Anda di halaman 1dari 7

NAMA

: NABILA

NIM

: C1C014096

Mata Kuliah : Analisis Pasar Modal

Dengan melihat pertumbuhan net profit per tahun dan PER dalam hasil analisa ini, saya
memilih 5 perusahaan berikut untuk menginvestasikan dana :

1. WSKT
Waskita Karya (persero) Tbk. (Sektor konstruksi pembangunan)
A. ANALISIS 1 : PENDEKATAN PHILIP FISHER

TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

PERTUMBUHAN NET PROFIT


(BELUM GO PUBLIK)
44.85%
36.21%
109.01%

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

Dilihat dari pertumbuhan laba bersih Waskita Karya Tbk., perusahaan ini layak untuk
diinvestasikan karena laba bersihnya terus tumbuh di atas 10% sejak perusahaan tersebut
tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal tersebut mengindikasikan bahwa Waskita Karya
mempunyai prospek yang bagus untuk kedepan.

B. ANALISIS 2 : PENDEKATAN WARREN BUFFET


TAHUN
2011

HARGA

EPS

PER

(BELUM GO PUBLIK)

(BELUM GO

(BELUM GO PUBLIK)

PUBLIK)

2012
2013
2014
2015

450
405
1470
1670

26.37
38.21
51.88
77.20

17.04
10.60
84.55
21.63

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan,
dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh
emiten tersebut dalam setahun. PER yang dimiliki Waskita Karya Tbk. secara rata-rata berada
di atas 15 kali, hingga pada tahun terakhir menunjukkan harga saham WSKT 21.63 kali laba
yang dihasilkan perusahaan. Namun, dibandingkan dengan perusahaan sejenis di sektornya,
PER 21.63 dinilai relatif wajar. Ditambah karena kinerja WSKT yang cukup baik beberapa
tahun terakhir hingga tahun selanjutnya.

2. BBRI
Bank Raakyat Indonesia (persero) Tbk. (sektor bank)
A. ANALISIS 1 : PENDEKATAN PHILIP FISHER
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

PERTUMBUHAN NET PROFIT


31.52%
23.85%
14.27%
13.58%
4.77%

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

Pertumbuhan laba bersih BBRI sangat baik, selama lima tahun terakhir laba bersih
terus tumbuh positif. Secara rata-rata pertumbuhan laba bersihnya di atas 10%, artinya BBRI
punya kinerja yang bagus dan perusahaan ini layak untuk diinvestasikan.
B. ANALISIS 2 : PENDEKATAN WARREN BUFFET
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

HARGA
6750
6950
7250
11650
11425

EPS
620.07
757.26
865.22
982.67
1029.53

PER
10.89
9.18
8.38
11.86
11.09

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan,
dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh
emiten tersebut dalam setahun. PER yang dimiliki BBRI selama lima tahun terakhir selalu di
bawah rata-rata industri sejenis. Artinya BBRI mempunyai harga saham yang murah, dengan
rata-rata PER 10.28 kali. Berarti untuk setiap rupiah laba yang dihasilkan, investor harus
membayar 10.28 rupiah. Hal tersebut cukup menarik minat investor ditambah dengan
pertumbuhan net profit yang selalu tumbuh positif tadi.

3. SRIL
Sri Rejeki Isman Tbk. (sektor tekstil)
A. ANALISIS 1 : PENDEKATAN PHILIP FISHER
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

PERTUMBUHAN NET PROFIT


(BELUM GO PUBLIK)
(BELUM GO PUBLIK)
102.91%
29.8%

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

Pertumbuhan net profit SRIL sangat menarik karena, selalu di atas 10% sejak SRIL
masuk Ke Bursa Efek Indonesia. Pertumbuhan positif tersebut tentu memberikan prospek
yang cerah untuk masa yang akan datang. Artinya SRIL memiliki kinerja yang baik dalam
menghasilkan laba.
B. ANALISIS 2 : PENDEKATAN WARRENT BUFFET
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

HARGA

EPS

PER

(BELUM GO PUBLIK)

(BELUM GO PUBLIK)

(BELUM GO PUBLIK)

(BELUM GO PUBLIK)

(BELUM GO PUBLIK)

(BELUM GO PUBLIK)

245
163
389

16.65
29.94
43.88

14.71
8.58
9.42

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

PER pada SRIL sejak perusahaan tersebut tercatat di BEI secara rata-rata dibawah 15
kali. PER tersebut baik, karena semakin rendah PER menunjukkan semakin murah harga
sahamnya. Misal, pada tahun 2015 PERnya adalah 9.42 kali atau harga saham SRIL sama
dengan 9.42 kali laba yang dihasilkannya. PER seperti inilah yang cocok sebagai landasan
untuk memilih SRIL sebagai investasi jangka panjang. Diproyeksi harga saham SRIL akan
terus tumbuh kedepannya.
4. SMRA
Summarecon agung Tbk. (sektor properti dan real estate)
A. ANALISIS 1 : PENDEKATAN PHILIP FISHER
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

PERTUMBUHAN NET PROFIT


65.88%
103.77%
38.35%
26.61%
-23.31%

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

Dilihat dari pertumbuhan laba bersih SMRA selama lima tahun terakhir selalu berada
di atas 10% kecuali pada tahun 2015 yang mengalami penurunan laba bersih dari tahun
sebelumnya. Penurunan laba bersih pada tahun 2015 ini hampir terjadi pada seluruh
perusahaan sektor properti karena adanya alasan tertentu. Setelah saya analisa, penurunan
pada pertumbuhan laba bersih SMRA lah yang paling kecil dibanding dengan penurunan laba
bersih pada perusahaan sejenis. Artinya SMRA mempunyai manajemen yang baik sehingga
kinerjanya juga menjadi bagus.

B. ANALISIS 2 : PENDEKATAN WARREN BUFFET


TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

HARGA
1240
1900
780
1520
1650

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

EPS
57.04
110.60
76.40
96.92
59.28

PER
21.93
17.30
10.21
18.61
27.84

PER adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih perusahaan,
dimana harga saham sebuah emiten dibandingkan dengan laba bersih yang dihasilkan oleh
emiten tersebut dalam setahun. PER pada SMRA selama lima tahun terakhir berada di kisaran
10.21 kali 27.84 kali. Secara rata-rata PER tersebut menunjukkan harga saham SMRA
cukup mahal, yang artinya pasar mengapresiasi saham SMRA. Investasi ini tetap menarik
meskipun dengan harga yang relatif mahal karena pertumbuhan laba bersih nya yang rata-rata
di atas 10%.

5. KLBF
Kalbe Farma Tbk. (Sektor Farmasi)
A. ANALISIS 1 : PENDEKATAN PHILIP FISHER
TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015

PERTUMBUHAN NET PROFIT


13.33%
16.56%
11.01%
7.64%
-2.99%

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

Pertumbuhan laba bersih KLBF cukup baik dengan pertumbuhan positif kecuali pada
tahun 2015 yang sedikit menurun sebesar 2.99%. Namun, penurunan tersebut tidak terlalu
signifikan. Selama lima tahun terakhir pada pertumbuhan laba bersih KLBF menunjukkan
profitabilitas yang baik bagi investor untuk jangka panjang.

B. ANALISIS 2 : PENDEKATAN WARRENT BUFFET

TAHUN

HARGA

EPS

PER

2011
2012
2013
2014
2015

3400
1060
1250
1830
1320

145.95
28.45
37.80
44.05
42.76

22.43
30.38
30.53
43.27
30.87

Sumber Data : http://www.idx.co.id/LQ45

PER yang dimilik KLBF selama lima tahun terakhir berada pada rentang 22.43 kali
hingga 43.27 kali. PER tersebut memang menunjukkan harga saham yang relatif mahal,
namun saham KLBF layak untuk diinvestasikan karena KLBF mempunyai kinerja yang
konsisten sehingga menjanjikan untuk masa yang akan datang.
Alasan saya memilih WSKT untuk investasi karena di tengah pembangunan ekonomi
yang sedang digencar-gencarkan pemerintah kontraktor mendapat keuntungannya. Itu
terbukti dari kinerja WSKT di tahun 2015 yang tetap ciamik dan harga sahamnya
dalam setahun memberikan imbal hasil sebesar 21%. Pada tahun 2016 ini pemerintah
masih menggelontorkan dana trilyunan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur
dan WSKT memiliki peranan di dalamnya. Analis memprediksi laba yang akan
dikantongi WSKT di tahun 2015 akan mencapai 800 milyar dan meningkat hingga 2
trilyun di tahun 2016. Dengan pertumbuhan yang supercepat investor saham
konstruksi ini akan mendapatkan keuntungan yang besar
Alasan saya memilih BBRI adalah kinerja bank BRI di tahun 2015 dapat dibilang
bagus dan sahamnya sudah terapresiasi sebesar 10% di tengah turunnya harga saham
perbankan. Pasar properti diprediksi akan kembali menggeliat di tahun ini dan bank
BRI memiliki posisi yang tepat untuk mengambil kesempatan ini.
Alasan saya memilih SRIL karena perusahaan tersebut mempunyai kinerja
fundamental yang bagus. SRIL sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun
2015. SRIL berstatus sebagai leader di bidangnya, dan juga menawarkan prospek
pertumbuhan jangka panjang.
Alasan saya memilih SMRA adalah perusahaan tersebut mempunyai rata-rata
pertumbuhan laba bersih yang cukup baik meskipun tahun lalu hingga saat ini sektor
properti dalam keadaan melambat, namun dengan kinerjanya yang baik SMRA
diproyeksikan dapat kembali ke siklus naiknya pada masa yang akan datang.
Alsan saya memilih KLBF adalah perusahaan sepertinya akan lebih cerah seiring
pertumbuhan pasar farmasi indonesia. KLBF juga telah mengikat kerjasama dengan
BPJS Kesehatan untuk tahun 2014 2019. Kerjasama ini diproyeksikan
meningkatkan pendapatan perusahaan sebesar 13% 15%. Program BPJS banyak

menggunakan product yang dijual KLBF seperti obat hipertensi ,obat syaraf,
antibiotik dan suplay cairan dirumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai