Bab2 PDF
Bab2 PDF
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
dengan
defek
genetik
pada
metabolisme
purin
10
11
dalam
kelompok
asam
amino,
yang
pada darah
(penyakit
sumsum tulang,
12
penurunan secara mendadak kadar asam urat dalam serum. Jika kristal
asam urat mengendap dalam sendi, akan terjadi respons inflamasi dan
diteruskan dengan terjadinya serangan gout. Dengan adanya serangan
yang berulang-ulang, penumpukan kristal
dinamakan thopi akan mengendap dibagian perifer tubuh seperti ibu jari
kaki, tangan dan telinga. Akibat penumpukan asam urat yang terjadi
secara sekunder dapat menimbulkan Nefrolitiasis urat (batu ginjal)
dengan disertai penyakit ginjal kronis .
Gambaran kristal urat dalam dalam cairan sinovial sendi yang
asimtomatik menunjukkan bahwa faktor-faktor non-kristal mungkin
berhubungan dengan reaksi inflamasi. Kristal monosodium urat yang
ditemukan tersalut dengan immunoglobulin yang terutama berupa IgG.
Dimana IgG akan meningkatkan fagositosis kristal dan dengan
demikian dapat memperlihatkan aktifitas imunologik.
13
14
gout
arthritis.
Ini
karena
serangan
pertama
15
Selanjutnya
penderita
akan
sering
mendapat
serangan
16
17
2.1.5.Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis yang ditimbulkan pada penyakit asam urat
antara lain adalah sebagai berikut :
2.1.5.1. Nyeri hebat pada malam hari, sehingga penderita sering
terbangun saat tidur.
2.1.5.2. Saat dalam kondisi akut, sendi tampak terlihat bengkak, merah
dan teraba panas. Keadaan akut biasanya berlangsung 3
hingga 10 hari, dilanjutkan dengan periode tenang. Keadaan
akut dan masa tenang dapat terjadi berulang kali dan makin
lama makin berat. Dan bila berlanjut akan mengenai beberapa
sendi dan jaringan bukan sendi.
2.1.5.3. Disertai pembentukan kristal natrium urat yang dinamakan
thopi.
2.1.5.4. Terjadi deformitas (kerusakan) sendi secara kronis.
2.1.5.5. Berdasarkan diagnosis dari American Rheumatism Association
(ARA), seseorang dikatakan menderita asam urat jika
memenuhi beberapa kriteria berikut :
2.1.5.5.1. Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam cairan
sendi.
2.1.5.5.2. Terdapat kristal MSO (monosodium urat) di dalam thopi,
ditentukan
berdasarkan
pemeriksaan
kimiawi
dan
18
Pada
gambaran
radiologis
tampak
19
2.1.5.5.3.12.
2.1.6.Penatalaksanaan
Penatalaksanaan asam urat secara umum,dapat diatasi dengan
menggunakan pengobatan modern (kimia) atau pun pengobatan
tradisional. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing pengobatan
tersebut :
2.1.6.1. Pengobatan Modern (Kimia)
Pengobatan
modern
ini
bisa
diperoleh
dengan
20
dan
mineral
yang
berkhasiat
untuk
(Peraturan
Menteri
kesehatan
Nomor
21
komplikasi
pada
ginjal
dan
organ
tubuh
ataupun
tanaman.
Adapun
tanaman
obat
22
segar
atau
dikeringkan.
Sidaguri digunakan untuk pengobatan asam
urat dan rematik. Selain itu sidaguri juga bermanfaat
untuk mengobati flu, demam, malaria, radang
amandel, radang usus, disentri, sakit perut, sakit
kuning, kencing batu, bisul, radang kulit bernanah,
dan eksim.
Sidaguri mempunyai kandungan kimiawi di
dalamnya, antara lain alkaloid, kalsium oksalat,
tanin, saponin, fenol, asam amino, minyak terbang,
dan zat philegmatic. Pada batangnya mengandung
tanin dan kalsium oksalat. Pada akarnya pun
terdapat kaloid, steroid dan efedrine.
Pada pemakaian luar, tumbuhan Sidaguri
digunakan segar dan dihaluskan untuk selanjutnya
diborehkan pada sendi yang sakit. Pada pemakaian
dalam, tumbuhan Sidaguri direbus baik dalam
keadaan segar atau kering dan dicampur dengan
bahan lainnya. Gunakan 60 gram tumbuhan Sidaguri
direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc,
kemudian disaring lalu airnya diminum.
23
salam
berkhasiat
sebagai
peluru
Sebagai
diuretic,
salam
mampu
salam
kolesterol
dapat
digunakan
untuk
kencing
manis,
tinggi,
24
zat
pahit,
didehidroandrografolid,
14-deoksi-11,
12-
neoandrografolid
dan
merupakan
tanaman
terna
25
tamanan
ini
mengandung
pati,
makanan
yang
dikonsumsi.
konsumsi
purin
melalui
makanan
yang
pengeturan
diet.
26
27
merah
dan
terasa
panas,
hindari
28
asam
urat,
sering
mengkonsumsi
makanan
yang banyak
mengandung purin secara tidak terkontrol, begitu pula pada orang yang
kelebihan berat badan, peminum alcohol berat, dan orang-orang yang
menpunyai riwayat penyakit diabetes mellitus, ginjal dan hipertensi serta
orang yang mengunakan obat-obatan dalam jangka waktu lama perlu
mewaspadai terkena penyakit asam urat. Asam urat terjadi akibat
penumpukan purin di dalam darah, dimana kadar normalnya di dalam darah
adalah 7 mg/dl pada pria dan 6 mg/dl pada wanita. Serangan gout
berhubungan dengan peningkatan atau penurunan secara mendadak kadar
asam urat dalam darah.
Praktik perawatan yang dimaksud disini adalah bagaimana cara
seseorang yang belum menderita asam urat untuk dapat mencegahnya,
sedangkan untuk orang-orang yang sudah menderita asam urat dapat
mencegah agar tidak berkembang ke tingkat yang lebih parah. Dan untuk
praktik perawatan sehari-hari pada penderita maupun orang-orang yang
belum menderita asam urat yang mempunyai factor risiko seperti yang telah
disebutkan diatas, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
2.2.1. Untuk penderita asam urat, pengobatan rutin perlu dilakukan. Ini agar
jika nyeri yang ditimbulkan oleh penyakit asam urat muncul dapat
diringankan dengan meminun obat. Obat-obatan yang dapat dikonsumsi
antara lain : OAINS(Obat Anti Inflamasi Non Steroid), Kortikosteroid,
Imunosupresif, dan Suplemen antioksidan.
29
30
2.3.
Konsep Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah
orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan
terjadi melalui pancaindra manusia yakni : indra penglihatan, pendengaran,
penciuman, perasa dan peraba. Sebagian besar pengetahuan manusia
diperoleh oleh mata dan telinga.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari
pengalaman dan penelitian ternyata perilaku disadari oleh pengetahuan akan
lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak disadari oleh pengetahuan.
Penelitian Rogers 1974, dalam Soekidjo Notoatmodjo 2003, mengungkapkan
bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, didalam diri seseorang
tersebut terjadi proses yang berurutan, antara lain:
2.3.1. Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).
2.3.2. Interest (rasa ketertarikan) terhadap stimulus atau objek tesebut.
2.3.3. Evaluation (menimbang) terhadap baik atau tidaknya stimulus
tersebut bagi dirinya.
2.3.4. Trial, dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai
dengan apa yang dikehendaki oleh stimulus.
2.3.5. Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan
pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulus.
Namun demikian dari penelitian selanjutnya Rogers menyimpulkan
bahwa perubahan perilaku tidak selalu melewati tahap-tahap tersebut.
31
coba-coba
ini
kemungkinan
dilakukan
dalam
dengan
memecahkan
ketiga
gagal
dicoba
kemungkinan
32
atau
kekuasaan,
baik
tradisi,
otoritas
pengetahuan.
Pada
prinsipnya,
orang
lain
mengandung
maksud
bahwa
pengalaman
pengalaman
yang
diperoleh
dalam
33
Sejalan
dengan
perkembangan kebudayaan
Dari
menggunakan
sini
manusia
penalarannya
telah
dalam
mampu
memperoleh
baru
atau
modern
dalam
memperoleh
yang
dicakup
dalam
domain
kognitif
34
menjelaskan,
menyebutkan
35
Analisis
menjabarkan
adalah
materi
suatu
atau
kemampuan
suatu
objek
untuk
kedalam
36
37
masyarakat.
Pengalama-pengalaman
dalam
2.4.3.
38
2.4.5.
39
ada
lembaga
pendidikan
khusus
dibidang
40
rasionalitas
pada cara
berpikir, sehingga
41
42
43
purin dalam jumlah banyak. Tim tersebut juga menemukan bukti bahwa
adanya hubungan terbalik yang kuat antara konsumsi produk susu,
terutama yang rendah lemak, dan kejadian gout.
2.5.2.Penelitian Rahayu Wijayanti tahun 2009 yang berjudul Faktor yang
mempengaruhi terjadinya penyakit atritis gout di wilayah kerja
Puskesmas Mojo, Kecamatan Gubeng, Kota Surabaya. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mempelajari faktor yang mempengaruhi
terjadinya penyakit artritis gout. Penelitian ini menggunakan rancangan
penelitian komparasi dan observasional dengan pengumpulan data
secara
cross sectional.
44
45
Faktor Predisposisi :
1. Karakteristik individu
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Tingkat pendidikan
d. Status pekerjaan
e. Mempunyai riwayat keluarga asam
urat
f. Mampunyai riwayat keluarga DM
g. Menderita gangguan ginjal
h. Menggunakan obat dalam jangka
Faktor Pemungkin :
1. Penyuluhan kesehatan
2. Keterpaparan media
3. Tenaga kesehatan
Faktor Penguat :
1. Kebijakan pemerintah tentang praktik
pencegahan dan perencanaan
perawatan asam urat
2. Dukungan masyarakat
3. Dukungan keluarga