Soal Seleksi Fis 2012
Soal Seleksi Fis 2012
Raksasa
Melalui citra langit yang ditangkap oleh Teleskop Hubble, ilmuwan menemukan lubang
hitam raksasa yang bersembunyi di jantung sebuah galaksi kecil. Fenomena ini belum pernah
ditemukan sebelumnya.
Planet yang baru ditemukan tampak bisa menampung kehidupan, menurut sekelompok
astronom internasional.
Cetak
Komentar (18)
Teruskan:
Artikel Terkait
Steve Baragona
18.04.2014
Tidak terlalu besar, tidak terlalu kecil, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
Sebuah planet yang baru ditemukan tampaknya pas untuk menampung
kehidupan, menurut sekelompok astronom internasional.
Mengorbiti sebuah bintang yang berjarak sekitar 500 tahun cahaya dari Bumi,
planet yang disebut Kepler-186f itu berukuran mirip dengan Bumi. Ia mengorbiti
bintang pada jarak yang tepat untuk air di permukaan, yang penting untuk
kehidupan.
Namun planet itu tidak serupa dengan Bumi, menurut ilmuwan keplanetan NASA
Elisa Quintana.
"Lebih kepada sepupu Bumi, bukan kembaran Bumi. Karakteristiknya sama,
namun bintang induknya sangat berbeda," ujarnya.
Kepler-186f mengorbiti bintang yang lebih kecil dan lebih dingin daripada
matahari kita.
Namun, dalam tulisan pada jurnal Science, para astronom mengatakan planet
tersebut tampak relatif lebih dekat dibandingkan dengan sebagian besar ratusan
planet yang telah ditemukan selama ini.
Beberapa adalah planet raksasa berselimut gas dengan atmosfer yang tebal,
sementara yang lainnya mengorbit terlalu dekat dengan bintang mereka dan
terlalu panas untuk kehidupan.
Dua planet yang ditemukan tahun lalu ada pada orbit yang tepat dan dapat
menjadi kandidat-kandidat bagus bagi kehidupan, ujar Quintana, namun
ukurannya lebih besar daripada Bumi.
"Untuk pertama kalinya, kita dapat mengatakan bahwa kita sekarang memiliki
planet yang berukuran sama dengan Bumi dan mengorbit dalam zona bintang
yang dapat ditinggali," ujarnya.
Langkah berikutnya adalah untuk mencari jejak-jejak kehidupan di atmosferatmosfer dunia yang jauh ini. Hal ini memerlukan teleskop antariksa yang lebih
canggih. Namun pengurangan anggaran mengancam misi tersebut.
Meski demikian, Quintana yakin saat teleskop generasi mendatang dapat
diluncurkan, manusia akan menemukan bahwa mereka tidak sendiri di alam
semesta ini.