Anda di halaman 1dari 19

PEMERINTAH KABUPATEN BANJAR

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RATU ZALECHA


Alamat : Jl. Menteri Empat Telp. ( 0511 ) 478 9635 Fax. 478 9635
Email : ratuzalecha@gmail.com

KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RATU ZALECHA MARTAPURA
NOMOR :
TENTANG
PEMBERLAKUAN BUKU PANDUAN SKRINING
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RATU ZALECHA MARTAPURA
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RATU ZALECHA MARTAPURA

Menimbang

: a. Bahwa dalam upaya menjamin mutu pelayanan rumah sakit,


meningkatkan keselamatan pasien serta melindungi jiwa
pasien dari resiko yang mengancam jiwa dalam proses
skrining berlangsung.
b. Bahwa dalam upaya mewujudkan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a diperlukan panduan yang digunakan dalam
kegiatan skrining di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha
Martapura
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
huruf a dan b perlu menetapkan Keputusan Direktur tentang
Pemberlakuan Buku Panduan Skrining pada Rumah Sakit
Umum Daerah Ratu Zalecha Martapura;

Mengingat :

1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek


Kedokteran ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik
Nomor 4431 );
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063 );
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5072 ) ;
4. Undang-Undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5587 )

sebagaimana telah diubah dengan peraturan Pemerintah


Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang
perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 nomor 246 tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia nomor 5589 ) ;
5. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2001
tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengelolaan Rumah Sakit
Daerah ;
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri tanggal 07 Nopember 2007
nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah ;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
290/MENKES/PER/III/2008 tentang Persetujuan Tindakan
Kedokteran ;
8. Peraturan Menetri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :
1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien
Rumah Sakit ;
9. Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

012/Menkes/SK/II/2012 tentang Akreditasi Rumah Sakit ;


10.Peraturan

Menteri

Kesehatan

Nomor

129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal


Rumah Sakit

MEMUTUSKAN
Menetapkan

KESATU

: Memberlakukan Panduan Skrining di Rumah Sakit Umum


Daerah Ratu Zalecha Martapura.

KEDUA

: Panduan Skrining yang disusun oleh Direktorat Pelayanan


Medik dan Keperawatan diberlakukan sebagai Panduan
Skrining di Rumah Sakit Umum Daerah Ratu Zalecha
Martapura.

KETIGA

: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Martapura
Pada tanggal, .................
Direktur
RSUD Ratu Zalecha Martapura

drg. YASNA KHAIRINA, MM


Pembina Utama Muda

NIP. 19650611 199301 2 002

PANDUAN SKRINING

RSUD RATU ZALECHA MARTAPURA

Tahun. 2016

KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum.Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah.SWT ,Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan Anugerah-Nya yang telah diberikan kepada penyusun sehingga tersusunlah buku
panduan Skrining RSUD Ratu Zalecha Martapura.
Panduan skrining pasien adalah merupakan suatu proses memeriksa pasien pada
kontak pertama baik didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit dengan tujuan
menyesuaikan kebutuhan pasien dengan kemampuan rumah sakit.
Panduan skrining bertujuan mengetahui kesesuaian antara kebutuhan pasien dengan
ketersediaan asuhan dan layanan di RSUD Ratu Zalecha Martapura. Dengan hasil skrining
akan didapatkan keputusan untuk mengobati, mengirim atau merujuk ke pelayanan kesehatan
lainnya yang memiliki fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan pasien.
Semoga dengan adanya panduan ini dapat meningkatkan pelayaan di RSUD Ratu
Zalecha Martapura dan sebagai bahan panduan untuk pasien yang akan dilakukan skrining.
Wasaalamu'alaikum.Wr.Wb
Martapura,

Penyusun

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I

DEFINISI
A. Definisi
B. Tujuan

BAB II

RUANG LINGKUP

BAB III

TATALAKSANA

A. Triage
B. Evaluasi Visual atau Pengamatan
C. Pemeriksaan Fisik atau Hasil

dari Pemeriksaan Fisik maupun

Psikologik
D. Pemeriksaan

Laboratorium

Klinik

atau

Diagnostik

Imajing

(Radiologi).
E. Skrining Diagnostik Test Sebelum Rawat Inap dan Rawat Inap Di
Ruang Khusus
BAB IV

DOKUMENTASI

KEPUSTAKAAN

BAB I
DEFINISI
A.

Definisi

Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediak:an pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan Kesehatan Paripurna adalah pelayanan kesehatan
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehahilitatif.
Rum.ah sakit seharusnya mempertimhangkan hahwa pelayanan di rumah sakit
merupakan hagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para profesional di
hidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang ak:an memhangun suatu kontinuitas
pelayanan. Maksud dan tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan pasien di hidang
pelayanan kesehatan dengan pelayanan yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan
pelayanan, kemudian merencanak:an pemulangan dan tindakan selanjutnya. Hasilnya adalah
meningkatkan mutu pelayanan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya yang tersedia di
rumah sakit.
Informasi penting yang diperlukan untuk membuat keputusan yang benar tentang
kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah sakit, pemberian pelayanan yang
efisien kepada pasien, dan rujukan ke pelayanan lain baik di dalam maupun keluar rumah
sakit dan pemulangan pasien yang tepat ke rumah. Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan
misi dan sumber daya rumah sakit tergantung pada keterangan yang didapat tentang
kebutuhan pasien dan kondisinya lewat skrining pada kontak pertama.
Skrining yang sering kita temukan merupak:an skrining atau penapisan adalah
penggunaan test atau metode diagnosis lain untuk mengetahui apakah seseorang memiliki
penyakit atau kondisi tertentu sehelum menyehahkan gejala apapun (Kamus Kesehatan).
Skrining adalah upaya mendeteksi/mencari penderita dengan penyakit tertentu dalam
masyarak:at dengan melaksanakan pemisahan berdasarkan gejala yang ada atau pemeriksaan
laboratorium untuk memisahkan yang sehat dan yang kemungkinan sakit, selanjutnya
diproses melalui diagnosis dan pengohatan (dr.Suparyanto,M.Kes., 2010).
Sedangkan skrining yang dimaksud dalam pelayanan di rumah sakit tidak hanya seperti
disebut diatas, ak:an tetapi juga merupak:an suatu proses memeriksa pasien pada kontak
pertama baik didalam rumah sakit maupun diluar rumah sakit dengan tujuan menyesuaikan
kebutuhan pasien dengan kemampuan rumah sakit. Skrining ini meliputi :

1. Pengumpulan informasi didapatkan dari anamnesa, pemeriksaan fisik, dan

penunjang,
2. Analisis informasi, menganalisis informasi yang didapatkan sehingga menghasilkan
suatu diagnosis, kondisi, problem pada akhimya rumah sakit dapat mengidentifikasi
kebutuhan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan pasien.
3. Menyusun rencana pelayanan dan atau pengobatan, setelah

teridentifikasi

kebutuhan pasien maka rumah sakit dapat menyesuaikan dengan kemampuan rumah
sakit, sebagai contoh :
a. Pasien diterima sebagai pasien rawat jalan
b. Pasien diterima sebagai pasien rawat inap
c. Pasien dipindahkan atau dirujuk
B.

Tujuan

Mengetahui kesesuaian antara kebutuhan pasien dengan ketersediaan asuhan dan


layanan di RSUD Ratu Zalecha Martapura.

Dengan hasil skrining akan didapatkan keputusan untuk mengobati, mengirim atau
merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas yang memadai sesuai
kebutuhan pasien.

BAB II
RUANG LINGKUP

Proses skrining/pemeriksaan dilakukan saat kontak pertama terhadap semua pasien yang
datang ke Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura, meliputi :
1.

Skrining di dalam Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura

1. Saat datang di unit/instalasi Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura, yaitu :


a. Instalasi Gawat Darurat (IGD).
b. Instalasi Rawat Jalan yaitu di poliklinik rawat jalan.
c. Instalasi Penunjang yaitu di Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi
Farmasi, Instalasi Gizi.
d. Tempat pendaftaran rawat inap
2. Melalui komunikasi telepon
2.

Skrining di luar Rumah Sakit Ratu Zalecha Martapura

1. Pra rumah sakit (di tempat perujuk atau tempat kejadian)

2. Saat tranportasi (di ambulance)

BAB III

TATALAKSANA
A. Skrining di dalam RSUD Ratu Zalecha Martapura
Saat datang di unit/instalasi RSUD Ratu Zalecha Martapura, yaitu :
1.

Instalasi Gawat Darurat (IGD)


Skrining di IGD menggunakan langkah sebagai berikut :
a.

Kriteria triase (PACS dan WPSS),


1. Pasien datang ke IGD RSUD Ratu Zalecha Martapura, diterima oleh petugas
triage I paramedis IGD.
2. Keluarga atau perujuk diarahkan untuk mendaftar di loket pendaftaran,
sementara pasien akan dibawa ke ruang triage.
3. Petugas triage memakai alat proteksi diri kemudian melakukan proses triage
sesuai dengan system triage yang digunakan, yaitu : PACS dan WPSS untuk
menentukan derajat kegawatannya.
4. Petugas triage melakukan survey primer (primary survey) untuk menentukan
apakah terdapat ancaman jiwa atau tidak pada pasien tersebut sesuai dengan
panduan PACS dan WPSS.
a. Apabila terdapat tanda-tanda gangguan Airway Breathing Circulation (ABC)
berat yang sesuai dengan panduan PACS dan WPSS dan/atau penurunan
kesadaran, maka perawat triage langsung mengantar pasien

ke

ruang

resusitasi atau Pl dan melakukan pemeriksaan di ruangan tersebut.


b. Apabila tidak terdapat tanda ancaman jiwa, maka perawat menerima dan
melakukan pemeriksaan terhadap pasien di ruang triage untuk menentukan
prioritas terhadap pasien tersebut yang sesuai dengan PACS dan WPSS.

c. Setelah perawat triage menentukan tingkat kegawatan pasien, maka perawat


triage mengirim pasien beserta lembaran statusnya

ke

ruang

sesuai

kegawatan pasien.
d. Pasien akan dimasukkan ke ruang P2 bila terdapat gangguan ABC ringan dan
nilai Glasgow Coma Scale (GCS) 15, pasien terasa nyeri hebat atau
mengalami fraktur terbuka.
e. Apabila ABC pasien tidak terganggu, dan mempunyai keluhan simptomatis
atau luka ringan, GCS 15, maka akan dimasukkan ke ruang P3.
f. Penderita kategori triage hitam dapat langsung

dipindahkan

ke

kamar

jenazah.
5. Penentuan prioritas oleh perawat triage adalah berdasarkan keluhan utama dan
diagnosis awal yang sesuai dengan PACS dan WPSS.
6. Bila jumlah penderita I korban yang ada lebih dari 50 orang, maka triage dapat
dilakukan di luar ruang triase ( di depan gedung IGD ).
7. Penderita dibedakan menurut kegawatdaruratannya dengan memberi kode
wama:
a. MERAH

: Prioritas 1 I resusitasi

b. KUNING

: Prioritas 2 I Urgent

C.

HIJAU

: Prioritas 3 I Non-emergensi

d.

HITAM

: Meninggal dunia

8. Penderita/korban mendapatkan prioritas pelayanan dengan urutan wama : merah,


kuning, hijau, hitam.

9. Di ruang P l dan P2, Dokter jaga IGD harus melakukan re-triage.


10.Hasil pemeriksaan oleh petugas triage harus didokumentasikan dalam lembar
rekam medis IGD.
b.

Laboratorium klinik atau diagnostik imajing.


Sesuai panduan praktek klinik tiap diagnosis dan jika diputuskan untuk dirawat
makanya diawajibkan melakukan test diagnostik sesuai bangsal yang dituju.

2. Instalasi Rawat Jalan yaitu di poliklinik rawat jalan.


Skrining di Instalasi Rawat jalan adalah menentukan kebutuhan pelayanan
apakah tetap sesuai antrian atau ditransfer ke IGD dengan menggunakan lembar
skrining rawat jalan. (lihat lampiran)
3. Instalasi Penunjang yaitu di Instalasi Laboratorium, Instalasi Radiologi, Instalasi
Farmasi.
Skrining di Instalasi Penunjang bersifat product knowledge (jenis pelayanan).
4. Bagian pendaftaran
Skrining di bagian pendaftaran bersifat product knowledge (jenis pelayanan).
5. Bagian TPPRI
Skrining di bagian TPPRI, memastikan RS mampu memenuhi kebutuhan
pasien terhadap unit yang dituju dan atau seluruh rumah sakit.
B. Skrining di luar RSUD Ratu Zalecha Martapura
Skrining dari luar adalah menentukan kebutuhan pasien apakah sesuai dengan
fasilitas dan sumber daya yang ada di rumah sakit. Skrining bisa terjadi dan dilakukan
saat :
1. Pasien di tempat kejadian selain faskes
1) Skrining melalui telepon
2) Skrining ini menggunakan kriteria sesuai dengan triase PACS,
2. Pasien dari rumah sakit atau puskesmas atau fasilitas kesehatan yang lain
1) Skrining melalui telepon
2) Skrining ini menggunakan kriteria sesuai dengan triase PACS dan WPSS

3. Pasien menghubungi dan dibawa oleh ambulans , menghubungi RSUD Ratu Zalecha
Martapura
1) Skrining melalui telepon
2) Skrining ini menggunakan kriteria sesuai dengan triase PACS dan WPSS

SKRINING DIAGNOSTIK TEST STANDAR YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM PASIEN DIRAWAT
INAP
Darah rutin,
b. GDS
c. CXR (>45th)
d. ECG (>45th)

1. Bangsal dewasa 14th


(non obgyn)

a. Darah rutin
b. CXR bila perlu

2. Bangsal anak <14th

a.
b.
c.
d.
e.

3. Bangsal Obsgyn

Darah Rutin,
GDS
Golongan Darah,
HbsAg, PPT, APTI
Urin lengkap bila perlu

a. Darah rutin, Gol. Oarah


b. GDS
c. CXR (>45th)
d. ECG (>45th)
e. Kimia Oarah (Na, K,
Cl,PTI,APTI, HbsAg,Anti HIV)

4. Ruang Operasi

10

SKRINING DIAGNOSTI K TEST STANDAR YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM


PASIEN DIRAWAT DI RUANG KHUSUS

Anamese
b. Pemeriksaan fisik
c. Pemeriksaan penunjang
S. ICU/IMC
d.

ECG.

X foto thorak
Pemeriksaan lab

Darah lengkap
Kimia Darah

AGD

Kimia Darah adalah Na, K, Cl,PTI,APTI, HbsAg, SGOT,


SGPT, Protein total,Albumin, Globulin, Ureum, dan
Kreatinin.

6. NICU

a. AGD
b. Darah Rutin
c. GDS
d. Elektrolit (Na, K, Cl)
e. Baby Gram
f. Kultur Darah bila perlu

BAB IV
DOKUMENTASI

Hasil skrining didokumentasikan tertulis dalam rekam medis pasien, seperti :

Hasil triage pasien didokumentasikan tertulis dalam rekam medis pasien.

Hasil re-triage pasien didokumentasikan tertulis dalam lembar status rekam


medis pasien IGD yang merupakan bagian dari rekam medis pasien.

Hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didokumentasikan tertulis dalam rekam


medis pas1en.

Hasil pemeriksaan penunjang, baik laboratorium klinik atau diagnostik Imajing


didokumentasikan tertulis dalam rekam medis.

12

KEPUSTAKAAN

American College of Surgeons Committee on Trauma. Advanced Trauma Life Support


for Doctors. Student Course Manual. Tahun 2008. Diterjemahkan & dicetak oleh
komisi trauma "IKABI". Eighth Edition.

Burnside -Mc Glynn. Tahun 1987. "Adams Diagnosis Fisik". Edisi 17.

Departemen Kesehatan RI - Direktorat Jenderal Pelayanan Medik. September


2006. Materi Pelatihan GELS (General Emergency Life Support). Edisi ke-7.

ERM - Diagnostic. ocw.usu.ac.id/ .../cvs146_slide_ebm-diagnostic.pdf

Emergency Care Singapore General Hospital.www.sgh. com.sg ;

Emergency

Severity

Index

(ES!)

Triage

Tool

Department.www.ahrq.gov/professionals/systems/hospital/esi/es i

For

Emergency

I .html;

Pusponegoro, Hardiono; Wirya, IGN Wila; Pudjiadi, Anton; Bisanto, Julfina;


Zulkarnain,

Siti.

Pengantar

Uji

Diagnostik.

Tahun

2012.

research-

indonesia.blogspot.com/ .../pengantar-uj i-diagnostik

Singapore Emergency Patients Categorisation Scale.pd[

Singapore

Emergency

Medicine

Services

Patient

Acuity

Category.mht.

http://semsonline.org/index. html;

Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118. Tahun 2011. Buku Panduan BT&CLS (Basic

Trauma Life Support And Basic Cardiac Life Support) Edisi Keempat.

Tanggal :
Jam :
ISI LEMBAR SKRINING RAWAT JALAN
Nama Pasien :

Jenis Kelamin :

Tgl. Lahir/usia :

Nama Ibu Kandung :


Kesadaran
Pemafasan
Nyeri Dada

Skala Nyeri

LIP

osadar penuh

DNafas Normal
DTidak ada

l )(
1aki.t

Keputusan

DTampak
mengantuk/gelisah bicara tidak
ielas
D Tampak sesak
D Ada (Tingkat sedang)

Hkir

D Sesuai Antrian

Nama Petugas

en

D Tidak Sadar
DTidak bemafas
D tembus punggung
Nyeri dada kiri

[(Ul!

.1.;

SJmgas

Tak

Lmenn.a&!Jj., u.n:ahank.-,

O roD

Tanda Tangan

Tao,.,1
Jam :

LEMBAR SKRINING RAWAT JALAN


Nama Pasien : Nama Ibu Kandung :

Kesadaran

osadar penuh

Pemafasan

DNafas Normal
DTidak ada

Nyeri Dada

Tgl. Lahir/usia :

Jenis Kelamin : LIP

Tampak mengantuk/gelisah bicara tidak


elas

D
D Tampak sesak
D Ada {Tingkat sedang)

Nama Petugas

D Sesuai Antrian

Tidak Sadar

DTidak bemafas
Nyeri dada kiri
Dtembus punggung

Skala Nyeri

Keputusan

O roD
Tanda Tangan

Juknis Lembar Skrining


Lembar skrining rawat jalan adalah lembar yang digunakan untuk mendokumentasikan hasil
skrining pasien rawat jalan untuk kriteria pasien dengan indikasi/kecurigaan terjadi penuruan
kodisi fisik/keadaan umum. (sesuai SPO)

1. Isi kolom tanggal dan jam sesuai dengan tanggal dan jam dilakukannya skrining pasien
2. Isi kolom nama pasien dan nama ibu kandung sesuai dengan identitas pasien
3. Isi kolom tanggal lahir/usia sesuai dengan tanggal lahir pasien, jika pasien
tidak membawa tanda pengenal (KTP) atau tidak tahu atau lupa maka isi usia
pasien
4. Pilih jenis kelamin dengan cara lingkari salah satu L atau P sesuai dengan jenis
kelamin pas1en
Pada kolom kriteria skrining dibagi menjadi 2 (kiri, dan kanan)
5. Isi kolom kesadaran dan pemafasan sesuai dengan hasil skrining visual dan verbal
terhadap kondisi pasien
6. Isi kolom nyeri dada. Tanyakan ke pasien sesuai dengan pilihan kolom yang ada dan
isi sesuai dengan hasil skrining yang ditemukan.
7. Berikan gambar skala nyeri (wongbaker) kepada pasien, tanyakan ke pasien seberapa
tingkat rasa nyeri yang dirasakannya jika diukur dengan gambar tersebut. Kemudian
berikan tanda centang (..I') dibawah angka pada gambar skala nyeri sesuai dengan pilihan
pas1en.
8. Keputusan :
a. Sesuai Antrian : Jika kolom yang terisi centangan disebelah kiri saja
b. IGD :jika ada kolom sebelah kanan yang terisi centang
9. Nama petugas : isi sesuai dengan nama petugas yang melakukan skrining
10. Tanda tangan : tanda tangan lembar skrining sesuai dengan kolom yang disediakan.

Anda mungkin juga menyukai