Kata
asalnya ialah al-ilm yang membawa erti pengetahuan. Bagi masyarakat kita mereka
telahmengaitkan perkataan ini dengan merangkaikan kedua-dua makna menjadi ilmu
pengetahuan.
Ilmu Allah swt. maha luas, tak terjangkau, dan tak terbayangkan oleh akal pikiran,
tiada terbatas. Dia mengetahui apa yang sudah dan akan terjadi serta yang
mengaturnya. Manusia, malaikat, dan makhluk manapun tak akan bisa menyelami
lautan ilmu Allah swt. Bahkan untuk mengetahui ciptaan Allah saja manusia tidak
akan mampu. Tentang tubuhnya sendiri saja, tidak semuanya terjangkau oleh
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah dicapai manusia. Semakin
didalami semakin jauh pula yang harus dijangkau, semakin banyak misteri yang harus
dipecahkan, seperti jaringan kerja otak manusia masih merupakan hal yang teramat
rumit untuk dikaji.
Belum lagi tentang astronomi. Berapa banyak bintang, galaksi di langit, berapa
jauhnya, bagaimana cara mencapainya, proses terjadinya, apakah ada penghuninya,
dan seterusnya. Jika kita menatap ke luar angkasa betapa kecil bumi ini bagaikan debu
bahkan lebih kecil dari itu. Andaikan saja ada manusia yang menguasai planet bumi
sebagai miliknya pribadi, maka di hadapan alam di ruang angkasa ini dia hanyalah
memiliki debu tak berarti. Jika saja ada manusia menguasai bumi, dia hanya
menguasai debu. Sementara kekuasaan, kerajaan Allah swt. tak akan tertandingi
sedikitpun jua.
Allah swt. menggambarkan betapa kecil dan tak berdayanya manusia bila
dibandingkan dengan ilmu Allah swt., dengan perumpamaan air laut bahkan tujuh
lautan dijadikan tinta untuk menulis kalimat Allah swt., niscaya tidak akan habishabisnya kalimat Allah tersebut dituliskan.
Katakanlah, kalau sekiranya lautan menjadi tinta untuk menulis kalimat-kalimat
Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis ditulis kalimat-kalimat Tuhanku,
meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu pula. (QS. Al Kahfi: 109)
Dan seandainya pohon-pohon di muka bumi menjadi pena dan laut (menjadi tinta),
ditambahkan kepadanya tujuh lautan lagi, niscaya tidak akan habis-habisnya
(dituliskan) kalimat Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.
(QS. Luqman: 27).
a) QS. Al-Kahfi ayat 109
b)
(
)
tentang
pengetahuan-pengetahuan-Nya
dengan