Limbah Modul 6
Limbah Modul 6
PENDAHULUAN
SISTEM KELISTRIKAN
PENGOPERASIAN UNIT
PENGOPERASIAN KOLAM
5.
6.
7.
8.
PEMELIHARAAN KOLAM
PENGOPERASIAN UNIT
PERAWATAN RBC
OPERASI DAN PEMELIHARAAN
1. Pendahuluan
Sebelum mengoperasikan instalasi pengolahan air limbah (IPAL),
Kepala bagian IPAL yangbertanggung jawab penuh atas instalasi,
harus mengorganisir dan menginstruksikan tindakantindakan
yang tepat kepada personel-personel yang bertanggung jawab
atas pengoperasian instalasi tersebut.
a. Kepala IPAL harus menentukan kondisi pengoperasian aktual
dari waktu ke waktu dengan mempertimbangkan flow rate,
kualitas influent dan efluen, sudut pandang ekonomis, usia
masing-masing peralatan, dan lain-lain.
b. Kepala IPAL harus mengkonfirmasikan kegiatan harian dalam
sistem pengoperasian IPAL. Kepala IPAL harus menerangkan
hal penting berkaitan dengan sistem operasional berikut ini
kepada operator:
Detail pengoperasian
Pencatatan Data Pengoperasian
Memelihara Kebersihan lokasi
Langkah Pengamanan
Pedoman pengoperasian dan pemeliharaan IPAL mengacu pada
Pedoman dan Tata Cara Direktorat Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman Sub Bidang Air Limbah.
Pedoman dan Tata Cara yang diacu adalah sebagai berikut:
Pedoman operasi dan pemeliharaan IPAL Kolam Stabilisasi
Pedoman operasi dan pemeliharaan IPAL Rotating
Biological Contactor (RBC)
Tata Cara Perencanaan Jaringan Perpipaan Air Limbah
Terpusat tentang Pedoman Operasi dan Pemeliharaan
2. SISTEM PELISTRIKAN
Pasokan listrik biasanya dari jaringan PLN, tetapi jika diperlukan
bisa juga di backup dengan unit genset tersendiri. Jika dengan
dua sumber, maka penel listrik untuk power supply juga dipasang
(lihat Gambar 1).
Handle pada posisi 0 : Netral, semua listrik baik dari jaringan PLN
maupun Genset tidak tersambung kejaringan, sehingga semua
peralatan tidak bisa berjalan / berfungsi.
MODUL
Brawijaya University
2012
c) Contactor :
Saklar yang bekerja berdasarkan magnit listrik
Untuk mengaktifkan/bekerjanya magnit, kontaktor memerlukan tegangan
listrik.
Untuk mengaktifkan magnitnya hanya membutuhkan tegangan listrik + 3
watt, bisa
difungsikan sebagai otomatisasi untuk mengkontrol alat/jaringan yang
mempunyai
tegangan sampai ribuan watt.
92
Brawijaya University
93
2012
Brawijaya University
94
2012
Brawijaya University
2012
95
Brawijaya University
96
2012
Brawijaya University
97
2012
Brawijaya University
98
2012
Brawijaya University
99
2012
Brawijaya University
100
2012
Brawijaya University
101
2012
Brawijaya University
102
2012
Brawijaya University
103
2012
Brawijaya University
104
2012
Brawijaya University
105
2012
Brawijaya University
106
2012
Brawijaya University
107
2012
Brawijaya University
108
2012
Brawijaya University
109
2012
Brawijaya University
110
2012
Brawijaya University
111
2012
Brawijaya University
112
2012
Brawijaya University
113
2012
Brawijaya University
114
2012
Brawijaya University
115
2012
Brawijaya University
116
2012
Brawijaya University
117
2012
Brawijaya University
118
2012
Brawijaya University
119
2012
Brawijaya University
120
2012
Brawijaya University
121
2012
Brawijaya University
122
2012
Brawijaya University
123
2012
Brawijaya University
124
2012
Brawijaya University
125
2012
Brawijaya University
126
2012
Brawijaya University
127
2012
Brawijaya University
128
2012
Brawijaya University
129
2012
Brawijaya University
130
2012
Brawijaya University
131
2012
Brawijaya University
132
2012
Brawijaya University
133
2012
Brawijaya University
134
2012
Brawijaya University
135
2012
Brawijaya University
136
2012
Brawijaya University
137
2012
Brawijaya University
138
2012
Brawijaya University
139
2012
Brawijaya University
140
2012
Brawijaya University
141
2012
Brawijaya University
142
2012
Brawijaya University
143
2012
Brawijaya University
144
2012
Brawijaya University
145
2012