Laporan Pendahuluan
Laporan Pendahuluan
Pengertian
Harga diri adalah penilaian individu tentang pencapaian diri dengan
menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. Pencapaian
ideal diri/ cita-cita/ harapan langsung menghasilkan perasaan berharga.
Gangguan harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang
diri atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau
tidak langsung diekspresikan (Towsend, 1998).
Pendapat senada diungkapkan oleh Carpenito, L.J (1998 : 352) bahwa
harga diri rendah merupakan keadaan dimana individu mengalami evaluasi
diri yang negatif mengenai diri atau kemampuan diri.
Gangguan harga diri rendah digambarkan sebagai perasaan yang
negatif terhadap diri sendiri, termasuk hilangnya percaya diri dan harga
diri, merasa gagal mencapai keinginan (Keliat, 1999).
Dari pendapat-pendapat diatas dapat dibuat kesimpulan, harga diri
rendah adalah suatu perasaan negatif terhadap diri sendiri, hilangnya
kepercayaan diri dan gagal mencapai tujuan yang diekspresikan secara
langsung maupun tidak langsung, penurunan diri ini dapat bersifat
situasional maupun kronis atau menahun.
Harga diri rendah dibedakan menjadi bagian 2 yaitu :
1. Harga diri rendah kronik
Respon adaptif
Aktualisasi
diri
Konsep diri
positif
Respon maladaptif
Harga diri
rendah
Kerancuan
identitas
Depersonalisasi
2.
Faktor Presipitasi
a.
Trauma
seksual
dan
psikologis
atau
seperti
menyaksikan
penganiayaan
kejadian
yang
mengancam kehidupannya.
b.
Ketegangan
peran
berhubungan
d.
----------------- Akibat
----------------------- Penyebab
E.
F.
1. Psikofarmaka
Adapun obat psikofarmaka yang ideal yaitu yang memenuhi syarat
sebagai berikut:
a) Dosis rendah dengan efektifitas terapi dalam waktu yang cukup
singkat
b) Tidak ada efek samping kalaupun ada relative kecil
c) Dapat menghilangkan dalam waktu yang relative singkat, baik
d)
e)
f)
g)
h)
yang
ditujukan pada
aktivitas
kelompok
sosialisasi
(Keliat
dan
atau
alternatif
penyelesaian
masalah.
(Keliat
dan
Akemat,2005).
II. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN GANGGUAN
KONSEP DIRI
A.
Pengkajian
Pengkajian merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses
keperawatan. Tahap pengkajian terdiri atas pengumpulan data dan
perumusan kebutuhan atau masalah klien. Adapun data yang diperoleh dari
klien dengan gangguan konsep diri yaitu:
a. Data Subjektif
Mengkritik diri sendiri/orang lain, perasaan tidak mampu, rasa
bersalah, perasaan negatif mengenai diri sendiri, klien mengatakan
bersedih dan kecewa, klien mengatakan pesimis dalam menghadapi
kehidupan, mengatakan hal-hal yang negatif tentang keadaan
tubuhnya.
b. Data Objektif
Gangguan dalam berhubungan, pandangan bertentangan terhadap
penolakan kemampuan personal, menarik diri secara personal, menarik
dir secara sosial, menarik diri secara realitas, merusak diri sendiri dan
orang lain, produktivitas menurun, bengong dan putus asa. Harga diri
rendah merupakan karakteristik skizofrenia dimana pada klien
skizofrenia harus dikaji riwayat keluarga karena salah satu faktor yang
berperan serta bagi munculnya gejala tersebut adalah faktor genetik
atau keturunan (Hawari,2001).
Selain tanda dan gejala tersebut, kita juga dapat mengamati
penampilan seseorang dengan harga diri rendah yang tampak kurang
memperhatikan perawatan diri, berpakaian tidak rapi, selera makan
menurun, tidak berani menatap lawan bicara, lebih banyak menunduk,
dan bicara lambat dengan nada suara lemah.
Berikut ini pengkajian keperawatan jiwa menurut Dermawan & Rusdi
(2013), yaitu :
Setiap melakukan pengkajian, tulis tempat klien dirawat dan tanggal
dirawat. Isi pengkajian meliputi:
a. Identifikasi klien
Perawat yang merawat klien melakukan perkenalan dan kontak dengan
klien tentang: nama klien, panggilan klien, nama perawat, tujuan, waktu
pertemuan, topik pembicaraan.
b. Keluhan utama/alasan masuk
Tanyakan pada keluarga/klien hal yang menyebabkan klien dan keluarga
datang ke Rumah Sakit, yang telah dilakukan keluarga untuk mengatasi
masalah dan perkembangan yang dicapai.
c. Riwayat penyakit sekarang
Tanyakan apda klien/keluarga, apkaah klien pernah mengalami gangguan
jiwa pada masa lalu, pernah melakukan/mengalami : penganiayaan fisik;
seksual; penolakan dari lingkungan; kekerasan dalam keluarga; tindakan
kriminal.
7
Nilai penampilan klien rapi atau tidak, amati pembicaraan klien, aktivitas
motorik klien, alam perasaan klien (sedih, takut, khawatir), afek klien,
interaksi selama wawancara, persepsi klien, proses pikir, isi pikir, tingkat
kesadaran, memori, tingkat konsentrasi dan berhitung, kemampuan
penilaian dan daya titik diri.
g. Kebutuhan persiapan pulang
1) Kemampuan makan klien,
klien
mampu
menyiapkan
dan
Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa keperawatan yang muncul dari pohon masalah di atas
adalah:
1. Harga diri rendah
2. Koping individu tidak efektif
3. Kerusakan interaksi sosial
C.
Perencanaan
Perencanaan terdiri dari 3 aspek yaitu tujuan umum, tujuan khusus
dan rencana perawatan.
9
aktifitas
sehari-hari
sesuai
dengan
11
dapat
dilakukan.
melakukan
kegiatan
sesuai
kondisi
sakit
dan
12
Pelaksanaan
Merupakan tahap pelaksanaan rencana tindakan yang telah
ditentukan dengan maksud agar kebutuhan pasien terpenuhi secara optimal
dalam pelaksanaan disesuaikan dengan rencana keperawatan dan kondisi
pasien.
E. Evaluasi
Merupakan proses berkelanjutan untuk menilai aspek dari tindakan
yang dilakukan secara terus menerus terhadap respon pasien evaluasi
adalah hasil yang dilihat dan perkembangan persepsi pasien pertumbuhan
perbandingan perilakunya dengan kepribadian yang sehat.
Evaluasi dilakukan dengan pendekatan SOAP:
S : respon
subyektif
pasien
terhadap
keperawatan
yang
telah
dilaksanakan
O : respon objektif pasien terhadapa keperawatan yang dilaksanakan
A : analisa ulang atas data subyektif dan objektif untuk menyimpulkan
apakah masih tetap atau masuk giliran baru.
P : Perencanaan untuk tindak lanjut berdasarkan hasil analisa pada
respom pasien.
Adapun hasil yang diharapkan yaitu :
1. Pasien mengungkapkan perasaannya terhadap keadaan yang diderita
2. Pasien menyebutkan aspek positif dan kemampuan dirinya
3. Pasien berperan serta dalam perawatan dirinya
13
4.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito, Lynda Juall.2001.Buku Saku Diagnosa Keperawatan Edisi 8. EGC,
Jakarta
Dermawan & Rusdi. 2013. Keperawatan Jiwa: Konsep dan Kerangka Kerja
Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Gosyen Publishing
Hawari, D. (2001).
Jakarta : EGC
Isaacs, Ann. (2009). Keperawatan Kesehatan Jiwa Dan Psikiatrik ( Edisi 3).
Jakarta : EGC
Keliat, Budi Anna dkk.1992.Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC, Jakarta.
Maramis, W.F. (2005). Catatan Ilmu Kedokteran Jiwa. Surabaya : Airlangga
University Press
Stuart, G. W. dan Sundeen, S.J. 1998. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Townsend, Mary C.1998. Buku Saku Diagnosa Keperawatan Pada Keperawatan
Psikiatri: Pedoman Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan. Jakarta :
EGC
14
15