Anda di halaman 1dari 11

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Kopi merupakan salah satu hasil komoditi perkebunan yang memiliki nilai
ekonomis yang cukup tinggi diantara tanaman perkebunan yang lainnya dan berperan penting
sebagai sumber devisa Negara. Kopi tidak hanya berperan penting sebagai sumber devisa
melainkan juga merupakan sumber penghasilan bagi bagi tidak kurang dari satu setengah juta
jiwa petani kopi di Indonesia (Rahardjo, 2012).
Menurut Bridson dan Vercourt pada tahun 1988, kopi dibagi menjadi dua genus
yakni Coffea dan Psilanthus.Genus Coffea terbagi menjadi dua subgenus yakni Coffea dan
Baracoffea.Subgenus Coffea terdiri dari 88 spesies.Sementara itu subgenus Baracoffea terdiri
dari 7 spesies. Berdasarkan geografik (tempat tumbuh) dan rekayasa genetik, kopi dapat
dibedakan menjadi lima. Kopi yang berasal dari Ethiopia, Madagaskar serta Benua Afrika bagian
barat, tengah dan timur (Andre Illy dan Rinantonio Viani, 2005).
Sejarah kopi telah dicatat sejauh pada abad ke-19. Pertama kali, kopi hanya ada di
Ethiopia, di mana biji-bijian asli ditanam oleh orang Ethiopia dataran tinggi. Akan tetapi, ketika
bangsa Arab mulai meluaskan perdagangannya, biji kopi pun telah meluas sampai ke Afrika
Utara dan biji kopi di sana ditanam secara massal. Dari Afrika Utara ituah biji kopi mulai meluas
dari Asia sampai pasaran Eropa dan ketenarannya sebagai minuman mulai menyebar.
Tanaman kopi diri masuk ke Indonesia diperkirakan pada abad ke-13 tepatnyapada tahun 1696
pada zaman pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun yang sama juga tanaman kopi ditanam di
Bogor yang didatangkan dari Malabar India. Adapun jenis kopi yang ditanam adalah kopi

Arabika. Kopi merupakan minuman atau bahan penyegar yang banyak dikonsumsi masyarakat,
dari yang miskin sampai kaya. Kopi mengandung kafein, yang dalam dosis rendah dapat
mengurangi rasa lelah dan membuat pikiran jadi segar. Meskipun demikian kemajuan ilmu
pengetahuan menunjukkan bahwa konsumsi kopi dalam jumlah yang besar berpengaruh tidak
baik bagi kesehatan. Ini disebabkan kafein jika dikonsumsi dalam jumlah tinggi cepat
mempengaruhi sistem saraf pusat, sistem pernapasan, otot, pembuluh darah, jantung dan ginjal
pada manusia dan hewan.

PEMBAHASAN
A.

Syarat Tumbuh

a.

Lokasi

Di daerah dataran tinggi / pegunungan.

Letaknya terisolir dari pertanaman kopi varietas lain meter.

Lahan bebas hama dan penyakit.

b.

Tanah

pH tanah

: 5,5 6,5

Top soil

: Minimal 2%

Stuktur tanah : Subur, gembur ke dalaman relative > 100 cm.

c.

Iklim

Tinggi tempat : 800 2000 m dpl

Suhu

: 15o C 25o C

d.

Curah hujan

: 1.750 3000 mm/thn

Bulan Kering 3 bulan


B.

Bahan Tanam

Untuk perbanyakan tanaman di lapangan diperluakan Bibit Siap Salur dengan kriteria sebagai
berikut:
Sumber benih : Harus berasal dari kebun induk atau perusahaan yang telah di tunjuk
Umur bibit

8 12 bulan

Tinggi :

20 40 cm

Jumlah minimal daun tua


d.

57

Jumlah cabang primer :

Diameter batang

5 -6 cm

C.

Penanaman

a.

Jarak tanam

Segi empat

Pagar :

1,5 x 1,5 m

Pagar ganda

b.

Lubang tanam

Harus dibuat 3 bulan sebelum tanam.

Ukuran lubang 50 x 50 x 50 cm, 60 x 60 x 60 cm, 75 x 75 x 75 cm atau 1 x 1 x 1 m untuk

tanah yang berat.

2,5 x 2,5 m

1,5 x 1,5 x 3 m

Tanah galian diletakan di kiri dan kanan lubang tanam.

Lubang di biarkan terbuka selama 3 bulan.

Tanah urugan jangan dipadatkan.

c.

Penanaman

Penanaman di lakukan pada musim hujan.

Leher akar bibit ditanama rata dengan permukaan tanah.

D.

Pemeliharaan

a.

Penyiangan

Membersihkann gulma di sekitar tanaman kopi.

Penyiangan dapat dilakukan bersama-sama dengan pengemburan tanah.

b.

Pohon Pelindung

Penanaman pohon pelindung

Tanaman kopi sangat memerlukan naungan untuk menjaga agar tanaman kopi jangan
berbuah terlalu banyak sehingga kekuatan tanaman cepat habis.

Pohon pelindung ditanam 1 2 tahun sebelum penanaman kopi, atau memanfaatkan


tanaman pelindung yang ada.

Jenis tanaman untuk pohon pelindung antara lain lamtoro, dadap, sengon, dll.

Pengaturan pohon pelindung

Tinggi perncabangan pohon peindunh di usahakan 2x tinggi pohon kopi.

Pemangkasan pohon pelindung dilakukan pada musim hujan.

Apabila tanaman kopi dan pohon pelindung telah cukup besar, pohon pelindung bisa di
perpanjang menjadi 1 : 2 atau 1 : 4.

c.

Pemangkasan

Pemangkasan Bentuk

Tinggi pangkasan 1,5 1,8 m

Cabang primer teratas harus dipotong tinggi 1 ruas.

Pemangkasan dilakuan di akhir musim hujan.

Pemangkasan Produksi

Pembuangan tunas wiwilan (tunas air) yang timbuh ketas.

Pembuangan cabang cacing dan cabang balik yang tidak menghasilkan buah.

Pembuangan cabang-cabang yang terserang hama penyakit.

Pemangkasan dilakukan 3 4 kali setahun dan dikerjakan pada awal musim hujan.

Pemangkasan Peremajaan

Ditujuan pada tanaman yang sudah tua dan produksinya sudah turun temurun.

Pada awal musim hujan, batang, diptong miring setinggi 40 - 50 cm dari leher akar.
Bekas potongan diolesi dengan aspal.

Tanah disekeliling tanaman dicangkul dan dipupuk.

Dari beberapa tunas yang tumbuh di pelihara 1 2 tunas yang pertumbuhannya baik dan
lurus ke atas.

E.

Pemupukan

a.

Dosis pemupukan kopi per pohon adalah:

Umur
(Tahun)

Jenis Pupuk

Urea (gram)

TSP (gram)

KCl (gram)

50

40

40

100

80

80

150

100

100

200

100

100

5-10

300

150

240

> 10

500

200

320

b.

Pupuk diberikan dua kali setahun yaitu awal dan akhir musim hujan masing-masing

setengah dosis.
c.

Cara pemupukan dengan cara membuat parit melingkar pohon sedalam + 10 cm, dengan

jarak proyek tajuk pohon ( + 1 m).


IX. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT

A. H A M A
1. Bubuk buah kopi (Stephanoderes hampei) serangan di penyimpanan buah
maupun saat masih di kebun . Pencegahan dengan PESTONA atau BVR secara
bergantian

2. Penggerek cabang coklat dan hitam (Cylobarus morigerus dan Compactus )


menyerang ranting dan cabang. Pencegahan dengan PESTONA.
3. Kutu dompolan (Pseudococcus citri) menyerang kuncup bunga, buah muda,
ranting dan daun muda, pencegahan gunakan PESTONA, BVR atau PENTANA.+
AERO 810 secara bergantian

B. PENYAKIT
1. Penyakit karat daun disebabkan oleh Hemileia vastatrix , preventif semprotkan
Natural GLIO
2. Penyakit Jamur Upas disebabkan oleh Corticium salmonicolor : Kurangi
kelembaban , kerok dan preventif oleskan batang/ranting dengan Natural GLIO +
POC NASA
3. Penyakit akar hitam penyebab Rosellina bunodes dan R. arcuata. Ditandai
dengan daun kuning, layu, menggantung dan gugur. preventif dengan Natural GLIO
4. Penyakit akar coklat penyebabnya : Fomes lamaoensis atau Phellinus lamaoensis
preventif dengan Natural GLIO
5. Penyakit bercak coklat pada daun oleh Cercospora cafeicola Berk et Cooke
pencegahan dengan Natural GLIO
6. Penyakit mati ujung pada ranting.Penyebabnya Rhizoctonia .Preventif gunakan
Natural GLIO.

Catatan : Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum
mengatasi, sebagai alternative terakhir bisa digunakan pestisida kimia yang
dianjurkan. Agar penyemprotan lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan
tambahkan Perekat Perata Pembasah AERO 810 dosis 0,5 tutup botol per tangki

X. P A N E N
Kopi akan berproduksi mulai umur 2,5 tahun jika dirawat dengan baik dan buah
telah menunjukkan warna merah yang meliputi sebagian besar tanaman, dan
dilakukan bertahap sesuai dengan masa kemasakan buah.

XI. PENGOLAHAN HASIL


Agar dipersiapkan terlebih dahulu tempat penjemuran, pengupasan kulit dan juga
penyimpanan hasil panen agar tidak rusak akibat hama pasca panen. Buah
panenan harus segera diproses maksimal 20 jam setelah petik untuk mendapatkan
hasil yang baik.

PENUTUP
Kesimpulan
Tanaman kopi merupakan komoditi ekspor yang cukup mempunyai nilai ekonomis
yang relative tinggi di pasaran dunia, di samping itu tanaman kopi ini adalah salah satu
komoditas unggulan yang dikembangkan di Jawa Barat. Namun disamping itu dalam budidaya
tanaman kopi terdapat kendala dalam hama penyakit yang dapat menyerang diantaranya hama
bubuk buah kopi, hama penggerek cabang, kutu dompolan, nematoda akar, penyakit karat daun,
4.2

penyakit jamur upas, penyakit akar hitam, penyakit bercak coklat dan lain-lain.
Saran
Harapan saya semoga karya tulis ilmiah ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah
ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Karya tulis ilmiah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis
ilmiah ini.

Daftar pustaka

Internet. Botani dan syarat Tumbuh.http:// WWW. Google.com.2008


Internet.Kapita Selekta perkebunan kopi. http// WWW. Google.com.2008
http://laporanagribisnis.blogspot.com/2008/09/laporan-dasar-agronomikopi.html.2013

Hilmawan, Hilman. 2013. Makalah Kopi. (http://hilmanhilmawan3.blogspot.com). (Diakses pada 9


April 2014).
Rahardjo, Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Penebar
Swadaya: Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai