SCR tetap ON maka arus forward dari anoda menuju katoda harus berada di
atas parameter ini.Sejauh ini yang dikemukakan adalah bagaimana membuat
SCR menjadi ON.
Pada kenyataannya, sekali SCR mencapai keadaan ON maka selamanya
akan ON, walaupun tegangan gate dilepas atau di short ke katoda. Satusatunya cara untuk membuat SCR menjadi OFF adalah dengan membuat
arus anoda-katoda turun dibawah arus Ih (holding current). Pada Gambar
2.57. kurva I-V SCR, jika arus forward berada dibawah titik Ih, maka SCR
kembali pada keadaan OFF. Berapa besar arus holding ini, umumnya ada di
dalam datasheet SCR.Cara membuat SCR menjadi OFF tersebut adalah
sama saja dengan menurunkan tegangan anoda-katoda ke titik nol. Karena
inilah SCR atau thyristor pada umumnya tidak cocok digunakan untuk aplikasi
DC. Komponen ini lebih banyak digunakan untuk aplikasi-aplikasi tegangan
AC, dimana SCR bisa OFF pada saat gelombang tegangan AC berada di titik
nol.Ada satu parameter penting lain dari SCR, yaitu VGT. Parameter ini adalah
tegangan trigger pada gate yang menyebabkab SCR ON.
50
Transistor seperti gambar diatas dapat disebut juga transistor bipolar atau
transistor BJT (Bipolar Junction Transistor). Transistor bipolar adalah
inovasiyang mengantikan transistor tabung (vacum tube). Selain dimensi
transistor bipolar yang relatif lebih kecil, disipasi dayanya juga lebih kecil
sehingga dapat bekerja pada suhu yang lebih dingin. Dalam beberapa
aplikasi, transistor tabung masih digunakan terutama pada aplikasi audio,
untuk mendapatkan kualitas suara yang baik, namun konsumsi dayanya
sangat besar. Sebab untuk dapat melepaskan elektron, teknik yang
digunakan adalah pemanasan filamen seperti pada lampu pijar.Transistor
bipolar memiliki 2 junction yang dapat disamakan dengan penggabungan 2
buah dioda. Emiter-Base adalah satu junction dan Base-Kolektor junction
lainnya itulah kenapa disebut (Bipolar Junction Transistor). Seperti pada
dioda, arus hanya akan mengalir hanya jika diberi bias positif, yaitu hanya
jika tegangan pada material P lebih positif daripada material N (forward
bias). Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-emiter
diberi bias positif sedangkan base-colector mendapat bias negatif (reverse
bias).
51
Karena base-emiter mendapat bias positif maka seperti pada dioda, elektron
mengalir dari emiter menuju base. Kolektor pada rangkaian ini lebih positif
sebab mendapat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih positif, aliran
elektron bergerak menuju kutup ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran
elektron seluruhnya akan menuju base seperti pada dioda. Tetapi karena
lebar base yang sangat tipis, hanya sebagian elektron yang dapat
bergabung
dengan
hole
yang
ada
pada
base.
Sebagian
besar
52
Jika misalnya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan
terjadi aliran elektron dari emitor menuju kolektor. Jika pelan-pelan 'keran'
base diberi bias maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan
besarnya sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan. Dengan
kata lain, arus base mengatur banyaknya elektron yang mengalir dari emiter
menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus
base yang kecil menghasilkan arus emiter-colector yang lebih besar. Istilah
amplifier
(penguatan)
sebenarnya
bukanlah
penguatan
dalam
arti
Perlu diingat, walaupun tidak ada perbedaan pada doping bahan pembuat
emitor dan kolektor, namun pada prakteknya emitor dan kolektor tidak dapat
dibalik.
53
Dari satu bahan silikon (monolitic), emitor dibuat terlebih dahulu, kemudian
base dengan doping yang berbeda dan terakhir adalah kolektor. Terkadang
dibuat juga efek diodapada terminal-terminalnya sehingga arus hanya akan
terjadi pada arah yang dikehendaki. Untuk memudahkan pembahasan prinsip
bias transistor lebih lanjut, berikut adalah terminologi parameter transistor.
Dalam hal ini arah arus adalah dari potensial yang lebih besar ke potensial
yang lebih kecil.
: arus kolektor
IB
: arus base
IE
: arus emitor
VC
: tegangan kolektor
VB
: tegangan base
VE
: tegangan emitor
54
dc = IC/IE
Defenisinya adalah perbandingan arus kolektor terhadap arus emitor. Karena
besar arus kolektor umumnya hampir sama dengan besar arus emiter maka
idealnya besar dc adalah = 1 (satu). Namun umumnya transistor yang ada
memiliki dc kurang lebih antara 0.95 sampai 0.99. Pada tabel data transistor
(databook) juga dapat dijumpai spesifikasi dc (beta dc) atau hfe didefenisikan
sebagai besar perbandingan antara arus kolektor dengan arus base.
dc = IC/IB
Dengan kata lain, dc adalah parameter yang menunjukkan kemampuan
penguatan arus (current gain) dari suatu transistor. Parameter ini ada tertera
di databook transistor dan sangat membantu para perancang rangkaian
elektronika dalam merencanakan rangkaiannya. Sebelumnya ada beberapa
spesifikasi transistor yang perlu diperhatikan, seperti tegangan VCEmax dan
PD max. Sering juga dicantumkan di datasheet keterangan lain tentang arus
ICmax VCBmax dan VEBmax. Ada juga PDmax pada TA = 25o dan PDmax pada
TC = 25o.
55
Besar
VBE
umumnya
tercantum
di
dalam
databook.
Tetapi
untuk
56
Dari kurva kolektor diatas terlihat ada beberapa region yang menunjukkan
daerah kerja transistor. Dari bawah adalah daerah saturasi, lalu daerah cutoff, kemudian daerah aktif dan seterusnya hingga paling atas adalah daerah
breakdown.
5.3. DAERAH AKTIF
Daerah kerja transistor yang normal adalah pada daerah aktif, dimana arus IC
konstans terhadap berapapun nilai VCE. Dari kurva ini diperlihatkan bahwa
arus IC hanya tergantung dari besar arus IB. Daerah kerja ini biasa juga
disebut daerah linear (linear region).Dari hubungan tegangan dan arus pada
loop kolektor, maka dapat diperoleh hubungan :
PD = VCE.IC
Rumus ini mengatakan jumlah dissipasi daya transistor adalah tegangan
kolektor-emitor dikali jumlah arus yang melewatinya. Dissipasi daya ini
berupa panas yang menyebabkan naiknya temperatur transistor. Umumnya
untuk transistor power sangat perlu untuk mengetahui spesifikasi PDmax.
Spesifikasi ini menunjukkan temperatur kerja maksimum yang diperbolehkan
agar transistor masih bekerja normal. Sebab jika transistor bekerja melebihi
kapasitas daya PDmax, maka transistor dapat rusak atau terbakar.
57
58
tetap
ada
perbedaan
yang
mendasar
pada
struktur
dan
59
Karena lapisan deplesi telah menutup kanal. Selanjutnya jika tegangan gate
dinaikkan sama dengan tegangan source, arus akan mengalir. Karena
lapisan deplesi muali membuka. Sampai di sini prinsip kerja transistor
MOSFET depletion-mode tidak berbeda dengan transistor JFET. Karena gate
yang terisolasi, tegangan kerja VGS boleh positif. Jika VGS semakin positif,
arus elektron yang mengalir dapat semakin besar. Di sini letak perbedaannya
dengan JFET, transistor MOSFET depletion-mode bisa bekerja sampai
tegangan gate positif.
Struktur ini adalah penampang MOSFET depletion-mode yang dibuat di atas
sebuah lempengan semikonduktor tipe p. Implant semikonduktor tipe n dibuat
sedemikian rupa sehingga terdapat celah kanal tipe n.
Kanal ini
menghubungkan drain dengan source dan tepat berada di bawah gate. Gate
terbuat dari metal aluminium yang diisolasi dengan lapisan SiO2 (kaca).
Dalam beberapa buku, transistor MOSFET depletion-mode disebut juga
dengan nama D-MOSFET.Analisa kurva drain dilakukan dengan mencoba
beberapa tegangan gate VGS konstan, lalu dibuat grafik hubungan antara arus
drain ID terhadap tegangan VDS.
60
Dari kurva ini terlihat jelas bahwa transistor MOSFET depletion-mode dapat
bekerja (ON) mulai dari tegangan VGS negatif sampai positif. Terdapat dua
daerah kerja, yang pertama adalah daerah ohmic dimana resistansi drainsource adalah fungsi dari :
RDS(on) = VDS/IDS
Jika tegangan VGS tetap dan VDS terus dinaikkan, transistor selanjutnya akan
berada pada daerah saturasi. Jika keadaan ini tercapai, arus IDS adalah
konstan. Tentu saja ada tegangan VGS(max), yang diperbolehkan. Karena jika
lebih dari tegangan ini akan dapat merusak isolasi gate yang tipis alias
merusak transistor itu sendiri.
6.2. MOSFET ENHANCEMENT-MODE
Jenis transistor MOSFET yang kedua adalah MOSFET enhancement-mode.
Transistor ini adalah pengembangan dari MOSFET depletion-mode. Gate
terbuat dari metal aluminium dan terisolasi oleh lapisan SiO2 sama seperti
transistor MOSFET depletion-mode. Perbedaan struktur yang mendasar
adalah, subtrat pada transistor MOSFET enhancement-mode sekarang dibuat
sampai menyentuh gate, seperti terlihat pada gambar berikut ini.
61
Lapisan yang terbentuk ini disebut dengan istilah inversion layer. Kira-kira
terjemahannya adalah lapisan dengan tipe yang berbalikan. Di sini karena
62
63
yang
64
maupun IC selalu dikemas menggunakan anti static.Terminal atau kakikakinya di hubung singkat untuk menghindari tegangan statik ini. Transistor
MOS yang mahal karena RDS(on) yang kecil, biasanya dilengkapi dengan
zener didalamnya. Zener diantara gate dan source ini berfungsi sebagai
proteksi tegangan yang berlebih. Walapun zener ini sebenarnya akan
menurunkan impedansi input gate, namun cukup seimbang antara
performance dan harganya itu.
7. OPERASIONAL AMPLIFIER
Penguat operasi (Operational Amplifier) atau sering disingkat dengan OPAMP yaitu merupakan komponen-komponen linear yang terdiri dari beberapa
komponen diskrit yang terintegrasi dalam bentuk chip (IC : Intregated
Circuits) . OP-AMP biasanya mempunyai 2 (dua) buah input yaitu input
Inverting dan input non Inverting serta satu output. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada gambar 2.73 di bawah.
65
AU
Uo
R
F
Ui
R1
66
UO
, maka
UI
U
A O 1
u U
R
F
R
1
Gambar
2.76.
menunjukkan
rangkaian
penguat
penjumlah
R
R
UO F .U1 F .U2 F .U3
R1 R2
RR3
U U U
UO 1 2 3 RF
R1 R2 R3
67
UO Ui
Jadi besarnya penguatan tegangannya adalah 1 dan oleh karena itu biasanya
disebut unity follower amplifier atau voltage follower.
7.5. RANGKAIAN PENGURANG
Rangkaian pengurang yang menggunakan OP-AMP pada dasarnya adalah
saling mengurangkan dari 2 ( dua ) buah inputnya. Gambar berikut (Gambar
2.71) menunjukkan rangkaian OP-AMP sebagai pengurang (subtractor),
atau kadang-kadang disebut juga sebagai penguat beda (Differential
Amplifier)
UO
U
R U1
R F 2 F
R
R
R
1
3
2
D. Aktifitas Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, Saudara dapat melakukan pemahaman mengenai
materi dengan cara mempelajari modul ini, study literatur dari sumber lain (buku,
internet dll). Untuk pemahaman lebih lanjut Saudara diharapkan melakukan
68
E. Latihan/ Tugas
F. Rangkuman
69
H. Kunci Jawaban
70
Pembuatan
Printed
C. Uraian Materi
Berikut ini akan diberikan tutorial penggunaan software Eagle untuk
mendesain Printed Circuit Board (PCB) dengan contoh rangkaian aplikatif di
kendaraan berupa saklar sentuh sebagai alat anti maling dari pencurian
mobil. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagaiberikut :
1. MENGINSTAL SOFTWARE EAGLE
Instal mentahan / source software eagle yang diberikan oleh pengajar atau
dengan mendownload ke website : http://www.cadsoftusa.com/downloadeagle/. Sebaiknya ditanyakan ke pengajar jika menemui kesulitan.
2. MEMBUAT SCHEMATIC BARU
Double klik icon eagle pada desktop atau melalui menu start windows di
pojok kanan bawah, seperti yang ditunjuk oleh tanda panah, untuk membuka
software eagle, lihat (gambar di bawah !
71
Buka editor layout schematic dengan meng-klik icon seperti yang terlihat
pada gambar di bawah.
72
73
Gambar di bawah adalah contoh gambar layout schematic yang sudah lengkap.
74
Mulanya akan muncul PCB dengan kabel yang semrawut, seperti nampa
pada gambar di bawah.
75
Kemudian klik toolbar move (sebelah kiri), selanjutnya klik kanan pada salah
satu komponen yang berwarna lebih terang tadi, selanjutnya pilih Move:
Group dan taruh kumpulan komponen tadi ke dalam garis putih, dalam
software ini garis putih disebut sebagai dimension (lihat gambar di bawah).
76
Setelah itu susun komponen sesuai keinginan, seperti terlihat pada gambar di
bawah.
Selanjutnya kita bisa membuat layout PCB secara AUTO dengan memilih
tombol auto route dan memilih jumlah layer pcb yg diinginkan. Misalkan
dengan dua layer, jadi kita aktifkan untuk yang Top dan Buttom. (lihat gambar
di bawah)
77
Tampak pada gambar di atas bahwa routing berhasil 68.8 %, yang berarti
bahwa masih ada jalur kabel yang belum ter-routing. Hal ini kadang terjadi
dan memerlukan routing secara manual.
78
79
Klik OK dan kemudian tekan tombol RATSNET maka PCB akan menjadi
terhubung seperti ini gambar di bawah.
Tambahkan poligon lagi, tanpa merubah nama yang sudah ada. Maka akan
dihasilkan routing PCB seperti terlihat pada gambar di bawah.
80
6. PRINTOUT PCB
Setelah layout PCB selesai, dilanjutkan dengan printing layout ke atas kertas,
plastik transparansi, glossy dsb. Layer yg dipilih hanya BOTTOM, PADS, VIA
dan DIMENSION. (lihat gambar di bawah)
81
Jingan ingin menambahkan tulisan, lakukan dengan klik tombol TEXT (simbol
T pada toolbar) dan kemudian isikan tulisan yang ingin ditaruh di PCB.
(seperti terlihat pada gambar di bawah)
82
D. Aktifitas Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, Saudara dapat melakukan pemahaman mengenai
materi dengan cara mempelajari modul ini, study literatur dari sumber lain (buku,
internet dll). Untuk pemahaman lebih lanjut Saudara diharapkan melakukan
identifikasi komponen tentang sistem stater pada media asli di workshop
saudara.
Saudara diharapkan melakukan diskusi dengan rekan guru yang lain guna
sharing pengetahuan dan pengalaman yang saudara miliki.
Sebelum melakukan praktek yang perlu saudara lakukan adalah, memastikan
bahwa yang saudara lakukan adalah benar. Pastikan prosedur K3 tentang
keselamatan manusia, alat dan lingkungan.
F. Rangkuman
83
H. Kunci Jawaban
84
2.
3.
4.
2.
3.
4.
C. Uraian Materi
1. Pendahuluan
Menurut fungsi sistem penerangan dapat dibagi menjadi 2 kegunaan utama
yaitu:
a. Untuk melihat (Pengemudi)
b. Yang terlihat orang lain
- Yang terlihat pada siang hari
- Yang terlihat pada malam hari
Tabel. 4.1. Untuk melihat (Pegemudi)
N
o
1
Nama Lampu
Lampu jauh
Daya /
Warna
45/60 W
Posisi
Muka
Jumlah
Min
Max
Kegunaan
Penerangan Jalan
Putih/Kunin
85
g
2
Lampu dekat
Muka
Penerangan Jalan
Di dalam
Penerangan panel
Penerangan
40/55 W
Putih/Kunin
3
Lampu panel
ruangan
1.2/2/3 W
4
Lampu
Putih
Belakang
mundur
saat
berjalan mundur
21/23/25 W
Lampu blitz
Putih
Muka
Isyarat
pengganti
klakson
45 W
6
Lampu
Putih
Muka
tambahan
tambahan
55 W
Penerangan
Lampu kabut
Putih
jauh
Muka
2
Penerangan
55 W
8
Lampu
ruangan
saat
saat
kabut
Putih/Kunin
Dalam
Ruangan
Penerangan
ruangan
Lampu bagasi
5/10 W
Dalam
Putih
Bagasi
Penerangan bagasi
5/10 W
Nama Lampu
86
Warna
Posisi
Jumlah
Min
Max
Kegunaan
Lampu tanda
21/23 W
Muka
Isyarat
belok
Oranye
Belakang
akan membelok
Lampu hazard
21/23 W
Muka
Oranye
Belakang
45/60 W
Muka
Lampu
3
Daya /
(bersama
kendaraan
tertentu
blitz
0
Penerangan panel
lampu jauh)
Putih/Kuni
ng
Lampu Rem
4
Belakang
Isyarat
21/23/25
melakukan
W
Lampu
5
saat
pengereman
Merah
mundur
Belakang
45 W
Putih
Nama Lampu
Lampu kota
Daya /
Warna
Posisi
Lampu blitz
Min
Max
Muka
Mengetahui
Putih/Oranye/
Belakang
kendaraan
45/60 W
Muka
Putih/Kuning
Lampu posisi
Lampu
nomer
plat
Kegunaan
5/8 W
Merah
Jumlah
Isyarat
ada
pengganti
klakson
5/8 W
Muka
Mengethui dimensi
Oranye
Tengah
kendaraan
Belakang
Belakang
5/8 W
Putih
Penerangan
plat
nomer
terbakar udara harus dikosongkan. Filamen disini tidak boleh terlalu panas
karena walfram akan menguap dan menghitamkan gelas
Lampu pijar dengan Lampu halogen menyala lebih terang dari pada lampu
pijar biasa karena filamen lebih panas dan berakibat walfram akan menguap
lebih cepat. Supaya uap walfram tidak berkondensasi di atas gelas, maka
lampu harus diisi dengan gas halogen.Gas halogen akan membantu supaya
walfram bisa kembali sendiri ke filamen.
No.
1.
Lampu silindris
bayonet
2.
Lampu tusuk
3.
4.
Lampu sofite
5.
6.
Lampu rem/kota 2
filamen
7.
Lampu kepala
bayonet (sepeda
motor)
8.
88
Nama
Lampu kepala
asimertis
Tegangan
*
*
*
6, 12V
Daya
4W
5/3 W
10/5 W
21/5 W
23 W
21/5 W
25/25 W
35/35 W
45/40 W
Gambar
9.
Lampu H1
10
Lampu H3
11.
Lampu H4
*
*
12, 24V
55 W
55 W
60/65 W
Keterangan
1
= Lampu pijar
= Reflektor
= Kaca bias
b. Reflektor
Reflektor merupakan cermin cekung yang berbentuk parabola fungsinya
untuk memantulkan sinar lampu pijar, supaya sifat refleksi cukup baik maka
89
L. Simetris
Asimetris Eropa
( jalan kanan )
90
Asimetris Eropa
Simetris ( Amerika )
( Sealed beam )
91
Penghapus kaca depan terdiri dari sebuah motor listrik DC (1) dengan
gerakkan berputar, roda gigi transmisi (2), mekanisme penggerak (3) dan
lengan penghapus kaca (4).
92
Penghapus laca belakang dan lampu kepala, gerakkan motor dibuat berayun
(seperti bandul), sehingga gerakkan motor dapat diberikan langsung pada
bagian lengan penghapus kaca, tanpa mekanisme penggerak lainnya.
Rangkaian listrik
Motor listrik DC
1. Dengan magnet permanen
- Satu kecepatan dan sakelar pemberhentian terakhir
- Pada rangkaian ini ada satu kecepatan saja pada motor, bila sakelar
dihubungkan, arus listrik mengalir dari terminal 15 ---- 63 sikat dan
massa (31)
- Sakelar dimatikan, arus pada terminal 53 a akan diputuskan oleh nok
melalui sakelar pemberhentian.
Dua kecepatan (dengan tiga sikat)
93
53 S
2. Relai impuls
3. Saklar iterval
94
5. Kaca
Gambar 4.13. Konstruksi lengan penghapus
Bagian pembersih yang terdiri dari : tepi & bibir pembersih terbuat dari karet
dan ditahan oleh plat alur penahan agar karet tetap pada posisi lurus pada
saat lengan penekan bergerak.
Lengan penekan dikonstruksikan bertingkat agar tepi pembersih dapat selalu
duduk dengan rapat sesuai dengan lengkungan kaca.
b. Sisem air pembersih
Ada 2 macam sistem :
95
Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan merobah posisi
pada jalur yang berbeda
Model Mekanis
Model Elektronis
Setiap pengedip mempunyai 2 atau 3 terminal penghubung kabelkabel rangkaian, dengan kode-kode seperti dibawah ini
Terminal 49 A; L
Terminal 49; B; X =
Terminal 31
Terminal C
96
Ke massa
Ke lampu kontrol
97
Klakson listrik :
Arus bolak-balik
(AC)
Arus searah
(DC)
Klakson udara
98
Pada
magnet
pergantian
listrik
akan
kutub-kutub
terjadi
utara
dan
jenis
kecil
dengan
Dalam
(Palu Wagner)
Bila
kontak
mengalir
ke
(3)
tertutup
magnet
arus
listrik(1),
F. Relai
Fungsi relai memperkecil rugi (kehilangan) tegangan pada rangkaian listrik
Contoh :
99
Contoh pemakaian relai menutup pada rangkaian kipas pendingin mesin dengan
motor listrik
1.
Motor listrik
2.
Sakelar temperatur
100
Air pendingin panas, sakelar temperatur membuka, motor listrik kipas hidup,
sampai sakelar temperatur menutup lagi.
Jika sakelar temperatur, terminal-terminal rusak, kabel-kabel pengendali relai
putus, maka motor listrik kipas tetap hidup.
Pengemudi pada kendaraan III masih dapat melihat lampu rem di atas yang
menyala pada kendaraan I
Rangkaian :
1. Sakelar lampu
rem
2. Lampu rem
101
Sakelar mekanis
:
Sakelar hidraulis
:
sakelar
pada
silinder
menghubung
utama,
pada
saat
Saklar mekanik
Sakelar hidrolik
1.
2.
Membran
3.
Plat kontak
4.
Terminal-terminal
Bila tekanan minyak rem sudah mencapai 0,5 1,5 bar membran (2) akan
tertekan, membran juga akan menekan kontak sampai berhubungan lampu
rem menyala.
102
1. Lampu kontrol
2. Sakelar rem mekanis
1. Baterai
2. Sakelar pengontrol
3. Pelampung
4. Tangkai minyak rem
5. Minyak rem
Gambar 4.25 Konstruksi kontrol permukaan minyak rem
Bila ada kebocoran pada sistem rem, permukaan minyak rem akan turun
....................sakelar menghubung lampu kontrol menyala.
Rangkaian
103
POSISI DIAM
Pada posisi diam (pedal rem tidak ditekan) kontak 87a tidak berhubungan
dengan terminal 82a ............ lampu kontrol dan lampu rem tidak menyala.
Bila tidak terjadi kerusakan pada sistem rem, pada saat pedal rem ditekan
lampu rem akan menyala, karena terminal 81 berhubungan dengan 82a.
Salah satu sistem rem rusak (tekanan minyak rem tidak mencapai 0,5 bar)
lampu kontrol menyala.
104
Pada
besar
kendaraan-kendaraan
(truk)
dilengkapi
lampu
mundur
dengan
sistem
suara.
Kenapa pada kendaraan sedan
sistem suara tidak diperlukan ?
Gambar 4.30Gambar sakelar lampu mundur terpasang pada rumah roda gigi transmisi
D. Aktifitas Pembelajaran
Setelah selesai pembelajaran, Anda hendaknya mengidentifikasi tata kelola
bengkel dan perlengkapan yang berkaitan dengan keselamatan kerja.
Membuat rambu-rambu keselamatan kerja dan melengkapi peralatan
keselamatan kerja.
E. Latihan/Tugas
1. Lengkapilah keterangan Gambar di bawah ini!
105
:
.........................................................................................................
:
.........................................................................................................
:
.........................................................................................................
:
.........................................................................................................
:
.........................................................................................................
3.
Besar
daya
standar
adalah........................
106
lampu
kepala
jarak
jauh
per
filamen
4.
Dioda
pada
relai
digunakan
untuk........................................................................
F. Rangkuman
1. Standarisasi penggunaan daya dan warna lampu ; adalah sebuah
gambaran standar
107
2. Lampu kepala ; konstruksi dan cara kerja dari lampu kepala disesuaikan
dengan standar dan kebutuhan yang ada, serta penyetelan lampu kepala
harus sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku.
3. Sistem Lampu Tanda Belok ; Lampu tanda belok berfungsi untuk
:Memberi tanda pada orang/pengendara lain, bahwa kendaraan kita akan
membelok, Memberi tanda pada pengendara lain, bahwa kita akan
merobah posisi pada jalur yang berbeda, Memberi tanda berhenti
sementara pada salah satu sisi jalan. Lampu tanda belok harus berkedip,
lamanya kedipan lampu ini adalah 60-90 kedipan permenit, sedangkan
lamanya lampu menyala dan mati adalah kira-kira sama.
4. Klakson ;Klakson berfungsi untuk : memberi tanda/isyarat dengan bunyi.
Sedangkan bunyi itu timbul karena adanya getaran.Agar klakson dapat
didengar dengan baik dan sesuai dengan peraturan, maka klakson harus
mempunyai frekuensi getaran antara 1800 3550 Hz.
5. Ralai ;Fungsi relai memperkecil rugi (kehilangan) tegangan pada
rangkaian listrik.
6. Lampu rem ; Lampu rem berfungsi untuk memberi tanda pada
pengendara lain, bahwa kendaraan kita sedang melakukan pengereman
108
H. Kunci Jawaban
1. Lengkapilah keterangan Gambar di bawah ini!
: Lampu pijar
2
: Reflektor
: Kaca bias
3. Besar daya standar lampu kepala jarak jauh per filamen adalah 60 watt
109
110
2.
3.
4.
2.
3.
4.
C. Uraian Materi
1. Pengantar Sistem Pengisian
Dalam kendaraan energi listrik tersedia didalam baterai, saat kendaraan
hidup energi listrik dihasilkan oleh putaran alternator sebagai generator
listrik. Arus bolak-balik/ AC dari laternator disearahkan oleh dioda menjadi
arus searah/ DC. Produksi arus akan disimpan dalam baterai, sebagai
penyimpan energi pada kendaraan. Sistem itulah yang dinamakan sistem
pengisian.
Sistem pengisian berfungsi untuk :
111
112
Kumparan medan
b.Rangkaian Delta
Ujung
dari
tiap-tiap
kumparan
dihubungkanke
awal
dari
kumparan
Kumparan medan
113
2. Kontruksi Alternator
Alaternator berfungsi merubah energi mekanis ke energi listik
Keterangan :
1. Dioda
2. Plat dudukan dioda
3. Cincin gesek
4. Kumparan
pembangkit
(stator)
5. Bearing depan
6. Kipas pendingin
7. Rotor
(kumparan
medan)
8. Sikat arang
9. Bearing belakang
10. Rumah stator
Gambar 5.6. Alternator
114
b. Stator
Stator berfungsi untuk membangkitkan arus listrik bolak-balik.
Stator terdiri dari :Stator coil, Stator core
c. Puli
Puli berfungsi untuk menerima tenagamekanis dari mesin guna memutar
rotor. Rasio puli alternator terhadap puli mesin setiap kendaraan mempunyai
ukuran masing-masing secara umum adalah 2: 1.
Gambar 5.9.Puli
d. Rumah Alternator
Rumah alternator berfungsi untuk pemegang bagian-bagian alternator. Terdiri
dari rumah depan dan belakang, pada bagian belakang terdapat lubang
ventilasi untuk tempat mengalirnya udarapendingin.
115
2.2. Regulator
Tegangan yang dihasilkan oleh alternator bervariasi tergantung dari
kecepatan putaran dan banyaknya beban. Untuk itulah digunakan regulator
yang berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator tetap konstan.
3.
Macam Regulator
Terdapat 2 jenis regulator pada kendaraan yaitu : regulator konvensional dan
regulator elektronik. Regulator konvensional menggunakan kumparan dan
kontaktor untuk meregulasi tegangan pengisian dikenal dengan kontak point,
sedang regulator elektronik menggunakan rangkaian elektronika untuk
regulasi tegangan pengisian atau lebih dikenal dengan nama IC regulator.
116
regulator
yang
berfungsi
untuk
menjaga
tegangan
output
Keterangan :
1. Kunci kontak
5. Alternator
2. Sekring (fuse)
6. Fusiblelink
3. Lampu CHG
7. Terminal B +
4. Regulator
Gambar 5.14. Rangkaian sistem pengisian konvensional
117
118
4) Putaran tinggi
Saat putaran tinggi tegangan yang dihasilkan alternator semakin tinggi
walaupun arus ke rotor sudah melalui tahanan, sehingga membuat kumparan
regulasi (C1) semakin kuat kemagnetannya membuat kontaktor P1 semakin
119
120
1) Rotor
Pada beberapa jenis alternator, rotorada yang dijadikan satu dengan
fan,sehingga memungkinkan ukuran alternatormenjadi lebih kompak.
2) Rectifier (dioda)
Rectifier atau dioda pada alternator dengan IC regulatormempunyai
konstruksi
yanglebihkompak
(kecil)dibanding
denganalternator
dengan
regulator tipekontakpoint.
121
3) IC regulator
IC regulator berfungsi untuk menjaga tegangan output alternator agar tetap
konstan. IC regulator pada alternator dengan IC regulator pada umumnya
digabung jadi satu dengan rumah sikat dan sikatnya.
b. Prinsip Kerja
Tegangan regulasi diambil dari sinyal tegangan dari terminal B alternator
yang digunakan untuk mengaktifkan transistor melalui dioda zener. Secara
prinsip rangkaian IC regulator terdiri dari 2 transistor yang bekerja bergantian
sesuai dengan tegangan yang masuk ke dioda zener.
122
123
Perawatan baterai
124
125
Saat cairan berkurang harus ditambahkan air suling bukan elektrolit atau aki
zuur. Bila hasil pengukuran kurang dari 1.210 lakukan pengisian penuh
126
ataugantidengan baterai baru. Perbedaan berat jenis antar sel tidak boleh
melebihi 0.040, bila hal ini terjadi maka lakukan pengisian penuh, kemudian
ukur kembali beratjenisnya, bila berat jenis antar sel melebihi 0.030, setel
berat jenis dengan menambah air suling atau menambah air zuur sampai
elektrolit hamper sama, namun bila tidak bisa dilakukan, ganti dengan baterai
baru.
Terdapat beberapa produsen baterai menggunakan indicator berat jenis
baterai yang menjadi satu kesatuan dengan sumbat baterai, atau dipasang
satu indicator tersendiri. Adanya indikator berat jenis baterai membuat
perawatan lebih mudah, karena saat perawatan pemeriksaan berat jenis
membutuhkan waktu yang cukup lama, dan bila tidak dilakukan degan hatihati elektrolit dapat tumpah/menetes pada kendaraan.
Indikator kondisi baterai dapat dilihat pada permukaan baterai dengan 3 jenis
warna yaitu :
hijau gelap (dark green) menandakan baterai cairan elektronlit kurang dan
perlu ditambah, kuning (yellow) menandakan baterai perlu diganti (rusak).
4.2. Pemeriksaat Sabuk Penggerak Alternator
Pada sistem pengisian V belt berfungsi untuk meneruskan putaran mesin ke
alternator. Apabila tegangan V belt kurang maka akan menyebabkan
terjadinya slip sehingga kecepatan putaran alternator kurang dan akibatnya
out put alternator kurang.
Langkah-langkahdalam pemeriksaan V belt, yaitu:
Lepas V belt lihat dari kemungkinan retak, rip lepas, atau cacat.
127
Pemeriksaan sabuk tipe multi V, besar difleksi untuk belt lama sebesar 7-8
mm, sedangkan belt baru 5-7 mm dengan tegangan belt 45-55 kg untuk belt
baru dan 20-35 kg untuk belt lama.
128
Langkah-langkah
b.
arus
dan
tegangan
pengisian
dengan
beban,
artinya
129
3) Hidupkan mesin, atur putaran mesin dari putaran idle sampai 2000 rpm,
4) Hidupkan lampu kepala dan fan AC.
5) Periksa penunjukan pada Amper dan Volt meter. Standar penunjukan
untuk regulator mekanik , arus lebih dari 30 A dan tegangan: 13,8-14,8
Volt.
Standar penunjukan tegangan untuk sistem pengisian IC regulator,
tergantung jenis type IC Regulatornya misal tipe A: 13,8-14,1 volt
sedangkan regulator tipe M: 13,9-15,1 volt. (lihat buku manual)
130
D. Aktifitas Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, Saudara dapat melakukan pemahaman
mengenai materi dengan cara mempelajari modul ini, study literatur dari
sumber lain (buku, internet dll). Untuk pemahaman lebih lanjut Saudara
131
E. Latihan/Tugas
1. Gambar di bawah ini adalah simbol dari................................................
132
F. Rangkuman
1. Alternator berfungsi untuk menyediakan energi listrik pada saat mesin
hidup, sekaligus untuk mengisi arus batterai.
2. Fungsi rotor pada alternator adalah untuk membangkitkan medan magnet
pada kuku kuku atau pool rotor
3. Fungsi kumparan medan adalah sebagai pembangkit arus listrik bolak
balik 3 phase yang nantinya di searahkan oleh dioda dan dioda tersebut
didinginkan oleh kipas pendingin
4. Regulator tegangan pada sistem pengisian berfungsi untuk meregulasi
tegangan agar tetap stabil pada tegangan kerja / regulasi.
5. Terdapat 2 jenis regulator dalam sistem pengisian yaitu : regulator
konvensional dan regulator elektronik.
6. Dalam perawatan dan perbaikan, sistem pengisian bisa dilakukan yaitu :
penyetelan, perbaikan, dan penggantian bila ada bagian-bagian yang
rusak, aus atau terdapat kelaianan saat pemeriksan.
133
kompetensi wajib mengikuti diklat sesuai dengan grade perolehan nilai yang
dicapai.
134
H. Kunci Jawaban
1. Gambar di bawah ini adalah simbol dari dioda zener dan dioda
135
136
2.
3.
4.
2.
3.
4.
C. Uraian Materi
1. Pendahuluan
Motor bakar atau mesin merupakan mesin penggerak yang tidak dapat
melakukan putaran awal secara sendirinya. Sistem starter berfungsi sebagai
penggerak/ pemutar awal pada mesin agar mesin dapat hidup. Putaran motor
starter minimal harus dapat memutarkan mesin pada kecepatan minimum yang
diperlukan untuk memperoleh pembakaran awal agar mesin dapat hidup.
Putaran awal tersebut untuk mesin bensin berkisar 4060 rpm dan untuk mesin
diesel 80100 rpm.
137
Sistem stater pada umumnya dibagi menjadi 3 jenis yaitu :Stater tangan ( engkol
/ tarik ), Stater kaki ( kick starter ) dan Stater listrik ( elecktric starter ). Pada masa
sekarang umumnya sistem stater yang terpasang pada mesin kendaraan
bermotor terutama roda 4 adalah sistem stater listrik, dengan memanfaatkan
sebuah motor listrik atau sering disebut motor stater.
2. Jenis Motor Stater
Motor stater listrik pada kendaraan bermotor sesuai dengan cara kerjanya
dibedakan menjadi 4 yaitu :
Stater skrup
138
Keterangan
13. Poros Ulir memanjang
1. Plat Kontak
14. Kopling jalan bebas
2. Terminal
15. Plat penahan
3. Kontak
16. Ring penghantar
4. Solenoid
17. Kumparan medan
5. Kumparan tarik
6. Kumparan penahan 18. Anker
19. Sepatu kutup
7. Pegas pengembali
20. Rumah stator
8. Tuas pendorong
21. Sikat arang
9. Pegas penghantar
22. Komutator
10. Plat rem
23. Pegas sikat
11. Rumah kopling
24. Tutup bagian belakang
12. Pinion
Gambar 6.3. Komponen starter dorog dan sekrup
139
Konstruksi dasar
3
2
1.
Pinion
2.
Kumparan penarik
3.
kumparan
fiksasi/penahan
4.
Kumparan
seri/utama
5.
Relai starter
6. Pegas pengembali
10
7. Tuas penahan
8. Piringan pelepas
9. Sepatu kutup
10. Anker
140
Keterangan :
1.
Pinion
10.
Plat penumbuk
2.
11.
Tuas pelepas
3.
Batang dorong
12.
Solenoid
4.
13.
Tutup belakang
5.
Rumah katup
14.
Komutator
6.
Sepatu katup
15.
Sikat arang
7.
Terminal 30
16.
Pemegang sikat
8.
Kontrol relai
17.
Pegas pengembali
9.
Tuas penahan
18. Anker
19. Kumparan stator
141
Motor listrik arus searah, terdiri dari kumparan medan dan kumparan
angker, sebagai pembangkit tenaga.
2.
3.
142
Pinion
b.
c.
d.
Tuas pendorong
a. Kumparan medan
Kumparan medan berfungsi untuk membangkitkan medan magnet
(kemagnetan). Kumparan medan menempel pada rumah stater.
3
Keterangan :
1. Rumah Stater
2. Sepatu kutub
3. Kumparan medan
4. Sikat
4
1
b. Angker
Angker berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi energi mekanik
(gerak putar).
Keterangan :
1. Kumparan angker
2. Angker
3. Poros angker
4. Komutator
5. Ulir memanjang
143
Keterangan :
1. Rumah sikat
2. Sikat negatif
Poros pinion
Sekrup memanjang
Poros penggerak
Pinion
Gambar 6.9. Kopling jalan bebas
Saat
hidup
Bola peluru
Penahan peluru
Pegas pendorong
Poros pinion
Tabung penggerak
Roda gigi pinion
144
motor
mulai
penggerak
peluru
ikut berputar
----
bantalan
antara
poros
pinion
dan
tabung
145
Gambar 6.12. Proses stater dorong skrup saat maju ke roda gaya
Akhir gerakan tuas pendorong kontak utama terhubung, arus besar mengalir
dan arus pada kumparan tarik menjadi nol Motor starter bekerja,
Gambar 6.13. Proses stater dorong skrup saat gigi pinion gagal masuk ke roda gaya
146
c. Melepaskan
Kunci kontak OFF, arus pada kumparan fiks tuas, medan magnet hilang.
Poros solenoid menarik tuas dengan bantuan pegas
ada
kelonggaran antar tuas dan poros solenoid me-mungkinkan kontak utama tetap
dapat terputus.
147
b.
Keterangan
1. Kumparan medan
2. Anker
3. Roda gigi reduksi
4. Pinion
5. Kopling
6. Roda gigi reduksi 2
7. Pegas pengembali
8. Plunger
c.
Stater dorong dan skrup dengan gigi reduksi dan magnet permanen
148
Untuk prosedur perawatan dan perbaikan dapat melihat pada buku manual
masing-masing kendaraan.
D. Aktifitas Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, Saudara dapat melakukan pemahaman mengenai
materi dengan cara mempelajari modul ini, study literatur dari sumber lain (buku,
internet dll). Untuk pemahaman lebih lanjut Saudara diharapkan melakukan
identifikasi komponen tentang sistem stater pada media asli di workshop
saudara.
Saudara diharapkan melakukan diskusi dengan rekan guru yang lain guna
sharing pengetahuan dan pengalaman yang saudara miliki.
Sebelum melakukan praktek yang perlu saudara lakukan adalah, memastikan
bahwa yang saudara lakukan adalah benar. Pastikan prosedur K3 tentang
keselamatan manusia, alat dan lingkungan
E. Latihan/Tugas
1. Lengkapilah keterangan Gambar di bawah ini!
149
1.
9.
17.
2.
10.
18.
3.
11.
19.
4.
12.
20.
5.
13.
21.
6.
14.
22.
7.
15.
23.
8.
16.
24.
150
5.
Solenoid
pada
stater
dorong
dan
sekrup
berfungsi
sebagai
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...
6.
Fungsi
dari
rem
angker
adalah
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...
151
............................................................................................................................
...
8. Apa fungsi dari kopling plat ganda pada stater anker dorong dan batang
dorong pinion !
............................................................................................................................
............................................................................................................................
............................................................................................................................
...
152
F. Rangkuman
1. Pada masa sekarang umumnya sistem stater yang terpasang pada mesin
kendaraan bermotor adalah sistem stater listrik, terutama pada kendaraan
bermotor roda 4 atau lebih.
2. Motor stater listrik pada kendaraan bermotor sesuai dengan cara kerjanya
dibedakan menjadi:
Stater skrup
4. Prinsip kerja motor stater dorong dan skrup adalah sebagai berikut :
Kunci kontak ON kumparan tarik dan kumparan tiksasi membentuk
medan magnet ---poros solenoid tertarik pegas. Luas pendorong
mendorong pegas penghantar, kopling jalan bebas dan pinion kearah
roda gaya terjadi gerakan dorong sekaligus menyekrup hingga pinion
berhubungan dengan roda gaya. Akhir gerakan luas pendorong kontak
utama terhubung, arus besar mengalir dan arus pada kumparan tarik
menjadi nol Motor starter bekerja, momen putar dari anker diteruskan
ke roda gaya sewaktu gigi pinion tidak berhasil masuk pada gigi roda
gaya tuas pendorong akan terus mendorong pegas pendorong
pegas
153
Awal stater Rumah kopling diputar oleh poros penggerak ---bantalan peluru menggelincir kebagian takik sempit poros pinion
sehingga poros pinion ikut berputar
Saat mesin sudah hidup Pinion diputar cepat oleh roda gaya
akibatnya pinion berputar lebih cepat dari bantalan ---- bantalan
peluru menggelincir ke bagian takik yang lebar sehingga peluru tidak
terjepit antara poros pinion dan tabung pengerak Poros pinion
terbebas dari putaran poros anker
6. Pada stater angker dorong yang berfungsi mendorong roda gigi pinion
maju adalah angker itu sendiri sehingga konstruksi komutator menjadi
panjang.
7. Pada stater batang dorong pinion yang berfungsi mendorong maju roda
gigi pinion adalah poros penggerak dari motor stater itu sendiri tatapi
anker tidak ikut terdorong maju.
8.
154
H. Kunci Jawaban
1. Lengkapilah keterangan Gambar di bawah ini!
1. Plat kontak
9. Pegas penghantar
2. Terminal
18. Anker
3. Kontak
4. Solenoid
12. Pinion
5. Kumparan tarik
13.
Poros
memanjang
6. kumparan penahan
22. Komutator
7. Pegas pengembali
8. Tuas pendorong
24.
tutup
bagian
belakang
Stater sekrup
4. Gambar di bawah ini adalah konstruksi dari sebuah kopling jalan bebas
dari sebuah stater dorong dan sekrup
5. Solenoid pada stater dorong dan sekrup berfungsi sebagai relai dan
penggerak tuas pendorong
8. Apa fungsi dari kopling plat ganda pada stater anker dorong dan batang
dorong pinion !
Sebagai kopling pengaman terhadap momen putar yang berlebihan
156
Karakteristik motor starter yang semakin rendah putarannya, semakin besar arus
yang dibutuhkan
157
158
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemahaman awal tentang sistem pada kendaraan, yang belakangan ini sudah
sangat pesat dengan datanngya teknologi dengan kontrol secara elektronik.
Dalam modul ini dijelaskan mulai dari sistem dasar kelistrikan dan sistem
elektronika otomotif, selain itu dibahas juga cara mendesain dan mebuat PCB
untuk rangkaian komponen elektronika. Untuk sistem kelistrikan dibahas
beberapa fungsi dan pengertian teknologi dalam dunia otomotif, komponen
komponen didalamnya, cara kerja dan wiring diagramnya juga diagnosa
kerusakan dan perbaikannya Sistem sistem tersebut.Untuk memperdalam dan
mengotimalkan kemampuan dalam pembelajaran ini perlu melakukan kegiatan
praktek nyata secara terbimbing oleh widyaiswara, teman sejawat atau teknisi
bengkel..
Perhatikan saat melakukan praktikum, selalu yakinkan bahwa yang anda lakukan
benar
dalam
mengggunakan
peralatan
dan
bahan
harus
senantiasa
159
B. Tindak Lanjut
Setelah selesai mempelajari semua yang ada pada modul ini diharapkan peserta
diklat mampu melakukan langkah-langkah perawatan dan perbaikan dengan
memperhatikan kaidah-kaidah keselamatan dan mengikuti petunjuk perawatan
dan perbaikan yang sesuai. Selanjutnya dapat menularkan pemahamannya
kepada rekan sejawat atau orang lain di dunia kerja
C. Evaluasi
Untuk mengukur tingkat penguasaan anda terhadap materi pelatihan, maka
kerjakan soal-soal berikut :
160
Nama komponen berikut yang benar sesuai urutan dari gambar simbol A, B, C,
D, E dan F adalah ...
a. dioda, kapasitor, induktor, resistor, Integrated Circuit (IC) dan transistor
b. dioda, induktor, kapasitor, resistor, Integrated Circuit (IC) dan transistor
c. resistor, kapasitor, induktor, dioda, transistor dan Integrated Circuit (IC)
d. resistor, induktor, kapasitor, dioda, transistor dan Integrated Circuit (IC)
4. Pada motor starter terdapat komponen yang bernama kopling starter. Fungsi
utama dari komponen ini adalah ...
a. sebagai pengaman saat motor sedang hidup
b. untuk memutus dan menghubungkan antara pinion dan roda gila
c. memperkuat putaran starter
d. mereduksi putaran starter
161
162
8. Pada rangkaian parallel di bawah ini hitunglah nilai tahanan R1, jika
diketahui arus total 6 Ampere !
a. 12 Ohm
b. 8 Ohm
c. Ohm
d. 3 Ohm
163
Untuk menghidupkan lampu jauh, maka rangkaian yang tepat adalah dengan
menyambungkan titik-titik tertentu. Pasangan kedua titik tersebut adalah
a. (1 3), (2 6) dan (4 10)
b. (1 2), (3 6) dan (4 9)
c. (1 3), ( 2 4) dan (5 9)
d. (1 2), (3 6) dan (5 10)
Besaran listrik yang diukur oleh alat ukur X yang terlihat pada gambar tersebut
adalah
a. Daya
b. Arus
164
c. Tegangan
d. Tahanan/Hambatan
a. ground test komutator, sekat pada pemegang sikat dan ground testfield
coil
b. ground test komutator, panjang sikat dan ground testfield coil
c. hubungan terbuka antar segmen komutator, sekat pada pemegang sikat
dan ground testfield coil
d. hubungan terbuka antar segmen komutator, panjang sikat dan hubungan
tertutup pada field coil
13. Cara atau prosedur yang benar dari pengukuran yang terlihat pada gambar
di bawah adalah hanya pada alat ukur .
a. 1, 3 dan 5
165
b. 1 dan 4
c. 2, 3 dan 4
d. 2 dan 4
166
167
Bagian yang bermasalah dari rangkaian tersebut adalah hanya di bagian antara
kedua titik .
a. (2-3), (5-6) dan (7-0)
b. (2-3) dan (5-6)
c. (1-2) dan (4-5)
d. (0-1), (6-7) dan (7-0)
168
D. Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. C
4. A
5. B
6. D
7. B
8. D
9. A
10. C
11. B
12. A
13. D
14. A
15. B
16. D
17. C
18. A
169
170
DAFTAR PUSTAKA
1. Albert Paul Malvino, P. (1985). Prinsip-Prinsip Elektronika. Jakarta: Erlangga.
2. Barry G, W. (2002). Elektronika Praktis. Jakarta: Pradnya Paramita.
3. Hardy, S. (1994). Teknik Listrik Aliran Rata. Jakarta: Renika Cipta.
4. William H., H. J. (1999). Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga.
5. Erschler, Fachkunde Kraftfahrzeugtechnik, Europa Lehrmittel, Stuttgart,
1984.
6. , Autoelektrik Autoelektronik am Ottomotor, BOSCH, Stutgart, 1987.
7. ., Automotive Electric/Elektronic System, Manualbook, Robert Bosch
Gmbh, Stuttgart. 1995
8. , Automotive Handbook, Robert Bosch Gmbh, Stuttgart.
9. Isuzu Training Center,Sistem Stater, Modul training, Jakarta.
10. Isuzu Training Center,Sistem pengisian, Modul training, jakarta
11. Bangun Swasono Adi, Sistem kelistrikan Body Standar, Modul pelatihan,
VEDC malang, 1987
12. Sidik Argana, Sistem Stater, Modul Pelatihan, VEDC malang, 1987
171
172
GLOSARIUM
173
174
Penulis :
Astu Widodo, MPd.,08125226512, astuwidodo@yahoo.com
Penelaah:
Dr. Sihkabudin, M.Pd
Copyright 2016
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Bidang Otomotif dan Elektronika, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang menyalin sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
KATA SAMBUTAN
Peran guru profesional dalam proses pembelajaran sangat penting sebagai kunci
keberhasilan belajar siswa. Guru profesional adalah guru yang kompeten
membangun proses pembelajaran yang baik sehingga dapat menghasilkan
pendidikan yang berkualitas. Hal tersebut menjadikan guru sebagai komponen
yang menjadi fokus perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah
dalam peningkatan mutu pendidikan terutama menyangkut kompetensi guru.
Pengembangan profesionalitas guru melalui program Guru Pembelajar (GP)
merupakan upaya peningkatan kompetensi untuk semua guru. Sejalan dengan
hal tersebut, pemetaan kompetensi guru telah dilakukan melalui uji kompetensi
guru (UKG) untukkompetensi pedagogik dan profesional pada akhir tahun 2015.
Hasil UKG menunjukkan peta kekuatan dan kelemahan kompetensi guru dalam
penguasaan pengetahuan. Peta kompetensi guru tersebut dikelompokkan
menjadi 10 (sepuluh) kelompok kompetensi. Tindak lanjut pelaksanaan UKG
diwujudkan dalam bentuk pelatihan guru pasca UKG melalui program Guru
Pembelajar. Tujuannya untuk meningkatkan kompetensi guru sebagai agen
perubahan dan sumber belajar utama bagi peserta didik. Program Guru
Pembelajar dilaksanakan melalui pola tatap muka, daring (online), dan campuran
(blended) tatap muka dengan online.
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikdan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK), Lembaga Pengembngan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan Kelautan Perikanan Teknologi Informasi dan Komunikasi (LP3TK
KPTK), dan Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
(LP2KS) merupakan Unit PelaksanaTeknis di lingkungan Direktorat Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan yang bertanggung jawab dalam
mengembangkan perangkat dan melaksanakan peningkatan kompetensi guru
sesuai bidangnya. Adapun perangkat pembelajaran yang dikembangkan tersebut
adalah modul untuk program Guru Pembelajar (GP) tatap muka dan GP online
untuk semua mata pelajaran dan kelompok kompetensi. Dengan modul ini
diharapkan program GP memberikan sumbangan yang sangat besar dalam
peningkatan kualitas kompetensi guru.
Mari kita sukseskan program GP ini untuk mewujudkan Guru Mulia Karena
Karya.
Jakarta, Februari 2016
Direktur Jenderal
Guru dan Tenaga Kependidikan
ii
DAFTAR ISI
B.
Tujuan ...................................................................................................... 1
C.
D.
Ruang Lingkup........................................................................................ 2
E.
Tujuan ...................................................................................................... 5
B.
C.
D.
E.
Latihan/Kasus/Tugas ............................................................................ 11
F.Rangkuman ............................................................................................... 11
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................... 13
Tujuan .................................................................................................... 15
B.
C.
iii
D.
E.
Latihan/Tugas ....................................................................................... 43
F.Rangkuman ............................................................................................... 44
G. Umpan Balik dan Tindak Lanjut ........................................................... 45
PENUTUP ........................................................................................ 47
A.
Kesimpulan ........................................................................................... 47
B.
C.
Evaluasi ................................................................................................. 48
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Deskripsi Langkah Pembelajaran ......................................................... 18
vi
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan kegiatan atau aktifitas kompleks manusia untuk memperoleh
pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki sikap dan perilaku serta
memperkuat kepribadian untuk mengembangkan pribadi seutuhnya. Tugas
pokok guru adalah mengajar, karena itu diwajibkan untuk menguasai empat
kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, kompetensi
kepribadian dan kompetensi profesional.
Kompetensi yang berkaitan dengan pelaksanaan proses pembelajaran adalah
kompetensi pedagogik. Agar proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru
berjalan dengan baik dan lancar serta tujuan dapat tercapai secara optimal,
maka diperlukan dasar-dasar teori yang dapat menunjang pelaksanaan
pembelajaran.
Salah
satu
teori
yang
dapat
dijadikan
sebagai
acuan
dalam
mengimplementasikan kegiatan pembelajaran adalah teori belajar dan prinsipprinsip pembelajaran yang mendidik serta berbagai pendekatan, strategi,
metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam mata
pelajaran yang diampu. Oleh karena itu teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik serta berbagai pendekatan, strategi, metode, dan
teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif merupakan salah satu mata
diklat yang diberikan dalam diklat kompetensi pedagogik.
B. Tujuan
Secara umum tujuan pembelajaran ini memberikan pemahaman kepada peserta
pendidikan dan latihan tentang teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran
yang mendidik.
C. PetaKompetensi
POSISI MODUL
KODE UNIT
KOMPETENSI
PED0A00000-00
WAKTU
4 JP
8 JP
PED0F00000-00
PED0G00000-00
Komunikasi efektif
2 JP
PED0H00000-00
5 JP
4 JP
PED0B00000-00
PED0C00000-00
PED0D00000-00
PED0E00000-00
PED0I00000-00
PED0J00000-00
8 JP
10 JP
2JP
4 JP
8 JP
D. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang perlu dipelajari dalam modul ini meliputi:
1. Teori Belajar Dan Prinsip-Prinsip Pembelajaran Yang Mendidik
a. Teori belajar : Behavioristik, Cognitivisme, Contructivisme, Humanistik
b. Prinsip Pembelajaran Yang Mendidik dan Implikasinya
2. Pendekatan, Strategi, Metode, Dan Teknik Pembelajaran Yang Mendidik
a.
Pendekatan Pembelajaran
b.
Strategi Pembelajaran
c.
2)
3)
4)
5)
6)
7)
2.
Untuk Widyaiswara
C. Uraian Materi
1. Teori Belajar
Belajar adalah kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi
seutuhnya (Suprijono, 2011).Kemudian Dimyati dan Mudjiono (2009, 7),
mendefinisikan belajar sebagai tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Dan
masih ada banyak lagi tentang pengertian belajar, namun secara umum memiliki
kesamaan. Ada beberapa perspektif dalam teori belajar, emat diantaranya
adalah Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme dan Humanistik.
berhubungan
dengan
masalah
pemahaman,
memperhatikan,
c. Teori BelajarKonstruktivisme
Konstruktivisme adalah sebuah filosofi pembelajaran yang dilandasi premis
bahwa dengan merefleksi pengalaman, kita membangun, mengkonstruksi
pengetahuan kita tentang dunia tempat kita hidup (Suyono dan Hariyanto,
2011). Sedangkan menurut Cahyo (2013) konstruktivisme merupakan salah
satu filsafat pengetahuan yang menekan bahwa pengetahuan adalah buatan
kita sendiri sebagai hasil konstruksi kognitif melalui kegiatan individu dengan
membuat struktur, kategori, konsep, dan skema yang diperlukan untuk
membangun pengetahuan tersebut. Trianto (2007) juga berpendapat bahwa
teori pembelajaran konstruktivisme merupakan teori pembelajaran cognitive
baru dalam psikologi pendidikan yang menyatakan bahwa siswa harus
menemukan sendiri dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek
informasi baru dengan aturan-aturan lama dan merevisi apabila aturanaturan itu tidak sesuai lagi. Masih ada banyak lagi definisi tentang teori
belajar konstruktivisme, namun secara umum memiliki kesamaan.
dari
teori
pembelajaran.
Pendukung
humanis
memiliki
2. Prinsip Pembelajaran
a. Prinsip-Prinsip Belajar (menurut Rothwal)
Pembelajaran adalah proses interaksi antar peserta didik, antara peserta
didik dengan tenaga pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan
belajar. Prinsip belajar adalah konsep-konsep yang harus diterapkan
didalam proses belajar mengajar . Seorang guru akan dapat melaksanakan
tugasnya dengan baik apabila ia dapat menerapkan cara mengajar yang
sesuai
dengan
pembelajaran,
prinsip-prinsip
prinsip-prinsip
orang
belajar
belajar.
dapat
Dalam
mengungkap
perencanaan
batas-batas
dikemukakan
oleh
para
ahli,namun
secara
umum
memiliki
1)
Tujuan dalam belajar diperlukan untuk suatu proses yang terarah. Motivasi
adalah suatu kondisi dari pelajar untuk memprakarsai kegiatan, mengatur
arah kegiatan itu dan memelihara kesungguhan. Secara alami peserta didik
selalu ingin tahu dan melakukan kegiatan penjajagan dalam lingkungannya.
Rasa ingin tahu ini seyogyanya didorong dan bukan dihambat dengan
memberikan aturan yang sama untuk semua anak.
3)
Prinsip Persepsi
Prinsip Tujuan
Tujuan harus tergambar jelas dalam pikiran dan diterima oleh peserta
didikpada saat proses belajar terjadi. Karena tujuan merupakan sasaran
khusus yang hendak dicapai oleh seseorang. Sehingga keberadaannya
sangat penting untuk suatu kegiatan pembelajaran.
5)
10
9)
D. Aktifitas Pembelajaran
Kegiatan yang harus dilakukan oleh guru pembelajar meliputi: membaca dengan
cermat sub materi 1: Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran.Kemudian
membahas dan berdiskusi dengan teman sejawat, setelah itu mengerjakan
latihan / kasus / tugas, dan merefleksi diri.
E. Latihan/Kasus/Tugas
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas.
1. Dalam proses pembelajaran, pada saat kapankah kita dapat memanfaatkan
teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktif, dan humanistik?
2. Dalam proses pembelajaran, pada saat kapankah kita menggunakan prinsip
belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik?
F. Rangkuman
Teori belajar merupakan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang bersifat teoritis
dan telah teruji kebenarannya melalui eksperimen. Menurut teori belajar
11
12
diimplementasikan
dalam
proses
pembelajaran.
Disamping
itu
proses
2. Tindak lanjut
Guru pembelajar dinyatakan berhasil dalam mempelajari modul ini apabila telah
mampu menjawab soal-soal evaluasi / latihan dalam modul ini, tanpa melihat
atau membuka materi dengan nilai minimal 80. Bagi yang belum mencapai nilai
minimal 80 diharapkan untuk lebih giat mendalami lagi sehingga dapat
memperoleh nilai minimal 80.
13
14
Pendekatan
pembelajaranteacher
center
dan
student
centerdijelaskandengan tepat
2.
3.
4.
5.
6.
C.
Uraian Materi
1. Pendekatan Pembelajaran
Menurut pendapat Wahjoedi, pendekatan pembelajaran adalah cara mengelola
kegiatan belajar dan perilaku peserta didik agar ia dapat aktif melakukan tugas
belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar secara optimal. Sedangkan
15
menurut
Sanjaya
(Sanjaya
dan
Wina,
2008)
pendekatan
pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap
proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum.
Roy Killen (1998) mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu
pendekatan yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan
pendekatan
yang
berpusat
pada
peserta
didik
(student-centred
16
b.
Pendekatan
pembelajaran
berorientasi
pada
peserta
didik
adalah
menyusun
langkah-Iangkah
metode
pengajaran
yang
akan
digunakan.
c.
Pendekatan Saintifik
1)
mengedepankan
penalararan
induktif
(inductive
reasoning)
pengetahuan
baru,
atau
mengoreksi
dan
memadukan
17
(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat
diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi
atau data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
Pembelajaran
dengan
pendekatan
saintifik
dapat
didefinisikan
sebagai
pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik secara aktif
mengonstruk konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati
(untuk
2)
Langkah
Pembelajaran
Mengamati
(observing)
18
Deskripsi Kegiatan
Menanya
(questioning)
Mengumpulkan
informasi/menc
oba
(experimenting)
Mengeksplorasi, mencoba,
berdiskusi,
mendemonstrasikan,
meniru bentuk/gerak,
melakukan eksperimen,
membaca sumber lain
selain buku teks,
mengumpulkan data dari
nara sumber melalui
angket, wawancara, dan
memodifikasi/
menambahi/mengembangkan
Menalar/
Mengasosiasi
(associating)
Mengembangkan
interpretasi, argumentasi
dan kesimpulan mengenai
keterkaitan informasi dari
dua fakta/ konsep,
interpretasi argumentasi
dan kesimpulan mengenai
keterkaitan lebih dari dua
fakta/ konsep/ teori,
menyintesis dan
argumentasi serta
kesimpulan keterkaitan
antarberbagai jenis fakta/
konsep/ teori/ pendapat;
mengembangkan
interpretasi, struktur baru,
argumentasi, dan
kesimpulan yang
menunjukkan hubungan
fakta/konsep/ teori dari
dua sumber atau lebih
yang tidak bertentangan;
mengembangkan
interpretasi, struktur baru,
argumentasi dan
kesimpulan dari konsep/
teori/ pendapat yang
berbeda dari berbagai
19
jenis sumber.
Mengomunikasi
kan(communicat
ing)
2. Strategi Pembelajaran
Strategi pembelajaran sangat perlu mendapat perhatian. Karena pemilihan
strategi pembelajaran yang tepat akan menunjang keberhasilan pencapaian
tujuan pembelajaran. menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
dan menggairahkan sehingga mampu meningkatkan peran aktif peserta didik.
Dalam dunia pendidikan, strategi diartikan sebagai plan, method, or series of
activities designed to achieves a particular educational goal. Jadi, dengan
demikian strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
(Martinis Yamin, 2009).
a. Jenis Strategi Pembelajaran
Menurut Rowntree (Sanjaya, 2008), strategi pembelajaran dibedakan dalam
tiga kelompok, yaitu: strategi penyampaian penemuan (exposition-discovery
learning), strategi pembelajaran kelompok, dan strategi pembelajaran
individual (groups-individual learning).
1)
20
sifatnya yang demikian strategi ini sering disebut juga sebagai strategi
pembelajaran tidak langsung.
2)
Belajar kelompok dilakukan secara beregu. Bentuk belajar kelompok ini bisa
dalam pembelajaran kelompok besar atau klasikal; atau bisa juga dalam
kelompok-kelompok kecil. Strategi ini tidak memperhatikan kecepatan
belajar individual, semua dianggap sama. Oleh karena itu, dalam belajar
kelompok dapat terjadi peserta didik yang memiliki kemampuan tinggi akan
terhambat oleh peserta didik yang kemampuannya biasa-biasa saja. Begitu
pula sebaliknya, peserta didik yang memiliki kemampuan kurang akan
merasa tergusur oleh peserta didik yang kemampuannya tinggi.
3)
Tujuan Pembelajaran
Tujuan merupakan faktor yang paling pokok, sebab semua faktor yang ada
di dalam situasi pembelajaran, termasuk strategi pembelajaran, diarahkan
dan diupayakan semata-mata untuk mencapai tujuan. Tujuan pengajaran
menggambarkan tingkah laku yang harus dimiliki mahapeserta didik setelah
proses pembelajaran selesai dilaksanakan. Tingkah laku tersebut dalam
dikeleompokkan
ke
dalam
kelompok
pengetahuan
(aspek
kognitif),
Materi Pembelajaran
21
Dilihat dari hakikatnya, ilmu atau materi pelajaran memiliki karakteristik yang
berbeda-beda. Karakteristik ilmu atau materi pelajaran membawa implikasi
terhadap penggunaan cara dan teknik dalam pembelajaran. Secara teoritis
di dalam ilmu atau materi terdapat beberapa sifat materi, yaitu fakta, konsep,
prinsip, masalah, prosedur (keterampilan), dan sikap (nilai).
3) Peserta didik
Peserta didik sebagai pihak yang berkepentingan di dalam proses
pembelajaran, sebab tujuan yang harus dicapai semata-mata untuk
mengubah perilaku peserta didik itu sendiri. Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan ialah jumlah peserta didik yang terlibat di dalam proses
pembelajaran.
4)
Waktu
Faktor waktu dapat dibagi dua, yaitu yang menyangkut jumlah waktu dan
kondisi waktu. Hal yang menyangkut jumlah waktu adalah berapa jumlah jam
pelajaran yang tersedia untuk proses pembelajaran. Sedangkan yang
menyangkut kondisi waktu ialah kapan pembelajaran itu dilaksanakan. Pagi,
siang, sore atau malam, kondisinya akan berbeda. Hal tersebut akan
berpengaruh terhadap proses pembelajaran yang terjadi.
5)
Guru
Faktor guru, Teknik penyajian yang paralel adalah teknik penemuan, teknik
penyajian kasus, dan teknik nondirektif. Faktor guru adalah salah satu faktor
penentu, pertimbangan semua faktor di atas akan sangat bergantung
kepada kreativitas guru. Dedikasi dan kemampuan gurulah yang pada
akhirnya mempengaruhi proses pembelajaran.
3.
Metode berasal dari kata method (Inggris), yang artinya melalui, melewati, jalan
atau cara untuk memeroleh sesuatu. Oleh Sanjaya (2008). metode didefinisikan
sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
22
pembelajaran
sifatnya
masih
konseptual
dan
untuk
pembelajaran
merupakan
cara
yang
digunakan
untuk
a.
Metode Ceramah
b)
Tahap Pelaksanaan, Pada tahap ini ada tiga langkah yang harus
dilakukan:
(1) Langkah Pembukaan
Langkah pembukaan dalam metode ceramah merupakan langkah
yang menentukan. Keberhasilan pelaksanaan ceramah sangat
ditentukan oleh langkah ini.
(2) Langkah Penyajian
Tahap penyajian adalah tahap penyampaian materi pembelajaran
dengan cara bertutur. Agar ceramah berkualitas sebagai metode
pembelajaran, maka guru harus menjaga perhatian peserta didik
agar tetap terarah pada materi pembelajaran yang sedan g
disampaikan.
(3) Langkah Mengakhiri atau Menutup Ceramah
Ceramah harus ditutup dengan ringkasan pokok-pokok materi, agar
materi pelajaran yang sudah dipahami dan dikuasai peserta didik
24
tidak
terbang
kembali.
Ciptakanlah
kegiatan-kegiatan
yang
Metode Diskusi
Diskusi
dilaksanakan
dalam
tiga
tahap,
yaitu
Tahap Persiapan:
(1) Merumuskan tujuan yang ingin dicapai, baik tujuan yang
bersifat umum maupun tujuan khusus.
(2) Menentukan jenis diskusi yang dapat dilaksanakan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai.
(3) Menetapkan masalah yang akan dibahas.
(4) Mempersiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan
teknis pelaksanaan diskusi, misalnya ruang kelas dengan
segala fasilitasnya, petugas-petugas diskusi seperti moderator,
notulis, dan tim perumus, manakala diperlukan.
b)
Tahap Pelaksanaan:
(1) Memeriksa
segala
persiapan
yang
dianggap
dapat
pengarahan
sebelum
dilaksanakan
diskusi,
misalnya menyajikan tujuan yang ingin dicapai serta aturanaturan diskusi sesuai dengan jenis diskusi yang akan
dilaksanakan;
(3) Melaksanakan diskusi sesuai dengan aturan main yang telah
ditetapkan.
Dalam
pelaksanaan
diskusi
hendaklah
25
Tahap Penutup:
(1) Membuat
pokok-pokok
pembahasan
sebagai
kesimpulan
peserta
sebagai
umpan
balik
untuk
perbaikan
selanjutnya.
3)
Metode Demonstrasi
26
(1) Merumuskan tujuan yang jelas baik dari sudut kecakapan atau
kegiatan
yang
diharapkan
dapat
ditempuh
setelah
metode
demonstrasi berakhir;
(2) Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang
akan dilaksanakan;
(3) Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan;
(4) Selama
demonstrasi
berlangsung,
seorang
guru
hendaknya
peserta didik;
(b) Semua media yang digunakan ditempatkan pada posisi yang
perlu.
(d) Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan peserta
didik.
b)
memeriksa
alat
bantu
yang
akan
digunakan
dalam
pembelajaran);
(2) Memberikan
penjelasan
tentang
topik
yang
akan
didemonstrasikan;
(3) Memulai demonstrasi dengan menarik perhatian peserta didik
Evaluasi,
Sebagai tindak lanjut setelah diadakannya demonstrasi sering diiringi
dengan kegiatan-kegiatan belajar selanjutnya. Kegiatan ini dapat
berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab
pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut. Selain itu, guru dan
peserta didik mengadakan evaluasi terhadap demonstrasi yang
dilakukan, apakah sudah berjalan efektif sesuai dengan yang
diharapkan.
4)
Metode Penugasan
28
karena materi pelajaran banyak, sedang waktu yang tersedia sedikit. Agar
materi pelajaran selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan, maka
metode inilah yang biasanya digunakan oleh guru. Tugas ini biasanya bisa
dilaksanakan di rumah, di sekolah, di perpustakaan, dan di tempat lainnya.
Tugas atau resitasi merangsang anak untuk aktif belajar, baik individu
maupun kelompok, tugas yang diberikan sangat banyak macamnya
tergantung dari tujuan yang hendak dicapai.
Metode Penugasan mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya
pertanggungjawaban dari murid. Tugas ini dapat berbentuk suruhan-suruhan
guru seperti contoh-contoh di atas. Tetapi dapat pula timbul atas insiatif
murid setelah disetujui oleh guru. Cara menilai hasil tugas tertulis kadangkadang menimbulkan kesukaran.
Langkah-langkah metode penugasan, guru perlu memperhatikan langkahlangkah sebagai berikut :
a)
b)
c)
tugas
tersebut,
terutama
kalau
tugas
tersebut
berkeliling
mengontrol
pekerjaan
peserta
didik,
sambil
29
5)
peserta
didik
secara
arif
dan
proporsional.
30
Kegiatan Persiapan
(1) Merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
(2) Menyiapkan
materi
pembelajaran
dan
menjabarkan
materi
Kegiatan Pelaksanaan
(1) Kegiatan Membuka Pelajaran.
(2) Melaksanakan
apersepsi,
yaitu
pertanyaan
tentang
materi
pelajaran sebelumnya.
(3) Memotivasi belajar dengan mengemukakan kasus yang ada
kaitannya dengan materi pelajaran yang akan diajarkan.
(4) Mengemukakan tujuan pelajaran dan berbagai kegiatan yang akan
dikerjakan dalam mencapai tujuan pelajaran itu.
(5) Mengemukakan lingkup materi pelajaran yang akan dipelajari.
(6) Membentuk kelompok.
(7) Mengemukakan tugas setiap kelompok kepada ketua kelompok
atau langsung kepada semua peserta didik.
(8) Mengemukakan peraturan dan tata tertib serta saat memulai dan
mengakhiri kegiatan kerja kelompok.
(9) Mengawasi, memonitor, dan bertindak sebagai fasilitator selama
peserta didik melakukan kerja kelompok.
(10) Pertemuan
klasikal
untuk
pelaporan
hasil
kerja
c)
Kegiatan Penutup
(1) Meminta peserta didik merangkum isi pelajaran yang telah dikaji
melalui kerja kelompok.
(2) Melakukan evaluasi hasil dan proses.
(3) Melaksanakan tindak lanjut baik berupa mengajari ulang materi
yang belum dikuasai peserta didik maupun memberi tugas
pengayaan bagi peserta didik yang telah menguasai materi
metode kerja kelompok tersebut.
6)
Metode Karyawisata
manfaatnya.
Disinilah
perlunya
peran
guru
untuk
mempersiapkan perencanaan yang baik agar hasil yang dicapai benarbenar menjadi pengalaman peserta didik yang dapat meningkatkan hasil
belajarnya.
Langkah-langkah metode karya wisata sebagai berikut:
a)
32
b)
Merencanakan tujuan
c)
d)
Melaksanakan kegiatan
e)
Menilai kegiatan
f)
Beberapa hal yang harus dimiliki guru dan peserta didik untuk
mengoptimalkan metode karyawisata,
Guru harus:
a)
b)
c)
d)
Membimbing
dan
mengontrol
aktivitas
peserta
didik
saat
berkaryawisata;
e)
7)
b)
c)
d)
Metode tanya jawab adalah metode yang digunakan dalam proses belajar
mengajar dengan menggunakan pertanyaan yang diajukan oleh guru
kepada peserta didik, yang mengarahkan peserta didik memahami materi
tersebut. Sementara itu metode tanya jawab ada yang mengartikan suatu
cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab,
terutama oleh dari guru kepada peserta didik, tetapi dapat pula dari peserta
didik kepada guru (Djamarah, 2006). Metode ini bertujuan untuk
merangsang perhatian peserta didik dan mengukur kemampuan peserta
33
didik terhadap materi yang dibahas. Metode ini tepat digunakan untuk
mengarahkan pengamatan dan proses berfikir dan digunakan sebagai
selingan dalam metode cerita atau ceramah. Metoda Tanya Jawab akan
menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang
dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi,
meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu
kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak
kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
Langkah-langkah pelaksanaan metode tanya jawab adalah sebagai berikut:
a)
Persiapan
(1) Menentukan topik
(2) Merumuskan tujuan pembelajaran khusus (TPK)
(3) Menyusun
pertanyaan-pertanyaan
secara
tepat
sesuai
pertanyaan-pertanyaan
yang
mungkin
penggunaan
metode
tanya
jawab
Metode Eksperimen
b)
c)
Selama
eksperimen
berlangsung
guru
harus
mengawasi
peserta
didik,
mendiskusikan
di
kelas,
dan
Model Pebelajaran Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahanbahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan
peserta didik. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan
peserta didik dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda
mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu
bergantung kepada apa yang diperankan. Model pembelajaran Role
Playing juga dikenal dengan nama model pembelajaran Bermain Peran.
Pengorganisasian kelas secara berkelompok, masing-masing kelompok
memperagakan/menampilkan skenario yang telah disiapkan guru. Peserta
didik diberi kebebasan berimprovisasi namun masih dalam batas-batas
skenario dari guru.
Pada metode bermain peranan, titik tekanannya terletak pada keterlibatan
emosional dan pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang
secara nyata dihadapi. Murid diperlakukan sebagai subyek pembelajaran,
secara aktif melakukan praktik-praktik berbahasa (bertanya dan menjawab)
bersama teman-temannya pada situasi tertentu. Lebih lanjut prinsip
pembelajaran memahami kebebasan berorganisasi, dan menghargai
keputusan bersama, murid akan lebih berhasil jika mereka diberi
kesempatan
memainkan
peran
dalam
bermusyawarah,
melakukan
f)
g) Setelah
selesai
ditampilkan,
masing-masing
peserta
didik
Dewey.
Crow&Crow
Metode
dalam
ini
dinamakan
bukunya
Human
ProblemMethod.
Developmentand
Sedangkan
Learning,
38
merupakan bagian
dari proses
pembelajaran yang
memberi
Tahap perencanaan
(1) Mempelajari pokok bahasan dalam GBPP dari mata pelajaran
yang menjadi tema dari proyek tersebut.
(2) Membuat diagram kaitan antara tema dengan pokok bahasan
dari mata pelajaran lain (untuk itu perlu dipelajari GBPP mata
pelajaran lain).
(3) Merumuskan tujuan pelajaran dengan menggunakan metode
proyek tersebut.
39
(4) Menentukan materi pelajaran dari pokok bahasan masingmasing mata pelajaran yang dikaitkan dengan tema proyek.
(5) Menentukan
langkah-langkah
dalam
kegiatan
belajar-
Tahap pelaksanaan
(1) Guru mengemukakan tema pokok.
(2) Guru mengajak peserta didik menelaah kemungkinan untuk
mengkaitkan tema dengan berbagai bidang studi.
(3) Guru berperan sebagai pembimbing dan pengatur jalannya
diskusi.
(4) Sesudah pengkaitan tema dengan bidang studi yang lain
terbentuk, guru membagi kelas dalam beberapa kelompok
sebanyak bidang studi yang ada (terkait).
(5) Setiap
kelompok
merencanakan
bagaimana
melakukan
40
komentar
atau
saran
maka
kelompok
d)
Tahap penilaian
Tahap penilaian ini sebenarnya merupakan refleksi dari semua
kegiatan yang telah dilakukan selama proyek berlangsung. Tujuan
penilaian adalah dalam rangka untuk memperbaiki proses belajarmengajar, mengetahui apa yang telah dipelajari peserta didik,
apakah sikap- sikap dan keterampilan tertentu telah dimiliki oleh
peserta didik.Cara penilaian dapat dilakukan:
(1) Secara verbal, misalnya tanya jawab dan diskusi;
(2) Secara tertulis, misalnya berupa laporan, karangan, puisi, dan
tes;
(3) Penilaian hasil karya, seperti gambar, bagan, model, alat
sederhana, diorama, dan market. Penilaian hasil karya wisata
dapat ditujukan kepada individu atau kelompok, misalnya
pada waktu hasil karya tiap peserta didik dipajang di kelas
atau pada waktu pameran tiap stand dinilai (nilai kelompok).
b.
Teknik Pembelajaran
usaha
mencapai
suatu
tujuan
yang
telah
ditentukan
(http://adityatriastuti.blogspot.com).
Teknik pembelajaran merupakan penjabaran lebih lanjut dari metode, tidak
salah bila teknik pembelajaran menjadi suatu cara yang digunakan oleh guru
untuk mencapai tujuan pembelajaran, agar pembelajaran lebih efisien.
Sehingga teknik pembelajaran merupakan cara yang ditempuh guru yang
sedang menggunakan metode tertentu namun karena situasi dan kondisi
yang dihadapi saat proses berlangsung dan menginginkan lebih efisien
dalam pencapaian tujuan pembelajaran dilakukanlah penyesuaian tindakan.
Seperti halnya prinsip, pendekatan, dan metode, teknik pembelajaran dapat
dibagi atas dua bagian, yaitu teknik umum dan teknik khusus.
1)
2)
Teknik
khusus,
adalah
cara
mengajarkan
(menyajikan
atau
42
teknik
pembelajaran
membaca
permulaan
dan
teknik
macam.
Begitulah,
teknik
khusus itu
banyak
sekali
khusus.
Teknik
ini
setiap
saat
divariasikan
untuk
D. Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan yang harus dilakukan oleh guru pembelajar meliputi: membaca dengan
cermat sub materi 2: Pendekatan, Strategi, Metode dan Teknik Pembelajaran.
Kemudian membahas dan berdiskusi dengan teman sejawat, setelah itu
mengerjakan latihan / kasus / tugas, dan merefleksi diri.
E. Latihan/Tugas
Diskusikan dalam kelompok dan hasilnya silahkan dipresentasikan!
1. Baca secara seksama secara individu kegiatan pembelajaran 2.
2. Berbagiinformasi dandiskusikan dengan teman sejawat untuk menjawab
pertanyaan di bawah.
3. Presentasikan hasil pembahasan dalam kelompok.
Pertanyaan-pertanyaan:
43
pendekatan
belajar
berlangsung
dalam
pembelajaran,
simulasikan.
3. Konsepsi strategi pembelajaran menurut Rowntree.
4. Bagaimana strategi pembelajaran tersebut dilakukan oleh seorang pengajar,
simulasikan.
5. Jelaskan 6 metode pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu.
6. Teknik pembelajaran seperti apa yang sesuai untuk 6 metode pembelajaran
yang anda tentukan tersebut, jelaskan dan simulasikan.
7. Simulasikan metode dan teknik pembelajaran tersebut (pilih salah satu
metode untuk disimulasikan!
F. Rangkuman
1.
deduktif
atau
pembelajaran
ekspositori.
Sedangkan,
3.
Metode
pembelajaran
merupakan
cara
yang
digunakan
untuk
44
diartikan cara atau pola yang khas dalam memanfaatkan berbagai prinsip
dasar pendidikan serta berbagai teknik dan sumberdaya terkait lainnya agar
terjadi proses pemblajaran pada diri pembelajar. Dengan kata lain metode
pembelajaran adalah teknik penyajian yang dikuasai oleh seorang guru
untuk menyajikan materi pelajaran kepada murid di dalam kelas baik secara
individual atau secara kelompok agar materi pelajaran dapat diserap,
dipahami dan dimanfaatkan oleh murid dengan baik (Ginting, 2008).
4.
5.
Umpan Balik
a. Pengalaman apa yang sudah anda lakukan dan anda rasakan berkaitan
dengan kegiatan pembelajaran yang telah anda lalui ?.
b. Pengalaman baru apa yang anda peroleh dari kegiatan pembelajaran
tersebut ?.
c. Materi apa yang belum ditulis dalam materi kegiatan pembelajaran yang
telah anda diskusikan ?.
d. Apa manfaat yang anda temukan dalam pembahasan materi kegiatan
pembelajaran ini ?.
e. Apa saran anda untuk lebih memperbaiki materi kegiatan pembelajaran
yang telah dibahas ?
2. Tindak Lanjut
45
Peserta pelatihan dinyatakan tuntas pada sub materi 2 dalam modul ini bila dapat
menjawab soal dengan benar 80 %. Bila ternyata belum kompeten maka harus
dilakukan remedial terlebih dahulu baru dapat mengulang untuk dilakukan uji
ketuntasan dan selanjutnya dapat mengikuti modul yang lain untuk menempuh
kompetensi selanjutnya.
46
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori belajar dapat diartikan sebagai konsep-konsep dan prinsip-prinsip belajar
yang bersifat teoritis dan telah teruji kebenarannya melalui eksperiment. Jenisjenis teori belajar antara lain teori belajar behavioristik, Cognitivisme,
Contructivisme, dan Teori Humanistik. Beberapa teori belajar tersebut diatas
perlu diimplementasikan dalam proses pembelajaran. Disamping itu proses
pembelajarannya harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran agar hasil
belajar dapat tercapai secara optimal dan peserta didik dapat mencapai
ketuntasan belajar. Jika dalam pembelajaran tersebut terdapat peserta didik yang
belum dapat menuntaskan kompetensi yang diharapkan, maka diberikan
pengajaran remidial yaitu pemberian bantuan bagi peserta didik yang mengalami
kesulitan atau kelambatan belajar. Tetapi bagi peserta didik yang sudah
menuntaskan kompetensinya sambil menunggu peserta yang lain, maka dapat
diberikan pembelajaran pengayaan.
Selain itu setiap proses pembelajaran memerlukan pendekatan, strategi, metode
dan teknik pembelajaran. Banyak sekali pendekatan, strategi, metode dan teknik
pembelajaran yang dapat digunakan dalam melaksanakan proses pembelajaran,
namun setiap pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran tidak ada
yang paling baik. Setiap guru harus mempertimbangkan beberapa aspek untuk
memilih metode mana yang digunakan dalam proses pembelajarannya. Cara
tepat untuk memilih pendekatan, strategi, metode dan teknik pembelajaran yang
tepat harus disesuaikan dengan keberadaan peserta didik, karakteristik
substansi, kondisi guru, lingkungan, sarana dan prasarana yang ada, serta waktu
yang memungkinkan.
B. Tindak Lanjut
Peserta pelatihan dapat dinyatakan tuntas pada modul ini sebagai cerminan
kompeten pada kompetensi guru mata pelajaran 2.2. Menerapkan berbagai
pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara
kreatif dalam mata pelajaran yang diampu dengan cara menjawab soal dengan
benar 80 % dan menyelesaikan tugas (menyimulasikan praktik sesuai dengan
47
perintah tugas). Bila ternyata belum kompeten maka harus dilakukan remedial
terlebih dahulu baru dapat mengulang untuk dilakukan uji ketuntasan dan
selanjutnya dapat mengikuti modul yang lain untuk menempuh kompetensi
selanjutnya.
C. Evaluasi
Soal l
1.
Guru menunjukkan:
a. Hasil pengikiran yang baik dan buruk
b. Posisi berdiri saat mengikir
c. Cara memegang gagang kikir
d. Cara mengayunkan permukaan kikir
e. Cara mengontrol permukaan hasil pengikiran
2.
3.
Pertanyaan:
1.
2.
Agar
pembelajaran
efektif,sebutkan
3prinsip
belajar
yang
harus
berikut
dalam
secara
cermat
terlebih
dahulu
soal-soal
mengerjakan
b. Silanglah pada pilihan jawaban yang anda anggap paling tepat dari 4 item
pilihan jawaban (A, B, C, D) dari soal di bawah.
c. Bila hendak mengganti pilihan jawaban yang anda sudah tersilang
meragukan, maka lingkarilah jawaban tersebut dan silanglah dengan
pilihan jawaban yang baru, contoh sebagai berikut: A , B , C , D.
48
d. Waktu 20 menit
1. Dua pendekatan dalam pembelajaran menurut Roykillen adalah ....
A. expositorydan exposition
B. discovery dan inquiri
C. student-centred approaches dan teacher-centred approaches
D. Problem based learning dan project based learning
2. Pendekatan
dalam
pembelajaran
berpusat
pada
peserta
didik
49
50
tatap
muka,
pembelajaran
melalui
buku,
tatap
muka,
pembelajaran
melalui
tekstual,
tatap
muka,
Pembelajaran
melalui
media,
ceramah
yaitu
sebuah
metode
mengajar
dengan
keadaan
peserta
didik,
apakah
semuanya
peserta didik
untuk
aktif
Persiapan,
kegiatan
Pelaksanaan,
Kegiatan
Inti
54
A. 1, 3, 2, 4 ,5, 6.
B. 1, 2, 3, 4 ,5, 6.
C. 1, 3, 2, 4 , 6, 5.
D. 1, 2, 3, 4 , 6, 5.
masalah
untuk
dipecahkan,
mencari
dan
masalah
untuk
dipecahkan,
mencari
dan
masalah
untuk
dipecahkan,
mencari
dan
56
22
.
57
58
KUNCI JAWABAN
Soal 1
Pertanyaan
1
Skor
Maks
Jawaban, Alasan
Behavioristik,
Ketika pendidik memberi contoh,
kemudian peserta didik menirukan
2
2
Kognitif,
Ketika peserta didik mempraktikkan
apa yang telah dicontohkan oleh
pendidik.
Konstruktivistik,
Ketika
peserta
didik
membuat
kesimpulan, bagaimana cara mengikir
rata dengan baik
2
Skor (S)
Prinsip tujuan
Ketika pendidik menyampaikan tujuan
pembelajaran
2
2
Prinsip kesiapan,
Ketika pendidik menunjukkan hasil
pengikiran yang baik dan buruk, untuk
memberikan bekal pengetahuan awal
24
59
Soal 2
1.
Kriteria Penilaian
Kriteria penilaian yang digunakan dalam materi pokok 1 ini adalah :
Satu soal jika betul mendapatkan skor : 4, sehingga total skor : 20 x 4 = 100,
maka rumus nilai akhir adalah :
2.
Kunci jawaban
Kunci jawaban evaluasi materi pokok 2 yaitu Pendekatan, Strategi, Metode
Dan Teknik Pembelajaran
60
NO
JAWABAN
NO
JAWABAN
1.
14.
2.
15.
3.
16.
4.
17.
5.
18.
6.
19.
7.
20.
8.
21.
9.
22.
10.
23.
11.
24.
12.
25.
13.
26
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman Ginting. 2008. Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran.
Bandung: Humaniora.
Adityatriastuti. 2014. pengertian dari Strategi, Pembelajaran, Metode,
Teknik,
dan
Model,
Menurut
Beberapa
Ahli.
http://adityatriastuti.blogspot.com
Bell-Gredler, M.E. (1986). Learning and Instruction: Theory into Practice.
New York: Macmil'.an Publishing
Cahyo, Agus N. 2013. Panduan Aplikasi Teori-Teori Belajar Mengajar.
Yogyakarta: Diva Press
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Permendikbud No. 103
Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran
pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2014. Permendikbud No. 104
Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada
Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta :
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:
Direktorat Pembinaan SMA, Dirjen Mandikdasmen, Depdiknas.
Dick and Carey. 2005. Systemic Design Instruction. Glenview: Illois harper
Collins Pubhliser.
Dimjati dan Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Direktorat
61
Surakhmad. 1982.
Bandung: Tarsito,
Pengantar
Interaksi
Mengajar-Belajar.
http://indrierb.blogspot.com/2014/01/teori-belajar-konstruktivisme-dan.html
http://irdye07.blogspot.com/2010/11/strategi-pembelajaran.html
http://sainsmatika.blogspot.com/2012/04/teori-kognitif-dari-bruner-danteori.html
62
http://syamsinarthamar.blogspot.com/2014/05/macam-macam-metodepembelajaran-serta.html
https://filediamant.wordpress.com/model-pembelajaran-dan-15-metodepembelajaran.
http://file.upi.edu/direktori/
Pengertian_Pendekatan,_strategi,_metode,_teknik,_taktik.pdf
http://www.emakalah.com/2013/04/model-teori-belajar-bruner-danausubel.html
http://www.emakalah.com/2013/04/perkembangan-teori-belajar.html
http://www.gurukelas.com/2012/08/metode-brainstorming-sumbangsaran.html
https://penembushayalan.wordpress.com/kuliah/tokoh-dan-teoribelajar/teori-pembelajaran-vygotsky/
http://kristianawidi.blogspot.co.id/2012/02/makalah-teori-humanistikcarl-rogers.html.
63
64
65