Anda di halaman 1dari 34

TUGAS MAKALAH

BIOMOLEKUL DAN MEKANISME REAKSI ORGANIK

DISUSUN OLEH
NAMA
NPM

: ENI JULITA
: F1B013018

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
2015

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
Karunia-Nya saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya buat dan saya
susun dengan maksud untuk memenuhi tugas yang diberikan serta untuk menambah
pengetahuan pembaca tentang kimia organik II pada matakuliah Kimia Organik. Saya
bertemakasih kepada para asisten pratikum kimia organik II, kemudian kepada temanteman yang telah telah membantusaya

dalam penyelesaian makalah ini. Saya

menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Tetapi saya berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.Oleh karena itu, saya
mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyajian makalah ini,maka dari itu kritik
dan saran sangat kami harapkan

Bengkulu, mei
2015

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
karbohidrat
Secara kimia, karbohidrat adalah polihidroksil-aldehida atau polihidroksilketon,

atau

dihidrolisis.

senyawa
Karbohidrat

yang

menghasilkan

mengandung

senyawa-senyawa

gugus

fungsi

ini

bila

karbonil (sebagai

aldehida atau keton) dan banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah
karbohidrat digunakan untuk golongan senyawa yang mempunyai rumus
(CH2O)n ,yaitu senyawa-senyawa yang n atom karbonnya tampak terhidrasi
oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula karbohidrat yang tidak
memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung nitrogen, fosforus,
atau sulfur. Karbohidrat menyediakan kebutuhan dasar yang diperlukan
tubuh makhluk hidup.
Monosakarida, khususnya glukosa, merupakan nutrien utama sel.
Misalnya, pada vertebrata, glukosa mengalir dalam aliran darah sehingga
tersedia bagi seluruh sel tubuh. Sel-sel tubuh tersebut menyerap glukosa
dan mengambil tenaga yang tersimpan di dalam molekul tersebut pada
proses respirasi selular untuk menjalankan sel-sel tubuh. Selain itu, kerangka
karbon monoksakarida juga berfungsi sebagai bahan baku untuk sintesis
jenis molekul organic kecil lainnya,termasuk asam amino dan asam lemak.
Karbohidrat merupakan salah satu nutrisi yang dibutuhkan bagi tubuh
dimana karbohidrat tersebut diklasifikasikan lagi kedalam beberapa bagian
seperti monosakarida, disakarida dan polisakarida. Selain itu, agar dapat

digunakan oleh sel yang terdapat didalam tubuh maka, karbohidrat perlu
melalui beberapa proses yaitu melalui proses metabolisme.
Karbohidrat yang diperlukan oleh tubuh tentunya memiliki takaran
ataupun batasan. Sehingga, jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang
meningkat atau berlebih maka akan mengacu timbulnya penyakit. Begitupun
sebaliknya, jika kadar karbohidrat didalam tubuh seseorang menurun atau
kurang maka akan juga mengacu timbulnya penyakit.

Protein dan isolasi protein kacang tanah


Hampir setiap fungsi dinamik dalam makhluk hidup bergantung pada
protein. Faktanya nilai penting protein digaris bawahi oleh namanya, yang
berasal dari kata Yunani proteios, yang berarti tempat pertama. Protein
menyusun lebih dari 50% massa kering sebagian besar sel, dan protein
teramat penting bagi hampir semua hal yang dilakukan organisme. Beberapa
protein mempercepat reaksi kimia, sedangkan yang lain berperan dalam
penyokongan

struktural,

penyimpanan,

transpor,

komunikasi

selular,

pergerakan, serta pertahanan melawan zat asing.


Protein terdiri dari asam-asam amino yang dihubugkan melalui ikatan
peptida pada ujung-ujungnya. Selain ikatan peptida terdapat ikatan kimia
lain dalam protein yaitu ikatan hidrogen, ikatan hidrofob, ikatan ion/ikatan
elektrostatik, dan ikatan van der Waals. Protein dapat tidak stabil terhadap
beberapa faktor yaitu pH, radiasi, suhu, medium pelarut organik, dan
detergen.
Protein tersusun dari atom C, H, O, dan N, serta kadang-kadang P dan
S. Dari keseluruhan asam amino yang terdapat di alam hanya 20 asam
amino yang yang biasa dijumpai pada protein. Pada berbagai uji kualitatif
yang dilakukan terhadap beberapa macam protein, semuanya mengacu
pada reaksi yang terjadi antara pereaksi dan komponen protein, yaitu asam

amino tentunya. Beberapa asam amino mempunyai reaksi yang spesifik


pada gugus R-nya, sehingga dari reaksi tersebut dapat diketahui komponen
asam amino suatu protein. Uji protein dengan metode identifikasi protein
secara

kualitatif

dapat

menggunakan

prinsip

diantaranya

uji

biuret,

pengendapan dengan logam, pengendapan dengan garam, pengendapan


dengan alkohol, uji koagulasi dan denaturasi protein.
Saponifikasih
saponifikasi yaitu

lemak akan terhidrolisis oleh basa menghasilkan

gliserol dan sabun mentah.

Proses pencampuran antara minyak dan alkali

kemudian akan membentuk suatu cairan yang mengental, yang disebut


dengan trace. Pada campuran tersebut kemudian ditambahkan garam NaCl.
Garam NaCl ditambahkan untuk memisahkan antara produk sabun dan
gliserol sehingga sabun akan tergumpalkan sebagai sabun padat yang
memisah dari gliserol. Pengujian sifat sabun yang dihasilkan adalah sabun
dapat mengemulsi minyak (Gebelin, 2005).Sabun kalium (ROOCK) terbuat
dari lemak dengan KOH, sifatnya lunak dan umumnya digunakan untuk
sabun

mandi

cair,

sabun

cuci

pakaian

dan

perlengkapan

rumah

tangga. Struktur dari sabun natrium adalah C17H35-C-Na(O)-O (Solomons,


2004).Sabun natrium (RCOONa) terbuat dari lemak dengan NaOH sifatnya
keras danumumnya digunakan sebagai sabun cuci, dalam industri logam dan
untuk mengatur kekerasan sabun kalium. Struktur dari sabun kalium adalah
C17H35-C-K(O)-O(Solomons, 2004).Detergent adalah campuran zat kimia dari
sintetik maupun alam yang memiliki sifat dapat menarik zat pengotor dari
media, memiliki sifat daya pembersih seperti sabun, akan tetapi tidak
terbuat dari lemak atau minyak. Struktur dari detergen adalah R-SO3Na,
denganR = CH3(CH2)16 (Permono, 2005).
Isolasi lipid
salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,
hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia

adalah lipid. Untuk memberikan definisi yang jelas tentang lipid sangat
sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid tidak mempunyai rumus struktur
yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi biologinya juga berbeda-beda.
Walaupun demikian, para ahli biokimia bersepakat bahwa lemak dan
senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak, dimasukkan
dalam satu kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat kimia yang dimaksud
ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dari satu
pelarut organik misalnya, eter, aseton, kloroform, benzena yang sering juga
disebut pelarut lemak; (2) ada hubungan dengan asam-asam lemak atau
esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup.
Berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari hewan atau
tumbuhan dengan cara ekstraksi menggunakan alkohol panas, eter atau
pelarut lemak yang lain.
Suatu senyawa dapat larut dalam pelarut tertentu apabila mempunyai
polaritas yang sama. Senyawa non polar akan larut dalam pelarut non polar,
dan lemak merupakan senyawa non polar sehingga senyawa ini mudah larut
dalam pelarut non polar, seperti kloroform, karbon disulfida, karbon
tetraklorida, dan sebagainya. Kelarutan dari lemak perlu diketahui untuk
menentukan dasar pemilihan pelarut dalam pengambilan lemak dengan
ekstraksi lemak dari bahan yang diduga mengandung lemak. Penentuan
kolesterol dari berbagai bahan makanan menjadi sangat penting mengingat
(1) perhatian terhadap kesehatan yang menyangkut artegonik plasma dan
diet seseorang dan yang ke (2) adalah berkaitan dengan label pada
makanan.

Biodiesel
Di Indonesia penggunaan energi sebagian besar bergantung pada
minyak bumi. Namun cadangan energi di Indonesia maupun dunia sangatlah
terbatas,sedangkan kebutuhan manusia akan energi semakin lama semakin

meningkat. Dari sisi lain pemerintah mengeksporkan minyak mentah keluar


negeri. Hal iniakan mempercepat terjadinya kelangkaan BBM. Namun
demikian untuk mengatasi kelangkaan BBM di Indonesia perlu dilakukan
alternatif lain untuk mencari sumber energi.Telah kita ketahui Negara
Indonesia

merupakan

Negara

Agraris,

sekitar

70% penduduknya bermata pencaharian sebagai petani.


Dengan keadaan yang telahkita miliki ini, banyak penelitian dilakukan
untuk membuat bahan bakar minyak yang bersumber dari minyak nabati
atau

yang

dikenal

dengan

Biodiesel.

Biodiesel

adalah

energi

yang

terbarukan, yang tidak pernah habis selagi masihtersedia bahan bakunya


dan merupakan energi yang ramah lingkungan, karenatidak memngandung
SO2dan PbO2 sehingga mampu mengeliminasi emisi gas buang.Biodisel
sudah

banyak

dikenal

di

Negara

asing

khususnya

negara-

negara bukan pengimpor minyak. Pada negara tersebut biodiesel sudah dipr
oduksi dandigunakan dalam skala komersial. Namun di Indonesia belum
terdorong untuk memanfaatkan biodiesel untuk skala komersial.Salah satu
pemanfaatan bahan dari minyak nabati di Indonesia sebagai bahandasar
pembuatan

biosiesel

adalah

tanam

jarak

Pagar.

Jarak

pagar

merupakantanam yang dapat tumbuh di lahan kritis dan tidak perlu


menggunakan perawatan.Dalam waktu lima bulan, tumbuhan yang tahan
kekeringan ini mulai berbuah, halini dimulai pada saat berumur 5 tahun, dan
usia pembuahannya mencapai 50tahun. Selain itu tanaman jarak memiliki
kadar minyak (trigliserida)dalam inti biji ekuivalen sebesar 55% atau 33%
dari total biji dan hewan lainnya.
Sintasis n- butil bromida
Senyawa alkil halida telah banyak digunakan dalam penelitian dan
bidang industry sebagai senyawa antara untuk menghasilkan senyawasenyawa lain yang bermanfaat. N- butyl bromide termasuk senyawa alkil
bromide primer yang dapat dibuat dari alcohol primer, yaitu n-butil alcohol

(butanol) dengan mereaksikannya dengan natrium bromide dengan bantuan


asm sulfat pekat dengan reaksi sebagai berikutC4H5OH + NaBr + H2SO4
C4H9Br + NaHSO4 + H2OButil bromide merupakan salah satu halogen
alkana yang dikenal juga sebagai alkil halide. Nama lain dari butil bromide
adalah bromo butane atau bias saja juga disebut dengan butil bromida.
Rumus bangun dari butyl bromide adalah sebagai berikut :CH3 CH2 CH2 BrButyl bromide n-butil bromideButil bromide mengandung seebuah bromo
(Br) disalah satu gugusnya
sintesis asam asetat
Cuka telah dikenal manusia sejak dahulu kala. Dahulu kala cuka
dihasilkan oleh berbagai bakteri penghasil asam asetat, dan asam asetat
merupakan hasil samping dari pembuatan bir atauanggur.Penggunaan asam
asetat sebagai pereaksi kimia juga sudah dimulai sejak lama. Padaabad ke-3
Sebelum Masehi, Filsuf Yunani kuno Theophrastos menjelaskan bahwa cuka
bereaksidengan logam-logam membentuk berbagai zat warna, misalnya
timbal putih (timbal karbonat),danverdigris, yaitu suat zat hijau campuran
dari garam-garam tembaga dan mengandungtembaga (II) asetat. Bangsa
Romawi menghasilkan sapa, sebuah sirup yang amat manis,
denganmendidihkan anggur yang sudah asam.Sapamengandung timbal
asetat, suatu zat manis yangdisebut juga gula timbaldan gula Saturnus
Akhirnya hal ini berlanjut kepada peracunan dengantimbal yang
dilakukan oleh para pejabat Romawi.Pada abad ke-8, ilmuwan Persia Jabir
Ibnu Hayyan menghasilkan asam asetat pekat daricuka melalui distilasi.
Pada masa renaisans, asam asetat glasial dihasilkan dari distilasi
keringlogam asetat. Pada abad ke-16 ahli alkimia Jerman Andreas Libavius
menjelaskan prosedurtersebut, dan membandingkan asam asetat glasial
yang dihasilkan terhadap cuka. Ternyata asamasetat glasial memiliki banyak
perbedaan sifat dengan larutan asam asetat dalam air, sehingga banyak
ahli kimia yang mempercayai bahwa keduanya sebenarnya adalah dua

zat yang berbeda.Ahli kimia Prancis Pierre Adet akhirnya membuktikan


bahwa kedua zat ini sebenarnya sama.Pada 1847 kimiawan Jerman Hermann
Kolbe mensintesis asam asetat dari zat anorganikuntuk pertama kalinya.
Reaksi kimia yang dilakukan adalah klorinasi karbon disulfida menjadikarbon
tetraklorida, diikuti dengan pirolisis menjadi tetrakloroetilena dan klorinasi
dalam airmenjadi asam trikloroasetat, dan akhirnya reduksi melalui
elektrolisis menjadi asam asetat.Sejak 1910 kebanyakan asam asetat
dihasilkan
yang diperolehdari distilasi kayu. Cairan ini direaksikan dengan kalsium
hidroksida menghasilkan kalsiumasetat yang kemudian diasamkan dengan
asam sulfat menghasilkan asam asetat.Sekarang ini, asam asetat diproduksi
baik secara sintetis maupun secara
fermentasi bakteri. Produksi asam asetat melalui fermentasi hanya mencapai
sekitar 10% dari produksidunia utamanya produksi cuka makanan.
Aturan menetapkan bahwa cuka yang digunakandalam makanan harus
berasal dari proses biologiskarena lebih aman bagi kesehatan.Pembuatan
asam asetat sintesis dalam skala industri lebih sering menggunakan
metodekarbonilasi methanol. Ada dua macam proses pembuatan asam
asetat dalam pabrik yakni prosesmonsanto dan proses cativa. Proses
monsanto menggunakan katalis kompleks Rhodium(cis[Rh(CO)2I2]),
sedangkan proses cativa menggunakan katalis iridium
([Ir(CO)2I2])yangdidukung oleh ruthenium.
umus empiris C2H4O2. Rumus ini seringkali ditulis dalam bentuk CH3COOH, CH3COOH, atau CH3CO2H. Asam aseta

t murni (asam asetat glasial) asetat merupaka


cC. Tujuan dan manfaat

1. agar dapat mempermudah pemahaman materi mata kulia


pratikum organik dua
2. menambah imu pengetahuan tentang kimia organik dua
dalam proses pratikum
3. agar dapat dijadikan

panduan

pratikum

BAB II
PEMBAHASAN

dalam

melaksanakan

KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah senyawa organik terdiri dari unsur karbon (C),

hidrogen (H), dan oksigen (O). Contoh glukosa (C6H12O6), sukrosa (C12H22O11),
sellulosa

(C6H10O5)n.

Rumus

umum

karbohidrat

adalah

Cx(H2O)y

atau CnH2nOn. Karbohidrat juga dapat diartikan polihidroksi aldehid (aldose)


atau polihidroksi keton (ketose) dan turunannya atau senyawa yang bila
dihidrolisa akan menghasilkan salah satu atau kedua komponen diatas.
Karbohidrat berasal dari bahasa Jerman, yaitu Kohlenhydrate dan
dari bahasa Perancis, yaitu Hydrate de Carbon. Penamaan ini didasarkan
atas komposisi unsur karbon yang mengikat hidrogen dan oksigen dalam
perbandingan yang selalu sama seperti pada molekul air yaitu perbandingan
2 : 1. Karena komposisi yang demikian, senyawa ini pernah disangka sebagai
hidrat karbon, tetapi sejak 1880 senyawa tersebut bukan hidrat dari karbon.
Nama lain dari karbohidrat adalah sakarida, berasal dari bahasa Arab
"sakkar" artinya gula. Karbohidrat sederhana mempunyai rasa manis
sehingga dikaitkan dengan gula. Melihat struktur molekulnya, karbohidrat
lebih

tepat

didefinisikan

sebagai

suatu

polihidroksialdehid

atau

polihidroksiketon. Karbohidrat memegang peranan penting dalam sistem


biologi khususnya dalam respirasi.
Karbohidrat dihasilkan oleh proses fotosintesa didalam tanamantanaman yang memiliki klorofil. Karbohidrat dapat dioksida menjadi energi,
misalnya glukosa dalam sel jaringan manusia dan binatang. Fermentasi
karbohidrat oleh kamir atau mikroba lain dapat menghasilkan CO 2, alkohol,
asam organik dan zat-zat organik lainnya. Karbohidrat merupakan sumber
energi bagi aktivitas kehidupan manusia disamping protein dan lemak
B.

FUNGSI KARBOHIDRAT

Karbohidrat mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:


a.
Sumber bahan bakar.

b.

Sumber energi utama dan dapat diganti dengan sumber energi

yang lain pada beberapa organ tubuh manusia, yaitu otak, lensa mata

dan
c.
d.
e.
f.
g.
h.

sel saraf.
Bahan sintesis senyawa organic lainnya.
Pati dan glikogen berperan sebagai cadangan makanan.
Menjaga keseimbangan asam dan basa dalam tubuh.
Membantu proses penyerapan kalsium.
Sebagai materi pembangun.
Berperan penting dalam penurunan sifat, misalnya karbohidrat

dengan atom C lima buah merupakan komponen asam nukleat (DNA

dan RNA).
i.
Polimer karbohidrat yang tidak larut berperan sebagai unsur

struktural dan penyangga dalam dinding sel bakteri dan tanaman.


j.
Sebagai pelumas sendi kerangka.
C.

KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
1.

Monosakarida
Monosakarida

adalah

karbohidrat

yang

paling

sederhana

susunan molekulnya. Dalam tubuh monosakarida langsung diserap


oleh dinding usus halus, kemudian masuk ke dalam aliran darah.
Monosakarida
karbohidrat

adalah
yang

pencernaan.
Monosakarida

hasil

lebih

akhir

kompleks

pemecahan
susunannya

sempurna
dalam

yang

yaitu glukosa, fruktosa dan galaktosa.

dari

proses
penting

Glukosa

disebut

juga

dekstrosa, banyak terdapat dalam buah-buahan dan sayuran. Semua


karbohidrat dalam tubuh akhirnya akan dirubah menjadi glukosa.
Fruktosa atau levulosa terdapat bersama glukosa dalam buah dan
sayuran terutama dalam madu. Galaktosa hanya ditemukan berasal
dari penguraian disakarida.
Buah-buahan mengandung monosakarida seperti glukosa dan
fruktosa. Apabila dua molekul monosakarida berikatan akan terbentuk
disakarida dan mengeluarkan air. Dalam bentuk lebih panjang lagi (210) monosakarida akan membentuk oligosakarida dan dalam rantai

yang lebih panjang lagi (>10) monosakarida akan membentuk


polisakarida.
Sebagian besar monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena
terdiri atas 6-rantai atau cincin karbon. Atom-atom hidrogen dan
oksigen terikat pada rantai atau cincin ini secara terpisah atau sebagai
gugus hidroksil (OH).
Ada tiga jenis

heksosa

yang

penting

dalam

ilmu

gizi,

yaitu glukosa,fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida


ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama, yaitu 6 atom
karbon, 12 atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya
terletak pada cara penyusunan atom-atom hidrogen dan oksigen di
sekitar atom-atom karbon. Perbedaan dalam susunan atom inilah yang
menyebabkan perbedaan dalam tingkat kemanisan, daya larut, dan
sifat lain ketiga monosakarida tersebut.
Monosakarida yang terdapat di alam pada umumnya terdapat
dalam bentuk isomer dekstro (D). Gugus hidroksil ada karbon nomor 2
terletak di sebelah kanan. Struktur kimianya dapat berupa struktur
terbuka atau struktur cincin. Jenis heksosa lain yang terdapat dalam
ilmu gizi adalah manosa. Monosakarida yang mempunyai lima atom
karbon disebut pentosa, seperti ribosa dan arabinosa.
Karbohidrat dalam golongan ini merupakan karbohidrat yang
paling sederhana (glukosa) karena terdiri atas 3-6 atom C dan tidak
bisa lagi dihidrolisa. Monosakarida biasanya mudah larut dalam air dan
umumnya terasa manis sehingga secara umum disebut juga sebagai
gula.

Penamaannya

juga

berakhiran

osa.

Ada

beberapa

jenis

monosakarida yang paling dikenal dan memegang peranan terpenting


dalam kehidupan, yaitu:
Trios, yakni jenis monosakarida yang memiliki 3 atom C.
Contohnya ialah Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi aseton.
Tetrosa, yakni jenis monosakarida yang memiliki 4 atom C.
Contohnya adalah threosa, Eritrosa, xylulosa.
Pentosa jenis monosakarida yang memiliki 5 atom C. Contohnya
ialah Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa,Ribulosa.

Hexosa jenis monosakarida yang memiliki 6 atom C. Contoh


hexosa adalah Galaktosa, Glukosa, Mannosa dan fruktosa.
Diantara keempatnya ini yang amat dikenal dalam kehidupan
sehari-hari ialah galaktosa, fruktosa dan glukosa.
Glukosa, terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun
dekstrosa. Banyak dijumpai di alam, terutama pada buahbuahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di
dalam tubuh glukosa didapat dari hasil akhir pencernaan amilum,
sukrosa, maltosa dan laktosa.
Fruktosa, disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan
jenis sakarida yang paling manis, banyak dijjumpai pada
mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu.
Galaktosa, tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa
yang ada di dalam tubuh merupakan hasil hidrolisa dari laktosa.
Heptosa, yakni monosakarida yang memiliki 7 atom C.
Contohnya ialah Sedoheptulosa.
2.

Disakarida
Disakarida merupakan karbohidrat yang terbentuk dari dua

molekul monosakarida yang berikatan melalui gugus -OH dengan


melepaskan molekul air. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
Contoh dari disakarida yaitu:
Sukrosa yakni gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga
lebih sering disebut gula meja (table sugar) atau gula pasir dan
disebut juga gula invert. Sukrosa mempunyai dua molekul
monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu
molekul fruktosa. Sumber sukrosa ialah dari tebu (100%

mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), dan jelly.


Maltosa Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri
dari dua molekul glukosa. Di dalam tubuh maltosa didapat dari
hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih
enak dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi

warna biru. Amilum terdiri dari dua fraksi yang dapat dipisahkan
dengan air panas, yaitu:
Amilosa yaitu larut dengan air panas dan mempunyai struktur
rantai lurus.
Amilopektin yaitu tidak larut dengan air panas dan mempunyai
sruktur rantai bercabang.
Laktosa yang mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang
terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul galaktosa.
Laktosa kurang larut di dalam air. Sumber laktosa hanya terdapat
pada susu sehingga disebut juga gula susu.
3. Polisakarida
Polisakarida merupakan senyawa yang terdiri dari gabungan
molekul- molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini
bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida. Polisakarida
merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida
dengan

rantai

lurus/cabang.

Berikut

adalah

macam-macam

polisakarida :
Amilum (pati atau tepung). Amilum tidak larut di dalam air
dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang
sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut gelatinisasi.
Beberapa sifat pati adalah mempunyai rasa yang tidak manis,
tidak larut dalam air dingin tetapi di dalam air panas dapat
membentuk sol atau jel yang bersifat kental
Dekstrin. Dekstrin Merupakan zat antara dalam pemecahan
amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut di dalam
air, dengan jodium akan berubah menjadi wama merah.
Glikogen. Glikogen merupakan cadangan karbohidrat dalam
tubuh yang disimpan dalam hati dan otot. Jumlah cadangan
glikogen ini sangat terbatas. Bila diperlukan oleh tubuh, diubah
kembali menjadi glukosa. Glikogen merupakan pati hewani,
terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati
nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium

akan menghasilkan warna merah. Sumber utama glikogen


banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung
(26%).
Selulosa.

Selulosa

merupakan

serat-serat

panjang

yang

bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein membentuk


struktur

jaringan

yang

memperkuat

dinding

sel

tanaman.

Selulosa dengan amilosa bedanya pada ikatan glukosidanya.

protein dan isolasi protein dari kacang tanah


Protein

adalah

sekelompok

senyawa

organik

yang

nyaris

keseluruhannya terdiri atas karbon, hidrogen, oksigen, dan nitrogen. Protein


biasanya suatu polimer yang tersusun atas banyak subunit (monomer) yang
dikenal sebagai asam amino. Asam amino yang biasanya ditemukan dalam
protein.
Protein merupakan makromolekul yang paling melimpah di dalam sel
dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada semua organisme.
Sebagai

makro

molekul,

protein

merupakan

senyawa

organik

yang

mempunyai berat molekul tinggi dan berkisar antara beberapa ribu sampai
jutaan dan tersusun dari C, H, O dan N serta unsur lainnya seperti S yang
membentuk asam-asam amino. Semua protein pada semua makhluk,
dibangun oleh oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 macam asam amino
baku yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologis sedang
protein sebagai enzim dan hormon mempunyai fungsi khusus. Disamping itu
protein dapat berfungsi sebagai pembangun struktur, sumber energi,
penyangga racun, pengatur pH dan bahkan sebagai pembawa sifat turunan
dari generasi ke generasi .

Melalui reaksi hidrolisis protein telah didapatkan 20 macam asam


amino

yang

dibagi

berdasarkan

gugus

R-nya,

berikut

dijabarkan

penggolongan tersebut : asam amino non-polar dengan gugus R yang


hidrofobik, antara lain Alanin, Valin, Leusin, Isoleusin, Prolin, Fenilalanin,
Triptofan dan Metionin. Golongan kedua yaitu asam amino polar tanpa
muatan pada gugus R yang beranggotakan Lisin, Serin, Treonin, Sistein,
Tirosin, Asparagin dan Glutamin. Golongan ketiga yaitu asam amino yang
bermuatan positif pada gugus R dan golongan keempat yaitu asam amino
yang bermuatan negatif pada gugus R. Dari ke-20 asam amino yang ada,
dijumpai delapan macam asam amino esensial yaitu valin, leusin, Isoleusin,
metionin, Fenilalanin, Triptofan, Treonin, dan Lisin. Asam amino essensial ini
tidak bisa disintesis sendiri oleh tubuh manusia sehingga harus didapatkan
dari luar seperti makanan dan zat nutrisi lainnya (Samadi,2012).
Pembagian tingkat organisasi struktur protein ada empat kelas yakni
struktur primer, struktur sekunder, dan struktur tersier. Sedangkan klasifikasi
protein dibagi berdasarkan sifat biologisnya, berdasarkan sifat kelarutannya
dan gugus prostetiknya (Katili, 2009).
Pada struktur primer ini ikatan antar asam amino hanya ikatan peptida
(ikatan kovalen). Struktur ini dapat digambarkan sebagai rumus bangun
yang biasa ditulis untuk senyawa organik. Pada ikatan ini tidak terdapat
ikatan atau kekuatan lain yang menghubungkan asam amino dengan satu
dan lainnya. Pada struktrur sekunder dimana rantai asam amino bukan
hanya dihubungkan oleh ikatan peptida tetapi juga diperkuat oleh ikatan
hidrogen. Karena ikatan peptida adalah planar maka dalam satu molekul
protein dapat berotasi hanya C-N dan C-C terhadap sumbu (struktur
primer), sehingga memungkinkan suatu protein yang disebut -heliks.
Struktur tersier terbentuk karena terjadinya pelipatan (folding) rantai heliks,

konformasi ,

maupun

gulungan

rambang

suatu

polipeptida,

membentuk protein globular, yang struktur tiga dimensinya lebih rumit

daripada protein serabut. Struktur kuartener terbentuk dari beberapa bentuk


tersier dan bisa terdiri dari promoter yang sama atau yang berlainan.
Agregasi dari banyak polipeptida dapat membentuk sebuah protein tunggal
yang fungsional (Patong, dkk., 2012).
Fungsi protein ditentukan oleh konformasinya, atau pola lipatan tiga
dimensinya, yang merupakan pola dari rantai polipeptida. Beberapa protein
seperti keratin rambut dan bulu, berupa serabut, dan tersusun membentuk
struktur linear atau struktur seperti lembaran dengan pola lipatan berulang
yang teratur. Protein lainnya, seperti kebanyakan enzim, terlipat membentuk
konformasi globular yang padat dan hampir menyerupai bentuk bola.
Konformasi akhir bergantung pada berbagai macam interaksi yang terjadi
(Kuchel dan Ralston, 2006).
Dalam ilmu Kimia, pencampuran atau penambahan suatu senyawa
dengan senyawa yang lain dikatakan bereaksi bila menunjukkan adanya
tanda terjadinya reaksi, yaitu: adanya perubahan warna, timbul gas, bau,
perubahan suhu, dan adanya endapan. Pencampuran yang tidak disertai
dengan tanda demikian, dikatakan tidak terjadi reaksi kimia. Ada beberapa
reaksi khas dari protein yang menunjukkan efek/tanda terjadinya reaksi
kimia, yang berbeda-beda antara pereaksi yang satu dengan pereaksi yang
lainnya. Semisal reaksi uji protein (albumin) dengan Biuret test yang
menunjukkan perubahan warna, belum tentu sama dengan pereaksi uji
lainnya (Ariwulan, 2011).
Uji protein dengan metode identifikasi protein secara kualitatif dapat
menggunakan prinsif (Khoiriah, 2012) :
Uji Biuret : pembentukan senyawa kompleks koordinat yang berwarna
yang dibentuk oleh Cu++ dengan gugus CO dan NH pada ikatan peptida
dalam larutan suasana basa.

Pengendapan dengan logam

: pembentukan senyawa tak

larut antara protein dan logam berat.

Pengendapan dengan garam : pembentukan senyawa tak


larut antara protein dan ammonium sulfat.

Pengendapan dengan alkohol : pembentukan senyawa tak


larut antaraprotein dan alkohol.

Uji koagulasi : perubahan bentuk yang ireversibel dari


protein akibat dari pengaruh pemanasan.

Denaturasi protein : perubahan pada suatu protein akibat


dari kondisi lingkungan yang sangat ekstrim.
Protein yang tercampur oleh senyawa logam berat akan terdenaturasi.
Hal ini terjadi pada albumin yang terkoagulasi setelah ditambahkan
AgNO3 dan (CH3COO)2Pb.

Senyawa-senyawa

logam

tersebut

akan

memutuskan jembatan garam dan berikatan dengan protein membentuk


endapan logam proteinat. Protein juga mengendap bila terdapat garamgaram anorganik dengan konsentrasi yang tinggi dalam larutan protein.
Berbeda dengan logam berat, garam-garam anorganik mengendapkan
protein karena kemampuan ion garam terhidrasi sehingga berkompetisi
dengan protein untuk mengikat air. Pada percobaan, endapan yang
direaksikan dengan pereaksi millon memberikan warna merah muda, dan
filtrat yang direaksikan dengan biuret berwarna biru muda. Hal ini berarti
ada sebagian protein yang mengendap setelah ditambahkan garam (Sri,
2012).
Denaturasi adalah proses yang mengubah struktur molekul tanpa
memutuskan ikatan kovalen. Proses ini bersifat khusus untuk protein dan
mempengaruhi protein yang berlainan dan sampai yang tingkat berbeda
pula. Denaturasi dapat terjadi oleh berbagai penyebab yang paling penting
adalah bahan, pH, garam, dan pengaruh permukaan. Denaturasi biasanya
dibarengi oleh hilangnya aktivitas biologi dan perubahan yang berarti pada
beberapa sifat fisika dan fungsi seperti kelarutan (Deman,1989).
Sebagian besar protein dapat diendapkan dari larutan air dengan
penambahan asam tertentu seperti, asam trikloroasetat dan asam perklorat.
Penambahan asam ini menyebabkan terbentuknya garam protein yang tidak

larut.

Zat

pengendapan

lainnya

adalah

tungstat,

fosfotungstat

dan

metanofosfat. Protein juga diendapkan dengan kation tertentu seperti


Zn2+dan

Pb2+

(Patong, dkk., 2012).

Saponifikasi
Saponifikasi adalah reaksi yang terjadi ketika minyak atau lemak

dicampur dengan alkali yang menghasilkan sabun dan gliserol. Prinsip dalam
proses saponifikasi, yaitu lemak akan terhidrolisis oleh basa, menghasilkan
gliserol dan sabun mentah. Proses pencampuran antara minyak dan alkali
kemudian akan membentuk suatu cairan yang mengental, yang disebut
dengan trace. Pada campuran tersebut kemudian ditambahkan garam NaCl.
Garam NaCl ditambahkan untuk memisahkan antara produk sabun dan
gliserol sehingga sabun akan tergumpalkan sebagai sabun padat yang
memisah dari gliserol (Gebelin, 2005)
2.

Sabun kaliun dan natriumSabun kalium (ROOCK) disebut juga

sabun lunak dan umumnya digunakan untuk sabun mandi cair, sabun cuci
pakaian dan perlengkapan rumah tangga. Sedangkan sabun natrium
(RCOONa), disebut sabun keras dan umumnya digunakan sebagai sabun
cuci, dalam industri logam dan untuk mengatur kekerasan sabun kalium
(Solomons, 2004).3.

Perbedaan sabun dan detergent Sabun adalah hasil

proses penetralan asam lemak dengan menggunakan alkali. Deterjen adalah


campuran zat kimia dari sintetik maupun alam yang memiliki sifat dapat
menarik zat pengotor dari media. Struktur antara sabun dan detergent juga
berbeda, yaknLemak merupakan senyawa organik yang terdapat di alam
serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar.Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul gliserol dan
tiga molekul asam lemak (Mulyono, 20094.2 KOH 10% dan etanol 95% KOH
merupakan senyawa yang digunakan untuk membuat sabun cair. Dalam
proses penyabunan, KOH sebanyak 10% berada dalam Etanol 95% yang
digunakan untuk pembuatan Sabun kalium. Sehingga setelah melewati
proses saponifikasi ini akan dihasilkan larutan yang berwarna putih susu

(Permono, 2005). Aseton merupakan suatu keton yang dapat dibuat dari
bahan dasar isopropil alkohol dengan cara oksidasi. Aseton tidak berwarna
dan mempunyai bau yang sengit. Aseton dapat bercampur dalam
air(Sunarya, 2007).
Pada proses kontinu, yaitu yang biasa dilakukan sekarang, lemak atau
minyak hidrolisis dengan air pada suhu dan tekanan tinggi, dibantu dengan
katalis seperti sabun seng. Lemak atau minyak dimasukkan secara kontinu
dari salah satu ujung reaktor besar. Asam lemak dan gliserol yang terbentuk
dikeluarkan dari ujung yang berlawanan dengan cara penyulingan. Asamasam ini kemudian dinetralkan dengan alkali untuk menjadi sabun.
Pada umumnya, alkali yang digunakan dalam pembuatan sabun pada
umumnya hanya NaOH dan KOH, namun kadang juga menggunakan NH 4OH.
Sabun yang dibuat dengan NaOH lebih lambat larut dalam air dibandingkan
dengan sabun yang dibuat dengan KOH. Sabun yang terbuat dari alkali kuat
(NaOH, KOH) mempunyai nilai pH antara 9,0 sampai 10,8 sedangkan sabun
yang terbuat dari alkali lemah (NH 4OH) akan mempunyai nilai pH yang lebih
rendah yaitu 8,0 sampai 9,5.
dengan beberapa cara. Misalnya dengan mengurangi ion-ion kalsium
dan magnesium dan menggantinya dengan ion-ion natrium, atau yang
dikenal dengan air lunak. (soft water). Selain itu bisa juga dengan
menambahkan fosfat pada sabun, karena fosfat membentuk komplek
dengan ion-ion logam, larut dalam air, sehingga mencegah ion-ion tersebut
membentuk garam taklarut dengan sabun. Namun penggunaan fosfet harus
dibatasi, karena jika ikut mengalir dalam danau atau sungai fosfat yang juga
berfungsi sebagai pupuk akan merangsang tumbuhnya tanaman sedemikian
besar sehingga tanaman menghabiskan oksigen terlarut dalam air dan
menyebabkan ikan-ikan mati. Cara lain misalnya dengan mengganti gugus
ionik karboksilat pada sabun dengan gugus sulfat atau sulfonat. Cara inilah
yang mendasari terbentuknya detergen.

Pada perkembangan selanjutnya bentuk sabun menjadi bermacam-macam,


yaitu:
1. Sabun cair
o

Dibuat dari minyak kelapa

Alkali yang digunakan KOH

Bentuk cair dan tidak mengental dalam suhu kamar

2. Sabun lunak
o

Dibuat dari minyak kelapa, minyak kelapa sawit atau minyak


tumbuhan yang tidak jernih

Alkali yang dipakai KOH

Bentuk pasta dan mudah larut dalam air

3. Sabun keras
o

Dibuat dari lemak netral yang padat atau dari minyak yang
dikeraskan dengan proses hidrogenasi

Alkali yang dipakai NaOH

Sukar larut dalam air

Isolasi lipid
Isolasi trimiristin kandungan biji pala, dilakukan dengan cara

ekstraksidangan kloroform, kemudian dipisahkan dengan penguapan


pelarut. Residu akanmengalami pengendapan berbentuk kristal jarum jika

residunya ditambahkandengan pelarut etanol ( Mapiratu, 2014).Menurut


Wilcox (1995) Trimiristin merupakan salah satu senyawa bahanalam
golongan lemak yang ditemukan pada biji buah pala (myristica
fragrans).Trimiristin yang terkandung dalam biji buah pala merupakan
lemak yang jugadapat ditemukan beberapa jenis sayuran yang kaya akan
minyak dan lemakterutama pada biji-bijian. Trimiristin merupakan bentuk
kental dan
tidak berwarna serta tidak larut dalam air. Beberapa perbedaan trigliserida
mungkinkarena gliserol mempunyai tiga fungsi. Fungsi hidroksil dan juga
mengandunglemak alami yang mempunyai rantai panjang dan sejumlah
ikatan rangkap yang berhubungan satu sama lain. Trimiristin terkandung
sekitar 25% dari berat kering biji buah palaGambar 2.2 Struktur
TrimiristinTrimiristin merupakan suatu trigliserida yang banyak terkandung
dalam biji buah pala (miristica fragrans)
Isolasi trimiristin ini dapat dijadikan suatucontoh sederhana dari isolasi
senyawa bahan alam yang biasanya memakanwaktu dan sangat rumit,
karena sering tercampur dengan senyawa-senyawasejenis di dalamnya.
Kandungan trimiristin dalam biji pala cukup tinggi sehingga
bisa diperoleh dengan cara ekstraksi eter yang sederhana dan kristalis
asi. Bilatrimiristin dihidrolisis, maka akan terbentuk asam miristat dan
gliserol. Reaksihidrolisis dapat berlangsung dalam suasana asam atau basa,
dimana hidrolisisdapat dilakukan dengan alkohol. Trimiristin adalah
trigliserida yang tidakmemiliki ikatan rangkap sehingga strukturnya teratur
dan mampat. Suatu carayang sering dilakukan dalam pemisahan senyawa
organik dari campurannyaadalah ekstraksi cair-cair, yaitu pemisahan
suatu zat berdasarkan perbandingandistribusi zat tersebut yang terlarut
dalam dua pelarut yang tidak salingmelarutkan. Hampir dalam semua
reaksi organik, proses pemurniannya selalumelalui proses ekstraksi. Pelarut
yang biasa dipakai adalah eter, suatu pelarutyang inert, mudah melarutkan
senyawa organik, titik didih rendah dan mudahdipisahkan kembali dengan
cara evaporasi atau distilasi sederhana (Anonim,2014)Isolasi trimiristisin

kandungan utama biji pala, dilakukan dengan caraekstraksi dengan


kloroform, kemudian dipisahkan dengan penguapan pelarut.Residu akan
mengalami pengendapan berbentuk kristal jarum, jika
residunyaditambahkan dengan pelarut etanol. Bila trimiristin dihidrolisis,
maka akanterbentuk asam miristat dan gliserol. Reaksi hidrolisis dapat
berlangsung dalamsuasana asam atau basa, dimana hidrolisis dapat
dilakukan dengan alkohol.Trimiristin adalah trigliserida yang tidak memiliki
ikatan rangkap sehinggastrukturnya teratur dan mampat (Miller,
1980).Prinsip isolasi trimiristin (Ester) dan miristat adalah dua produk buah
palayang dilakukan dengan ekstraksi kloroform, senyawa ini dipisahkan
dengan pemisahan residu dan filtratnya. Trimiristin dapat dicampur dengan
alkalimenghasilkan asam miristat. Miristat dimurnikan dengan kromatografi
kolomdan destilasi (Raphael, 1991) Adapun macam-macam lemak dan
kandunganya yaitu :
a.

Lipid Terhidrolisis
Lipid terhidrolisis merupakan ester dari gliserol dengan suatu
asam lemak atau asam fosfat yang mengikat etanolamin atau serin

b.

Steroid
Steroid merupakan senyawa turunan (derivat) lipid yang tidak
terhidrolisis. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol,
ergosterol, dan estrogen. Pada umumnya steroid berfungsi sebagai hormon.
Steroid mempunyai struktur inti. Perbedaan jenis steroid yang satu dengan
steroid yang lain terletak pada rantai samping (cabang) yang diikatnya.

c.

Terpenoid
Seperti halnya steroid, terpenoid juga merupakan derivat dari lipid.
Senyawa ini umumnya terdapat pada minyak atsiri, misalnya sitral (minyak
sereh), geraniol (minyak mawar), limonen (jeruk), dan juga sebagai vitamin
A. Berikut ini beberapa contoh senyawa terpena.

Biodisel

Biodiesel disebut juga sebagai bahan bakar alternatif yang dihasilkan


dari bahan baku yang terbarukan, selain dari bahan baku minyak bumi. Adap
un beberapa keuntungan menggunakan biodiesel, antara lain adalah: (1) Tid
ak memerlukan modifikasi mesin di yang telah ada, (2) Menghasilkan emisi
CO2,SO2, CO dan hidrokarbon yang lebih rendah dibandingkan dengan
emisi petroleum disel, (3) tidak memperparah efek rumah kaca, (4) Kandung
an energihampir sama dengan kandungan energi petroleum disel, (5)
Bilangan setana lebihtinggi dari pada petroleum disel, bilangan setana
adalah ukuran kualitas penyalaansebuah bahan bakar diesel dalam keadaan
terkompersi (6) kekentalannya rendah,(7) termasuk bahan bakar yang
terbarukan, (8) biodegradable (jauh lebih mudahterurai oleh mikroorganisasi
dibandingkan minyak mineral) dan tidak beracun.Tujuan pembuatan
biodiesel adalah untuk menurunkan kekentalan minyak melalui suatu reaksi
yang mempertukarkan gugus ester pada minyak dengangugus alkil pada
alkohol ( methanol / ethanol ), sehingga terbentuk molekul alkil ester
( biodiesel ) dan gliserin. Biodiesel mempunyai titik beku yang lebih
rendahketimbang minyak nabati, sehingga dapat digunakan di daerahdaerah
yang bersuhu rendah. Lebih jauh, biodiesel ini mempunyai sifat fisis yang
mirip denganminyak diesel mineral sehingga dapat langsung digunakan
sebagai bahan bakar pengganti minyak diesel.
Bahan Baku Biodiesel
Minyak nabati sebagai sumber utama biodiesel dapat dipenuhi oleh berbagai
macam jenis tumbuhan tergantung pada sumberdaya utama yang banyak
terdapat di suatu tempat/negara. Indonesia mempunyai banyak sumber
daya untuk bahan baku biodiesel.
Beberapa sumber minyak nabati yang potensial sebagai bahan baku
Biodiesel.

Nama Lokal

Nama Latin

Jarak Pagar

Jatropha Curcas

Jarak Kaliki

Riccinus

Sumber
Minyak

Isi
% Berat

P / NP

Kering

Inti biji

40-60

NP

Biji

45-50

NP

Communis
Kacang Suuk Arachis Hypogea

Biji

35-55

Kapok /

Ceiba Pantandra

Biji

24-40

NP

Randu
Karet

Hevea Brasiliensis

Biji

40-50

Kecipir

Psophocarpus

Biji

15-20

Kelapa

Tetrag
Cocos Nucifera

Inti biji

60-70

Kelor

Moringa Oleifera

Biji

30-49

Kemiri

Aleurites

Inti biji

57-69

NP

Kusambi

Moluccana
Sleichera Trijuga

Sabut

55-70

NP

Nimba

Azadiruchta Indica

Inti biji

40-50

NP

Saga Utan

Adenanthera

Inti biji

14-28

Sawit

Pavonina
Elais Suincencis

Sabut

45-70 +

dan biji

46-54

Inti biji

40-73

Biji

18-26

NP

Inti biji

20-30

NP

Biji

15-20

NP

Nyamplung Callophyllum
Randu Alas

Lanceatum
Bombax

Sirsak

Malabaricum
Annona Muricata

Srikaya

Annona Squosa

Penggunaan dan produksi biodiesel meningkat dengan cepat, terutama


di Eropa,Amerika Serikat, dan Asia, meskipun dalam pasar masih sebagian
kecil saja dari penjualan bahan bakar. Pertumbuhan SPBU membuat semakin
banyaknya penyediaan biodiesel kepada konsumen dan juga pertumbuhan
kendaraan yang menggunakan biodiesel sebagai bahan bakar.

Sintesis n-butil bramida


senyawa alkil halida telah banyak digunakan dalam penelitian dan

bidang industry sebagaisenyawa antara untuk menghasilkan senyawasenyawa lain yang bermanfaat. N- butyl bromidetermasuk senyawa alkil
bromide primer yang dapat dibuat dari alcohol primer, yaitu n-butilalcohol
(butanol) dengan mereaksikannya dengan natrium bromide dengan bantuan
asm sulfat pekat dengan reaksi sebagai berikut :
C4H5OH + NaBr + H2SO4 C4H9Br + NaHSO4 +
H2OButil bromide merupakan salah satu halogen alkana yang dikenal juga
sebagai alkil halide. Namalain dari butil bromide adalah bromo butane atau
bias saja juga disebut dengan butil bromida.Rumus bangun dari butyl
bromide adalah sebagai berikut :CH3 CH2 CH2 - BrButyl bromiden-butil
bromideButil bromide mengandung seebuah bromo (Br) disalah satu
gugusnya. Bromo adalah unsurkimia dalam tabel periodic unsure yang
memiliki symbol Br dan nomor atom dalam gugus
fungsi. Gugus alkilnya butil dan sat u atom hydrogen telah digantikan
dengan unsur Br. Butil bromida digunakan sebagai agen alkil yang
dapat menghasilkan group atau kelompok alkil butylyang membentuk ikatanikatan karbon dalam sintesis organik.Butil bromide mempunyai warna
kuning, biasanya dalam wujud cair, jika dilarutkan dalam airkelarutannya
relative kecil, bersifat stabil dalam keadaan biasa. Butyl bromide akan
teroksidasidalam cahaya, larut dalam eter dan etanol.
Nbutil bromide digunakan atau dimanfaatkan dalam sintesis karbon or
ganic. N-butil bromide juga termasuk produk yang dihasilkan melalui aksi sub
stitusi klasik nukleofilik yang dilakukanoleh banyak laboratorium. Agencinya

harus berkisar antara 218 700 ribu pon yang akan stabildibawah suhu
normal dan didalam tekanan yang normal.Hyosene n-butil bromide adalah
salah satu contoh dari butyl bromide yang berguna dalam obat-obatan.
Disamping itu ada juga valemat bromide yang digunakan untuk mengurangi
rasa nyeri.
Butil bromide mengandung seebuah bromo (Br) disalah satu gugusnya.
Bromo adalah unsur kimia dalam tabel periodic unsure yang memiliki symbol
Br dan nomor atom dalam gugus fungsi. Gugus alkilnya butil dan satu
atom hydrogen telah digantikan dengan unsur Br. Butil bromida digunakan
sebagai agen alkil yang dapat menghasilkan group atau kelompok alkil butyl
yang membentuk ikatan-ikatan karbon dalam sintesis organik. Butil bromide
mempunyai warna kuning, biasanya dalam wujud cair, jika dilarutkan dalam
air kelarutannya relative kecil, bersifat stabil dalam keadaan biasa. Butyl
bromide akan teroksidasi dalam cahaya, larut dalam eter dan etanol. N-butil
bromide digunakan atau dimanfaatkan dalam sintesis karbon organic. N-butil
bromide juga termasuk produk yang dihasilkan melalui aksi substitusi klasik
nukleofilik yang dilakukan oleh banyak laboratorium. Agencinya harus
berkisar antara 218 700 ribu pon yang akan stabil dibawah suhu normal
dan didalam tekanan yang normal.Hyosene n-butil bromide adalah salah
satu contoh dari butyl bromide yang berguna dalam obat-obatan. Disamping
itu ada juga valemat bromide yang digunakan untuk mengurangi rasa nyeri.
Nukleofilitas adalah ukuran kemampuan suatu pereaksi untuk
menyebabkan nukleofil melakukan reaksi substitusi. Nukleofilitas relative
dari sederet pereaksi ditentukan oleh laju relativeCH3CH2 Br + OH-
CH2CH2 OH + Br- H2O ROH- Cl- OH- OR- I- C = N(naiknya
nukleofilitas)Suatu daftar nukleofilitas relative tidak parallel searah eksat
dengan daftar kuat basa. Namun, suatu basa kuat biasanya nukleofil yang
lebih baik daripada cl- atau H2O.
Sintesis biasanya terdiri dari penggabungan kepingan kecil dan
sederhana menjadi molekul besar yang kompleks. Untuk membuat sebuah
molekul yang mengandung banyak atom dari molekul-molekul yang

mengandung atom lebih sedikit, dapat diketahui bagaimana membuat dan


memecahkan ikatan kimia. Walau sintesis urea dari Wohler suatu kebetulan,
sintesis akan lebih efektif dan terkendali jika dilakukan dengan cara-cara
yang rasional, sehingga semua atom yang tersusun akan berhubungan satu
sama lainnya dengan benar dan menghasilkan produk yang dihasilkan.Ikatan
kimia dibuat dan dipecahkan melalui reaksi-reaksi kimia. Dengan demikian
kita dapat mempelajari bagaimana menyambung molekul-molekul secara
spesifik, suatu pengetahuan dalam sintesis.Pada saat ini senyawa organic
yang telah disintesis dalam laboratorium dan industry kimia jauh lebih
banyak daripada yang diisolasi (dipisahkan) dari alam tetumbuhan dan
hewan. Ada beberapa alas an mengapa penting sekali sintesis molekul.
Pertama , dapat mensintesis produk alam dilaboratorium dengan mudahvdan
dalam jumlah besar dengan harga yang lebih murah dibandingkan dengan
pemisahan dari alam.
Pada alkil halide tersier tidak dapat bereaksi secara SN2, bagaimana
produk substitusi itu, ternyata alkil halide tersier mengalami substitusi
dengan suatu mekanisme yang disebut reaksi SN1 (substitusi nukleofilik
unimolekular). Hasil eksperimen yang diperoleh dalam reaksi SN1 cukup
berbeda dengan reaksi SN2 secara khas tanpa mengalami suatu stantiomer
murni dari suatu alkil halide yang mengandung karbon C X yang tidak
mengalami reaksi SN1, maka diperoleh dalam reaksi SN2, juga disimpulkan
bahwa pada reaksinya pengaruh konsentrasi SN2.Mekanisme rekasi 1butanol dengan hydrogen bromide berlangsung dengan pemindahan air oleh
ion bromida dari bentuk protonasi alcohol (ion alkilosonium).Florinasi
nukleofilik menggunakan CSF atau flourida logam alkali sesuai pada waktu
reaksi singkat dihadapan (bmim) (BF4) affording produk yang diinginkan
tanpa produk sampingan. Substitusi nukleofilik seperti halogenations,
acetoxylextoon natriliton dan nikoxylations dihadapan garam ionic
menyediakan produk yang diinginkan dalam hasil yang baik.

Sintesis asam asetat

Asam asetat merupakan nama trivial atau nama dagang dari senyawa
ini, dan merupakan nama yang paling dianjurkan olehIUPAC. Nama ini
berasal dari kata Latin acetum, yang berarti cuka. Nama sistematis dari
senyawa ini adalah asam etanoat. Asam asetat glasial merupakan nama
trivial yang merujuk pada asam asetat yang tidak bercampur air. Disebut
demikian karena asam asetat bebas-air membentuk kristal mirip es pada
16.7 C, sedikit di bawah suhu ruang.
Singkatan yang paling sering digunakan, dan merupakat singkatan
resmi bagi asam asetat adalah AcOH atau HOAc dimanaAc berarti gugus
asetil, CH3C(=O). Pada konteks asam-basa, asam asetat juga sering
disingkat HAc, meskipun banyak yang menganggap singkatan ini tidak
benar. Ac juga tidak boleh disalahartikan dengan lambang
unsur Aktinium (Ac).

Atom hidrogen (H) pada gugus karboksil (COOH) dalam asam


karboksilat seperti asam asetat dapat dilepaskan sebagai ion H+ (proton),
sehingga memberikan sifat asam. Asam asetat adalah asam
lemah monoprotik dengan nilai pKa=4.8. Basa konjugasinya
adalah asetat (CH3COO). Sebuah larutan 1.0 M asam asetat (kira-kira sama
dengan konsentrasi pada cuka rumah) memiliki pH sekitar 2.4.

Dimer siklis

Reaksi-reaksi kimia
Asam asetat bersifat korosif terhadap
banyak logam seperti besi, magnesium, dan seng, membentuk
gas hidrogen dan garam-garam asetat (disebut logam asetat). Logam asetat
juga dapat diperoleh dengan reaksi asam asetat dengan suatu basa yang
cocok. Contoh yang terkenal adalah reaksi soda kue (Natrium bikarbonat)
bereaksi dengan cuka. Hapir semua garam asetat larut dengan baik dalam
air. Salah satu pengecualian adalah kromium (II) asetat. Contoh reaksi
pembentukan garam asetat:
Mg(s) + 2 CH3COOH(aq) (CH3COO)2Mg(aq) + H2(g)
NaHCO3(s) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + CO2(g) + H2O(l)
Aluminium merupakan logam yang tahan terhadap korosi karena
dapat membentuk lapisan aluminium oksida yang melindungi
permukaannya. Karena itu, biasanya asam asetat diangkut dengan
tangki-tangki aluminium.

Dua reaksi organik tipikal dari asam asetat


Asam asetat mengalami reaksi-reaksi asam karboksilat, misalnya
menghasilkan garam asetat bila bereaksi dengan alkali, menghasilkan
logam etanoat bila bereaksi dengan logam, dan menghasilkan logam

etanoat, air dan karbondioksida bila bereaksi dengan garam karbonat


atau bikarbonat. Reaksi organik yang paling terkenal dari asam asetat
adalah pembentukan etanol melalui reduksi, pembentukan turunan
asam karboksilat seperti asetil klorida atau anhidrida
asetat melalui substitusi nukleofilik. Anhidrida asetat dibentuk melalui
kondensasi dua molekul asam asetat. Ester dari asam asetat dapat
diperoleh melalui reaksi esterifikasi Fischer, dan juga
pembentukan amida. Pada suhu 440 C, asam asetat terurai
menjadi metana dan karbon dioksida, atau ketena dan air.
.

Kesimpulan
1. Setiap bahan-bahan yang digunakan tidak luput dari kimia organik
2. Banyak bahan alam yang dapat digunakan sebagai bahan alternatif
pengganti bahan yang ada didalam bumi
3. Kandungan yang ada didalam tumbuhan maupun hewan dapat
digunakan sebagai senyawa baru dalam kimia melalui sintesis dan
reaksi-reaksi lainnya melalui proses kimia dengan penambahan atau
senyawa yang lain.

DAFTAR PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1982. Kimia Organik I. Jakarta : Erlangga.Lestari,
Sri.2003. Penuntun Belajar. Bandung : Kawan Pustaka.Petruci,
Ralph H. 1999. Kimia Dasar II. Jakarta : Erlangga.
Sukardjo. 1990. Ikatan Kimia. Yogyakarta: Rineka Cipta
Sukardjo. 1985. Kimia Fisika. Yogyakarta: Bina Aksara

Syarifuddin, Nuraini. 1985. IKATAN KIMIA. Yogyakarta: Universitas Gajah


Mada
Syarifuddin, Nuraini. 2002. IKATAN KIMIA. Jakarta: Universitas Terbuka

Anda mungkin juga menyukai