Judul
: Sambel Kacang
Tema
Rumah Produksi
: Kharisma Productions
Produser
Sutradara
Pemain
1.
: Arya Panggalila
2.
Endah Rahmawati
: Asti Rachmawati
3.
Winar Sukmaningtyas
: Tiwi Pratiwi
4.
Irkham Auliya
5.
Dwi Setyaningrum
: Ibu Khotijah
6.
Yanuar Rizaki
7.
8.
Mahlul Setiaji
9.
Yulia Ciptoningrum
: Meilani Fantouvel
: Pandu Mubesma
10.
SAMBEL KACANG
Sepulang dari pengumuman Kelulusan SMA, Arya segera pulang ke rumah setelah berpamitan ke
ibu kos. Jauhnya perjalanan membuat Arya baru sampai dirumah pada malam hari ketika makan
malam. Suasana hangat tercipta ketika Arya dan keluarga makan malam sambil berbincang-bincang...
Pak Slamet
Arya
Pak Slamet
Ibu Khotijah
Pak Slamet
Arya
Pak Slamet
Arya
Pak Slamet
Arya
Ibu Khotijah
: Arya, kalau ibu sih terserah kamu saja. Bapak sama ibu akan mendukung
kamu mau melanjutkan kemana. Tapi Arya, sebenarnya bapak-ibu ini punya
keinginan
Pak Slamet
: Iya betul, jauh sebelumnya bapak ini sudah memikirkan perihal kemana kamu
akan melanjutkan, dan ini sudah bapak pikirkan matang-matang sama ibu...
Arya
Ibu Khotijah
Arya
Pak Slamet
Arya
Pak Slamet
Ibu Khotijah
: Intinya Arya, bapak sama ibu itu mau kamu masuk kesehatan saja. Harapan
kami kamu itu bisa jadi tenaga kesehatan. Kan nanti misal bapak atau ibu
sakit kan kamu sendiri nanti yang ngobatin
Pak Slamet
Ibu Khotijah
Pak Slamet
: Halah... anu apa ibu ini... gimana Arya? Kamu mau kan?
Arya
Arya pun menambah lagi porsi makannya dan percakapan pun tak lama kemudian berhenti
Arya
Pak Slamet
Ibu Khotijah
Malam makin larut, Arya pun masih memikirkan jalan mana yang harus ia ambil sesegera mungkin.
Tak lama, Pak Slamet pun datang
Pak Slamet
: Arya?
Arya
: Oh, bapak...
Pak Slamet
Arya
: Belum pak...
Pak Slamet
Arya
Pak Slamet
: Bingung bagaimana?
Arya
: Ya, Arya sih mau sekolah di kesehatan. Arya kan mau membahagiakan ibu
dan bapak
Pak Slamet
Arya
: InsyaAllah, Arya siap pak. Tapi... Masalahnya Arya belum tahu apa2 pak...
Pak Slamet
: Arya... Tak kenal, maka tak sayang. Begini saja, bapak sarankan besok kamu
ke rumahnya Pak Zaki saja. Kamu tanya-tanya lah seputar dunia kesehatan
sama beliau, ya... sekalian silaturrahim lah... kan kamu juga sudah lama kan
tidak berkunjung kesana?
Arya
: Iya pak...
Pak Slamet
: Ya sudah, bapak ke dalam dulu ya... Nanti jangan lupa kunci pintu rumah ya...
Arya
: Iya pak...
Keesokan harinya, Arya pun pergi bersilaturahim ke rumah Pak Zaki. Sesampainya disana, terlihat Pak
Zaki sedang bermain burung kesayangannya
Arya
: Assalamualaikum
Pak Zaki
Arya
Pak Zaki
Arya
: Iya pak...
Pak Zaki
: Oh... sini2, silahkan masuk. Kok baru kelihatan? Baru pulang kamu?
Arya
Pak Zaki
Arya
Pak Zaki
Arya
: Ehm... bagini pak, tujuan saya kesini memang ingin membicarakan itu. Saya
ingin bertanya-tanya soal sekolah kesehatan, soalnya saya mau masuk ke
kesehatan pak
Pak Zaki
Arya
: Iya pak, memang keinginan saya sendiri. Lagipula ibu dan bapak juga
mendukung
Pak Zaki
: Oh, begitu... Ya... yang jelas dunia kesehatan itu menyenangkan. Kamu bisa
menolong orang, tapi kamu juga bisa meraih penghasilan
Arya
Pak Zaki
: Ya kalau itu, mungkin tiap orang beda2. Kalo bapak sih ya itu tadi, jadi
senangnya jadi perawat itu ya namanya profesi kan pastinya bisa sebagai
lahan penghasilan. Walaupun tidak seberapa, tapi yang penting kan kita bisa
menolong orang lain, bisa bantu orang, jadi bisa sebagai ladang amal seperti
itu. Selain itu, kita juga bisa kenal orang banyak. Kalau dukanya ya soal
waktu biasanya. Jadi terkadang disaat kita sedang tidur nyanyak, dipanggil
orang, terus belum tentu juga tempatnya. Bisa saja orang yang memanggil
kita itu rumahnya jauh dan jalan yang harus kita lalui untuk bisa sampai
disana itu mulus. Tapi ya bagaimana lagi kan? Namanya amanah ya harus
dijalani dengan baik. Yang penting dalam bertindak itu kita tulus ikhlas,
jangan nggrundel. Itu saja. Memangnya kamu sudah memikirkan kamu mau
meneruskan ke sekolah mana?
Arya
: Masih bingung juga pak, saya sih mau nya di STIKES Muh. Pekajangan
Pak Zaki
: Hm... Pilihan bagus itu. Memangnya kamu mau mulai daftar kapan?
Arya
: Kalau bisa sih secepatnya pak, soalnya saya belum survei juga kesana. Tapi
InsyaAllah dalam waktu dekat ini
Ditengah percakapan, datanglah Tiwi, putri Pak Zaki dengan membawa secangkir teh untuk Arya dan
Pak Zaki. Arya pun terpesona melihat Tiwi yang cantik nan jelita dan membuat percakapannya dengan
Pak Zaki menjadi agak ngawur
Arya
: Manis ya pak...
Pak Zaki
Arya
: Iya, hebat-hebat
Pak Zaki
Arya
Pak Zaki
Arya
Pak Zaki
Arya
: Iya, pas...
Pak Zaki
Arya
Pak Zaki
: (Pak Zaki pun mengerti Arya sedang memperhatikan putrinya) Oh... Silahkan
teh nya, mumpung masih hangat juga... hehe :D
Pak Zaki
Arya
Pak Zaki
Tiwi
Pak Zaki
Tiwi
Pak Zaki
: Ini ada yang mau kenalan. Namanya nak Arya, orangnya tampan kan? Hehe...
Arya
Tiwi
: Saya Tiwi
Arya
: Arya
Keduanya saling memandang dan sama2 tersipu malu. Namun, sejak saat itu Arya dan Tiwi semakin
lama semakin dekat. Arya pun sering mengajak Tiwi jalan2 dan meluangkan waktu bersama. Bahkan
ketika Arya mendaftar masuk ke STIKES sampai pengumuman penerimaan, Tiwi pun ikut menemani
Arya.
Tiwi
: Arya?
Arya
: Iya?
Tiwi
Arya
: Nakal bagaimana?
Tiwi
Arya
Tiwi
: Janji?
Arya
: Janji
2 Bulan kemudian...
Suatu hari, setelah Arya mengembalikan alat2 laboratorium bersama Budi...
Gilang
: Arya !? (Memanggil Arya yang baru keluar dari laboratorium bersama Budi)
Arya
: Ada apa?
Gilang
Arya
: Ya terus?
Gilang
: Begini, nanti untuk tugas KDK dan KDM, bagaimana kalau kita kerjakan
dirumah kamu saja?
Budi
Gilang
Arya
Meilani
Budi
: Gilang bilang kata kamu Perpus mau dipakai buat acara khusus Meilan?
Meilani
: Iya, Aku dengar2 Perpus nanti siang sampai selesai mau dipakai kakak kelas
Arya
Meilani
: Ya, bukannya kenapa, hanya saja menurutku kurang leluasa saja kan? Lagi
pula perpus hanya sampai jam 4, sedangkan kita mungkin butuh waktu lebih
Gilang
: Maka dari itu Arya, kita mending ngerjainnya di rumah kamu saja
Arya
: Ya sudah, kalau aku terserah kalian saja, tapi sekarang masalahnya kita mau
dapat bukunya darimana kalau bukan dari Perpus?
Pandu
: Kalau masalah itu, nanti biar aku, Meilani sama Budi yang pinjam buku ke
Perpus
Budi
Pandu
: Memangnya kenapa?
Budi
: Ya kan aku tebengan sama Arya, berarti kan aku nggak bisa ikut ke Perpus
nanti, kalau aku ke Perpus, yang nemenin Arya juga kan siapa?
Asti
Pandu
Meilani
: Dasar pemalas...
Gilang
: Hey... Sudah2... yang jelas nanti kita ke rumah Arya setelah ini langsung. Ok?
Jangan lupa juga sumber2 nya dibawa sekalian.
Pandu
(Beberapa)
: Ya iyalah...
Asti
Pandu
Asti
Gilang
(Semua)
: Ok, sipp.
Sesampainya di rumah Arya, mereka pun langsung mengerjakan tugas KDK dan KDM dengan penuh
konsentrasi. Tak terasa sudah jam 3 lebih, adzan pun berkumandang. Gilang sebagai ketua kelompok
memutuskan untuk menghentikan sementara pengerjaan tugas dan menyuruh rekan2 lainnya untuk
menunaikan ibadah sholat ashar.
Gilang
Arya
Asti
Gilang
Arya
: Oke...
Asti
Arya
Meilani
Gilang
Meilani
Budi
Gilang
Budi
Pandu
Meilani
: Iya, ide bagus tuh, lagian nanti kalau semua pergi yang jagain barang2 siapa?
Gilang
Arya
Pandu
Gilang
Arya
: Oke...
Gilang
: Asti..?
Asti
: Iya...
Sementara itu Tiwi hendak pamit mau ke rumah Arya ingin memberinya sebungkus pecel sambal
kacang, makanan favorit Arya.
Tiwi
Pak Zaki
Tiwi
Pak Zaki
Tiwi
Pak Zaki
Tiwi
Pak Zaki
Tiwi
Pak Zaki
: Waalaikumussalam
Tiwi pun segera menuju ke rumah Arya. Sementara itu di rumah Arya, Arya dan Asti sedang
melanjutkan pengerjaan KDK dan KDM. Sesampainya di rumah Arya, betapa terkejutnya Tiwi melihat
Arya dan Asti sedang berdua. Rasa cemburu pun seketika terlintas dipikiran Tiwi. Tanpa berkata apa2,
Tiwi pun pergi meninggalkan Arya seketika. Merasa bersalah, Arya pun berusaha mengejar Tiwi
Arya
Teriak Arya memanggil Tiwi. Namun terlambat, Tiwi sudah jauh meninggalkan Arya dan teman2nya.
Tak lama datanglah Gilang dkk...
Gilang
: Ada apa?
Asti
: Ssttt.....
Pandu
Gilang
Asti
Budi
Asti
: (mencubit Budi)
Budi
: Awww.......
Pak Zaki
Tiwi
Pak Zaki
Arya
: (Hanya merenung)
Budi
Arya
: Tidak apa2
Asti
Arya
: (Hanya diam)
Asti
: Arya?
Budi
: Ssttt..... Diam.....
Asti
Meilani
Budi
Meilani
: Apa...???
Pandu
: Sudah2... Mendingan kita sudahi dulu gimana? Kita lanjutkan besok saja.
Gimana? Sepertinya situasinya sedang sulit ini...
Gilang
Arya
Asti
Keesokan harinya, ketika akan berangkat kuliah, Arya menyempatkan waktu untuk berkunjung ke
rumah Asti, namun rupanya Asti tidak ada, ia sudah pergi sejak tadi pagi. Hingga akhirnya Arya
memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya ke kampus. Sejak saat itu, Tiwi menjadi galau. Bahkan
kopi atau teh buatannya yang biasanya manis menjadi pahit karena lupa diberi gula. Pun dengan Arya.
Di perkuliahan, Arya terlihat tidak bergairah. Ia nampak galau dan terlihat tidak berkonsentrasi.
Sepulang kuliah, Asti yang sudah menunggu Arya, datang menghampiri Arya
Asti
: Arya, bagaimana?
Arya
: Bagaimana apa?
Asti
Arya
Asti
Arya
Asti
: Pacar kamu?
Arya
: Sudah ya, aku mau pulang dulu (Sambil memakai helm dan bersiap pergi)
Asti
Arya
Arya pun lantas segera pergi pulang. Merasa bersalah, Asti pun pergi kerumah Tiwi untuk menemuinya
serta menjelaskan dan meyakinkan Tiwi bahwa antara Asti dan Arya tidak ada apa2 dan menyuruh
Tiwi untuk mau bertemu Arya nantinya.
Asti
Tiwi
Tiwi kaget melihat Asti dan hendak menutup pintu. Namun Asti mencegah dan berusaha untuk masuk
dan berbicara dengan Tiwi.
Asti
Arya
Asti
: Arya, aku mau minta maaf soal kemarin. Gara2 aku hubungan kamu sama
teman kamu itu jadi kacau. Aku benar2 minta maaf Arya...
Arya
: Nggak apa2, kamu tenang aja, biar masalah ini aku selesaikan nanti, ok.
sekarang aku mau ke perpus dulu, aku mau cari buku buat besok. Sudah ya...
Asti
: Arya, tunggu ! (Asti mencegah langkah Arya) Aku fikir ini waktu yang tepat
buat menyelesaikan masalah kamu. Aku sarankan mending sekarang hubungi
dia, kamu ajak dia ketemuan di taman, kamu ajak dia bicara yang sebenarnya
Arya
: Memangnya kenapa?
Asti
Arya
Asti
: Nggak diangkat
Asti
: Coba lagi
Arya
Asti
Arya
: Tapi barusan aku hubungin nggak diangkat, sekarang malah suruh SMS?
Asti
: Ya sudah kalau begitu, kamu datang saja lah ke taman. Aku yakin, dia pasti
mau datang. Yang penting kamu SMS dulu sekarang
Arya
Asti
: Arya, percaya sama aku. Percaya dech... Lakukan seperti yang aku bilang,
aku yakin nanti semuanya akan baik2 saja. Percaya sama aku
Sepulang kuliah Arya menemui Tiwi di taman dan ternyata Tiwi memang sudah berada disana. Arya
pun datang menghampiri Arya dan menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi
Arya
Tiwi
: (hanya diam)
Arya
: Aku nggak tahu harus mulai darimana, yang jelas aku mau kamu bersedia
mendengarkan aku
Tiwi
: (hanya diam)
Arya
: Tiwi, sebelumnya aku minta maaf soal yang kemarin. Aku nggak tahu kamu
mau percaya atau nggak, tapi yang jelas aku cuma mau kamu tahu kalau apa
yang kamu lihat waktu itu nggak seperti yang kamu pikirkan. Mungkin aku
memang salah. Aku minta maaf Tiwi... Aku nggak mau kamu kecewa gara2
aku... Kamu harus tahu waktu itu yang senarnya terjadi itu aku sedang
ngerjain tugas bareng2 sama teman2 aku terus mereka keluar buat sholat
sementara aku sama Asti didalam nunggu giliran, saat itu kamu datang dan
tiba2 kamu pergi...
Tiwi
Arya
Tiwi
: Aku mau maafin kamu, asalkan kamu mau nurutin kata aku
Arya
Tiwi
Arya
: Nanti kalau Ayah marah bagaimana? Kan aku belum ijin dulu sama ayah?
Memangnya motor kamu dimana?
Tiwi
Arya